1. Eksperimen Konsep Dasar: Sintesis Kompleks Tembaga
a. Prosedur Sintesis Di timbang sebanyak 10 gram CuSO4. 5H2O, lalu digerus hingga halus. Kemudian di tempatkan sampel pada labu erlenmeyer berukuran 250 mL. Setelah itu, ditambahkan dengan 10% larutan amoniak sebanyak 20 Ml, lalu di aduk dengan stirrer sambil ditutup dengan plastik. Didiamkan ± selama 10 menit. Jika masih didapat padatan pada sampel, kemudian dipanaskan dengan hotplate pada suhu 60˚C sambil diaduk dengan stirrer. Di tambahkan 1- 5 mL aquadest untuk membantu proses pelarutan. Jika masih didapatkan padatan pada sampel, Sampel disaring dalam keadaan hangat. Sampel kemudian didiamkan ± selama 1 menit. Lalu di tambahkan dengan larutan etanol 95%. Setelah itu sampel didinginkan dalam suhu ruang, Sampel kemudian ditambahkan dengan larutan NH3-Etanol sebanyak 30 mL. Kemudian disaring dan dicuci dengan 10 mL larutan Etanol 95% ± sebanyak 2 kali. Dan 10 mL larutan aseton ± sebanyak 3 kali. Sampel didiamkan di udara terbuka sampai bau gas hilang dan kristal yang terbentuk tidak basah. b. Analisis rumus kimia Sebanyak 1 gram kristal dilarutkan dengan 10 mL larutan HNO3 6 M. Lalu dititrasi dengan larutan 10 Pb-asetat hingga memberi warna kekeruhan pada sampel. Jika pada saat 5 mL tidak memberikan kekeruhan yang berlanjut hentikan titrasi dan dicatat volumenya. Sebanyak 1 gram kristal dilarutkan dengan 10 mL aquadest, kemudian ditambahkan dengan indikator metil jingga. Lalu dititrasi dengan larutan mL HCl 0, 5 M yang telah di standarisasi. Kemudian di titrasi hingga larutan sampel berubah warna menjadi merah jingga.Lalu di hitung mol NH3 yang diperoleh. Di buat larutan standar dari 0, 1 gram sampai 0, 6 gram CuSO4. 5H2O yang dilarutkan dengan larutan 10 mL HNO3 1 M. kemudian dilakukan absorbansi dengan kurva baku panjang gelombang maksimal 645 nm. Setelah itu, di catat hasilnya dan di tentukan konsentarasinya dalam mol yang dikalikan 2. Jika garam kompleks memiliki rumus (Cux [NH3]y[SO4]z), nilai perbandingan bilangan bulat yang paling mendekati ditentukan. Setelah itu, dicatat hasilnya. 2. Sintesis Kompleks “obat anemia” besi-askorbat Sebanyak 4 tablet vitamin c di gerus hingga halus lalu ditimbang. Kemudian dilarutakan garam FeSO4.7H2O sebanyak 1, 1 gram dengan aquadest 10 mL. Setelah itu, ditambahkan dengan vitamin c halus yang telah diketahui massanya. Lalu diaduk sampel hingga homogen. Kemudian sampel di pipet sebanyak 14 mL untuk di sentrifuge. Setelah itu sampel di saring. Kemudian fitratnya ditempatkan pada penangas Es sambil ditambahkan dengan aseton. Lalu sampel disaring. Setelah itu sampel ditempatkan pada desikator ± selama 10 menit. Ssetelah itu, ditimbang dan dicatat hasilnya. 3. Kompleksasi “karat logam” dalam aplikasi sederhana Disiapkan wadah air yang ketika dibersihkan dengan diterjen dan air tanpa disikat tidak dapat bersih sempurna (masih terdapat warna kuning). Kemudian dibuat larutan 250 mL larutan asam sitrat dalam gelas beaker dengan 25 gram asam sitrat dan 10 mL larutan etanol 95%. Setelah itu dipipet ± sebanyak 5 mL larutan lalu ditempatkan pada tabung reaksi dan diberi label asam sitrat asli. Kemudian dimasukan sisa larutan tersebut pada wadah air yang telah disiapkan. Lalu dilakukan pengocokan yang keras selama 5 menit. Kemudian ditungkan kedalam gelas beaker semula larutan yang telah dilakukan pengocokan. Lalu dibandingkan dengan larutan asli asam sitrat pada tabung reaksi. Dicatat hasilnya. Diulangi langkah diatas dengan mengganti larutan etanol 95% dengan 10 mL Aquades. Dicatat hasilnya. Kemudian dilakukan absorbansi dengan kurva baku panjang gelombang 380-800 nm. Dicatat hasilnya.