Anda di halaman 1dari 10

TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID

“ZETA POTENSIAL”

Disusun oleh

Kelompok 2

3 FA 2

Anggota:

Syifa Ayu Wiguna 11161054

Taufan Anugrah P. 11161055

Tysa Nurissalamah 11161056

Amalia Junita H. 11161065

Erna Veronica 11161079

M. Rusydi N. 11161093

Milha Husna R. 11161094

Mira Eka Putri R. 11161095

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya yang telah diberikan. Hanya dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai
akhir zaman.
Dengan pertolongan Allah dan usaha yang sungguh-sungguh penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah review jurnal Internasional yang berjudul :
“Formulation and comparison of suspending properties of different natural
polymers using paracetamol suspension”
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini, masih jauh dari bentuk
kesempurnaan.Untuk itu penulis penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
menjadi motivasi.
Semoga menjadi setitik manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang
luas. Selain itu semoga makalah ini menjadi amal ibadah yang ditempatkan di sisi
Allah SWT.

Bandung, September 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
1.3.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 4
1.3.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
1.3.3 Tujuan ................................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 9
BAB I PENDAHULUAN

1.3.1 Latar Belakang


Zeta potensial adalah parameter muatan listrik antara partikel koloid.
Makin tinggi nilai potensial zeta maka akan semakin mencegah terjadinya
flokulasi (peristiwa penggabungan koloid dari yang kecil menjadi yang besar).
Dengan mengurangi nilai potensial zeta, maka memungkinkan partikel akan
tarik menarik dan terjadi flokulasi.

Zeta potensial adalah ukuran besarnya elektrostatik atau muatan tolakan


/ daya tarik antara partikel dan merupakan salah satu parameter fundamental
yang diketahui mempengaruhi stabilitas. Pengukurannya memberikan
wawasan rinci tentang penyebab dispersi, agregasi atau flokulasi, dan dapat
diterapkan untuk meningkatkan formulasi dispersi, emulsi, dan suspensi.

Analisis Potensial zeta adalah teknik untuk menentukan muatan


permukaan nanopartikel dalam larutan (koloid). Nanopartikel memiliki muatan
permukaan yang menarik lapisan tipis ion muatan yang berlawanan dengan
permukaan nanopartikel.

Untuk mengukur zeta potensialnya digunakan sebuah alat untuk


memudahkan yaitu dengan alat Delsa Max Pro.

DelsaMax Pro dari Beckman digunakan untuk menghitung ukuran


partikel pada nanopartikel. Didasarkan pada metode Dynamic Light Scattering
ditambah dengan pengukuran Zeta potensial dengan range pengukuran 0.2
nm to 5000 μm dengan menggunakan volume sampel hanya sebesar 45 μL.
dalam waktu pengukuran hanya 1 detik

1.3.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana Prinsip dari alat Delsa Max Pro?
1.2.2 Bagaimana mekanisme kerja alat Delsa Max Pro?
1.2.3 Apa saja contoh hasil pengujian beserta interpretasinya?
1.3.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui prinsip dari alat Delsa Max Pro
1.3.2 Mengetahui mekanisme kerja alat Delsa Max Pro
1.3.3 Mengetahui contoh hasil pengujian beserta interpretasinya
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Prinsip Alat
Partikel terdispersi yang tersuspensi dalam larutan yang begerak
karena gerak brown disinari dengan sinar laser,dan cahaya yang
dihamburkan oleh partikel dideteksi menggunakan tabung fotomultiplier
(PMT). Semakin besar partikel, semakin lambat gerak brown, dan
semakin kecil partikel, semakin cepat gerak brown. Oleh karena itu,
cahaya yang dihamburkan oleh partikel di deteksi sebagai sinyal
dengan fluktuasi yang sesuai dengan keceptan gerak brown. Sinya
yang di peroleh di analisis dengan mengunakan spektroskopi korelasi
foton, fungsi autokorelasi dihitung, dan diameter partikel dan distribusi
dapat diketahui.

2.2 Mekanisme Kerja Alat


DLS (Dynamic Light Scattering) atau hamburan cahaya dinamis untuk
mengukur ukuran partikel biasanya di daerah sub mikron. Cara kerjanya adalah
partikel tersuspensi dalam cairan menjalani Gerak Brown. Semakin besar partikel,
semakin lambat gerak Brown. DLS memonitor Gerak Brown dengan hamburan
cahaya. kecepatan di mana partikel menyebarkan akibat gerak Brown diukur dengan
merekam tingkat di mana intensitas cahaya yang tersebar berfluktuasi. Fungsi lain
dari DLS adalah untuk mengukur zeta potensial partikel.

Pada metode Dynamic Light Scattering ditambah dengan pengukuran Zeta


potensial dengan range pengukuran 0.2 nm to 5000 μm dengan menggunakan
volume sampel hanya sebesar 45 μL. dalam waktu pengukuran hanya 1 detik.
Sistem deteksi menggunakan sistem PALS (Phase Analysis Light Scattering) untuk
mendeteksi partikel dari berbagai sudut (multi angle) dan berbagai jenis mobilitas
yang di berikan oleh partikel, pada sistem PALS menggunakan 31 detektor untuk
analisis. Selain PALS teknologi yang digunakan adalah teknologi QELS
(Emmbededd Quasi-Elastic Light Scattering) untuk mengetahui diameter dari partikel
(optional option).

2.3. Contoh Hasil Pengujian Beserta Interpretasinya


Nilai zeta potensial emulsi yang terbentuk dari GAS native dan GSi native
beserta fraksinya yaitu fraksi retentate 100 kD dan permeate 100 kD dapat dilihat
pada Gambar 7. Pada gambar ini terlihat nilai zeta potensial pada gelatin GAs
native dan GSi native beserta fraksi retentate 100 kD dan permeate 100 kD bernilai
positif. Zeta potensial tertinggi pada gelatin GSi native yaitu +7,52 sedangkan nilai
zeta potensial terendah pada fraksi GSi permeate 100 kD sebesar + 2,34 yang tidak
berbeda jauh dengan fraksi GAs permeate 100 kD +2,55.

Nilai zeta potensial yang rendah menyebabkan kestabilan emulsi menjadi


rendah karena daya tarik antar muatan ion dalam molekul gelatin dengan fase
minyak dan air rendah yang dapat menyebabkan rendahnya kemampuan dalam
pembentukan droplet emulsi.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Partikel terdispersi yang tersuspensi dalam larutan yang begerak karena
gerak brown disinari dengan sinar laser,dan cahaya yang dihamburkan oleh
partikel dideteksi menggunakan tabung fotomultiplier (PMT).
2. Mekanisme yang digunakan yaitu DLS (Dynamic Light Scattering)
3. Nilai zeta potensial droplate emulsi dari fraksi gelatin kulit ikan nila pada GSi
native yaitu +7,52 sedangkan pada fraksi Gsi permeate sebesar 2,34
DAFTAR PUSTAKA

Martin alfred dkk.1990.farmasi fisik dasar-dasar kimia fisik dalam ilmu farmasetik. UI
press. Jakarta

Anonim. (2012). GMIA. Gelatin Handbook. Gelatin Manufacture Institute of


America. Amerika.

Anda mungkin juga menyukai