Anda di halaman 1dari 5

SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN pengalokasian, dan pembelanjaan dana kesehatan untuk mendukung

terselenggaranya pembangunan kesehatan.

3. Pengelolaan Dana Kesehatan


A. Definisi
Mekanisme pengelolaan dana kesehatan merupakan
Sistem pembiayaan kesehatan merupakan salah satu bentuk dan cara seperangkat aturan yang disepakati dan secara konsisten dijalankan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan nasional yang dimuat dalam oleh pelaku sistem pembiayaan kesehatan, yaitu pemerintah secara
rancangan sistem kesehatan nasional. Sistem pembiayaan kesehatan dalam lintas sektor, swasta, maupun masyarakat yang mencakup mekanisme
Rancangan Final Sistem Kesehatan Nasional yang dikeluarkan Dinas penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan dana kesehatan.
Kesehatan tahun 2009 didefinisikan sebagai bentuk dan cara
penyelenggaraan berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan D. Prinsip Pembiayaan Kesehatan
pembelanjaan dana kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat 1. Kecukupan
yang setinggi-tingginya.
Dana kesehatan yang diperoleh dari berbagai sumber
Sistem pembiayaan kesehatan didefinisikan sebagai suatu sistem yang (pemerintah, masyarakat, dan swasta) harus digali dan dikumpulkan
mengatur tentang besarnya dan alokasi dana yang harus disediakan untuk serta terus ditingkatkan untuk menjamin kecukupan sehingga
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan, dikelola secara adil, trasparan,
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Azrul A, akuntabel, berhasil guna dan berdaya guna, memperhatikan
1996). subsidiaritas dan fleksibilitas,

Dari pengertian di atas tampak ada dua sudut pandang biaya kesehatan jika berkelanjutan, serta menjamin terpenihinya ekuitas.
ditinjau dari : Alokasi dana yang diperoleh dari pemerintah untuk upaya kesehatan
dilakukan melalui penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
(pusat maupun daerah), sekurang-kurangnya 5% dari PBD atau 15% dari
1. Penyelenggara pelayanan kesehatan (provider) yaitu besarnya
total anggaran pendapatan dan belanja setiap tahaunnya. Pembiayaan
dana untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang berupa dana
kesehatan untuk orang miskin dan tidak mampu adalah tanggung
investasi serta dana operasional.
jawab pemerintah.
2. Pemakai jasa pelayanan (health consumer) yaitu besarnya dana
yang dikeluarkan untuk dapat memanfaatkan suatu upaya/jasa 2. Efektif dan Efisien
kesehatan.
Pembelanjaan dana kesehatan dilakukan melalui
kesesuaian antara perencanaan pembiayaan kesehatan, penguatan
kapasitas menejemen perencanaan anggaran dan kompetensi
B. Manfaat dan Tujuan
pemberi pelayanan kesehatan dengan tujuan pembangunan
kesehatan.
Menurut Departemen Kesehatan yang dimuat dalam Rancangan Final
Sistem Kesehatan nasional (2009), tujuan penyelenggaraan sistem
Dana pemerintah yang ditujukan untuk pembangunan
pembiayaan kesehatan adalah tersedianya pembiayaan kesehatan dalam
kesehatan khususnya diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, merata, dan termanfaatkan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan dengan mengupayakan
secara berhasilguna dan berdaya guna, untuk menjamin terselenggaranya
masyarakat rentan dan keluarga miskin, daerah terpencol, perbatasan,
pembangunan kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan derajat
pulau-pulau terluar dan terdepan, serta yang tidak diminati swasta.
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Prioritas pembiayaan oleh pemerintah lainnya adalah program-
program kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap
peningkatan derajat kesehatan.

C. Unsur-unsur Pembiayaan Kesehatan


3. Adil dan Transparan

1. Dana
Setiap dana kesehatan digunakan secara nertanggung
jawab berdasarkan prinsip pengelolaan kepemerintahan yang baik,
Dana untuk sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia transparan, dan mengacu pada peraturan perindangan yang berlaku.
diambil dari sumber pemerintah, dari sektor kesehatan dan sektor lain Dana kesehatan diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
yang terkait, dari masyarakat, swasta, maupun sumber lainnya yang perorangan dan masyarakat memalui pengembangan sistem jaminan
digunakan untuk mendikung pelaksanaan pembangunan kesehatan. kesehatan sosial, sehingga dapat menjamin terpelihara dan
Dana yang tersedua harus mencukupi dan dapat terlindunginya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar
dipertanggungjawabkan. kesehatan.

