Anda di halaman 1dari 69

PEDOMAN

SUMBER DAYA
MANUSIA

No. Dok :
PM-4.01
2018

Dokumen ini merupakan Kebijakan Mutu STIKES SURABAYA tentang


garis besar haluan Manajemen dalam mengelola Sumber Daya
Manusia pada seluruh tatanan di STIKES SURABAYA

RAHASIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SURABAYA
Jl. Medokan Semampir Indah No. 27 SURABAYA
LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui,
Ketua STIKES SURABAYA

Uswatun Hasanah, M.Ked.Trop

Di sahkan di : SURABAYA

Tanggal : .........../............/...........(tgl/ bln/ tahun)

Ketua Yayasan PSDMIT

Dr. Ahmad Hariyanto, M.Si

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page i


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat TUHAN Yang Maha Esa atas
terbit Buku Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia di STIKES
SURABAYA ini sebagai wujud komitmen mutu dalam mengelola sumber
daya manusia yang bermutu dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.
Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan memberikan
kepastian dalam pencapaian gold institusi STIKES SURABAYA. Indikator
dan acuan keberhasilan tersebut menjadi bagian dalam buku pedoman ini.
Oleh karenanya hal ini dapat dijadikan acuan yang bermanfaat bagi
manajemen dan staf di STIKES SURABAYA, demikian pula bagi seluruh
pemangku kepentingan.
Semoga kehadiran buku pedoman ini akan membawa banyak
manfaat. Kekurang sempurnaan tentunya masih banyak mewarnai isi dari
buku pedoman ini,untuk itu diharapkan saran perbaikan jika dari sisi aplikatif
perlu dilakukan perbaikan.
Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dalam penyusunan buku perdoman ini. Semoga
kerja sama yang terjalin akan terus terbina dimasa yang akan datang.

Ketua STIKES SURABAYA

Uswatun Hasanah, M.Ked.Trop


NIP.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page ii


DAFTAR ISI

Sampul ..................................................................................................... i

Lembar pengesahan ............................................................................... i

Kata pengantar ........................................................................................ ii

Daftar Isi ................................................................................................... iii

BAB 1 Dasar dan Ketentuan ................................................................... 1

1.1 Ruang lingkup ..................................................................................... 1

1.2 Landasan Hukum ................................................................................. 1

1.3 Istilah dan Definisi ............................................................................... 2


BAB 2 Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi ..................................... 9
2.1 Struktur Organisasi ............................................................................. 9
2.2 Tugas dan Fungsi ............................................................................... 11
BAB 3 ISI .................................................................................................. 24
3.1 kebijakan Umum ................................................................................. 24
3.2 ketentuan pokok pegawai .................................................................... 24
3.3 Formasi dan Penerimaan pegawai ....................................................... 24
3.4 Mutasi, Pengangkatan Pejabat, Pejabat Pengganti / Pejabat
Sementara Dan Penugasan ....................................................................... 28
3.5 Perjalanan Dinas ................................................................................. 31
3.6 Hari Jam Kerja, Libur Hari Kerja dan Lembur ...................................... 32
3.7 Cuti dan Ijin meninggalkan pekerjaan ................................................. 34
3.8 Penggolongan dan Penggajian ........................................................... 41
3.9 Fasilitas Olah Raga, Kesenian dan Rekreasi ....................................... 43
3.10 Fasilitas Peribadatan .......................................................................... 43
3.11 Gratifikasi ........................................................................................... 43
3.12 Pendidikan, Pelatihan Dan Seminar / Workshop ................................ 43
3.13 Disiplin Pegawai dan Sanksi Hukuman .............................................. 44
3.14 pemberhentian dan pemberhentian sementara.................................. 52
3.15 Pensiun ............................................................................................. 56
3.16 Penyelesaian Keluhan dan Pengaduan ............................................. 56

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page iii


3.17 Tenaga Pendidik / Dosen ................................................................... 57
3.18 Ketentuian khusus ............................................................................. 62
3.19 Monitoring ......................................................................................... 62
3.20 evaluasi ............................................................................................. 63
3.21 rekaman ............................................................................................ 64
3.22 ketentuan penutup ............................................................................ 64

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page iv


BAB 1
DASAR DAN KETENTUAN
1.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencakup
Dosen dan Tenaga Kependidikan adalah pedoman yang mengatur bagaimana
STIKES SURABAYA Menetapkan, Melaksanakan,dan Mengendalikan Standar
Dosen dan Tenaga Kependidikan serta hal-hal yang berhubungan dengan dosen
dan tenaga kependidikan yang mencakup, rekrutasi, masa percobaan, perjanjian
kerja, penilaian prestasi kerja, mutasi, promosi dan demosi, waktu kerja, kerja
lembur dan cuti, penghargaan, jaminan sosial, pengembangan/pembinaan,
keselamatan dan kesehatan kerja, disiplin kerja, perjalanan dinas, pengakhiran
hubungan kerja serta beban kerja dosen sebagai bagian dari Sistim Penjaminan
Mutu Internal STIKES SURABAYA.
1.2 Landasan Hukum
No Dasar hukum Pasal
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Pasal 12 ayat 3
Pasal 41
12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
Pasal 69 ayat 1
Pasal 70 ayat 2
Pasal 72 ayat 2
Pasal 72 ayat 3
Pasal 72 ayat 4
2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Pasal 45
Pasal 46 ayat 2
14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
Pasal 47 ayat 1
Pasal 47 ayat 2
Pasal 48 ayat 1
Pasal 48 ayat 2
Pasal 51 ayat 1
Pasal 52 ayat 1
Pasal 52 ayat 3
Pasal 53 ayat 1
Pasal 53 ayat 2
Pasal 54 ayat 2
Pasal 58
Pasal 60
Pasal 63 ayat 3
Pasal 66
Pasal 67 ayat 1
Pasal 67 ayat 2
Pasal 68 ayat 1
Pasal 68 ayat 2

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 1


Pasal 71 ayat 2
Pasal 72 ayat 2
Pasal 75 ayat 4
Pasal 76 ayat 1
Pasal 76 ayat 2
Pasal 78 ayat 3
3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pasal 32 ayat 1
Pasal 32 ayat 2
Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen
Pasal 32 ayat 5
Pasal 32 ayat 6
4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Pasal 11
13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 54
Pasal 60
Pasal 77 ayat 2
Pasal 78
Pasal 79 ayat 1 dan 2
Pasal 80
Pasal 82 ayat 1
Pasal 82 ayat 2
Pasal 83
Pasal 85 ayat 1
Pasal 85 ayat 2
Pasal 85 ayat 3
Pasal 86 ayat 1
Pasal 88 ayat 1,2 dan
3
Pasal 89
Pasal 90 ayat 1 dan 2
Pasal 91
Pasal 92
Pasal 93
Pasal 99
Pasal 100
Pasal 111
Pasal 114
Pasal 156
Pasal 168

1.3 Istilah dan Definisi


1.3.1 Pedoman Sumber Daya Manusia
Adalah pedoman yang mengatur bagaimana STIKES SURABAYA
Menetapkan, Melaksanakan, dan Mengendalikan Standar Dosen dan
Tenaga Kependidikan serta hal-hal yang berhubungan dengan dosen dan
tenaga kependidikan yang mencakup, rekrutasi, masa percobaan,
perjanjian kerja, penilaian prestasi kerja, mutasi, promosi dan demosi,

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 2


waktu kerja, kerja lembur dan cuti, penghargaan, jaminan sosial,
pengembangan/pembinaan, keselamatan dan kesehatan kerja, disiplin
kerja, perjalanan dinas, pengakhiran hubungan kerja serta beban kerja
dosen sebagai bagian dari Sistim Penjaminan Mutu Internal STIKES
SURABAYA.
1.3.2 STIKES SURABAYA
Adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan SURABAYA yang didirikan
berdasarkan Keputusan Ditjen Dikti Nomor 162/D/0/2007 tanggal 23
Agustus 2007 tentang pemberian ijin penyelenggaraan program studi dan
pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) SURABAYA di
SURABAYA yang diselenggarakan oleh Yayasan Pengembangan Sumber
daya manusia Telang Akte Notaris Irwan Yudhiyanto, SH tanggal 1 agustus
2011 berkedudukan di Jl. Trunojoyo No.65 Bangkalan Jawa Timur.
1.3.3 Ketua
Adalah pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian pengabdian
kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan mahasiswa, tenaga
administrasi, dan administrasi STIKES SURABAYA serta hubungan
dengan lingkungannya.
1.3.4 Wakil Ketua 1
Adalah membantu Ketua dalam menjalankan organisasi STIKES.dan
melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan
kebijakan Ketua pada ranah Akademik, Organisasi mahasiswa dan unit
pendukung proses pembelajaran.
1.3.5 Wakil Ketua 2
Adalah membantu Ketua dalam menjalankan organisasi STIKES.dan
melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan
kebijakan Ketua pada ranah Non Akademik, SDM (dosen dan tenaga
kependidikan), Keuangan serta kerjasama dan unit lain pendukung proses
pembelajaran.
1.3.6 Wakil Ketua 3
Adalah membantu Ketua dalam menjalankan organisasi STIKES.dan
melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan
kebijakan Ketua pada ranah Non Akademik, Humas, kerjasama dan
Penerimaan mahasiswa baru.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 3


1.3.7 Program Studi
Adalah unit kerja pelaksana penyelenggara pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat dalam lingkup program studi STIKES SURABAYA
sesuai dengan ketetapan Ketua STIKES SURABAYA.
1.3.8 Ka. Program Studi
Adalah penanggung jawab pelaksanaan fungsi pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat dilingkungan program studi.
1.3.9 Sek. Prodi
Membantu ka.prodi dalam menjalankan fungsi prodi ( pengajaran, penelitia
dan pengabdian masyarakat)
1.3.10 Lembaga
Adalah unit kerja otonom di unit kerja STIKES atau unit kerja prodi yang
dibentuk sebagai pelaksana program khusus sesuai dengan ketetapan
Ketua.
1.3.11 Kepala Lembaga
Adalah penanggung jawab pelaksana program lembaga di lingkungan
STIKES SURABAYA.
1.3.12 Sek. Lembaga
Membantu menjalankan tugas dan fungsi kepala lembaga.
1.3.13 Bagian
Adalah unit kerja sebagai penyelenggara penunjang pendidikan dan
administrasi, umum dan keuangan sesuai dengan ketetapan Ketua STIKES
SURABAYA.
1.3.14 Kepala Bagian
Adalah penanggung jawab teknis pelaksanaan seluruh proses kegiatan unit
kerja bagian.
1.3.15 Kepala Sub Bagian
Pelaksana kegiatan dan membantu kinerja kepala bagian.
1.3.16 Jabatan Fungsional Akademik Nasional
Adalah jabatan fungsional yang diberikan kepada tenaga pendidik (dosen)
berdasarkan kompetensi akademik yang ditetapkan oleh pemerintah/
Departemen Pendidikan Nasional/ Kopertis.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 4


1.3.17 Jabatan Struktural
Adalah jabatan Struktural yang diberikan kepada pegawai berdasarkan
jabatan struktural yang ditetapkan oleh ketua.
1.3.18 Pegawai STIKES SURABAYA
Adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
peraturan yang berlaku, diangkat secara resmi menjadi Pegawai STIKES
SURABAYA dengan Keputusan Ketua.
a. Pegawai STIKES SURABAYA meliputi pegawai penuh waktu, paruh
waktu, Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), Pegawai Negeri yang
diperbantukan (DPK) dan pegawai tugas karya serta pegawai tidak
tetap.
b. Pegawai tetap penuh waktu adalah pegawai yang diangkat setelah
melalui masa percobaan dengan kewajiban bekerja 40 jam/ minggu
atau 8 jam/ hari (dosen dan tenaga kependidikan).
c. Pegawai tetap tidak penuh adalah pegawai yang diangkat dengan
kesepakatan kewajiban jam kerja berdasarkan jumlah jadwal kuliah
(khusus DOSEN) maksimal 9 sks persemester dan memilki NIDN di
institusi STIKES SURABAYA dengan ketentuan remunerasi
berdasarkan perjanjian kontrak.
d. Pegawai PKWT adalah pegawai berdasarkan perjanjian kerja untuk
waktu tertentu sesuai dengan materi perjanjian yang dibuat oleh pihak
STIKES dan yang bersangkutan.
e. Pegawai tenaga pendidik/ Dosen Tamu adalah dosen yang
diperbantukan di STIKES SURABAYA dan merupakan
profesional/praktisi dengan ketentuan remunerasi berdasarkan jumlah
kehadiran/ kontrak.
f. Pegawai DPK adalah Pegawai Negeri yang diperbantukan di STIKES
SURABAYA.
g. Pegawai STIKES SURABAYA terdiri atas Pegawai Tenaga Pendidik
dan Pegawai Tenaga Kependidikan dan calon Pegawai.
h. Pegawai Tenaga Pendidik adalah pegawai tetap/ dosen biasa terdiri
atas Pegawai penuh waktu/ tidak penuh / dosen luar biasa sebagai
Pegawai Tamu.
i. Pegawai Tenaga Kependidikan pegawai tetap.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 5


1.3.19 CALON PEGAWAI
Adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
peraturan yang berlaku, diangkat secara resmi menjadi calon Pegawai
dengan Keputusan Ketua untuk jangka waktu 3 bulan.
1.3.20 DOSEN TAMU
Adalah Dosen STIKES SURABAYA yang diangkat berdasarkan Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu untuk memenuhi kebutuhan STIKES SURABAYA
yang Remunerasinya dihitung berdasarkan jam kehadiran dan jangka
waktu paling lama 1 (satu) tahun dan sifatnya dapat di perpanjang sesuai
dengan kebutuhan STIKES SURABAYA.
1.3.21 KELUARGA
Adalah suami atau istri sah, anak kandung, anak angkat dan atau anak tiri
yang sah dan terdaftar pada STIKES SURABAYA dibawah umur 25 tahun,
belum bekerja dan belum menikah dan masih menjadi beban / tanggungan
sepenuhnya dari Pegawai yang bersangkutan.
1.3.22 AHLI WARIS
Adalah keluarga atau orang yang ditunjuk oleh Pegawai untuk menerima
hak yang timbul dalam hal Pegawai tersebut meninggal dunia. Apabila
tidak ada penunjukan atas ahli warisnya, maka hal tersebut diatur menurut
hukum yang berlaku.
1.3.23 HARI KERJA
Adalah hari kerja selama 5 (lima) hari berturut-turut dalam 1 (satu) minggu
terhitung dari hari Senin sampai dengan Jum’at.
1.3.24 JAM KERJA
Adalah jam dimana Pegawai melakukan pekerjaan selama 8 (delapan) jam
setiap hari dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam seminggu.
1.3.25 KERJA LEMBUR
Adalah pekerjaan-pekerjaan STIKES SURABAYA yang perlu dilakukan
oleh Pegawai di luar jam kerja.
1.3.26 PENGHASILAN
Adalah gaji pokok ditambah insentif kehadiran, Tunjangan Struktural (bila
menjabat), dan Tunjangan Fungsional sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di STIKES SURABAYA.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 6


