Anda di halaman 1dari 3

b.

Otot-otot perut

Selama kehamilan terjadi perubahan postur yang diperlukan untuk

memelihara keseimbangan dalam posisi tegak sebagai akibat penambahan berat badan , dimana rata-
rata penambahan berat badan antara 10-12 kg. Selain terjadi penambahan berat badan juga terjadi
penambahan volume intra abdomen yakni setelah 12 minggu kehamilan, uterus bergeser kedepan. Pada
perkembangan selanjutnya, otot-otot abdomen akan terulur sehingga akan menurunkan elastisias otot
perut. Selain pada masa kehamilan, otot-otot perut juga akan mengalami penurunan elastisitas pada
proses persalinan, saat proses persalinan berlangsung otot otot perut berkontraksi bergabung dengan
uterus untuk proses kelahiran bayi yang mengakibatkan tekanan intra abdominal, sehingga ibu pasca
melahir mengeluh penurunan kekuatan otot perut yang disebabkan efek lanjut dari proses kehamilan
dan persalinan Berikut otot-otot perut yang mangalani penguluran

pada ibu pasca melahirkan :

1). Otot obliqus externus abdominis

Otot obliqus externus abdominis terletak pada bagian

antero lateral abdomen, di sebelah inferior thorax. Origo pada permukaan luar costa 5-12,

serabut superior. Insertio pada labium externus dan luar vagina serta musculi recti

abdominis. Untuk serabut inferiomya pada ligamen inguinale dan labium ecternus

crista iliaca. Fungsi otot ini adalah untuk rotasi thorax ke arah berlawanan.

2) Otot obliqus internus abdominis.

Otot oblqus internus abdominis terletak pada bagian anterior dan lateral

abdomen, tertutup oleh obliqus extenis abdominis. Origo terletak pada fascia

lumbo dorsalis, linea inter media crista iliaca 2/3 lateral ligamen inguinale,

insertio dan kartilago costalis 8-9 untuk serabut kearah supero medial. Fungsi otot

ini untuk rotasi thorax kesisi yang sama

3) Otot transversus abdominis

otot transversus abdominis berorigo pada costalis 7-12, fascia lumbo

dorsalis, labium internim crista iliaca, 2/3 lateral ligamen inguinale. Berupa

tendon menuju linea alba dan bagian inferior vaginalis musculi rectus abdominis.

Fungsi otot ini untuk menekan perut, menegakkan dan menarik dinding perut.
4) Otot rectus abdominis.

Otot rectus abdominis terletak pada permukaan anterior abdomen,

menutupi linea alba bagian depan tertutup vagina, bagian belakang terletak diatas

kartilago costalis 6-8. Origo pada permukaan anterior costalis 5-7, procecus

Xiphoideus dan ligamen xiphoideum. Serabut menuju tuberculum pubicum dan

simpisis osis pubis, insertio pada ramus osis puhis. Fungsi otot ini fleksi trunk.

mengangkat pelvis.

5) Otot piramidalis

Otot piramidalis terletak di bagian tengah diatas simpisis osis pubis, di

depan otot rectus abdominalis. Origo pada bagian anterior ramus osis pubis dan

simpisis osis pubis. Insertionya terletak pada linea alba. Fungsinya untuk

meregangkan linea alba (Hislop and Jacqluelme. 1998).

Gambar 2.2

Otot -otot perut yang mengalqmi penguluran (polden and mantle 1990)

Keterangan gambar 2.2

1. M. Rectus abdominis

2. M. Obliqus exsternus abdominis

3. M. Transversus abdominis

4. M. Obliqus internus abdominis

5. M pirimidalis

C. Otot dasar panggul.

Persalinan akan menyebabkan otot dasar panggul mengelami kele


mahan dan kerusakan seterjad tidak dapat berfungsi dengan baik, kendornya otot dasar

panggul sering disebabkan karena proses melahirkan melalui vagina. Kelahiran

menyebabkan kerusakan pada otot dasar panggul pada saat bayi keluar dari vagina

terjadi tekanan pada kandung kemih, uretra dan berlebihan pada otor dasar panggul dapat merusak
struktur jaringan. Sobekan atau tekanan yang berlebihan pada otot, ligamen dan jaringan dapat
menyebabkan kelemahan yang progresif Dimana pergangan dan perobekan jaringan fibromuskuler
tersebut dapat terjadi selama proses persalinan yang dapat mengakibatkan inkontinensia urine pada ibu
pasca persaliaan.

Anda mungkin juga menyukai