UPTD Puskesmas DTP Cidahu merupakan salah satu puskesmas yang ada di
Kabupaten Kuningan. Tepatnya berada di Wilayah Desa Cidahu Kecamatan Cidahu,
letaknya berada di sebelah Timur Kabupaten Kuningan.
Kondisi jalan hampir 100% baik dan beraspal, dapat dilalui oleh kendaraan roda
2 maupun roda 4. Keadaan wilayah 75% perbukitan dengan keadaan tanah sekitar 75%
pasir dan batu. Wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Cidahu merupakan Puskesmas
Daerah Tempat Perawatan, yang beroperasi melayani kesehatan selama 24 jam
32
PETA WILAYAH :
33
LUAS, BATAS DAN WILAYAH ADMINISTRATIF
a. Luas wilayah :
Lada
Pekarang kebun/Te Pengan Hutan Hutan Perkebu Lain -
No Desa sawah ng/H Kolam Jumlah
an galan gonan Rakyat Negara nan Lain
uma
Cihideunggiran
46 39.881 19.904 5 0 3.1 0 12 1.2 5.782 132.867
1 g
313.18
40 24.5 32.548 8 0 48.75 6 0 5.15 478.133
12 Jatimulya 5
463.18
656 371.545 1405.79 63 50.3 156.25 400.4 5.2 173.15 3764.82
Jumlah Kec. Cidahu 5
b. Batas-Batas
34
c. Jumlah Desa dan Wilayah Administrasi
Jumlah Desa pada wilayah kerja Puskesmas Cidahu berjumlah 12 desa yang terdiri dari :
Kependudukan / Demografi
Kecamatan Cidahu pada tahun 2015 mempunyai Jumlah penduduk sebanyak 44.179
orang, terdiri dari 22.832 laki-laki dan 21.347 orang perempuan, dengan jumlah KK
sebanyak 12.472 KK. kepadatan penduduk di kecamatan Cidahu 11,74 jiwa/Km2. Jumlah
Penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini.
35
Tabel
Jumlah Penduduk Laki-laki Berdasarkan Kelompok Umur
UPTD Puskesmas Cidahu
KELOMPOK UMUR
25-
No. DESA / KEL. 10- 15- 20- 30- 35- 40- 45- 50- 55- 60-
0-4 5-9 29 65+
14 19 24 34 39 44 49 54 59 64
Th Th Th
Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
Th
1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Cihideunggirang 188 207 215 255 217 180 183 129 90 92 90 80 73 157
2 Cihideung hilir 354 365 448 307 279 282 228 262 269 187 227 261 221 665
3 Nanggela 218 216 233 211 192 170 159 161 141 70 54 49 34 75
6 Datar 75 58 221 158 220 167 171 154 125 168 124 68 52 28
7 Bunder 95 86 85 94 52 46 43 49 31 40 32 38 35 47
8 Cieurih 235 167 138 264 195 302 186 157 154 117 179 112 68 130
9 Cibulan 129 144 151 118 100 98 120 110 119 78 77 75 62 144
10 Legok 190 174 160 150 181 171 187 166 152 135 121 191 198 184
12 Jatimulya 111 150 150 175 158 163 149 152 150 151 169 162 98 96
JUMLAH 1973 2050 2355 2176 1970 2008 1806 1689 1514 1319 1265 1193 955 1751
36
Tabel
Jumlah Penduduk Perempuan Berdasarkan Kelompok Umur
UPTD Puskesmas Cidahu
KELOMPOK UMUR
1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Cihideunggirang 161 254 231 263 188 167 147 117 67 68 62 78 75 157
2 Cihideung hilir 317 232 224 183 253 266 272 280 265 261 190 210 134 449
3 Nanggela 226 200 200 234 177 168 174 146 107 59 56 41 38 76
4 Cidahu 117 200 261 140 134 136 132 165 125 129 85 67 48 112
6 Datar 84 78 238 132 224 232 182 166 130 147 133 78 44 30
7 Bunder 74 76 77 87 52 43 52 50 40 48 32 37 37 49
8 Cieurih 198 157 117 255 133 217 178 265 152 136 198 109 43 77
9 Cibulan 144 151 126 116 100 98 115 110 114 112 108 110 107 190
10 Legok 167 149 168 141 131 165 171 171 143 137 108 101 90 208
12 Jatimulya 126 144 144 155 155 171 149 150 155 148 140 146 144 113
JUMLAH 1835 1897 2037 1961 1719 1940 1788 1825 1499 1412 1234 1096 835 1607
37
Bila dilihat dari komposisi umurnya, penduduk laki-laki dan Perempuan di Wilayah
UPTD Puskesmas DTP Cidahu terbanyak pada golongan umur muda ( 10- 14 ). Kelompok umur
tersebut merupakan beban ekonomi bagi kelompok usia produktif. Hal ini akan berpengaruh pada
tingkat pemeliharaan kesehatan masyarakatnya. Semakin banyak tanggungan keluarga semakin
besar pula beban yang dipikul oleh masyarakat. Tapi hal ini pengaruhnya tidak sebesar pada
penduduk laki-laki karena laki-laki merupakan tulang punggung keluarga.
