Anda di halaman 1dari 5

PT

T
PO.BOX : 4 Medan,E
Indonesia
: (061)
M
7942909
B
SURAT KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM dr. G.L TOBING : (061)
7944796 A
Nomor: TDM.RSG/Kpts/ /X/2017
TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN NYERI
RUMAH SAKIT UMUM dr. G.L TOBING

KEPALA RUMAH SAKIT UMUM dr. G.L TOBING


Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum dr.
G.L Tobing, maka diperlukan upaya penanganan dan pengendalian nyeri di
rumah sakit merupakan salah satu program prioritas.
b. Bahwa agar pelaksanaan Manajemen Nyeri di Rumah Sakit Umum dr. G.L
Tobing dapat terlaksanan dengan baik, perlu adanya Kebijakan Manajemen
Nyeri.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a dan
b, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit dr. G.L
Tobing.
Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Pasal 43;
Rumah Sakit wajib menerapkan Standart Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/ Menkes
/Per/III/2008 tentang Intensif Care Unit.

M EM UTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : Menetapkan Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing Tentang
Kebijakan Manajemen Nyeri Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing.
Kedua : Kebijakan Manajemen Nyeri Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing sebagaimana
tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa
hal-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan ini, akan ditetapkan akan
ditetapkan kemudian.
Ditetapkan di : Tanjung Morawa
Pada Tanggal : 27 Oktober 2017
PT.TEMBAKAU DELI MEDICA
Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing

dr. Novi Fitriani


Kepala
PT
T
PO.BOX : 4 Medan,E
Indonesia
: (061)
M
7942909
: (061)
B
7944796 A
KEBIJAKAN MANAJEMEN NYERI
RUMAH SAKIT UMUM dr. G.L TOBING

I. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu dan berkualitas sesuai standar yang sudah ditetapkan.
Pada umumnya keluhan pasien dan keluarga yang datang ke rumah sakit disertai adanya
keluhan nyeri, baik nyeri ringan maupun berat. Adanya keluhan nyeri tersebut, pasien/ keluarga
sangat mengharapkan adanya penanganan nyeri yang cepat terhadap keluhan yang
dirasakannya.
Dalam rangka meningkatkan mutu layanan rumah sakit diperlukan upaya dimana program
penanganan dan pengendalian nyeri di rumah sakit merupakan salah satu program prioritas
yang membutuhkan pengorganisasian, interaksi, koordinasi, kesadaran dan minat antar disiplin
ilmu.
Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing sebagai tempat pemberi pelayanan kesehatan sangat
memperhatikan dan memprioritaskan pelayanan khususnya terhadap keluhan nyeri pasien. Oleh
karena itu, dirasakan perlu adanya standar pelayanan penanganan dan pengendalian nyeri.
Standar tersebut meliputi : konsep nyeri, pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta
pendidikan kesehatan terhadap pasien, keluarga, dan pelatihan tenaga kesehatan sebagai
pemberi pelayanan.

II. TUJUAN
1. Umum :
Memberikan pelayanan kesehatan bermutu, berkualitas dan profesional kepada pasien dan
keluarga sesuai standart khususnya pada masalah nyeri
2. Khusus :
a. Memberikan kepuasan terhadap pasien dan keluarga
b. Menurunkan / menghilangkan derajat nyeri terhadap pasien
c. Meningkatkan kwalitas mutu layanan dan efisiensi rumah sakit .
d. Memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pasien dan keluarga
e. Sebagai panduan terhadap penanganan dan penanggulangan nyeri pasien

III. SASARAN
Semua pasien (dewasa, anak, geriatrik) di rumah sakit baik yang menjalani rawat inap maupun
rawat jalan
PT
T
PO.BOX : 4 Medan,E
Indonesia
: (061)
M
7942909
: (061)
B
7944796 A

IV. PENGERTIAN
Program manajemen nyeri di rumah sakit adalah suatu program dimana dalam kegiatannya
meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dokumentasi guna menyelesaikan
masalah nyeri pasien.

V. KEBIJAKAN UMUM
1. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit diperlukan manajemen nyeri di
Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing untuk melayani pasien, keluarga, dan petugas serta
pengunjung rumah sakit.
2. Program manajemen nyeri rumah sakit merupakan program terpadu sehingga untuk
pelaksanaannya perlu dibentuk tim pain manajemen yang terdiri dari berbagai cabang ilmu
dan fungsi serta strukturalnya
3. Organisasi tim pain manajemen terdiri dari
a. Tim inti sebagai penentu dan penyusun kebijakan pelayanan dan pengendalian nyeri di
rumah sakit
b. Dokter jaga ruangan sebagai pelaksana penanganan nyeri pertama di ruang rawat inap
rumah sakit.
4. Untuk dapat tercapainya tujuan tersebut diwajibkan kepada tim dokter dan perawat yang
memberikan pelayanan langsung kepada pasien untuk mengikuti dan melaksanakan
penanganan nyeri di rumah sakit sesuai dengan pedoman, peraturan dan prosedur yang
berlaku
5. Staf yang terkait dengan penanganan dan pengendalian nyeri di rumah sakit harus selalu
meningkatkan ilmu pengetahuan tentang nyeri dan mengetahui semua kebijakan serta
prosedur penanganan nyeri.
6. Staf yang terkait memberikan informasi kepada pasien tentang risiko timbulnya nyeri yang
disebabkan oleh pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan selama perawatan serta rencana
dan upaya untuk mengatasi nyeri tersebut.
7. Evaluasi terhadap upaya penanganan nyeri di rumah sakit harus dilakukan secara terus
menerus dan berkesinambungan serta hasilnya dilaporkan kepada dokter yang merawat.
8. Kebijakan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dievaluasi minimal tiga tahun
setiap perubahan pada kebijakan ini harus disahkan oleh Kepala RSU dr. G.L Tobing.

VI. KEBIJAKAN KHUSUS


1. FALSAFAH DAN TUJUAN
a. FALSAFAH
Rumah sakit selalu berespon dan memberikan pelayanan langsung, rasional dan
profesional sesuai standar terhadap keluhan nyeri pasien baik derajat ringan maupun
berat.
PT
T
PO.BOX : 4 Medan,E
Indonesia
: (061)
M
7942909
: (061)
B
7944796 A

b. TUJUAN
Sebagai acuan/ pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang mempunyai
masalah nyeri.

2. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN


Pelaksanaan manajemen nyeri di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
dikelola dan diintegrasikan antara struktural dan fungsional semua departemen/ instansi/
divisi/ unit sesuai dengan falsafah dan tujuan pain manajemen.
Kriteria pendukung :
a. Kebijakan pimpinan rumah sakit untuk membentuk pengelola kegiatan tim pain
manajemen di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
b. Komite pain manajemen bertanggung jawab langsung kepada Kepala RS
c. Tim pain manajemen bertanggung jawab langsung kepada komite.
d. Pengelola pain manajemen melibatkan departemen/ unit yang ada di rumah sakit
e. Tugas, tanggung jawab dan kewenangan pengelola pain manajemen di RSU dr. G.L
Tobing diatur berdasarkan pedoman manajemen nyeri.

3. STAF DAN PIMPINAN


Komite pain manajemen terdiri dari : ketua, sekretaris dan anggota
Anggota terdiri dari :
a. Dokter spesialis anaestesi
a. Dokter spesialis neurologi
b. Dokter spesialis ortopedi
c. Dokter spesialis bedah syaraf
d. Dokter jaga ruangan
e. Perawat

4. KEBIJAKAN DAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


Kebijakan dan standar prosedur operasional ditetapkan oleh Kepala Rumah Sakit Umum
dr. G.L Tobing.
5. SARANA DAN FASILITAS PELAYANAN PENUNJANG ( Supporting system ) :
a. Sarana kesekretariatan :
- Ruangan sekretariat
- Komputer, printer dan internet
- Telepon, kamera
PT
T
PO.BOX : 4 Medan,E
Indonesia
: (061)
M
7942909
B
- Alat tulis kantor : (061)
7944796 A

b. Dukungan Manajemen
- Penerbitan Surat Keputusan untuk Komite dan Tim Pain Manajemen
- Anggaran dan dana untuk kegiatan : Diklat, Pengadaan fasilitas pelayanan
penunjang

6. PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN


a. TIM Pain Manajemen
- Wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar dan lanjutan Pain Manajemen
- Memiliki sertifikat tentang pain manajemen
- Mengembangkan diri mengikuti seminar, lokakarya dan sejenisnya
- Bimbingan teknis secara berkesinambungan
b. Staf Rumah Sakit
- Semua staf rumah sakit harus mengetahui prinsip penanganan nyeri
- Semua staf rumah sakit yang berhubungan dengan pelayanan pasien harus
mengikuti pelatihan pain manajemen
- Rumah sakit / tim pain manajemen secara berkala melakukan sosialisasi / simulasi
penanganan nyeri

7. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN


a. Monitoring
- Monitoring dilakukan oleh tim pain manajemen
- Dilakukan setiap hari dalam hal pengumpulan data untuk surveilans menggunakan
chec list.
- Menggunakan formulir bantu surveilans.

b. Evaluasi
- Dilakukan oleh tim pain manajemen dengan ftrekuensi minimal setiap bulan
- Evaluasi oleh komite pain manajemen minimal setiap 3 bulan
c. Laporan
- Membuat laporan tertulis kepada Direktur
- Membuat laporan tahunan

Ditetapkan di : Tanjung Morawa


Pada Tanggal : 27 Oktober 2017
PT. TEMBAKAU DELI MEDICA
Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing

dr. Novi fitriani


Kepala

Anda mungkin juga menyukai