Anda di halaman 1dari 17

Filsafat (dari bahasa Yunani φιλοσοφία, philosophia, secara harfiah bermakna "pecinta

kebijaksanaan" [1] [2] ) adalah kajian masalah umum dan mendasar tentang persoalan sepert

eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa [3]. Istlah ini kemungkinan pertama kali

diungkapkan oleh Pythagoras (c. 570–495 SM)

Pengertan Filsafat Menurut Para Ahli

Kerana luasnya lingkungan pembahasan mengenai ilmu filsafat ini, maka para filsuf atau ahli

filsafat baik dari barat maupun tmur berbeda beda dalam mendefiniskan mengenai apa itu

filsafat. Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini pengertan filsafat menurut para ahli dan pakar

filsuf secara lengkap,

Menurut Cicero

Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan

filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan ).

Menurut Aristoteles

Filsafat adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan

demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi

sekarang oleh filsafat dengan ilmu.


Menurut Ibnu Sina

Hal pertama yang dihadapi seorang filsuf adalah bahwa yang ada berebeda-beda, terdapat ada

yang hanya “mungkin ada”

Menurut Plato

Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat

mencapai kebenaran yang asli).

Menurut Al Farabi

Filsafat itu ialah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki

hakekatnya yang sebenarnya.

Menurut Thomas Hobbes

Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan perhubungan hasil dan sebab atau sebab

dari hasilnya, dan oleh karena itu senantasa adalah suatu perubahan.

Menurut Al-Kindi
Filsafat adalah pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi

manusia. Ia memberikan pengertan filsafat di kalangan umat Islam membagi filsafat itu dalam

tga lapangan :

Ilmu Fisika (al-ilmu al-tabiyyat), merupakan tngkatan terendah;

Ilmu Matematka (al-ilmu al-riyadil), tngkatan tengah;

Ilmu Ketuhanan (al-ilmu ar-rububiyyat), tngkatan tertnggi.

Menurut Johann Gotlich Fickte

Filsafat merupakan ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Filsafat

membicarakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh

kenyataan.

Menurut Imanuel Kant

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan

yang didalamnya tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etka agama dan antropologi.

Yaitu,

Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)


Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh etka)

Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)

Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh anthroposlogi)

Menurut Paul Nartorp

Filsafat sebagai ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan

menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya.

Menurut Harold H. Titus

Harold membagi pengertan filsafat sebagai berikut,

Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya

diterima secara tdak krits. Filsafat adalah suatu proses kritk atau pemikiran terhadap

kepercayaan dan sikap yang dijunjung tnggi;

Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan;

Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang art kata dan pengertan

( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatan manusia dan yang

dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

Menurut Bertrand Russel


Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana

teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan

definitf tentangnya, sampai sebegitu jauh, tdak bisa dipastkan;namun, sepert sains, filsafat

lebih menarik perhatan akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.

Menurut Stephen R. Toulmin

Filsafat adalah Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan

unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan,

pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantan dan perhitungan, pra-anggapan-pra-

anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi

kesalahannya dari sudut-sudut tnjauan logika formal, metodologi prakts, dan metafisika.

Menurut Rene Descartes

Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok

penyelidikannya

Menurut Francis Bacon

Filsafat adalah induk agung dari ilmu-ilmu dan filsafat menangani semua pengetahuan sebagai

bidangnya.
Menurut Dr. A. C Ewing

Mengatakan bahwa kebenaran, materi, budi, hubungan materi dan budi, ruang dan waktu,

sebab, kemerdekaan, monisme lawan fluarlisme dan tuhan adalah termasuk pertanyaan-

pertanyaan poko filsafat

Menurut Fichte

Menyebut filsafat sebagai Wissenschafslehre : ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu yang umum, yang

menjadi dasar segala ilmu.

Menurut John Dewey

Filsafat haruslah dipandang sebagai suatu pengungakap mengenai perjuangan manusia secara

terus meners dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi

manusia terhadap kecenderungan-kecenderungan ilmiah dan cita-cita polit yang baru dan tdak

sejalan dengan wewenang yang diakui.


Menurut Dr. M. J. Langeveld

Pengertan Filsafat sebagai ilmu kesatuan yang terdiri atas tga lingkungan masalah: ” lingkungan

masalah keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya) ” lingkungan masalah pengetahuan

(teori kebenaran, teori pengetahuan, logika) ” lingkungan masalah nilai (teori nilai etka, estetka

yang bernilai berdasarkan religi).

Menurut Kattsof

Bahwa pengertan filsafat menurut Kattsof adalah sebagai berikut

Filsafat adalah berpikir secara krits,

Filsafat adalah berpikir dalam bentuk yang sistemats.

Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut.

Filsafat adalah berpikir secara rasional.

Filsafat bersifat komprehensif.

Menurut Henderson

Filsafat diartkan sebagai suatu pandangan krits yang sangat mendalam sampai ke akar akarnya

mengenai segala sesuatu yang ada. “philosophy means the attempt to conceive and present

inclusive and systematc view of universe and man’s in it”


Menurut Roger Garaudy

Bahwa pengertan filsafat yang berbeda beda itu wajar, akan tetapi filsafat tdak memberi

sarana sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan tentang tujuan dan tentang makna makna.

Menurut Berling

Pengertan filsafat adalah pemikiran yang bebas, di ilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu

yang muncul dari pengalaman pengalaman (experience).

Menurut Walter Kufman

Bahwa pengertan filsafat adalah pencarian akan kebenaran dengan pertolongan fakta-fakta dan

argumentasi argumentasi, tanpa memerlukan kekerasan dan tanpa mengetahui hasilnya

terlebih dahulu.

Menurut Verhoeven

Filsafat adalah meradikalkan keheranana ke segala penjuru.

Menurut Anton Bakker


Bahwa filsafat memiliki tempat dan kedudukan yang khusus. Filsafat meliput semua dimensi

ilmu ilmu lain, tdak hanya sebatas satu bidang saja atau lapisan kenyataan. Oleh karena itu,

filsafat bersifat total. Filsafat mempelajari sesuatu yang menjadi objek formalnya menurut

sebab-sebab yang mendasar (per ultma causas).

Menurut John Brubacher

Bahwa filsafat yang berasal dari kata Yunani filos dan sofia yang berart cinta kebijaksanaan atau

belajar. Lebih dari itu dapat diartkan cinta belajar pada umumnya, dalam proses pertumbuhan

ilmu pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam apa yang kita kenal dengan filsafat. Untuk

alasan ini sering kita katakan bahwa filsafat adalah induk atau ratu ilmu pengetahuan.

Menurut Dogobel Runes

Bahwa filsafat berasal dari kata Yunani philein, Cinta; sophia, kebijaksanaan (Gr. philein= to love,

sophia=wisdom) asalnya penjelasan rasional dari sesuatu (=the most general science) prinsip

prinsip umum yang menerangkan segala fakta, dalam pengertan ini tdak dibedakan dengan

sains

Menurut Soetrionon dan Rita Hanafie


Pengertan filsafat secara umum adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala

sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat yang menanyakan

apa hakikat atau sari atau int atau esensi segala sesuatu.

Menurut Notonegoro

Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intnya yang mutlak, yang tetap

tdak berubah, yang disebut hakekat.

Menurut Harun Nasuton

Filsafat adalah berfikir menurut tata tertb (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau

agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan

Menurut Prof. Dr. N Driyarkara S. J

Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat,

perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan.

Menurut Sidi Gazalba


Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu

yang dipermasalahkan, dengan berfikir radikal, sistematk dan universal.

Menurut Prof Drs. Hasbullah Bakry, S.H

Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-

Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang

bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Menurut Koento Wibisono

Bahwa filsafat dapat didefinisikan dalam satu segi adalah sebagai ilmu yang berusaha

memahami hakikat dari sesuatu ‘ada’ yang dijadikan sebagai objek sasarannya, sehingga filsafat

merupakan ilmu yang berusaha untuk memahami apakah hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri.

Menurut Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.

Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara

sungguh-sungguh , yakni secara krits sistemats, fundamentalis, universal, integral dan radikal

untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau

kebenaran yang sejat.


Menurut Prof. Mr. Mumahamd Yamin

Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam

kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.

Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan

Filsafat adalah suatu ikhtar untuk berpikir radikal, artnya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari

akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu

filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.

Menurut Imam Barnadib

Bahwa art filsafat adalah sebagai pandangan menyeluruh dan sistemats. Disebut meyeluruh,

karena pandangan filsafat bukan hanya sekedar pengetahuan, melainkan suatu pandangan yang

dapat menembus di balik pengetahuan itu sendiri. Dengan pandangan sepert ini akan terbuka

kemungkinan untuk menemukan hubungan pertalian antara semua unsur yang dipertnggi,

dengan mengarahkan perhatan dan kedalaman mengenai kebijakan. Dikatakan sistemats,

karena filsafat menggunakan berpikir secara sadar, telit, teratur, sesuai dengan hukum hukum

yang ada.

Menurut Darmodihardjo
Filsafat sebagai pemikiran dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan kebenaran yang

sedalam-dalamnya sampai keakar-akarnya (radikal, radik-akar), eratur (sistemats) dan

menyeluruh (universal).

Ir. Putjowijatno

Filsafat sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu

berdasarkan atas pikiran bela.

Menurut Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. & Mustakim, S.Pd.,MM

Istlah dari filsafat berasal bahasa Yunani: ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya

dikenal juga dalam berbagai bahasa, sepert: ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman,

Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latn;

dan “falsafah” dalam bahasa Arab.

Pengertan Sistem

Istlah Sistem berasal dari bahasa Latn (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang berart

suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istlah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu set enttas yang berinteraksi satu sama lain dengan

demikian orang dapat menciptakan model tertentu berdasarkan sistem yang ada.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam

suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya sepert Negara,

partai politk, badan-badan dunia dsb. Negara misalnya, merupakan suatu kumpulan dari

beberapa elemen kesatuan lain sepert provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk

suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara

tersebut.

Kata “sistem” banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun

temu ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan juga pada banyak bidang, sehingga

maknanya menjadi beragam. Dalam pengertan yang paling umum, sebuah sistem adalah

sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Sistem sebagai suatu organisasi

atau kumpula objek-objek yang terangkai dalam interaksi dan saling bergantung dan teratur.

Menurut Ludwig von Bertalanfy(1940): Pengertan sistem sebagai suatu elemen-elemen yang

berada dalam keadaan yang saling berhubungan.


Sementara itu Kamus Webster mengemukakan pengertan sistem sebagai suatu kesatuan (unty)

yang kompleks yang dibentuk oleh bagian-bagian yang berbeda-beda yang masing-masing

terikat pada rencana yang sama atau berkontribusi untuk mencapai tujuan yang sama.

Berdasarkan pengertan di atas, sistem adalah kumpulan objek yang saling berinteraksi dan

bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks. Objek yang

dimaksud disisni adalah bagian-bagian dari sistem sepert input, proses, output, pengembalian

umpan balik, batasan-batasan, dimana setap bagian inimempunyai beberapa nilai atau harga

yang bersam-sama menggambarkan keadaan sitem pada suatu saat tertentu. Berikut adalah

contoh prakts penerapan teori sistem dalam kehidupan sehari-hari.

Sistem yang digunakan untuk menunjukkan suatu kumpulan atau himpunan benda-benda yang

disatukan atau dipadukan oleh suatu bentuk saling hubungan atau saling ketergantungan yang

teratur. Contoh : sistem tata surya, ekosistem.

Sistem yang digunakan untuk menyebut alat-alat atau organ tubuh secara keseluruhan yang

secara khusus memberikan andil atau sumbangan terhadap berfungsinya fungsi tubuh tertentu

yang rumit tetapi amat vital. Contoh : system syaraf

Sistem yang menunjukkan sehimpunan gagasan (ide) yang tersusun /terorganisasikan. Contoh:

system teologi Agustnus, sistem pemerintahan demokrasi.


Sistem yang dipergunakan dalam art metode atau tata. contoh: sistem mengetk sepuluh jari,

sistem pembelajaran.

Sistem yang dipergunakan untuk menunjukkan pengertan skema atau metode pengaturan

organisasi atau susunan sesuatu, atau mode tatacara .

Menunjuk pada sesuatu (enttas), sesuatu wujud benda (abstrak / konkrit, termasuk juga yang

konseptual). Contoh: mobil, jam tangan, manusia, alam semesta.

Menunjuk pada suatu metode, cara untuk mencapai sesuatu. Contoh: sistem control, sistem

belajar efektf.

TEORI SISTEM MENURUT BEBERAPA AHLI

1.L J James Heavy

Menurut L. Jame Heavy yaitu prosedur logis emosional untuk merancang suatu rangkaian

komponen yang berhubungan satu dengan yng lainnya dengan maksud untuk berfngsi sebagai

kesatuan dalam usaha mencapai suatu usaha yang telah ditentukan.

2. John Mc. Manama

Menurut John Mc. Manama yaitu struktur konseptual yang tersusun dari fungsi yang

saling berhubungan dan bekerja serta sebagai organik untuk mencapai suatu hasil yang

diinginkan secara efektf dan efisien


3. C.W. Churchman

Menurut Churchman yaitu seperangkat bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan

seperangkat tujuan.

4. J.C. Higgins

Menurut J.C. Higgins yaitu separangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.

5. Edgard Huse dan James L. Bowdigct

Menurut Edgard Huse dan James L. Bowdigct yaitu suatu seri dan rankaian bagian yang

salig berhubungan sedemikian rupa sehingga berinteraksi dan saling berpengaruh dari satu

bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai