Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANJAR
Alamat : JL.Raya Cibiuk No. 2 KP. Kadugedong Telp. (0253) 201005 Banjar
Email : Puskesmas.banjar@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM IMUNISASI

1. Pendahuluan
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan
cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui pembangunan
nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat,
terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang
didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double
burden), yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit degeneratif. Pemberantasan
penyakit menular sangat sulit karena penyebarannya tidak mengenal batas wilayah administrasi.
Imunisasi merupakan salah satu tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah lain yang
terbukti sangat cost effective.
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, imunisasi
merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah
satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen
pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) khususnya untuk
menurunkan angka kematian pada anak.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut
tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.Penyelenggaraan Imunisasi adalah
serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi.
Berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi wajib dan
imunisasi pilihan.Imunisasi rutin merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara terus
menerus sesuai jadwal.
Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerjanya.Puskesmas sebagai pelaksana teknis akan bekerjasama dengan lintas terkait yang ada di
desa dan kecamatan wilayah kerjanya.
2. Latar Belakang
Rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang imunisasi, rendahnya
cakupan dan kunjungan masyarakat ke posyandu khususnya bagi masyarakat yang memiliki bayi
dan batita yang wajib mendapatkan imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan, kurangnya kerjasama
dan partisipasi dengan masyarakat secara umum dan lintas terkait secara khusus dalam kegiatan
imunisasi (posyandu) serta beranggapan bahwa posyandu yang termasuk dalam UKBM bukan
milik dan kepentingan mereka melainkan milik instansi kesehatan.
3. Tujuan
Tujuan umum
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian,khususnya kematian anak (bayi dan
balita) akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Tujuan khusus

Tujuan khususnya adalah sebagai berikut :

- Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi


lengkap minimal 80% secara merata pada bayi yang ada di desa.
- Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015 dan pengendalian penyakit rubella
tahun 2020.
- Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis
(safety injection practise and waste disposal management).
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dalam program ini adalah dengan pemberian imunisasi
Adapun rincian kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Pemberian Imunisasi BCG
Langkah Kerja
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan
 Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )
 Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang tua anak
tersebut
 Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi
 Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih, jangan
menggunakan alkohol / desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut
 Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya pada
insertio musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) / dibawah kulit
 Rapikan alat-alat
 Petugas mencuci tangan
 Mencatat dalam buku
2. Pemberian Imunisasi DPT-Hb Hib
Langkah Kerja :
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin yang akan di gunakan
 Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah suntikan 3x
untuk imunisasi DPT.
 Ambil 0,5 cc vaksin DPT
 Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)
 Suntikan secara intra muskuler (im)
 Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT, berikan obat
penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut.
 Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.
 Rapikan alat-alat
 Petugas mencuci tangan
 Mencatat dalam buku
3. Pemberian Immunisai Polio
Langkah kerja
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor
 kadaluarsa dan vvm )
 Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / gunting kecil
 Pasang pipet diatas botol vaksin
 Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
 Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes
 Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang
 diimunisasi
 Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesan
 Saat meneteskan vaksin ke mulut, pastikan agar vaksin tetap dalam
 kondisi steril
 Rapikan Alat
 Petugas mencui tangan
 Catat dalam Buku
4. Imunisasi Campak
Langkah kerja
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin dalam keadaan baik
 Buka tutup vaksin denggunakan Pinset
 Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
 Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan)
 Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan
 Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas steril (airpanas).
 Suntikan secara sub (sc)
 Rapikan alat
 Cuci tangan petugas
 Catat dalam Buku
5. Imunisasi Tetanus Toxoid
Langkah Kerja
 Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien
 Nama, Umur dan alamat, Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
 Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
 Siapkan bahan dan alat suntik
 Ambil vaksin dengan jarum dan semprit disposible sebanyak 0,5 ml
 Persilahkan pasien duduk
 Oleskan kapas alkohol pada lengan kiri bagian atas
 Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intra muscular
 Buang jarum bekas suntikan ke dalam kotak
 Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar, dan jika tidak terjadi
 Efek samping pasien boleh pulang
 Catat pada buku status dan KMS ibu hamil
5. Cara melaksanakan kegiatan
Kegiatan ini dilakukan rutin setiap bulan dengan jadwal yang sudah ditetapkan di
masing-masing desa wilayah kerja.
6. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh bayi yang berumur 0-11 bulan untuk imunisasi
dasar, 18-24 bulan dan 24-36 bulan untuk imunisasi lanjutan.Ibu hamil pada umur
kehamilan 4-9 bulan sebelum bersalin.
7. Jadwal kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan rutin dalam setiap bulan selama satu tahun.
8. Evaluasi kegiatan dan pelaporan
Evaluasi dari kegiatan ini dilakukan dengan melihat cakupan pemberian imunisasi pada
bayi dan batita yang wajib memperoleh imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Pelaporan dari kegiatan ini akan dibuat dalam bentuk blanko / format laporan hasil
kegiatan dan akan diserahkan kepada kepala desa, kepala puskesmas dan camat sebagai
pimpinan wilayah kerja serta ke instansi dinas kesehatan daerah.
9. Pencatatan,pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan dalam kegiatan akan dibuat dalam bentuk buku pencatatan bayi dan batita
sesuai dengan data bayi dan batita yg wajib mendapatkan imunisasi dari setiap desa di
wilayah kerja.
Pelaporan dari kegiatan ini akan dibuat dalam bentuk blanko / format pelaporan hasil
kegiatan dalam setiap bulan dari setiap desa yang ada di wilayah kerja.
Evaluasi dalam kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk melihat cakupan pemberian
imunisasi secara berjenjang pada bayi dan batita yang wajib mendapatkan imunisasi.

Anda mungkin juga menyukai