REAKTOR
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Fajariswan Nurrahman
Rafi Muhammad F
Al Hasan Abdul A
Miftahudin
Kelas B
PEMBAHASAN
Jenis – jenis reactor berdasarkan bentuknya :
A. Reactor tangki
Reaktor tangka dikatakan ideal apabila pengadukannya berlangsung secara
sempurna sehingga komposisi dan suhu dalam reactor selalu uniform. Dapat dipakai untuk
proses batch, semi batch, dan proses alir.
B. Reaktor pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa. Dikatakan
ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir didalam pipa dengan arah
sejajar sumbu pipa.
Jenis – jenis reactor berdasarkan prosesnya
A. Reaktor batch
Batch Reactor adalah tempat terjadinya suatu reaksi kimia tunggal yaitu reaksi yang
berlangsung dengan hanya satu persamaan laju reaksi yang berpasangan dengan persamaan
kesetimbangan dan stoikiometri. Reaktor jenis ini biasanya sangat cocok digunakan untuk
produksi berkapasitas kecil misalnya dalam proses pelarutan padatan, pencampuran
produk, reaksi kimia, Batch distillation, kristalisasi, ekstraksi cair - cair, polimerisasi,
farmasi dan fermentasi.
Batch reactor tersusun oleh sebuah tangki dengan pengaduk serta system pendingin
atau pemanas yang menyatu dengan reactor. Batch reactor biasanya terbuat dari baja,
stainless steel atau baja berlapis kaca. Padatan dan cairan yang akan masuk reactor biasanya
melalui sambungan yang terdapat pada tutup atas reactor. Untuk uap dan gas yang keluar
reactor biasanya juga melalui bagian atas, sedangkan untuk cairan keluar melalui bagian
bawah.
Reaktor batch di desain untuk beroperasi dalam proses unsteady – state, banyak
reactor batch menunjukkan perilaku nonlinier yang dimiliki oleh pasangan reaksi kinetika
dan temperatur reaktor, dimana lebar jarak temperatur berlebih, dengan kata lain reaksi
berjalan eksotermis memproduksi panas berlebih sehingga harus dihilangkan dengan
sistem pendinginan. Sirkulasi pompa untuk pendingan bertujuan meminimalkan waktu
tinggal agar tetap konstan
Kelebihan penggunaan reaktor batch:
1. Ongkos atau harga instrumentasi rendah.
2. Penggunaannya fleksibel, artinya dapat dihentikan secara mudah dan cepat kapan saja
diinginkan.
3. Penggunaan yang multifungsi.
4. Reaktor ini dapat digunakan untuk reaksi yang menggunakan campuran kuat dan
beracun.
5. Mudah dioperasikan, dikontrol dan dibersihkan.
6. Dapat menangani reaksi dalam fase gas, cair dan cair-padat.
Kelemahan penggunaan reactor batch :
1. Handling tinggi
2. Waktu shut down nya lama
3. Skala produksi yang kecil
4. Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas
ln 1 X A
CA
rA kCA kt ln
C A0
Untuk reaksi irreversible orde 2, didapat:
1 1 1 XA
rA kC2A kt
C A C A0 C A0 1 X A
aA bB cC dD
Dengan menggunakan stokiometri, nilai Ca, Cb, Cc, dan Cd dapat dihitung.
Berdasarkan mol sisa yang didapat, lalu disubstitusikan ke rumus C=n/v, maka didapat
konsentrasi masing-masing komponen:
Jika volume berubah dari Vo menjadi V maka satuan volume dapat dihilangkan jika
memasukkan nilai konversi:
dN A
FA0 FA G A
dt
Dimana nilai G yaitu:
1 d C AV 1 dC A dV
rA V
dt C
dt
A
V dt V
c d a b
N T N T 0 N A0 X A
a a a a
c d a b
A
a a a a
NT N
1 A0 A X A 1 A X A
NT 0 NT 0
Untuk nilai P dan T konstan:
V
1 A X A
V0
N A N A0 1 X A N A0 1 X A C A0 1 X A
CA
V V V0 1 A X A 1 A X A
N A N A0 1 X A z0T0 P
CA
V V0 1 A X A zTP0
Sehingga persamaan reaksinya yaitu:
1 dN A z0T0 P C A0 dX A
rA
V dt zTP0 1 A X A dt
Neraca Panas untuk Reaktor Batch
[Energi masuk] – [energi keluar] + [energi yang terbangkitkan sistem] – [energy yang
terkonsumsi sistem] = [energi terakumulasi dalam sistem]
Untuk sistem dengan proses steady state, maka energi yang terakumulasi = 0.
Pada sistem ini, biasanya EP dan EK <<< Q dan W, sehingga EP dan EK dapat diabaikan dan
NP menjadi :
Untuk Temperatur berubah
Bentuk umum
R in – R out + R gen = R acc
Transfer panas : R in / R out ditunjukkan dengan pers
Q= Uac (Tc-T)m
Panas generasi
R gen = (- ΔHRA)(-rA)V atau (- ΔURA)(-rA)V
Panas akumulasi
Racc = dH/dt = Nt Cp dT/dt = mt Cp dT/dt
Bentuk-bentuk energi :
1. Energi potensial (EP) : akibat posisi objek relative terhadap bidang datum (bidang
referensi).
2. Energi Kinetik (EK) : akibat gerakan objek.
3. Internal Energi (U) : akibat gerakan molekuler di dalam bahan.
4. Work / Kerja (W) :
a. Shaft work : kerja turbin. Contoh : turbin air, pompa, kompresor.
b. Kerja yang hilang karena gesekan / friksi. Contoh : friksi di permukaan pipa.
5. Heat/ panas (Q).
6. Energi listrik.
Macam-macam perubahan entalpi (panas):
1. Sensible ( panas yang bisa dirasakan perubahan suhunya). Kapasitas panas (cp ) =
banyaknya panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu setiap satuan massa setiap satuan
suhu. Untuk padatan dan gas, Cp merupakan fungsi suhu. Beberapa sumber data-data Cp :
a. Cp = f (T) ; appendix D, Coulson and Richardson, “Chemical Engineering”. Table
E.1. Himmelblau.
b. Cp dalam bentuk grafik; Geankoplis; Perry.
c. Cp untuk foods and biological material; appendix A.4, Geankoplis,”Transport
Processes and Unit Operation”.
2. laten ( panas perubahan fase dengan suhu tetap).
a. Panas peleburan ( dari fase padat menjadi cair).
b. Panas sublimasi ( dari fase padat menjadi gas ).
c. Panas kondensasi ( dari fase gas menjadi cair ).
d. Panas penguapan (dari fase cair menjadi gas).
3. reaksi (panas yang dihasilkan atau dibutuhkan pada proses yang melibatkan reaksi kimia).
Macam-macam entalpi reaksi :
a. Heat of reaction.
b. Heat of formation.
c. Heat of combustion.
Waktu Operasi untuk Reaktor Batch
Reaktor batch di desain untuk beroperasi dalam proses unsteady – state, banyak reaktor batch
menunjukkan perilaku nonlinier yang dimiliki oleh pasangan reaksi kinetika dan temperature
reaktor, dimana lebar jarak temperatur berlebih, dengan kata lain reaksi berjalan eksotermis
memproduksi panas berlebih sehingga harus dihilangkan dengan system pendinginan. Sirkulasi
pompa untuk pendingan bertujuan meminimalkan waktu tinggal agar tetap konstan.
Penurunan rumusnya sama seperti reaksi orde 1, namun Cao untuk reaksi orde 2
dikuadratkan. Asumsi Ca0=Cb0
B. Reaktor semi batch
Biasanya berbentuk tangki yang berpengaduk dan cara operasinya dengan
jalan memasukkan sebagian zat pereaksi ke dalam reaktor, sedangkan zat pereaksi
yang lain atau sisanya dimasukkan secara kontinu ke dalam reaktor. Ada material
masuk selama operasi tanpa dipindahkan. Reactant (massa) yang masuk bisa
dihentikan dan product bisa dipindahkan selama operasi waktu tertentu.Tidak
beroperasi secara steady state
Dalam proses perancangan untuk pembuatan suatu reactor kimia maka tujuan
pemilihan reactor yaitu :
1. Mendapatkan keuntungan yang besar
2. Biaya produksi rendah
3. Modal kecil/volume reactor minimum
4. Operasi sederhana dan murah
5. Keselamatan kerja terjamin
6. Polusi terhadap sekelilingnya
Pada pemilihan jenis reactor yang tepat dan pemilihan keadaan operasi, harus
mempertimbangkan dengan matang mengenai aspek – aspek berikut :
1. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
2. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping
3. Kapasitas produksi
4. Harga alat dan biaya instalasi
5. Kemampuan reactor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk
perpindahan panas
Pemilihan keadaan operasi dipengaruhi oleh :
1. Harga panas reaksi (reaksi eksotermis dan endotermis)
2. Persamaan hubungan antara suhu dengan konstanta kecepatan reaksi dan konstanta
kesetimbangan
3. Harga tenaga aktivasi dari masing – masing reaksi yang berlangsung
Keadaaan operasi yang bekerja pada volume minimum, konversi yang optimum atau
waktu reaksi yang optimum