Anda di halaman 1dari 8

10/6/2018 GEOLOGY is The KEY: Tektonik Indonesia : Kondisi dan Potensinya

Lainnya fatah.ramdhan@gmail.com Dasbor Logout

GEOLOGY is The KEY


PENGIKUT MINGGU, 17 OKTOBER 2010
Pengikut (26) Berikutnya
Tektonik Indonesia : Kondisi dan Potensinya

Kepulauan Indonesia adalah salah satu wilayah yang memiliki kondisi


geologi yang menarik. Menarik karena gugusan kepulauannya dibentuk
oleh tumbukan lempeng-lempeng tektonik besar. Tumbukan Lempeng
Eurasia dan Lempeng India-Australia mempengaruhi Indonesia bagian
Ikuti
barat, sedangkan pada Indonesia bagian timur, dua lempeng tektonik ini
ditubruk lagi oleh Lempeng Samudra Pasifik dari arah timur. Kondisi ini
tentunya berimplikasi banyak terhadap kehidupan yang berlangsung di
atasnya hingga saat ini. Mari kita perhatikan gambar-gambar di bawah ini.

Gambar di atas menunjukkan kondisi tektonik Kepulauan Indonesia. Garis


merah, jingga dan hijau menunjukkan batas-batas lempeng tektonik. Garis
merah menunjukkan pemekaran lantai samudra. Garis jingga menunjukkan
pensesaran relatif mendatar. Sedangkan garis hijau menunjukkan
tumbukan/penunjaman antar lempeng tektonik.

Mari kita perhatikan satu per satu. Garis hijau di sebelah barat Pulau
Sumatra dan di sebelah selatan Pulau Jawa, menerus hingga ke Laut
Banda, sebelah selatan Flores kemudian membelok ke utara menuju Laut
Arafuru (utara Maluku) menunjukkan zona penunjaman Lempeng Hindia-
Australia dan Lempeng Eurasia.

Kenapa membelok ke Laut Arafuru ya ?

Kalo terus ntar nabrak Papua donk …hehe

Karena di Indonesia bagian timur ini ada lagi Lempeng Samudra Pasifik
yang menubruk dari arah timur. Salah satu korban paling parah dari
tubrukan tiga lempeng ini adalah Pulau Sulawesi. Tangan-tangannya pada
mlintir gak karuan. Ditambah lagi terbentuknya luka sesar mendatar di
bagian tengah Pulau Sulawesi.

Penunjaman yang terjadi di sebelah barat Sumatra tidak benar-benar tegak


lurus terhadap arah pergerakan Lempeng India-Australia dan Lempeng
DAFTAR BLOG SAYA STUDY TOUR Eurasia. Lempeng Eurasia bergerak relatif ke arah tenggara, sedangkan
Lempeng India-Australia bergerak relatif ke arah timurlaut. Karena tidak
ARSIP BLOG tegak lurus inilah maka Pulau Sumatra dirobek sesar mendatar (garis
jingga) yang dikenal dengan nama Sesar Semangko.
► 2012 (1)
► 2011 (2) Di sebelah utara Aceh, ada proses pemekaran lantai samudra (garis