1.3.27 GAJI
Adalah gaji pokok yang diterima Pegawai setiap bulan berdasarkan
ketentuan yang berlaku pada STIKES SURABAYA.
1.3.28 TUNJANGAN STRUKTURAL
Adalah komponen penghasilan yang diberikan kepada pejabat struktural
berdasarkan Surat Keputusan Ketua STIKES SURABAYA sebagai
penghasilan tambahan atas tanggung jawab, wewenang, dan tugas pokok
jabatan sesuai dengan eselonisasinya.
1.3.29 TUNJANGAN FUNGSIONAL
Adalah komponen penghasilan yang diberikan kepada pegawai pejabat
fungsional (Dosen) STIKES SURABAYA berdasarkan surat keputusan
ketua sebagai penghasilan tambahan atas tanggung jawab, wewenang,
dan tugas pokok jabatan fungsional kepada dosen yang telah
mendapatkan pangkat akademik dari pemerintah.
1.3.30 INSENTIF KEHADIRAN
Adalah komponen penghasilan yang diberikan kepada seluruh Pegawai
tetap yang sifatnya berkaitan dengan kehadiran.
1.3.31 TUNJANGAN KEMATIAN
Adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai STIKES SURABAYA
apabila Pegawai yang bersangkutan meninggal dunia.
1.3.32 HONORARIUM MENGAJAR
Adalah penghasilan yang diberikan bagi Dosen tidak tetap atas hasil
kegiatan proses belajar mengajar untuk satu satuan kredit semester
selama satu semester atau dosen tetap yang telah mengajar melebihi
jumlah 9 sks pengajaran.
1.3.33 DOSEN
Adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
1.3.34 GURU BESAR ATAU PROFESOR YANG SELANJUTNYA DISEBUT
PROFESOR
Adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di
lingkungan satuan pendidikan tinggi.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 7


1.3.35 PROFESIONAL
Adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma
tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
1.3.36 KUALIFIKASI AKADEMIK
Adalah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh dosen sesuai
dengan jenis, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan.
1.3.37 KOMPETENSI
Adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihpoini, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.
1.3.38 SERTIFIKASI
Adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk dosen.
1.3.39 SERTIFIKAT PENDIDIK
Adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada dosen
sebagai tenaga profesional.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 8


BAB 2
STRUKTUR ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI
2.1 STRUKTUR ORGANISASI
Pada bab ini di bahas menganai Struktur Organisasi (SO) dan susunan penanggung jawab seluruh kegiatan kepegawaian di
STIKES SURABAYA.
YAYASAN

Satuan Pengawas Dewan Penyantun


Ketua
Senat LPMI

WAKA I WAKA II LPPM PMB Unit Mini


Unit Etik
Usaha Hospital

Kab. Unit.
Ka. Prodi Ka. Prodi Ka. Prodi Ko. BAAK Perpus Kemahasis
waan &
Sarpras HRD
Keuangan
BAU Humas
publikasi
Gizi Perawat Bidan Ners alumni

Sarana Prasarana Kerjasama

Ka. Ka. Ka. Ka. Class


Lab Evaluasi PBM MHS Logistik IT Security cleaning
Service
Kantin

Inventaris Perawatan Kebersihan Taman


Homecare KIA Akupuntur Akupressure

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 9


. No Jabatan Penanggung jawab
1 YAYASAN Dr. Ahmad Hariyanto, M.Si
2 DEWAN PENYANTUN Prof. Dr. Mudjia Raharjo,M.Si
3 Satuan pengawas Dr. Muhammad Nur S.H.M.H
4 KETUA Uswatun Hasanah, M.Ked.Trop
5 WAKA I Bayu Irianti, M.Keb
6 WAKA II Octo Zulkarnain, S.Kep.,Ns.,M.Imun
7 LPPM Fitria, SST.,M.Keb
8 PMB Sitti Zainab, S.Pd., M.Si.
9 Unit Usaha Sitti Zainab, S.Pd., M.Si.
7 Ka. Prodi Gizi Suci Ferdiana, M.Pd.
8 Ka. Prodi Perawat Ariska Putri Hidayathillah, S.Kep., Ns., M.Epid
9 Ka. Prodi Bidan Setiya Hartiningtiyaswati.,M.Keb
10 Ko. Ners Putri Pamungkas, S.Kep., Ns.M.Km
11 Ka. BAAK & BAU Muchamad Yudi, S.Pd.
12 Perpustakaan Riska Sayekti Astroida S.IIP
13 HRD Emha Yuslifar,S.E.

14 Keuangan Teguh Wijaya Mahdy, S.E


15 Sarpras Nanang Kuswoyo
16 Homecare Fitria, SST.,M.Keb
17 KIA Hj. Sri Mekar, S.ST., M.MKes.
18 Akupuntur Ir. RR. Nurul Hidayati, M.Si.
19 Akupressure Dr. Ahmad Hariyanto, M.Si
20 Logistik Hosnollaili
21 IT Andi Hendra S., S.Kom.
22 Security Arif Mustofa
23 Cleaning Service Rumiah
24 Service R. Class Sukamdi

25 Driver Sucahyono
26 Inventaris Sucahyono
27 Perawatan Gedung Sujarwo
28 Kebersihan Gedung Teguh Martono
29 Perawatan Taman Budiono

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 10


30 PJ. Kantin Fatim
31 PJ. Mushola Sukamdi
2.2 TUGAS DAN FUNGSI
No Jabatan Tugas
1 YAYASAN 1. Melakukan pembinaan dan pengarahan kepada institusi STIKES
SURABAYA.
2. memberikan suport material dan moril dalam menjalankan
program STIKES SURABAYA dan;
3. melakukan evaluasi terhadap kinerja jajaran pimpinan STIKES
SURABAYA.
4. Menyusun dan atau merevisi visi dan misi
5. Menyusun tata pamong
2 DEWAN 1. Memberikan arahan dan ide dalam mengembang STIKES
pertimbangan SURABAYA.
(PENYANTUN) 2. mendukung dan membantu STIKES SURABAYA dalam
menjalankan program yang berjalan.
3. membantu yayasan untuk mengevaluasi seluruh jajaran
pimpinan STIKES SURABAYA.
3 SATUAN 1. melakukan proses pengawasan di bidang non akademik
PENGAWAS 2. menyampaikan rekomendasi atas kebijakan yang diambil oleh
institusi dan yayasan.
4 KETUA (1) Menyusun dan atau merevisi visi dan misi bersama dengan
yayasan dan seluruh jajaran struktural bersama yayasan dan
seluruh pemangku kepentingan.
(2) Menetapkan milestonesdari visi dan misi yang telah di sepakati
(3) Menginstruksikan sosialisasi visi dan Misi yang telah disepakati,
(4) Menginstruksikan kegiatan desiminasi hasil setiap tahun
(5) Melakukan monitoring dan evaluasi dengan berkoordinasi
dengan LPMI
(6) Mengusulkan kegiatan audit eksternal ke yayasan untuk
mengahasilkan mutu.
(7) Memimpin dan mengawal hasil audit untuk mencapai mutu
pelayanan pendidikan.
(8) Berkoordinasi dengan seluruh jajaran struktural dalam
menghasilkan pedoman dan sop dari masing-masing unit.
5 WAKA I (1) Membantu merumuskan dan atau merevisi visi dan misi
(2) Membantu mensosialisasikan Visi dan misi keseluruh
mahasiswa
(3) Membantu melaksanakan desiminasi hasil setiap tahun
(4) Membantu monitoring dan evaluasi kepuasan mahasiswa
(5) Memfasilitasi mahasiswa dalam bidang bimbingan dan
konseling, minat dan bakat, pembinaan soft skills, beasiswa, dan
kesehatan.
(6) meningkatkan prestasi mahasiswa dalam bidang akademik dan
non-akademik.
(7) Merumuskan pengembangan kurikulum
(8) Menginstruksikan monev pengembangan kurikulum ke pihak
Program studi

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 11


(9) Menyusun pedoman akademik yang mengandung unsur
kebebasan mimbar akademik, otonomi kalimuan serta
menciptakan regulasi dalam mengembangkan suasana
akademik yang kondusif.
(10) Melakukan pembahasan mengenai penetapan biaya pendidikan
(11) Menyelenggarakan kegiatan beimbingan karir dan informasi
kerja,
(12) Melakukan tracer study,
(13) Membentuk kelompok alumni skala tingkat sekolah tinggi/
institusi,
6 WAKA II 1. Membantu menyusun dan atau merevisi visi dan misi
2. Membantu mensosialisasikan Visi dan misi keseluruh karyawan
3. Membantu menyusun tata pamong yang efektif dan efisien
4. Bersama-sama menyusun desiminasi hasil setiap tahun
5. Mengusulkan pembimbingan penyusunan borang.
6. Pengajuan fasilitas guna menunjang proses pembelajaran dan
peningkatan prestasi mahasiswa
7. Menyusun pedoman kepegawaian yang lengkap transparan dan
akuntabel
8. Melakukan monitoring dan evaluasi kepegawaian sesuai dengan
ketentuan dalam pedoman kepegawaian
9. Menghitung rasio dosen dan BKD berdasarkan laporan dari
masing-masing prodi
10. Menghitung jumlah kebutuhan tenaga kependidikan.
11. Menyusun pedoman pengelolaan keuangan yang berisi
mengenai besaran prosentase peneriamaan dan pengeluaran
serta pembagian prosentase masing-masing unit.
12. Melakukan pembahasan mengenai penetapan biaya
pendidikan
13. Menganggarkan dan memfasilitasi kegiatan PKM mahasiswa
14. Menyusun monev dalam kegiatan kerjasama baik dalam negeri
maupun luar negeri,
15. Membangun kerjasama dengan instansi di luar negeri sebanyak
mungkin,
7 LPPM 1. Menyusun program kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada masyarakat sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
2. Pedoman tridarma terintegrasi dengan pembelajaran
3. Menyusun laporan lembaga Penelitian dan PKM STIKES
SURABAYA sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dalam kurun waktu
pertahun
4. Menyusun kebutuhan pendanaan LPPM.
5. pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat yang lengkap,
6. mengadministrasi jumlah dan isi penelitian dan pengabdian
dosen.
7. Mengkoordinasikan, memantau, menilai dan mengevaluasi
pelaksanaan penelitian melalui hibah internal dan eksternal
8. Mengkoordinasikan, memantau, menilai dan mengevaluasi
pelaksanaan Pengabdian Masyarakat melalui hibah internal

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 12


dan eksternal
9. Melakukan pelayanan Pelaksanaan Sentra HaKi STIKES
SURABAYA
10. Menetapkan rumusan naskah kerjasama penelitian dan PKM
dengan instansi terkait di luar STIKES SURABAYA dalam negri
dan luar negeri
11. Meningkatkan kompetensi dosen dalam penelitian dan PKM
8 Unit Publikasi 1. Menetapkan kriteria penulisan jurnal, majalah dan buku
2. Menerima dan menseleksi kelengkapan administrasi jurnal
majalah dan buku
3. Mendistribusikan nasakah kepada editor dan mitra bestari.
4. Memberikan feedback jurnal kepada penulis
5. Melakukan penyuntingan naskah yang akan naik cetak
6. Mempublikasi artikel penelitian ke e-jurnal.
8 PMB 1. Membuat program dan peng-anggaran PMB
2. Menjalankan program yang telah disusun
3. Melakukan pengajuan untuk kebutuhan fasilitas pendukung
kegiatan PMB
4. Membuat statsitik pendaftar.
5. Menclusterkan asala daerah peserta didik (target berasal >7
provinsi)
6. Menyusun pedoman penerimaan mahasiswa baru ( berisi
menegnai mekasnime penerimaan dan persyaratan serta data
penunjang pengambilan kebijakan)
7. Melakukan cluster kepada peserta didik yang kurang mampu
untuk diajukan kepada pihak waka II
8. Mengumpulkan berkas pendaftaran dan menyerahkan kebagian
BAAK.
9. Melakukan pemetaan terhadap peminat STIKES SURABAYA.
10. Menyusun ulang program kerja PMb setiap tahun.
9 Ka. Prodi Gizi 1. Menyusun dan atau merevisi visi dan misi program studi dengan
merujuk misi dan misi institusi.
2. Melakukan sosialisasi visi dan misi prodi kesemua dosen dan
tenaga kependidikan dan juga lahan praktik.
3. Menyusun dan melaksanakan rencana strategis program studi
selama periode jabatannya untuk mencapai visi dan misi
4. Menyusun program kerja dan rencana anggaran kegiatan
program studi setiap satu tahun akademik
5. Mendorong pengembangan program studi melalui pelaksanaan
dan penerapan tridarma (Pendidikan, penelitian, pengabdian
masyarakat) perguruan tinggi
6. Melakukan desiminasi dari proses yang telah dilakukan oleh ka.
Prodi selama setahun utamanya menganai jumlah penelitian
dan pengabdian dan pengajaran yang telah dilakukan untuk
masayarakat.
7. Menjadi kaki dan tangan LPMI dalam melakukan MONEV pada
skala prodi.
8. Melakukan pembagian cluster mahasiswa berdasarkan
provinsinya.
9. Menjalankan layanan kepada mahasiswa dalam bidang