Dana yang berasal dari pemerintah bersuber dari pajak


umum, pajak khusus, bantuan atau pinjaman yang tidak mengikat,
serta berbagai sumber lainnya. Dana yang bersumber dari swasta
E. Sumber Dana Pembiayaan Kesehatan
dihimpun dengan prinsip public-private partnership yang didukung
dengan pemberian insentif. Penggalian dana yang bersumber dari
Sumber dana biaya kesehatan berbeda pada beberapa negara, namun
masyarakat dihimpun secara aktif oleh masyarakat sendiri atau
secara garis besar berasal dari:
dilakukan secara pasif dengan memanfaatkan berbagai dana yang
sudah terkumpul di masyarakat.
1. Bersumber dari anggaran pemerintah.
Pada sistem ini, biaya dan penyelenggaraan pelayanan
Pengalokasian dana pemerintah dilakukan melalui
kesehatan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Pelayanannya
perencanaan anggaran dengan mengutamakan upaya kesehatan
diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah sehingga sangat jarang
prioritas, secara bertahap, dan terus ditingkatkanjumlah
penyelenggaraan pelayanan kesehatan disediakan oleh pihak swasta.
pengalokasiannya sehingga sesuai dengan kebutuhan. Pengalokasian
Untuk negara yang kondisi keuangannya belum baik, sistem ini sulit
dana yang dihimpun dari masyarakat didasarkan pada asas gotong
dilaksanakan karena memerlukan dana yang sangat besar.
royong sesuai dengan potensi dan kebutuhannya. Pengaalokasian
2. Bersumber dari anggaran masyarakat.
dana kesehatan perorangan dilakukan melalui kepesertaan dalam
Dapat berasal dari individual ataupun perusahaan. Sistem
jaminan kesehatan.
ini mengharapkan agar masyarakat (swasta) berperan aktif secara
mandiri dalam penyelenggaraan maupun pemanfaatannya. Hal ini
Pembelanjaan dana kesehatan terutama diarahkan memberikan dampak adanya pelayanan-pelayanan kesehatan yang
melalui jaminan kesehata, baik wajib maupun sukarela. Termasuk di
dilakukan oleh pihak swasta, dengan fasilitas dan penggunaan alat-
dalamnya program bantuan sosial dari pemerintah untuk pelayanan
alat berteknologi tinggi disertai peningkatan biaya pemanfaatan atau
kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu (Jamkesmas)
penggunaannya oleh pihak pemakai jasa layanan kesehatan tersebut.
3. Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri.
2. Sumber Daya Sumber pembiayaan kesehatan, khususnya untuk
penatalaksanaan penyakit – penyakit tertentu cukup sering diperoleh
Sumber daya dalam pembiayaan kesehatan terdiri dari: dari bantuan biaya pihak lain, misalnya oleh organisasi sosial ataupun
SDM pengelola, standar, regulasi, dan kelembagaan yang digunakan pemerintah negara lain. Misalnya bantuan dana dari luar negeri untuk
dengan berhasil guna dan berdaya guna dalam upaya penggalian, penanganan HIV dan virus H5N1 .
4. Gabungan anggaran pemerintah dan masyarakat.
Sistem ini banyak diadopsi oleh negara-negara di dunia 1. Peningkatan efektifitasnya. Peningkatan efektifitas dilakukan dengan
karena dapat mengakomodasi kelemahan – kelemahan yang timbul mengubah penyebaran atau alokasi penggunaan sumber dana.
pada sumber pembiayaan kesehatan sebelumnya. Tingginya biaya Berdasarkan pengalaman yang dimiliki, maka alokasi tersebut lebih
kesehatan yang dibutuhkan ditanggung sebagian oleh pemerintah diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yang
dengan menyediakan layanan kesehatan bersubsidi. Sistem ini juga lebih besar, misalnya mengutamakan upaya pencegahan, bukan
menuntut peran serta masyarakat dalam memenuhi biaya kesehatan pengobatan penyakit.
yang dibutuhkan dengan mengeluarkan biaya tambahan. 2. Peningkatan efisiensi. Peningkatan efisiensi dilakukan dengan
memperkenalkan berbagai mekanisme pengawasan dan
pengendalian. Mekanisme yang dimaksud untuk peningkatan efisiensi
F. Jenis Biaya Kesehatan antara lain:
a. Standar minimal pelayanan. Tujuannya adalah menghindari
Dilihat dari pembagian pelayanan kesehatan, biaya kesehatan dibedakan pemborosan. Pada dasarnya ada dua macam standar minimal
atas : yang sering dipergunakan yakni:
 Standar minimal sarana, misalnya standar minimal
1. Biaya pelayanan kedokteran yaitu biaya untuk menyelenggarakan dan
rumah sakit dan standar minimal laboratorium.
atau memanfaatkan pelayanan kedokteran, tujuan utamanya lebih ke
 Standar minimal tindakan, misalnya tata cara
arah pengobatan dan pemulihan dengan sumber dana dari sektor
pengobatan dan perawatan penderita, dan daftar
pemerintah maupun swasta.
obat-obat esensial. Dengan adanya standard
2. Biaya pelayanan kesehatan masyarakat yaitu biaya untuk
minimal pelayanan ini, bukan saja pemborosan