http://ariefgeo.blogspot.com/2010/10/tektonik-indonesia-kondisi-dan.html 1/8
10/6/2018 GEOLOGY is The KEY: Tektonik Indonesia : Kondisi dan Potensinya
▼ 2010 (24) merah). Saya rasa itu terjadi sebagai bagian dari proses Escape Tectonics
► Desember (2) akibat tumbukan Lempeng Anak Benua India terhadap Lempeng Eurasia.
► November (10)
Di sebelah utara Papua juga terbentuk zona penunjaman akibat tumbukan
▼ Oktober (5) Lempeng Samudra Pasifik terhadap Lempeng India-Australia. Pada bagian
Eksplorasi minyak Kepala Burung, Papua, ini juga terbentuk sesar mendatar (garis warna
bumi jingga) yang dikenal dengan nama Sesar Sorong. Masih menjadi
In Wonosobo
(Exploration
Oil) perdebatan apakah penyebab Gempa Papua 4 Januari 2009 yang lalu.
Sebagian ahli menyebutkan pergerakan aktif Sesar Sorong ini yang
TURBIDITE MENGENAI SAYA
menyebabkan gempa, sebagian lagi menyebutkan gempa bersumber dari
CURRENT
(Arus Turbidit) zona penunjaman di sebelah utara Sesar Sorong. Mengikuti perdebatan
para ahli geologi bisa dilihat di blog Dongeng Geologi-nya Pakdhe Rovicky.
Indonesia Rawan
Gempa Akibat
Pertemuan Zona penunjaman (warna hijau) yang terbentuk di Samudra Pasifik
Lempeng Tek... Arief Hidayat umumnya sebagai akibat benturan Lempeng Samudra Pasifik dengan
Tektonik Aku hanya Manusia Lempeng Eurasia. Sedangkan zona pemekaran (warna merah) sebagai
Indonesia : Biasa Yang Tak akibat ikutan proses Escape Tectonics setelah terjadinya tumbukan.
Kondisi dan Sempurna.
Potensinya
Lihat profil lengkapku Apa implikasinya dari proses tektonik yang begitu rumit tersebut ? Kita lihat
GEMPA BUMI gambar kedua.

► Juni (7)

► 2009 (15)

Gambar di atas menunjukkan sebaran gunungapi (segitiga merah), titik


gempa (tanda plus ungu) dan hot spot (tanda bintang jingga). Apa yang
terjadi mudah ditebak kan! Rangkaian gunungapi dan titik gempa selalu
berasosiasi dengan zona penunjaman. Animasi proses penunjamannya
bisa dilihat pada postingan sebelumnya (lihat Animasi Mekanisme
Penunjaman Kerak Samudra). Pulau Sumatra, Jawa, Flores, Maluku,
Sulawesi dan bagian utara Papua akan rawan dengan gunungapi dan
gempa. Emang sudah dari sono-nya begitu. Hanya Pulau Kalimantan yang
relatif adem-ayem karena memang posisinya gakdekat-dekat dengan TKP
…hehe. (cuma sering banjir tiap tahun, ditambah lagi kebakaran hutan)

Namun tidak seluruhnya kita anggap bencana. Erupsi gunungapi yang


berupa abu gunungapi membawa unsur hara yang menyuburkan tanah.
Makanya tanah di Jawa pada subur. Tanam padi tumbuh padi (ya iyalah…
masak ya iya donk!). Intrusi-intrusi dangkal di sekitar gunungapi
menyediakan energi panas bumi yang sangat besar yang bisa
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Endapan mineral logam, seperti
emas, tembaga dan nikel, akan banyak dijumpai berasosiasi dengan
lingkungan gunungapi (lihat tulisan Pak Awang Satyana di Plate Tectonics :
Tidak Seluruhnya Bencana). Kita belum bicara tentang potensi migas dan
batubara lho ya! Konteksnya agak sedikit berbeda.

Sayang sekali kalau Kepulauan Indonesia yang kaya ini penduduknya


banyak berada di bawah garis kemiskinan akibat keliru mengelola
sumberdaya alam yang begitu besar.

Identifikasi Pergerakan Tektonik Lempeng Indonesia

Tatananan geologi Indonesia cukup kompleks, hal ini dibuktikan dengan


keberaadaan dan sebaran data geologi yang meliputi seluruh wilayah
administratif Indonesia. Perkembangan penelitian geologi Indonesia sampai
saat ini memang belum maksimal tapi penelitian dan pengembangan
pendekatan teknologi terus digalakkan.

http://ariefgeo.blogspot.com/2010/10/tektonik-indonesia-kondisi-dan.html 2/8
10/6/2018 GEOLOGY is The KEY: Tektonik Indonesia : Kondisi dan Potensinya
Berikut kita akan melihat perkembangan Pergerakan Tektonik Lempeng
Indonesia yang berdampak pada potensi terjadinya Gempa Tektonik.

Kondisi inilah yang mesti kita antisipasi sebagai langkah awal dan
berkelanjutan untuk mengenal lebih dulu kriteria Kegempaan (Tektonik atau
Vulkanisme). Kondisi tektonik Indonesia yang dilalui oleh 3 (tiga) jenis
Tektonik Lempeng Aktif yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Australia dan
Lempeng Eurasia memberikan dampak yang cukup besar terhadap
periodik kejadian Gempa Tektonik di Indonesia.

a. Potensi Gempa Tektonik Sumatra

Konvergensi miring sepanjang batas Lempeng Sumatra menghasilkan


formasi forearc-sliver block yang terletak diantara Sesar Sumatra dan
Trench Jawa.

(Memberikan dampak Terjadinya Gempa Tektonik Aceh dan Tsunami Tahun


2004).

b. Batasan Timur Paparan Sunda

Pemusatan Paparan Sunda dengan lempeng Pasifik (OBIX) dihalangi oleh


blok Timur Sulawesi, menghasilkan rotasi yang cepat searah jarum jam
blok Timur Sulawesi (MANA dan LUWU) relatif terhadap Paparan Sunda.

Rotasi ini memindahkan sekitar sepertiga konvergensi Pasifik-Paparan


Sunda ke arah left-lateral slip sepanjang sesar Palu dan utara-selatan
sepanjang trench utara Sulawesi dimana terjadi subduksi laut Celebes.
Dalam hal ini proses banyak dilakukan oleh litosfer Samudra utara
Sulawesi, mengakibatkan tumbukan benua menjadi sebagian kecil proses
subduksi daerah kerak Samudra.

(Memberikan dampak Terjadinya Gempa Tektonik Jogja Tahun 2004).

Sebagai bukti, Tahun 2004 Indonesia dikejutkan dengan Pergerakan


Lempeng Autralia dan Lempeng Eurasia yang mengakibatkan Sesar Jawa-
Sumatra mengalami pergerakan sangat besar yang mengakibatkan Gempa
Tektonik Aceh yang disusul oleh Gelombang Tsunami memluluhlantahkan
Harta dan Jiwa dalam jumlah ribuan bahkan imbasnya sampai sekitar Asia
Tenggara, Tahun 2006 Pergerakan Lempeng Australia yang menunjam
Paparan Sunda mengakibatkan Sesar Jawa mengalami pergerakan
berimbas terhadap terjadinya Gempa Tektonik Jogja tetapi tidak berdampak
pada Gelombang Stunami juga memberi dampak kerugian Harta dan Jiwa
dalam jumlah yang besar. Dan yang paling mengejutkan Hari Rabu, 30
Oktober 2009 masyarakat Sumatera Barat dikejutkan dengan gempa
secara periodik dan mempunyai pola tertentu yang sumbernya (46 km) dari
Kota Padang (Terasa sampai Malaysia dan Singapura) terjadi Gempa
Tektonik dengan dengan kekuatan 7,6 Skala Ritcher yang tentunya akan
memberikan dampak secara luas (sampai opini ini dimuat masih menunggu
pendataan dari Satkorlak).

Gempa Bumi yang tiada hentinya menunjam paparan tektonik Indonesia


semestinya bisa dijadikan pelajaran berharga bagi seluruh Stakeholder
Bangsa (Pemerintah, Akademisi, Ilmuwan, Peneliti) untuk merumuskan
formulasi pendeteksian dini sekitar wilayah rawan bencana serta
menggalakkan sosialisasi/pemahaman untuk antisipasi dini
penanggulangan bencana alam (gempa bumi). Tentunya hal ini bisa
diantsipasi dengan memberikan dukungan kepada peningkatan Program
Early Warning System (EWS) dan Mitigasi Bencana Geologi untuk
memetakan Zonasi Wilayah Potensi Gempa.

