Anda di halaman 1dari 24

A.

Pengkajian (tanggal : 9 Agustus 2018 )


I. Data Umum
1. Kepala keluarga (KK) : Tn. S
2. Alamat dan No. Telepon : Banjar dinas kawanan kubutambahan buleleng
3. Pekerjaan KK : karyawan swasta
4. Pendidikan KK : SMA/ sederajat
5. Komposisi keluarga : keluarga inti

Hub Status imunisasi Ket


No Nama JK Kelg Umur Pddk
KK Polio DPT Hepatitis
BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny.D P Isteri 28 SMA + + + + + + + + + + + + -
2 An.Y L Anak 6 SD + + + + + + + + + + + + -

6. Genogram

Keterangan:
: Laki – laki
: Laki – laki meninggal
: Perempuan
: Perempuan meninggal
: Garis keturunan
: Menikah
-------- : Tinggal satu rumah
7. Tipe keluraga :
Keluarga Tn. Y termasuk dalam kategori keluarga tradisional nuclear karena terdiri
dari keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh sanksi – sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/ keduanya dapat
bekerja diluar rumah.
8. Suku bangsa :
Keluarga Tn. Y mengatakan bersuku bali dan berkebangsaan Indonesia, Bahasa yang
digunakan oleh keluarga Tn. Y adalah Bahasa bali dan Bahasa Indonesia, keluarga
Tn. Y telah menempati rumahnya saat ini selama 10 tahun.
9. Agama :
Keluarga Tn. Y mengatakan seluruh anggota keluarga beragama Hindu semua, tidak
ada perbedaan agama dan aktif menjalankan persembahyangan baik di rumah
maupun ke pura.
10. Status sosial ekonomi keluarga :
Keluarga mengatakan sehari – hari yang bekerja adalah Tn. Y, bekerja sebagai
karyawan swasta di salah satu perusahan swasta di daerah Denpasar. Pendapatan Tn.
Y setiap bulannya kurang lebih 5 - 6 juta. Sedangkan Ny. S saat ini tidak bekerja
dikarenakan harus fokus mengurus anaknya, perekonomian keluarga hanya
bergantung pada suaminya untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Keluarga Tn. Y
jarang berkumpul bersama untuk saling bertukar cerita dan lainnya.
11. Aktivitas rekreasi keluarga :
Keluarga mengatakan jarang kumpul bersama dan tidak pernah saling bertukar cerita
ketika berkumpul serta tidak memiliki kegiatan atau kebiasaan khusus untuk
bersantai atau bersenang – senang dengan anggota keluarganya.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Saat ini keluarga ada pada tahap perkembangan tahap 4, yaitu tahap perkembangan
keluarga dengan anak sekolah.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
- Membantu sosialisai anak: meningkatkan prestasi anak
- Mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
- Tn. Y
Tn. Y mengatakan ia tidak memiliki riwayat penyakit tertentu yang
mengharuskannya dirawat di rumah sakit, kalau sakit biasanya hanya berupa
demam, flu, batuk, sakit kepala, sakit pinggang, dan lain – lainnya. Sakit ini
biasanya sembuh setelah berobat ke dokter dan diberikan obat oleh dokter.
- Ny. D
Ny. D mengatakan ia tidak memiliki riwayat penyakit tertentu yang
mengharuskannya dirawat di rumah sakit, kalau sakit biasanya berupa sakit
kepala, pusing, mual, muntah, flu, demam, batuk, dan lain sebagainya. Sakit ini
biasanya sembuh setelah berobat ke dokter dan diberikan obat oleh dokter.
- An. Y
Ny. D mengatakan anaknya tidak memiliki riwayat penyakit tertentu yang
mengharuskannya dirawat di rumah sakit, jika sakit biasanya berupa sakit perut,
muntah, sakit telinga, gatal – gatal, demam, flu, batuk, luka – luka ringan, dan
lain sebaginya. Sakit ini biasanya sembuh setelah berobat ke dokter dan diberikan
obat oleh dokter.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
- Tn. Y mengatakan ia tidak menderita penyakit kronis tertentu yang menular
ataupun menurun seperti gangguan jantung, kanker, diabetes, astma TBC, dan
lain – lain. Begitu pula dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
kronis tertentu yang menular maupun menurun.
- Ny. D mengatakan ia tidak menderita penyakit kronis tertentu yang menular
ataupun menurun seperti gangguan jantung, kanker, diabetes, astma TBC, dan
lain – lain. Begitu pula dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
kronis tertentu yang menular maupun menurun.