menyelenggarakan dan/atau memanfaatkan pelayanan kesehatan
dapat dihindari dan dengan demikian akan
masyarakat, tujuan utamanya lebih ke arah peningkatan kesehatan
ditingkatkan efisiensinya, tetapi juga sekaligus dapat
dan pencegahan dengan sumber dana terutama dari sektor
pula dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu
pemerintah.
pelayanan.
berdasarkan ideologi negara di dunia , yaitu : b. Kerjasama. Bentuk lain yang diperkenalkan untuk
meningkatkan efisiensi ialah memperkenalkan konsep
1. Sosialis (welfare state). Pada negara-negara tersebut, negara kerjasama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan.
mempunyai kewajiban penuh untuk memenuhi biaya kesehatan. Bisa Terdapat dua bentuk kerjasama yang dapat dilakukan
juga disebut tanggungan negara 100%. yakni:
2. Liberalis-kapitalis. Di sini biaya kesehatan diserahkan pada mekanisme  Kerjasama institusi, misalnya sepakat secara
pasar atau pemerintah tidak menanggung biaya kesehatan) sehingga bersama-sama membeli peralatan kedokteran yang
pelayanan kesehatan menjadi berorientasi pada keuntungan semata. mahal dan jarang dipergunakan. Dengan pembelian
3. Kombinasi antara sosialis dan kapitalis. Biaya kesehatan pada negara dan pemakaian bersama ini dapat dihematkan dana
yang mengacu sistem pembiayaan kombinasi ditanggung oleh yang tersedia serta dapat pula dihindari penggunaan
pemerintah, swasta, dan masyarakat. peralatan yang rendah. Dengan demikian efisiensi
juga akan meningkat
Berdasarkan dari jenis pembiayaan kesehatan tersebut, dapat  Kerjasama sistem, misalnya sistem rujukan, yakni
ditentukan Indonesia mengikuti sistem kombinasi dimana pihak pemerintah, adanya hubungan kerjasama timbal balik antara satu
swasta, dan masyarakat sama-sama menanggung beban pembiayaan sarana kesehatan dengan sarana kesehatan lainnya.
kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) jauh-jauh hari telah
menstandarkan anggaran pembangunan kesehatan suatu Negara pada
kisaran minimal 5% dari GDP (Gross Domestic Product/Pendapatan Domestik H. Model Sistem Pembiayaan Kesehatan
Bruto). Pada tahun 2003, pertemuan para Bupati/Walikota se-Indonesia di
Blitar telah juga menyepakati komitmen besarnya anggaran pembangunan Pembiayaan kesehatan semakin meningkat dari waktu ke waktu dan
kesehatan di daerah-daerah sebesar 15% dari APBD. Kenyataannya, Indonesia dirasakan berat baik oleh pemerintah, dunia usaha terlebih-lebih masyarakat
hanya mampu mematok anggaran kesehatan sebesar 2,4% dari GDP, atau pada umumnya. Untuk itu berbagai Negara memilih model sistem
sekitar 2,2-2,5% dari APBN. pembiayaan kesehatan bagi rakyatnya, yang diberlakukan secara nasional.
Berbagai model yang dominan yang implementasinya disesuaikan dengan
Sumber pembiayaan kesehatan daerah paling tidak terdiri dari : keadaan di Negara masing-masing. Beberapa model yang dominan adalah:
1. APBD (sumbernya DAU,DAK, PAD)
2. APBN (misalnya dana Kesga 2006 dan JPKMM) 1. Model asuransi kesehatan sosial (Social Health Insurance). Model ini
3. Proyek-proyek kesehatan dirintis sejak Jerman dibawah Bismarck pada tahun 1882. Model inilah
4. Asuransi ksehatan (PT. Askes, PT Jamsostek, dll) yang berkembang di beberapa Negara Eropa, Jepang (sejak 1922) dan
5. Rumah tangga (out of pocket payment) kemudian ke Negara-negara Asia lainnya yakni Philipina, Korea, Taiwan
dll. Kelebihan sistem ini memungkinkan cakupan 100% penduduk dan
relatif rendahnya peningkatan biaya pelayanan kesehatan.
G. Syarat system pembiayaan
2. Model asuransi kesehatan komersial (Commercial/Private Health
Insurance). Model ini berkembang di AS. Namun sistem ini gagal
Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok mencapai cakupan 100% penduduk. Sekitar 38% penduduk tidak
yaitu: tercakup dalam sistem. Selain itu terjadi peningkatan biaya yang amat
besar karena terbukanya peluang moral hazard. Sejak tahun 1993; oleh
1. Jumlah. Bank Dunia direkomendasikan pengembangan model Regulated
Health Insurance dimana kepesertaan berdasarkan kelompok dengan
Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia syarat jumlah minimal tertentu sehingga mengurangi peluang moral
dalam jumlah yang cukup. Yang dimaksud cukup adalah dapat hazard.
membiayai penyelenggaraan semua upaya kesehatan yang
dibutuhkan serta tidak menyulitkan masyarakat yang ingin
3. Model NHS (National Health Services) yang dirintis pemerintah Inggris
sejak usai perang dunia kedua. Model ini juga membuka peluang
memanfaatkannya.
cakupan 100% penduduk. Namun pembiayaan kesehatan yang dijamin
melalui anggaran pemerintah akan menjadi beban yang berat.
2. Penyebaran.

Berupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan Jenis pelayanan kesehatan antara lain :
kebutuhan. Jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan
1. Penataan Terpadu (managed care)
baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya
Merupakan pengurusan pembiayaan kesehatan sekaligus
kesehatan.
dengan pelayanan kesehatan. Pada saat ini penataan terpadu telah
banyak dilakukan di masyarakat dengan program Jaminan Pelayanan
3. Pemanfaatan. Kesehatan Masyarakat atau JPKM. Managed care membuat biaya
pelayanan kesehatan yang dikeluarkan bisa lebih efisien. Persyaratan
Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika agar pelayanan managed care di perusahaan dapat berhasil baik,
pemanfaatannya tidak mendapat pengaturan yang optimal, niscaya antara lain:
akan banyak menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutan akan a. Para pekerja dan keluarganya yang ditanggung perusahaan
menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. harus sadar bahwa kesehatannya merupakan tanggung jawab
masing-masing atau tanggung jawab individu. Perusahaan
akan membantu upaya untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Hal ini perlu untuk menghidari bahaya
Untuk dapat melaksanakan syarat – syarat pokok tersebut perlu dilakukan moral hazard
beberapa hal, antara lain : b. Para pekerja harus menyadari bahwa managed care
menganut sistem rujukan.
c. Para pekerja harus menyadari bahwa ada pembatasan fasilitas Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh
berobat, misalnya obat yang digunakan adalah obat generik tingkat permintaan yang ditemukan di masyarakat. Untuk
kecuali bila keadaan tertentu memerlukan life saving. bidang kesehatan, tingkat permintaan itu dipengaruhi
d. Prinsip kapitasi dan optimalisasi harus dilakukan sedikitnya oleh dua faktor, yaitu meningkatnya kuantitas
2. Sistem reimbursement penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan, yang
Perusahaan membayar biaya pengobatan berdasarkan fee karena jumlahnya lebih atau bertambah banyak, maka biaya
for services. Sistem ini memungkinkan terjadinya over utilization. yang harus disediakan meningkat pula. Faktor kedua adalah
Penyelewengan biaya kesehatan yang dikeluarkan pun dapat terjadi meningkatnya kualitas penduduk. Dengan tingkat pendidikan
akibat pemalsuan identitas dan jenis layanan oleh karyawan maupun dan penghasilan yang lebih baik, mereka akan menuntut
provider layanan kesehatan. penyediaan layanan kesehatan yang baik pula dan hal ini
3. Asuransi membutuhkan biaya pelayana kesehatan yang lebih baik dan
Perusahaan bisa menggunakan modal asuransi kesehatan lebih besar. Kedua hal tersebut tentu saja akan sangat
dalam upaya melaksanakan pelayanan kesehatan bagi pekerjanya. mempengaruhi besarnya biaya yang dibutuhkan dalam
Dianjurkan agar asuransi yang diambil adalah asuransi kesehatan pelayanan dan pemeliharaan kesehatan.
yang mencakup seluruh jenis pelayanan kesehatan (comprehensive), c. Kemajuan Ilmu dan Teknologi
yaitu kuratif dan preventif. Asuransi tersebut menanggung seluruh Sejalan dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi
biaya kesehatan, atau group health insurance (namun kepada pekerja dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan (penggunaan
dianjurkan agar tidak berobat secara berlebihan). peralatan kedokteran yang modern dan canggih) memberikan
4. Pemberian Tunjangan Kesehatan konsekuensi tersendiri, yaitu tingginya biaya yang harus
Perusahaan yang enggan dengan kesukaran biasanya dikeluarkan dalam berinvestasi. Hal ini membawa akibat
memberikan tunjangan kesehatan atau memberikan lumpsum biaya dibebankannya biaya investasi dan operasional tersebut pada
kesehatan kepada pegawainya dalam bentuk uang. Sakit maupun pemakai jasa pelayanan kesehatan.
tidak sakit tunjangannya sama. Sebaiknya tunjangan ini digunakan d. Perubahan Pola Penyakit
untuk mengikuti asuransi kesehatan (family health insurance). Meningkatnya biaya kesehatan juga dipengaruhi adanya
Tujuannya adalah menghindari pembelanjaan biaya kesehatan untuk perubahan pola penyakit, yang bergeser dari penyakit yang
kepentingan lain, misalnya untuk membeli rokok, minuman sifatnya akut menjadi penyakit yang bersifat kronis.
