Anda di halaman 1dari 2

Jakarta - Mohon bantuannya untuk memberikan sedikit penjelasan mengenai pemotongan

PPh 23 atas jasa tenaga kerja. Saya terima Invoice sebuah perusahaan outsource dengan
rincian sbb : Upah karyawan 5000, manajemen fee 500, PPN 50 (10% dari manajemen fee)
sehingga total tagihan 5550.

Pertanyaannya apakah benar kalau saya memotong PPh 23 4,5% dari manajemen fee 500?
Sedangkan yang saya catat dalam biaya adalah 5500.

Jawaban:

Sebelum menjawab pertanyaan Anda mengenai PPh Pasal 23 atas tenaga kerja, perlu kiranya
kami ulas mengenai jasa tenaga kerja.

Sesuai dengan Pasal 14 dalam PP Nomor 144 Tahun 2000 tentang Jenis Barang dan Jasa
yang tidak dikenakan PPN disebutkan bahwa penyerahan jasa dibidang tenaga kerja yang
tidak dikenakan PPN meliputi:
a. Jasa tenaga kerja adalah jasa yang diserahkan oleh tenaga kerja kepada pengguna jasa
tenaga kerja dengan menerima imbalan dalam bentuk gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
sejenisnya. Tenaga kerja tersebut bertanggung jawab langsung kepada pengguna jasa tenaga
kerja atas jasa tenaga kerja yang diserahkannya.

b. Jasa penyediaan tenaga kerja adalah jasa yang diserahkan oleh pengusaha kepada
pengguna jasa tenaga kerja, di mana pengusaha dimaksud semata-mata hanya menyerahkan
jasa penyediaan tenaga kerja. Penyediaan jasa tenaga kerja dimaksud tidak terkait dengan
pemberian Jasa Kena Pajak lainnya, seperti jasa tehnik, manajemen, konsultasi, pengurusan
perusahaan, bongkar muat dan lain-lain.

Dengan demikian, jasa penyediaan tenaga kerja yang tidak dikenakan pajak pertambahan
nilai merupakan penyerahan jasa penyediaan tenaga kerja yang dilakukan oleh pengusaha
dengan ketentuan:

 Pengusaha penyedia tenaga kerja tidak melakukan pembayaran gaji, upah,


honorarium, tunjangan dan sejenisnya kepada tenaga kerja
 Tenaga kerja dimaksud termasuk dalam struktur kepegawaian pengguna jasa tenaga
kerja.

c. Jasa penyelenggaraan latihan bagi tenaga kerja.

Jenis jasa sebagaimana diatas merupakan jenis jasa yang tidak dikenakan PPN. Jenis jasa
diatas berbeda dengan pengertian outsourcing. Berdasarkan Surat Edaran Nomor SE-
05/PJ.53/2003 disebutkan bahwa outsourcing adalah kegiatan memberikan jasa dalam suatu
bidang usaha, kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pemberi jasa dengan
disertai keterlibatan langsung tenaga kerja tersebut dalam pelaksanaannya. Sehingga
outsourcing merupakan penyerahan Jasa Kena Pajak yang tidak termasuk penyerahan jasa
penyediaan tenaga kerja.

Lebih lanjut dasar pengenaan pajak atas penyerahan outsourcing tersebut adalah sebesar
penggantian yaitu seluruh tagihan yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha jasa
(termasuk tagihan atas gaji tenaga kerja yang dibayarkan ditambah tagihan management fee).
Adapun implikasi dari segi pajak penghasilannya adalah mengacu pada Pasal 23 ayat (1)
huruf c angka 2 UU Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 36 tahun 2008 (mulai berlaku pada tanggal
1 Januari 2009), yang mengatur mengenai jenis jasa yang wajib dipotong PPh Pasal 23
dimana disebutkan bahwa tarif 2% dikenakan dari jumlah bruto atas:
1. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa dan
penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai pajak penghasilan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2); dan

2. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan,
dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong pajak penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21.

Kemudian dalam pasal 23 ayat (2) dinyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai jenis
jasa lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c angka 2 diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.

Berdasarkan PMK Nomor 244/PMK.03/2008 tentang Jenis Jasa Lain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c angka 2 dalam UU Nomor 36 tahun 2008 disebutkan dalam
Pasal 1 ayat 2 huruf k termasuk jasa lain yang dikenakan PPh Pasal 23 adalah jasa penyedia
tenaga kerja (outsourcing services).

Sehingga tarif PPh Pasal 23 atas jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services) adalah
sebesar 2% dari jumlah bruto tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

Lebih lanjut dalam kontrak serta seluruh dokumen pendukung yang diterbitkan oleh
perusahaan penyedia jasa tenaga kerja, harus menyebutkan dengan jelas pemisahan antara
unsur jasa dengan unsur material.

Penghitungan pajaknya seharusnya adalah sebagai berikut:

 Upah Karyawan : Rp 5.000


 Manajemen Fee : Rp 500
 Jumlah: Rp 5.500.
 PPN 10% dari tagihan: Rp 550
 PPh Pasal 23 2% dari manajemen fee: Rp 10
 Jumlah yang dibayarkan : Rp 6.040.

Anda mungkin juga menyukai