III. Data lingkungan


1. Karakteristik rumah
Keluarga mengatakan rumah yang ditinggali saat ini adalah rumah milik pribadi.
Keluarga berasal dari daerah Kubutambahan Buleleng, akan tetapi karena pekerjaan,
keluarga membeli rumah dan tinggal di daerah Denpasar. Luas tanah 6 x 5 meter,
jenis bangunan permanen atau terbuat dari atap genteng, lantai dari ubin, terdiri dari
dua kamar tidur, ruang televisi, dapur, dan kamar mandi, dan di depan rumah terdapat
sedikit pekarangan dan kebun berisi tanaman hias, bagian depan rumah terdapat teras
yang dimanfaatkan sebagai ruang tamu. Pencahayaan cukup baik, tidak perlu
menyalakan lampu di siang hari, jumlah jendela 2 – 3 buah pada setiap ruangan,
terdapat beberapa tempat sampah, kondisi rumah cukup bersih dan rapi. Sumber air
berasal dari PDAM, air jernih, sumber air minum dari air mineral kemasan.

Denah rumah

Tempat jendela jendela


sembahyang
Dapur
(merajan)

pintu
Kamar tidur anak

U pintu
jendela
Pekarangan
jendela
depan rumah
Ruang keluarga

jendela
Jalan
utama Kamar mandi
pintu
pintu

S S
jendela jendela
Pintu
utama
(depan
rumah) Ruang tamu Kamar tidur suami
istri

pintu

jendela jendela

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Keluarga bertempat tinggal di kawasan perumahan sehingga jarak antar rumah satu
dengan yang lainnya saling berdekatan, warga disana memiliki kebiasaan
mengadakan arisan setiap bulannya. Arisan ini berlangsung di rumah masing –
masing warga secara bergantian, Ny. D biasa mengikuti arisan setiap bulannya.
Pelayan kesehatan terdekat adalah praktek dokter umum, keluarga Tn. Y biasa
berobat ke praktek dokter tersebut bila sakit.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga mengatakan rumahnya yang sekarang sudah ditempati selama sepuluh
tahun. Keluarga mengatakan kalau bepergian menggunakan sepeda motor, sementara
anaknya pergi ke sekolah diantar dan dijemput oleh Ny. D
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. Y jarang dan hampir tidak pernah mengikuti perkumpulan warga dikarenakan
kesibukan kerja. Ny. D mengatakan suaminya selalu sibuk bekerja dari pagi hari dan
baru pulang sore sampai malam hari. Sedangkan Ny. D aktif dalam mengikuti arisan
yang ada di lingkungan rumahnya. An. Y sering berkumpul dan bermain dengan
teman – teman sebayanya untuk bermain ataupun belajar bersama dengan
pengawasan oleh Ny. D. Hubungan keluarga Tn. Y dengan warga masyarakat di
sekitar rumahnya baik.
5. Sistem pendukung keluarga
Dalam keluarga Tn. Y apabila terdapat permasalahan selalu dimusyawarahkan
dengan Ny. D akan tetapi Tn. Y cenderung bimbang dan kesulitan dalam mengambil
sebuah keputusan untuk keluarganya.

