PT. TEMBAKAU DELI MEDICA RSU dr. G.L TOBING …./SPO/KEP/RSG/X/2017 00 1/2
Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Standart Prosedur Operasional 27 Oktober 2017 (SPO)
dr. Novi Fitriani
PENGERTIAN 1. Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang
diakibatkan adanya kerusakan jaringan yang sedang atau akan terjadi, atau pengalaman sensorik dan emosional yang merasakan seolah-olah terjadi kerusakan jaringan. (International Association for the Study of Pain) 2. Nyeri akut adalah nyeri dengan onset segera dan durasi yang terbatas, memiliki hubungan temporal dan kausal dengan adanya cedera atau penyakit. 3. Nyeri kronik adalah nyeri yang bertahan untuk periode waktu yang lama. Nyeri kronik adalah nyeri yang terus ada meskipun telah terjadi proses penyembuhan dan sering sekali tidak diketahui penyebabnya yang pasti. 4. Asesmen Nyeri adalah penatalaksanaan nyeri untuk mengurangi nyeri yang merupakan bagian umum dari pengalaman pasien pada saat kerusakan jaringan yang sedang atau akan terjadi 5. Pengkajian nyeri adalah melakukan pengukuran intensitas nyeri / gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. 6. Pengukuran nyeri dilakukan menggunakan skala nyeri yang terdiri dari : a. Numerik Rating Scale b. Wong Baker Faces Pain Scale c. Comfort Scale d. FLACC e. NIPS
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pengkajian nyeri
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Kepala RS Nomor: TDM.RSG/Kpts/
…../X/2017 tentang Kebijakan Umum Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing 2. Surat Keputusan Kepala RS Nomor: TDM.RSG/Kpts/ …../X/2017 tentang Pedoman Pelayanan dan Pengorganisasian Komite Keperawatan Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing. 3. Surat Keputusan Kepala RS Nomor: TDM.RSG/Kpts/ …../X/2017 tentang Panduan Pengkajian Pasien Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing. PENGKAJIAN NYERI
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
PT. TEMBAKAU DELI MEDICA RSU dr. G.L TOBING …./SPO/KEP/RSG/X/2017 00 2/2
2. Perawat/ Dokter/ DPJP melakukan identifikasi pasien 3. Perawat/ Dokter/ DPJP menjaga privasi pasien. 4. Perawat /Dokter/ DPJP melakukan kebersihan tangan 5. Perawat/ Dokter/ DPJP melakukan anamnesa tentang persepsi pasien terhadap nyeri a. Menanyakan adakah keluhan nyeri b. Menanyakan onset, durasi, intensitas, karakteristik, penjalaran c. Menanyakan regio/lokasi nyeri d. Menanyakan faktor yang memperberat nyeri e. Menanyakan keluhan yang menyertai nyeri, misalnya baal, kesemutan 6. Perawat/ Dokter/ DPJP melakukan pengukuran nyeri menggunakan skala pengukuran yang tersedia dan sesuai dengan kondisi pasien. 7. Perawat/ Dokter/ DPJP menghitung skala pengukuran dan menentukan derajat nyeri yang dialami pasien dan mengkategorikan kedalam 3 katagori yaitu: nyeri ringan, nyeri sedang dan nyeri berat. 8. Perawat/ Dokter/ DPJP mendokumentasikan hasil pengkajian nyeri pada Formulir Pengkajian atau Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi 9. Perawat/ Dokter/ DPJP melakukan intervensi penanganan nyeri sesuai dengan Flowchart Penanganan Nyeri dan SPO Penanganan Nyeri