N.I.M. :
TEMPAT PRAKTEK :
PEMBIMBING :
Kondisi/kasus : FT A / FT B / FT C / FT D / FT E
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Status : G3P2A1
A. DIAGNOSIS MEDIS :
Pasca Sectio Caesarea (SC)
B. CATATAN KLINIS :
Hb : 14
Golongan darah : B
Anastesi : Anastesi Blok Lumbal
*)
Coret yang tidak perlu
C. TERAPI UMUM (GENERAL TREATMENT) :
Medikamentosa : Cetatoxime, sulfas ferrosus dan asam mefenamat.
siang yang kemudian dibawa ke ruang anggrek (C1). Setelah opersi, pasien
mengeluh nyeri pada perut bawah, didaerah luka sayatan dan sekitarnya.
caesarea sekitar 7 tahun yang lalu karena riwayat hipertensi pada saat itu.
caesarea.
6. RIWAYAT KELUARGA :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga yang berkaitan dengan
7. ANAMNESIS SISTEM :
a) Kepala dan Leher :
Pasien tidak mengeluh pusing dan kaku leher
b) Kardiovaskuler :
Pasien tidak merasakan debar-debar di dada
c) Respirasi :
Pasien tidak mengeluh sesak napas.
d) Gastrointestinalis :
Pasien tidak mengeluh kembung dan tidak mengeluh apapun.
e) Urogenitalis :
Pasien masih menggunakan kateter dan masih merasakan BAK
f) Muskuloskeletal :
Pasien masih merasakan nyeri pada luka sayatan dan sekitarnya terutama
saat bergerak
g) Nervorum :
B. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN FISIK
1.1 TANDA-TANDA VITAL :
a) Tekanan darah : 120/80 mmHg
b) Denyut nadi : 82x / menit
c) Pernapasan : 20x/ menit
d) Temperatur : 36,5o C
e) Tinggi badan : 160 cm
f) Berat badan : 91 (sebelum melahirkan)
1.2 INSPEKSI :
Statis : Pasien masih berbaring di bed, pasien masih menggunakan kateter,
ukuran kaki tampak normal, terdapat sayatan yang di jahit pada bawah
gerak.
1.3 PALPASI :
Suhu di area sekitar sayatan tidak ada perbedaan dengan daerah lain.
1.4 PERKUSI :
Tidak dilakukan,
1.5 AUSKULTASI :
Tidak dilakukan.
tanpa ada keluhan nyeri pada area sayatan sedangkan untuk anggota gerak
bawah, gerak ekstensi, abduksi dan adduksi hip dapat full ROM di kedua
tungkai secara aktif dan pada gerakan fleksi hip secara aktif tidak full
untuk gerkan ekstensi, abduksi, dan adduksi hip. Namun untuk gerakan
fleksi hip adanya nyeri yang dikeluhkan disekitar incisi (sayatan) saat
baik
Intrapersonal : pasien memiliki keinginan dan motivasi untuk sembuh dan
Kemampuan duduk belum dapat diukur karena pasien belum boleh duduk.
b) Aktivitas fungsional
Pasien belum mampu mandi sendiri (seluruhnya dibantu) dalam hal
ruangan dengan pasien pasca melahirkan lainnya yang jarak antar bed
tungkai bawah ketika kaki dorso fleksikan dan ditekan. Indikasi bahwa pasien
boleh dilatih.
2.3 Pemeriksaan kemampuan fungsional dengan indeks katz
Klasifikasi penilaian
Nilai E : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting dan satu fungsi lain
Nilai F : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting, transferring dan satu fungsi
lain
3. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Impairment : adanya nyeri disekitar luka incisi, adanya potensial deep vein
melakukan hobinya.
2. TINDAKAN FISIOTERAPI
a. Teknologi Fisioterapi
1) Teknologi Alternatif
1. Breathing exercise
2. Latihan active
3. Latihan kontraksi otot perut
4. Latihan otot dasar panggul
5. Transfer- ambulasi
6. Massage
2) Teknologi yang dilaksanakan
(Argumentasi/alasan mengapa ini dilaksanakan)
pasien. Latihan ini bertujuan untuk memelihara kekuatan dan daya tahan
fungsional.
b. Edukasi
Sebaiknya pasien menyusui dalam posisi duduk, mengganti popok bayi
dengan posisi duduk, boleh melakukan program hamil setelah 5 tahun lebih agar
tidak beresiko pada kehamilan selanjutnya, sering bergerak atau latihan aktif
dirumah.
3. RENCANA EVALUASI
Mengukur skala nyeri dengan VDS, pengecekan DVT dengan Homan’s
5. PROGNOSIS :
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Sanam : Bonam
Quo ad Fungsionam : Bonam
Quo ad Cosmeticam : Bonam
6. PELAKSANAAN FISIOTERAPI :
Tanggal, 5 Desember 2018
1. Latihan breathing
kepala ke depan hingga dagu menyentuh dada dan kembali seperti posisi awal,
8 hitungan. Pasien dininta menggerakan anggota gerak atas latihan menekuk dan
nenurunkannya, meletakkan tangan dibahu dan nemutar mutar sendi bahu arah ke
depan dan belakang. Dilakukan sebanyak 2x8 hitungan setiap gerakan persendian
meluruskan kaki dan lutut, memutar kaki kedalam dan keluar. Gerakan ini
Latihan diawali sepetu latihan harus pertama, dosis latihan 3x8 gmhitungan
Pasien terlentang dengan kedua kaki menekuk lalu mengangkat sedikit bahu
dan menekuk kepala hingga dagu menyentuh dada. Kemudian pasien diminta
menekankan perut dibed, ditahan sampai 3 detik lalu dikendorkan ke posisi awal
Pasien terlentang dengan tangan disamping badan dan kedua lutut ditekuk.
Pasien diminta untuk mengkontraksikan otot otot dasar panggul dengan gerakan
3. Latihan transfer
Latihan miring: pasien terlentang pasien diminta menekuk salah satu lutut,
meletakkan tangan yang berlawanan dengan posisi miring pasien untuk memegang
daerah incisi dan yang satunya lurus keposisi miring. Lalu tarik lutut ke arah posisi
miring.
dan menekuk sedikit lutut salah satu tungkai. Lalu mutar miring tubuh secara
bersamaan dengan kedua tungkai digeser kesisi tempat tidur. Dengan perlahan,
pasien diminta untuk menurunkan kedua tungkai sambil dorong tubuh keposisi
Latihan berdiri: pasien duduk ditepi bed. Lalu pasien diminta menumpu berap
badan dengan tangan lalu mengangkat badan dan maju perlahan sampai kaki
menyentuh lantai dan berdiri disamping bed. Tanyakan apakah pasien mengeluh
7. EVALUASI
1. Nyeri dengan VDS
T1 T2 T3
Nyeri diam Ringan Tidak nyeri Tidak nyeri
Nyeri tekan Ccukup berat Tidak begitu berat Ringan
Nyeri gerak berat Cukup berat Tidak begitu berat
T1 T2 T3
Homan;s sign (-) (-) (-)
T1 T2 T3
Mandi Ketergantungan Dibantu sebagian Mandiri
Berpakaian Dibantu sebagian Mandiri Mandiri
Toileting ketergantungan Perlu bantuan Mandiri
Berpindah Ketergantungan Dengan bantuan Mandiri
BAB & BAK Ketergantungan Mandiri Mandiri
Makan Mandiri Mandiri Mandiri
selama 3 kali didapatkan hasil berupa penurunan nyeri, baik nyeri diam, nyeri tekan,
maupun nyeri gerak. Pasien masih merasakan nyeri ketika dari duduk ke berdiri secara
spontan dan cepat, berjongkok . tidak ditemukan adanya trombosis. Terkait dengan
kemampuan fungsional pasien mendapat skor A karena sudah mandiri disemua aktivitas.
,
PEMBIMBING
(.............................................)
NIP.