IV. Struktur keluarga


1. Struktur peran
- Tn. Y
Tn. Y berperan sebagai kepala keluarga, suami, dan pencari nafkah bagi
keluarga
- Ny. D
Ny. D memiliki peran sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu – ibu
arisan serta sebagai ibu rumah tangga.
- An. Y
An. Y memiliki peran sebagai seorang anak dan juga sebagai siswa yang
masih aktif di sekolah dasar di Denpasar.
2. Nilai atau norma keluarga
Pada keluarga Tn. Y tidak memiliki aturan khusus untuk anak – anaknya, hanya
saja membatasi waktu bermain anak di luar rumah. Konflik peran jarang terjadi,
lebih sering terjadi hanya ketika dalam pengambilan keputusan oleh Tn. Y. Tn. Y
mengatakan merasa tidak percaya diri, sering merasa bimbang, merasa takut
dalam mengambil risiko ketika hendak memutuskan sesuatu. Ny. D mengatakan ia
sering bertengkar dengan Tn.A ketika hendak mengambil keputusan karena
ketidakpastian dari Tn. Y dalam mengambil keputusan dan Tn. Y sering menunda
dalam mengambil keputusan.
3. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. Y biasa berkomunikasi dengan Bahasa bali dan Bahasa Indonesia,
keluarga dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak ada hambatAn. Ykan tetapi
keluarga jarang memiliki waktu bersama untuk berbincang. An. Y mengatakan
jarang bertemu dan berkomunikasi dengan ayahnya dan lebih sering menghabiskan
waktu bermain dengan temannya atau tidur di kamarnya. Serta Ny. D mengatakan
ia jarang berbincang dan bertukar cerita dengan suaminya.
4. Struktur kekuatan keluarga
Untuk mengontrol perilaku anaknya saat ini adalah Ny. D dengan menasehati bila
anaknya berperilaku kurang baik atau terlalu lama bermain di luar rumah
dikarenakan Tn. Y sibuk bekerja. sehingga yang berperan dalam pengambilan
keputusan disini adalah Tn. Y dan Ny. D.

V. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
Keluarga mengatakan tidak mengalami masalah kesulitan dalam ekonomi,
penghasilan Tn. Y cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga mengajarkan anaknya untuk dapat bersosialisasi dengan baik kepada
teman sebayanya, kerabat terdekat, tetangga sekitar, ornag tua, dan masyarakat.
3. Fungsi pendidikan
Keluarga tidak ada yang buta huruf, dan memberikan pendidikan yang layak kepada
anaknya dengan menyekolahkan anak sesuai tahap usia anak. Saat ini, Ny. D
mengatakan prestasi anaknya kurang baik dan anaknya sering tidak konsentrasi saat
belajar di rumah maupun di sekolah.
4. Fungsi sosialiasasi
Tn. Y dan Ny. D mengatakan sebagai penanggung jawab dalam mengontrol
perilaku dan perkembangan anak sesuai dengan usianya. Salah satunya dengan
membatasi waktu bermain anak di luar rumah agar anak lebih banyak belajar di
rumah.
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
Ny. D mengatakan ia tidak pernah berolahraga rutin dan sehari – hari ia tidak
banyak melakukan aktivitas fisik dan lebih banyak duduk. An. Y mengatakan
berolahraga 1 x seminggu di sekolah sajja dan di rumah tidak pernah berolahraga
dan lebih banyak duduk dan tiduran di kamar setelah pulang sekolah atau kadang
bermain dengan temannya. Tn. Y mengatakan ia tidak pernah berolahraga rutin dan
pekerjaannya sehari – hari lebih banyak duduk dan tidak banyak melakukan
aktivitas fisik.
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mampu mengidentifikasi atau mengenal masalah
kesehatan yang terjadi bila ada anggota keluarga yang sakit, sehingga ketika ada
yang sakit keluarga akan berobat ke dokter.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan mampu mengambil keputusan yang tepat bila ada
anggota keluarga yang sakit.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan mampu merawat anggota keluarga yang sakit selama ini.
d. Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mampu memelihara dan menjaga lingkungan rumah yang sehat.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, yaitu
memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke pusat pelayanan kesehatan
terdekat
6. Fungsi religius
Keluarga Tn. Y mengatakan seluruh anggota keluarga beragama Hindu semua,
tidak ada perbedaan agama dan aktif menjalankan persembahyangan baik di rumah
maupun ke pura.
7. Fungsi rekreasi
Keluarga mengatakan jarang kumpul bersama dan tidak pernah saling bertukar
cerita ketika berkumpul serta tidak memiliki kegiatan atau kebiasaan khusus untuk
bersantai atau bersenang – senang dengan anggota keluarganya.
8. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. Y dikaruniai seorang anak saat ini. Saat ini keluarga mengatakan
belum ada keinginan untuk menambah anak lagi. Hubungan suami istri cukup
harmonis namun jarang dapat berbincang dan saling bertukar cerita bersama.
9. Fungsi afektif
Keluarga Tn. Y saling menyayangi dan menghormati, serta memberikan perhatian
sesama anggota keluarga. Walaupun masing – masing anggota keluarga sibuk
dengan kegiatannya sendiri.