beralkohol, dan hal – hal lain yang malah merugikan kesehatannya. Dibandingkan dengan berbagai penyakit akut, perawatan
5. Rumah Sakit Perusahaan berbagai penyakit kronis ternyata lebih lama. Akibatnya biaya
Perusahaan yang mempunyai pegawai berjumlah besar yang dikeluarkan untuk perawatan dan penyembuhan penyakit
akan lebih diuntungkan apabila mengusahakan suatu rumah sakit ini akan lebih besar. Hal ini akan sangat mempengaruhi
untuk keperluan pegawainya dan keluarga pegawai yang tingginya biaya kesehatan.
ditanggungnya. Dalam praktisnya, rumah sakit ini bisa juga e. Perubahan Pola Pelayanan Kesehatan
dimanfaatkan oleh masyarakat bukan pegawai perusahaan tersebut. Perubahan pola pelayanan kesehatan ini terjadi akibat
Menyangkut kesehatan pegawainya, rumah sakit perusahaan harus perkembangan keilmuan dalam bidang kedokteran sehingga
menyiapkan rekam medis khusus, yang lebih lengkap, dan perlu terbentuk spesialisasi dan subspesialisasi yang menyebabkan
dievaluasi secara periodik. Perlu diingatkan bahwa pelayanan pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak (fragmented
kesehatan yang didapat dari rumah sakit perusahaan diupayakan bisa health service) dan satu sama lain seolah tidak berhubungan.
lebih baik bila dibandingkan jika dilayani oleh rumah sakit lain. Akibatnya sering terjadi tumpang tindih atau pengulangan
Dengan demikian, pegawai perusahaan yang dirawat akan merasa metoda pemeriksaan yang sama dan pemberian obat-obatan
puas dan bangga terhadap fasilitas yang disediakan. Rasa senang yang dilakukan pada seorang pasien, yang tentu berdampak
menerima fasilitas kesehatan ini akan membuahkan semangat pada semakin meningkatnya beban biaya yang harus
bekerja untuk membalas jasa perusahaan yang dinikmatinya. ditanggung oleh pasien selaku pengguna jasa layanan
kesehatan ini. Selain itu, dengan adanya pembagian spesialisasi
dan subspesialisasi tenaga pelayanan kesehatan, menyebabkan
I. Masalah yang sering ditemui dalam Pembiayaan Kesehatan hari perawatan juga akan meningkat.
f. Perubahan Pola Hubungan Dokter-Pasien
Masalah pokok yang sering ditemui dalam pembiayaan kesehatan : Sistem kekeluargaan yang dulu mendasari hubungan
dokter-pasien seakan sirna. Dengan adanya perkembangan
spesialisasi dan subspesialisasi serta penggunaan berbagai
1. Kurangnya dana yang tersedia
peralatan yang ditunjang dengan kemajuan ilmu dan Teknologi,
Kurangnya dana sering terkait dengan masih kurangnya
mengakibatkan meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan
kesadaran pengambil keputusan akan pentingnya arti kesehatan.
oleh pasien, hal ini tentu saja membuat pasien menuntut
Kebanyakan pengambil keputusan menganggap pelayanan dan
adanya kepastian pengobatan dan penyembuhan dari
pemeliharaan kesehatan hanyalah beban yang bersifat konsumtif dan
penyakitnya. Hal ini diperberat dengan semakin tingginya
tidak bersifat produktif, sehingga kurang mendapat prioritas.
tingkat pendidikan pasien selaku pengguna jasa layanan
2. Penyebaran dana yang tidak sesuai
kesehatan, yang menddorong semakin kritisnya pemikiran dan
Perbedaan fasilitas yang diberikan kepada karyawan yang
pengetahuan mereka tentang masalah kesehatan. Hingga bila
dilihat dari sudut lama masa kerja, jabatan/golongan, terkadang
terjadi hal-hal yang tidak diharapkan yang timbul selama masa
menimbulkan masalah tersendiri, terlebih lagi adanya kecenderungan
pearwatan atau pengobatan, dapat menimbulkan perselisihan
dari karyawan dengan jabatan yang tinggi, lebih memilih dan
yang cukup besar dan dapat mendorong munculnya sengketa
menuntut fasilitas yang lebih baik pula.
bahkan tuntutan hokum ke pengadilan. Hal tersebut diatas
3. Pemanfaatan dana yang tidak tepat
mendorong para dokter sering melakukan pemeriksaan yang
Selama ini banyak tumbuh sifat-sifat boros dalam pola
berlebihan (over utilization), demi kepastian akan tindakan
konsumsi pelayanan kesehatan, baik dari sisi penyelenggara
mereka dalam melakukan pengobatan dan perawatan, dan
pelayanan kesehatan maupun dari sisi karyawan. Pihak penyedia
juga dengan tujuan mengurangi kemungkinan kesalahan yang
pelayanan kesehatan akan berusaha memperbesar keuntungan
dilakukan dalam mendiagnosa penyakit yang diderita
