Anda di halaman 1dari 2

KEBIJAKAN

STANDAR K3 RUMAH SAKIT UMUM dr. G.L TOBING

1. Pengelolaan fasilitas harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien
2. Sarana didefinisikan sebagai segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi oleh mata
maupun teraba oleh panca indra dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan umumnya
merupakan bagian dari suatu bangunan gedung (pintu, lantai, dinding, tiang, kolong gedung,
jendela dll) ataupun bangunan itu sendiri.
3. Prasarana adalah seluruh jaringan atau instalasi yang membuat suatu sarana dapat berfungsi
sesuai dengan tujuan yang diharapkan antara lain instalasi air bersih dan air kotor, instalasi
listrik, gas medis, komunikasi, pengkondisian udara dll.
4. Standar manajemen K3, sarana, prasana, dan peralatan rumah sakit meliputi:
a. Setiap sarana dan prasarana serta peralatan harus di lengkapi dengan:
1) Kebijakan tertulis tentang pengelolaan K3
2) Pedoman dan standar prosedur operasional K3
3) Perizinan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku
4) Sistem komunikasi internal maupun eksternal
5) Sertifikasi
6) Program pemeliharaan
7) Alat pelindung diri (APD) yang memadai, siap dan layak pakai
8) Manual operasional yang jelas
9) Rambu-rambu K3 seperti rambu larangan dan petunjuk arah harus jelas
10) Fasilitas sanitasi yang memadai dan memenuhi persyaratan kesehatan
11) Fasilitas penanganan limbah padat, cair dan gas medis yang memadai
b. Setiap sarana dan prasarana serta peralatan rumah sakit yang menggunakan bahan beracun
berbahaya maka pengirimannya harus dilengkapi dengan lembar MSDS (Material Safety
Data Sheet) dan disediakan ruang atau tempat penyimpanan khusus bahan beracun berbahaya
yang aman.
c. Setiap lingkungan kerja di dalam sarana, prasarana dan peralatan harus dilakukan
pemantauan atau monitoring kualitas lingkungan kerja secara berkala.
d. Sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit harus dikelola oleh tenaga yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman K3 yang memadai .
e. Peta atau denah lokasi ruangan yang dianggap berisiko harus dilengkapi dengan simbol-
simbol khusus untuk daerah atau tempat atau area yang berisiko dan berbahaya terutama Unit
Laboratorium, Unit Radiologi, Unit Farmasi, Unit Kamar Operasi dan Sterilisasi, dan
Hemodialisa.
f. Khusus sarana bangunan yang menggunakan bahan beracun berbahaya harus dilengkapi
fasilitas dekontaminasi bahan beracun berbahaya.
g. Program penyehatan lingkungan meliputi penyehatan ruang dan bangunan, penyehatan
makanan dan minuman, penyehatan air, penanganan limbah, penyehatan tempat linen dan
laundry, pengendalian serangga, tikus dan binatang penganggu lain, pemantauan sterilsasi
dan desinfeksi perlindungan radiasi dan upaya promosi kesehatan lingkungan.
h. Evaluasi, pencatatan dan pelaporan program pelaksanaan K3 terhadap kesehatan kerja,
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, sarana dan prasarana serta peralatan rumah sakit
dilakukan secara berkala setahun sekali.
i. Kalibrasi (internal dan legal) secara berkala terhadap sarana dan prasarana dan peralatan
yang disesuaikan dengan jenisnya.

Ditetapkan di : Tanjung Morawa


Pada Tanggal :…………………..
PT.TEMBAKAU DELI MEDICA
Rumah Sakit Umum dr.G.L.Tobing

dr.Novi Fitriani
Kepala

Anda mungkin juga menyukai