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
Keluarga Tn. Y mengatakan jarang mengalami stress yang sifatnya berkepanjangan,
kadang timbul stress ketika perilaku anaknya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor
Keluarga mengatakan dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan keadaan
stress yang dialaminya dan selalu berdoa yang terbaik kepada Tuhan.
3. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi dan menangani stress atau permaslaahan yang dihadapi
keluarga biasa memusywarahkan terlebih dahulu dalam pengambilan keputusan
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga akan melakukan musyawarah dengan anggota keluarga yang lain dalam
pengambilan sebuah keputusan

VII.Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu anggota keluarga


Pemeriksaan Tn. Y Ny. D An. Y

Tekanan darah 120/80 mmHg 110/60 mmHg -


Frekuensi nadi 90 kali/ menit 70 kali/ menit 100 kali/ menit
Respirasi rate 20 kali/ menit 20 kali/ menit 24 kali/ menit
Tinggi Badan 170 cm 162 cm 100 cm
Berat badan 78 kg 60 kg 23 kg
Kepala Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada luka tidak ada lesi, tidak ada lesi,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
Rambut Warna hitam, Warna kecoklatan, Warna hitam,
bersih, terdapat bersih, panjang, bersih, lurus,
beberapa uban, lurus pendek
ikal
Mata Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gangguan
gangguan gangguan
penglihatan, tidak
penglihatan, tidak ikterik, tidak penglihatan, tidak
anemis, tidak ada
ikterik, tidak ikterik, tidak
lesi, tidak ada
anemis, tidak ada nyeri tekan anemis, tidak ada
lesi, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
Hidung Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka,
tidak ada secret, tidak ada secret, tidak ada secret,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan, tidka ada tekan, tidka ada tekan, tidka ada
pernafasan cuping pernafasan cuping pernafasan cuping
hidung hidung hidung
Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Mulut dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tenggorokan stomatitis, mukosa stomatitis, mukosa stomatitis, mukosa
lembab, tidka ada lembab, tidka ada lembab, tidka ada
lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena
jugularis, tidak ada jugularis, tidak ada jugularis, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Dada Gerakan dada Gerakan dada Gerakan dada
simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
jejas dan lesi, tidak jejas dan lesi, tidak jejas dan lesi, tidak
ada suara nafas ada suara nafas ada suara nafas
tambahan, tidak tambahan, tidak tambahan, tidak
ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, ada nyeri tekan,
irama jantung irama jantung irama jantung
reguler reguler regular
Abdomen Tidak ada jejas Tidak ada jejas Tidak ada jejas
dan lesi, tidak ada dan lesi, tidak ada dan lesi, tidak ada
nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
organ dalam, organ dalam, organ dalam,
bising usus normal bising usus normal bising usus
hiperaktif
Ekstremitas Gerakan normal, Gerakan normal, Gerakan normal,
tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit putih Warna kulit putih
matang, tidak ada kekuningan, tidak kekuningan, tidak
alergi, terlihat ada alergi, tidak ada alergi, terdapat
bersih, tidak ada ada lesi, terlihat beberapa bekas
lesi bersih luka di daerah
lutut dan kaki tapi
sudah sembuh,
terlihat bersih
Genital Tidak ada masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah

VIII. Harapan keluarga


Keluarga mengatakan dengan ini berharap dapat meningkatkan derajat kesehatan
anggota keluarganya dan meningkatkan hubungan antar anggota keluarga.
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
I. Analisa dan Sistesis Data
No Data Penyebab Masalah
1 Subjektif: Kurang Disfungsi proses
- Ny. mengatakan suaminya keterampilan keluarga
sering marah – marah tidak pemecahan
jelas pulang dari bekerja masalah
- Ny. D mengatakan prestasi
anaknya di sekolah kurang
baik
- Ny. D mengatakan anaknya
sering tidak konsentrasi saat
belajar di rumah maupun di
sekolah
- Tn. Y mengatakan tidak
memiliki kegiatan atau
kebiasaan khusus untuk
bersantai atau bersenang –
senang dengan anggota
keluarganya
- Ny. D mengatakan
keluarganya jarang kumpul
bersama dan tidak pernah
saling bertukar cerita ketika
berkumpul
- Ny. D mengatakan
suaminya selalu sibuk
bekerja dari pagi hari dan
baru pulang sore smapai
malam hari
- An. Y mengatakan jarang
bertemu dan berkomunikasi
dengan ayahnya
- An. Y mengatakan lebih
sering menghabiskan waktu
bermain dengan temannya
atau tidur di kamarnya
- Ny. D mengatakan ia jarang
berbincang dan bertukar
cerita dengan suaminya

Objektif:
- Saat kunjungan hari pertama
dipagi hari hanya ada Ny. D
di rumah
- Saat kunjungan hari kedua
disore hari semua anggota
keluarga dirumah, An. Y
sedang di kamar, Ny. D
berbincang dengan perawat,
dan Tn. Y baru pulang dari
bekerja.
- Keluarga terlihat canggung
dan enggan untuk
berbincang bersama

2 Subjektif: Kurang sumber Gaya hidup kurang


- Ny. D mengatakan ia tidak daya, motivasi, gerak
pernah berolahraga rutin minat, latihan, dan
- Ny. D mengatakan sehari – pengetahuan
hari ia tidak banyak terhadap aktivitas
melakukan aktivitas fisik fisik
dan lebih banyak duduk
- An. Y mengatakan
berolahraga 1 x seminggu di
sekolah saja
- An. Y mengatakan di rumah
tidak pernah berolahraga
dan lebih banyak duduk dan
tiduran di kamar setelah
pulang sekolah atau kadang
bermain dengan temannya.
- Tn. Y mengatakan ia tidak
pernah berolahraga rutin
- Tn. Y mengatakan
pekerjaannya sehari – hari
lebih banyak duduk dan
tidak banyak melakukan
aktivitas fisik
Objektif:
- Keluarga terlihat kurang
minat saat ditanya mengenai
olahraga atau aktivitas fisik
3 Subjektif: Kurang Konflik
- Tn. Y mengatakan merasa pengalaman dalam pengambilan
tidak percaya diri saat pengambilan keputusan
diminta mengambil keputusan
keputusan untuk keluarga
- Tn. Y mengatakan sering
merasa bimbang ketika
diminta mengambil
keputusan untuk
keluarganya
- Tn. Y mengatakan takut
mengambil risiko ketika
ingin memutuskan sesuatu
- Ny. D mengatakan ia sering
bertengkar dengan Tn.A
ketika hendak mengambil
keputusan karena
ketidakpastian dari Tn. Y
dalam mengambil
keputusan
- Ny. D mengatakan Tn. Y
sering menunda dalam
mengambil keputusan

Objektif:
- Tn. Y terlihat tegang dan
bimbang ketika diminta
untuk mengambil keputusan
mengenai akan
dilakukannya tindakan
keperawatan pada
keluarganya

II. Perumusan Diagnosa Keperawatan


No. Diagnosa Keperawatan
1 Disfungsi proses keluarga
2 Gaya hidup kurang gerak
3 Konflik pengambilan keputusan

III. Penilaian (skoring) Diagnosis Keperawatan

DX. Kriteria Skor Pembenaran


No
1 a. Sifat masalah a. a. ½ x 1 =1/3 Keluarga Tn. A berpotensi
mengalami krisis kesejahteraan
karena kurangnya komunikasi
b. Kemungkinan masalah b. ½ x 2 = 1 Masalah bisa diatasi bila keluarga
dapat diubah Tn. A mampu meningkatkan
komunikasinya

c. Potensi masalah dapat c. 2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat dicegah bila seluruh
dicegah anggota keluarga Tn. A mampu
mengenal masalah keluarganya.

d. Menonjolnya masalah d. ½ x1 = ½ Masalah tidak perlu segera


ditangani.
Total skor 2½
2 a. Sifat masalah a. 2/3 x 1 =2/3 Kurang beraktivitas dapat menjadi
ancaman penyakit tidak menular
pada keluarga Tn. A

b. Kemungkinan masalah b. 2/2 x 2 = 2 Masalah dalam keluarga Tn. A dapat


dapat diubah di ubah dengan mudah dengan
memberikan Health Education

c. Potensi masalah dapat c. 3/3 x 1 = 1 Dengan memberikan health


dicegah education maka potensi maslaah
dapat di cegah cukup tinggi. Melihat
keluarga ini masih muda, sehingga
lebih mudah membangun tradisi
baru

d. Menonjolnya masalah d. ½ x1 = ½ Masalah tidak berat sehingga tidak


harus segera di tangani
Total skor 3 1/3
3 a. Sifat masalah a. 1/3 x 1 =1/3 Tn. A tidak percaya diri setiap
mengambil keputusan
b. Kemungkinan masalah b. ½ x 2 = 1 Masalah tidak sepenunya dapat di
dapat diubah selesaikan karena kebibukan
keluarga Tn. A

c. Potensi masalah dapat c. 1/3 x 1 = 1/3 Potensi masalah cukup sulit dicegah
dicegah karena Tn. A terlalu banyak bekerja,
dan Lelah sehingga mudah marah
dan sulit mengambil keputusan

d. Menonjolnya masalah d. ½ x1 = ½ Masalah tidak perlu segera ditangani


Total skor 1 2/9

IV. Prioritas Diagnosis Keperawatan

Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor


1 Gaya hidup kurang gerak 3 1/3
2 Konflik pengambilan keputusan 2½
3 Disfungsi proses keluarga 1 2/9

V. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga


Diagnosa keperawatan: Disfungsi proses keluarga
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah NOC label: fungsi keluarga NIC label: peningkatan
diberikan - Beradaptasi terhadap adanya integritas keluarga
asuhan krisis tak terduga ditingkatkan 1. Bina hubungan saling
keperawatan dari skor 1 (tidak pernah percaya dengan anggota
selama 5 x menunjukan) menjadi skor 4 keluarga
kunjungan (sering menunjukan) 2. Pertimbangkan
diharapkan - Menciptakan lingkungan dimana pemahaman dan perasaan
disfungsi proses anggota keluarga secara terbuka keluarga terhadap situasi
keluarga teratasi dapat mengungkapkan perasaan yang mereka hadapi
ditingkatkan dari skor 1 (tidak 3. Tentukan tipe hubungan
pernah menunjukan) menjadi antar anggota keluarga
skor 4 (sering menunjukan)
- Melibatkan anggota keluarga 4. Monitor hubungan
dalam pemecahan masalah keluarga saat ini
ditingkatkan dari skor 1 (tidak 5. Identifikasi tipe
pernah menunjukan) menjadi mekanisme koping
skor 4 (sering menunjukan) keluarga
- Anggota keluarga bisa 6. Beritahu anggota
melakukan peran yang keluarga mengenai
diharapkan ditingkatkan dari keterampilan koping
skor 1 (tidak pernah tambahan yang efektif
menunjukan) menjadi skor 4 7. Sediakan privasi bagi
(sering menunjukan) setiap anggota keluarga
- Anggota keluarga bias saling 8. Fasilitasi suasana
mendukung ditingkatkan dari kebersamaan diantara
skor 1 (tidak pernah anggota keluarga
menunjukan) menjadi skor 4 9. Dukung keluarga untuk
(sering menunjukan) meningkatkan hubungan
- Anggota keluarga bias yang positif
menghabiskan waktu bersama 10. Fasilitasi komunikasi
ditingkatkan dari skor 1 (tidak yang terbuka antar
pernah menunjukan) menjadi anggota keluarga
skor 4 (sering menunjukan)
- Anggota keluarga bias
berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat ditingkatkan dari
skor 1 (tidak pernah
menunjukan) menjadi skor 4
(sering menunjukan)
NOC label: normalisasi keluarga
- Mempertahankan rutinitas
keluarga ditingkatkan dari skor
1 (tidak pernah menunjukan)
menjadi skor 4 (sering
menunjukan)
- Mempertahankan aktivitas dan
rutinitas yang tepat ditingkatkan
dari skor 1 (tidak pernah
menunjukan) menjadi skor 4
(sering menunjukan)

