Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak Allah tugas ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Dan senantiasa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui, mempelajari dan
dapat menambah wawasan tentang pengaruh pemberian pupuk terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
Begitu pula dengan makalah yang telah kami susun ini, masih sangat jauh dari kata
sempurna. Besar harapan kami pembaca dapat memberikan kritik dan saran objektif dan
konstruktif untuk kesempurnaan makalah kami.

Kendari 8 oktober 2017

Penulis
KATA PENGNTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………..........1

1.2 Landasan Teori …………………………………………………………………..…1-3

BAB II HASIL PEMBAHASAN

2.1 Hasil Data ……………………………………………………………………………..4

2.2 Pembahasan ……………………………………………………………………….......5

2.3 Lampiran ……………………………………………………………………………6-7

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ………………………………………………………………………….......8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah


sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat mengecil
kembali). Sedangkan, perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang
tidak dapat diukur. Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur
apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan,
perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan
melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada
awalnya, berkembang batang, akar, dan sebagainya. Pada tumbuhan ber sel 1 terjadi
penambahan besar sel, sedangkan pada tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel
maupun penambahan ukuran sel. Pada proses perkecambahan, ada 2 tipe perkecambahan;
Epigeal (Perkecambahan dimana kotiledon berada di atas tanah) dan Hipogeal (Kotiledon
tetap berada di dalam tanah). Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai
kedewasaan atau maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa
dilihat dari cirri-cirinya.

1.2 LANDASAN TEORI

1. Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel


(tidak kembali pada keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan dan
pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal (dari
luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembaban.

2. Perkecambahan

Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi


tumbuhan dewasa. Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga
terjadinya perkecambahan adalah sebagai berikut.
 Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak
 Spesialisasi : Sel-sel yang sejenis berkelompok
 Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
1
 Organogenesis sel: Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
 Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam
bentuk dan fungsi
 Perkecambahan :Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru
Urutan proses perkecambahan diawali dengan proses imbibisi, yaitu masuknya air
kedalam biji. Kemudian dilanjutkan dengan aktifnya enzim-enzim untuk proses
metabolisme yang digunakan untuk membongkar cadangan makanan dalam
kotiledon/endosperm. Hasil pembongkaran tersebut berupa sumber energi sebagai bahan
penyusun komponen sel dan pertumbuhan embrio. Selanjutnya embrio tumbuh dan
berkembang.

3. Tanaman Kacang Hijau


a. Pengertian Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropis. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Tanaman kacang hijau memerlukan sumber nutrisi agar bisa tumbuh subur dan
menghasilkan produk yang berkualitas untuk digunakan makhluk hidup lainnya.
Nutrisi tanaman terbagi dalam dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien.
Elemen makronutrien yang tergolong di dalam unsur utama ialah Karbon (C),
Hidrogen (H), Oksigen (O),Nitrogen (N), Fosfor(P), Kalsium (Ca) dan Kalium(K).
Sedangkan elemen mikronutrien yang tergolong di dalam unsur utama ialah
Mangan (Mn), Besi (Fe), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).

b. Klasifikasi Kacang Hijau ( Phaseolus Radiatus L. )


Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan Berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( Dikotil / Berkeping dua )
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales

2
4. Pupuk Kandang
Pupuk kandang mengandung 3 golongan komponen, yaitu litter (kotoran/sampah),
ekscreta padat (bahan keluaran padat) dari binatang, dan ekscreta cair (urin).
Sifat/keadaan dan konsentrasi relatif dari komponen-komponen ini dalam macam-macam
pupuk kandang adalah sangat berbeda, tergantung dari jenis binatangnya, cara pemberian
makanannya dan pemeliharaan binatang-binatang tersebut.
Sisa-sisa tanaman yang merupakan kotoran pada pupuk kandang biasanya tinggi
kandungan karbohidrat, terutama selulosa, dan rendah kandungan nitrogen maupun
mineral. Nitrogen dan mineral terkandung tinggi pada urin, dan kandungan
karbohidratnya sangat kecil. Sedangkan ekscreta padat memiliki kandungan protein yang
tinggi, sehingga memberikan suatu media yang lebih seimbang bagi perkembangan mikro
organisme.

Pupuk Kandang Kelembaban Nitrogen P2O5 K2O


(%) (%) (%) (%)
Lembu, Sapi 80 1,67 1,11 0,56
Kambing 75 2,29 1,25 1,38
Domba 68 3,75 1,87 1,25
Ayam 56 6,27 5,92 3,27

Dari tabel terlihat bahwa kotoran kambing memiliki unsure kelembapan 75%
lebih tinggi dibanding dengan kotoran ayam, dan domba. Sedangkan kotoran sapi paling
tinggi, mempunyai kegunaan untuk pembentukan buah. Setelah kita mempelajari tabel
diatas kita tahu mana yang harus kita pakai sebagai bahan pupuk untuk tanaman kita.
Kita butuh unsur N tinggi gunakanlah kotoran Ayam, untuk melakukan percobaan
penanaman kacang hijau.

3
BAB II HASIL PEMBAHASAN

2.1 HASIL DATA

Pupuk – Tanah Pupuk – Tanah Pupuk – Tanah


Hari/tanggal Ket
2-1 1-2 1,5 - 1,5
Belum muncul dari
Kamis, 07-09-2017 - - -
permukaan tanah
Mulai ada tanda
Jumat, 08-09-2017 - - -
Muncul dari tanah
Sabtu, 09-09-2017 2,3 Cm 1,2 Cm 2,5 Cm
Minggu, 10-09-2017 3,5 Cm 2,3 Cm 3,4 Cm
Senin, 11-09-2017 5,3 Cm 4,5 Cm 5,5 Cm
Selasa, 12-09-2017 6,9 Cm 6,2 Cm 6,7 Cm
Rabu, 13-09-2017 7,4 Cm 6,7 Cm 7,0 Cm
Kamis, 14-09-2017 8,9 Cm 7,6 Cm 8,0 Cm
Jumat, 15-09-2017 9,1 Cm 8,1 Cm 8,9 Cm
Sabtu, 16-09-2017 11,1 Cm 9,2 Cm 10,5 Cm
Minggu, 17-09-2017 12,6 Cm 10,4 Cm 11, 8 Cm
Senin,18-09-3017 12,9 Cm 11,5 Cm 12,4 Cm
Selasa, 19-09-2017 13,5 Cm 12,7 Cm 13,1 Cm
Rabu, 20-09-2017 14,3 Cm 13,1 Cm 14,0 Cm
Kamis, 21-09-2017 15,8 Cm 14,4 Cm 15,5 Cm
Jumat, 22-09-2017 16,7 Cm 15,5 Cm 16,6 Cm
Sabtu, 23-09-2017 17,5 Cm 16,7 Cm 17,5 Cm
Minggu, 24-09-2017 18,3 Cm 17,6 Cm 18,4 Cm
Senin, 25-09-2017 19,5 Cm 18,3 Cm 19,7 Cm
Selasa, 26-09-2017 20,1 Cm 19,2 Cm 20,3 Cm
Rabu, 27-09-2017 20,9 Cm 19,9 Cm 21,1 Cm
Kamis, 28-09-2017 21,4 Cm 21,0 Cm 21,9 Cm
Jumat, 29-09-2017 22,1 Cm 21,9 Cm 22,0 Cm
Sabtu, 30-09-2017 22,5 Cm 22,1 Cm 22,7 Cm
Minggu, 01-10-2017 23,0 Cm 22,4 Cm 23,0 Cm
Senin, 02-10-2017 23,4 Cm 22,9 Cm 23,6 Cm
Selasa, 03-10-2017 23,8 Cm 23,3 Cm 24,0 Cm
Rabu, 04-10-2017 24,2 Cm 23,8 Cm 24,6 Cm
Kamis,05-10-2017 24,9 Cm 24,1 Cm 25,2 Cm
Jumat, 06-10-2017 25,2 Cm 24,8 Cm 26,0 Cm
2.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa setiap hari tanaman
kacang hijau mengalami pertumbuhan yang terlihat dari bertambahnya tinggi tanaman.
Dari data tersebut, juga dapat diketahui kuantitas pertumbuhan tanaman kacang hijau
dipengaruhi oleh campuran pukuk dengan tanah. Semakin besar rata-rata tinggi tanaman,
maka kita dapat dikatakan bahwa tanaman mengalami pertumbuhan.