dengan jalan melakukan berbagai pemeriksaan kesehatan yang
pasiennya. Konsekuensi yang terjadi adalah semakin tingginya
berlebihan menggunakan bermacam-macam alat canggih yang ada,
biaya yang dibutuhkan oleh pasien untuk mendapatkan
memperlama waktu rawat inap pengguna jasa, dan pembebanan
pelayanan kesehatan. Upaya lain yang sering dilakukan para
biaya-biaya administrasi yang berlebihan. Hal ini akan menimbulkan
dokter dalam melindungi dirinya terhadap tuntutan yang
pembengkakan terhadap biaya kesehatan yang dianggarkan.
mungkin terjadi, dengan cara mengasuransikan praktek
4. Pengelolaan dana yang belum sempurna
kedokterannya. Dengan semakin seringnya tuntutan hokum
Pengelolaan dana yang tepat dapat dan terdokumentasi
atas diri dokter menyebabkan premi yang harus dibayar
dengan baik sangat membantu pelaksanaan sistem pembiayaan
meningkat dari tahun ke tahun, dengan dampak semakin
kesehatan yang ada, meskipun dana yang dianggarkan terbatas. Hal
meningkatnya biaya pelayanan kesehatan yang diajukan.
ini berkaitan dengan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dan
g. Lemahnya Mekanisme Pengendalian Biaya
sikap mental pengelolanya.
Kurangnya peraturan perundang-undangan yang
5. Biaya kesehatan yang makin meningkat
ditetapkan untuk mengatur dan membatasi pemakaian biaya
Seiring dengan bertambahnya tahun, biaya pelayanan
pelayanan kesehatan menyebabkan pemakaiannya sering tidak
kesehatan semakin meningkat. Banyak penyebab yang berperan
terkendali, yang akhirnya akan membebani penanggung
dalam peningkatan biaya kesehatan, beberapa yang terpenting :
(perusahaan) dan masyarakat secara keseluruhan.
a. Tingkat Inflasi
h. Penyalahgunaan Asuransi Kesehatan
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh
Asuransi kesehatan (health Insurance) sebenamya
tingkat inflasi yang terjadi di masyarakat. Apabila terjadi
merupakan salah satu mekanisme pengendalian biaya
kenaikan harga di masyarakat, maka secara otomatis biaya
kesehatan, sesuai dengan anjuran yang diterapkan oleh
investasi dan juga biaya operasional pelayanan kesehatan akan
pemerintah. Tetapi jika diterapkan secara tidak tepat
meningkat pula, yang tentu saja akan dibebankan kepada
sebagaimana yang lazim ditemukan pada bentuk yang
pengguna jasa.
konvensional (third party system) dengan sistem mengganti
b. Tingkat Permintaan
biaya (reimbursement) justru akan mendorong naiknya biaya
kesehatan.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BPJS Kesehatan Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS antara lain adalah sebagai
adalah merupakan suatu badan dari pemerintah Badan Penyelenggara Jaminan berikut tidak sesuai prosedur, pelayanan diluar askes yang bekerjasama dengan
Sosial yang dibentuk pemerintah untuk memberikan Jaminan Kesehatan untuk BPJS, pelayanan bertujuan kosmetik, general check up, pengobatan alternatif,
Masyarakat dan seluruh warga negara Indonesia nantinya secara bertahap. pengobatan untuk mendapatkan keturunan.
Inilah yang dimaksud dengan pengertian definisi bpjs kesehatan.
Pengobatan impotensi, pelayanan kesehatan pada saat bencana dan pasien
BPJS kesehatan akan menjadi solusi kesehatan bagi masyarakat karena bunuh diri /penyakit yang timbul akibat kesengajaan untuk menyiksa diri
berbagai manfaat dan fasilitasnya. Manfaat yang didapat oleh peserta BPJS sendiri/ bunuh diri/ narkoba.
kesehatan mencakup pelayanan pencegahan dan pengobatan termasuk
pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis.
Cara Dan Syarat Mendaftar BPJS Kesehatan
Peserta BPJS adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat enam bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Pada dasarnya,
semua orang, entah bekerja, karyawan, pengusaha atau bahkan pengangguran, Tentang tata cara dan persyaratan mendaftar menjadi peserta BPJS
serta keluarganya, bisa menjadi peserta BPJS, asalkan membayar iuran. Kesehatan berdasarkan BPJS Kesehatan No. 4/2014 tentang tata cara
pendaftaran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan diberlakukan per 1
Jaminan kesehatan ini dapat diberikan oleh perusahaan untuk karyawannya November 2014 update dan terbaru antara lain adalah sebagai berikut :
beserta keluarga atau individual yang mengambil untuk sendiri dan keluarganya.

Untuk menjamin masyarakat tidak mampu, pemerintah menetapkan PBI, yaitu


1. Setiap calon peserta untuk melakukan pendaftaran 1 kartu keluarga
peserta BPJS Kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu (sesuai UU
(KK).
SJSN) yang iurannya dibayari oleh pemerintah
2. Harus memiliki NIK (Nomor Induk Kelauraga).
3. Harus punya rekening bank seperti Bank Nasional Indonesia (BNI),
Prinsip dasar program jaminan kesehatan ini adalah sesuai dengan apa yang
Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia.
telah dirumuskan oleh UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pasal 19 ayat
1 adalah jaminan kesehatan yang diselenggarakan secara nasional berdasarkan 4. Kartu BPJS juga baru bisa digunakan setelah tujuh hari mendaftar
atau membayar iuran.
prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas.

Manfaat Keuntungan Menjadi Peserta BPJS Kesehatan Berdasarkan informasi yang dilansir dari website aktualpost.com terkait dengan
pemberitaan Syarat Pendaftaran BPJS Kesehatan Memberatkan Calon
Peserta bahwasannya syarat pendaftaran program layanan Kesehatan Badan
Ada beberapa manfaat serta keuntungan yang didapat dan diperoleh oleh para Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dirasa memberatkan masyarakat
peserta BPJS Kesehatan, baik di dalam fasilitas pelayanan kesehatan maupun demikian pernyataan dari aktivis kesehatan yang tergabung dalam BPJS Watch.
pelayanan kesehatan yang akan didapatkan para peserta jaminan kesehatan ini.
Untuk itu pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan dengan
Mulai 1 Januari 2014 negara kita sudah memiliki program Jaminan Kesehatan melakukan perubahan peraturan pendaftaran BPJS Kesehatan yang sudah ada.
Nasional (JKN) sebagai salah satu wujud dari Jaminan Sosial Nasional yang
diamanatkan oleh Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional.

Melalui program BPJS ini, maka setiap warga negara bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan yang komprehensif yang mencakup promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative dengan biaya yang ringan karena menggunakan sistem
asuransi.

Dengan menjadi peserta program BPJS dan JKN ini, pada saat berobat kita
hanya perlu mengikuti prosedur yang ditetapkan dan menunjukan kartu
kepesertaan untuk mendapatkan layanan kesehatan sesuai kebutuhan.

Prosedur dimaksud adalah, setiap peserta yang membutuhkan pelayanan


kesehatan harus terlebih dahulu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan
tingkat pertama; seperti puskesmas, klinik swasta, atau klinik TNI-Polri yang
bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Datangi kantor BPJS Kesehatan untuk mengisi formulir registrasi. Selanjutnya,
Pelayanan kesehatan dari fasilitas kesehatan yang lebih tinggi seperti rumah BPJS Kesehatan akan memberi anda informasi tentang virtual account. Dari situ,
sakit baru boleh di akses atas dasar rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat lakukan pembayaran ke BANK BNI46 atau BRI atau Mandiri atau ke Kantor Pos
pertama, kecuali kondisi darurat. Pengabaian terhadap prosedur ini maka dengan mempergunakan virtual account tersebut.
pembiayaan yang timbul tidak menjadi tanggungan program JKN.
Setelah melakukan pembayaran, anda kembali ke kantor BJPS Kesehatan untuk
Untuk pelayanan pencegahan (promotif dan preventif) pelayanan yang konfirmasi pembayaran iuran dan akan diberikan kartu keanggotaan JKN.
didapatkan peserta BPJS kesehatan antara lain adalah sebagai berikut :