Sudah saatnya air mata bangsa ini berhenti menangis hanya karena
ketidakmampuan kita untuk mengidentifikasi bencana alam, saatnya kita
bangkit (tidak saling melempar tanggung jawab) bersatu mempersiapkan
langkah antisipatif dan indentfikasi kegempaan yang dilaksanakan secara
sistematis, berkelanjutan dan terukur untuk meminimalisir potensi dari
dampak bencana tersebut diatas. Akhirnya, sebagai hamba Allah SWT kita

http://ariefgeo.blogspot.com/2010/10/tektonik-indonesia-kondisi-dan.html 3/8
10/6/2018 GEOLOGY is The KEY: Tektonik Indonesia : Kondisi dan Potensinya
hanya mampu berikhtiar danFirst Desicion Maker atas semuanya adalah
Sang Penguasa Alam. Amin

Lempeng Indonesia

Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu


lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Lempeng Indo-
Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra,
Jawa dan Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan
Maluku utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi
tabrakan terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi
sanggup menahan tumpukan energi sehingga lepas berupa gempa bumi.
Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan berbagai dampak terhadap
bangunan karena percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor, dan
liquefaction. Besarnya dampak gempa bumi terhadap bangunan
bergantung pada beberapa hal; diantaranya adalah skala gempa, jarak
epicenter, mekanisme sumber, jenis lapisan tanah di lokasi bangunan dan
kualitas bangunan.

Peristiwa tektonik yang cukup aktif, selain menimbulkan gempa dan


tsunami, juga membawa berkah dengan terbentuknya banyak cekungan
sedimen (sedimentary basin). Cekungan ini mengakomodasikan sedimen
yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir
hydrocarbon. Kadungan minyak dan gas alam inilah yang kini banyak kita
tambang dan menjadi tulang punggung perekonomian kita sehingga tahun
1990-an.

Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan


batas antar lempeng tektonik, dan segitiga merah melambangkan
kumpulan gunung berapi.Sumber: MSN Encarta Encyclopedia

Indonesia, juga merupakan negara yang secara geologis memiliki posisi


yang unik karena berada pada pusat tumbukan Lempeng Tektonik Hindia
Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara dan
Lempeng Pasifik di bagian Timur laut. Hal ini mengakibatkan Indonesia
mempunyai tatanan tektonik yang komplek dari arah zona tumbukan yaitu
Fore arc, Volcanic arc dan Back arc. Fore arc merupakan daerah yang
berbatasan langsung dengan zona tumbukan atau sering di sebut sebagai
zona aktif akibat patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut. Pada
daerah ini material batuan penyusun utama lingkungan ini juga sangat
spesifik serta mengandung potensi sumberdaya alam dari bahan tambang
yang cukup besar. Volcanic arc merupakan jalur pegunungan aktif di
Indonesia yang memiliki topografi khas dengan sumberdaya alam yang
khas juga. Back arc merupakan bagian paling belakang dari rangkaian
busur tektonik yang relatif paling stabil dengan topografi yang hampir
seragam berfungsi sebagai tempat sedimentasi. Semua daerah tersebut
memiliki kekhasan dan keunikan yang jarang ditemui di daerah lain, baik
keanegaragaman hayatinya maupun keanekaragaman geologinya.

Indonesia merupakan negara yang secara geologis memiliki posisi yang


unik karena berada pada pusat tumbukan Lempeng Tektonik Hindia
Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara dan
Lempeng Pasifik di bagian Timur laut. Lempeng Indo-Australia bertabrakan
dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan
Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara.
Hal ini mengakibatkan Indonesia mempunyai tatanan tektonik yang

http://ariefgeo.blogspot.com/2010/10/tektonik-indonesia-kondisi-dan.html 4/8
10/6/2018 GEOLOGY is The KEY: Tektonik Indonesia : Kondisi dan Potensinya
komplek dari arah zona tumbukan yaitu Fore arc, Volcanic arc dan Back
arc. Fore arc merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan zona
tumbukan atau sering di sebut sebagai zona aktif akibat patahan yang
biasa terdapat di darat maupun di laut. Pada daerah ini material batuan
penyusun utama lingkungan ini juga sangat spesifik serta mengandung
potensi sumberdaya alam dari bahan tambang yang cukup besar.