Dari data di atas, dapat kita bandingan hasil pertumbuhan tanaman kacang hijau
yang diberi pupuk dengan yang tidak diberi pupuk. Ternyata hanya tanaman kacang hijau
yang diberi pupuk kotoran ayam, dapat melebihi rata-rata tinggi tanaman kacang hijau
yang tidak diberi pupuk, yakni dengan selisih 1 cm. Sedangkan yang memakai pupuk
semua memiliki selisil rata-rata 0,6 dengan tanaman yang menggunakan pupuk campur
tanah

Pemanfaatan pupuk kandang ayam termasuk luas. Umumnya dipergunakan oleh


petani sayuran. Pupuk kandang ayam broiler mempunyai kadar hara P yang relatif lebih
tinggi dari pupuk kandang lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis
konsentrat yang diberikan. Selain itu, dalam kotoran ayam tersebut tercakup sisa-sisa
makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat menyumbangkan tambahan
hara kedalam pupuk kandang terhadap sayuran.

Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk kandang ayam, selalu memberikan


respon tanaman yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena pupuk kandang
ayam relatif lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup jika
dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pupuk kandang lainnya.

Menurut kami kualitas perkembangan biji kacang hijau pada setiap pot sama,
maksudnya setiap biji pada masing-masing pot berkecambah pada hari ke-2. Namun
perkembangan tanaman kacang hijau yang ditandai oleh usia munculnya daun berbeda-
beda pada setiap pot. Usia munculnya daun pada tanaman kacang hijau yang paling cepat
terdapat pada pot 1, karena terdapat 2 tanaman kacang hijau yang daunnya muncul pada
hari ke-3. Selain pot 1, hanya 1 atau bahkan tidak ada daun yang muncul pada hari ke-3.
Sedangkan usia munculnya daun yang paling lambat terdapat pada pot 2.

Dari uraian analisa di atas, menurut percobaan yang kami lakukan, perlakuan
yang paling baik dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau adalah
pupuk kotoran ayam campur tanah. Sedangkan pupuk saja dengan tanah saja kurang baik
dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

5
2.3 Lampiran

 Minggu pertama Tanggal 14 september 2017

 Minggu ke dua Tanggal 21 September 2017


 Minggu ke tiga Tanggal 28 September 2017

 Minggu Ke empat Tanggal 5 Oktober 2017


BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan percobaan yang kami lakukan tentang “Pengaruh pupukTerhadap


Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau”, dapatkan disimpulkan sebagai berikut.
Pertumbuhan tinggi tanaman kacang mengalami kenaikan dari hari pertama sampai hari
ke enam dan terdapat perbedaan tinggi tanaman kacang hijau pada ke tiga media
Tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh di media pupuk campur tanah dibandingkan
dengan dominan pupuk dan dominan tanah,

kesimpulan lain yang didapat antara lain bahwa kacang hijau merupakan salah
satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Kacang hijau
memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan yang
lain yaitu :

1. Lebih tahan terhadap kekeringan.


2. Hama dan penyakit relatif sedikit.
3. Panen relatif cepat, pada umur 55-60 hari.
4. Cara tanam dan pengelolaan dilapangannya serta perlakuan pasca panen relatif mudah.
5. Kegagalan panen total relatif kecil.
6. Harga jual tinggi dan stabil.
7. Dapat dikonsumsi langsung dengan pengolahan yang mudah.

Tanaman kacang-kacangan biasanya tidak tanggap terhadap pupuk nitrogen (N),


terutama apabila ditanam di tanah yang subur dan ada bakteri bintil akar yang aktif. Hal
ini disebabkan karena kacang-kacangan pada umumnya dapat mengikat N dari udara
bebas dengan menggunakan bintil akar. Tetapi, pengikatan N ini mulai aktif pada waktu
daun pertama muncul sehingga perlu di beri pupuk N untuk digunakan selama bintil akar
belum aktif mengikat N dari udara. Kebutuhan pupuk N ini sebanyak 10-25 kg/ha.

Tanah yang miskin fosfor (P) dan kalium (K) memerlukan pemupukan lengkap
dengan jumlah kira-kira sama dengan pupuk N tadi. Pupuk ini di berikan pada saat tanam
mengingat umur kacang hijau yang relatif pendek.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, Andi Apryani. 2007. Petunjuk Praktikum Dasar-dasar Agronomi. Jurusan Agronomi
- Faperta Untirta. Serang.

Harjadi, M.M. Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.

Nyakpa, M. Yusuf, dkk. 1988. Kesuburan Tanah. Penerbit Universitas Lampung. Lampung.

S, H. Soeprapto.1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya :

Google.com.2012.Magetan

Syamsuri, Istamar dkk.2006, biologi untuk SMA Kelas XII Semester 1. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai