KOTA MALANG
LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pencemaran Lingkungan
yang dibina oleh Dr. Sueb, M.Kes
(Email : sueb.fmipa@um.ac.id)
Oleh:
Kelompok 2
S1 Biologi/ Offering GHL Tahun 2016
Dania Merit Novitasari 160342606251
Devi Ayu Mandasari 160342606249
Novika Dwi U.T 160342606294
Permata Windra D 160342606241
Redha Frida Yani 160342601707
Abstrak
Dampak pengelolaan sampah yang kurang baik pada beberapa bidang adalah
contoh konkret bahwa pengelolaan sampah yang kurang baik telah merugikan
berbagai aspek, sehingga diperlukan keterampilan kerajinan daur ulang sampah
sebagai salah satu solusi mengatasi permasalahan tersebut serta menambah nilai
ekonomi sampah. Penelitian dilakukan di Bank Sampah Malang dengan tujuan
mengetahui informasi manajemen Bank Sampah Sukun, Kota Malang serta
keterampilan yang didapatkan dalam mendaur ulang sampah. Penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling dengan wawancara atau kuesioner tertutup,
dilakukan dengan memberikan kuisioner sejumlah 14 pernyataan dengan pemberian
skor 1-5 pada BSM Sukun, Kota Malang. Berdasarkan data hasil pengamatan,
didapatkan bahwa 20 responden memiliki perilaku daur ulang yang sedang. Kegiatan
daur ulang yang dilakukan meliputi pengumpulan sampah, pemilahan sampah,
pengelolaan, serta penjualan. Plastik sebagai limbah memiliki potensi untuk didaur
ulang, mendaur ulang plastik dapat menjadikan barang-barang lebih bermanfaat serta
bernilai ekonomis dan mengembangkan pelestarian tumbuhan.
Kata Kunci: Pengelolaan sampah, Bank Sampah Malang, Daur Ulang Sampah.
Abstract
The impact of poor waste management in some fields is a concrete example
that poor waste management has harmed various aspects, so the need for recycled
waste skills as one solution to resolve these problems and aimed in addition to the
economic value. The research was conducted in Bank Sampah Malang with the aim
of knowing the information of Bank Sampah Malang, Malang City management and
the skills gained in recycling waste. This study uses purposive sampling technique
using interviews or closed questionnaires, conducted by giving a questionnaire of 14
statements with a score of 1-5 at the BSM Sukun, Malang City. Based on
observational data, it was found that 20 respondents had moderate recycling behavior.
Recycling activities include waste collection, waste sorting, management, and sales.
Plastics as waste have the potential to be recycled and recycling plastic can make
goods more useful and economical and develop plant preservation.
Keywords: Waste management, Bank Sampah Malang, Recycling waste
A. PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang
Terdapat banyak permasalahan lingkungan yang belum dikelola dengan baik,
salah satu permasalahan lingkungan yaitu permasalahan sampah. Permasalahan
sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan permasalahan sampah dapat dikatakan
sebagai masalah kultural karena dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan,
mulai bidang kesehatan, pembangunan, sosial ekonomi, hingga politik (Sudrajat ,
2006).
Dampak pengelolaan sampah yang kurang baik pada beberapa bidang adalah
contoh konkret bahwa pengelolaan sampah yang kurang baik telah merugikan
berbagai aspek. Sehingga mencari solusi dan penyelesaiannya merupakan suatu
keharusan untuk dilakukan. Memang lingkungan memiliki daya dukung dan daya
tampung yang dapat menyeimbangkan/memperbaiki kembali kondisi lingkungan
dengan sendirinya, namun proses daya dukung dan daya tampung memiliki batas
tertentu dan membutuhkan pelestarian dari manusia guna memaksimalkan daya
dukung dan daya tampungnya.Tingginya tingkat produksi sampah menjadi salah satu
penyebab semakin parahnya dampakyang ditimbulkan oleh sampah, hasil penelitian
yang dilakukan oleh National Urban Development Strategy (NUDS) dalam Sudrajat
(2006) di beberapa kota di Indonesia pada tahun 2003 menunjukkan bahwa rata-rata
setiap orang memproduksi sampah sekitar 0,5 Kg/hari. Perkotaan yang menjadi pusat
aktivitas masyarakat menjadi tempat paling banyak menimbulkan permasalahan
sampah. Dengan kepadatan penduduk yang tinggi, sudah barang tentu sampah yang
dihasilkan juga lebih banyak dari pada tempat lain.