Ada dua hal utama yang membedakan antara Bumi dengan planet-planet
yang lain di dalam Sistem Tata Surya, yaitu:

1) Bumi memiliki air dalam jumlah besar dan membentuk sub-sistem


hidrosfer sedang planet-planet yang lain tidak memiliki air. Dengan kata
lain, hidrosfer hanya dijumpai di Bumi dan tidak dijumpai di planet-planet
yang lain.

2) Di Bumi terdapat fenomena tektonik lempeng sedang di planet-planet


yang lain tidak ada. Fenomena tektonik lempeng mengindikasikan bagian
internal Bumi yang cair dan memiliki energi panas yang tinggi.

Berlangsungnya siklus hidrologi, siklus batuan dan siklus tektonik di Bumi


berkaitan erat dengan keberadaan dua hal tersebut. Siklus hidrologi tidak
dapat berlangsung bila di Bumi tidak ada hidrosfer, sedang siklus batuan
dan tektonik tidak dapat berlangsung bila tidak ada tektonik lempeng.
Dengan demikian, bila keberadaan hidrosfer dan tektonik lempeng hanya
ada di Bumi, maka ketiga siklus tersebut hanya berlangsung di Bumi dan
tidak dapat berlangsung di planet-planet yang lain.

Tsunami adalah fenomena gelombang raksasa yang melanda ke daratan.


Fenomena ini dapat terjadi karena gempa bumi atau gangguan berskala
besar di dasar laut, seperti longsoran bawah laut atau erusi letusan
gunungapi di bawah laut (Skinner dan Porter, 2000). Gelombang tsunami
dapat merambat sangat cepat (dapat mencapai kecepatan 950 km/jam),
panjang gelombangnya sangat panjang (dapat mencapat panjang 250 km).
Di samudera, tinggi gelombang tsunami cukup rendah sehingga sulit
diamati, dan ketika mencapai perairan dangkal ketinggiannya dapat
mencapai 30 m. Sifat kedatangan gelombang tsunami sangat mendadak
dan tidak adanya sistem peringatan dini merupakan penyebab dari
banyaknya korban jiwa yang jatuh ketika gelombang tsunami melanda ke
daratan pesisir yang banyak penduduknya. Contoh yang paling mutakhir
peristiwa kencana tsunami ini adalah ketika tsunami melanda pesisir barat
dan utara Pulat Sumatera di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada
tanggal 26 Desember 2004.

Tsunami yang terjadi karena gempa bumi atau longsoran di bawah laut
kejadiannya berkaitan erat dengan sistem interaksi lempeng kerak bumi
yang membentuk sistem penunjaman dan palung laut dalam. Sementara
itu, tsunami yang terjadi karena erupsi letusan gunungapi kejadiannya
berkaitan erat dengan kehadiran gunungapi bawah laut, baik yang muncul
di permukaan laut maupun yang tidak muncul di permukaan laut. Dengan
demikian, potensi suatu kawasan pesisir untuk dilanda tsunami dapat
diperhitungkan dari keberadaan sistem penunjaman lempeng yang
membentuk palung laut dalam, dan keberadaan gunungapi bawah laut.
Meskipun demikian, kita tidak dapat melakukan prediksi tentang kapan
akan terjadinya tsunami karena kita tidak dapat melakukan prediksi tentang
kapan terjadinya gempa, longsoran bawah lautm atau letusan gunungapi
bawah laut yang dapat mencetuskan tsunami.

Dalam sejarah moderen, di Indonesia pernah terjadi tsunami karena erupsi


letusan gunungapi, yaitu ketika Gunung Krakatau di Selat Sunda meletus
pada tahun 1883. Sementara itu, tsunami yang terjadi karena londsoran
bawah laut pernah terjadi pada tahun 1998 di sebelah utara Papua New
Guinea (Synolakis dan Okal, 2002; Monastersky, 1999).

