Dari pengertian di atas tampak ada dua sudut pandang biaya kesehatan jika berkelanjutan, serta menjamin terpenihinya ekuitas.
ditinjau dari : Alokasi dana yang diperoleh dari pemerintah untuk upaya kesehatan
dilakukan melalui penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
(pusat maupun daerah), sekurang-kurangnya 5% dari PBD atau 15% dari
1. Penyelenggara pelayanan kesehatan (provider) yaitu besarnya
total anggaran pendapatan dan belanja setiap tahaunnya. Pembiayaan
dana untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang berupa dana
kesehatan untuk orang miskin dan tidak mampu adalah tanggung
investasi serta dana operasional.
jawab pemerintah.
2. Pemakai jasa pelayanan (health consumer) yaitu besarnya dana
yang dikeluarkan untuk dapat memanfaatkan suatu upaya/jasa 2. Efektif dan Efisien
kesehatan.
Pembelanjaan dana kesehatan dilakukan melalui
kesesuaian antara perencanaan pembiayaan kesehatan, penguatan
kapasitas menejemen perencanaan anggaran dan kompetensi
B. Manfaat dan Tujuan
pemberi pelayanan kesehatan dengan tujuan pembangunan
kesehatan.
Menurut Departemen Kesehatan yang dimuat dalam Rancangan Final
Sistem Kesehatan nasional (2009), tujuan penyelenggaraan sistem
Dana pemerintah yang ditujukan untuk pembangunan
pembiayaan kesehatan adalah tersedianya pembiayaan kesehatan dalam
kesehatan khususnya diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, merata, dan termanfaatkan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan dengan mengupayakan
secara berhasilguna dan berdaya guna, untuk menjamin terselenggaranya
masyarakat rentan dan keluarga miskin, daerah terpencol, perbatasan,
pembangunan kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan derajat
pulau-pulau terluar dan terdepan, serta yang tidak diminati swasta.
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Prioritas pembiayaan oleh pemerintah lainnya adalah program-
program kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap
peningkatan derajat kesehatan.
1. Dana
Setiap dana kesehatan digunakan secara nertanggung
jawab berdasarkan prinsip pengelolaan kepemerintahan yang baik,
Dana untuk sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia transparan, dan mengacu pada peraturan perindangan yang berlaku.
diambil dari sumber pemerintah, dari sektor kesehatan dan sektor lain Dana kesehatan diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
yang terkait, dari masyarakat, swasta, maupun sumber lainnya yang perorangan dan masyarakat memalui pengembangan sistem jaminan
digunakan untuk mendikung pelaksanaan pembangunan kesehatan. kesehatan sosial, sehingga dapat menjamin terpelihara dan
Dana yang tersedua harus mencukupi dan dapat terlindunginya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar
dipertanggungjawabkan. kesehatan.
Berupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan Jenis pelayanan kesehatan antara lain :
kebutuhan. Jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan
1. Penataan Terpadu (managed care)
baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya
Merupakan pengurusan pembiayaan kesehatan sekaligus
kesehatan.
dengan pelayanan kesehatan. Pada saat ini penataan terpadu telah
banyak dilakukan di masyarakat dengan program Jaminan Pelayanan
3. Pemanfaatan. Kesehatan Masyarakat atau JPKM. Managed care membuat biaya
pelayanan kesehatan yang dikeluarkan bisa lebih efisien. Persyaratan
Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika agar pelayanan managed care di perusahaan dapat berhasil baik,
pemanfaatannya tidak mendapat pengaturan yang optimal, niscaya antara lain:
akan banyak menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutan akan a. Para pekerja dan keluarganya yang ditanggung perusahaan
menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. harus sadar bahwa kesehatannya merupakan tanggung jawab
masing-masing atau tanggung jawab individu. Perusahaan
akan membantu upaya untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Hal ini perlu untuk menghidari bahaya
Untuk dapat melaksanakan syarat – syarat pokok tersebut perlu dilakukan moral hazard
beberapa hal, antara lain : b. Para pekerja harus menyadari bahwa managed care
menganut sistem rujukan.
c. Para pekerja harus menyadari bahwa ada pembatasan fasilitas Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh
berobat, misalnya obat yang digunakan adalah obat generik tingkat permintaan yang ditemukan di masyarakat. Untuk
kecuali bila keadaan tertentu memerlukan life saving. bidang kesehatan, tingkat permintaan itu dipengaruhi
d. Prinsip kapitasi dan optimalisasi harus dilakukan sedikitnya oleh dua faktor, yaitu meningkatnya kuantitas
2. Sistem reimbursement penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan, yang
Perusahaan membayar biaya pengobatan berdasarkan fee karena jumlahnya lebih atau bertambah banyak, maka biaya
for services. Sistem ini memungkinkan terjadinya over utilization. yang harus disediakan meningkat pula. Faktor kedua adalah
Penyelewengan biaya kesehatan yang dikeluarkan pun dapat terjadi meningkatnya kualitas penduduk. Dengan tingkat pendidikan
akibat pemalsuan identitas dan jenis layanan oleh karyawan maupun dan penghasilan yang lebih baik, mereka akan menuntut
provider layanan kesehatan. penyediaan layanan kesehatan yang baik pula dan hal ini
3. Asuransi membutuhkan biaya pelayana kesehatan yang lebih baik dan
Perusahaan bisa menggunakan modal asuransi kesehatan lebih besar. Kedua hal tersebut tentu saja akan sangat
dalam upaya melaksanakan pelayanan kesehatan bagi pekerjanya. mempengaruhi besarnya biaya yang dibutuhkan dalam
Dianjurkan agar asuransi yang diambil adalah asuransi kesehatan pelayanan dan pemeliharaan kesehatan.
yang mencakup seluruh jenis pelayanan kesehatan (comprehensive), c. Kemajuan Ilmu dan Teknologi
yaitu kuratif dan preventif. Asuransi tersebut menanggung seluruh Sejalan dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi
biaya kesehatan, atau group health insurance (namun kepada pekerja dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan (penggunaan
dianjurkan agar tidak berobat secara berlebihan). peralatan kedokteran yang modern dan canggih) memberikan
4. Pemberian Tunjangan Kesehatan konsekuensi tersendiri, yaitu tingginya biaya yang harus
Perusahaan yang enggan dengan kesukaran biasanya dikeluarkan dalam berinvestasi. Hal ini membawa akibat
memberikan tunjangan kesehatan atau memberikan lumpsum biaya dibebankannya biaya investasi dan operasional tersebut pada
kesehatan kepada pegawainya dalam bentuk uang. Sakit maupun pemakai jasa pelayanan kesehatan.
tidak sakit tunjangannya sama. Sebaiknya tunjangan ini digunakan d. Perubahan Pola Penyakit
untuk mengikuti asuransi kesehatan (family health insurance). Meningkatnya biaya kesehatan juga dipengaruhi adanya
Tujuannya adalah menghindari pembelanjaan biaya kesehatan untuk perubahan pola penyakit, yang bergeser dari penyakit yang
kepentingan lain, misalnya untuk membeli rokok, minuman sifatnya akut menjadi penyakit yang bersifat kronis.
beralkohol, dan hal – hal lain yang malah merugikan kesehatannya. Dibandingkan dengan berbagai penyakit akut, perawatan
5. Rumah Sakit Perusahaan berbagai penyakit kronis ternyata lebih lama. Akibatnya biaya
Perusahaan yang mempunyai pegawai berjumlah besar yang dikeluarkan untuk perawatan dan penyembuhan penyakit
akan lebih diuntungkan apabila mengusahakan suatu rumah sakit ini akan lebih besar. Hal ini akan sangat mempengaruhi
untuk keperluan pegawainya dan keluarga pegawai yang tingginya biaya kesehatan.
ditanggungnya. Dalam praktisnya, rumah sakit ini bisa juga e. Perubahan Pola Pelayanan Kesehatan
dimanfaatkan oleh masyarakat bukan pegawai perusahaan tersebut. Perubahan pola pelayanan kesehatan ini terjadi akibat
Menyangkut kesehatan pegawainya, rumah sakit perusahaan harus perkembangan keilmuan dalam bidang kedokteran sehingga
menyiapkan rekam medis khusus, yang lebih lengkap, dan perlu terbentuk spesialisasi dan subspesialisasi yang menyebabkan
dievaluasi secara periodik. Perlu diingatkan bahwa pelayanan pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak (fragmented
kesehatan yang didapat dari rumah sakit perusahaan diupayakan bisa health service) dan satu sama lain seolah tidak berhubungan.
lebih baik bila dibandingkan jika dilayani oleh rumah sakit lain. Akibatnya sering terjadi tumpang tindih atau pengulangan
Dengan demikian, pegawai perusahaan yang dirawat akan merasa metoda pemeriksaan yang sama dan pemberian obat-obatan
puas dan bangga terhadap fasilitas yang disediakan. Rasa senang yang dilakukan pada seorang pasien, yang tentu berdampak
menerima fasilitas kesehatan ini akan membuahkan semangat pada semakin meningkatnya beban biaya yang harus
bekerja untuk membalas jasa perusahaan yang dinikmatinya. ditanggung oleh pasien selaku pengguna jasa layanan
kesehatan ini. Selain itu, dengan adanya pembagian spesialisasi
dan subspesialisasi tenaga pelayanan kesehatan, menyebabkan
I. Masalah yang sering ditemui dalam Pembiayaan Kesehatan hari perawatan juga akan meningkat.
f. Perubahan Pola Hubungan Dokter-Pasien
Masalah pokok yang sering ditemui dalam pembiayaan kesehatan : Sistem kekeluargaan yang dulu mendasari hubungan
dokter-pasien seakan sirna. Dengan adanya perkembangan
spesialisasi dan subspesialisasi serta penggunaan berbagai
1. Kurangnya dana yang tersedia
peralatan yang ditunjang dengan kemajuan ilmu dan Teknologi,
Kurangnya dana sering terkait dengan masih kurangnya
mengakibatkan meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan
kesadaran pengambil keputusan akan pentingnya arti kesehatan.
oleh pasien, hal ini tentu saja membuat pasien menuntut
Kebanyakan pengambil keputusan menganggap pelayanan dan
adanya kepastian pengobatan dan penyembuhan dari
pemeliharaan kesehatan hanyalah beban yang bersifat konsumtif dan
penyakitnya. Hal ini diperberat dengan semakin tingginya
tidak bersifat produktif, sehingga kurang mendapat prioritas.
tingkat pendidikan pasien selaku pengguna jasa layanan
2. Penyebaran dana yang tidak sesuai
kesehatan, yang menddorong semakin kritisnya pemikiran dan
Perbedaan fasilitas yang diberikan kepada karyawan yang
pengetahuan mereka tentang masalah kesehatan. Hingga bila
dilihat dari sudut lama masa kerja, jabatan/golongan, terkadang
terjadi hal-hal yang tidak diharapkan yang timbul selama masa
menimbulkan masalah tersendiri, terlebih lagi adanya kecenderungan
pearwatan atau pengobatan, dapat menimbulkan perselisihan
dari karyawan dengan jabatan yang tinggi, lebih memilih dan
yang cukup besar dan dapat mendorong munculnya sengketa
menuntut fasilitas yang lebih baik pula.
bahkan tuntutan hokum ke pengadilan. Hal tersebut diatas
3. Pemanfaatan dana yang tidak tepat
mendorong para dokter sering melakukan pemeriksaan yang
Selama ini banyak tumbuh sifat-sifat boros dalam pola
berlebihan (over utilization), demi kepastian akan tindakan
konsumsi pelayanan kesehatan, baik dari sisi penyelenggara
mereka dalam melakukan pengobatan dan perawatan, dan
pelayanan kesehatan maupun dari sisi karyawan. Pihak penyedia
juga dengan tujuan mengurangi kemungkinan kesalahan yang
pelayanan kesehatan akan berusaha memperbesar keuntungan
dilakukan dalam mendiagnosa penyakit yang diderita
dengan jalan melakukan berbagai pemeriksaan kesehatan yang
pasiennya. Konsekuensi yang terjadi adalah semakin tingginya
berlebihan menggunakan bermacam-macam alat canggih yang ada,
biaya yang dibutuhkan oleh pasien untuk mendapatkan
memperlama waktu rawat inap pengguna jasa, dan pembebanan
pelayanan kesehatan. Upaya lain yang sering dilakukan para
biaya-biaya administrasi yang berlebihan. Hal ini akan menimbulkan
dokter dalam melindungi dirinya terhadap tuntutan yang
pembengkakan terhadap biaya kesehatan yang dianggarkan.
mungkin terjadi, dengan cara mengasuransikan praktek
4. Pengelolaan dana yang belum sempurna
kedokterannya. Dengan semakin seringnya tuntutan hokum
Pengelolaan dana yang tepat dapat dan terdokumentasi
atas diri dokter menyebabkan premi yang harus dibayar
dengan baik sangat membantu pelaksanaan sistem pembiayaan
meningkat dari tahun ke tahun, dengan dampak semakin
kesehatan yang ada, meskipun dana yang dianggarkan terbatas. Hal
meningkatnya biaya pelayanan kesehatan yang diajukan.
ini berkaitan dengan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dan
g. Lemahnya Mekanisme Pengendalian Biaya
sikap mental pengelolanya.
Kurangnya peraturan perundang-undangan yang
5. Biaya kesehatan yang makin meningkat
ditetapkan untuk mengatur dan membatasi pemakaian biaya
Seiring dengan bertambahnya tahun, biaya pelayanan
pelayanan kesehatan menyebabkan pemakaiannya sering tidak
kesehatan semakin meningkat. Banyak penyebab yang berperan
terkendali, yang akhirnya akan membebani penanggung
dalam peningkatan biaya kesehatan, beberapa yang terpenting :
(perusahaan) dan masyarakat secara keseluruhan.
a. Tingkat Inflasi
h. Penyalahgunaan Asuransi Kesehatan
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh
Asuransi kesehatan (health Insurance) sebenamya
tingkat inflasi yang terjadi di masyarakat. Apabila terjadi
merupakan salah satu mekanisme pengendalian biaya
kenaikan harga di masyarakat, maka secara otomatis biaya
kesehatan, sesuai dengan anjuran yang diterapkan oleh
investasi dan juga biaya operasional pelayanan kesehatan akan
pemerintah. Tetapi jika diterapkan secara tidak tepat
meningkat pula, yang tentu saja akan dibebankan kepada
sebagaimana yang lazim ditemukan pada bentuk yang
pengguna jasa.
konvensional (third party system) dengan sistem mengganti
b. Tingkat Permintaan
biaya (reimbursement) justru akan mendorong naiknya biaya
kesehatan.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BPJS Kesehatan Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS antara lain adalah sebagai
adalah merupakan suatu badan dari pemerintah Badan Penyelenggara Jaminan berikut tidak sesuai prosedur, pelayanan diluar askes yang bekerjasama dengan
Sosial yang dibentuk pemerintah untuk memberikan Jaminan Kesehatan untuk BPJS, pelayanan bertujuan kosmetik, general check up, pengobatan alternatif,
Masyarakat dan seluruh warga negara Indonesia nantinya secara bertahap. pengobatan untuk mendapatkan keturunan.
Inilah yang dimaksud dengan pengertian definisi bpjs kesehatan.
Pengobatan impotensi, pelayanan kesehatan pada saat bencana dan pasien
BPJS kesehatan akan menjadi solusi kesehatan bagi masyarakat karena bunuh diri /penyakit yang timbul akibat kesengajaan untuk menyiksa diri
berbagai manfaat dan fasilitasnya. Manfaat yang didapat oleh peserta BPJS sendiri/ bunuh diri/ narkoba.
kesehatan mencakup pelayanan pencegahan dan pengobatan termasuk
pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis.
Cara Dan Syarat Mendaftar BPJS Kesehatan
Peserta BPJS adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat enam bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Pada dasarnya,
semua orang, entah bekerja, karyawan, pengusaha atau bahkan pengangguran, Tentang tata cara dan persyaratan mendaftar menjadi peserta BPJS
serta keluarganya, bisa menjadi peserta BPJS, asalkan membayar iuran. Kesehatan berdasarkan BPJS Kesehatan No. 4/2014 tentang tata cara
pendaftaran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan diberlakukan per 1
Jaminan kesehatan ini dapat diberikan oleh perusahaan untuk karyawannya November 2014 update dan terbaru antara lain adalah sebagai berikut :
beserta keluarga atau individual yang mengambil untuk sendiri dan keluarganya.
Manfaat Keuntungan Menjadi Peserta BPJS Kesehatan Berdasarkan informasi yang dilansir dari website aktualpost.com terkait dengan
pemberitaan Syarat Pendaftaran BPJS Kesehatan Memberatkan Calon
Peserta bahwasannya syarat pendaftaran program layanan Kesehatan Badan
Ada beberapa manfaat serta keuntungan yang didapat dan diperoleh oleh para Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dirasa memberatkan masyarakat
peserta BPJS Kesehatan, baik di dalam fasilitas pelayanan kesehatan maupun demikian pernyataan dari aktivis kesehatan yang tergabung dalam BPJS Watch.
pelayanan kesehatan yang akan didapatkan para peserta jaminan kesehatan ini.
Untuk itu pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan dengan
Mulai 1 Januari 2014 negara kita sudah memiliki program Jaminan Kesehatan melakukan perubahan peraturan pendaftaran BPJS Kesehatan yang sudah ada.
Nasional (JKN) sebagai salah satu wujud dari Jaminan Sosial Nasional yang
diamanatkan oleh Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional.
Melalui program BPJS ini, maka setiap warga negara bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan yang komprehensif yang mencakup promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative dengan biaya yang ringan karena menggunakan sistem
asuransi.
Dengan menjadi peserta program BPJS dan JKN ini, pada saat berobat kita
hanya perlu mengikuti prosedur yang ditetapkan dan menunjukan kartu
kepesertaan untuk mendapatkan layanan kesehatan sesuai kebutuhan.
Pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja (investor, pemberi kerja,
Istri / suami yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan pensiunan, veteran, janda veteran, dan anak veteran).
istri/suami (Daftar istri / suami yang sah yang tercantum dalam
daftar gaji / slip gaji, dan termasuk dalam daftar penerima Fasilitas yang didapat masing-masing kepesertaan adalah sebagai berikut:
pensiun/carik Dapem).
Anak (anak kandung / anak tiri / anak angkat) yang sah dari peserta Peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran)
yang mendapat tunjangan anak, yang tercantum dalam daftar
gaji/slip gaji, termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Fasilitas pelayanan kesehatan PBI BPJS Kesehatan antara lain adalah sebagai
Dapem, belum berumur 21 tahun atau telah berumur 21 tahun berikut :
sampai 25 tahun namun masih mengikuti pendidikan formal, belum
menikah, belum berpenghasilan dan masih menjadi tanggungan
peserta.
1. Pekerja penerima upah akan mendapatkan pelayanan kelas I dan II
Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan 2. Pekerja bukan penerima upah akan mendapatkan pelayanan kelas
urutan tanggal lahir, termasuk didalamnya anak angkat maksimal I, II dan III sesuai dengan premi dan kelas perawatan yang dipilih.
satu orang.
3. Bukan pekerja bisa mendapatkan kelas layanan kesehatan I, II, dan
III sesuai dengan premi dan kelas perawatan yang dipilih.
Pada saat mendaftar, ada tiga kategori iuran JKN yang bisa dipilih:
Iuran 59.500 rupiah per jiwa per bulan untuk mendapat pelayanan di
ruang perawatan rumah sakit kelas I.
Iuran 42.500 rupiah jiwa per bulan untuk mendapat pelayanan di
ruang perawatan rumah sakit kelas II.
Iuran 25.500 rupiah jiwa per bulan untuk mendapat pelayanan di
ruang perawatan rumah sakit kelas III.