Tabel
Tahun 2014
38
13. 60 – 64 955 835 1790
2) Kepadatan Penduduk
Dibahas kepadatan penduduk dan persebarannya serta akibat/dampak dari
kepadatan persebaran tersebut.
Tabel
39
7 Bunder 275.626 796 784 1580 355 4,45 0,01
40
3) Sosial Ekonomi
a). Penduduk Tercakup Jaminan Kesehatan Nasional
Sasaran
Nama Total % Penduduk
No Jml Penduduk
Puskesmas Peserta di cakup BPJS
PBI ASKES Mandiri
JUMLAH PENDUDUK
LAKI – LAKI
NO DESA/ KEL
PERGU
PRA DIPLO AKAD
SD SLTP SLTA RUAN JML
SD MA EMI
TINGGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
41
5 Kertawinangun 63 606 195 122 7 29 23 936
Tabel
Jumlah Penduduk Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan
Di UPTD Puskesmas DTP Cidahu Tahun 2014
JUMLAH PENDUDUK
PEREMPUAN
NO DESA/ KEL
PRA DIPLO PERGURUAN
SD SLTP SLTA AKADEMI JML
SD MA TINGGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
42
9 Cibulan 154 138 36 20 3 1 1 350
43
Tabel Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan
Yang Ditamatkan Di Wilayah UPTD Puskesmas DTP Cidahu Tahun
2014
TIDAK/BELUM
PEREMPUAN 1289 2.76 1412 3.8
PERNAH SEKOLAH
JUMLAH 2312 5,29 3994 0,09 4118 8,88 5427 11.60 5550 12.3
TIDAK/BELUM TAMAT
PEREMPUAN 773 1.65 896 2,41
SD
JUMLAH 2.471 5,66 5.383 0,12 5550 12 3737 7.99 3860 8.92
JUMLAH 10636 24,38 17082 0,38 17607 37,96 6623 14.16 6746 15.75
SEKOLAH LANJUTAN
TINGKAT PERTAMA PEREMPUAN 558 1.19 583 1.45
(SLTP)
JUMLAH 3336 7,64 4982 0,11 3568 7,69 2499 5.34 2524 7.20
SEKOLAH LANJUTAN
PEREMPUAN 326 0.70 351 1.89
TINGKAT ATAS (SLTA)
JUMLAH 1936 4,43 3461 0,08 247 0,53 1550 3.31 1575 4.22
JUMLAH 189 0,43 240 0,01 391 0,84 197 0.42 222 0.42
PERGURUAN
PEREMPUAN 52 0.11 77 1.79
TINGGI/UNIVERSITAS
JUMLAH 220 0,5 379 0,01 450 0,97 218 0.47 243 1.23
44
4.2 Hasil Penelitian
25-29 tahun (43,63). Usia tersebut merupakan usia produktif sehingga ibu dapat
usia produktif ini memiliki pengetahuan yang baik mengenai pemberian ASI
eksklusif.
45
4.2.1.2 Usia Anak
46
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa persentase pendidikan ibu yang
memiliki balita terbanyak, yaitu lulusan SMA (76,36 %). Tingkat pendidikan ibu
sangat mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku menyusui. Pendidikan
yang tinggi, diharapkan membentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku menyusui
yang baik. Sebagian besar responden yang diteliti berpendidikan SMA. Hal ini
sangat berpengaruh bagi pola pikir dan pengetahuan ibu.
47
berprofesi sebagai nelayan yang sering ditinggal suami berlayar cenderung
memiliki kesibukan yang lebih banyak dalam melakukan pekerjaan rumah tangga
daripada ibu rumah tangga yang lainnya, sehingga memiliki waktu yang lebih
sedikit untuk memberikan perhatian terhadap ASI eksklusif.