Dari uraian tentang tsunami dan berbagai pencetusnya itu, maka kita dapat
menentukan kawasan-kawasan pesisir yang potensial untuk terlanda
tsunami, yaitu dengan memperhitungkan posisi kawasan-kawasan pesisir
terhadap keberadaan sistem penunjaman dan palung laut dalam, serta

http://ariefgeo.blogspot.com/2010/10/tektonik-indonesia-kondisi-dan.html 5/8
10/6/2018 GEOLOGY is The KEY: Tektonik Indonesia : Kondisi dan Potensinya
kehadiran gunungapi bawah laut, meskipun kita tidak dapat menentukan
kapan tsunami akan terjadi. Bagi Kepulauan Indonesia, posisi geografisnya
yang diapit oleh dua samudera (Samudera Pasifik dan Hindia), serta posisi
tektonik yang terletak di kawasan interaksi tiga lempeng kerak bumi utama,
dan kehadiran gunungapi bawah laut membuatnya menjadi sangat
potensial untuk terkena bencana tsunami. Gambaran tentang kejadian
tsunami di Indonesia dalam dua dekade terakir dapat dilihat pada Tabel 3
dan Gambar 1. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa kawasan-
kawasan pesisir Indonesia yang sangat berpotensi terkena tsunami adalah:

1) Kawasan pesisir dari pulau-pulau yang menghadap ke Samudera Pasifik


dan Samudera Hindia. Potensi sumber kejadian tsunami yang utama di
kawasan-kawasan itu adalah sistem penunjamanyang ada di hadapan
kawasan-kawasan pesisir itu.

2) Kawasan pesisir dari pulau-pulau di kawasan Laut Banda. Di kawasan


ini, tsunami dapat berasal dari kawasan Busur Banda maupun berasal dari
Samudera Pasifik atau Samudera Hindia yang masuk ke kawasan itu.

3) Kawasan pesisir pulau-pulau yang berhadapan dengan gunungapi


bawah laut, seperti kawasan pesisir di kedua sisi Selat Sunda yang
mengelilingi Gunung Krakatau.

Koreksi untuk Tabel 3. Pada nomor urut ke-10, tertulis “Pangandaran, Jawa
Tengah”; yang benar adalah “Pangandaran, Jawa Barat”. Terima kasih
untuk Sdr. Yan Yan (Komentar 1) yang menunjukkan kekeliruan ini.

Energi-penggerak Dasar

Untuk “menghidupkan” ciptaannya, Tuhan memberikan kepada semua


ciptaannya suatu “kondisi” yang membuat semuanya dapat bergerak
secara otomatis. Semua itu dimulai dari partikel-partikel subatomik.
Partikel-partikel subatomik menyusun apa yang kita kenal sebagai tiga
komponen atom, yaitu: proton, neutron dan elektron. Selanjutnya, atom-
atom menyusun apa yang disebut sebagai unsur. Kita mengenal 92 unsur
alamiah (lihat Tabel Periodik).

Unsur-unsur alamiah kemudian membentuk mineral-mineral, dan mineral-


mineral berkombinasi membentuk berbagai jenis batuan.

Tuhan memberikan kekuatan kepada partikel-partikel subatomik, dan


demikian pula kepada ketiga komponen atom. Dengan kekuatan-kekuatan
tersebut semuanya bergerak, alam semesta, termasuk menggerakkan
kehidupan di Bumi.

Proses alam berlangsung sesuai dengan ketetapan penciptanya. Partikel-


partikel subatomik terus berinteraksi tanpa bisa diganggu oleh manusia.
Demikian pula dengan elektron yang selalu bergerak mengelilingi inti atom.
Reaksi fission (“fission”, the splitting of a nucleus into two “daughter”
nuclei), fusion(“fusion” of two “parent” nuclei into one daughter nucleus),
penangkapan neutron (“neutron capture”, used to create radioactive

http://ariefgeo.blogspot.com/2010/10/tektonik-indonesia-kondisi-dan.html 6/8
10/6/2018 GEOLOGY is The KEY: Tektonik Indonesia : Kondisi dan Potensinya
isotopes), dan peluruhan(various “decay modes”, in which nuclei
“spontaneously” eject one or more particles and lose energy to become
nuclei of lighter atoms), semua terus berlangsung di alam semesta,
termasuk di Bumi yang kita diami ini. Kelanjutannya adalah semua proses
alam terus berlangsung, baik disukai maupun tidak oleh manusia,
mengikuti ketentuan penciptanya.