Tingginya aktifitas diperkotaan telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para
pendatang untuk melakukan urbanisasi, sehingga semakin lama peningkatan
kepadatan penduduk diperkotaan dapat dipastikan akan selalu tejadi. Diperkirakan
sekitar 2/3 dari jumlah penduduk bertempat tinggal didaerah perkotaan. Selain itu,
penanganan sampah perkotaan yang telah dilakukan masih sangat buruk. Berdasarkan
data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Tim Penulis Penebar Swadaya (2008),
pada tahun 2004, baru sekitar 41,28 persen sampah perkotaan terangkut petugas,
35,59 persen dibakar, 7,97 persen ditimbun, 1,15 persen diolah menjadi kompos dan
sisanya 14,01 persen dibuang sembarangan.
Berbicara mengenai penanganan sampah, tak dapat dilepaskan dari
keterlibatan pemulung sampah yang sangat membantu mengurangi volume sampah.
Di Kota Malang yang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah
Surabaya, peran pemulung dalam pengurangan volume sampah sangat sentral,
berdasarkan data Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang Tahun 2010,
diketahui bahwa pengurangan volume sampah oleh aktifitas pemulung diperkirakan
mencapai 3,99 persen ditingkat kelurahan, 3,8 persen di Tempat Pembuangan
Sementara (TPS), dan untuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekitar 3,08 persen
dari total sampah masuk TPA. Cukup besarnya pengurangan volume sampah yang
dapat dilakukan pemulung sampah membuat peran pemulung dalam penanganan
sampah perlu didukung. Oleh karena itu, penulis merasa perlu meneliti nilai tambah
ekonomi sampah pada rumah tangga pemulung, guna melihat kesejahteraan ekonomi
rumah tangga pemulung. Penulis memilih lokasi penelitian Kecamatan Sukun, Kota
Malang, pemilihan lokasi penelitian karena Kota Malang termasuk kota besar dan
memilih kecamatan Sukun karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengelolaan sampah agar menjadi barang ekonomi di Kota Malang.
B. METODE PENELITIAN
B.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada 15 Oktober 2018. Populasi dalam penelitian ini
adalah BSM (Bank Sampah Malang) yang terdapat di Sukun, Kota Malang.
Observasi dilaksanakan secara langsung untuk mengetahui perilaku daur ulang pada
masyarakat di BSM Sukun, Kota Malang.
Hasil Pengamatan.
1. 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 38
2. 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 54
3. 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 45
4. 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 45
5. 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 4 45
6. 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 51
7. 4 5 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 51
8. 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
9. 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 34
10. 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 45
11. 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 47
12. 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
13. 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
14. 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 55
15. 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 34
16. 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
17. 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
18. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
19. 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 43
20. 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
Rentang Skor:
64-70 = Tanggap
28-63 = Cukup Tanggap
14-27 = Kurang Tanggap
1. 0 11 6 3 0
2. 8 7 4 1 0
3. 0 2 5 9 4
4. 0 10 8 2 0
5. 0 10 8 2 0
6. 0 10 8 2 0
7. 0 8 9 3 0
8. 0 8 9 3 0
9. 0 10 7 3 0
10. 0 9 9 2 0
11. 0 12 7 1 0
12. 0 12 8 0 0
13. 0 11 8 1 0
14. 0 9 10 1 0
D. PEMBAHASAN
Sampah tidak bisa dipisahkan dari proses dan aktivitas kita, dan kehadirannya
sulit untuk dihindarkan. Selain itu, penggunaan produk oleh masyarakat akan
menghasilkan residu. Pada banyak kasus, jenis-jenis bahan ini tidak bisa dipakai
kembali dengan cara-cara lain dan mungkin juga tidak bisa untuk dijual. Bahan-bahan
ini secara khusus didefinisikan sebagai sampah dan diberikan kepada pihak ketiga
untuk pengolahan lebih lanjut. Alasan untuk menangani sampah tidak selalu sama dan
biasanya tergantung kepada jenis sampah dan sifat dari tujuan/hasil berikutnya.
Beberapa pengolahan dan instalasi sampah memiliki sifat multiguna. Alasan dasar di
dalam pengelolaan sampah adalah untuk mengurangi sifat bahaya yang terkandung
didalam sampah, memisahkan sampah kedalam komponen-komponen tersendiri,
dimana beberapa atau semuanya bisa dimasukkan untuk penggunaan/perlakuan
berikutnya, dan mengurangi jumlah sampah akhir yang harus dikirimkan ke tempat
pembuangan akhir (Sofyan, 2013).
Penelitian daur ulang sampah dilakukan di Bank Sampah Malang yang
berlokasi di Sukun Kota Malang. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara
mengenai daur ulang sampah. Beberapa kegiatan yang dilakukan di BSM sendiri
meliputi pengumpulan sampah, pemilahan sampah, pengelolaan, serta penjualan.