Diagnosa keperawatan: Gaya hidup kurang gerak


Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah NOC label: partisipasi latihan NIC label: peningkatan
diberikan - Merencanakan latihan yang latihan
asuhan tepat dengan tenaga kesehatan 1. Kaji pengalaman
keperawatan sebelum memulai latihan keluarga sebelumnya
selama 5 x ditingkatkan dari skor 1 (tidak mengenai latihan
kunjungan pernah menunjukan) 2. Pertimbangkan mottivasi
diharapkan gya ditingkatkan menjadi skor 4 keluarga untuk memulai
hidup kurang (sering menunjukan) program latihan
gerak teratasi - Mengidentifikasi hambatan 3. Kaji hambatan untuk
dalam program latihan melakukan latihan
ditingkatkan dari skor 1 (tidak 4. Dukung keluarga untuk
pernah menunjukan) memulai dan melanjutkan
ditingkatkan menjadi skor 4 latihan
(sering menunjukan) 5. Dampingi keluarga dalam
- Menentukan tujuan jangka menentukan tujuan
panjang dan jangka pendek yang jangka panjang dan
realistic ditingkatkan dari skor 1 jangka pendek dari
(tidak pernah menunjukan) latihan yang dilakukan
ditingkatkan menjadi skor 4 6. Dampingi keluarga saat
(sering menunjukan) menjadwalkan latihan
- Menyeimbangkan aktivitas secara rutin setiap
sehari – hari dengan olahraga minggunya
ditingkatkan dari skor 1 (tidak 7. Lakukan latihan bersama
pernah menunjukan) keluarga, jika diperlukan
ditingkatkan menjadi skor 4 8. Intruksikan keluarga
(sering menunjukan) terkait frekuensi, durasi,
- Ikut serta dalam latihan dan intensitas program
ditingkatkan dari skor 1 (tidak latihan yang diinginkan
pernah menunjukan) 9. Monitor kepatuhan
ditingkatkan menjadi skor 4 keluarga terhadap
(sering menunjukan) program latihan
- Patuh pada program latihan 10. Intruksikan keluarga
ditingkatkan dari skor 1 (tidak mengenai kondisi yang
pernah menunjukan) mengharuskan berhenti
ditingkatkan menjadi skor 4 atau mengubah program
(sering menunjukan) latihan
- Menghubungi petugas kesehatan 11. Intruksikan keluarga
jika diperlukan ditingkatkan dari terkait teknik yang
skor 1 (tidak pernah digunakan untuk
menunjukan) ditingkatkan menghindari cedera
menjadi skor 4 (sering 12. Monitor respon keluarga
menunjukan) terhadap program latihan
13. Berikan umpan balik
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

Diagnosa keperawatan: Konflik pengambilan keputusan


Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah NOC label: pembuatan keputusan NIC label: dukungan
diberikan - Mengidentifikasi informasi yang pengambilan keputusan
asuhan relevan ditingkatkan adri skor 3 1. Bantu keluarga untuk
keperawatan (cukup terganggu) menjadi skor mengklarifikasi nilai dan
selama 5 x 5 (tidak terganggu) harapan yang mungkin
kunjungan - Mengidentifikasi alternative akan membantu dalam
diharapkan pilihan ditingkatkan adri skor 3 membuat pilihan
konflik (cukup terganggu) menjadi skor 2. Bantu keluarga
pengambilan 5 (tidak terganggu) mengidentifikasi
keputusan - Mengidentifikasi kemungkinan keuntungan dan kerugian
teratasi konsekuensi dari masing – dari masing – masing
masing pilihan ditingkatkan adri alternative pilihan
skor 3 (cukup terganggu) 3. Fasilitasi pengambilan
menjadi skor 5 (tidak terganggu) keputusan kolaboratif
- Mengidentifikasi sumber daya, 4. Motivasi kepala keluarga
kerangka waktu dan urutan yang untuk bias mengambil
dibutuhkan untuk mendukung keputusan dengan tepat
setiap alternative ditingkatkan 5. Dorong anggota keluarga
adri skor 3 (cukup terganggu) untuk memberikan
menjadi skor 5 (tidak terganggu) dukungan kepada kepala
- Mengenali kontradiksi dari keluarga dalam
keinginan yang lain ditingkatkan pengambilan keputusan
adri skor 3 (cukup terganggu)
menjadi skor 5 (tidak terganggu)
- Mengetahui konteks social dari
sebuah situasi ditingkatkan adri
skor 3 (cukup terganggu)
menjadi skor 5 (tidak terganggu)

