Anda di halaman 1dari 1

Tetralogi of fallot adalah penyakit

jantung kongentinal yang merupakan


suatu bentuk penyakit kardiovaskular
yang ada sejak lahir dan terjadi karena Genetik : kelainan kromosom,infeksi virus selama trisemster 1
kelainan perkembangan dengan gejala Neng Ratih W
21517016
sianosis karena terdapat kelainan
VSD, stenosispulmonal,
hipertrofiventrikel kanan, dan Kelainan pembentukan organ jantung pada janin di minggu ke 5 dan ke 8
overiding aorta (Nursalam dkk, 2005)

Kelainan pertumbuhan defek/ Hipertrofi muskulus subpulmonal


Overriding aorta ( posisi aorta di atas
lubang dari bagian infendibulum VSD)
septumintraventrikuler

Stenosis/ penyempitan pada katup seminularis


Terbentuk lubang
pulmonal (stenosis subinfundibular) Pemeriksaan Penunjang
abnormal pada bagian
infendibulum septum
intraventrukuler (VSD)

Tekanan pada ventrikel dextra lebih tinggi dari


Darah dari ventrikel dextra pada ventrikel sinistra Ekokardiogram
mengalir ke dalam ventrikel Pemeriksaan Lab
Tampak defek Di temukan
sinistra septum Katerisasi jantung dan adanya
Foto thoraks Angiokardium peningkatanhemo
Elektrokardiografi ventrikel jenis Gambaran globin dan
Tampak deviasi ke perimbranous pembuluh darah Katerisasi jantung ini hematrokit (HT)
Jumlah aliran Darah masuk Beban kerja ventrikel dextra kanan dan dengan paru berkurang dilakukan untuk menilai akibat saturasi
(oligemia )dan arteri polmunalis dengan oksigen yang
yang masuk ke ke ventrikel hipertrofi overriding cabang-
konfigurasi rendah.
arteri pulmonalis sinistra ventrikel kanan aorta kurang jantung yang cabangnya,anomaly
,kadang disertai lebih 50% dan seperti sepatu arteri koroner baik asal
boot (boot shape ) maupun jalanya dan
hipertrofi atrium penebalan
Jumlah Terjadi percampuran Merangsang mekanisme jantung untuk
defek septum ventrikel
kanan. infudibulum tambahan belum ada.
aliran darah yg antara darah yg menyesuaikan diri terhadap beban kerja yg ventrikel kanan
menuju paru- mengandung O2 dan meningkat
paru darah yg mengandung
CO2

Jumlah darah yang


Kontraksi otot jantung meningkat
mengalami oksigenasi Volume darah pd ventrikel
sinistra

Darah yg Hipertrofi ventrikel dextra


mengandung O2 Darah dipompakan
melalui katup aorta

Jumlah aliran darah Jumlah volume darah dan kemampuan


dari paru yg memompa darah
mengandung O2 yg Tekanan pd pemb darah aorta.
masuk pd atrium Darah dialirkan ke seluruh tubuh
sinistra

Curah jantung
Jumlah darah yg mengandung
O2 dan jumlah darah yg
mengandung CO2 yg beredar di
seluruh tubuh

· Darah dari aorta berasal dari ventrikel kanan


O2 di perifer
bukan dari kiri, atau dari sebuah lubang
T/G :Keletihan, sianosis pada septum, seperti terlihat dalam gambar,
sehingga menerima darah dari kedua
Respon jongkok ventrikel
T/G : Hasil AGD:
Peningkatan PCO2 · Arteri pulmonal mengalami stenosis,
Aliran darah balik Penurunan PO2 Penurunan curah jantung b/d perubahan afterload
sehingga darah yang mengalir dari ventrikel
yang kurang
mengandung O2 · Monitor tanda vital,pulsasi perifer,kapilari refill kanan ke paru paru jauh lebih sedikit dari
dengan membandingkan pengukuran pada normal; malah darah masuk ke aorta
Merangsang pulse kedua ekstremitas dengan posisi berdiri, duduk · Darah dari ventrikel kiri mengalir ke
Resistensi sistemik (tahanan pada kemoreseptor dan tiduran jika memungkinkan
ventrikel kanan melalui lubang septum
pembuluh darah paru yg cukup kuat · Kaji dan catat denyut apikal selama 1 menit
untuk mengeluarjan darah dari penuh ventrikel dan kemudian ke aorta atau
sistem sirkulasi)
Sinyal ditangkap · Observasi adanya serangan sianotik langsung ke aorta, mengaabaikan lubang ini.
oleh sistem syaraf · Berikan posisi knee-chest pada anak · Karena jantung bagian kanan harus
· Observasi adanya tanda-tanda penurunan memompa sejumlah besar darah ke dalam
Aliran darah ke sensori : letargi,bingung dan disorientasi
paru meningkat · Monitor intake dan output secara adekuat aorta yang bertekanan tinggi, otot-ototnya
Merangsang pusat · Sediakan waktu istirahat yang cukup bagi anak akan sangat berkembang, sehingga terjadi
pernapasan di pons dan dampingi anak pada saat melakukan pembesaran ventrikel kanan
SaO2 meningkat & medulaoblongata aktivitas
· Kolaborasi dalam: pemeriksaan serial ECG, foto
thorax, pemberian obat-obatan anti disritmia
Aliran darah yg
mengandung O2 ke
otak & jaringan Mangeluarkan hiperventilasi
sinyal mengaktifkan T/G: pucat, lemas, sianosis di
motorik disalurkan ekstremitas & sekitar mulut
melalui medula Mengeluarkan
Hipoksia
spinalis dan saraf kadar CO2 yg T/G : Clubbing
fremikus yg berlebihan dlm Finger
mempersarafi darah
diafragma Penambahan jaringan ikat
yg terjadi di bagian jaringan
lunak di dasar kuku yg · Paru : gambaran pembuluh darah paru
Keasaman darah
berikatan dg penurunan O2 sangat berkurang, diameter pembuluh
Respon tubuh thdp
darah hilus kecil, tampak cekungan
ventilasi (masuknya campuran
pulmonal (karena a. pulmonalis dan
gas ke dalam paru-paru)
cabang-cabangnya hipoplasi).
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh · Jantung: arkus aorta 75% di kiri dan 25%
Respon otot b.d fatiq selama makan dan peningkatan di kanan, tampak prominen, besar
ventilasi kebutuhan kalori,penurunan nafsu makan jantung normal, apeks jantung agak
(diafragma) terangkat ke kranial
· Timbang berat badan anak setiap pagi tanpa
diaper pada alat ukur yang sama, pada waktu · Kosta : tampak erosi kosta bila ada
Volume paru &
yang sama dan dokumentasikan. sirkulasi kolateral.
rangka thoraks
selama inspirasi · Catat intake dan output secara akurat
· Berikan makan sedikit tapi sering untuk
mengurangi kelemahan disesuaikan dengan
Peningkatan aktivitas selama makan ( menggunakan
pernapasan terapi bermain) Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d
· Berikan perawatan mulut untuk oksigenasi tidak adekuat, kebutuhan nutrisi
T/G z: sesak nafas, nafas meningktakan nafsu makan anak jaringan tubuh, isolasi soSial.
tersengal-sengal, cepat letih saat · Berikan posisi jongkok bila terjadi sianosis
beraktivitas, pucat, lemah, pada saat makan · Kaji tingkat tumbuh kembang
RR70x/menit · Gunakan aliran oksigen untuk menurunkan · Edukasi orang tua/keluarga
distress pernafasan yang dapat disebabkan · Sediakan kebutuhan nutrisi adekuat
karena terseda · Rujuk untuk therapy
· Berikan formula yang mangandung kalori
tinggi yang sesuaikan dengan kebutuhan
Intoleransi Aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplai · Bila ditemukan tanda anemia kolaborasi
dan kebutuhan oksigen pemeriksaan laboratorium

· Catat irama jantung, tekanan darah dan nadi


sebelum, selama dan sesudah melakukan aktivitas.
· Anjurkan pada pasien agar lebih banyak beristirahat
terlebih dahulu. Kecemasan b.d situasi krisis yang mengancam
T/G : Tidak nafsu Gangguan pola
· Anjurkan pada pasien agar tidak “ngeden” pada saat makan, tidur
buang air besar. · Mengkaji perasaan dan persepsi orang tua thdp situasi atau masalah
· Jelaskan pada pasien tentang tahap- tahap aktivitas yg dihadapi
yang boleh dilakukan oleh pasien. · Memfasilitasi orang tua untuk mengapresikan kecemasan dan
· Tunjukan pada pasien tentang tanda-tanda fisik tentukan hal yg paling membuat anak/keluarga terancam,
bahwa aktivitas melebihi batas Respon psikologi anak mendengarkan dengan aktif dan empati
· Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan ADL dan · Memberikan dukungan pada keluarga dan menjelaskan kondisi anak
dukung kearah kemandirian anak sesui dengan sesuai realita yg ada serta menjelaskan program pengobatan yg
indikas diberikan
· Jadwalkan aktivitas sesuai dengan usia, kondisi dan · Mengajarkan teknik relaksasi (teknik nafas dalam)
kemampuan anak. · Membentu orang tua untuk mengembangkan strategi untuk
melakukan penyesuain terhadap krisis akibat penyakit yg diderita anak
· Memberikan dukungan kpd keluarga untuk mengembangkan harapan
Gangguan pertukaran gas b/d ventilasi perfusi realistis thdp anak
PROGNOSIS
(penurunan darah ke pulmonal) · Menganalisa sistem yang mendukung dan penggunaan sumber-
sumber masy (pengobatan, keuangan, sosial) untuk membantu proses
Menurut Prof.Dr.dr.A. Samik Wahab, SpA(K) dalam bukunya yang · Monitor rata-rat, kedalaman kedalaman, irama penyesuaian keluarga thdp penyakit anak; peer group
berjudul Penyakit Jantung Anak tahun 2003 prognosis bayi dengan TOF dan usaha respirasi
sangat bergantung pada beratnya lesi.Bayi dengan atresi pulmonal atau · Monitor suara nafas
stenosis pulmonal yang berat bila tidak segera di operasi akan meninggal · Auskultasi suara napas, catat area penurunan /
karena hipoksia. Jarang hidup melebihi umur 1 tahun. Bila penderita seperti tidak adanya ventilasi dan suara tambahan Daftar Pustaka
ini dapat hidup melebihi tahun pertama, berarti pada penderita tsb timbul · Tentukan kebutuhan suction dengan Brunner / Suddarth, 2000. Buku saku keperawatan medikal bedah,EGC,
sirkulasi kolateral bronchial yg intensif. Pada penderita dg sianosis berat mengauskultasi craker dan ronkhi pada jalan Jakarta,
dengan polisetemia dan tdk dpt bekerja karena dispnea, biasanya sukar nafas
mencapai usia 20 tahun · Monitor TTV Carpenito J.Lynda,2001,Diagnosa Keperawatan,edisi 8,Jakarta,EGC

Penderita yang lebih ringan (penderita golongan 3) yang sianosisnya Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta.
timbul pada waktu umur setahun. Serangan hipoksia hanya kadang-kadang EGC.Kapita Selekta Kedokteran FKUI.1999.Jakarta.
terjadi pada umur setahun, tetapi sebagian besar penderita tanpa keluh
kesah sampai dapat berjalan.Oleh karena itu, penderita tipe ini dapat hidup Media AesculapiusMendri, Prayogi, 2017. Asuhan Keperawatan Pada Anak

sampai umur 30 tahun Sakit & Bayi Resiko Tinggi. Yogyakarta. Pustaka Baru Press

.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit . Jakarta. EGC
Penderita yang pada waktu bayi sampai masa kanak-kanak tidak
sianosis(penderita golongan 2) dan kalau bekerja hanya timbul keluh kesah Sacharin,Rosa M, 1996. Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi II, Jakarta,EGC
ringan, pendritatipe ini dapat hidup sampai kurang lebih 40 tahun
Samik Wahab, 1996. Kardiologi anak Nadas, Gadjah Mada Ununiversity
Press

Anda mungkin juga menyukai