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 13


bimbingan dan konseling, minat dan bakat, pembinaan soft
skills, beasiswa, dan kesehatan.
10. Menjalankan layanan program layanan bimbingan karir dan
informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan.
11. Memberikan laporan hasil proses pembelajaran kepada waka I
12. Melakukan evaluasi kurikulum yang di telah di tetapkan dan
dilaksanakan
13. Melakukan pengkajian dan pengembangan mutu pembelajaran
untuk mendorong mahasiswa berpikir kritis.
14. Mengajukan mahasiswa yang kurang mampu dan memiliki
prestasi yang membanggakan ke pihak WAKA II
15. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi ke LPMI.
16. Memastikan ketersediaan dosen yang berkualitas sesuai
dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam pembelajaran, serta
mengusulkan pemenuhan kebutuhan dosen.
17. Melakukan evaluasi program studi yang disesuaikan dengan
peraturan perundangan ataupun profesi Gizi
18. Mengkoordinasi, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan
kemahasiswaan
19. Memastikan semua tim program studi menjalankan fungsi dan
tugasnya seoptimal mungkin dengan penilai DP3
10 Sek. Prodi Gizi 1. Membantu menyusun dan atau merevisi visi dan misi program
studi dengan merujuk misi dan misi institusi serta
mengumpulkan segala bentuk dokument yang di butuhkan.
2. Menjalankan secara teknis dan membagi masing-masing bagian
untuk sosialisasi visi dan misi.
3. Melaksanakan rencana strategis program studi untuk mencapai
vuisi dan misi bersama.
4. Membantu menyusun program kerja dan rencana anggaran
kegiatan program studi setiap satu tahun akademik
5. Menjalankan secara teknis pengembangan program studi
melalui pelaksanaan dan penerapan tridarma (Pendidikan,
penelitian, pengabdian masyarakat) perguruan tinggi
6. Membantu dan melancrakan dan memenuhi kebutuhan teksnis
dalam menjalankan desiminasi dari proses yang telah dilakukan
oleh ka. Prodi selama setahun utamanya menganai jumlah
penelitian dan pengabdian dan pengajaran yang telah dilakukan
untuk masayarakat.
7. Menjadi agen LPMI dalam melakukan MONEV pada skala
prodi.
8. Melakukan pendataan mahasiswa berdasarkan provinsinya.
9. Membantu menjalankan layanan kepada mahasiswa dalam
bidang bimbingan dan konseling, minat dan bakat, pembinaan
soft skills, beasiswa, dan kesehatan.
10. Menjalankan layanan program layanan bimbingan karir dan
informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan.
11. Membuat laporan hasil proses pembelajaran kepada waka I
12. Melakasanakan evaluasi kurikulum yang di telah di tetapkan dan
dilaksanakan
13. Menjalankan fungsi pengkajian dan pengembangan mutu

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 14


pembelajaran untuk mendorong mahasiswa berpikir kritis.
14. Mengajukan mahasiswa yang kurang mampu dan memiliki
prestasi ke ka.prodi
15. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi ke ka. Prodi .
16. Memastikan ketersediaan dosen yang berkualitas sesuai
dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam pembelajaran, serta
mengusulkan pemenuhan kebutuhan dosen ke ka. Prodi .
17. Membantu ka. Prodi melakukan evaluasi program studi yang
disesuaikan dengan peraturan perundangan ataupun profesi
Gizi
18. Membantu ka. Prodi mengkoordinasi, mengontrol dan
mengevaluasi kegiatan kemahasiswaan
19. Membantu ka. Prodi dalam memenuhi dan mengidentifikasi
kebutuhan tenaga pendidik
11 Pj Kurikulum / 1. Membuat penjadwalan perkuliahan dan pembagian dosen
Evaluasi berdasarkan kalender dan kompetensi dosen.
pembelajaran/PJ 2. Melakukan monitoring terhadap proses mengajar.
Akademik 3. Melakukan monitoring terhadap pendokumentasian jurnal
pembelajaran.
4. Melakukan evaluasi mengenai konten pembelajaran yang
diajarkan.
5. Melakukan evaluasi kurikulum pembelajaran
12 PJ Praktikum 1. Mencari lahan praktikum
2. Melakukan pembagian mahasiswa terhadap lokasi praktik
3. Melakukan pembagian jadwal supervisi dosen ke lahan
praktikum.
4. Memfasilitasi ujian pra praktikum.
5. Membuat laporan hasil praktikum mahasiswa.
13 PJ Kemahasiswaan 1. Membantu dan membina organisasi mahasiswa dalam lingkup
prodi ( HIMA)
2. Berkolaborasi dengan dosen wali untuk mengetahui
perkembangan mahasiswa.
3. Membuat laporan perkembangan mahasiswa ke sek. Prodi.
4. Melakukan konseling terhadap mahasiswa yang bermasalah.
5. Membuat laporan setiap semester mengenai permasalahan
kemahasiswaan.
14 PJ Laborat 1. Menyusun penganggaran kebutuhan parktikum lab.
2. Melakukan inventaris kebutuhan lab.
3. Menjadwalkan kegiatan praktikum dan pembimbingan praktikum
lab.
4. Membuat laporan pertanggung jawaban mengenai penggunaan
lab dan barang habis pakai.
15 Ka. Prodi Perawat 1. Menyusun dan atau merevisi visi dan misi program studi dengan
merujuk misi dan misi institusi.
2. Melakukan sosialisasi visi dan misi prodi kesemua dosen dan
tenaga kependidikan dan juga lahan praktik.
3. Menyusun dan melaksanakan rencana strategis program studi
selama periode jabatannya untuk mencapai visi dan misi
4. Menyusun program kerja dan rencana anggaran kegiatan
program studi setiap satu tahun akademik

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 15


5. Mendorong pengembangan program studi melalui pelaksanaan
dan penerapan tridarma (Pendidikan, penelitian, pengabdian
masyarakat) perguruan tinggi
6. Melakukan desiminasi dari proses yang telah dilakukan oleh ka.
Prodi selama setahun utamanya menganai jumlah penelitian
dan pengabdian dan pengajaran yang telah dilakukan untuk
masayarakat.
7. Menjadi kaki dan tangan LPMI dalam melakukan MONEV pada
skala prodi.
8. Melakukan pembagian cluster mahasiswa berdasarkan
provinsinya.
9. Menjalankan layanan kepada mahasiswa dalam bidang
bimbingan dan konseling, minat dan bakat, pembinaan soft
skills, beasiswa, dan kesehatan.
10. Menjalankan layanan program layanan bimbingan karir dan
informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan.
11. Memberikan laporan hasil proses pembelajaran kepada waka I
12. Melakukan evaluasi kurikulum yang di telah di tetapkan dan
dilaksanakan
13. Melakukan pengkajian dan pengembangan mutu pembelajaran
untuk mendorong mahasiswa berpikir kritis.
14. Mengajukan mahasiswa yang kurang mampu dan memiliki
prestasi yang membanggakan ke pihak WAKA II
15. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi ke LPMI.

16. Memastikan ketersediaan dosen yang berkualitas sesuai


dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam pembelajaran, serta
mengusulkan pemenuhan kebutuhan dosen.
17. Melakukan evaluasi program studi yang disesuaikan dengan
peraturan perundangan ataupun profesi keperawatan
18. Mengkoordinasi, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan
kemahasiswaan
19. Memastikan semua tim program studi menjalankan fungsi dan
tugasnya seoptimal mungkin dengan penilai DP3
16 Sek prodi 1. Membantu menyusun dan atau merevisi visi dan misi program
keperawatan studi dengan merujuk misi dan misi institusi serta
mengumpulkan segala bentuk dokument yang di butuhkan.
2. Menjalankan secara teknis dan membagi masing-masing bagian
untuk sosialisasi visi dan misi.
3. Melaksanakan rencana strategis program studi untuk mencapai
vuisi dan misi bersama.
4. Membantu menyusun program kerja dan rencana anggaran
kegiatan program studi setiap satu tahun akademik
5. Menjalankan secara teknis pengembangan program studi
melalui pelaksanaan dan penerapan tridarma (Pendidikan,
penelitian, pengabdian masyarakat) perguruan tinggi
6. Membantu dan melancrakan dan memnuhi kebutuhan teksnis
dalam menjalankan desiminasi dari proses yang telah dilakukan
oleh ka. Prodi selama setahun utamanya menganai jumlah
penelitian dan pengabdian dan pengajaran yang telah dilakukan

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 16


untuk masayarakat.
7. Menjadi agen LPMI dalam melakukan MONEV pada skala
prodi.
8. Melakukan pendataan mahasiswa berdasarkan provinsinya.
9. Membantu menjalankan layanan kepada mahasiswa dalam
bidang bimbingan dan konseling, minat dan bakat, pembinaan
soft skills, beasiswa, dan kesehatan.
10. Menjalankan layanan program layanan bimbingan karir dan
informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan.
11. Membuat laporan hasil proses pembelajaran kepada waka I
12. Melakasanakan evaluasi kurikulum yang di telah di tetapkan dan
dilaksanakan
13. Menjalankan fungsi pengkajian dan pengembangan mutu
pembelajaran untuk mendorong mahasiswa berpikir kritis.
14. Mengajukan mahasiswa yang kurang mampu dan memiliki
prestasi ke ka.prodi
15. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi ke ka. Prodi .
16. Memastikan ketersediaan dosen yang berkualitas sesuai
dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam pembelajaran, serta
mengusulkan pemenuhan kebutuhan dosen ke ka. Prodi .
17. Membantu ka. Prodi melakukan evaluasi program studi yang
disesuaikan dengan peraturan perundangan ataupun profesi
keperawatan
18. Membantu ka. Prodi mengkoordinasi, mengontrol dan
mengevaluasi kegiatan kemahasiswaan
19. Membantu ka. Prodi dalam memenuhi dan mengidentifikasi
kebutuhan tenaga pendidik
17 PJ Praktikum 1. Mencari lahan praktikum
2. Melakukan pembagian mahasiswa terhadap lokasi praktik
3. Melakukan pembagian jadwal supervisi dosen ke lahan
praktikum.
4. Memfasilitasi ujian pra praktikum.
5. Membuat laporan hasil praktikum mahasiswa.
18 PJ Kemahasiswaan 1. Membantu dan membina organisasi mahasiswa dalam lingkup
prodi ( HIMA)
2. Berkolaborasi dengan dosen wali untuk mengetahui
perkembangan mahasiswa.
3. Membuat laporan perkembangan mahasiswa ke sek. Prodi.
4. Melakukan konseling terhadap mahasiswa yang bermasalah.
5. Membuat laporan setiap semester mengenai permasalahan
kemahasiswaan.
19 PJ Laborat 1. Menyusun penganggaran kebutuhan parktikum lab.
2. Melakukan inventaris kebutuhan lab.
3. Menjadwalkan kegiatan praktikum dan pembimbingan praktikum
lab.
4. Membuat laporan pertanggung jawaban mengenai penggunaan
lab dan barang habis pakai.
20 Ka. Prodi Bidan 1. Menyusun dan atau merevisi visi dan misi program studi dengan
merujuk misi dan misi institusi.
2. Melakukan sosialisasi visi dan misi prodi kesemua dosen dan

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 17


tenaga kependidikan dan juga lahan praktik.
3. Menyusun dan melaksanakan rencana strategis program studi
selama periode jabatannya untuk mencapai visi dan misi
4. Menyusun program kerja dan rencana anggaran kegiatan
program studi setiap satu tahun akademik
5. Mendorong pengembangan program studi melalui pelaksanaan
dan penerapan tridarma (Pendidikan, penelitian, pengabdian
masyarakat) perguruan tinggi
6. Melakukan desiminasi dari proses yang telah dilakukan oleh ka.
Prodi selama setahun utamanya menganai jumlah penelitian
dan pengabdian dan pengajaran yang telah dilakukan untuk
masayarakat.
7. Menjadi kaki dan tangan LPMI dalam melakukan MONEV pada
skala prodi.
8. Melakukan pembagian cluster mahasiswa berdasarkan
provinsinya.
9. Menjalankan layanan kepada mahasiswa dalam bidang
bimbingan dan konseling, minat dan bakat, pembinaan soft
skills, beasiswa, dan kesehatan.
10. Menjalankan layanan program layanan bimbingan karir dan
informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan.
11. Memberikan laporan hasil proses pembelajaran kepada waka I
12. Melakukan evaluasi kurikulum yang di telah di tetapkan dan
dilaksanakan
13. Melakukan pengkajian dan pengembangan mutu pembelajaran
untuk mendorong mahasiswa berpikir kritis.
14. Mengajukan mahasiswa yang kurang mampu dan memiliki
prestasi yang membanggakan ke pihak WAKA II
15. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi ke LPMI.
16. Memastikan ketersediaan dosen yang berkualitas sesuai
dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam pembelajaran, serta
mengusulkan pemenuhan kebutuhan dosen.
17. Melakukan evaluasi program studi yang disesuaikan dengan
peraturan perundangan ataupun profesi Bidan
18. Mengkoordinasi, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan
kemahasiswaan
19. Memastikan semua tim program studi menjalankan fungsi dan
tugasnya seoptimal mungkin dengan penilai DP3
21 Sek. Prodi bidan 1. Membantu menyusun dan atau merevisi visi dan misi program
studi dengan merujuk misi dan misi institusi serta
mengumpulkan segala bentuk dokument yang di butuhkan.
2. Menjalankan secara teknis dan membagi masing-masing bagian
untuk sosialisasi visi dan misi.
3. Melaksanakan rencana strategis program studi untuk mencapai
vuisi dan misi bersama.
4. Membantu menyusun program kerja dan rencana anggaran
kegiatan program studi setiap satu tahun akademik
5. Menjalankan secara teknis pengembangan program studi
melalui pelaksanaan dan penerapan tridarma (Pendidikan,
penelitian, pengabdian masyarakat) perguruan tinggi

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 18


6. Membantu dan melancrakan dan memnuhi kebutuhan teksnis
dalam menjalankan desiminasi dari proses yang telah dilakukan
oleh ka. Prodi selama setahun utamanya menganai jumlah
penelitian dan pengabdian dan pengajaran yang telah dilakukan
untuk masayarakat.
7. Menjadi agen LPMI dalam melakukan MONEV pada skala
prodi.
8. Melakukan pendataan mahasiswa berdasarkan provinsinya.
9. Membantu menjalankan layanan kepada mahasiswa dalam
bidang bimbingan dan konseling, minat dan bakat, pembinaan
soft skills, beasiswa, dan kesehatan.
10. Menjalankan layanan program layanan bimbingan karir dan
informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan.
11. Membuat laporan hasil proses pembelajaran kepada waka I
12. Melakasanakan evaluasi kurikulum yang di telah di tetapkan dan
dilaksanakan
13. Menjalankan fungsi pengkajian dan pengembangan mutu
pembelajaran untuk mendorong mahasiswa berpikir kritis.
14. Mengajukan mahasiswa yang kurang mampu dan memiliki
prestasi ke ka.prodi
15. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi ke ka. Prodi .
16. Memastikan ketersediaan dosen yang berkualitas sesuai
dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam pembelajaran, serta
mengusulkan pemenuhan kebutuhan dosen ke ka. Prodi .
17. Membantu ka. Prodi melakukan evaluasi program studi yang
disesuaikan dengan peraturan perundangan ataupun profesi
keperawatan
18. Membantu ka. Prodi mengkoordinasi, mengontrol dan
mengevaluasi kegiatan kemahasiswaan
19. Membantu ka. Prodi dalam memenuhi dan mengidentifikasi
kebutuhan tenaga pendidik
22 PJ Praktikum 1. Mencari lahan praktikum
2. Melakukan pembagian mahasiswa terhadap lokasi praktik
3. Melakukan pembagian jadwal supervisi dosen ke lahan
praktikum.
4. Memfasilitasi ujian pra praktikum.
5. Membuat laporan hasil praktikum mahasiswa.
23 PJ Kemahasiswaan 1. Membantu dan membina organisasi mahasiswa dalam lingkup
prodi ( HIMA)
2. Berkolaborasi dengan dosen wali untuk mengetahui
perkembangan mahasiswa.
3. Membuat laporan perkembangan mahasiswa ke sek. Prodi.
4. Melakukan konseling terhadap mahasiswa yang bermasalah.
5. Membuat laporan setiap semester mengenai permasalahan
kemahasiswaan.
24 PJ Laborat 5. Menyusun penganggaran kebutuhan parktikum lab.
6. Melakukan inventaris kebutuhan lab.
7. Menjadwalkan kegiatan praktikum dan pembimbingan praktikum
lab.
8. Membuat laporan pertanggung jawaban mengenai penggunaan

