Anda di halaman 1dari 11

Ochad Pasbook

Home ▼

Jumat, 15 Juni 2012

MAKALAH SALURAN DISTRIBUSI ( MARKETING


MIX )

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam


bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan.
Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang
yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh
konsumen.

Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah
satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena
bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang
dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan
banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana
strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini
juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai
tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya
pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha
kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.
Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai
dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran
dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PEMASARAN DAN BAURAN PEMASARAN.
(MARKETING MIX )

2.1.1 Pengertian pemasaran

Pemasaran adalah suatu system total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang
dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian


bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air
dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan
dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya
namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang
bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan
kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang


menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga
(price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang
yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat
tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen
yang dituju.

Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa


yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan
perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
dihasilkan.

2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan


dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk,
komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan
konsumen secara cepat.

3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok


dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa


kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1.Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat

2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan


sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut
pandang penjual :

1. Tempat yang strategis (place),

2. Produk yang bermutu (product),

3. Harga yang kompetitif (price), dan

4. Promosi yang gencar (promotion).

Dari sudut pandang konsumen :

1.Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),

2.Biaya konsumen (cost to the customer),

3.Kenyamanan (convenience), dan

4.Komunikasi (comunication).

Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan,
bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi
fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang
berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen
(tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam
upaya melakukan kegiatan pemasaran.

2.1.2 Pengertian Bauran pemasaran (marketing mix )

Bauran pemasaran. (marketing mix ) adalah serangkaian dari variable


pemasaran yang dapatdikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan
dalam pasar sasaran.

Dari definisi diatas menerangkan bahwa marketing mix/bauran pemasaran


merupakan kombinasi variable-variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran
perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin.
Variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan menajdi empat kelompok utama yang
dikenal dengan 4 P yaitu :

a. Product (Produk)
b. Price (Harga)
c. Promotion (Promosi)
d. Place (Tempat)
Secara garis besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui penjelasan
masing-masing sebagai berikut :
a. Product (Produk)

Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is a thing that can be offered
to a market to satisfy a want or need” . Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan
ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang
dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Secara luas produk adalah sekelompom sifat-sifat yang berwuud (tangible) dan tidak
berwujud (intangible) didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise
pabrik, prestise pengecer dan pelayanan yan diberikan produsen dan pengecer yang
dapat diterima oleh konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan
atau kebutuhan-kebutuhan konsumen.

b. Price (Harga)

Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged
for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers
exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas,
harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan
keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.

c. Promotion (Promosi)

Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk
merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi
mengenal, sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat prouk tersebut. Dalam
penerapan strategi promosi, perusahaan menggunakan dua kegiatan promosi melalui
media periklanan (advertising), penyebaran pamflet, brosur, dan stiker. Kegiatan
promosi yang kedua melalui personal selling untuk memperkenalkan produk secara
langsung kepada konsumen. Dengan penggunaan kegiatan promosi melalui personal
selling perusahaan dapat lebih dekat dengan konsumen dan dapat secara langsung
mengetahui kebutuhan serta keinginan konsumen.

d. Place (Tempat)

Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi


para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi
dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu
produk.

2.2 SPESIFIKASI SALURAN DISTRIBUSI ( PLACE MIX )

2.2.1 Pengertian Saluran Distribusi atau Place Mix

Saluran Pemasaran atau Saluran Distribusi terdiri dari seperangkat lembaga


yang melakukan semua kegiatan ( Fungsi ) yang digunakan untuk menyalurkan produk
dan setatus kepemilikannya dari produsen ke konsumen.

Pengertian diatas mengandung 3 unsur yaitu :

a. Adanya kelompok lembaga pemasaran.

b. Adanya kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh lembaga


tersebut.

c. Adanya arah pergerakan produk serta kepemilikannya dari lingkungan


produksi ke lingkungan konsumsi.

Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the
company undertakes to make the product accessible and available to target customer”.
Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah
diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Sebagai salah satu variabel marketing
mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu
perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan
barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat
yang tepat.

Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan


barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak
(penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak
kepemilikannya saja

Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.

b. Sifat produk.

c. Sifat perantara.

d. Sifat pesaing

e. Sifat perusahaan, dan sebagainya

Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran


distribusi yang dipakai. sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi
pembelian dalam jumlah yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung
memilih saluran distribusi yang panjang.

Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak
kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak,
bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen,
harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang
penting juga.

Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju
dan sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan
digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar
barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir.

2.2.2 Fungsi saluran Distribusi


a. Penelitian ( research ), yaitu pengumpulan informasi penting untuk perencanaan
dan melancarkan pertukaran.

b. Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi yang persuasive


mengenai penawaran.

c. Kontak, yaitu mencari dan menjalin hubungan dengan calon pembeli.

d. Penyesuaian, yaitu mempertemukan penawaran sesuai permintaan pembeli,


termasuk kegiatan seperti pengolahan, penilaian, perakitan dan pengemasan.

2.2.3 Alternatif Pemilihan Saluran Distribusi

Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-


faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure apa saja yang sebenarnya juga
mempengaruhi pemilihan saluran distribusi, diantaranya:

A. Tipe perantara

Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi


pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan
sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien
disbanding dengan kalau fungsi pemasaran dilakukan oleh produsen maka produsen
yang bersangkutan biasanya memasukan perantara kedalam saluran distribusi yang
dipilihnya. Pada dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :

1. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang


dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan
dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya
hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak
melayani kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya
(atau besifat non-bisnis).

2. Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan


konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri.

3. Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan baik
dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak
kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer memiliki
hak milik pada barang yang dijual maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun
sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya ada
pada produsennya.

B. Jumlah Saluran

Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran
pasar yang diinginkan oleh produsen. Dengan mempertimbangkan jumlah
perantara/penyalur maka produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative
pemakaian saluran distribusi, yaitu:

1. Distribusi Insentif

Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai sebanyak


mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat kebutuhan
konsumen dapat terpenuhi dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan
kalau produsen menjual barang-barang konsumsi sejenis, konvinen atau
kebutuhan pokok sehari-hari.

2. Distribusi selektif.

Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa perantara saja,
untuk memudahkan pengawasan terhadap penyalur. Distribusi ini dipakai untuk
memasarkan barang-barang baru, barang spesial maupun barang industri jenis
peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini produsen
berusaha memilih berapa penyalur yang benar-benar baik dan mampu
melaksanakan fungsi pemasaran.

3. Distribusi eksklusif.

Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu perantara saja dalam
wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk pengawasan yang lebih intensif
dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi
pemasarannya. Distribusi ini dipakai produsen penghasil barang-barang yang
relatif mahal/berat. Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan
(finance), teori Marketing mix juga terus berkembang. Dalam perkembangannya,
dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang),
Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin,
misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1]

Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud untuk memperlancar


penyaluran produk agar sampai kepada konsumen. Dengan kegiatan distribusi ini
diharapkan dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh produk setiap
saat. Kecepatan dan ketepatan dari saluran distribusi yang dilakukan oleh
perusahaan akan sangat membantu konsumen dalam mendapatkan produk
perusahaan, hal ini agar dapat menaikkan citra keberadaan produk dan
perusahaan itu sendiri.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran
pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna
mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan
terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat merumuskan program
pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan
kualitas yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana produk
yang dihasilkan dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat
memuaskan konsumen. Karena produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran,
keberhasilan suatu perusahaan dapat diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.
Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini perusahaan
ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan
pasar. Di sisi lain, secara internal perusahaan menghadapi perubahan organisasi yang tak
kalah peliknya, seperti masalah budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang saham.
Dalam situasi seperti ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara tentang
penjualan, periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan
promotion).

Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategic business
concept). Artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is, melainkan harus
diintegrasikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan.

.
Ocadsite di 22.34
Berbagi

1 komentar:

1.

PUSTAKATULIS20 Januari 2017 08.40

makalah marketing mix yang sangat menarik,.terutama dalam pembahansan


pendistribusian produk..
terimakasih, jadi bahan referensi terbaru Makalah Distribusi Produk di
jurnalmakalah.com
Balas



Beranda

Lihat versi web


Mengenai Saya

Ocadsite
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai