Anda di halaman 1dari 4

2. Gejala: Sehari demam, dua hari reda, dua hari demam, sehari reda dan seterusnya.

Parasite menyebabkan sel darah merah (eritrosit) pecah.


Kemungkinan spesies mikroba tersebut!
Biasanya bila seorang yang terkena demam, kemudian demamnya naik turun.
Kemungkinan penyakit yang dideritanya itu adalah: tifus, Demam berdarah, dan malaria.

Demam Berdarah Dengue. Demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang
terinfeksi virus dengue. Penyakit yang biasanya mewabah di musim hujan ini memiliki
gejala awal seperti tubuh menggigil, muncul bintik-bintik kemerahan di kulit, dan wajah
memerah yang bisa berlangsung selama 2-3 hari. Gejala khas lain yang muncul pada
demam berdarah adalah demam naik turun yang memiliki pola seperti pelana kuda.
Puncak dari demam ini bisa sangat tinggi yang mencapai 40° Celcius atau lebih. Tanda-
tanda terserang demam berdarah yang lainnya adalah sakit kepala parah, belakang mata
terasa sakit, nyeri otot dan sendi, kelelahan, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan
perdarahan ringan. Berbagai gejala tersebut biasanya mulai muncul 4-6 hari setelah kita
terinfeksi dan berlangsung hingga 10 hari.

Tifus. Tifus merupakan penyakit demam parah yang mendadak dan seringkali tidak
diketahui penyebabnya. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Salmonella yang tertelan oleh
penderita. Wabah tifus sangat mudah menular dan paling banyak ditemukan di wilayah
dengan sanitasi buruk, dan akses air bersih yang terbatas. Biasanya, kita mulai merasa
tidak enak badan 7-14 hari setelah terinfeksi bakteri, disertai dengan nyeri perut, diare
atau sulit buang air besar,dan demam tinggi hingga 39-40° Celcius. Pola demamnya pun
naik turun, di pagi hari suhu tubuh kita bisa turun, tapi setelah itu bisa kembali naik
selama sepanjang hari.

Sehari demam, dua hari reda, dua hari demam, sehari reda dan seterusnya. Parasite
menyebabkan sel darah merah (eritrosit) pecah. Mikroba yang menyerang manusia
tersebut adalah Plasmodium. Plasmodium termasuk kedalam kelas Sporozoa, kelas
sporozoa ini mempunyai ciri-ciri bersel satu ( berukuran mikroskopis ) dan
berkembangbiak dengan perantaraan spora-spora, dari anggota kelas sporozoa ini
mempunyai sifat yang sama yaitu :
 hidup sebagai parasit
 tidak mempunyai alat untuk bergerak.
 Pembiakan dengan pembentukan spora.
 Tidak ada Vakuola kontraktil

Ciri-ciri Plasmodium:
 mempunyai spora yang hidup didalam darah
 jaringan parenkim pada burung dan mamalia.
 Tidak membuat spora yang resisten.

Anggota Plasmodium mereka memasuki eritrosit. Plamodium berparasit bukanlah pada


organ-organ tubuh, seperti tangan, kaki, telinga dan organ lainnya, tetapi plasmodium ini
berparasit pada darah manusia ( eritrosit ), plasmodium ini mempunyai ukuran tubuh
yang lebih kurang 5ų (mikron), reproduksi yang dilakukannya bisa terjadi secara
generatif dan juga bisa dilakukan secara vegetatif. Secara vegetatif / aseksual plasmodium
berkembangbiak dengan sporulasi dan terjadi pada insekta.

Plasmodium ini bukan hanya menyerang hewan pada daerah tertentu saja seperti hanya
didaerah sedang saja, di daerah panas saja, ataupun didaerah dingin saja, tetapi
plasmodium ini menyerang orang di semua daerah baik daerah panas, daerah sedang
maupun daerah dingin. Dari hasil penelitian Plasmodium sp yang menyerang orang-orang
didaerah subtropis dan derah sedang atau daerah dingin ternyata bersifat fatal daripada
jika menyerang orang-orang dari daerah tropik.

Keparasitan Plasmodium bukan hanya pada sebagian dari hidupnya, seperti hanya pada
waktu mudanya saja, atau pada waktu dewasanya saja yang parasit tetapi plasmodium ini
berparasit pada inang selama hidupnya sebagai parasit.

Bila kita mengadakan pemeriksaan terhadap plasmodium ini yaitu dengan cara
mengambil darah orang yang terkena penyakit malaria, maka terlihat plasmodium ini
berbentuk cincin didalam eritrosit ( sel darah merah ) dan dipinggir cincin terlihat inti.
Bentuk cincin adalah bentuk malaria muda, tetapi kalau sudah dewasa bentuknya berubah
menjadi bundar dengan inti terdapat didalamnya. Kalau lebih tua lagi akan menjadi
bentuk membagi diri, jika telah cukup umurnya akan pecah menjadi beberapa bagian
peristiwa ini dinamakan dengan sporulasi. Dengan pecahnya bentuk membagi diri,
eritrosit turut pecah dan akan tersebar racun-racun kuman dalam peredaran darah.

Sesudah terjadi sporulasi, bagian-bagian kecil ini dinamakan merozoit yang masuk
kedalam eritrosit baru, didalam eritrosit baru merozoit berbentuk cincin lagi, proses
seperti ini dinamakan siklus berjenis. Bentuk dewasa dari plasmodium, ada yang berubah
manjadi : Mikrogamet, jenis jantan dengan inti besar tetapi badan kecil. Makrogamet,
yaitu jenis betina, bentuk hampir semua bundar akan tetapi sedikit lebih besar atau intinya
besar.

Plasmodium dapat digolongkan kedalam endoparasit dimana terdapat dalam sel darah
merah dalam saluran darah tetapi stadium-stadium tertentu hidup diluar saluran darah
yang tersebut dengan stadium ekstraeritrositer, tetapi masih dalam sel-sel jaringan tubuh.
Kita mungkin mengira hanya kita yang dirugian oleh plasmodium ini, yaitu dengan
perantaraan nyamuk sehingga menyebabkan penyakit malaria, tetapi ternyata nyamuk
pun bisa ikut terkena serangan dari plasmodium ini, Seperti yang dikemukakan oleh
Mukayat D. Brotowidjoyo (1987), bentuk aseksual terdapat sebagai parasit dalam
eritrosit manusia dan burung, bentuk seksual terdapat dalam tubuh nyamuk Anopheles sp,
bentuk seksual itupun hidup sebagai parasit, dan nyamuk dapat mati karena serangan dari
plasmodium.

Plasmodium juga disebut parasit stasioner primer, disebut begitu karena plasmodium
selama hidupnya selalu berada dalam tubuh inang. Pada waktu sporulasi suhu badan
penderita malaria meninggi dan menderita malaria bisa terjadi kekurangan darah, hal ini
disebabkan oleh karena plasmodium menyerang dan merusak butir-butir darah merah,
karena Itulah maka penderita penyakit malaria kekurangan darah.

Antara spesies-spesies plasmodium tersebut ada perbedaan morfologi dan interval waktu
yang dipergunakan didalam siklus schizogoni yang berlangsung. Plasmodium tidak hanya
terbatas pada jenis diatas, karena masih banyak jenis plasmodium yang lain tetapi hanya
menyerang hewan lain saelain manusia, seperti : plasmodium brasilianum, yang terdapat
pada kera, plasmodium knowlesei, plasmodium gallinarium dan masih banyak lagi.
Nyamuk Anopheles adalah salah satu dari 3 jenis nyamuk yang ada, dua diantaranya
yaitu nyamuk jenis culex dan aedes. Terjadinya tergantung pada jenis plasmodiumnya.
Seperti Plasmodium vivax, yang menyebabkan penyakit malaria tertiana, dengan demam
48 jam sekali, Plasmodium malariae dengan demam 72 jam sekali. Dan Plasmodium
falciparum yang menyebabkan malaria tropika dengan demam satu kali sehari ( tidak
menentu ).

