Dimas Priantono
167
Dimas Priantono eJKI
peserta serta pendamping internsip.1 wahana yang justru melimpahkan sebagian besar
Idealnya, dalam pelaksanaan internsip, pelayanan pasien kepada para dokter internsip.
setiap kelompok yang terdiri atas maksimal lima Dengan demikian, perlu ditetapkan standardisasi
orang peserta akan didampingi oleh seorang wahana sehingga kompetensi yang diinginkan
pendamping.1,2 Pendamping tersebut adalah dapat tercapai sesuai standar.
dokter umum yang sudah mendapatkan pelatihan Bertugas di wahana yang terletak di daerah
pendamping dari KIDI. Secara kompetensi, terpencil merupakan pengalaman yang bersifat
pendamping tidak berada di atas peserta karena konstruktif bagi peserta PIDI. Berada di daerah
pendamping juga merupakan seorang dokter umum, yang jauh dari pusat pendidikan dengan berbagai
kecuali jika dokter spesialis yang diangkat menjadi keterbatasan, baik keterbatasan dalam hal
pendamping internsip. Pendamping berperan kebutuhan hidup maupun fasilitas kesehatan,
sebagai seorang “pengayom” yang berperan dalam merupakan bentuk pendewasaan diri dan
mengenali kelebihan dan kekurangan peserta, dan penyelarasan antara apa yang diperoleh saat masa
memberikan umpan balik untuk membantu peserta pendidikan dengan apa yang ditemui di lapangan.
mencapai tujuan PIDI. Seorang pendamping Berdasarkan survei terhadap peserta internsip
yang baik, sesuai dengan peraturan PIDI, harus di Amerika Serikat pada tahun 2007, sebagian
bertindak bijaksana dalam menuntun dokter yang besar responden menyatakan bahwa internsip
baru lulus untuk memahirkan kompetensinya. membantu meningkatkan kemampuan membuat
keputusan. Selain itu, dengan mengikuti internsip,
Pelaksanaan di Lapangan efisiensi dalam bekerja melayani pasien dirasakan
Pada kenyataannya, di lapangan PIDI masih meningkat.5 Di Indonesia, pengalaman mengelola
menemui berbagai kendala yang tidak terlepas dari pasien secara mandiri saat internsip menjadi salah
usia program yang masih muda (baru dimulai tahun satu faktor yang berperan meningkatkan rasa
2010). Wahana internsip tersebar di berbagai percaya diri sebagai seorang dokter.
penjuru Indonesia, hingga ke daerah pelosok. Bagi para dokter senior di daerah terpencil
Tentunya pemilihan wahana dilakukan KIDI dengan yang karena masalah transportasi tidak pernah
mempertimbangkan kriteria memenuhi syarat mengikuti kegiatan ilmiah, kehadiran dokter
atau tidak. Kriteria tersebut meliputi kelengkapan internsip dapat menghadirkan suasana akademik
rumah sakit/puskesmas dan jumlah kunjungan di wahana tersebut. Seorang dokter harus belajar
pasien setiap harinya. Pemilihan wahana hingga sepanjang hayat. Oleh karena itu, pembaruan
ke daerah yang relatif terpencil merupakan hal (update) ilmu kedokteran dari para dokter yang
positif bagi perkembangan PIDI. Wahana di daerah baru lulus menjadi salah satu bentuk pendidikan
umumnya memiliki rasio dokter-pasien yang cukup berkelanjutan bagi para dokter senior yang mau
rendah sehingga secara kuantitas akan lebih membuka diri dan terus belajar. Kendala muncul
baik dalam membantu peserta PIDI memahirkan ketika ada sejawat senior yang menyalahgunakan
kompetensinya. wewenang, melimpahi sebagian atau seluruh
Pelaksanaan harian di wahana internsip diatur pekerjaan kepada dokter internsip tanpa
dalam Pedoman Peserta Internsip Indonesia. memberikan umpan balik sesuai dengan fungsinya.
Meskipun demikian, dalam pedoman tersebut Akibatnya, peserta internsip bekerja dengan jam
dinyatakan bahwa pengaturan tata tertib, hak, kerja yang panjang dan melayani pasien dengan
dan kewajiban peserta sebagian diserahkan jumlah yang sangat banyak. Hal serupa juga
kepada wahana setempat. Melihat kondisi fasilitas ditemui di Amerika Serikat.5 Di satu sisi, hal tersebut
pelayanan kesehatan (fasyankes) di Indonesia dapat bersifat konstruktif karena kompetensi akan
yang begitu beragam, diperlukan fleksibilitas agar semakin meningkat seiring dengan tingginya
PIDI berjalan lancar tanpa mengganggu pelayanan paparan terhadap pasien. Akan tetapi, hal itu
kepada masyarakat. Sayangnya, tidak ada dapat menjadi pedang bermata dua ketika nanti
standar untuk pelaksanaan PIDI di wahana yang setelah di wahana tersebut tidak ada lagi dokter
menyebabkan kesenjangan antarwahana internsip. internsip, maka kualitas pelayanan akan berubah
Ada wahana yang memberikan akomodasi dan karena selama ini diserahkan sepenuhnya kepada
transportasi kepada para peserta dan ada pula yang dokter internsip.
tidak. Dari segi pelayanan, ada wahana yang hanya Survei lainnya yang meliputi para residen di
mengizinkan peserta menjadi pengamat (observer) Amerika Serikat yang sudah selesai menjalani
tanpa menangani pasien secara langsung. Ada pula masa internsip menunjukkan bahwa banyak peserta
168
Vol. 1, No. 3, Desember 2013 Pelaksanaan Internsip di Indonesia
169
Dimas Priantono eJKI
170