Anda di halaman 1dari 2

TAM BUN SIAHAAN, PRINSIP DALIHAN-NA-TOLU 129

Skema tersebut memperlihatkan kedudukan seseorang,


128 MASALAH-MASALAH PEMBANGUNAN
apakah is dongan sabutuha, hula-hula atau boru. Secara terperinci
orangorang yang termasuk ke dalam kerabat dongan sabutuha ialah
membantu dan bekerjasama dalam satu kesatuan usaha (yaitu sebagai berikut: Orang semarga dengan Ego (dalam skema
dongan sabutuha, hula-hula dan boru tersebut). Oleh karena itu ditunjuk dari nomor satu (1) sampai dengan sembilan (9). Pada
Dalihan na Tolu pada masyarakat Batak-Toba dapat umumnya orang semarga terdapat dalam satu huta (kampung).
didefinisikan sebagai struktur kemasyarakatan atas dasar Tetapi dapat terjadi bahwa selain orang semarga ada orang-ofang
hubungan kekerabatan yang menjadi landasan dari semua dari marga-marga lain yang mencmpati huta marga itu. Dalam
kegiatan, khususnya kegiatan yang bertalian dengan adat. masyarakat Batak-Toba mereka disebut dongan sahuta dan dianggap
Kegiatan-kegiatan dalam mana peranan prinsip Dalihan na Tolu termasuk ke dalam kelompok dongan sabutuha. Perlu diketahui
nampak nyata di dalam peristiwa dan akibatnya, antara lain bahwa dalam suatu kegiatan adat tidak dimungkinkan kehadiran
misalnya dalam perkawinan, kematian, bencana dan upacara dari pada semua orang semarga, tetapi hanya orang-orang
mcresmikan rumah. Juga dapat terjadi bahwa salah satu pernyataan semarga di sekitar tempat diam ego saja.
dari prinsip Dalihan na Tolu adalah gotong royong. Orang-orang yang termasuk ke dalam kerabat hula-hula ialah
Peranan atau fungsi seseorang di dalam suatu kegiatan adat ter- sebagai berikut: Ipar ego (10), mertua ego (11), mertua ayah ego
gantung atau ditentukan oleh hubungan kekerabatan orang itu dalam (12), mertua kakek ego (13), mertua kakek ayah ego (14) dan ayah
rangka Dalihan na Tolu terhadap suhut. Kegiatan adat dalam rangka mertua kakek ayah ego (15), paman dari isteri ego (16), paman dari
Dalihan na Tolu selalu tergantung kepada siapa yang menjadi suhut. ibu ego (1:7) dan anak perempuan paman ego (paman dari pihak ibu
Sebagai contoh dapat digambarkan pada Bagan I termaktub di ego) atau anak perempuan dari saudara laki-laki ibu ego (18), terma-
bawah. Misalnya marga (A) adalah suhut, maka marga B adalah pem- suk suami dari mereka yang menjadi isteri seseorang dari marga
beri gadis terhadap suhut, dan marga C mengambil gadis dari pihak lain.5
suhut: apabila marga B adalah suhut, maka marga C bisa pemberi
gadis terhadap suhut B. Ada juga kemungkinan marga lain D adalah Orang-orang yang termasuk ke dalam marga boru ialah sebagai
pemberi gadis terhadap suhut itu dan marga E pengambil gadis terha- berikut: pengambil gadis dari pihak ego (19) sampai dengan (23),
dap marga suhut dan seterusnya. yaitu pihak pengambil saudara perempuan ego, pihak pengambil sau-
dara perempuan ayah ego, pihak pengambil saudara perempuan
Kekerabatan dalam rangka Dalihan na Tolu pada masyarakat kakek ego, pihak pengambil saudara perempuan ayah dari kakek ego
Batak-Toba dapat digambarkan pada skema termaktub dibawah dan pihak pengambil anak perempuan ego, pihak pengambil gadis
(lihat Bagan I). dari saudara perempuan ego (24), pihak pengambil gadis dari saudara
perempuan ayah ego (25) dan turunan dari saudara perempuan
ego (29) dan pihak pengambil gadis dari saudara perempuan isteri
ego

(30).6
Kekerabatan orang-orang tersebut dapat dibedakan ke dalam
pembagian yang lebih khusus, yakni sebagai berikut: Di lingkungan
kerabat dongan sabutuha orang-orang semarga, antara lain yang di-
tunjuk dalam bagan di atas, (1) sampai dengan (5) dan (9) disebut
nasaripe, (6) sampai dengan (8) dan seterusnya disebut nasamarga.

5 Dalam hal itu anak perempuan tersebut seharusnya adalah isteri ego.
Pada masyarakat Batak Toba terdapat perkawinan ideal, yakni seorang laki-laki
A B marga pemberi gadis diutamakan kawin dengan anak perempuan dari saudara kandung laki-laki ibu-
KETERANGAN:
nya.
A= marga sulzut 6. Mengenai pengelompokan kekerabatan tersebut bandingkan Melanton
Sitorus. Berita Ulaon Rumpurumpuan ( gotong royong kebudayaan Batak).
(P. Siantar : Penerbit Firma Parda, 1961), him. 15-17.
C = marga pengambil gadis

BAGAN I : Sistem hubungan Dalihan Na Tolu

Anda mungkin juga menyukai