Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL PEKERJAAN

BANTUAN PENGEMBANGAN MODAL KERJA WIRAUSAHA


KEPADA PESERTA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

KKS (Karedok Khas Sunda)

Ridwan Ermawan
F1B118046

DIBIAYAI OLEH:

DANA DIPA UNIVERSITAS HALU OLEO TAHUN ANGGARAN


2021
DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
NOMOR 667/UN29.27/KM/2021, TANGGAL 26 Juli 2021
UPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KARIR
MAHASISWA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL RENCANA USAHA PMW UHO 2021
1. Bidang usaha : (centang pada kolom yang sesuai)
 Makanan dan minuman
 Peternakan
 Perikanan
 Pertanian/kehutahan
 Usaha kreatif
 Barang & jasa

2. Judul rencana usaha : KKS (Karedok Khas Sunda)


3. Alamat usaha : Depan kios AT Mart Dekat perumahan
Medibrata
Kec kambu
4. Nama : Ridwan Ermawan
NIM : F1B118046
Jurusan/fakultas : Fisika/MIPA
Alamat/No.Hp/WA : 085299980163
5. Modal Kerja : Rp 7.500.000
(Tujuh juta lima ratus ribu rupiah)
6. Jangka waktu pelaksanaan : 6 (enam) bulan

Kendari, 28 Juli 2021


Pengusul

Ridwan Ermawan
NIM. F1B118046

i
BIODATA PESERTA
Nama Lengkap : Ridwan Ermawan
NIM : F1B118046
Tempat, Tanggal Lahir : Ahuangguluri, 21 April 2001
No. HP / WA : 085299980163
E-mail : ridwanturgour4365@gmail.com
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat Tempat Tinggal : Asrama Rerefa, Lorong Kasuari
Fakultas : Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Jurusan/Program Studi : Fisika
Bidang Usaha : Makanan dan Minuman
Nama Usaha : KKS (Karedok Khas Sunda)
Alamat Lokasi Usaha : Depan Kios AT Mart, dekat
perumahan Medibrata, Kec Kambu
Pengalaman Usaha : -

Kendari, Juli 2021


Pengusul,

Ridwan Ermawan
NIM. F1B118046

ii
RINGKASAN
Karedok atau keredok adalah salah satu makanan khas sunda di
indonesia. Makanan ini sering disebut juga sebagai saladnya orang
indonesia karena dibuat dengan bahan-bahan sayuran antara lain timun,
kol, taoge, kacang panjang, daun kemangi dan terong yang di campurkan
dengan lontong yang terbuat dari beras dan disiram dengan bumbu
kacang. Penjualan KKS (Karedok Khas Sunda) dilakukan secara online
untuk saat ini, dikarenakan saat ini virus covid-19 masih belum usai.
Selain itu, biaya untuk pembuatan stand dan penggunan lahan masih
belum mencukupi. Perkembangan usaha sampai saat ini cukup baik dan
masih proses berajalan, walaupun konsumen yang membeli masih sedikit.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi konsumen masih sedikit, salah
satunya yaitu kurang pengetahuan mengenai produk ini, dikarenakan
yang dijual makanan tradisional dari jawa barat.
Manajemen usaha dilakukan dengan mengatur pemasukan dan
pengeluaran secara teratur dan catat dalam pembukuan, hal tersebut
dilakukan untuk melihat seberapa uang yang didapat dan modal yang
dikeluarkan dalam usaha ini. Manajamen usaha ini sangat penting karena
menentukan usaha untuk kedepannya. Minat pembeli dizaman sekarang
sangat beragam ada yang mementingkatan masalah kesehatan, rasa,
harga dan lain sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat
pembeli dipengaruhi oleh nilai barang yang ekonomis, cita rasa,
kenyamanan pelayanan, tampilan yang menarik dan inovasi.

