Anda di halaman 1dari 4

A.

LATAR BELAKANG
Mencuci tangan dengan sabun atau larutan desinfektan antisepsis lainnya adalah praktik yang
umum di Vietnam. Tetapi, ketersediaan dan kualitas air kran tidak dapat di prediksi. Kami
menilai resiko kontaminasi tangan dan membandingkan kemanjuran 5 metode kebersihan
tangan di rumah sakit Vietnam.

METODA
Study site
Pada tahun 1911, Rumah Sakit Bach Mai di Hanoi adalah fasilitas kesehatan medis
terbesar di Vietnam dengan 1.900 tempat tidur. Ini untuk pusat pembelajaran medis utama,
yang bertanggung jawab untuk melatih sebagian dokter penyakit di Negara tersebut. Sekitar
45.000 pasien dipulangkan setiap tahun. Sejak 2002, rumah sakit telah melembagakan
kebersihan multimodal di seluruh rumah sakit yang telah memasukkan pelatihan HCW,
materi pendidikan, dan ketersediaan dari ABHR di ICU dan umum.
Participant selection
Petugas kesehatan yang terdaftar dalam penelitian ini selama 9 hari kerja selama
Desember 2006 dari 10 departemen klinis terpilih (ICU, bedah anak, gawat darurat,
gastroenterology, hepatobiliari, neprologi, pusat racun, kardiologi, dan penyakit menular).
Penelitian ini dilakukan minimal 3 petugas kesehatan (1 dokter, 1 perawat, dan 1 petugas
lainnya) yang dipilih secara acak dari banyak departemen. Staf pengendalian infeksi memilih
petugas kesehatan pertama yang berpartisipasi di ruang pemeriksaan pertama. Jika tidak ada
partisipan di ruang pertama maka penguji akan melanjutkan ke ruang selanjutnya.
Partisipan diminta untuk menjalani pelatihan kebersihan tangan. Jika telah selesai
maka parsitipan diberikan 5 teknik kebersihan tangan secara acak. ABHR, 4% chlorhexidine
gluconate (CHG) dengan air yang di filter atau tanpa filter, dan sabun dan air cuci tangan
yang di filter atau tanpa filter.

Data collection
Tim peneliti terdiri dari praktisi yang bertanggung jawab atas pengumpulan data,
termasuk cara pengumpulan data dan 2 laboran dari divisi mikrobiologi yang merupakan
penanggung jawab untuk koleksi data , termasuk cara pengambilan dan 2 laboran dari
departemen mikrobiologi rumah sakit penanggung jawab untuk proses pengambilan data.

Microbiological procedures
Sample diperoleh dari cetakan 5 sidik jari dari petugas kesehatan untuk di letakan di
plat agar (BioMerieux, Marcy I’Etoile, France). Ujung jarinya di tekan pada plat agar selama
15 detik. Hasil sample tersebut dapat diperoleh setelah 1 menit. Plat dikirim ke departemen
mikrobiologi rumah sakit dengan 1 jam dari awal pembuatan sampel. 2 laboran terampil
sama-sama tidak mengetahui informasi produk dan kualitas air pada semua sample. Plates
tersebut diinkubasi pada suhu 37°𝐶 dikondisi konstan, dan unit pembentukan koloni
terhitung setelah 24-48 jam diinkubasi. Bakteri teridentifikasi menggunakan teknik standar
mikrobiologi.

Statistical analysis
Semua data dikumpulkan dan diatur menggunakan EpiInfo versi 6.04b (pusat untuk
mengontrol penyakit dan pencegahannya, Atlanta, Georgia). Penghitungan bakteri pada
tangan diukur sebelum dan setelah membersihkan tangan. Bakteri tersebut sebagai hitungan
rata-rata untuk semua petugas kesehatan yang diuji dengan semua solusi dan dikelompokkan
berdasarkan air yang disaring atau air yang tidak disaring. Hasil dari 7 departemen
pendidikan (kedaruratan, gastroenterologi, hepatobiliari, nefrologi, pusat racun, kardiologi,
dan penyakit menular) yang dikumpulkan karena kecilnya jumlah petugas kesehatan disetiap
departemen yang berpartisipasi. Ketika analisis dipisahkan, departemen anak menunjukan
tingginya kontaminasi tangan dikarenakan sentuhan selama interaksi dengan pasien pediatric
dan kalangan mereka.

Ethical considerations
Pertimbangan etis panduan pembelajaran telah diulas dan disetujui oleh komite etik
rumah sakit Bach Mai, yang mana dibebaskan kebutuhan untuk menerima persetujuan
sebelum penelitian. Persetujuan secara tertulis diperoleh dari setiap partisipan untuk
menggunakan data yang telah diperoleh untuk analisis dan laporan. Tidak ada petugas
kesehatan yang menolak untuk menjadi bagian didalam penelitian.

RESULTS
Dari total 134 petugas kesehatan yang menjadi partisipan 63% merupakan perempuan
yang memiliki kesamaan diseluruh departemen.. Setelah penggunaan sarung tangan,
kontaminasi bakteri ditangan tidak memiliki perbedaan signifikan yang terlihat. Jika tidak
ada kontak langsung penghitungan infeksi bakteri semakin tinggi. Setelah diteliti ABHR
memiliki kemampuan reduksi bakteri yang tinggi. CHG dengan air yang di filter menempati

1
kedudukan kedua setelah ABHR dalam mengurangi bakteri ditangan. Penggunaan air yang
tidak difilter pada penelitian ini bakteri yang tereduksi tidak signifikan.

Discussion
Penemuan yang telah disetujui dengan Kampf et al, yang menemukan sarung tangan
pekerja dalam bidang kesehatan merupakan tingkat paling tinggi kontaminasinya setelah
beberapa jam tidak menggunkan antiseptic. Bakteri pathogen yang banyak terkandung adalah
acinetobacter baumannii, klebsiella pneumonia, and staphylococcus aureus. Tidak ada
perbedaan signifikan bakteri sebelum menggunakan sample antiseptic. Bakteri tersebut
merupakan penyebab umum HAI’s di Rumah Sakit Bach Mai Hanoi.
Setelah dievaluasi keefisienan 5 metode pembersihan tangan, agen antiseptic (CHG
dengan air yang difilter dan ABHR) membuktikan ampuh dalam meminimalisir bakteri di
tangan daripada menggunakan hanya sabun dan air.

2
KESIMPULAN
Petugas/pekerja dalam kesehatan membawa tingkat bakteri yang tinggi di tangan
mereka. Tanpa melakukan kontak langsung terhadap pasienpun ditangannya mengandung
bakteri yang tinggi. ABHR merupakan antiseptic terbaik dalam penelitian ini untuk
mengurangi bakteri yang terdapat di tangan, lalu diikuti oleh CHG dengan air yang sudah di
filter. 2 metode tersebut sangat efisien dalam mengurangi bakteri daripada hanya dengan
sabun dan air.

Anda mungkin juga menyukai