Anda di halaman 1dari 6

PT B-BARANG DALAM PROSES PTB-BARANG JADI

saldo 1.800.000,00 saldo 1.237.500,00


alokasi 5.344,80 alokasi 3.674,55
saldo 1.805.344,80 saldo 1.241.174,55

PT B-BEBAN POKOK PENJUALAN PT B-BEBAN OVERHEAD


saldo 2.962.000,00 kekurangan 17.816,-
alokasi 8.796,65 - Alokasi 17.816,-
saldo 2.971.296,65 saldo -

Setelah proses alokasi ini saldo beban overhead menjadi RP 0,-. Sementara saldo akun
barang dalam proses, barang jadi dan harga pokok penjualan masing-masing mengalami kenaikan
sebesar nilai alokasi pada tiap buku besar.

KARTU HARGA POKOK PESANAN


Pesanan Nomor : 007 Tanggal Mulai :
Jenis Produk : Diary Tanggal selesai : 15/2
Unit selesai : 25

Pemakaian bahan baku Rp 21.440


Tenaga kerja langsung 2.680
Overhead yang dibebankan 8.040
Total biaya Rp 32.160
Harga pokok per unit : Rp 32.160,-/25 unit Rp 1.286,40

Diminta : buat jurnal untuk :


1. Mengikhtisarkan biaya pabrik untuk jon no 007
2. Mencatat penjualan kredit 25 unit @ RP 1.500,-
3. Buat juga jurnal untuk beban pokok penjualan secara terpisah

Soal 5-3 PT D membuat mesin menurut spesifikasi permintaan pelanggan. Pada bulan Desember
2009 menerima permintaan untuk mengikuti tender. Berikut spesifikasi pekerjaan dan biaya untuk
tiap tender:

Tender No.1 Tender No.2


Pembelian suku cadang Rp 1.375,- Rp 2.250,-
Bahan Baku 325,- 475,-
Logam pelapis 140,- 200,-

Jam Tenaga Kerja Langsung


Tender No.1 Tender No.2
Pengecoran 6 8
Pengolahan melalui mesin 8 20
Pengecatan dan pengelasan 6 12
Perakit 40 70
Pengujian 0 16
Tarif tenaga kerja dan overhead
Tarif per Jam
Tenaga Kerja Overhead
Pengecoran Rp 20.625,- Rp 8.125,-
Pengolahan melalui mesin 18.750,- 7.500,-
Pengecatan dan pengelasan 21.000,- 6.250,-
Perakitan 20.000,- 6.500,-
Pengujian 17.500,- 4.500,-

diminta :
• Hitung niali tender yang paling mungkin untuk kedua order, dan
• Tentukan tender mana yang lebih menguntungkan. Berikan alasan berdasarkan hasil
perhitungan yang mendasari pemilihan alternatif tersebut.

Soal 5-4. Berikut adalah data yang dikutip dari job cost sheet PT TR untuk bulan Juni dan Juli
2009 :

Nomor Biaya Pabrik


Pesenan Juni Juli
101 Rp 21.708,- -
102 6.030,- Rp 13.400,-
103 15.075,- 26.800,-
104 - 40.200,-
105 - 24.790,-

Pada bulan Juli Job No 102 dan 103 diselesaikan dan dikirim kepada pemesanan bersama-
sama dengan Job No 101 Job No 104 sampai akhir bulan Juli masih dalam proses.

Diminta :
Berdasarkan data ini tentukanlah nilai-nilai :
1. Barang dalam proses tanggal 30 Juni
2. Barang jadi tanggal 30 Juni
3. Barang pokok penjualan bulan Juli
4. Barang dalam proses per 31 Juli dan
5. Barang jadi per 31 Juli

Soal 5-5. Berikut kutipan saldo beberapa buku besar PT IRR per 31 Desember 2010
Barang jadi …........................................................................................Rp 157.000,-
Barang dalam proses.............................................................................. 585.000,-
Bahan Baku............................................................................................ 130.000,-
Kelebihan / Kekurangan pembebanan overhead pabrik (kredit)........... 25.000,-

Job 1 Job 2 Job 3


80.000 unit 5.000 unit 10.000 unit
Bahan baku Rp 30.460,- Rp 80.900,- Rp 121.750,-
Tenaga kerja langsung 42.860,- 110.480,- 87.720,-
Overhead pabrik 27.600,- 44.740,- 38.732,-
Total Rp 180.920,- Rp 241.120,- Rp 258.202,-

Selama bulan Desember terjadi transaksi sebagai berikut :


1. Pembelian bahan baku Rp 84.600,-
2. Pembelian bahan lain Rp 11.600,- untuk Job baru No 4
3. Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 24.960,-. Biaya overhead lain Rp 57.000,-
4. Biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung selama bulan Desember:

Bahan baku Tenaga kerja langsung


Rp Rp Jam
Job 1 19.680 53.688,- 3.356
Job 2 22.640 45.500,- 3.250
Job 3 20.980 57.840,- 3.615
Job 4 33.280 40.740,- 2.910

Diminta :
1. Buat buku besar dengan memasukkan saldo awal dan transaksi bulan Desember
2. Hitung harga pokok tiap pesanan pada akhir Desember
3. Hitung saldo kelebihan atau kekurangan pembebanan overhead dalam rekening kontrol
biaya overhead
BAB 6
RANCANGAN SISTEM:
HARGA POKOK PEROSES