1. Nutrisi sangat berperan penting untuk pertumbuhan plankton, nutrisi yang paling penting
dalam hal ini adalah nitrat ( NO3 ) dan phosphat ( PO4 ) phytoplankton mengkonsumsi
nitrogen dalam banyak bentuk, seperti nitrogen dari nitrat, ammonia, urea, asam amino.
Tetapi phytoplankton lebih cendrung mengkonsumsi nitrat dan ammonia. Nitrat lebih
banyak didapati di dasar yang banyak mengandung unsur organik ketimbang dari air laut,
nitrat juga bisa diperoleh dari siklus nitrogen. Nitrogen dari nitrat adalah salah satu unsur
penting untuk pertumbuhan blue green alga dan phytoplankton lainnya (Mujib, 2010).

Nitrogen merupakan salah satu unsur penting bagi pertumbuhan organisme dan proses
pembentukan protoplasma, serta merupakan salah satu unsur utama pembentukan protein.
Diperairan nitrogen biasanya ditemukan dalam bentuk amonia, amonium, nitrit dan nitrat
serta beberapa senyawa nitrogen organik lainnya. Pada umumnya nitrogen diabsorbsi
oleh fitoplankton dalam bentuk nitrat (NO3 – N) dan ammonia (NH3 – N). Fitoplankton
lebih banyak menyerap NH3 – N dibandingkan dengan NO3 – N. karena lebih banyak
dijumpai diperairan baik dalam kondisi aerobik maupun anaerobik.

Senyawa-senyawa nitrogen ini sangat dipengaruhi oleh kandungan oksigen dalam air,
pada saat kandungan oksigen rendah nitrogen berubah menjadi amoniak (NH3) dan saat
kandungan oksigen tinggi nitrogen berubah menjadi nitrat (NO3-).

Senyawa ammonia, nitrit, nitrat dan bentuk senyawa lainnya berasal dari limbah
pertanian, pemukiman dan industri. Secara alami senyawa ammonia di perairan berasal
dari hasil metabolisme hewan dan hasil proses dekomposisi bahan organik oleh bakteri

Sumber ammonia di perairan adalah hasil pemecahan nitrogen organic (protein dan urea)
dan nitrogen anorganik yang terdapat dalam tanah dan air, juga berasal dari dekomposisi
bahan organik (tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati) yang dilakukan oleh
mikroba dan jamur yang dikenal dengan istilah ammonifikasi.

Nitrat (NO3) adalah bentuk nitrogen utama di perairan alami. Nitrat merupakan salah
satu nutrien senyawa yang penting dalam sintesa protein hewan dan tumbuhan.
Konsentrasi nitrat yang tinggi di perairan dapat menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan organisme perairan apabila didukung oleh ketersediaan nutrient.
Konsentrasi ammonia untuk keperluan budidaya laut adalah ” 0,3 mg/l (KLH,2004).
Sedangkan untuk nitrat adalah berkisar antara 0,9 – 3,2 mg/l (KLH, 2004; DKP,2002).

Zat-zat hara ini dibutuhkan oleh fitoplankton maupun tanaman yang hidup di laut untuk
pertumbuhannya. Fitoplankton selanjutnya akan dimakan oleh zooplankton (fauna kecil
yang hidup di permukaan air), zooplankton dan tanaman akan dimakan oleh ikan-ikan
kecil, ikan-ikan kecil akan dimakan oleh ikan besar dan demikian seterusnya. Tanaman
dan binatang yang hidup di laut akan mati dan tenggelam ke dasar perairan, selanjutnya
akan membusuk dan nutrien yang ada di tubuhnya akan kembali ke dalam air, sehingga
dasar perairan lebih kaya akan nutrien dibandingkan dengan permukaan.

Anda mungkin juga menyukai