48
informasi yang didapat oleh responden mengenai pernyataan di atas dapat
dinyatakan baik.
49
4.2.2.3 Pengetahuan responden mengenai minuman yang sebaiknya
diberikan pada usia anak 0-6 bulan
50
4.2.2.5 Pengetahuan responden mengenai batasan usia anak sebaiknya
disapih
51
4.2.2.7 Pengetahuan responden mengenai keuntungan pemberian ASI
Tabel 4.12 Pengetahuan mengenai keuntungan pemberian ASI
Kategori Jumlah Persentasi (100%)
Benar 20 36,36 %
Salah 25 63,64 %
Total 55 100 %
52
4.2.3 Gambaran Sikap Responden
Untuk kuesioner sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan. Masing masing
pertanyaan memiliki kriteria penilaian yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
setuju dan sangat tidak setuju
4.2.3.1 Sikap responden mengenai ibu wajib memberikan ASI ekslusif hingga
usia anak 6 bulan
Tabel 4.14 Sikap responden mengenai ibu wajib memberikan ASI ekslusif
hingga usia anak 6 bulan
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 32 58,18%
Setuju 16 29,10%
Ragu-ragu 0 0%
Tidak Setuju 7 12,72%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100 %
53
4.2.3.2 Sikap responden mengenai ASI yang pertama kali keluar sebaiknya
dibuang
Tabel 4.15 Sikap responden mengenai ASI yang pertama kali keluar
sebaiknya dibuang
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 2 3,64%
Setuju 8 14,54%
Ragu-ragu 5 9,1%
Tidak Setuju 25 45,45%
Sangat Tidak Setuju 15 27,27%
Total 55 100 %
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 25 responden (45,45%)
menyatakan tidak setuju apabila ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan
dibuang. Hal tersebut berarti bahwa sikap ibu dapat dinyatakan baik, karena ASI
yang pertama kali keluar berwarna kuning keruh atau yang biasa disebut
kolostrum memang sebaiknya tidak dibuang.
54
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 21 responden (38,18%)
menyatakan setuju mengenai ASI yang diberikan sesuai dengan keinginan bayi.
Hal tersebut berarti sikap ibu terhadap pemberian ASI sesuai dengan keinginan
bayi dapat dinyatakan baik, karena pemberian ASI sebaiknya diberikan sesuai
dengan keinginan bayi atau bias disebut on demand.
4.2.3.4 Sikap responden mengenai ibu harus berusaha menjaga kualitas ASI
dengan melakukan pola hidup sehat
Tabel 4.17 Sikap responden mengenai ibu harus berusaha menjaga kualitas
ASI dengan melakukan pola hidup sehat
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 35 63,64%
Setuju 16 29,1%
Ragu-ragu 0 0%
Tudak Setuju 2 3,63%
Sangat Tidak Setuju 2 3,63%
Total 55 100 %
55
4.2.3.5 Sikap responden mengenai ibu menyusui harus banyak minum air
Tabel 4.18 Sikap responden mengenai ibu menyusui harus banyak minum
air
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 23 41,82%
Setuju 23 41,82%
Ragu-ragu 6 10,92%
Tudak Setuju 2 3,63%
Sangat Tidak Setuju 1 1,81%
Total 55 100 %
4.2.3.6 Sikap responden mengenai jika ibu merasa ASI yang dikeluarkan
tidak cukup, ibu akan menambah air susu dengan susu formula
Tabel 4.19 Sikap responden mengenai jika ibu merasa ASI yang dikeluarkan
tidak cukup, ibu akan menambah air susu dengan susu formula
56
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 25 responden (45,45%)
menyatakan setuju mengenai sikap ibu mengenai jika ibu merasa ASI yang
dikeluarkan tidak cukup, ibu akan menambah air susu dengan susu formula dapat
dinyatakan kurang baik, karena sebaiknya susu formula tidak diberikan ketika
bayi beruisa kurang dari 6 bulan dan belum tentu juml;ah ASI yang telah
dikeluarkan oleh ibu memang kurang, karena bisa saja bayi sudah merasa cukup
kenyang sehingga tidak meminta ASI kembali.