Harga pokok proses adalah suatu sistem penetapan harga pokok


produk yang digunakan dalam industri yang menyelenggarakan kegiatan
produksi untuk suatu produk tertentu secara berkelanjutan tanpa
berdasarkan permintaan yang spesifik dari pelanggan tertentu.
Sistem harga pokok proses dapat digunakan dalam industri yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Suatu jenis produk tunggal dihasilkan secara terus – menerus dalam
waktu yang lama. Semua unit produk sifatnya identik.
• Biaya-biaya dikumpulkan untuk tiap departemen secara periodik
• Laporan produksi dari departemen produksi merupakan dokumen
kunci yang menunjukkan akumulasi dan disposisi biaya dalam tiap
departemen
• Harga pokok per unit produk dihitung untuk tiap departemen dalam
laporan produksi departemen secara periodik
• Biaya bahan pembantu diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik

PROSEDUR PEGUMPULAN BIAYA


Dalam sistem harga pokok pesanan manajemen lebih mementingkan
informasi biaya untuk tiap produk karena spesifikasi pekerjaan yang
berbeda menyerap biaya yang juga berbeda. Untuk itu diperlukan
pengendalian biaya untuk tiap pekerjaan atau pesanan.

Parage 6-1 AKUNTANSI BIAYA DALAM HARGA POKOK PROSES

….....tambahan biaya di departemen B

Sebagai ilustrasi proses akuntansi untuk pengumpulan harga pokok


produk dalam akuntansi harga pokok proses, berikut contoh-contoh
transaksi PT ABC pada bulan April 2002.
1. Pada tanggal 1 April PT ABC membeli Rp 250.000,- bahan baku.
Pada tanggal tersebut terdapat saldo awal bahan baku Rp 14.700,-
barang dalam proses departemen A Rp 30.000,- dan Departemen B
Rp 17.500,-. Persedian awal barang jadi Rp 25.000,-.
jurnal :
Bahan baku.................................................Rp 250.000,-
Utang usaha...................................................Rp 250.000,-
2. Selama bulan April dikeluarkan Rp 195.000,- bahan baku dari
gudang untuk produksi yang terdiri dari Rp 160.000,- bahan baku
departemen A dan bahan baku untuk departemen B Rp 35.000,-.
jurnal :
Barang dalam proses – Departemen A..........Rp 160.000,-
Barang dalam proses – Departemen B...........Rp 35.000,-
Bahan baku......................................................Rp 195.000,-
3. Diperhitungkan biaya tenaga kerja langsung Rp 105.000,- untuk
Departemen A biaya tenaga langsung Rp 35.000,- untuk
Departemen B.
jurnal :
Barang dalam proses – Departemen A..........Rp 105.000,-
Barang dalam proses – Departemen B...........Rp 35.000,-
Utang gaji dan upah …....................................Rp 140.000,-
4. Biaya-biaya umum pabrik bulan April yang diperhitungkan terdiri
dari Rp 125.000,- dibebankan ke Departemen A dan Rp 40.000,-
dibebankan ke Departemen B.
jurnal :
Barang dalam proses – Departemen A..........Rp 125.000,-
Barang dalam proses – Departemen B...........Rp 40.000,-
Biaya overhead pabrik..........................................Rp 165.000,-
5. Barang dalam proses yang selesai di Departemen A Rp 180.000,-
ditransfer ke Departemen B.
jurnal ;
Barang dalam proses – Departemen B..........Rp 185.000,-
Barang dalam proses – Departemen A..........................Rp 180.000,-
6. Ditransfer barang jadi dari Departemen B ke Gudang Barang Jadi
Rp 210.000,-.
jurnal :
Barang jadi …...........................................Rp 210.000,-
Barang dalam proses Departemen B....................Rp 210.000,-
7. Dijual barang jadi dengan harga Rp 395.790,- yang mempunyai
harga pokok Rp 237.000,-
jurnal :
Piutang usaha ….......................................Rp 395.790,-
Penjualan............................................................Rp 395.790,-
Beban pokok penjualan …........................Rp 237.000,-
Barang Jadi …................................................Rp 237.000,-
8. Biaya -biaya umum, administrasi dan penjualan yang
diperhitungkan untuk bulan ini terdiri dari biaya penjualan Rp
115.000,- dan biaya administrasi dan umum Rp 17.500,- Dalam
jumlah tersebut termasuk biaya penyusutan paralatan kantor Rp
2.500,-
jurnal :
Biaya penjualan, administrasi dan umum.....Rp 132.500,-
Akumulasi penyusutan........................................ 2.500,-
Utang usaha ….......................................................Rp 130.000,-

IKHTISAR BUKU BESAR


PIUTANG USAHA UTANG USAHA
XX XX
saldo 395.790 1 250.000
saldo 380.000 8 130.000
BIAYA OVERHEAD PABRIK

X 175.000 4 165.000
saldo 10.000

BARANG DALAM PROSES DEPT -A


saldo 30.000
2 160.000 5 180.000
3 105.000
4 125.000 saldo 240.000

PERSEDIAAN BARANG JADI


saldo 25.000
6 245.000 7 237.000
saldo 33.000

PENJUALAN
saldo 395.790 7 395.790

UTANG GAJI
saldo 140.000 3 140.000

Anda mungkin juga menyukai