Pada tahapan yang lebih jauh, Bumi, dihidupkan dengan gerakan lempeng-
lempeng kerak bumi, volkanisme, tiupan angin, hujan, sinar matahari,
fotosintesis, metabolisme sel. Disukai atau tidak disukai oleh manusia,
semua proses itu terus berjalan sesuai dengan ketetapan Tuhannya.
Semua itu tidak terlepas dari proses-proses dasar yang berlangsung pada
tingkat atomik.

Akal untuk memahami Proses Alam

Manusia diberi pikiran dan akal oleh Tuhan untuk dapat memahami alam,
termasuk proses-prosesnya. Pemahaman manusia akan alam dan
kemampauan memanfaatkannya dengan bijaksana menentukan tingkat
kesejahteraan manusia itu sendiri. Sebaliknya, kegagalan manusia dalam
memahami alam akan menyebabkan manusia mengalami hal yang
sebaliknya. Manusia akan sengsara. Contoh yang sederhana adalah api.
Pembakaran api yang terkendali telah terbukti memberikan manfaat yang
sangat banyak bagi kehidupan manusia. Mulai dari memasak di dapur,
sampai meluncurkan pesawat ke ruang angkasa. Sebaliknya, pembakaran
yang tidak dikendalikan juga telah terbukti menimbulka kerugian, seperti
kebakaran rumah atau bangunan, kebakaran atau pembakaran hutan.

Ketika proses-proses alam itu berlangsung dan mengenai manusia,


manusia mengatakan itu sebagai bencana, seakan-akan proses itu
memang ditujukan untuk membuat manusia menderita, sengsara atau
mengalami kerugian. Tulisan ini memberikan gambaran tentang berbagai
proses alam tersebut berkaitan dengan berlangsungnya kehidupan di Bumi
ini.
Diposting oleh Arief Hidayat di 14.23

2 komentar:

Fristy 7 Februari 2011 22.06


kakak..
boleh minta sumbernya tak??
saya kebetulan ada tugas mengenai lempeng tektonik untuk pulau jawa,
bali dan nusa tenggara..
dan hubungannya dengan gempa dan tsunami di pulau2 tersebut..

terimakasih kakak..
Balas

evod permata leo ee 21 Juni 2011 06.34


kak..
saya minta bantuan,saya ada tugas mengenai tatanan geologi indonesia
rumit,produk interaksi antara tiga lempeng litosfer utama dunia,yaitu
lempeng samudra pasifik yang bergerak ke arah barat,engan kecepatan
9cm/tahun,lempeng samudra hindia-benua australia yang bergerak ke
arah utara. denga kecepatan 7cm/tahun serta lempeng benua eurasia
yang bergerak ke arah timur-tenggara,dengan kecepatan1cm/tahun.
akibatnya bagi wilayah indonesia???
Balas

http://ariefgeo.blogspot.com/2010/10/tektonik-indonesia-kondisi-dan.html 7/8
10/6/2018 GEOLOGY is The KEY: Tektonik Indonesia : Kondisi dan Potensinya

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Fatah Ramdha Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Posting Komentar (Atom)

SEARCH MY BLOG
Telusuri

GEOLOGI SAMPAI MATI

APAKAH BLOG INI BERMANFAAT UNTUK ANDA?


Iya 0 (0%)
Kurang 0 (0%)
Tidak 0 (0%)

Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh AndrzejStajer. Diberdayakan oleh Blogger.

http://ariefgeo.blogspot.com/2010/10/tektonik-indonesia-kondisi-dan.html 8/8

Anda mungkin juga menyukai