Iuran Peserta BPJS Kesehatan


1. Penyuluhan kesehatan, meliputi paling sedikit penyuluhan mengenai
pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan
sehat. Anggota dan juga peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ini
2. Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri adalah terbagi menjadi 2 yaitu kelompok peserta baru dan pengalihan dari
pertusis tetanus dan Hepatitis B (DPT-HB), Polio dan Campak. program terdahulu, yaitu Asuransi Kesehatan, Jaminan Kesehatan Masyarakat,
3. Keluarga Berencana, meliputi konseling, kontrasepsi dasar, Tentara Nasional Indonesia, Polri, dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
vasektomi dan tubektomi
4. Screening kesehatan diberikan secara selektif yang ditujukan untuk Kepesertaan BPJS Kesehatan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 12
mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, terdiri atas dua kelompok, yaitu
risiko penyakit tertentu. peserta penerima bantuan iuran (PBI) dan peserta bukan PBI.
5. Jenis penyakit kanker, bedah jantung, hingga dialisis (gagal ginjal).
Peserta PBI adalah orang yang tergolong fakir miskin dan tidak mampu, yang
preminya akan dibayar oleh pemerintah. Sedangkan yang dimaksud dengan
peserta BPJS yang tergolong bukan PBI, yaitu pekerja penerima upah (pegawai
Biaya pengobatan peserta BPJS yang ditanggung adalah antara lain :
negeri sipil, anggota TNI/Polri, pejabat negara, pegawai pemerintah non-pegawai
negeri, dan pegawai swasta).

Pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja (investor, pemberi kerja,
 Istri / suami yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan pensiunan, veteran, janda veteran, dan anak veteran).
istri/suami (Daftar istri / suami yang sah yang tercantum dalam
daftar gaji / slip gaji, dan termasuk dalam daftar penerima Fasilitas yang didapat masing-masing kepesertaan adalah sebagai berikut:
pensiun/carik Dapem).
 Anak (anak kandung / anak tiri / anak angkat) yang sah dari peserta Peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran)
yang mendapat tunjangan anak, yang tercantum dalam daftar
gaji/slip gaji, termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Fasilitas pelayanan kesehatan PBI BPJS Kesehatan antara lain adalah sebagai
Dapem, belum berumur 21 tahun atau telah berumur 21 tahun berikut :
sampai 25 tahun namun masih mengikuti pendidikan formal, belum
menikah, belum berpenghasilan dan masih menjadi tanggungan
peserta.
1. Pekerja penerima upah akan mendapatkan pelayanan kelas I dan II
 Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan 2. Pekerja bukan penerima upah akan mendapatkan pelayanan kelas
urutan tanggal lahir, termasuk didalamnya anak angkat maksimal I, II dan III sesuai dengan premi dan kelas perawatan yang dipilih.
satu orang.
3. Bukan pekerja bisa mendapatkan kelas layanan kesehatan I, II, dan
III sesuai dengan premi dan kelas perawatan yang dipilih.

Pada saat mendaftar, ada tiga kategori iuran JKN yang bisa dipilih:

 Iuran 59.500 rupiah per jiwa per bulan untuk mendapat pelayanan di
ruang perawatan rumah sakit kelas I.
 Iuran 42.500 rupiah jiwa per bulan untuk mendapat pelayanan di
ruang perawatan rumah sakit kelas II.
 Iuran 25.500 rupiah jiwa per bulan untuk mendapat pelayanan di
ruang perawatan rumah sakit kelas III.

Persyaratan pendaftaran, yang harus diserahkan pada saat mendaftar:

1. Formulir pendaftaran yang tersedia di kantor BJPS Kesehatan dan


sudah diisi.
2. KTP/SIM/Paspor dan kartu Keluarga (asli dan fotocopy);
3. Pas foto berwarna ukuran 3 X 4 sebanyak 2 lembar.
4. Kartu Askes atau Jamkesmas atau JPK Jamsostek, yang masih
berlaku. (Khusus bagi mereka yang menjadi peserta Askes atau
Jamkesmas atau Jamsostek)

Anda mungkin juga menyukai