Anda di halaman 1dari 5

Lampiran 1.

Materi Pembelajaran

PERLU DIINGAT!
Sebelum kamu mempelajari TRANSLASI, kamu ingat kembali cara menggambar titik pada
bidang kartesius.

Menggambar titik pada bidang kartesius


Gambarkan titik A ( 1,4 ) , B ( 3,−2 ) , dan C( 4,3) pada bidang Kartesius.
Hubungkan ketiga titik tersebut sehingga membentuk suatu bangun.

Penyelesaian:
Untuk menggambarkan titik pada bidang kartesius, perhatikan absis x dan ordinat
y kemudian tentukan titiknya pada bidang kartesius.

Pengertian Translasi
Translasi adalah suatu transformasi yang memindahkan setiap titik suatu bangun
dengan jarak dan arah tertentu.

Sifat-Sifat Translasi
1) Bangun yang digeser (ditranslasikan) tidak mengalami perubahan bentuk dan
ukuran.
2) Bangun yang digeser (ditranslasikan) mengalami perubahan posisi.

Translasi Titik
Misalkan x , y , a dan b adalah bilangan real, translasi titik P( x , y ) dengan
T ( a , b) menggeser absis x sejauh a satuan dan menggeser ordinat y
sejauh b satuan, sehingga diperoleh titik P’ (x +a , y +b) , secara notasi ditulis:
'
P( x . y )T ( a , b ) P (x + a , y +b)

Contoh:
1. Tentukan bayangan dari titik-titik A ( 3,4 ) dan B (−3,−5 ) oleh translasi
T ( 2,−4 ) dan gambarkan pada bidang kartesius.

Penyelesaian:
Untuk titik A ( 3,4 ) , ditranslasikan oleh T (2,−4) berarti menggeser absis 3
sejauh 2 satuan ke kanan dan menggeser ordinat 4 sejauh 4 satuan ke kiri sehingga
diperoleh:
' '
A ( 3,4 ) T ( 2,−4 ) A ( 3+2,4+ (−4 )) = A (5,0 )

Untuk titik B (−3,−5 ) , ditranslasikan oleh T (2,−4) berarti menggeser absis


−¿ 3 sejauh 2 satuan ke kanan dan menggeser ordinat −5 sejauh 4 satuan ke
kiri sehingga diperoleh:
'
B (−3,−5 ) T (2,−4 ) B (−3+2,−5+ (−4 ) ) =B ' (−1,−9 )

2. Translasi T =( a , b ) memetakan titik P (−4,−2 ) ke titik '


P (−2,−3 ) .
Tentukan nilai a+b

Penyelesaian:
Untuk titik P (−4,−2 ) , ditranslasikan oleh T (a , b) berarti menggeser absis
−¿ 4 sejauh a satuan dan menggeser ordinat −2 sejauh b satuan
sehingga diperoleh:
' '
P (−4,−2 ) T ( a , b ) P (−4 +a ,−2+b ) =P (−2,−3 )

−4+ a=−2
a=2

−2+ b=−3
b=−1

a+b=2+(−1)=1
Jadi, nilai a+b adalah 1.

Translasi garis
Jika suatu garis pada bidang kartesius ditranslasi oleh T ( a , b ) , maka garis
bayangannya dapat ditentukan dengan melakukan translasi pada dua buah titik
yang melewati garis tersebut. Kemudian hubungkan kedua titik bayangannya
sehingga diperoleh garis bayangannya.

Contoh:
Diketahui titik M (5,2) dan N ( 3,−3 ) terletak pada garis k seperti ditunjukkan
pada gambar. Jika garis k ditranslasikan oleh T (−2,−3 ) maka tentukan bayangan
garis k pada bidang kartesius.

Penyelesaian:
' '
M ( 5,2 ) T (−2,−3 ) M ( 5+ (−2 ) , 2+ (−3 ) )=M ( 3,−1 )

N ( 3,−3 ) T (−2,−3 ) N ' ( 3+ (−2 ) ,−3+ (−3 ) )=N ( 1,−6 )



Translasi bangun geometri
Untuk mentranslasikan suatu bidang datar, cukup dengan menggeser titik-titik
sudut dari bangun tersebut sesuai dengan translasinya.

Contoh:
Diketahui segitiga ABC pada gambar di samping.
Tentukan bayangan bangun tersebut oleh
translasi:
a. (−10, 0 )
b. ( 0,−13 )
c. (−10,−13 )
d. Gambarkan bangun hasil translasi dalam
satu bidang kartesius.

Penyelesaian:
a. Untuk koordinat A ( 3,9 ) ditranslasi oleh (−10,0 ) berarti menggeser absis 3
sejauh 10 satuan ke kiri dan menggeser ordinat 9 sejauh 0 satuan sehingga
diperoleh bayangan A 2 ( 3+(−10), 9+ 0 )= A 2 (−7,9 )
Untuk koordinat B ( 3,3 ) ditranslasi oleh (−10,0 ) berarti menggeser absis 3
sejauh 10 satuan ke kiri dan menggeser ordinat 3 sejauh 0 satuan sehingga
diperoleh bayangan B 2 ( 3+(−10) , 3+0 ) =B 2 (−7,3 )
Untuk koordinat C ( 6,3 ) ditranslasi oleh (−10,0 ) berarti menggeser absis 6
sejauh 10 satuan ke kiri dan menggeser ordinat 3 sejauh 0 satuan sehingga
diperoleh bayangan C 2 ( 6+(−10) , 3+0 ) =C 2 (−4,3 )

b. Untuk koordinat A ( 3,9 ) ditranslasi oleh ( 0,−13 ) berarti menggeser absis 3


sejauh 0 satuan dan menggeser ordinat 9 sejauh 13 satuan ke kiri sehingga
diperoleh bayangan A 3 ( 3+0,9+(−13) )= A 3 ( 3,−4 )
Untuk koordinat B ( 3,3 ) ditranslasi oleh ( 0,−13 ) berarti menggeser absis 3
sejauh 0 satuan dan menggeser ordinat 3 sejauh 13 satuan ke kiri sehingga
diperoleh bayangan B 3 ( 3+ 0,3+(−13))=B 3 (3,−10 )
Untuk koordinat C ( 6,3 ) ditranslasi oleh ( 0,−13 ) berarti menggeser absis 6
sejauh 0 satuan dan menggeser ordinat 3 sejauh 13 satuan ke kiri sehingga
diperoleh bayangan C 3 ( 6+0,3+(−13) )=C 3 ( 6,−10 )

c. Untuk koordinat A ( 3,9 ) ditranslasi oleh (−10,−13 ) berarti menggeser absis


3 sejauh 10 satuan ke kiri dan menggeser ordinat 9 sejauh 13 satuan ke kiri
sehingga diperoleh bayangan A 4 ( 3+(−10), 9+(−13) ) = A 4 (−7,−4 )
Untuk koordinat B ( 3,3 ) ditranslasi oleh (−10,−13 ) berarti menggeser absis
3 sejauh 10 satuan ke kiri dan menggeser ordinat 3 sejauh 13 satuan ke kiri
sehingga diperoleh bayangan B 4 ( 3+ (−10 ) , 3+ (−13 ) )=B 4 (−7,−10 )
Untuk koordinat C ( 6,3 ) ditranslasi oleh (−10,−13 ) berarti menggeser absis
6 sejauh 10 satuan ke kiri dan menggeser ordinat 3 sejauh 13 satuan ke kiri
sehingga diperoleh bayangan C 4 ( 6+(−10), 3+(−13) )=C 4 (−4,−10 )

d.

Anda mungkin juga menyukai