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan hasil
pekerjaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) ini dengan sebaik-
baiknya, sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada nabi
muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Laporan hasil pekerjaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) ini
berjudul “KKS (Karedok Khas Sunda)” kami sangat berterimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan
Laporan hasil pekerjaan ini dan harapan kami semoga proposal ini dapat
menjadikan kami sebagai pelaksana usaha mandiri dan harapan yang
lebih besar lagi yaitu menciptakan lapangan pekerjaan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki
dalam penyusunan proposal ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifat
membangun akan menjadi tambahan ilmu yang berguna untuk
kesempurnaan proposal ini selanjutnya.
Kendari, 28 Juli 2021
Penyusun

Ridwan Ermawan
NIM. F1B118046

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
BIODATA PESERTA
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Keunggulan dan Keunikan Produk Usaha
3. Kompetitor
4. Dampak dan Manfaat Program Mahasiswa Wirausaha

B. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN


C. METODE PELAKSANAAN
1. Bahan baku
2. Produksi
3. Proses produksi
4. Peralatan
5. Kualitas Produk
6. Manajemen
7. Pemasaran
8. Sumber Daya Manusia
9. Finansial
D. HASIL KEGIATAN
E. KESIMPULAN DAN SARAN
F. LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
1

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Karedok atau keredok adalah salah satu makanan khas sunda
di indonesia. Makanan ini sering disebut juga sebagai saladnya orang
indonesia karena dibuat dengan bahan-bahan sayuran antara lain
timun, kol, taoge, kacang panjang, daun kemangi dan terong yang di
campurkan dengan lontong yang terbuat dari beras dan disiram
dengan bumbu kacang. Karedok merupakan makanan yang tidak
asing bagi masyarakat jawa barat atau sunda, dimana makanan ini
cukup populer dan banyak dinikmati oleh masyarakat karena
memiliki rasa yang khas. Perbedaan antara karedok dan gado-gado
yaitu terletak pada sayurannya, jika pada gado-gado sayurannya di
kukus dahulu sebelum di buat sedangkan pada karedok sayuran
yang digunakan masih segar atau mentah, hal ini menyebabkan rasa
karedok yang khas atau unik bagi masyarakat khusus untuk
masyarakat kota kendari karena makanan ini jarang atau belum
pernah ada dikota kendari.
Karedok dibuat dengan cara menghaluskan kacang yang telah
digoreng, kemudian dicampurkan dengan bawang putih, kencur,
garam, gula merah, cabai dan ubi jalar yang telah direbuh
secukupnya. Haluskan semua bahan dengan ulekan, dan diberi air
secukupnya. setelah itu campurkan sayuran dan lontong, setelah itu
aduk sampai rata, karedok pun siap disajikan. Karedok yang telah
siap dibungkus dengan kertas nasi dan diberi label guna
memperkenalkan dan menarik perhatian pembeli. Untuk pemesanan
karedok ini dibuat ketika ada yang mau membeli, hal ini dilakukan
untuk menjaga rasanya yang khas agar tetap nikmat ketika dimakan.
Mekanisme penjualan dilakukan dengan cara makan ditempat,
dibungkus ataupun pemesanan online melalui media sosial.
2

Selain rasanya yang nikmat karedok juga memiliki manfaat


untuk kesehatan. Karena dibuat dengan sayuran yang segar, hal ini
menyebakan kandungan vitamin yang ada dalam sayuran tidak
hilang karena tidak dimasak terlebih dahulu. Karedok juga menjadi
solusi bagi orang-orang yang tidak suka makan dengan sayur,
dengan adanya makanan ini orang-orang akan penasaran dan mau
mencoba memakannya karena penyajiannya yang berbeda dan rasa
yang unik, Khususnya untuk masyarakat kota kendari. Dengan
adanya usaha ini juga bisa membantu masyarakat dengan bekerja
sebagai karyawan ataupun melakukan pelatihan tentang cara
membuat karedok, kemudian mereka bisa membuka usaha sendiri
agar mempunyai pendapatan. Selain untuk tujuan proposal,
makanan karedok disebagian wilayah jawa barat keberadaanya mulai
langka, Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya proposal ini
dapat memperkenalnya makanan khas sunda ini kepada masyarakat
luas dan mempertahankannya agar keberadaanya tetap ada.

2. Keunggulan dan Keunikan Produk Usaha


KKS (Karedok Khas Sunda) merupakan makanan yang terbuat
terbuat dari sayuran segar dan diberi bumbu kacang sehingga orang
banyak orang menyebutkan sebagai salad nya orang indonesia.
Perbedaan antara karedok dan gado-gado yaitu terletak pada
sayurannya, jika pada gado-gado sayurannya dikukus dahulu
sebelum di buat sedangkan pada karedok sayuran yang digunakan
masih fress atau mentah, hal ini menyebabkan rasa karedok yang
khas atau unik bagi masyarakat khusus untuk masyarakat kota
kendari karena makanan ini jarang atau belum pernah ada dikota
kendari.
3

Karena karedok dibuat dengan sayuran yang fress dan segar


yang diperoleh dari pasar tradisional terdekat sehingga produk yang
kami jual memiliki cita rasa yang khas. Selain itu, harga produk yang
kami jual tidak terlalu tinggi bagi kalangan mahasiwa atau
masyarakat, selain rasanya yang enak, makanan ini bisa
mengenyangkan sehingga sangat cocok jika dimakan siang hari
sebagai pengganti makan siang.

3. Kompetitor
Minat pembeli dizaman sekarang ini dipengaruhi oleh nilai
barang yang ekonomis, cita rasa, kenyamanan pelayanan, tampilan
yang menarik dan inovasi. Oleh karena itu, dengan kita menerapkan
5 cara diatas secara konsisten. Walaupun ada pesaing yang baru
dengan produk yang sama, kita akan bisa menyesuaikan atau
bahkan bisa menjadi yang lebih unggul dibandingkan dengan produk
yang lebih baru.
4. Dampak dan Manfaat Program Mahasiswa Wirausaha
Dengan adanya program mahasiswa wirausaha (PMW) ini
dapat melatih mahasiswa berwirausaha. Selain itu, dapat
menumbuhkan motivasi kewirausahaan dikalangan mahasiswa.
Membangun sikap mental wirausaha. Serta dapat
menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yang
berpendidikan tinggi dan berbudaya.
4

B. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN


Tujuan dan manfaat kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Menumbuhkan motivasi kewirausahaan dikalangan mahasiswa
2. Membangun sikap mental wirausaha
3. Meningkatkan kacakapan dan keterampilan mahasiswa terkait
sense of business
4. Menumbuh kembangkan wirausaha-wirausaha baru yang
berpendidikan tinggi dan berbudaya
5. Menciptakan unit bisnis baru tyang berbasis IPTEKS
6. Membangun jejaring bisnis antar pelaku bisnis, khususnya antara
mahasiswa pemula dengan pengusaha yang sudah mapan

C. METODE PELAKSANAAN
1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam usaha pembuatan karedok
adalah kacang tanah, kencur, bawah putih, bawang merah, gula
merah, garam, cabe, gula pasir, minyak goreng, ubi jalar, kol, taoge,
timun, kacang panjang, kemangi, terong, beras dan air secukupnya.
Bahan baku diperoleh dari pasar tradisional terdekat, seperti pasar
andonohu atau pasar Baruga.
2. Produksi
Peralatan yang yang sudah tersedia dalam dalam membangun
usaha ini adalah galon air minum, Saringan masak, baskom besar,
talenan, Pisau dan sendok nasi. Sedangkan peralatan yang
diperlukan adalah kompor beserta gasnya, wajan sedang, panci
sedang, uleken, irus, blender, piring, sendok, hekter, isi hekter,
kertas nasi dan lainnya. Fasilitas yang diperlukan yaitu sewa lokasi
dan box penjualan. Investasi nantinya berasal dari dana Proposal
5

Program Mahasiswa wirausaha kemudian dijadikan barang produksi,


yang menjadi milik anggota dari usaha ini.
3. Proses Produksi
Proses produksi dengan menggunakan bahan yang memiliki
kualitas yang baik karena bahan baku yang diperoleh berasal dari
pasar andonohu atau baruga. Proses pembuatan dilakukan dengan
bersih dan higienis. Proses pembuatan KKS (Karedok Khas Sunda)
adalah sebagai berikut :
Menyiapkan bahan baku seperti kacang tanah, kencur, bawah
putih, bawang merah, gula merah, garam, cabe, gula pasir, minyak
goreng, ubi jalar, kol, taoge, timun, kacang panjang, kemangi,
terong, beras dan air secukupnya.

1. Pembuatan Lontong
Mencuci beras dengan air bersih, kemudian campurkan
garam secukupnya dan masukkan kedalam plastik pembungkus,
lalu rebus selama 1-2 jam didalam panci. Setelah masak, tiriskan
lontong dan diamkan beberapa saat.
2. Menggoreng Kacang
Membersihakn kacang tanah dengan air bersih lalu tiriskan,
kemudian panaskan minyak panas di dalam wajan, jika sudah
panas masukkan kacang tanah dan aduk dengan irus secara
perlahan, jika warnanya sudah kuning kecoklatan atau sudah tidak
ada bunyi, angkat kacang tersebut dengan saringan dan tiriskan.
Setelah dingin haluskan dengan menggunakan blender, jika sudah
halus, masukkan kedalam toples atau wadah.
2. Menggoreng bawang merah merah dan bawang putih
Mengiris bawang merah dan bawang putih secara tipis-
tipis, lalu masukkan kedalam minyak panas dan aduk dengan irus
6

secara perlahan, jika sudah kuning kecoklatan angkat bawang


kemudian tiriskan.
3. Membuat karedok
Membersihkan rempah dan sayuran, lalu haluskan cabe,
bawang putih, kencur dan garam dengan Cobek atau ulekan,
kemudian masukkan kacang tanah yang telah diblender, ubi jalar
yang telah direbus, gula merah dan gula pasir secukupnya, ulek
kembali, jika sudah tercampur beri air sedikit demi sedikit, Iris-iris
sayuran yang telah dicuci dan masukkan kedalam cobek dan ulek
secara perlahan, setelah itu masukkan lontong yang sudah di iris
kemudian aduk sampah rata, lalu masukkan kedalam piring dan
beri sedikit bawang goreng, karedok siap disajikan.

4. Manajemen
Lokasi usaha penjualan KKS (Karedok Khas Sunda) berada di
depan Kios AT Mart dekat Perumahan Medibrata Kec Kambu. Dalam
mendirikan usaha ini saya dibantu oleh beberapa saudara. Untuk
Mengatur keuangan kami akan lakukan pembukuan atau melalui
aplikasi handphone untuk melihat pendapatan atau pengeluaran
anggaran dalam pengembangan usaha ini.
5. Pemasaran
Target pemasaran produk ini adalah semua masyarakat kota
kendari, Untuk teknik penjualan dilakukan dengan promosi melalui
media sosial atau pun menawarkan secara langsung kepada
masyarakat. Selain itu, kami juga menggunakan stand berjualan agar
calon pembeli bisa melihat secara langsung, dengan cara ini
diharapkan mampu menarik minat pembeli terhadap produk yang
kami jual.
7

6. Sumber Daya Manusia


Penjualan KKS (Karedok Khas Sunda) dilakukan oleh saya
sendiri dan rencananya akan dibantu oleh 1 karyawan dengan gaji
yang diperoleh bergantung jumlah produk yang terjual, jumlah
karyawan akan bertambah banyak jika target penjualan dalam sehari
meningkat, gaji karyawan tergantung jumlah produk yang terjual,
dalam setiap 1 porsi yang terjual, karyawan akan di beri gaji Rp
1.000. Semakin banyak jumlah produk yang terjual maka gaji yang
diperoleh akan semakin besar. Untuk waktu penjualan dilakukan 6-7
jam sehari dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore. Mengingat kami
sebagai mahasiswa artinya pembagian jam kerja baik itu karyawan
atau saya sendiri harus disesuaikan dengan waktu kuliah.
7. Fasilitas
Tempat produksi dilakukan di tempat kos yang sewa sekaligus
tempat tinggal yang berada di Lorong kasuari belakang kampus.
Untuk tempat penjualan di lakukan di depan Kios AT mart dekat
perumahan medibrata kec kambu. Fasilitas yang dimiliki berupa air
bersih, Listrik dan beberapa peralatan produksi galon air minum,
Saringan masak, baskom besar, talenan, Pisau dan sendok nasi.
8. Finansial
1. Biaya Tetap (Fixed Cosh)
Tabel 1. Biaya tetap
No Pengeluaran Jumlah Satuan Harga Jumlah
satuan (Rp) (Rp)
1 Box penjualan 1 Buah 1.450.000 1.450.000
2 Wajan sedang 1 Buah 60.000 60.000
3 Panci sedang 1 Buah 80.000 80.000
4 Sude/nyiru 1 Buah 30.000 30.000
5 Kompor gas 1 set 1 Buah 350.000 350.000
8

6 Blender 1 Buah 350.000 350.000


7 Irus/pengaduk 1 Buah 15.000 15.000
8 Ulekan/cobek 1 Buah 200.000 200.000
9 Piring 12 Buah 10.000 120.000
10 Sendok 12 Buah 3.000 36.000
11 Hekter 2 Buah 7.000 14.000
12 Baliho 1 Buah 30.000 40.000
13 Kursi 2 Buah 50.000 100.000
Total 2.845.000

2. Biaya tidak tetap (variabel cost)


Tabel 2. Biaya tidak tetap
No Pengeluaran Per bulan (Rp) Per Tahun (Rp)
1 Sewa tempat 300.000 9.000.000
2 Bahan produksi
a. Kacang tanah 600.000 18.000.000

b. Kencur 40.000 1.200.000

c. Bawang putih 35.000 1.050.000

d. Bawang merah 35.000 1.050.000

e. Cabe 130.000 3.900.000

f. Garam 25.000 750.000

g. Gula merah 300.000 9.000.000

h. Gula pasir 180.000 5.400.000


9

i. Kol 600.000 18.000.000

j. Taoge 300.000 9.000.000

k. Timun 300.000 9.000.000

l. Kacang panjang 300.000 9.000.000

m. Terong 240.000 7.200.000

n. Kemangi 150.000 4.500.000

o. Beras 300.000 9.000.000

p. Minyak goreng 390.000 11.700.000

q. Pembukus nasi 75.000 2.250.000

r. Isi hekter 5.000 150.000

3 ATK 20.000 20.000


4 Print label 30.000 30.000
5 Transportasi 300.000 300.000
Total 4.655.000 139.650.000

3. B/C Ratio
Target penjualan dalam sehari yaitu 20 porsi dengan harga Rp
10.000 per porsi. Jadi pendapatan dalam sehari yaitu Rp 200.000.
Jika dalam sebulan sebesar Rp 6.000.000.
Diketahui
Modal produksi perbulan = Rp 4.655.000
Pendapatan perbulan = Rp 6.000.000
6.000 .000
B/C ratio = = 1,28
4.655 .000
4. Titik Impas
10

Total modal Produksi = Rp 7.500.000


Biaya tetap = Rp 2.845.000
Modal produksi perbulan = Rp 4.655.000
Pendapatan perbulan = Rp 6.000.000
Harga per unit = Rp 10.000
Modal per unit = Rp 7.758

2.845 .000
BEP Per Unit = = 1.268 unit
(10.000−7.758)
Kemudian untuk BEP nilai penjualan
2.845 .000
BEP Nilai Penjualan(Rupiah) = = Rp 12.689.563
(1−7.758 :10.000)

5. IRR produk
Pendapatan tiap bulan sebesar Rp 6.000.000 dengan modal
Rp 4.655.000. Sehingga total keuntungannya sebesar Rp 1.245.000.
Sehingga dalam waktu kurang lebih 7 bulan penjualan, modal dari
produksi sudah bisa kembali termasuk biaya tetap dan biaya
bulanan. Jika penjualan dilakukan secara intensif dan sesuai target.
11

D. Hasil Kegiatan
Usaha KKS (Karedok Khas Sunda) diawal dengan beberapa
tahapan yang pertama yaitu riset pasar, riset pasar dilakukan untuk
mengetahui harga-harga seperti bahan baku, peralatan, biaya
perawatan dan lain sebagainya. Selain itu, dalam riset pasar ini kami
juga melakukan riset mengenai kebiasaan konsumen dalam membeli
sebuah produk dan juga jenis makanan apa yang sering dikonsumsi
diwilayah tempat berjualan terutama diwilayah kendari. Setelah
mengetahui harga-harga peralatan dan bahan baku, hal yang
dilakukan selanjutnya yaitu proses menyiapkan yaitu dengan membeli
semua peralatan dan bahan baku yang dibutuhkan dalam usaha ini.
Selanjutnya, kegiatan promosi dilakukan agar produk yang di jual
dikenali oleh semua orang, promosi ini dapat melalui media sosial
atupun mulut ke mulut. Seteleh melakukan promosi hal selanjutnya
yang dilakukan yaitu penjualan, sebelum melakukan penjualan
dilakukan testimoni terlebih dahula ke beberapa orang guna
mengetahui pendapat mereka tentang produk yang dijual.
12