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 19


lab dan barang habis pakai.
25 Ko. Ners 1. Menyusun dan atau merevisi visi dan misi program studi dengan
merujuk misi dan misi institusi,
2. Melakukan sosialisasi visi dan misi prodi kesemua dosen dan
tenaga kependidikan dan juga lahan praktik,
3. Menyusun dan melaksanakan rencana strategis program studi
selama periode jabatannya untuk mencapai visi dan misi,
4. Menyusun program kerja dan rencana anggaran kegiatan
program studi setiap satu tahun akademik,
5. Mendorong pengembangan program studi melalui pelaksanaan
dan penerapan tridarma (Pendidikan, penelitian, pengabdian
masyarakat) perguruan tinggi,
6. Melakukan desiminasi dari proses yang telah dilakukan oleh ka.
Prodi selama setahun utamanya menganai jumlah penelitian
dan pengabdian dan pengajaran yang telah dilakukan untuk
masayarakat,
7. Menjadi kaki dan tangan LPMI dalam melakukan MONEV pada
skala prodi,.
8. Melakukan pembagian cluster mahasiswa berdasarkan
provinsinya,
9. Menjalankan layanan kepada mahasiswa dalam bidang
bimbingan dan konseling, minat dan bakat, pembinaan soft
skills, beasiswa, dan kesehatan,
10. Menjalankan layanan program layanan bimbingan karir dan
informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan,
11. Memberikan laporan hasil proses pembelajaran kepada waka I
12. Melakukan evaluasi kurikulum yang di telah di tetapkan dan
dilaksanakan,
13. Melakukan pengkajian dan pengembangan mutu pembelajaran
untuk mendorong mahasiswa berpikir kritis,
14. Mengajukan mahasiswa yang kurang mampu dan memiliki
prestasi yang membanggakan ke pihak WAKA II
15. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi ke LPMI.
16. Memastikan ketersediaan dosen yang berkualitas sesuai
dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam pembelajaran, serta
mengusulkan pemenuhan kebutuhan dosen.
17. Melakukan evaluasi program studi yang disesuaikan dengan
peraturan perundangan ataupun profesi Ners
18. Mengkoordinasi, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan
kemahasiswaan
19. Memastikan semua tim program studi menjalankan fungsi dan
tugasnya seoptimal mungkin dengan penilai DP3
26 Ka. BAAK & BAU 1. Melakukan administrasi data mahasiswa
2. Memantau administrasi proses pembelajaran cetak KRS,
presensi mahasiswa, presensi dosen luar dan dalam Menyusun
(Jadwal Kuliah, Kartu Tanda Mahasiwa, Jadwal Ujian, Kartu
Ujian & Proses Pembuatan Soal Ujian ), .
3. Pengumpulan Nilai Mahasiswa & Pembuatan KHS,)
4. Melaporkan Kegiatan Per Semester (Nilai, KRS, Ke Pangkalan
Data Dikti)

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 20


5. Menyusun SOP Dan Formulir (Transkrip Akademik Sementara,
6. Menyusun Prosedur ( Yudisium & Proses Wisuda.)
7. SOP Pendaftaran Nomer Ijazah Nasional
8. Menyusun Pedoman Cetak Ijazah & Transkip
9. Melakukan pembagian tugas Evaluasi kinerja struktur BAAK
10. Menerima dan mendistribusikan surat
27 Perpustakaan 1. Merencanakan Program Kerja Perpustakaan
2. Menyusun proposal pemenuhan kebutuhan koleksi buku teks,
jurnal international, jurnal nasional dan proseding.
3. Menyusun peraturan perpustakaan termasuk peminjaman,
waktu pelayanan, kemudahan akases bahan pustaka dan cara
akses e-library.
4. Membuat Statistik Pengunjung
5. Menyediakan Layanan Referensi
6. Melakukan inventarisasi bahan pustaka
7. Melakukan Klasifikasi bahan pustaka
8. Melakukan katalogisasi bahan pustaka
28 HRD 1. Berkoordinasi dengan ka. Prodi dan unit lain dalam melakukan
Monev kepegawaian
2. Mendorong seluruh Melakukan rekrutemen pegawai
3. Mengadministrasi presensi pegawai
4. Mengatur Perencanaan pegawai, penarikan seleksi dan
penempatan tenaga pendidk, pembinaan dana pengembangan
dosen, pelaporan presensi, penetapan jabatan fungsional dan
serdos, profil dosen, penerapan tugas dan wewenang
tanggungjawab dan kode etik dosen, perencanaan tenaga
kependidikan, penarikan dan seleski dan penempatan tenaga
kependidikan, penilai prestasi pegawai baru, penilain prestasi
kerja pegawai, pengajuan cuti, pengajuan ijin, penerapan sanksi
dosen dan tenaga kependidikan, pemutusan hubungan kerja
dosen dan tenaga kependidikan, tugas atau ijin belajar dosen
dan tenaga kependidikan, perjalanan dinas, pengusulan aktif
kembali bekerja dan melaksanakan pedoman kepegawaian
5. tenaga pendidik untuk memenuhi tri darma.
6. Bertanggung jawab akan pelaporan kepegawaian (sister)
29 Keuangan 1. Melaksanakan dan Menyusun rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja
2. Melaksanakan sistem penerimaan dan pengeluaran keuangan
STIKES
3. Melaksanakan administrasi penganggaran, pengalokasian,
monitoring dan evaluasi pengguanaan dana
4. Melaksanakan dan menyusun usulan penggajian pegawai dan
tunjangan lainnya
5. Menyusun laporan keuangan secara periodik
6. Melakukan pelayanan terhadap seluruh mahasiswa yang
membutuhkan keterangan tentang keuangan
7. Melaksanakan dan menyusun laporan mahasiswa yang belum
lunas.
8. Mengalokasikan dana untuk kegiatan LPPM
30 Sarpras 1. Menyusun perencanann bangunan dan kebutuhan inventaris

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 21


institusi.
2. Melakukan pengadaan barang dan jasa
3. Mengkoordinir seluruh unit di bawahnya untuk menjalankan
tugas sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oelh unit
sarpras.
4. Melakukan evaluasi kinerja unit di bawahnya dengan
menggunakan penilain DP3.
5. Menyusun SOP dan formulir yang di dapatkan dari unit
SARPRAS (SOP perencanaan prasarana, pengadaan
prasarana, pemeliharaan dan perawatan Gedung, pemeliharaan
dan perawatan instalasi air, pemeliharaan dan perawatan taman
dan parkir, pemeliharaan dan perawatan intalasi listrik, dan
telpone, penggunaan sarana (mobil, kelas, dan fasilitas lainnya),
inventasris prasarana, sop security, sop kebersihan kelas,
31 Homecare 1. Melakukan pelayanan homecare
2. Membuat program kerja pengembangan Homecare
3. Melakukan koordinasi dengan prodi dalam mengambangkan
dan pemenuhan kebutuhan SDM Homecare.
32 KIA 1. Melakukan pelayanan KIA
2. Membuat program kerja pengembangan KIA
3. Melakukan koordinasi dengan prodi dalam mengambangkan
dan pemenuhan kebutuhan SDM KIA.
33 Akupuntur 1. Melakukan pelayanan Akupuntur
2. Membuat program kerja pengembangan Akupuntur
3. Melakukan koordinasi dengan prodi dalam mengambangkan
dan pemenuhan kebutuhan SDM Akupuntur.
34 Akupressure 1. Melakukan pelayanan Akupressure
2. Membuat program kerja pengembangan Akupressure
3. Melakukan koordinasi dengan prodi dalam mengambangkan
dan pemenuhan kebutuhan SDM Akupressure.
35 Logistik 1. Menjalankan program yang telah disusun oleh unit sarpras.
2. Melakukan proses pemenuhan kebutuhan logistik sesuai
dengan anggaran telah yang disusun unit sarpras.
3. Mengusulkan perawatan logistik yang di miliki.
36 IT 1. Menginventaris seluruh perlengkapan elektronik STIKES
SURABAYA.
2. Melakukan perawatan dan mengisi kontent website STIKES
SURABAYA.
3. Melakukan perawatan atas unit komputer, jaringan dan
perlengakapan elektronik lainnya.
4. Mengusulkan sejumlah pengadaan alat dan instrument
elektronik yang di butuhkan ke unit sarpras.
5. Menyediakan sistem informasi yang mencakup :
(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,
(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai,
(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,
(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
(5) Kecepatan internet bandwidth per mahasiswa yang
memadai. Jika KBPM ≥ 0.75
6. Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 22


informasi yang lengkap.
37 Security 1. Mengatur jadwal jaga.
2. Membuat laporan yang disampaikan ke bagian kepegawaian.
3. Mengatur parkir
4. Mengatur dan mengantarkan tamu yang datang.
38 Service 1. Menjaga kebersihan kelas
2. Cleaning Memastikan seluruh tong sampah diasaat pagi telah di
kosongkan.
3. Mengkoordinasikan tenaga CS untuk pembagian tugas.
39 Service R. Class 1. Menyiapkan ruang kuliah
2. Menghidupkan dan mematikan alat elektronik yang ada di ruang
kelas.
3. Menyiapkan instrument pembelajaran ( alat tulis dan pendukung
untuk monitor )
4. Menata ruang kelas untuk proses pembelajaran
5. Melakukan inventarisir kelas
6. Membuat laporan inventaris raungan ke bagian sarpras.
40 Driver 1. Melakukan perawatan mobil operational
2. Mengantarkan pegawai / civitas akademik untuk melakukan
mobilisasi ke tempat lain.
3. Mengajukan kebutuhan perawatan mobil operational.
41 Inventaris 1. Melakukan inventaris perlengakapan wisuda dan dan
perlengkapan lainnya.
2. Mengadministrasi barang masuk dan keluar
3. Melakukan pelaporan inventarisir barang yang ada.
42 Ko. Perawatan 1. Membuat pelaporan mengenai kondisi barang atau
Gedung perlengakapan gedung yang harus di ganti.
2. Membuat bangunan atau fasilitas lain yang telah di susun oleh
unit sarpras.
3. Melakukan perawatan gedung secara berkala.
43 Ko. Kebersihan Menjaga dan membersihkan ruangan dan seluruh fasilitas STIKES
Gedung SURABAYA.
44 Ko. Perawatan Melakukan perawatan dan penyiraman serta menata tanaman yang
Taman ada.
46 Unit Pengembangan Melakukan berbagai macam kegiatan usaha dalam
mengembangankan pendapatan institusi.
45 PJ. Kantin 1. Mengkoordinir kebutuhan kantin
2. Menata ruang kantin senyaman mungkin
3. Memanajemnt kantin.
46 PJ. Mushola 1. Mengatur dan mengkoordinir imam dan muadzin
2. Berkoordinasi dengan UKKI dalam kebersihan ruangan mushola
3. Menginventarisir seluruh perlengkapan mushola.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 23


BAB 3
ISI

3.1 Kebijakan Umum


3.1.1 Maksud dari peraturan kepegawaian ini adalah untuk mengatur dan
menjabarkan kepada pegawai tentang hak-hak dan kewajiban masing-
masing pihak yaitu STIKES SURABAYA dan Pegawai.
3.1.2 Tujuan dari peraturan kepegawaian ini adalah untuk menumbuh
kembangkan suasana dan hubungan kerja yang harmonis, sehingga
tercipta suatu pemahaman yang baik dan terpelihara motivasi dan prestasi
kerja pegawai guna menunjang sasaran dan tujuan STIKES SURABAYA.
3.2 Ketentuan Pokok Pegawai
3.2.1 Kewajiban
1. Setiap Pegawai wajib setia dan taat sepenuhnya kepada ideologi dan
dasar negara maupun peraturan pemerintah.
2. Setiap Pegawai wajib mentaati segala peraturan yang berlaku di
STIKES SURABAYA dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
diberikan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
3. Setiap Pegawai wajib menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan kepada dan atas perintah Ketua atau pejabat yang
berwenang.
3.2.2 Hak
1. Setiap Pegawai berhak memperoleh gaji yang sesuai dengan jabatan,
keahlian, tanggung jawab dan penghargaan atas prestasinya terhadap
STIKES SURABAYA.
2. Setiap Pegawai tetap berhak atas cuti, istirahat kerja dan waktu
menjalankan ibadah.
3. Setiap Pegawai yang telah memenuhi syarat dan telah diangkat menjadi
Pegawai tetap, diikutsertakan dalam program Jamsostek dan atau asuransi
lainnya serta program Pensiun.
3.3 Formasi dan Penerimaan pegawai
3.3.1 Formasi
Dasar untuk penyusunan dan menetapkan formasi adalah :
a. Kebutuhan tenaga

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 24


b. Jenis pekerjaan
c. Sifat pekerjaan
d. Jumlah golongan/grade, dan jenjang jabatan yang tersedia dalam satuan
organisasi
e. Kemampuan keuangan STIKES SURABAYA
3.3.2 Prosedur Penerimaan Pegawai Baru
Setelah mendapat persetujuan secara berjenjang sesuai dengan SOP, maka
bagian Kepegawaian akan mengambil langkah yang diperlukan untuk mencari
calon melalui :
1. Media sosial
2. Data pelamar yang ada di HRD
3. Referensi teman dan atau relasi
3.3.3 Penerimaan Pegawai
Dalam penerimaan Pegawai, STIKES SURABAYA memberikan
kesempatan yang sama kepada semua Warga Negara Indonesia untuk
dapat diterima menjadi Pegawai STIKES SURABAYA.
Penerimaan Pegawai dilaksanakan melalui proses seleksi agar
mendapatkan Pegawai yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan, maka
harus memenuhi :
Persyaratan umum, terdiri atas :
1. Warga Negara Republik Indonesia
2. Dewasa usia minimal 18 tahun dan maksimal 40 tahun/lebih yang
memilki kompetensi khusus dan dibutuhkan STIKES SURABAYA
3. Berkelakuan baik (di buktikan dengan SKCK)
4. Keterangan bebas narkoba (dari instansi RS)
Persyaratan administrasi
1. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari suatu instansi lain.
2. Pendidikan dan kecakapan sesuai dengan kebutuhan.
3. Mentaati semua peraturan STIKES SURABAYA.
4. Khusus formasi tenaga asisten dosen dengan pendidikan kualifikasi S1
wajib menyelesaikan NUP, melanjutkan pendidikan S2,
menandatangani kontrak dengan STIKES SURABAYA dan
menyelesaikan NIDNnya.
5. Khusus formasi tenaga pendidik (Minimal Pendidikan S2).

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 25


6. Khusus formasi tenaga pendidik menandatangani surat perjanjian
tentang registrasi NIDN di institusi STIKES SURABAYA.
7. Khusus formasi tenaga pendidik menandatangani surat pernyataan
kesedian untuk melakukan pengurusan Jabatan Fungsional, dan
melengkapi kebutuhan persyaratan jabatan fungsional, termasuk
penelitian dan pengabdian masyarakat.
Persyaratan teknis
1. Mempunyai keahlian sesuai dengan kebutuhan dibuktikan dengan
serfikat kompetensi atau sejenisnya.
2. Lulus psikotes, wawancara (interview) dan tes keahlian lainnya bila di
perlukan.
3.3.4 Pengangkatan pegawai tetap
1. Pelamar yang lulus seleksi di STIKES SURABAYA diangkat oleh Ketua
sebagai calon Pegawai.
2. Calon Pegawai harus menaati semua ketentuan STIKES SURABAYA
yang berlaku.
3. Calon Pegawai sebagaimana yang dimaksud poin 1 menjalani masa
orientasi dan percobaan (probation period) untuk jangka waktu 3 (tiga)
bulan dengan diberikan penghasilan sebesar 75% gaji.
4. Masa percobaan sebagaimana yang dimaksud poin 3 dihitung sebagai
masa kerja.
5. Calon Pegawai yang telah menjalani masa percobaan paling lama 2 x 3
bulan dapat diangkat menjadi Pegawai tetap apabila telah memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Disiplin waktu didasarkan pada peniliaian atasan dan hasil penilain
pihak HRD dari hasil catatan fingerprint presensi.
b. Mendapatkan kelulusan atas penilaian masa percobaan dari atasan
langsung (Daftar Penilaian Prestasi Pegawai),
c. Sehat jasmani dan rohani,
d. Menunjukan loyalitas dan kecakapan dalam melaksanakan tugas,
dan
6. Apabila sampai dengan 6 (enam) bulan calon Pegawai tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana tersebut pada poin 5, maka calon pegawai

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 26


tidak dapat diangkat menjadi pegawai/ dosen tetap STIKES
SURABAYA.
7. Assisten dosen lebih dari 3 bulan masa percobaan/telah dinyatakan
terdaftar melanjutkan pendidikan s2, dan tidak tidak didaftarkan atas
nama STIKES SURABAYA, maka yang bersangkutan tidak bisa
diperpanjang untuk menjadi sisten dosen.
8. Calon Pegawai yang telah diangkat menjadi Pegawai Tetap diberikan
penghasilan sesuai ketentuan yang berlaku.
9. Tata cara pelaksanaan akan diatur lebih lanjut dengan ketentuan Ketua.
3.3.5 Pengangkatan Pegawai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
STIKES SURABAYA dapat mengangkat Pegawai untuk pekerjaan tertentu
yang bersifat sementara dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan STIKES SURABAYA yang
dilakukan secara selektif dan sesuai dengan ketentuan perundangan yang
berlaku.
3.3.6 Penilaian Prestasi Kerja
1. Penilaian prestasi kerja ( DP3) setiap Pegawai dilakukan oleh atasan
langsung setiap (tiga) bulan.
2. Hal-hal yang dinilai dalam DP3 didasarkan target pencapaian kerja,
kualitas pekerjaan, dan sikap terhadap tugas yang diberikan kepada
pegawai STIKES SURABAYA.
3. Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan menggunakan lembaran DP3
yang ditetapkan dan hasil penilaian diberitahukan kepada kabag.
Kepegawaian untuk ditambahkan penilai presensi.
4. Hasil penilain dari Ka. Unit/ Ka.prodi dan juga kabag. Kepegawaian
akan diserahkan ke waka II untuk dilaporkan dan diajukan untuk
mendapatkan promosi jabatan, kenaikan jabatan, fasilitas pelatihan,
beasiswa pendidikan, dan atau penurunan jabatan (demosi) atau
pemutusan kerja.
5. Ketua dapat mengusulkan kepada yayasan untuk mengangkat, mendemosi,
mutasi, dan memberhentikan berdasarkan hasil penilai DP3 dan presensi
kehadiran.
6. Tata cara pelaksanaan penilaian prestasi kerja dalam lampiran.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 27


3.3.7 Penghasilan Pegawai
Penghasilan pegawai dilingkungan STIKES diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Status Kepegawaian Penuh Waktu
Pegawai Pendidikan dan Kependidikan Tetap diberikan perhitungan :
a. Gaji
b. Tunj. Struktural (jika memiliki jabatan struktural)
c. Tunj. Fungsional (jika telah memiliki jabatan akademik)
d. Insentif kehadiran
2. Status Kepegawaian Tidak Penuh
Pegawai/ Dosen Tetap diberikan perhitungan :
Berdasarkan jumlah SKS dan kontrak kerja.
3. Status Kepegawaian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Pegawai/
Dosen Tetap diberikan perhitungan :
a. Honor Mengajar (Untuk dosen)
b. Sesuai dengan kontrak kerja.
4. Status Kepegawaian Tidak Tetap diberikan perhitungan sebagai berikut :
a. Dosen Tidak Tetap : Honor Mengajar
b. Dosen Tamu : Honor Mengajar dan akomodasi
5. Besaran jumlah gaji pokok, tunjangan struktural/fungsional/kesejahteraan
diatur sesuai dengan surat keputusan Ketua STIKES SURABAYA.
3.4 MUTASI, PENGANGKATAN PEJABAT, PEJABAT PENGGANTI / PEJABAT
SEMENTARA DAN PENUGASAN
3.4.1 Mutasi
1. STIKES SURABAYA dapat melakukan pemindahan atau mutasi atas
Pegawai.
2. Bagi pejabat yang mengajukan permohonan pindah, pada tempat yang
dituju tidak ada formasi, maka harus bersedia melepas jabatan yang
dipangkunya dengan membuat Surat Pernyataan Melepas Jabatan.
3. Penempatan / Mutasi Pegawai diutamakan untuk kepentingan STIKES
SURABAYA.
4. Tata cara pelaksanaan akan diatur lebih lanjut dengan ketentuan ketua.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 28


3.4.2 Pengangkatan Pejabat
3.4.2.1 Pegawai yang berada di lingkungan STIKES SURABAYA
1. Ketua dapat mengusulkan kepada yayasan untuk mengangkat, yang
dipandang mampu dan cakap sebagai pejabat dari unit kerja yang berada
dilingkungan STIKES SURABAYA.
2. Pejabat sebagaimana dimaksud dalam poin (1) dapat dikukuhkan sebagai
pejabat struktural.
3. Terhadap pengangkatan tersebut kepada yang bersangkutan diberikan
tunjangan jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Bilamana pejabat yang telah ditunjuk tidak dapat menjalankan tugas sesuai
dengan penugasan, maka pengangkatan jabatan yang bersangkutan dapat
ditinjau kembali.
5. Terhadap pemberian tunjangan jabatan sejak yang bersangkutan dinyatakan
tidak menjabat lagi, maka tunjangan jabatan tersebut akan dihentikan.
3.4.2.2 Pejabat Sebagai Mitra Kerja
1. Ketua juga dapat mengangkat Mitra Kerja sebagai pejabat untuk jabatan
tertentu guna menjalankan tugas atas nama STIKES SURABAYA sesuai
dengan perjanjian kemitraan yang dibuat.
2. Pejabat sebagaimana dimaksud dalam poin (1) dikukuhkan sebagai Pejabat
Penunjukan
3. Terhadap pengangkatan pejabat tersebut kepada yang bersangkutan tidak
diberikan hak-hak sebagaimana Pegawai STIKES SURABAYA, namun
diperhitungkan dengan perolehan bagi hasil atas pelaksanaan kerja sama
operasi (KSO) dengan merujuk pada perjanjian yang disepakati kedua belah
pihak.
3.4.3 Pejabat Pengganti Sementara
1. Dalam hal seseorang pejabat struktural tidak dapat melaksanakan tugas
karena dinas luar, cuti, ijin, dapat ditunjuk Pegawai atau pejabat lainnya
sebagai Pejabat Pengganti Sementara (PPs).
2. Pegawai yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas sebagai Pejabat Pengganti
Sementara pada jabatan struktural sekurang-kurangnya dalam waktu 12 hari
kerja dapat diberikan tunjangan jabatan sesuai dengan tunjangan yang dimiliki
oleh pejabat tetap.
3. Batas waktu dan besarnya tunjangan jabatan bagi Pejabat Pengganti
Sementara ditetapkan sebagai berikut :
a. Dalam waktu 1 bulan diberikan tunjangan jabatan sebesar 50 %

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 29


b. Dalam waktu 2 bulan diberikan tunjangan jabatan sebesar 75 %
c. Dalam waktu 3 bulan diberikan tunjangan jabatan sebesar 100 %
3.4.4 Pejabat Sementara
1. Ketua dapat menunjuk dan mengangkat Pegawai sebagai Pejabat Sementara.
2. Pejabat sementara sebagaimana dimaksud dalam poin (1) dapat dikukuhkan
sebagai pejabat tetap setelah dianggap mampu dan memenuhi persyaratan
yang berlaku.
3. Masa jabatan pejabat sementara ditetapkan paling cepat 6 (enam) bulan dan
selambat-lambatnya selama 1 (satu) tahun
4. Pegawai yang diangkat sebagai pejabat sementara diberikan tunjangan
jabatan sesuai dengan jenjang jabatan yang dipangkunya.
5. Batas waktu dan besarnya tunjangan jabatan bagi pejabat sementara
ditetapkan sebagai berikut :
a. Dalam waktu 6 ( enam ) bulan diberikan tunjangan jabatan sebesar 80 %
b. Dalam waktu 12 bulan diberikan tunjangan jabatan sebesar 100 %
3.4.5 Penugasan
1. Untuk kepentingan STIKES SURABAYA, Ketua dapat menugaskan Pegawai
pada lembaga otonom STIKES SURABAYA, atau bentuk badan hukum
lainnya secara penuh waktu atau paruh waktu dengan status Pegawai Tugas
Karya / Penugasan.
2. Pegawai sebagaimana dimaksud poin (1) pasal ini, harus memenuhi
persyaratan :
a. Masa kerja di STIKES SURABAYA minimal 3 (tiga) tahun
b. Memiliki kecakapan, kemampuan sesuai bidang penugasan.
c. Setiap unsur penilaian kinerja bernilai baik, dalam 2 (dua) tahun terakhir.
3. Jangka waktu penugasan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
sesuai kebutuhan.
4. Hak Pegawai dengan status pegawai tugas karya / penugasan penuh waktu,
yang terdiri atas gaji dan tunjangan lainnya selama penugasan di luar STIKES
SURABAYA minimal sama dengan hak Pegawai di STIKES SURABAYA dan
menjadi beban sepenuhnya lembaga/institusi tempat penugasan.
5. Hak pegawai dengan status pegawai tugas karya / penugasan paruh waktu
yang memerlukan kegiatan tambahan di lembaga/ institut yang bersangkutan
tempat penugasan paruh waktu dibebankan sepenuhnya kepada lembaga/
instansi tempat penugasan
6. Masa kerja selama penugasan dihitung sebagai masa kerja STIKES
SURABAYA.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 30


7. Untuk kepentingan STIKES SURABAYA, Ketua STIKES SURABAYA atau
Ketua Program Studi dapat menugaskan Pegawai melaksanakan tugas
pekerjaan/ kegiatan tambahan di dalam maupun di luar kampus dengan
ketentuan diberikan insentif / honorarium sepanjang telah memenuhi jam kerja
/ kewajiban melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3.5 Perjalanan Dinas
1. Untuk kepentingan dinas, Ketua dan Pegawai dapat diberikan tugas luar
baik dalam negeri maupun luar negeri dengan diberi biaya perjalanan
dinas.
2. Perjalanan dinas yang dilakukan oleh Ketua, Wakil Ketua dan Ketua
Yayasan untuk kepentingan operasional dan atau dinas STIKES
SURABAYA berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) dan
ditandatangani oleh Ketua.
3. Perjalanan dinas yang dilakukan oleh selain Ketua dan Ketua Yayasan
menggunakan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), yang
ditandatangani oleh ketua atau wakil ketua.
4. Sarana, jumlah dan biaya perjalanan dinas di dalam negeri yang
ditanggung sepenuhnya oleh STIKES SURABAYA terdiri atas :
a. Angkutan ke tempat tugas pergi dan pulang, sesuai dengan tarip
angkutan umum kelas ekonomi.
b. Lumpsum yang dihitung per hari untuk perjalanan dinas yang
menginap.
c. Uang saku yang diberikan apabila dalam pelaksanaan tugas biaya
penginapan, makan dan angkutan ditanggung atau disediakan baik
oleh STIKES SURABAYA maupun pihak terkait.
Sarana, jumlah dan biaya perjalanan dinas ke luar negeri yang ditanggung
sepenuhnya oleh STIKES SURABAYA terdiri atas :
a. Angkutan ke tempat tugas pergi dan pulang dengan ketentuan sama
seperti ketentuan pada poin 4 butir a pasal ini.
b. Biaya passport, Fiskal, exit permit dan airport tax dibayar sesuai
dengan tanda bukti pengeluaran
c. Lumpsum yang dihitung per hari.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 31


