BAB I
PENDAHULUAN
1
2
satu kebudayaan yang ada di Bali yaitu teater Tari Barong dan Keris, dan
masih banyak lagi.
Semua objek wisata yang berada di Pulau Bali menawarakan segala
keindahan dan juga pengetahuan yang beragam untuk para wisatawan.
Selain sebagai objek wisata yang menggiurkan para wisatawan juga dapat
mengambil nilai – nilai sejarah, keagamaan, dan kebudayaan yang
terkandung di dalamnya.
1. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Karya Wisata
a. TujuanKegiatan Karya Wisata
Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis memiliki tujuan dalam
kegiatan karya wisata, antara lain :
1) Untuk memenuhi tugas dan persyaratan mengikuti ujian
nasional kelas XII tahun pelajaran 2016/2017.
2) Untuk menambah kreatifitas dan ketrampilan dalam membuat
karya tulis.
3) Untuk mewujudkan penelitian tentang objek – objek wisata di
Pulau Bali dalam bentuk tulisan agar dapat dibaca dan pembaca
dapat memahami ilmu pengetahuan tentang objek – objek wisata
yang ada di Pulau Bali.
4) Sebagai laporan pertanggung jawaban penulis terhadap kegiatan
yang dilakukan.
5) Sebagai bukti bahwa penulis telah melakuan kegiatan yang telah
dilakukan dan telah tertuang dalam bentuk laporan.
6) Untuk mengembangkan ide, gagasan yang telah dimiliki penulis.
7) Dapat menambah wawasan dalam penulisan sebuah laporan.
b. Manfaat Kegiatan Karya Wisata
Manfaat dari kegiatan karya wisata ini, antara lain :
1) Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang sangat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca baik dibidang pendidikan,
kepariwisataan maupun yang lainnya.
3
Jalan Tol Bali Mandara adalah nama jalan tol pertama yang
ada di Bali atau malah sebagai jalan Tol terapung pertama di
Indonesia. Membentang sepanjang 12,7 km diatas laut, jalan tol ini
terbilang unik dibanding jalan tol yang ada di Indonesia karena
satu-satunya tol yang ada jalur sepeda motornya di ruas sisi kiri
dan kanan. Panjang jalan tol di Bali ini hampir sama dengan
Penang Bridge di Malaysia yang panjangnya mencapai 13,5 km,
atau Union Bridge sepanjang 12,9 km di Kanada.Jalan Tol Bali
Mandara menghubungkan antara Benoa, Ngurah Rai Tuban, dan
Nusa Dua.
4
c. TANJUNG BENOA
d. PUJA MANDALA
e. PANTAI PANDAWA
f. PANTAI KUTA
g. KARANG KURNIA
i. CENING BAGUS
j. MUSEUM BAJRASANDI
l. PANTAI SANUR
m. TARI BARONG
n. JOGER
Joger adalah tempat yang menjual berbagi macam barang
khas joger Bali. Joger merupakan tempat terkenal yang ada di
Bali. Bisa dibilang juga kalau belum beli barang – barang di joger
merasa belum di Bali. Harga barang sesuai kualitas barangnya
disana memiliki pelayanan yang sangat baik.
o. DANAU BEDUGUL
3. Waktu Pelaksanaan
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana sejarah Tari Barong?
b. Bagaimana alur cerita Tari Barong dan Keris?
c. Apa saja jenis – jenis Tari Barong yang ada di Pulau Bali?
d. Apa saja daya tarik dari Tari Barong?
C. PEMBATASAN MASALAH
D. METODE PENULISAN
Dalam penulisan karya tulis ini penulis dapat menyelesaikan dengan
baik,dikarenakan adanya data-data yang lengkap dan akurat.Penulis
menggunakan beberapa metode diantaranya :
1. Pengamatan (Observasi)
Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan secra langsung
terhadap objek wisata khususnya Tari Barong pada saat mengikuti
karya wisata ke Pulau Bali yang telah dilaksanakan pada hari
Minggu,28 Desember 2014.
2. Wawancara
Dalam pembuatan karya tulis ini penulis memperoleh informasi
secara langsung dari objek wisata dengan wawancara kepada pihak-
pihak atau narasumber yang membantu dalam penyusunan karya tulis.
3. Dokumentasi
Penulis mengumpulkan data dari memotret objek-objek wisata
yang dijadikan sebagai bahan pembuatan karya tulis.
12
4. Browsing Internet
Dalam pembuatan karya tulis ini agar lebih maksimal penulis
melakukan pencarian data-data mengenai objek wisata tersebut dengan
cara browsing di internet atau mencari situs-situs web yang
berhubungan dengan objek tersebut.
5. Metode Membaca
Dalam pembuatan karya tulis ini penulis mengumpulkan data
dengan cara membaca buku panduan yang diberikan oleh pengelola
objek wisata yang berisi penjelasan objek wisata.
13
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Agar pembaca dapat memahami karya tulis ini dengan baik maka
penulis memberikan sistematika sebagai berikut :
Halaman Judul
Halaman Persetujuan
Halaman Pengesahan
Halaman Persembahan
Halaman Motto
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Karya Wisata
2. Objek Wisata
3. Waktu Pelaksanaan
B. Rumusan Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
BAB II
PEMBAHASAN
15
16
1. GENDING PEMBUKAAN
Barong ditemani seekor kera sedang berada di dalam hutan yang
lebat. Kemudian datanglah tiga orang bertopeng yang membuat
keributan dan merusak ketenangan hutan. Si kera pun tidak senang
dengan kehadiran mereka dan akhirnya berkelahi dengan mereka dan
berhasil memotong hidung salah satu dari mereka.
2. BABAK PERTAMA
Munculah dua orang penari, mereka ini adalah pengikut setia dari
Rangda yang sedang menacari para pengikut Dewi Khunti dimana
mereka sedang dalam perjalanan untuk menemani Sang Patih.
3. BABAK KEDUA
Begitu pengikut Dewi Khunti ini tiba di tujuan mereka. Salah satu
pengikut Rangda berubah wujud menyerupai bentuk Rangda dan
memasukkan roh jahat kepada para pengikut Dewi Khunti
menyebabkan mereka menjadi kerasukan dan lupa ingatan sebelum
mereka berhasil bertemu Sang Patih. Tidak sadar akan perubahan
yang dialami oleh para pengikut Dewi Khunti. Sang Patih bersama –
sama dengan mereka menghadap Dewi Khunti.
4. BABAK KETIGA
Munculah Dewi Khunti dan anaknya Sahadewa. Dewi Khunti telah
berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai
korban. Sebenarnya Dewi Khunti tidak rela mengorbankan anaknya
Sahadewa kepada Rangda. Tetapi dengan ilmu sakti yang dimiliki
Rangda dengan bujukan para pengikut Dewi Khunti yang sudah
kerasukan oleh roh jahat. Rangda bisa mempengaruhi pikiran dan
akal sehat Dewi Khunti sehingga Dewi Khunti tiba – tiba marah dan
17
5. BABAK KEEMPAT
Sahadewa diikat dibawah pohon besar didalam hutan dan ditinggal
sendirian. Tiba – tiba turunlah Batara Siwa dari kahyangan. Merasa
iba akan kondisi Sahadewa. Batara Siwa pun menganugerahkan ilmu
kesaktian dan kekebalan pada diri Sahadewa. Rangda yang
kemudian datang untuk mencabut nyawa Sahadewa tidak sadar akan
anugerah yang diberikan oleh Batara Siwa berusaha mengoyak –
ngoyak, mencabik dan membunuh Sahadewatetapi tidak berhasil.
Putus asa karena tidak berhasil membunuh Sahadewa, Rangda pun
menyerah dan memohon ampun kepada Sahadewa dengan demikian
Rangda bisa menebus dosa – dosanya. Permintaan ini dipenuhi
Sahadewa dan Sang Rangda pun mendapat pengampunan.
6. BABAK KELIMA
Kalika adalah murid Rangda yang paling sakti ilmunya. Kalika
bermaksud menghadap Sahadewa untuk memohon pengampunan
sebagaimana Rangda dulu memohon kepada Sahadewa tetapi
Sahadewa menolak permintaan ini sehingga murkalah Kalika dan
mengajak Sahadewa untuk berduel dalam pertempuran ini Kalika
beberapa kali merubah wujud dirinya pertama menjadi Babi Hutan
tetapi berhasil dikalahkan oleh Sahadewa. Kalika berubah lagi
menjadi Burung Gagak yang besar tetapi dapat pula dikalahkan oleh
Sahadewa. Terakhir Kalika berubah mengambil perwujudan Rangda
, karena saktinya Rangda ini melawan Sahadewa menjadi kewalahan
melawannya. Berusaha untuk memenangi pertempuran, Sahadewa
berubah wujud menjadi Barong. Mereka terus bertempur sampai ada
18
yang kalah, tetapi sam saktinya tidak ada yang menang ataupun
kalah sehingga pertarungan inipun menjadai abadi dan dimana ada
kejahatan disitu pula akanada kebaikan yang akan terus bertempur
melawan kejahatan.
7. PENUTUP
Munculah para pengikut Barong dengan membawa keris
bermaksud untuk menolong Barong tetapi dengan
ilmusaktinyaKalika yang berwujud Rangda berhasil membuat roh
jahat mengusai pengikut Barong sehingga mereka berbalik berusaha
menikamdiri mereka sendiri dengan keris.Barong dengan ilmu
kebaikannya menolong mereka dari kerasukan roh jahat dan berhasil
mengusir roh jahat dari tubuh mereka.
Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling
banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan.Barong Ket,
atau Barong Keket memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.Kostum
Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa,
harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit,
potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari
serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru
saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan
gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada
di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.Secara
sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa
dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang
dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan
antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh
19
b. Barong Bangkal
Bangkal artinya babi besar yang berumur tua, oleh sebab itu
Barong ini menyerupai seekor bangkal atau bangkung, Barong ini biasa
juga disebut Barong Celeng atau Barong Bangkung. Umumnya
dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelelawang) oleh dua orang
penari pada hari-hari tertentu yang dianggap keramat atau saat terjadinya
wabah penyakit menyerang desa tanpa membawakan sebuah lakon dan
diiringi dengan gamelan batel / tetamburan
c. Barong Landung
d. Barong Macan
e. Barong Kedingling
f. Barong Gajah
g. Barong Asu
h. Barong Brutuk
Rangda :
Adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang
menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta
memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan
simbol kekuatan baik.
22
Dalam acara Ider Bumi ada empat jenis tarian Barong yang
ditampilkan dan mempunyai cerita sendiri-sendiri.Keempat jenis Barong
tersebut adalah Barong Tua, Barong Remaja, Barong anak-anak dan
Barongsai.Keempat jenis Barong adalah sebagai lambang generasi-
24
Daya tarik yang tawarkan dalam tarian ini adalah kesakralan dalam
pementasannya. Namun tidak hanya itu, tari barong di Bali juga memiliki
ke unikan tersendiri. Dari berbagai daerah di Bali tari barong
berbeda.Sebagai pertunjukan adat dan agama, kesenian barong tersebut
dipentaskan tidak di sembarang tempat dan waktu.Pertimbangan ‘dewasa
ayu’ (hari baik), tempat-tempat sakral dan suci serta tujuan-tujuan tertentu
juga menjadi pertimbangan untuk pertunjukan.Setiap pementasan kesenian
25
itu selalu dilengkapi dengan upacara sesajen tertentu sesuai dengan adat
masyarakat masing-masing pendukungnya.Oleh karena itu, kesenian
Barong Landung dapat digolongkan sebagai seni sakral ataupun seni wali
bila ditinjau dari segi fungsinya.
26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari sebelumnya penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Sejarah tari barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah
kebudayaan pra-Hindu dan tarian ini menggambarkan pertarungan
antara kebijakan dan kebatilan.
2. Alur cerita Tari Barong Keris yang terdiri dari gending pembuka,
babak pertama, bababk kedua, babak ketiga, babak keempat, babak
kelima, dan penutup.
3. Macam – macam tari barong adalah Barong Ket, Barong Bangkal,
Barong Landung, Barong Macan, Barong Kedingling, Barong Gajah,
Barong Asu, Barong Brutuk.
4. Daya tarik Tari Barong adalah kesakralan dalam pementasannya dan
tarian ini memiliki keunikan tersendiri.
B. SARAN
Sebagai generasi muda penerus bangsa kita harus ikut serta dalam
membudidayakan dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. Budaya
Indonesia yang tiada duanya di negara lain keikutsertaan kita dalam
memelihara dan melestarikan budaya bangsa merupakan hal yang baik
agar budaya asli Indonesia tidak pernah tercampur dengan budaya Negara
lain dan budaya asli Indonesia mempunyai daya tarik tersendiri oleh
wisatawan asing.
26