Bujur sering juga disebut dengan Longitude, Lintang disebut dengan Latitude
Salah satu proyeksi peta yang terkenal dan sering digunakan adalah UTM. Sebagai
ciri hasil proyeksi
UTM ini pada sebuah peta, yaitu terdapatnya garis lintang (Latitude) dan garis
bujur (Longitude).
Keuntungan peta ini adalah menggunakan sistem koordinat global (seluruh dunia)
sehingga apabila kita menggambarkan suatu daerah yang diketahui Latitude dan
Longitude-nya maka apabila kita mau menggabungkan satu peta dengan peta
yang lainnya tidak akan sulit. Berikut akan dijelaskan mengenai sistem proyeksi
ini:
Pada sistem proyeksi ini didefinisikan posisi horizontal dua dimensi (x,y)utm
dengan menggunakan proyeksi silinder, transversal, dan konform yang memotong
bumi pada dua meridian standard. Seluruh permukaan bumi, dalam sistem
koordinat ini, dibagi menjadi 60 bagian yang disebut sebagai zone UTM. Setiap
zone ini dibatasi oleh dua meridian sebesar 6° dan memiliki meridian tengah
sendiri. Sebagai contoh, zone 1 dimulai dari 180°
BB hingga 174°BB, zone 2 dari 174°BB hingga 168°BB, terus ke arah timur hingga
zone 60 yang dimulai dari 174°BT hingga 180°BT.
Batas lintang di dalam sistem koordinat ini adalah 80° LS hingga 84° LU. Setiap
bagian derajat
memiliki lebar 8° yang pembagiannya dimulai dari 80° LS ke arah utara. Bagian
derajat dari bawah (LS) dinotasikan dimulai dari C,D,E,F, hingga X (tetapi huruf I
dan O tidak digunakan). Jadi, bagian derajat 80° LS hingga 72° LS diberi notasi C,
72° LS hingga 64° LS diberi notasi D, 64° LS hingga 56° LS diberi notasi E, dan
seterusnya.
Sistem proyeksi UTM
Setiap zone UTM memiliki sistem koordinat sendiri dengan titik nol sejati pada
perpotongan antara
Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone UTM, mulai dari meridian 90° BT hingga
meridian 144° BT
dengan batas paralel (lintang) 11° LS hingga 6°LU. Dengan demikian, wilayah
Indonesia dimulai dari zone 46 (meridian sentral 93° BT) hingga zone 54 (meridian
sentral 141° BT).
2. Non-Earth
Konversi Koordinat
110.123456o BT atau E
7.339736o LS atau S
110o ’ . BT atau E
7o ’ . LS atau S
1o setara de ga ’
’ setara de ga
Misal :
JumDetik=(menit*60+detik)
Derajat=7
Jumdetik=20*60+23.05
=1200+23.05
=1223.05 detik
Sehingga
Derajat_desimal=derajat+(jumdetik/3600)
Derajat_desimal=7+1223.05/3600
=7.339736o
0,0
x
x
Layar/monitor komputer
Pada sistem komputer modern 1 layar dapat dibagi menjadi beberapa jendela dan
setiap jendela ini memiliki koodinat tersendiri (atau sering disebut koordinat
jendela) dimana sudut kiri atas jendela ber koordinat 0,0. Untuk x dan y sesuai
dengan koordinat layar.
LU
TRANSFOR
MASI
LS
xy
monitor
BB
Koordinat global
Proses transformasi
Misal:
Batas_kiri=100.50 BT
Batas_kanan=110.20 BT
Batas_atas=7.00 LS
Batas_bawah=8.00 LS
LU
LS
BT
� − _ � � Latihan :
X_jendela= * X_max
− _ � � 1. Terdapat titik kota Yog
terletak di (dalam SKG)
110.50 BT dam 7.00
� − _ LSTentukan koordinat d
y_jendela= * y_max
_ ℎ− _ layar bila resolusi
400x300, Bila batas
xglobal, yglobal ada titik koordinat global kiri=100 , batas kanan
yang akan di dicari kesesuaiannya dengan =111, Batas atas =6 ,
batas bawah =8
koordinat layar
2. T erdapat titik P di laya
dengan koordinat
(100,150).Berapa
koordinat globalnya ? B
batas dan resolusi sepe
diatas