Didirikannya Bank Sampah Malang ini bertujuan untuk mengimplementasikan
Peraturan hukum UU No.18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, peraturan
pemerintah No. 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis
sampah rumah tangga, peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 tahun 2012
tentang pedoman pelaksanaan 3R (reduce, reuse dan recycle). BSM Kota Malang
mengajak warga RW 3 Sukun, Malang untuk mengelola sampah bersama-sama.
Sampah yang dikelola dan disetorkan kepada warga RW 3 Kelurahan Sukun
adalah sampah anorganik yang terdiri dari beberapa jenis yaitu plastik, kertas, baja,
dan lain-lain (Naditya, R., dkk., 2013). Untuk menampung sampah anorganik yang
dipilah oleh masyarakat untuk dihargai uang dan yang dapat digunakan keterampilan
digunakan ketrampilan, pembimbingnya dari Bank Sampah Malang (BSM) hasilnya
dijual atau dipasarkan di Bank Sampah Malang (BSM) (Sujiyanto, 2016).
Berdasar hasil rekap tabel pengamatan 1, rentang skor yang didapat dari hasil
wawancara yaitu 28-63 yang dikategorikan sedang, hal ini menunjukkan bahwa
seluruh responden melakukan daur ulang sampah 2-4 kali dalam semingu.
Pelaksanaan program pengelolaan sampah melalui BSM pada RW 3 Kelurahan
Sukun yang dilaksanakan secara kelompok atau biasa disebut nasabah kelompok dan
dikoordinasi langsung oleh Ibu Pungut dan terdiri dari beberapa kegiatan bernama
Unit BSM Gurih 32. Unit Bank Sampah Gurih 32 merupakan unit yang bernaung
langsung dibawah pengawasan dari Bank Sampah Malang (BSM) (Naditya, R., dkk.,
2013). Hal ini tergolong cukup baik karena masyarakat memiliki kepedulian yang
cukup tinggi terhadap pengelolaan sampah.
Pada tabel pengamatan 2, menunjukkan hasil bahwa pada pernyataan norma
subjektif eksternal yang mengarah pada daur ulang memiliki responden tertinggi
untuk menjawab pilihan selalu. Penyataan sikap daur ulang dengan tanggung jawab
dan norma subjektif internal dengan tanggung jawab memiliki responden tertinggi
untuk menjawab pilihan sering. Pernyataan kondisi fasilitas yang dirasakan dengan
tanggung jawab memiliki responden tertinggi untuk menjawab pilihan jarang.
Pernyataan insentif ekonomi daur ulang memiliki responden tertinggi untuk
menjawab pilihan kadang dan tidak pernah. Hal ini menunujukkan bahwa kesadaran
berpartisipasi masyarakat cukup baik dalam pengolahan sampah agar tidak
mencemari lingkungan. Dengan adanya pembinaan daur ulang juga dapat
memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat serta dapat berkreasi
menghailkan suatu produk berupa kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomi.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Plastik sebagai limbah memiliki potensi untuk didaur ulang, mendaur
ulang plastik dapat menjadikan barang-barang lebih bermanfaat serta
bernilai ekonomis dan mengembangkan pelestarian tumbuhan.
b. Menciptakan produk daur ulang sampah plastik berupa wadah hidup
tanaman merupakan cara terbaik mengurangi polusi dan pencemaran
akibat plastik.
c. Melalui pemanfaatan limbah plastik dapat mendukung program
pemerintah “Go Green” yang saat ini sedang gencar digalakan oleh
berbagai kalangan.
2. Saran
a. Agar menstimulasi adanya Bank Sampah di setiap Kelurahan di Kota
Malang dengan mempersiapkan SDM fasilitator Bank Sampah yang
berkompeten di setiap kelurahan.
b. Agar Pemerintah Kota Malang memfasilitasi pelatihan dan pemasaran
produk yang diolah sendiri oleh warga dari sampah plastik agar
menghasilkan nilai tambah.
DAFTAR RUJUKAN
Naditya, R., Suryono, A., & Rozikin, M. 2013. Implementasi Peraturan Daerah Kota
Malang Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Sampah (Suatu Studi
Di Dinas Kebersihan Dan Pertamanan (DKP) Dalam Pelaksanaan
Program Bank Sampah Malang (BSM) Di Kelurahan Sukun Kota Malang).
Jurnal Administrasi Publik (JAP) 1 (6): 1086-1095.
Sujiyanto. 2016. Analisis Pengelolaan Sampah Di Bank Sampah Malang. Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik 5 (3).
Undang-Undang No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pelaksanaan 3R (reduce, reuse dan recycle)
Sudrajat. 2006. Mengelola Sampah Kota. Jakarta: Penebar Swadaya
Tim Penulis Penebar Swadaya. 2008. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Jakarta:
Penebar Swadaya
LAMPIRAN