Anda di halaman 1dari 3

Tahap 1 :

Spermatogonium diploid asli pada tubulus seminiferus memiliki dua kali jumlah kromosom yang
mereplikasi secara mitosis saat interface sebelum meiosis 1 agar membentuk 46 pasang kromatid. Sel ini
dipengaruhi oleh sel sertoli yang akan memberi nutrisi pada spermatogonium yang berkembang menjadi
spermatotid.

Tahap 2:

Pada tahap ini Kromatid akan bertukar informasi genetik dengan proses sinapsis melalui meiosis menjadi
spermatosit haploid.

Tahap 3:

Tahapan selanjutnya adalah tahap divisi meiosis yaitu dua anak sel baru lebih lanjut akan membagi diri
menjadi empat spermatid yang memiliki kromosom unik, memiliki setengah jumlahnya dengan
spermatogonium asli.

Tahap 4:

Pada tahap ini sel-sel akan bergerak melalui lumen testis ke epidimis, dimana sel tersebut akan tumbuh
menjadi empat sel sperma dengan menumbuhkan mikrotubulus pada sentriol, membentuk axoneme,
yaitu tubuh basal, dan beberapa sentriol memanjang untuk membentuk ekor sperma yang difasilitasi
oleh testosteron.

Siklus haid yang normal sekitar pada 28 - 29 hari. Terdapat banyak wanita yang saat siklusnya berjalan
dari 20 hingga 35 hari masihlah dikira normal. Menstruasi beragam untuk tiap-tiap wanita serta nyaris
90% wanita mempunyai siklus haid 25-35 hari serta sekitaran 10-15 persen yang memilki siklus haid 28
hari. Tetapi, sebagian wanita memilki siklus yg tidak teratur serta hal semacam ini dapat jadi tanda-tanda
ada permasalahan kesuburan. Menstruasi ini adalah siklus yang berkali-kali pada organ reproduksi
wanita. Wajarnya menstruasi berjalan sepanjang 3 - 7 hari.

Sesudah pubertas, ovarium mempunyai korteks tidak tipis yang melingkari satu medula yang memiliki
kandungan banyak pembuluh darah. Ketika lahir korteks memiliki kandungan beberapa folikel primer
ovarium. Sesudah pubertas, tiap-tiap bln. sebagian folikel berkembang membuat folikel vesikularovarium
(folikel graaf) yang umumnya jadi matur serta rupture, lalu keluarkan ovum. Sistem ini dimaksud ovulasi.
Ovum melalui tuba uterin selama ujung fimbriae serta bisa difertilasi oleh sperma pria. Fertilasi
berlangsung umumnya pada segitiga lateral tuba uterine.

Hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi :

1. Hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon)

2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)

3. LH (Luteinizing Hormone)

4. Estrogen serta progesteron

Seseorang wanita mempunyai dua ovarium di mana semasing menaruh sekitaran 200. 000 sampai 400.
000 folikel/sel telur yang belum masak. Wajarnya, cuma satu atau sebagian sel telur yang tumbuh tiap-
tiap periode menstruasi serta sekitaran hari ke 14 sebelumnya menstruasi selanjutnya, saat sel telur itu
sudah masak jadi ovum itu bakal dilepaskan dari ovarium serta lalu jalan menuju Tubafallopi untuk lalu
dibuahi. Sistem pelepasan ini di sebut dengan " Ovulasi ".

Hormon GnRH di keluarkan dari Hipotalamus yang lalu menyebabkan hipofisis anterior untuk keluarkan
hormon FSH, hormon FSH ini selalu menyebabkan pematangan folikel diovarium hingga berlangsung
sintesis Estrogen dalam jumlah yang besar. Sistem ini bakal menyebabkan proliferasi sel
endometrium/penebalan. Estrogen yang tinggi bakal berikan sinyal pada hipofisis untuk keluarkan
hormon LH, hormon ini bakal menyebabkan Ovulasi serta menyebabkan korpus luteum untuk
mensintesis Progesteron. Hormon progesteron sendiri mengakibatkan pergantian sekretorik pada
endometrium hingga terjadi fase sekresi/fase luteal. Fase sekresi ini tetaplah berjalan 14 hari, walau
dalam siklus haid yang beragam.

Fase terjadinya Menstruasi :

1. Fase Menstruasi

Pada fase ini dinding rahim bakal alami peluruhan serta keluar lewat vagina berbentuk darah dengan
kandungan kekentalan yang tidak sama. Kadang-kadang ada juga gumpalan-gumpalan darah dalam
sistem itu. Fase ini berjalan sepanjang 3 s/d 4 hari.
2. Fase Pasca Menstruasi

Sepanjang lebih kurang 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim itu bakal pulih dengan cara perlahan-
lahan.

3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi

Fase ini berlangsung sesudah pengobatan sukses. Pada fase ini dinding rahim alami penebalan dengan
tidak tipis lebih kurang 3. 5 mm. Fase ini berjalan dari hari 5 s/d hari ke 14. Pada fase ini leher rahim
bakal keluarkan lender yang berbentuk basa untuk menetralisir karakter asam yang di hasilkan oleh
vagina. Penetralan ini berlangsung untuk perpanjang hidup sperma hingga pembuahan lebih gampang
berlangsung.

4. Fase Sekresi atau ovulasi

Fase ini berlangsung pada hari ke 14 atau yang dikenal dengan saat subur. Pada fase ini sel endometrium
keluarkan glikogen serta kapur yang nanti dipakai sebagai bahan makanan untuk telur yang telah di
buahi. Pada fase ini ovum di matangkan serta siap untuk di buahi.

5. Fase Pascaovulasi

Bila ovum tak dibuahi jadi hormone progesterone serta hormon estrogen alami kemunduran hingga fase
menstuasi berlangsung kembali.

Anda mungkin juga menyukai