d. Uang saku yang diberikan apabila dalam pelaksanaan tugas biaya
penginapan, makan dan angkutan ditanggung atau disediakan baik
oleh STIKES SURABAYA maupun pihak terkait.
5. Bila perjalanan dinas dengan menggunakan kendaraan STIKES
SURABAYA maka biaya bahan bakar, pelumas dan ongkos perbaikan
dijalan (jika rusak) ditanggung STIKES SURABAYA berdasarkan tanda
bukti yang sah.
6. Pengeluaran yang menyimpang dari ketentuan tersebut poin 3 dan 4
pasal ini hanya dapat ditanggung oleh STIKES SURABAYA atas dasar
bukti-bukti yang telah mendapat persetujuan dari Ketua.
7. Biaya perjalanan dinas yang diberikan tidak secara lumpsum
dipertanggung jawabkan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja
setelah Pegawai tersebut selesai menjalankan tugas. Apabila lewat dari
jangka waktu tersebut, biaya perjalanan dinas dianggap sebagai “panjar
pribadi” dan akan dipotong langsung dari penghasilan bulan berikutnya.
8. Pertanggungjawaban atas biaya angkutan harus dilampirkan bukti –
bukti berupa tiket atau karcis, boarding pass dan airport tax.
9. Ketentuan pasal 7 secara rinci dan penjelasannya dibuat tersendiri
dalam Keputusan Ketua.
3.6 HARI JAM KERJA, LIBUR HARI KERJA DAN LEMBUR
3.6.1 Hari dan Jam Kerja
1. Hari kerja STIKES SURABAYA adalah hari kerja Senin sampai dengan
Jum’at, dan dapat disesuaikan dengan persetujuan pihak yayasan.
2. Waktu kerja STIKES SURABAYA meliputi 8 (delapan) jam dalam 1
(satu) hari dan 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) Minggu.
3. Jam kerja STIKES SURABAYA adalah Jam 07.30 WIB sampai dengan
Jam 16.00 WIB dengan jam istirahat adalah sebagai berikut:
a. Hari Senin s/d Kamis : 12. 00 s/d 13.00 WIB
b. Hari Jum’at : 11. 45 s/d 13.00 WIB
4. Jam kerja STIKES SURABAYA sebagaimana dimaksud poin 3 dapat
disesuaikan atau diubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang
ditentukan oleh Ketua.
5. Jumlah jam kerja selama 1 tahun akan ditetapkan oleh Ketua dan
didasarkan kalender kepegawaian.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 32


6. Setiap Pegawai wajib memenuhi hari dan jam kerja sebagaimana
dimaksud poin 2 dan poin 3 serta melaksanakan dengan melakukan
Finger Print pada saat hadir dan pulang.
7. Jika ingin melakukan kegiatan supervisi ke RS atau lahan praktik harus
mendapatkan ijin ka.prodi / unit terkait serta di sampaikan pada forum
group whatsapp resmi STIKES SURABAYA.
8. Pegawai yang tidak melakukan finger print dianggap tidak hadir.
9. Ketentuan sanksi administrasi bagi pegawai :
a. Keterlambatan dimulai 07.30 – 08.00 WIB = 5% /gaji perhari
b. Setiap penambahan keterlambatan 30 menit (0.5 jam) ditambah 5%
(Keterlambatan dimulai 08.01-08.30 WIB dikenakan 10%/gaji perhari)
dan seterusnya sampai batas maximal ijin 4 jam sehari.
c. Pegawai yang pulang lebih awal dari jam kerja tanpa surat ijin, atau
tanpa menuliskan pada group wa institusi akan dikenakan sanksi
administrasi sama dengan poin a.
10. Keterlambatan lebih dari 4 jam dianggap tidak hadir dan terkena
potongan 20% dari gaji harian.
11. Pengajuan ijin terlambat tidak boleh lebih dari 4 jam dan tidak lebih dari
5 (lima) kali dalam satu bulan, jika lebih dari ketentuan insentif
kehadiran tidak akan didapatkan.
12. Pegawai tidak akan dipekerjakan pada hari libur yang ditentukan oleh
pemerintah atau STIKES SURABAYA (kecuali ada ketentuan khusus).
13. Pegawai Paruh Waktu dan Pegawai PKWT perhitungan jam kerja
berdasarkan jumlah sks pengajaran.
14. Atasan langsung secara berjenjang bertanggung jawab dalam
penegakan disiplin hari dan jam kerja (ka.Prodi dan ka. Unit)
3.6.2 Libur Hari Kerja
Libur hari kerja ditetapkan berdasarakan peraturan dan kebijakan
Pemerintah.
3.6.3 Kerja Lembur
1. Kerja lembur dilakukan apabila diperlukan oleh STIKES SURABAYA.
2. Kepada Pegawai yang bekerja lembur sesuai perintah lembur dari
kepala unit kerjanya, diberikan upah lembur yang ketentuan dan
dasarnya ditetapkan sesuai Keputusan Ketua.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 33


3. Kepada Pejabat Struktural yang bekerja lebih dari jam kerja tidak
dibayarkan upah lembur.
4. Ketentuan-ketentuan tentang upah lembur tidak berlaku bagi Pegawai
yang sedang melaksanakan perjalanan dinas.
5. Pegawai yang diperintahkan kerja lembur sekurang-kurangnya 4
(empat) jam berturut-turut diberikan uang makan.
6. Jumlah jam kerja lembur dalam satu bulan tidak melebihi 36 (tiga puluh
enam) jam kerja.
7. Besarnya uang lembur diatur sebagai berikut :
a. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja biasa, maka :
1) Untuk jam kerja lembur pertama dibayar uang lembur sebesar 1
½ (satu setengah) kali gaji 1 (satu) jam.
2) Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya dibayar uang lembur
sebesar 2(dua) kali gaji 1 (satu) jam.
b. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari Sabtu, Minggu atau Hari
Raya, libur resmi maka :
1) Untuk setiap jam, dalam batas 7 (tujuh) jam dibayar uang lembur
sebesar 2 (dua) kali gaji 1 (satu) jam.
2) Untuk jam kerja pertama selebihnya 7 (tujuh) jam dibayar uang
lembur sebesar 3 (tiga) kali gaji 1 (satu) jam.
3) Untuk setiap jam seterusnya dibayar uang lembur sebesar 4
(empat) kali gaji 1 (satu) jam.
c. Penetapan gaji 1 (satu) jam untuk menghitung uang lembur adalah 1/173 x
(gaji pokok).

8. Pembayaran uang lembur dan uang makan.


Pembayaran uang lembur dilakukan secara bulanan dan bersamaan dengan
pembayaran penghasilan.

3.7 CUTI DAN IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN


3.7.1 Jenis Cuti
Jenis Cuti terdiri atas :
1. Cuti Besar
2. Cuti tahunan
3. Cuti bersalin/ gugur kandungan

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 34


4. Cuti di luar tanggungan
3.7.2 Cuti Tahunan
1. Pegawai tetap yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun secara
terus menerus berhak atas cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dan
sudah termasuk cuti bersama yang ditetapkan pemerintah, termasuk pegawai
tetap paruh waktu berlaku hak cuti berdasarkan prosentase jam kerja yang
tertuang dalam surat keputusan.
2. Cuti tahunan harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
3. Apabila pelaksanaan cuti tahunan pada tahun berjalan di pecah-pecah maka
salah satu bagiannya tidak kurang dari 3 (tiga) hari kerja dengan jumlah
maksimal tidak melampaui hak cuti sesuai bulan berjalan.
4. Permohonan cuti tahunan harus diajukan secara tertulis maksimal 1 (satu)
minggu sebelumnya ke bagian HRD dan di tujukan ke waka II dan disetujui
oleh ketua.
5. Untuk kepentingan dinas / STIKES SURABAYA maka :
a. Cuti tahunan dapat ditangguhkan pelaksanaannya oleh pejabat yang
berwenang memberikan cuti.
b. Pegawai yang menjalani cuti tahunan dapat dipanggil bekerja dan
jangka waktu cuti yang belum dijalankan itu tetap menjadi hak Pegawai
yang bersangkutan.
c. Penangguhan cuti tahunan oleh pejabat yang berwenang hanya dapat
diberikan untuk paling lama tanggal 28 Februari tahun berikutnya.
d. Pelaksanaan cuti yang ditangguhkan serta sisa cuti yang belum
dijalankan, harus dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Maret tahun
berikutnya.
9. Cuti tahunan yang tidak diambil sampai dengan tangal 31 Maret tahun
berikutnya dinyatakan hangus.
10. Tata cara pelaksanaan cuti dalam lampiran.

3.7.3 Cuti Bersalin/ Gugur Kandungan


a. Pegawai wanita yang hamil berhak mendapat cuti bersalin selama 3 bulan dan
dapat dilaksanakan paling cepat 1 (satu) bulan sebelum saatnya melahirkan
menurut perhitungan Dokter dan 2 (dua) bulan setelah melahirkan.
b. Pegawai wanita yang gugur kandungan diberikan cuti gugur kandungan untuk
paling lama 1 ½ bulan setelah gugur kandungan yang telah dibuktikan dengan
surat keterangan Dokter.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 35


3.7.4 Penghasilan Pegawai Selama Cuti
Pegawai yang menjalankan cuti tahunan, cuti bersalin, cuti gugur
kandungan diberikan gaji pokok, dan tunjangan lain kecuali insentif
kehadiran.
3.7.5 Cuti di luar Tanggungan
1. Cuti di luar tanggungan diberikan kepada pegawai karena alasan –
alasan pribadi yang tidak bertentangan dengan lembaga STIKES
SURABAYA seperti :
a. Mempunyai Ikatan tugas baru yang dirasakan penting untuk
dijalankan dan dapat memberikan nilai tambah bagi STIKES
SURABAYA.
b. Sakit lebih dari 12 bulan.
2. Permohonan cuti di luar tanggungan diajukan 1 (satu) bulan sebelum
cuti di luar tanggungan dilaksanakan.
3. Jangka waktu cuti di luar tanggungan paling lambat 3 (tiga) tahun.
Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun
dengan alasan-alasan penting untuk diperpanjang.
4. Cuti di luar tanggungan bukan merupakan hak, sehingga untuk
permintaan cuti ini dapat dikabulkan atau ditolak sesuai dengan
pertimbangan pimpinan dalam hal ini sangat berkaitan dengan
kepentingan kinerja di unit kerjanya.
5. Pegawai yang akan mengajukan cuti di luar tanggungan wajib mengisi
form permohonan ijin.
6. Pegawai yang melakukan cuti di luar tanggungan tidak berhak
menerima gaji dari STIKES SURABAYA dan tidak akan diperhitungkan
sebagai masa kerja pegawai.
7. Permintaan perpanjangan cuti diajukan 3 (tiga) bulan sebelum cuti
berakhir.
8. Pegawai yang menjalankan cuti di luar tanggungan wajib membuat
laporan secara tertulis dan melaporkan kepada pimpinan untuk
ditempatkan kembali
9. Pegawai yang dapat mengajukan permohonan cuti di luar tanggungan
adalah pegawai yang telah mempunyai masa kerja minimal 3 tahun.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 36


10. Pegawai yang tidak memperoleh cuti di luar tanggungan, maka pegawai
disarankan untuk mengundurkan diri dari status kepegawaiannya.
3.7.6 Pejabat yang Berwenang Memberikan Cuti
1. Pejabat yang berwenang memberikan cuti adalah :
a. Ketua untuk Wakil Ketua.
b. Wakil Ketua untuk Ka Prodi, Kepala Bagian.
2. Terhadap permohonan cuti tersebut ditembuskan kepada
Kepegawaian.
3. Pegawai yang akan menjalankan cuti harus mengajukan permohonan
kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti.
4. Setiap kepala unit kerja berkewajiban membuat jadwal cuti setiap bulan
Oktober untuk tahun berikutnya dan membuat laporan pelaksanaan cuti
setiap akhir tahun yang ditujukan kepada kepegawaian.
3.7.7 Ijin Meninggalkan Pekerjaan Karena Alasan Penting.
1. STIKES SURABAYA memberikan ijin kepada Pegawai dengan mendapat gaji
penuh apabila :
1 Pegawai menikah 3 hari
2 Menghitankan, baptis, tatah giri anak Pegawai 2 hari
3 Pernikahan anak Pegawai 2 hari
4 Istri melahirkan/ keguguran dg dibuktikan surat dokter 2 hari
5 Suami/ istri, orang tua, anak/ menantu meninggal 2 hari
6 Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal 2 hari
7 Saudara kandung meninggal 2 hari
8 Mendapat musibah seperti kebakaran rumah, 2 hari
kebanjiran,
bencana alam, yang harus diperkuat dengan surat
keterangan
dari ketua lingkungan/pemerintah daerah setempat

2. Setiap Pegawai yang meninggalkan pekerjaan tanpa ijin terlebih dahulu dari
atasan yang bersangkutan dianggap mangkir.
3. Terhadap permohonan ijin tersebut ditembuskan kepada Kepegawaian
maksimal 1 hari sebelumnya atau memberi informasi secara lisan pada hari
ijinnya.
4. Apabila waktu yang dibutuhkan untuk keperluan sebagaimana dimaksudkan
poin 1 huruf 1 s/d 8 di atas tidak cukup serta adanya keperluan keluarga yang
mendesak, maka Pegawai dapat diberikan ijin yang akan diperhitungkan
dengan hak cuti (bila masih ada).
5. Tata cara pelaksanaan akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan Ketua.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 37


3.7.8 Ijin Meninggalkan Pekerjaan Karena Penugasan di Instansi Lain
1. Pejabat / pegawai yang mengajukan ijin meninggalkan pekerjaan pada hari kerja
karena penugasan di instansi lain diterbitkan surat ijin atas rekomendasi atasan
langsung.
2. Pegawai yang atas permintaan/undangan dari instansi lain dapat diberikan ijin
paling lama 3 (tiga) hari.
3. Pegawai yang diberikan ijin dan melaksanakan kegiatan di instansi lain di luar
STIKES SURABAYA ditetapkan dengan pengurangan penghasilan sebesar 80%
sesuai jumlah hari kerja yang di ijinkan.
4. Pejabat yang berwenang memberikan ijin meninggalkan pekerjaan karena
penugasan di instansi lain adalah Wakil Ketua atas rekomendasi atasan langsung
pejabat / pegawai yang bersangkutan.
3.7.9 Ijin Meninggalkan Pekerjaan Karena Ibadah Keagamaan
1. Pegawai yang akan menunaikan ibadah haji diberikan ijin paling lama 40
(empat puluh) hari Kalender dan diberikan untuk haji yang pertama kali.
2. Ijin meninggalkan pekerjaan untuk menunaikan ibadah haji dengan
penghasilan penuh hanya diberikan 1 (satu) kali selama menjadi Pegawai
STIKES SURABAYA.
3.7.10 Ijin Meninggalkan Pekerjaan Karena Sakit
1. Pegawai yang tidak dapat bekerja dalam waktu tertentu karena sakit, yang
dibuktikan dengan surat keterangan Dokter dapat dibebaskan dari pekerjaan
dengan penghasilan penuh.
2. Pegawai yang sakit selama 1 (satu) hari dibuktikan dengan surat yang
bersangkutan atau keluarga dan maksimal 1 kali dalam satu bulan serta berhak
mendapatkan ijin meninggalkan pekerjaan.
3. Pegawai yang sakit lebih dari 1 (satu) hari harus dilengkapi dengan surat
keterangan Dokter dan berhak mendapatkan ijin meninggalkan pekerjaan.
4. Pegawai yang pada kurun waktu 3 (tiga) bulan dengan surat keterangan Dokter
sebagaimana dimaksud poin (2) lebih dari 2 (dua) kali, maka STIKES SURABAYA
dapat melakukan pemeriksaan keabsahannya.
5. Pegawai yang sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari
berhak atas ijin sakit dengan melampirkan surat keterangan Dokter yang
disyahkan oleh dokter yang ditunjuk STIKES SURABAYA.
6. Pegawai yang sakit lebih dari 14 (empat belas) hari sampai dengan 90 (sembilan
puluh) hari kalender berturut-turut, berhak atas ijin sakit setelah diadakan
pemeriksaan oleh dokter yang ditunjuk oleh STIKES SURABAYA.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 38


7. Pegawai yang sakit, sementara tidak mampu menjalankan pekerjaannya dalam
jangka waktu tertentu atau berturut-turut tanpa terputus, selama masa sakit itu
menerima penghasilan berdasarkan ketetapan dibawah ini :
a. Sampai dengan bulan ke 4 – 100% penghasilan sebulan
b. Bulan ke 5 s/d bulan ke 8 – 75 % penghasilan sebulan
c. Bulan ke 9 s/d bulan ke 12 – 50 % penghasilan sebulan
d. Bulan ke 13 s/d selanjutnya sebelum PHK dilakukan, dibayar sebesar 25
% penghasilan sebulan.
8. Pegawai yang sakit lebih dari 3 (tiga) bulan dan menurut keterangan Dokter
yang ditunjuk STIKES SURABAYA tidak dapat melakukan pekerjaan lagi
karena penyakitnya tersebut dapat diputus dari hubungan kerjanya dengan
memperhitungkan hak-haknya (pesangon dan penghargaan masa kerja) .
Perhitungan uang pesangon sebagai berikut :
a. masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun, 1 (satu) bulan gaji pokok;
b. masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 (dua) tahun,
2 (dua) bulan gaji pokok;
c. masa kerja 2 (dua) tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 (tiga) tahun, 3
(tiga) bulan gaji pokok;
d. masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 (empat)
tahun, 4 (empat) bulan gaji pokok;
e. masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 (lima)
tahun, 5 (lima) bulan gaji pokok;
f. masa kerja 5 (lima) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 6 (enam)
tahun, 6 (enam) bulan gaji pokok;
g. masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 (tujuh)
tahun, 7 (tujuh) bulan gaji pokok.
h. masa kerja 7 (tujuh) tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 (delapan)
tahun, 8 (delapan) bulan gaji pokok;
i. masa kerja 8 (delapan) tahun atau lebih, 9 (sembilan) bulan gaji
pokok.
Perhitungan uang penghargaan masa kerja ditetapkan sebagai berikut :
a. masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun,
2 (dua) bulan gaji pokok;

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 39


b. masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan)
tahun, 3 (tiga) bulan gaji pokok;
c. masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua
belas) tahun, 4 (empat) bulan gaji pokok;
d. masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima
belas) tahun, 5 (lima) bulan gaji pokok;
e. masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18
(delapan belas) tahun, 6 (enam) bulan gaji pokok;
f. masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21
(dua puluh satu) tahun, 7 (tujuh) bulan gaji pokok;
g. masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24
(dua puluh empat) tahun, 8 (delapan) bulan gaji pokok;
h. masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun atau lebih, 10 (sepuluh ) bulan
gaji pokok.
9. Pegawai yang sakit disebabkan kecelakaan kerja yang ada hubungannya
dengan hubungan kerja, selama sementara tidak mampu melaksanakan
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu atau berturut-turut terputus, selama
waktu sakit itu akan menerima penghasilan sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
10. Pemberitahuan dan penyampaian surat keterangan dokter selambat-
lambatnya diterima 2 (dua) hari kerja dengan terlebih dahulu
memberitahukan secara lisan atau via telefon kepada Sub Bagian
Administrasi Umum Kepegawaian.
11. Tata cara pelaksanaan akan diatur lebih lanjut oleh ketentuan Ketua.
3.7.11 Ijin Meninggalkan pekerjaan untuk keperluan pribadi
1. Pejabat / pegawai yang mengajukan ijin meninggalkan pekerjaan pada hari
kerja karena keperluan pribadi yang mendesak diterbitkan surat ijin atas
rekomendasi atasan langsung paling lama 3 Hari.
2. Pegawai yang diberikan ijin meninggalkan pekerjaan karena keperluan pribadi
yang mendesak ditetapkan dengan pengurangan penghasilan sebesar 100%
sesuai jumlah hari kerja yang di ijinkan atau mengambil cuti (jika masih ada)
3. Pejabat yang berwenang memberikan ijin meninggalkan pekerjaan karena
keperluan pribadi adalah Ketua/Wakil atas rekomendasi atasan langsung
pejabat / pegawai yang bersangkutan.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 40


3.7.12 Ijin Meninggalkan Pekerjaan pada Jam Kerja
1. Pegawai dalam kondisi tertentu atau darurat dapat mengajukan ijin
meninggalkan pekerjaan pada Jam Kerja.
2. Setiap Pegawai yang meninggalkan pekerjaan tanpa ijin terlebih dahulu dari
atasan yang bersangkutan dianggap mangkir.
3. Terhadap permohonan ijin tersebut ditembuskan kepada Sub Bagian
Administrasi Umum dan Kepegawaian pada waktu hari ijinnya.
4. Pengajuan ijin tidak lebih dari 4 (empat) jam dan tidak lebih dari 5 (lima) kali
dalam 1 (satu) bulan.
5. Jika batasan ijin melebihi 4 jam dinyatakan tidak masuk dan dipotong insentif
kehadiran.
6. Pejabat yang berwenang memberikan ijin meninggalkan pekerjaan pada jam
kerja adalah Ketua untuk Wakil Ketua.
7. Pegawai yang meninggalkan pekerjaan pada jam kerja, menyerahkan surat ijin
kepada unit kepegawaian pada hari tersebut.
8. Tata cara pelaksanaan akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan Ketua.

3.8 PENGGOLONGAN DAN PENGGAJIAN


3.8.1 Penggolongan dan Penggajian
1. Unsur penggolongan/grade terdiri atas :
a. Pendidikan formal
b. Masa kerja
2. KomponenPenggajian
a. Golongan /grade
b. Masa kerja
3. Ketentuan sebagaimana dimaksud poin 1 dan 2 mengacu pada peraturan-
peraturan yang ditetapkan dalam Keputusan Ketua.
4. Calon Pegawai diberikan 75% dari gaji dan belum mendapatkan tunjangan.
5. Pegawai dengan PKWT diberikan penghasilan sesuai dengan yang
diperjanjikan.
3.8.2 Program BPJS Ketenagakerjaan
1. Seluruh Pegawai tetap diikut sertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992, meliputi:
a. Program Jaminan Kecelakaan Kerja
b. Program Jaminan Hari Tua
c. Program Jaminan Kematian

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 41


d. BPJS Kesehatan
2. Apabila terjadi Kecelakaan Kerja terhadap Pegawai yang jumlah biaya
pengobatan dan perawatan melebihi batasan maksimum Jaminan Kerja
Jamsostek sebagaimana diatur dalam poin 1 huruf a, maka kelebihan biaya
tersebut menjadi tanggungan STIKES SURABAYA.

3.8.3 Pensiun dan atau Jaminan Hari Tua


1. Pegawai yang memenuhi persyaratan diikutsertakan dalam program pensiun
dan jaminan hari tua.
2. Program pensiun dilaksanakan melalui program dana pensiun lembaga
keuangan (DPLK) yang telah mendapat persetujuan penyelenggaranya oleh
Menteri Keuangan R.I. atau asuransi pensiun.
3. Program Jaminan Hari Tua dilaksanakan melalui program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja.
4. Ketentuan pelaksanaan poin 2 dan 3 diatur lebih lanjut oleh Ketua STIKES
SURABAYA.
3.8.4 Uang Duka
Pegawai atau anggota keluarganya (istri/ suami dan anak) apabila meninggal
dunia pada ahli warisnya diberi bantuan uang duka dan uang kubur yang
besarnya, minimal Rp 2.000.000,- perorang
3.8.5 Uang Tunjangan Kematian
Pegawai STIKES SURABAYA yang meninggal dunia, diberikan uang tunjangan
kematian sebesar 1 x gaji sebulan pegawai yang bersangkutan kepada ahli
warisnya (Suami/Istri dan anak).
3.8.6 Tunjangan Hari Raya Keagamaan.
Pegawai diberi Tunjangan Hari Raya Keagamaan, yang besarnya minimal sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang pelaksanaanya diatur
tersendiri dengan Keputusan Ketua.
3.8.7 Persyaratan Penghargaan Pengabdian
1. Pegawai yang memenuhi persyaratan berhak untuk mendapatkan tanda
penghargaan pengabdian.
2. Persyaratan sebagaimana dimaksud poin 1 adalah tidak pernah dijatuhi hukuman
disiplin ringan atau sedang dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, dan tidak pernah
dijatuhi hukuman disiplin berat.
3.8.8 Bentuk Penghargaan Pengabdian
1. Penghargaan Pengabdian dapat berupa Piagam dan Uang Tunai dengan
perincian sebagai berikut :

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 42


a. Pegawai Tetap Penuh Waktu yang telah mempunyai masa pengabdian
secara terus menerus yang tidak terputus hubungan kerja selama 10
(sepuluh) tahun di STIKES SURABAYA, tanpa cacat berhak mendapatkan
tanda penghargaan berupa Piagam dan uang tunai sebesar 1 (satu) kali
gaji dan tunjangan bulan terakhir
b. Pegawai Tetap Penuh Waktu yang telah mempunyai masa pengabdian
secara terus menerus yang tidak terputus kerena kebijakan yang
terhentinya sementara hubungan kerja selama 20 (dua puluh) tahun di
STIKES SURABAYA,tanpa cacat berhak mendapatkan tanda
penghargaan berupa Piagam dan uang tunai sebesar 2 (dua) kali gaji dan
tunjangan bulan terakhir
c. Pegawai Tetap Penuh Waktu yang telah mempunyai masa pengabdian
secara terus menerus yang tidak terputus kerena kebijakan yang
terhentinya sementara hubungan kerja selama 30 (tiga puluh) tahun di
STIKES SURABAYA, tanpa cacat berhak mendapat tanda penghargaan
berupa piagam dan uang tunai sebesar 3 (tiga) kali gaji dan tunjangan
bulan terakhir.
2. Tata cara pelaksanaan pemberian penghargaan pengabdian diatur tersendiri
dengan Keputusan Ketua.
3.9 Fasilitas Olah Raga, Kesenian dan Rekreasi
STIKES SURABAYA sesuai dengan kemampuan keuangan STIKES SURABAYA
dapat menyediakan anggaran untuk olah raga, kesenian dan rekreasi untuk
kebugaran, kesegaran jasmani dan rohani Pegawai serta keluarga.
3.10 Fasilitas Peribadatan
STIKES SURABAYA memberikan kesempatan kepada Pegawai untuk
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama masing-masing serta menyediakan
sarana peribadatan sesuai dengan kemampuan keuangan STIKES SURABAYA.
3.11 Gratifikasi
Pegawai STIKES SURABAYA tidak dibenarkan menerima Gratifikasi dari pihak
manapun sepanjang terkait dengan proses belajar mengajar.

3.12 PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN SEMINAR / WORKSHOP


3.12.1 Pendidikan, Pelatihan dan Seminar / Workshop
1. Untuk mencapai tujuan peningkatan kulitas pendidikan, STIKES SURABAYA
dapat menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Pegawai, yang bertujuan

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 43


untuk meningkatkan, keahlian, kemampuan dan keterampilan serta
profesionalisme.
2. STIKES SURABAYA memberikan kesempatan kepada Pegawai untuk mengikuti
program pendidikan (studi lanjut), pelatihan dan seminar/workshop dengan biaya
STIKES SURABAYA maupun biaya sendiri.
3. Pendidikan, pelatihan dan seminar/workshop dapat dilaksanakan didalam negeri
dan di luar negeri.
4. Pegawai STIKES SURABAYA, yang mendapatkan pendidikan atas biaya institusi
di wajibkan mengabdi selama minimal (2n+1) atau sesuai dengan kontrak.
5. Pegawai yang tidak mematuhi ketentuan pada poin 4 wajib mengembalikan 2 kali
biaya yang dikeluarkan institusi.
6. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan seminar/workshop sebagaimana tersebut
di atas diatur tersendiri dengan keputusan Ketua.