Penjualan KKS (Karedok Khas Sunda) dilakukan secara


online untuk saat ini, dikarenakan saat ini virus covid-19 masih belum
usai. Selain itu, biaya untuk pembuatan stand dan penggunan lahan
masih belum mencukupi. Pelanggan dapat memesan produk secara
online melalui WA, kemudian jika produk sudah siap maka akan
diantar kepada konsumen. Perkembangan usaha sampai saat ini
cukup baik dan masih proses berajalan, walaupun konsumen yang
membeli masih sedikit. Ada beberapa hal yang mempengaruhi
konsumen masih sedikit, salah satunya yaitu kurang pengetahuan
mengenai produk ini, dikarenakan yang dijual makanan tradisional dari
jawa barat. Oleh karena itu, masyarakat kendari masih belum
mengetahuinya. Selain itu. Faktor kebiasaan makanan, dijawa barat
sendiri mayoritas orang sunda menyukai makan lalapan atau sayuran
mentah sedangkan untuk masyarakat sulawesi khususnya kendari
masih terdengar asing untuk kebiasaan ini. Maka dari itu, promosi
terus dilakukan agar masyarakat mengetahui tentang produk ini. Pada
awal penjualan kepada konsumen kami selaku penjual memang
memberitahukan kepada pelanggan bahwa produk yang kami jual
masih tahap promosi sehingga ketika mereka tidak menyukainya,
konsumen tidak canggung untuk memberitahukannya sehingga
mereka dapat memberikan kritik dan saran untuk produk yang dijual.
Manajemen usaha dilakukan dengan mengatur pemasukan
dan pengeluaran secara teratur dan catat dalam pembukuan, hal
tersebut dilakukan untuk melihat seberapa uang yang didapat dan
modal yang dikeluarkan dalam usaha ini. Manajamen usaha ini
sangat penting karena menentukan usaha untuk kedepannya. Minat
pembeli dizaman sekarang sangat beragam ada yang
mementingkatan masalah kesehatan, rasa, harga dan lain
sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat pembeli
13

dipengaruhi oleh nilai barang yang ekonomis, cita rasa, kenyamanan


pelayanan, tampilan yang menarik dan inovasi. Oleh karena itu,
dengan kita menerapkan 5 cara diatas secara konsisten. Walaupun
ada pesaing yang baru dengan produk yang sama, kita akan bisa
menyesuaikan atau bahkan bisa menjadi yang lebih unggul
dibandingkan dengan produk yang lebih baru. Harapannya produk
yang kami jual ini dapat dikenal oleh semua orang tanpa mengenal
status sosial ataupun usia sehingga orang tertarik untuk membelinya
sehingga usaha ini akan semakin maju. Selain untuk mendapatkan
keuntungan diharapkan produk ini dapat menyebar luas di kota
kendari agar keberadaanya tetap ada.

E. KESIMPULAN DAN SARAN


Usaha KKS (Karedok Khas Sunda) diawal dengan beberapa
tahapan yang pertama yaitu riset pasar, Menyiapkan peralatan,
Promosi dan penjualan. Penjualan KKS (Karedok Khas Sunda)
dilakukan secara online untuk saat ini, dikarenakan saat ini virus
covid-19 masih belum usai. Selain itu, biaya untuk pembuatan stand
dan penggunan lahan masih belum mencukupi. Manajemen usaha
dilakukan dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran secara
teratur dan catat dalam pembukuan, hal tersebut dilakukan untuk
melihat seberapa uang yang didapat dan modal yang dikeluarkan
dalam usaha ini.
Akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan hasil pekerjaan
ini dengan sebaik-baiknya, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun akan sangat membantu kami dalam penyusunan
laporan ini selanjutnya.
14

F. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai