Anda di halaman 1dari 35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Komunitas Umum


Nama Puskesmas : Puskesmas Cidahu
Kabupaten : Kuningan
Dengan/tanpa perawatan : Dengan perawatan
Nama Kepala Puskesmas : drg.Fahmi

4.1.1 Data Geografis Wilayah Kerja Puskesmas Cidahu

UPTD Puskesmas DTP Cidahu merupakan salah satu puskesmas yang ada di
Kabupaten Kuningan. Tepatnya berada di Wilayah Desa Cidahu Kecamatan Cidahu,
letaknya berada di sebelah Timur Kabupaten Kuningan.

Kondisi jalan hampir 100% baik dan beraspal, dapat dilalui oleh kendaraan roda
2 maupun roda 4. Keadaan wilayah 75% perbukitan dengan keadaan tanah sekitar 75%
pasir dan batu. Wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Cidahu merupakan Puskesmas
Daerah Tempat Perawatan, yang beroperasi melayani kesehatan selama 24 jam

32
PETA WILAYAH :

Gambar Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Cidahu

33
LUAS, BATAS DAN WILAYAH ADMINISTRATIF

a. Luas wilayah :

Lada
Pekarang kebun/Te Pengan Hutan Hutan Perkebu Lain -
No Desa sawah ng/H Kolam Jumlah
an galan gonan Rakyat Negara nan Lain
uma

Cihideunggiran
46 39.881 19.904 5 0 3.1 0 12 1.2 5.782 132.867
1 g

2 Cihideung hilir 22 69.74 131.338 6 0 5.2 0 10 1 6.598 251.876

3 Nanggela 56 28.11 89.29 4 0 7.2 0 5 1 7.853 257.453

4 Cidahu 41 24.596 29.812 5 0 2.45 0 22 0.5 2.187 168.307

5 Kertawinangun 25 17.44 4.192 5 0 14.05 0 36.4 0.5 4.97 131.522

6 Datar 54 21.5 65.69 5 5.05 4 0 30 1 21.089 262.275

7 Bunder 30 7.261 187.639 4 1.5 6.25 0 6 0 2.24 275.626

8 Cieurih 104 37.908 271.931 5 21 32.1 0 64 0 23.876 664.418

9 Cibulan 108 38.47 46.329 7 20 8.6 15000 75 0 18.6 579.997

10 Legok 101 45.308 101 8 2.75 18.55 0 84.135 0 10.627 371.37

11 Cikeusik 29 16.831 81.145 1 0 6 0 24 0 11 168.976

313.18
40 24.5 32.548 8 0 48.75 6 0 5.15 478.133
12 Jatimulya 5

463.18
656 371.545 1405.79 63 50.3 156.25 400.4 5.2 173.15 3764.82
Jumlah Kec. Cidahu 5

Sumber data: UPT BP3K Cidahu 2014

b. Batas-Batas

1. Sebelah utara : Kab. Cirebon

2. Sebelah Timur : Kab. Cirebon

3. Sebelah Barat : Kec.Kalimanggis

4. Sebelah Selatan : Kecamatan Luragung

34
c. Jumlah Desa dan Wilayah Administrasi

Jumlah Desa pada wilayah kerja Puskesmas Cidahu berjumlah 12 desa yang terdiri dari :

- Desa Cihidenggirang - Desa Datar

- Desa Cihideunghilir - Desa Bunder

- Desa Nanggela - Desa Cieurih

- Desa Cidahu - Desa Cibulan

- Desa Kertawinangun - Desa Legok

- Desa Cikeusik - Desa Jatimulya

Kependudukan / Demografi

1) Komposisi dan Jumlah Penduduk

Kecamatan Cidahu pada tahun 2015 mempunyai Jumlah penduduk sebanyak 44.179
orang, terdiri dari 22.832 laki-laki dan 21.347 orang perempuan, dengan jumlah KK
sebanyak 12.472 KK. kepadatan penduduk di kecamatan Cidahu 11,74 jiwa/Km2. Jumlah
Penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini.

35
Tabel
Jumlah Penduduk Laki-laki Berdasarkan Kelompok Umur
UPTD Puskesmas Cidahu

KELOMPOK UMUR

25-
No. DESA / KEL. 10- 15- 20- 30- 35- 40- 45- 50- 55- 60-
0-4 5-9 29 65+
14 19 24 34 39 44 49 54 59 64
Th Th Th
Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
Th

1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Cihideunggirang 188 207 215 255 217 180 183 129 90 92 90 80 73 157

2 Cihideung hilir 354 365 448 307 279 282 228 262 269 187 227 261 221 665

3 Nanggela 218 216 233 211 192 170 159 161 141 70 54 49 34 75

4 Cidahu 123 201 277 173 175 163 138 147 95 96 73 39 39 90

5 Kertawinangun 114 135 133 126 111 123 124 95 92 110 55 35 37 83

6 Datar 75 58 221 158 220 167 171 154 125 168 124 68 52 28

7 Bunder 95 86 85 94 52 46 43 49 31 40 32 38 35 47

8 Cieurih 235 167 138 264 195 302 186 157 154 117 179 112 68 130

9 Cibulan 129 144 151 118 100 98 120 110 119 78 77 75 62 144

10 Legok 190 174 160 150 181 171 187 166 152 135 121 191 198 184

11 Cikeusik 141 147 144 145 90 143 118 107 96 75 64 83 38 52

12 Jatimulya 111 150 150 175 158 163 149 152 150 151 169 162 98 96

JUMLAH 1973 2050 2355 2176 1970 2008 1806 1689 1514 1319 1265 1193 955 1751

Sumber Data : Bides PKM cdh Tahun 2014

36
Tabel
Jumlah Penduduk Perempuan Berdasarkan Kelompok Umur
UPTD Puskesmas Cidahu
KELOMPOK UMUR

No. DESA / KEL. 25-


10- 20- 30- 35- 40- 45- 50- 55- 60-
0-4 5-9 15-19 29 65+
14 24 34 39 44 49 54 59 64
Th Th Th Th
Th Th Th Th Th Th Th Th Th
Th

1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Cihideunggirang 161 254 231 263 188 167 147 117 67 68 62 78 75 157

2 Cihideung hilir 317 232 224 183 253 266 272 280 265 261 190 210 134 449

3 Nanggela 226 200 200 234 177 168 174 146 107 59 56 41 38 76

4 Cidahu 117 200 261 140 134 136 132 165 125 129 85 67 48 112

5 Kertawinangun 107 107 103 107 84 126 103 96 102 90 47 38 37 103

6 Datar 84 78 238 132 224 232 182 166 130 147 133 78 44 30

7 Bunder 74 76 77 87 52 43 52 50 40 48 32 37 37 49

8 Cieurih 198 157 117 255 133 217 178 265 152 136 198 109 43 77

9 Cibulan 144 151 126 116 100 98 115 110 114 112 108 110 107 190

10 Legok 167 149 168 141 131 165 171 171 143 137 108 101 90 208

11 Cikeusik 114 149 148 148 88 151 113 109 99 77 75 81 38 43

12 Jatimulya 126 144 144 155 155 171 149 150 155 148 140 146 144 113

JUMLAH 1835 1897 2037 1961 1719 1940 1788 1825 1499 1412 1234 1096 835 1607

Sumber Data : Bides PKM cdh Tahun 2014

37
Bila dilihat dari komposisi umurnya, penduduk laki-laki dan Perempuan di Wilayah
UPTD Puskesmas DTP Cidahu terbanyak pada golongan umur muda ( 10- 14 ). Kelompok umur
tersebut merupakan beban ekonomi bagi kelompok usia produktif. Hal ini akan berpengaruh pada
tingkat pemeliharaan kesehatan masyarakatnya. Semakin banyak tanggungan keluarga semakin
besar pula beban yang dipikul oleh masyarakat. Tapi hal ini pengaruhnya tidak sebesar pada
penduduk laki-laki karena laki-laki merupakan tulang punggung keluarga.

Tabel

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

UPTD Puskesmas DTP Cidahu

Tahun 2014

No KELOMPOK UMUR JUMLAH PENDUDUK

(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +


PEREMPUAN

1. 0–4 1973 1835 3808

2. 5–9 2050 1897 3947

3. 10 – 14 2355 2037 4392

4. 15 – 19 2176 1961 4137

5. 20 – 24 1970 1719 3689

6. 25 – 29 2008 1940 3948

7. 30 – 34 1806 1788 3594

8. 35 – 39 1689 1825 3514

9. 40 – 44 1514 1499 3013

10. 45 – 49 1319 1412 2731

11. 50 – 54 1265 1234 2499

12. 55 – 59 1193 1096 2289

38
13. 60 – 64 955 835 1790

14. 65 – 69 848 684 1532

15. 70 – 74 618 579 1197

16. 75 + 369 436 805

JUMLAH 24108 22777 46885


(PUSKESMAS)

Sumber Data : Data Real Bides PKM cdh Tahun 2014

2) Kepadatan Penduduk
Dibahas kepadatan penduduk dan persebarannya serta akibat/dampak dari
kepadatan persebaran tersebut.

Tabel

Luas Wilayah, Jumlah dan Persebaran Penduduk

Di Wilayah UPTD Puskesmas DTP Cidahu Tahun 2014

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH


LUAS RATA- KEPADATA
No. DESA/ KEL
WILA RUMAH RATA N
YAH JIWA/RUM PENDUDUK
(KM2) LAKI- PERE JML TANGGA AH (KM2)
LAKI MPUA TANGGA
N

1 Cihideunggirang 132.867 1997 1857 3854 871 4,42 0,03

2 Cihideung hilir 273.846 3782 3235 7017 1442 4,87 0,03

3 Nanggela 257.453 1855 1780 3635 904 4,02 0,01

4 Cidahu 168.307 2030 1866 3896 672 5,80 0,02

5 Kertawinangun 131.522 1473 1326 2799 674 4,15 0,02

6 Datar 262.275 1823 1820 3643 826 4,41 0,01

39
7 Bunder 275.626 796 784 1580 355 4,45 0,01

8 Cieurih 664.418 2261 2152 4413 802 5,50 0,01

9 Cibulan 579.997 1560 1455 3015 812 3,71 0,01

10 Legok 371.37 1883 1807 3690 831 4,44 0,10

11 Cikeusik 168.976 1618 1527 3145 621 5,06 0,02

12 Jatimulya 478.133 1754 1738 3492 836 4,18 0,01

JUMLAH 3.764.6 228832 21347 44179 9646 4,58 0.03

Sumber : Data PKM Cdh Tahun 2014

40
3) Sosial Ekonomi
a). Penduduk Tercakup Jaminan Kesehatan Nasional

Jumlah penduduk yang tercakup Jaminan Kesehatan Nasional di wilayah UPTD


puskesmas tahun 2014

Tabel Jumlah Penduduk, Penduduk di Cakup BPJS

Di UPTD Puskesmas DTP Cidahu Tahun 2014

Sasaran
Nama Total % Penduduk
No Jml Penduduk
Puskesmas Peserta di cakup BPJS
PBI ASKES Mandiri

1 Cidahu 44.179 19.965 804 1670 22.497 50,92

Sumber : Data PKM Cdh Tahun 2014

b). Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja puskesmas dapat terlihat pada


tabel di bawah ini

Tabel Jumlah Penduduk Laki-Laki Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan


Di UPTD Puskesmas DTP Cidahu Tahun 2014

JUMLAH PENDUDUK
LAKI – LAKI
NO DESA/ KEL
PERGU
PRA DIPLO AKAD
SD SLTP SLTA RUAN JML
SD MA EMI
TINGGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Cihideunggirang 271 1233 272 141 17 11 13 2196

2 Cihideung hilir 354 461 230 159 20 20 40 1284

3 Nanggela 238 626 277 69 10 0 9 1329

4 Cidahu 35 360 135 68 5 3 14 820

41
5 Kertawinangun 63 606 195 122 7 29 23 936

6 Datar 126 999 305 320 7 3 5 1765

7 Bunder 35 371 125 60 5 3 13 612

8 Cieurih 0 1274 312 201 17 12 24 1840

9 Cibulan 136 140 35 15 4 3 1 334

10 Legok 499 1030 401 260 7 5 15 2232

11 Cikeusik 143 947 208 122 2 0 20 1299

12 Jatimulya 1477 300 149 101 5 0 8 2040

JUMLAH 3377 8347 2644 1638 106 89 185 16687

Sumber : Data PKM Cdh Tahun 2014

Tabel
Jumlah Penduduk Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan
Di UPTD Puskesmas DTP Cidahu Tahun 2014

JUMLAH PENDUDUK

PEREMPUAN
NO DESA/ KEL
PRA DIPLO PERGURUAN
SD SLTP SLTA AKADEMI JML
SD MA TINGGI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Cihideunggirang 573 1008 289 155 21 18 24 2121

2 Cihideung hilir 317 527 223 160 30 25 20 1302

3 Nanggela 265 641 290 75 8 0 7 1286

4 Cidahu 35 450 130 70 2 2 5 694

5 Kertawinangun 68 557 186 118 5 25 15 909

6 Datar 231 916 420 331 10 6 8 1922

7 Bunder 45 372 115 61 3 4 7 607

8 Cieurih 0 1291 275 152 11 9 10 1748

42
9 Cibulan 154 138 36 20 3 1 1 350

10 Legok 447 1003 387 250 4 3 18 2050

11 Cikeusik 520 634 160 197 8 1 10 909

12 Jatimulya 1410 368 151 106 8 0 4 2047

JUMLAH 4065 7905 2662 1695 113 94 129 15945

Sumber : Data PKM Cdh Tahun 2014

43
Tabel Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan
Yang Ditamatkan Di Wilayah UPTD Puskesmas DTP Cidahu Tahun
2014

2010 2011 2012 2013 2014


PENDIDIKAN YANG JENIS
DITAMATKAN KELAMIN
JML % JML % JML % JML % JML %

LAKI-LAKI 915 1.96 929 2.7

TIDAK/BELUM
PEREMPUAN 1289 2.76 1412 3.8
PERNAH SEKOLAH

JUMLAH 2312 5,29 3994 0,09 4118 8,88 5427 11.60 5550 12.3

LAKI-LAKI 736 1.57 859 2.05

TIDAK/BELUM TAMAT
PEREMPUAN 773 1.65 896 2,41
SD

JUMLAH 2.471 5,66 5.383 0,12 5550 12 3737 7.99 3860 8.92

LAKI-LAKI 2408 5.15 2531 6.32

SD/MI PEREMPUAN 2528 5.40 2651 .44

JUMLAH 10636 24,38 17082 0,38 17607 37,96 6623 14.16 6746 15.75

LAKI-LAKI 537 1.15 562 2.90

SEKOLAH LANJUTAN
TINGKAT PERTAMA PEREMPUAN 558 1.19 583 1.45
(SLTP)
JUMLAH 3336 7,64 4982 0,11 3568 7,69 2499 5.34 2524 7.20

LAKI-LAKI 292 0.62 317 3,2

SEKOLAH LANJUTAN
PEREMPUAN 326 0.70 351 1.89
TINGKAT ATAS (SLTA)

JUMLAH 1936 4,43 3461 0,08 247 0,53 1550 3.31 1575 4.22

LAKI-LAKI 21 0.04 46 1.32

AKADEMI PEREMPUAN 16 0.03 41 0.33

JUMLAH 189 0,43 240 0,01 391 0,84 197 0.42 222 0.42

LAKI-LAKI 75 0.16 100 1.99

PERGURUAN
PEREMPUAN 52 0.11 77 1.79
TINGGI/UNIVERSITAS

JUMLAH 220 0,5 379 0,01 450 0,97 218 0.47 243 1.23

Sumber : Data PKM Cdh Tahun 2014

44
4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik Responden

Penelitian telah dilakukan terhadap 55 orang responden ibu yang


mempunyai balita yang mengikuti program POSYANDU di Datar Puskesmas
Cidahu, Kuningan.. Didapatkan hasil sebagai berikut :

4.2.1.1 Usia Ibu

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ibu

Usia Jumlah Persentase ( % )


20-24 tahun 6 10,90 %
25-29 tahun 24 43,64 %
30-34 tahun 19 34,55 %
35-39 tahun 5 9,10 %
40-44 tahun 1 1,81 %
Total 55 100 %

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden berusia

25-29 tahun (43,63). Usia tersebut merupakan usia produktif sehingga ibu dapat

mencari berbagai informasi mengenai pemberian ASI eksklusif. Diharapkan ibu

usia produktif ini memiliki pengetahuan yang baik mengenai pemberian ASI

eksklusif.

45
4.2.1.2 Usia Anak

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia anak

Usia ( Bulan ) Jumlah Persentase (%)


0-6 bulan 6 10,91 %
7-12 bulan 10 18,18 %
13-18 bulan 8 14,50 %
19-24 bulan 7 12,73 %
25-30 bulan 4 7,28 %
31-36 bulan 15 27,28 %
37-42 bulan 2 3,63 %
43-48 bulan 3 5,45 %
Total 55 100%
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa persentase usia anak terbanyak
yaitu, 31-36 bulan (27,28%). Usia tersebut merupakan usia yang telah diberikan
ASI ekslusif.

4.2.1.3 Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (100%)


Tidak Sekolah 0 0%
Tamat SD 0 0%
Tamat SMP 42 10,91 %
Tamat SMA 6 76,36 %
Tamat Akademi 4 7,27 %
Tamat Sarjana 3 5,46 %
Total 55 100 %

46
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa persentase pendidikan ibu yang
memiliki balita terbanyak, yaitu lulusan SMA (76,36 %). Tingkat pendidikan ibu
sangat mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku menyusui. Pendidikan
yang tinggi, diharapkan membentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku menyusui
yang baik. Sebagian besar responden yang diteliti berpendidikan SMA. Hal ini
sangat berpengaruh bagi pola pikir dan pengetahuan ibu.

Tingkat pendidikan akan berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan


manusia baik pikiran, perasaan, maupun sikapnya. Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang , semakin tinggi pula kemampuan dasar yang dimilikinya
sehingga akan memepengaruhi penerimaan seseorang terhadap berbagai informasi
yang dapat menentukan pemahaman seseorang terhadap suatu hal dan dapat
mengubah persepsi seseorang sehingga akan berpengaruh terhadap perubahan
sikap dan perilaku.

4.2.1.4 Pekerjaan Ibu

Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu

Pekerjaan Ibu Jumlah Persentase ( 100 % )


Ibu Rumah Tangga 55 100 %
Wiraswasta 0 0%
Karyawan 0 0%
Pegawai Negeri 0 0%
Total 55 100 %

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa persentase pekerjaan ibu yang


terbanyak yaitu ibu rumah tangga (100%). Seorang ibu rumah tangga seharusnya
memiliki kesempatan lebih banyak untuk memberikan ASI eksklusif, namun bagi
seorang ibu rumah tangga yang telah memiliki anak lebih dari satu dan suaminya

47
berprofesi sebagai nelayan yang sering ditinggal suami berlayar cenderung
memiliki kesibukan yang lebih banyak dalam melakukan pekerjaan rumah tangga
daripada ibu rumah tangga yang lainnya, sehingga memiliki waktu yang lebih
sedikit untuk memberikan perhatian terhadap ASI eksklusif.

4.2.1.5 Pekerjaan Ayah

Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ayah

Pekerjaan Ayah Jumlah Persentase ( 100 % )


Swasta 2 3,64 %
Pekerjaan Ayah Jumlah Persentase ( 100 % )
Petani 53 96,36 %
Total 55 100 %
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa persentase pekerjaan ayah
terbanyak yaitu petani (96,36%).

4.2.2 Gambaran Pengetahuan Responden

Untuk kuesioner pengetahuan yang terdiri dari 8 pertanyaan. Masing masing


pertanyaan memiliki kriteria penilaian yaitu benar dan salah
4.2.2.1 Pengetahuan responden mengenai pemberian ASI eksklusif

Tabel 4.6 Pengetahuan mengenai ASI eksklusif

Kategori Jumlah Persentasi (%)


Benar 40 72,72 %
Salah 15 27,28 %
Total 55 100 %
Dari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu sebanyak
40 responden (72,72%) mengetahui dengan benar tentang ASI Eksklusif yaitu
ASI yang diberikan sejak bayi lahir hingga berusia 6 bulan. Hal ini berarti bahwa

48
informasi yang didapat oleh responden mengenai pernyataan di atas dapat
dinyatakan baik.

4.2.2.2 Pengetahuan responden mengenai keuntungan menyusui


ASI eksklusif

Tabel 4.7 Pengetahuan mengenai keuntungan menyusui ASI eksklusif

Kategori Jumlah Persentasi (%)


Benar 4 7,28 %
Salah 51 92,72 %
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu 51


responden (92,72%) tidak mengetahui tentang keuntungan pemberian ASI
eksklusif karena sebagian besar menjawab mempercepat kehamilan dan menaikan
berat badan, seharusnya jawaban yang benar adalah mempererat hubungan batin
ibu dan bayi. Hal ini berarti bahwa informasi yang didapat oleh responden
mengenai pernyataan di atas dapat dinyatakan kurang baik sehingga pengetahuan
responden mengenai hal tersebut menjadi kurang baik.

49
4.2.2.3 Pengetahuan responden mengenai minuman yang sebaiknya
diberikan pada usia anak 0-6 bulan

Tabel 4.8 Pengetahuan Mengenai Minuman Yang Sebaiknya Diberikan


Pada Usia Anak 0-6 bulan

Kategori Jumlah Persentasi (100%)


Benar 40 72,72 %
Salah 15 27,28 %
Total 55 100%
Dari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu sebanyak
40 responden (72,72%) mengetahui tentang minuman yang sebaiknya diberikan
pada anak usia 0-6 bulan yaitu ASI. Hal ini berarti bahwa informasi yang didapat
oleh responden mengenai pernyataan di atas dapat dinyatakan baik sehingga
pengetahuan responden mengenai hal tersebut menjadi baik.
4.2.2.4 Pengetahuan responden mengenai kolostrum

Tabel 4.9 Pengetahuan mengenai kolostrum

Kategori Jumlah Persentasi (100%)


Benar 6 18,9 %
Salah 49 81,1 %
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu sebanyak


49 responden (81,1%) tidak mengetahui mengenai kolostrum, yaitu ASI yang
pertama kali keluar setelah persalinan, namun kebanyakan responden menjawab
salah yaitu ASI yang keluar setelah 1 bulan dan 6 bulan persalinan. Hal ini berarti
bahwa informasi yang didapat oleh responden mengenai pernyataan di atas dapat
dinyatakan kurang baik sehingga pengetahuan responden mengenai hal tersebut
menjadi kurang baik.

50
4.2.2.5 Pengetahuan responden mengenai batasan usia anak sebaiknya
disapih

Tabel 4.10 Pengetahuan mengenai batasan usia anak sebaiknya disapih

Kategori Jumlah Persentasi (100%)


Benar 16 29,1 %
Salah 39 70,9 %
Total 55 100 %
Dari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu sebanyak
39 responden (70,9%) tidak mengetahui dan tidak dapat menjelaskan dengan
benar mengenai batasan usia anak sebaiknya disapih, yaitu pada usia 24 bulan.
Namun kebanyakan responden menjawab salah yaitu 12-18 bulan. Hal ini berarti
bahwa informasi yang didapat oleh responden mengenai pernyataan di atas dapat
dinyatakan kurang baik sehingga pengetahuan responden mengenai hal tersebut
menjadi kurang baik.
4.2.2.6 Pengetahuan responden mengenai cara menyusui ideal
Tabel 4.11 Pengetahuan mengenai cara menyusui ideal
Kategori Jumlah Persentasi (100%)
Benar 45 81,81 %
Salah 9 18,19 %
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu sebanyak


45 responden (81,81%) mengetahui dan dapat menjelaskan dengan benar
mengenai cara menyusui ideal, yaitu puting ibu masuk ke dalam mulut bayi. Hal
ini berarti bahwa informasi yang didapat oleh responden mengenai pernyataan di
atas dapat dinyatakan baik sehingga pengetahuan responden mengenai hal
tersebut menjadi baik.

51
4.2.2.7 Pengetahuan responden mengenai keuntungan pemberian ASI
Tabel 4.12 Pengetahuan mengenai keuntungan pemberian ASI
Kategori Jumlah Persentasi (100%)
Benar 20 36,36 %
Salah 25 63,64 %
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu sebanyak


35 responden (63,64%) tidak mengetahui dan tidak dapat menjelaskan dengan
benar mengenai keuntungan pemberian ASI, yaitu zat-zat gizi dalam ASI lengkap.
Namun kebanyakan responden menjawab salah yaitu mempercepat kehamilan
selanjutnya dan bayi cepat gemuk. Hal ini berarti bahwa informasi yang didapat
oleh responden mengenai pernyataan di atas dapat dinyatakan kurang baik
sehingga pengetahuan responden mengenai hal tersebut menjadi kurang baik.

4.2.2.8 Pengetahuan responden mengenai kerugian pemberian susu formula


bila diberikan usia kurang dari 6 bulan
Tabel 4.13 Pengetahuan responden mengenai kerugian pemberian susu
formula bila diberikan usia kurang dari 6 bulan
Kategori Jumlah Presentasi
Benar 27 49,09 %
Salah 28 50,91 %
Total 55 100 %
Dari hasil kuesioner didapatkan sebagian besar responden yaitu sebanyak
28 responden (50,91%) mengetahui dan dapat menjelaskan dengan benar
mengenai kerugian susu formula bila diberikan pada usia kurang dari 6 bulan,
yaitu bayi lebih mudah diare. Hal ini berarti bahwa informasi yang didapat oleh
responden mengenai pernyataan di atas dapat dinyatakan baik sehingga
pengetahuan responden mengenai hal tersebut menjadi baik.

52
4.2.3 Gambaran Sikap Responden
Untuk kuesioner sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan. Masing masing
pertanyaan memiliki kriteria penilaian yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
setuju dan sangat tidak setuju

4.2.3.1 Sikap responden mengenai ibu wajib memberikan ASI ekslusif hingga
usia anak 6 bulan
Tabel 4.14 Sikap responden mengenai ibu wajib memberikan ASI ekslusif
hingga usia anak 6 bulan
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 32 58,18%
Setuju 16 29,10%
Ragu-ragu 0 0%
Tidak Setuju 7 12,72%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 32 responden (58,18%)


menyatakan sangat setuju mengenai ibu wajib memberikan ASI eksklusif hingga
usia anak 6 bulan. Hal tersebut berarti sikap ibu terhadap hal tersebut dapat
dinyatakan baik, karena memang seharusnya ASI eksklusif diberikan hingga anak
berusia 6 bulan

53
4.2.3.2 Sikap responden mengenai ASI yang pertama kali keluar sebaiknya
dibuang
Tabel 4.15 Sikap responden mengenai ASI yang pertama kali keluar
sebaiknya dibuang
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 2 3,64%
Setuju 8 14,54%
Ragu-ragu 5 9,1%
Tidak Setuju 25 45,45%
Sangat Tidak Setuju 15 27,27%
Total 55 100 %
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 25 responden (45,45%)
menyatakan tidak setuju apabila ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan
dibuang. Hal tersebut berarti bahwa sikap ibu dapat dinyatakan baik, karena ASI
yang pertama kali keluar berwarna kuning keruh atau yang biasa disebut
kolostrum memang sebaiknya tidak dibuang.

4.2.3.3 Sikap responden mengenai ASI diberikan sesuai dengan keinginan


bayi
Tabel 4.16 Sikap responden mengenai ASI diberikan sesuai dengan
keinginan bayi
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 17 30,91%
Setuju 21 38,18%
Ragu-ragu 3 5,46%
Tudak Setuju 11 20%
Sangat Tidak Setuju 3 5,45%
Total 55 100 %

54
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 21 responden (38,18%)
menyatakan setuju mengenai ASI yang diberikan sesuai dengan keinginan bayi.
Hal tersebut berarti sikap ibu terhadap pemberian ASI sesuai dengan keinginan
bayi dapat dinyatakan baik, karena pemberian ASI sebaiknya diberikan sesuai
dengan keinginan bayi atau bias disebut on demand.

4.2.3.4 Sikap responden mengenai ibu harus berusaha menjaga kualitas ASI
dengan melakukan pola hidup sehat
Tabel 4.17 Sikap responden mengenai ibu harus berusaha menjaga kualitas
ASI dengan melakukan pola hidup sehat
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 35 63,64%
Setuju 16 29,1%
Ragu-ragu 0 0%
Tudak Setuju 2 3,63%
Sangat Tidak Setuju 2 3,63%
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 35 responden (63,64%)


menyatakan sangat setuju mengenai ibu harus berusaha menjaga kualitas ASI
dengan melakukan pola hidup sehat. Hal tersebut berarti sikap ibu dalam menjaga
kualitas ASI dapat dinyatakan baik, karena manjaga kualitas ASI dapat dilakukan
dengan menjaga pola hidup sehat.

55
4.2.3.5 Sikap responden mengenai ibu menyusui harus banyak minum air
Tabel 4.18 Sikap responden mengenai ibu menyusui harus banyak minum
air
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 23 41,82%
Setuju 23 41,82%
Ragu-ragu 6 10,92%
Tudak Setuju 2 3,63%
Sangat Tidak Setuju 1 1,81%
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 23 responden (41,82%)


menyatakan sangat setuju dan setuju ibu menyusui harus banyak minum air. Hal
tersebut berarti sikap ibu dalam menjaga kuantitas ASI dapat dinyatakan baik,
karena manjaga kuantitas ASI dapat dilakukan dengan mengkonsumsi banyak air.

4.2.3.6 Sikap responden mengenai jika ibu merasa ASI yang dikeluarkan
tidak cukup, ibu akan menambah air susu dengan susu formula
Tabel 4.19 Sikap responden mengenai jika ibu merasa ASI yang dikeluarkan
tidak cukup, ibu akan menambah air susu dengan susu formula

Kategori Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 6 10,92 %


Setuju 25 45,45 %
Ragu-ragu 10 18,18 %
Tidak Setuju 9 16,36 %
Sangat Tidak Setuju 5 9,09 %
Total 55 100%

56
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 25 responden (45,45%)
menyatakan setuju mengenai sikap ibu mengenai jika ibu merasa ASI yang
dikeluarkan tidak cukup, ibu akan menambah air susu dengan susu formula dapat
dinyatakan kurang baik, karena sebaiknya susu formula tidak diberikan ketika
bayi beruisa kurang dari 6 bulan dan belum tentu juml;ah ASI yang telah
dikeluarkan oleh ibu memang kurang, karena bisa saja bayi sudah merasa cukup
kenyang sehingga tidak meminta ASI kembali.

4.2.3.7 Sikap responden mengenai perlu diadakan penyuluhan mengenai


ASI eksklusif oleh petugas kesehatan
Tabel 4.20 Sikap responden mengenai perlu diadakan penyuluhan mengenai
ASI eksklusif oleh petugas kesehatan
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 29 52,14
Setuju 24 43,64
Ragu-ragu 0 0
Tudak Setuju 1 1,81
Sangat Tidak Setuju 1 1,81
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 29 responden (52,14%)


menyatakan sangat setuju sikap ibu mengenai perlu diadakan penyuluhan
mengenai ASI eksklusif oleh petugas kesehatan dapat dinyatakan baik,karena
sebaiknya penyuluhan memang penting diadakan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhdap ASI eksklusif.

57
4.2.3.8 Sikap responden mengenai ibu berusaha agar memberikan ASI
ekslusif walaupun ibu bekerja
Tabel 4.21 Sikap responden mengenai ibu berusaha agar memberikan ASI
ekslusif walaupun ibu bekerja
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 28 50,92
Setuju 25 45,46
Ragu-ragu 0 0
Tudak Setuju 1 1,81
Sangat Tidak Setuju 1 1,81
Total 55 100 %
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 28 responden (50,92%)
menyatakan sangat setuju mengenai sikap ibu mengenai ibu berusaha agar
memberikan ASI eksklusif walaupun ibu bekerja dapat dinyatakan baik,karena
sebaiknya Asi eksklusif memang harus diberikan walaupun ibu sibuk karena
bekerja.
4.2.4 Gambaran Perilaku Responden
Untuk kuesioner sikap yang terdiri dari 9 pertanyaan. Masing masing
pertanyaan memiliki kriteria penilaian yaitu selalu,sering, kadang, jarang dan
tidak pernah.
4.2.4.1 Perilaku ibu yang memberikan ASI eksklusif semau bayi
Tabel 4.22 Perilaku ibu yang memberikan ASI eksklusif semau bayi
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 31 56,36%
Sering 15 27,28%
Kadang 4 7,28%
Jarang 1 1,81%
Tidak pernah 4 7,27%
Total 55 100 %

58
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 31 responden (56,36%)
menyatakan selalu. Berarti perilaku ibu yang memberikan ASI eksklusif semau
bayi dapat dinyatakan baik,karena sebaiknya Asi eksklusif memang harus
diberikan semau bayi.

4.2.4.2 Perilaku ibu pernah mencari informasi mengenai pentingnya ASI


Tabel 4.23 Perilaku ibu pernah mencari informasi mengenai pentingnya ASI
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 17 30,90%
Sering 17 30,90%
Kadang 12 21,82%
Jarang 4 7,27%
Tidak pernah 5 9,10%
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 17 responden (30,90%)


menyatakan selalu dan 17 responden (30,90%) menyatakan sering berarti perilaku
ibu yang pernah mencari informasi mengenai pentingnya ASI dapat dinyatakan
baik,karena sebaiknya memang ibu selalu mencari informasi mengenai
pentingnya ASI karena sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan,sikap
dan perilaku ibu mengenai Asi eksklusif.

59
4.2.4.3 Perilaku ibu mengkomsumsi makanan yang bergizi untuk
menghasilkan ASI yang baik
Tabel 4.24 Perilaku ibu mengkomsumsi makanan yang bergizi untuk
menghasilkan ASI yang baik
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 37 67,27%
Sering 15 27,28%
Kadang 3 5,45%
Jarang 0 0%
Tidak pernah 0 0%
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 37 responden (67,27%)


menyatakan selalu. Berarti perilaku ibu dalam mengkomsumsi makanan yang
bergizi untuk menghasilkan ASI yang baik dapat dinyatakan baik, karena
mengkonsumsi makanan yang bergizi merupakan salah satu perilaku yang
dianjurkan untuk meningkatkan kualitas ASI karena termasuk dalam menjaga
pola hidup sehat.

60
4.2.4.4 Perilaku ibu memasukan puting payudara ketika sedang menyusui
dan meletakan jari-jari ibu pada dinding dada sehingga membentuk
topangan dibawah dada
Tabel 4.25 Perilaku ibu memasukan puting payudara ketika sedang
menyusui dan meletakan jari-jari ibu pada dinding dada
sehingga membentuk topangan dibawah dada
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 30 54,55%
Sering 16 29,09%
Kadang 5 9,10%
Jarang 2 5,63%
Tidak pernah 2 3,63%
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 30 responden (54,55%)


menyatakan selalu. Berarti perilaku ibu dalam memasukan puting payudara ketika
sedang menyusui dan meletakan jari-jari ibu pada dinding dada sehingga
membentuk topangan dibawah dada baik dapat dinyatakan baik, karena hal
tersebut merupakan salah satu perilaku yang dianjurkan karena merupakan
perilaku yang menunjukkan tentang cara menyusui yang ideal.

61
4.2.4.5 Perilaku ibu memberikan susu formula pada anak sebelum usia 6
bulan
Tabel 4.26 Perilaku ibu memberikan susu formula pada anak sebelum usia 6
bulan
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 3 5,45%
Sering 3 5,45%
Kadang 9 16,36%
Jarang 5 9,10%
Tidak pernah 35 63,64%
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 35 bresponden (63,64%)


menyatakan tidak pernah. Berarti perilaku ibu dalam memberikan susu formula
pada anak sebelum usia 6 bulan dapat dinyatakan baik, karena hal tersebut
merupakan salah satu perilaku yang menggambarkan bahwa responden sangat
medukung terhadap Asi eksklusif.

4.2.4.6 Perilaku ibu langsung menyusui bayi setelah persalinan


Tabel 4.27 Perilaku ibu langsung menyusui bayi setelah persalinan
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 31 56,35%
Sering 13 23,64%
Kadang 6 10,90%
Jarang 0 0%
Tidak pernah 5 9,10%
Total 55 100 %

62
Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 31 responden (56,35%)
menyatakan selalu. Berarti perilaku ibu langsung menyusui bayi setelah
persalinan dapat dinyatakan baik, karena hal tersebut merupakan salah satu
perilaku yang dianjurkan. Pemberian IMD ( Inisiasi Menyusui Dini) sangat
dianjurkan karena juga memberi kolostrum pada bayi.

4.2.4.7 Perilaku ibu membuang ASI yang pertama kali keluar


Tabel 4.28 Perilaku ibu perilaku ibu membuang ASI yang pertama kali
keluar
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 5 9,10%
Sering 2 3,63%
Kadang 6 10,90%
Jarang 2 3,63%
Tidak pernah 40 74,74%
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 40 responden (74,74%)


menyatakan tidak pernah. Hal tersebut berarti perilaku ibu membuang ASI yang
pertama kali keluar dapat dinyatakan baik, karena hal tersebut merupakan salah
satu perilaku yang dianjurkan, karena Asi yang pertama keluar adalah kolostrum
yang seharusnya memang diberikan kepada bayi.

63
4.2.4.8 Perilaku ibu mengikuti penyuluhan tentang ASI eksklusif
Tabel 4.29 Perilaku ibu perilaku ibu mengikuti penyuluhan tentang ASI
eksklusif
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 6 10,90%
Sering 9 16,36%
Kadang 18 32,73%
Jarang 12 21,83%
Tidak pernah 10 18,18%
Total 55 100 %

Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 32,73% menyatakan kadang.


Hal tersebut berarti perilaku ibu mengikuti penyuluhan tentang ASI eksklusif
dapat dinyatakan kurang baik, karena hal tersebut merupakan salah satu perilaku
yang dianjurkan, karena dengan mengikuti penyuluhan dapat meningkatkan
informasi mengenai Asi eksklusif

4.2.4.9 Perilaku ibu melakukan perawatan payudara


Tabel 4.30 Perilaku ibu perilaku ibu melakukan perawatan payudara
Kategori Jumlah Persentase (%)
Selalu 21 38,18%
Sering 11 20%
Kadang 9 16,96%
Jarang 5 9,10%
Tidak pernah 9 16,36%

Dari hasil kuesioner didapatkan sebanyak 21 responden (38,18%)


menyatakan selalu . Hal tersebut berarti perilaku ibu melakukan perawatan
payudara dapat dinyatakan baik, karena hal tersebut merupakan salah satu

64
perilaku yang dianjurkan dalam menjaga kesehatan payudara ibu dan juga
menjaga kualitas ASI.

4.2.5 Gambaran rata-rata jawaban pengetahuan, sikap, dan perilaku


4.2.5.1 Gambaran rata-rata jawaban pengetahuan
Berdasarkan 55 responden yang diteliti, diperoleh gambaran rata-
rata jawaban pengetahuan responden dalam diagram dibawah ini :

Pengetahuan
60%
40%
20% Pengetahuan
0% Gambar 4.1 Diagram Gambaran Rata-Rata Pengetahuan
Baik Kurang Baik

Dari diagram di atas diperoleh bahwa gambaran pengetahuan responden


yaitu kurang baik 55% dan baik 45%.

4.2.5.2 Gambaran rata-rata jawaban sikap


Berdasarkan 55 responden yang diteliti, diperoleh gambaran rata-rata
sikap pengetahuan responden dalam diagram dibawah ini :

Sikap
100%

50%
Sikap
0%
Gambar 4.2 Diagram gambaran
Baik rata-rata
Kurang Baik sikap
Dari diagram di atas diperoleh bahwa gambaran sikap responden yaitu
baik ( 75%) dan kurang baik (25%).

65
4.2.5.3 Gambaran rata-rata jawaban perilaku
Berdasarkan 55 responden yang diteliti, diperoleh gambaran rata-rata
perilaku pengetahuan responden dalam diagram dibawah ini :

Perilaku
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
Perilaku
20.00%
Gambar 4.3 Diagram Gambaran Rata-Rata Perilaku
10.00%
0.00%
Baik Kurang Baik

Dari diagram di atas diperoleh bahwa gambaran perilaku responden yaitu


baik ( 56,97%) dan kurang baik (43,03)

66

Anda mungkin juga menyukai