57
4.2.3.8 Sikap responden mengenai ibu berusaha agar memberikan ASI
ekslusif walaupun ibu bekerja
Tabel 4.21 Sikap responden mengenai ibu berusaha agar memberikan ASI
ekslusif walaupun ibu bekerja
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 28 50,92
Setuju 25 45,46
Ragu-ragu 0 0
Tudak Setuju 1 1,81
Sangat Tidak Setuju 1 1,81
Total 55 100 %
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 28 responden (50,92%)
menyatakan sangat setuju mengenai sikap ibu mengenai ibu berusaha agar
memberikan ASI eksklusif walaupun ibu bekerja dapat dinyatakan baik,karena
sebaiknya Asi eksklusif memang harus diberikan walaupun ibu sibuk karena
bekerja.
4.2.4 Gambaran Perilaku Responden
Untuk kuesioner sikap yang terdiri dari 9 pertanyaan. Masing masing
pertanyaan memiliki kriteria penilaian yaitu selalu,sering, kadang, jarang dan
tidak pernah.
4.2.4.1 Perilaku ibu yang memberikan ASI eksklusif semau bayi
Tabel 4.22 Perilaku ibu yang memberikan ASI eksklusif semau bayi
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 31 56,36%
Sering 15 27,28%
Kadang 4 7,28%
Jarang 1 1,81%
Tidak pernah 4 7,27%
Total 55 100 %
58
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 31 responden (56,36%)
menyatakan selalu. Berarti perilaku ibu yang memberikan ASI eksklusif semau
bayi dapat dinyatakan baik,karena sebaiknya Asi eksklusif memang harus
diberikan semau bayi.
59
4.2.4.3 Perilaku ibu mengkomsumsi makanan yang bergizi untuk
menghasilkan ASI yang baik
Tabel 4.24 Perilaku ibu mengkomsumsi makanan yang bergizi untuk
menghasilkan ASI yang baik
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 37 67,27%
Sering 15 27,28%
Kadang 3 5,45%
Jarang 0 0%
Tidak pernah 0 0%
Total 55 100 %
60
4.2.4.4 Perilaku ibu memasukan puting payudara ketika sedang menyusui
dan meletakan jari-jari ibu pada dinding dada sehingga membentuk
topangan dibawah dada
Tabel 4.25 Perilaku ibu memasukan puting payudara ketika sedang
menyusui dan meletakan jari-jari ibu pada dinding dada
sehingga membentuk topangan dibawah dada
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 30 54,55%
Sering 16 29,09%
Kadang 5 9,10%
Jarang 2 5,63%
Tidak pernah 2 3,63%
Total 55 100 %
61
4.2.4.5 Perilaku ibu memberikan susu formula pada anak sebelum usia 6
bulan
Tabel 4.26 Perilaku ibu memberikan susu formula pada anak sebelum usia 6
bulan
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 3 5,45%
Sering 3 5,45%
Kadang 9 16,36%
Jarang 5 9,10%
Tidak pernah 35 63,64%
Total 55 100 %
62
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 31 responden (56,35%)
menyatakan selalu. Berarti perilaku ibu langsung menyusui bayi setelah
persalinan dapat dinyatakan baik, karena hal tersebut merupakan salah satu
perilaku yang dianjurkan. Pemberian IMD ( Inisiasi Menyusui Dini) sangat
dianjurkan karena juga memberi kolostrum pada bayi.
63
4.2.4.8 Perilaku ibu mengikuti penyuluhan tentang ASI eksklusif
Tabel 4.29 Perilaku ibu perilaku ibu mengikuti penyuluhan tentang ASI
eksklusif
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 6 10,90%
Sering 9 16,36%
Kadang 18 32,73%
Jarang 12 21,83%
Tidak pernah 10 18,18%
Total 55 100 %
64
perilaku yang dianjurkan dalam menjaga kesehatan payudara ibu dan juga
menjaga kualitas ASI.
Pengetahuan
60%
40%
20% Pengetahuan
0% Gambar 4.1 Diagram Gambaran Rata-Rata Pengetahuan
Baik Kurang Baik
Sikap
100%
50%
Sikap
0%
Gambar 4.2 Diagram gambaran
Baik rata-rata
Kurang Baik sikap
Dari diagram di atas diperoleh bahwa gambaran sikap responden yaitu
baik ( 75%) dan kurang baik (25%).
65
4.2.5.3 Gambaran rata-rata jawaban perilaku
Berdasarkan 55 responden yang diteliti, diperoleh gambaran rata-rata
perilaku pengetahuan responden dalam diagram dibawah ini :
Perilaku
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
Perilaku
20.00%
Gambar 4.3 Diagram Gambaran Rata-Rata Perilaku
10.00%
0.00%
Baik Kurang Baik
66