Pada praktikum pemisahan dan pemurnian anorganik ini, ada beberapapercobaan yang
kami lakukan. Pertama pembuatan water glass, kedua pemisahan dan pemurnian NaCl, dan
terakhir pengujian kemurnian.
Pada pembuatan water glass, 1 minggu sebelum praktikum disiapkan terlebuh dahulu
botol kaca dan digerus untuk dijadikan bahan pembuatan water glass. Dan setelah digerus,
serbuknya disaring dengan saringan khusus dan disimpan di dalam gelas kimia untuk
dipakai pada praktikum.
Pada hari praktikum, water glass diambil dan disimpan dalam botol polipropilena yang
sudah disiapkan. Setelah itu ditambahkan dengan NaOH 6 M sampai tidak terjadi lagi
pelarutan kaca kemudian ditambahkan dengan aquades sampai volumenya 2 kali lipat.
Setelah diencerkan, larutan ditambah dengan asam sulfat sampai pHnya menjadi netral.
Jika sudah netral, dilakukan penyaringan secara perlahan sampai tidak terjadi lahi
kekeruhan dan disaring kembali. Setelah itu dilakukan pemekatan dengan cara evaporasi
sambil sesekali larutan diaduk sampai pengurangannya cukup banyak dan larutan menjadi
cukup kental. Kemudian larutan didinginkan dan presipitatnya dipisahkan. Produk inilah
yang disebut dengan water glass. Jika water glass sudah jadi, disimpan untuk dilakukan
pada percobaan selanjutnya.
Untuk yang ditambahkan dengan aquades, 0.7 gram sampel dilarutkan dengan aquades
secukupnya sampai tidak terjadi lahi pelarutan. Kemudian disaring dengan kertas saring
dan endapannya dicuci dengan aquades beberapa kali. Setelah dicuci, larutannya
dievaporasi sampai airnya habis. Padatan yang tersisa dilarutkan kembali dengan aquades
sampai tidak ada lagi pelarutan yang signifikan lalu larutan didinginkan dalam ice bath
sampai terjadi perubahan. Setelah didinginkan, larutan disaring kembali lalu dicuci dengan
aquades dan filtratnya dievaporasi kembali sampai kering. Sambil menunggu proses
evaporasi, disiapkan kertas saring dan cawan pwrselen yang ditimbang beratnya. Jika
proses evaporasi telah selesai, padatan yang diperoleh dimasukkan ke cawan berisi kertas
saring lalu dioven dalam suhu 200°C selama 15 menit. Setelah itu, cawan tersebut
ditimbang dan hasilnya dicatat.
Kemudian untuk sampel yang ditambah dengan HNO3, 0.7 gram sampel tersebut
ditambahkan dengan HNO3 sampai tidak terjadi lagi pelarutan. Lalu dinetralkan dengan
NaOH seperti cara titrasi. Setelah itu disaring dan endapannya dicuci dengan aquades
beberapa kali(Endapan B). Filtrat yang dihasilkan ditambahkan dengan Na2CO3 sampai
tidak terjadi lagi pengendapan lalu disaring dan endapan dapannya dicuci(Endapan C).
kemudian semua endapan disatukan dan ditambah aquades sambil diaduk lalu disaring dan
padatannya dicuci dengan aquades. Lalul dipanaskan dalam suhu 200°C selama 2 jam.
Setelah dioven, disimpan di desikator dan jika sudah selesai disimpan untuk dipakai pada
percobaan sselanjutnya.
Percobaan terakhir yaitu pengujian kemurnian, dimana sampel yang diuji adalah sampel
hasil percobaan sebelumnya. Untuk setiap sampel, pertama diencerkan terlebih dahulu
dengan aquades lalu ditambah HNO3 dan dinetralkan dengan NaOH. Setelah itu, dicari
persamaan regresi linier absorbansi dengan spektroskopi sinar tampak sebanyak 2 kali.
Setelah itu, bisa dicari konsentrasi sampelnya. (ket: untuk Fe2O3 dilarutkan denga HNO3
pekat).