VI. Implementasi
Tanggal dan waktu No. DP Implementasi
9 Agustus 2018 1 1. Membina Hubungan Saling Percaya pada
Pk. 15.00 wita keluarga
2. Mengkaji pengalaman keluarga
sebelumnya mengenai latihan
3. Mengkaji hambatan untuk melakukan
latihan
Pk. 17.00 Wita 2 Membantu keluarga untuk
mengklarifikasi nilai dan harapan yang
mungkin akan membantu dalam
membuat pilihan. Berbincang-bincang
mengenai masalah yang sedang dihadapi
Pk. 18.00 wita 1,2,3 Membuat kontrak waktu untuk
kunjungan berikutnya.
11 Agustus 2018 1,3 1. Memberikan dukungan pada keluarga
Pk. 15.00 wita untuk memulai latihan. Memberikan
masukan bahwa latihan gerak tidak hanya
berlari di lapangan tetapi juga bsa dengan
melakukan kegiatan rumah seperti
membersihkan rumah Bersama-sama
2. Mendampingi keluarga saat
menjadwalkan latihan secara rutin setiap
minggunya. Setiap hari minggu dapat
melakukan kegiatan Bersama anggota
keluarga seperti bersih-bersih rumah atau
bercocok tanam di halaman
pk. 18.00 wita 1,3 Memberikan fasilitas keluarga untuk
berkumpul Bersama. Menjadwalkan pada
tanggal 14 agustus 2018 akan berkunjung
dan melakukan aktivitas di rumah
Bersama
14 Agustus 2018 3 Memberiksn dukung keluarga untuk
Pk. 15.00 wita meningkatkan hubungan yang positif
dengan cara memfasilitasi komunikasi
yang terbuka antar anggota keluarga.
Menyarankan agar An. A ketika sampai
di rumah menyapa anggota keluarga yang
berada di rumah.
Pk. 18.00 wita 1,2,3 Menjadwalkan kontrak waktu berikutnya
pada tanggal 17 Agustus 2018. Akan
melakukan kegiatan dan aktivitas di
rumah bersama yaitu berkebun di depan
halaman
17 Agustus 2018 3 Mengedukasi anggota keluarga mengenai
Pk. 15.00 wita keterampilan koping tambahan yang
efektif

Pk.16.00 wita 1 1. Mengintruksikan keluarga terkait teknik


yang digunakan untuk menghindari
cedera
2. Memonitor respon keluarga terhadap
program latihan
3. Memberikan umpan balik positif atas
usaha yang dilakukan keluarga
Pk. 17.00 wita 2 Memfasilitasi pengambilan keputusan
kolaboratif.
Pk. 18.00 wita 1,2,3 Melakukan kontrak waktu untuk
pertemuan tanggal 19 Agustus 2018
19 Agustus 2018 1 Memberikan umpan balik positif atas
Pk. 15.00 wita usaha yang dilakukan keluarga.
3 Mendorong anggota keluarga untuk
memberikan dukungan kepada kepala
keluarga dalam pengambilan keputusan
2 Memfasilitasi suasana kebersamaan
diantara anggota keluarga
Pk. 18.00 wita 1,2,3 Mengevaluasi kegiatan yang telah
dilakukan selama 5 kali kunjungan.

VII. Evaluasi
Tanggal dan No. DP Evaluasi
waktu
19 Agustus 2018 1 S:
Pk. 18.00 wita Tn. A mengatakan tiap minggu akan melakukan
aktivitas fisik nersama keluarga bila tidak sempat
berolahraga. Kegiatan yang bisa dilakukan seperti
bersih-bersih rumah atau berkebun.
O:
Keluarga Tn. A tampak dapat memanfaatkan waktu
Bersama. An. A tampak berusaha membuka
komunikasi, seperti menyapa saat pulang ke rumah.
Keluarga tidak tampak canggung.
A:
Masalah teratasi
P:
Memberikan refrensi kegiatan lain yang bisa dilakukan
19 Agustus 2018 2 S
Pk. 18.00 wita Tn. A mengatakan memilih kegiatan berkebun untuk
mengisi waktu berkumpul pada tanggal 17 Agustus.
O:
Tn. A tampak mendapat dukungan dalam mengambil
keputusan dari Ny. A
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Memberikan fasilitas berupa jenis-jenis kegiatan yang
dapat dilakukan Bersama keluarga. Sehingga keluarga
Tn. A dapat belajar lebih banyak untuk mengambil
keputusan
19 Agustus 2018 3 S:
Pk. 18.00 wita Ny A mengatakan merasa lebih dekat dengan suami
dan anaknya.
Tn. A mrngatakan waktu berkumpul dengan keluarga
itu penting
O:
Keluarga tampak akrab bersama
A:
Masalah teratasi
P:
Memberikan dukungan dan feedback positif pada
keluarga Tn. A yang telah mampu meningkatka
kebersamaan.

Anda mungkin juga menyukai