3.13 DISIPLIN PEGAWAI DAN SANKSI HUKUMAN


3.13.1 Kewajiban, Tanggung Jawab dan Larangan Pegawai
Setiap Pegawai :
1. Wajib memenuhi kewajiban, tidak melanggar larangan dan mematuhi peraturan
yang ditetapkan oleh STIKES SURABAYA.
2. Wajib menaati ketentuan jam kerja yang berlaku di STIKES SURABAYA.
3. Wajib melakukan fingerprint pada pagi dan sore hari
4. Wajib memberikan dorongan terhadap bawahan untuk lebih meningkatkan
prestasi kerja dan sekaligus memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan kariernya.
5. Wajib melaksanakan tugas pekerjaan dan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan
kegiatan STIKES SURABAYA.
6. Dalam melaksanakan kerjanya, harus mematuhi perintah dan petunjuk yang layak
dari pejabat STIKES SURABAYA yang berwenang memberikan perintah/
petunjuk.
7. Wajib menjaga serta memelihara harta milik STIKES SURABAYA dan juga
peralatan kerja yang disediakan oleh STIKES SURABAYA
8. Berkewajiban melaporkan kepada atasannya apabila mengetahui harta milik
STIKES SURABAYA hilang atau rusak.
9. Wajib bertanggung jawab dan mengganti atas hilang atau rusaknya setiap harta
milik STIKES SURABAYA yang dipercayakan kepadanya.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 44


10. Wajib mengetahui dan mengindahkan pengumuman/ edaran yang dikeluarkan
oleh STIKES SURABAYA.
11. Wajib mengembalikan semua dokumen, peralatan dan barang inventarisi lain
harta milik STIKES SURABAYA pada waktu dilakukan pemutusan hubungan
kerja.
12. Wajib melaporkan kepada STIKES SURABAYA apabila terjadi perubahan status
yang menyangkut dirinya seperti :
a. Alamat / tempat tinggal
b. Status susunan keluarga
c. Tingkat pendidikan terakhir yang berhasil dicapai, kepada pihak HRD
13. Wajib memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja.
14. Wajib melaporkan kepada STIKES SURABAYA apabila mengetahui/ melihat
siapapun membawa, memiliki, mengedarkan, menggunakan minuman keras atau
obat-obatan terlarang dilingkungan STIKES SURABAYA.
15. Wajib memelihara dan menjaga serta menjunjung tinggi nama baik STIKES
SURABAYA dalam kehidupan bermasyarakat.
16. Wajib menyimpan rahasia STIKES SURABAYA dan rahasia jabatan.
3.13.2 Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin
1. Tingkat hukuman disiplin terdiri atas :
a. Hukuman Disiplin Ringan
b. Hukuman Disiplin Sedang
c. Hukuman Disiplin Berat
2. Jenis Hukuman Disiplin Ringan terdiri atas :
a. Teguran lisan tercatat
b. Surat peringatan pertama
c. Surat peringatan kedua (terakhir)
3. Jenis Hukuman Disiplin Sedang terdiri atas :
a. Penundaan kenaikan gaji bekala untuk paling lama 1 (satu) tahun
b. Penundaan kenaikan golongan/grade berkala untuk paling lama 1 (satu)
tahun.
c. Penurunan golongan/grade 1 (satu) tingkat selama 2 (dua) tahun.
4. Jenis Hukuman Disiplin Berat terdiri atas:
a. Pembebasan dari jabatan struktural/fungsional dan pemberhentian
sementara.
b. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri.
c. Pemberhentian tidak dengan hormat.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 45


d. Pelaksanaan pemberian sanksi hukuman berat akan diatur dengan Keputusan
Ketua.
3.13.3 Pelanggaran Disiplin Ringan dan Sanksi
1. Jenis Pelanggaran Ringan yaitu :
a. Datang terlambat lebih lima kali atau pulang lebih awal lima kali atau
gabungan keduanya lebih 5 (lima) kali dalam kurun waktu 1 (satu) bulan.
b. Lalai mengikuti ketentuan jam kerja, datang terlambat atau meninggalkan
tempat kerja lebih cepat dari pada waktu yang ditentukan, tanpa terlebih
dahulu mendapat ijin atau persetujuan atasan yang berwenang.
c. Meninggalkan tempat kerja pada jam kerja tanpa terlebih dahulu
mendapat ijin atau persetujuan atasan yang berwenang.
d. Tidak hadir bekerja tanpa alasan yang dapat diterima atau tanpa terlebih
dahulu mendapat ijin dari atasan yang berwenang selama 1 (satu) hari.
e. Membawa peralatan kerja, data/dokumen atau harta milik STIKES
SURABAYA lainnya keluar dari STIKES SURABAYA kecuali telah
mendapat ijin dari atasannya atau pejabat STIKES SURABAYA yang
berwenang.
f. Melaksanakan tugas /pekerjaan secara serampangan.
g. Tidak mempertanggungjawabkan persekot kerja dalam waktu kurang dari
1 (satu) bulan setelah kegiatan selesai.
h. Tidak melaporkan kepada atasan apabila mengetahui hilang atau
rusaknya aset STIKES SURABAYA.
i. Tidak melaporkan kepada pimpinan STIKES SURABAYA apabila
mengetahui atau melihat siapapun yang membawa, memiliki,
mengedarkan, menggunakan minuman keras atau obat-obatan terlarang
dilingkungan STIKES SURABAYA.
2. Sanksi atas pelanggaran sebagaimana poin 1 ditetapkan sebagai berikut :
a. Pegawai yang melakukan pelanggaran ringan tersebut di atas akan diberikan
Teguran Lisan Tercatat yang berlaku selama 3 bulan.
b. Apabila masa teguran lisan tercatat masih berlaku dan yang bersangkutan
melakukan pelanggaran yang sama atau lainnya sebagaimana dimaksud pasal
ini, maka kepada Pegawai bersangkutan diberikan Surat Peringatan Pertama
yang berlaku selama 6 (enam) bulan.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 46


c. Apabila surat peringatan pertama masih berlaku dan yang bersangkutan
melakukan pelanggaran yang sama atau lainnya sebagaimana dimaksud pasal
ini, maka kepada Pegawai bersangkutan diberikan Surat Peringatan Kedua
(terakhir) yang berlaku selama lima bulan
d. Apabila Surat Peringatan Kedua (terakhir) masih berlaku dan yang bersangkutan
melakukan pelanggaran yang sama atau lainnya sebagaimana dimaksud poin ini,
maka kepada Pegawai bersangkutan diberikan Sanksi Hukuman Disiplin Sedang.
3.13.4 Pelanggaran Disiplin Sedang Dan Sanksi
1. Jenis Pelanggaran Sedang yaitu :
a. Menolak untuk melaksanakan perintah yang layak yang diberikan oleh
pejabat STIKES SURABAYA yang berwenang untuk itu.
b. Melalaikan tugas dan kewajiban yang diberikan.
c. Melakukan pekerjaan untuk kepentingan diri sendiri, atau pihak lain dalam
jam kerja, kecuali sudah mendapat ijin atau persetujuan tertulis dari
atasannya.
d. Atasan yang memberikan ijin dan bawahan yang meminta ijin untuk
meninggalkan kantor pada jam kerja 5 (lima) kali dalam 1 (satu) bulan,
kecuali kepentingan dinas.
e. Atasan yang diketahui tidak mengontrol keberadaan bawahan pada jam
kerja 5 (lima) kali dalam 1 (satu) bulan, kecuali saat atasan tidak masuk
kerja.
f. Atasan yang memberikan ijin dan bawahan yang meminta ijin untuk tidak
masuk kerja 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan, kecuali kepentingan dinas.
g. Tidak hadir tanpa alasan yang dapat diterima atau terlebih dahulu
mendapat ijin dari atasan yang berwenang selama 3 (tiga) hari s/d 5 (lima)
hari berturut-turut.
h. Menyalahgunakan kesempatan berobat atau fasilitas pengobatan.
i. Menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dari siapapun
juga yang diketahui atau patut diduga bahwa pemberian itu bersangkutan
atau Mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan Pegawai yang
bersangkutan.
j. Memasuki tempat yang dapat mencemarkan kehormatan dan martabat
Pegawai dan STIKES SURABAYA kecuali untuk kepentingan dinas.
k. Membuat keonaran/kerusuhan dalam lingkungan STIKES SURABAYA.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 47


l. Melakukan pelecehan seksual terhadap rekan kerja atau mitra kerja
STIKES SURABAYA.
m. Telah mendapat Surat Peringatan Kedua dalam jangka waktu 5 (lima)
bulan melakukan pelanggaran disiplin ringan kembali.
n. Sanksi atas pelanggaran sebagaimana dimaksud poin 1 ditetapkan sebagai
berikut :
1) Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun, atau
2) Penundaan kenaikan golongan/grade berkala untuk paling lama 1 (satu)
tahun, atau
3) Penurunan golongan/grade 1 (satu) tingkat selama 2 (dua) tahun
4) Apabila Pegawai mengulangi pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi
hukuman disiplin sedang atau perbuatannya dapat dikaitkan dengan
tindak pidana, maka kepadanya dikenakan sanksi hukuman disiplin
berat.

3.13.5 Pelanggaran Disiplin Berat dan Sanksi


1. Jenis pelanggaran disiplin berat yaitu :
a. Melakukan pencurian, penggelapan atau penipuan.
b. Menganiaya, mengancam secara fisik atau mental, menghina secara
kasar atasan/bawahan, teman sekerja atau anggota keluarga mereka.
c. Dengan sengaja atau karena kecerobohan merusak/atau
menghambat operasi STIKES SURABAYA.
d. Membocorkan/membuka dan/atau memanfaatkan rahasia STIKES
SURABAYA yang berkaitan dengan jabatannya untuk kepentingan
pribadi, golongan atau pihak lain.
e. Memberikan laporan, pernyataan/keterangan palsu atau yang
dipalsukan sehingga menimbulkan kerugian STIKES SURABAYA.
f. Berjudi atau menyelenggarakan permainan judi atau minum-minuman
keras dalam lingkungan STIKES SURABAYA.
g. Mabuk, minum-minuman keras yang memabukan, madat, memakai
obat bius atau menyalahgunakan obat-obatan terlarang atau obat-
obatan perangsang lainnya ditempat kerja yang dilarang oleh
peraturan perundang-undangan.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 48


h. Membawa senjata api, senjata tajam, bahan peledak atau barang-
barang berbahaya lainnya, yang tidak ada sangkut pautnya dengan
pekerjaan kedalam lingkungan STIKES SURABAYA.
i. Mengancam, menghina secara kasar atau mencemarkan nama baik
atasan, teman sekerja atau anggota keluarga.
j. Membujuk atasan /bawahan, teman sekerja, anggota keluarga atau
pihak lainnya untuk melakukan pekerjaan yang melanggar hukum dan
kesusilaan.
k. Menyalahgunakan keuangan STIKES SURABAYA.
l. Membuat, membawa atau menyebarkan pengumuman, brosur,
selebaran atau informasi lainnya yang dilarang oleh pemerintah atau
yang dapat menimbulkan keresahan, pertentangan atau rasa
permusuhan diantara para Pegawai
m. Mencemarkan nama baik STIKES SURABAYA.
n. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun dalam
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi.
o. Melakukan suatu tindakan sengaja yang dapat mengakibatkan
kerugian bagi STIKES SURABAYA atau pihak yang dilayani.
p. Pegawai yang melakukan perbuatan tindakan/tindakan melanggar
hukum yang telah dijatuhi vonis secara sah oleh pengadilan untuk
menjalani hukuman kurungan.
2. Sanksi atas pelanggaran sebagaimana dimaksud ayat 1 akan dikenakan
hukuman berupa sanksi hukuman berat dan ditetapkan sebagai berikut :
a. Pemberhentian sementara paling lama 6 (enam) bulan tanpa hak
renumerasi Pegawai.
b. Pegawai yang melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud poin
1, diberhentikan tidak dengan hormat dengan mendapatkan satu
bulan gaji.
3.13.6 Pejabat Yang Berwenang Memberikan Sanksi Hukuman
Pejabat yang berwenang memberikan sanksi hukuman adalah :
(1) Ketua
(2) Wakil ketua/Ka Prodi/ Ka Unit Kerja.
3.13.7 Wewenang Dalam Mengambil Tindakan Hukuman
1. Ketua,

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 49


a. Meliputi seluruh Pejabat Struktural Maupun Fungsional
b. Berlaku untuk semua jenis hukuman disiplin sedang dan berat.
2. Wakil Ketua/ Ka Prodi/Ka Unit Kerja.
a. Meliputi Pegawai dan bawahannya,
b. Terbatas untuk jenis hukuman disiplin ringan.
3.13.8 Tata Cara Pemeriksaan Pelanggaran
1. Sebelum dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat, Pegawai yang disangka
melakukan pelanggaran wajib dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
2. Pemeriksaan terhadap Pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin
sebagaimana dimaksud poin 1 dapat dilakukan secara lisan dan atau tertulis.
3. Pegawai yang diperiksa karena melakukan pelanggaran, pada saat pemeriksaan
dapat didampingi pihak lain apabila dipandang perlu.
4. Pejabat yang berwenang menghukum dapat memerintahkan pejabat bawahannya
untuk memeriksa Pegawai yang disangka melakukan pelanggaran.
5. Tata cara pelaksanaan akan diatur lebih lanjut dengan ketentuan Ketua.
3.13.9 Penjatuhan Hukuman
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan pejabat yang berwenang menghukum
memutuskan jenis hukuman yang dijatuhkan dengan mempertimbangkan secara
seksama pelanggaran yang dilakukan oleh Pegawai yang bersangkutan.
2. Dalam keputusan hukuman harus disebutkan pelanggaran yang dilakukan oleh
Pegawai yang bersangkutan.
3. Pegawai yang berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata melakukan beberapa
pelanggaran, terhadapnya hanya dapat dijatuhi salah satu jenis hukuman yang
paling berat.
3.13.10 Penyampaian Hukuman Disiplin
1. Teguran lisan tercatat dilakukan oleh pejabat yang berwenang menghukum
kepada Pegawai yang bersangkutan.
2. Surat Peringatan Pertama dan Surat Peringatan Kedua (terakhir), disampaikan
kepada Unit Kerja kepada Pegawai yang bersangkutan.
3. Semua jenis hukuman disiplin sedang dan berat ditetapkan dengan Keputusan
Ketua dan disampaikan oleh SDM kepada Pegawai yang bersangkutan melalui
ka. prodi atau Kepala Unit Kerja.
4. Penyampaian hukuman dilakukan secara rahasia.

3.13.11 Keberatan Atas Hukuman Disiplin

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 50


1. Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin ringan tidak dapat mengajukan
keberatan.
2. Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin sedang atau hukuman disiplin berat
dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Ketua dalam jangka
waktu selambat-lambatnya 14 hari kerja terhitung mulai tanggal yang
bersangkutan menerima keputusan hukuman.
3. Ketua yang menerima surat keberatan Pegawai atas penjatuhan hukuman
disiplin, wajib menanggapi secara tertulis selambat-lambatnya dalam jangka
waktu 14 hari kerja terhitung mulai tanggal diterimanya surat keberatan itu.
4. Hukuman disiplin sedang atau berat, apabila tidak ada keberatan mulai
berlaku pada hari ke lima belas terhitung mulai tanggal Pegawai yang
bersangkutan menerima keputusan hukuman.
5. Ketua dapat memperkuat atau mengubah hukuman Pegawai, dengan
keputusan Ketua.
6. Terhadap Keputusan Ketua sebagaimana dimaksud poin 5 dapat diajukan
peninjauan ulang melalui Peradilan Tata Usaha Negara.
7. Apabila Pegawai yang dijatuhi hukuman tidak berada di tempat pada waktu
penyampaian hukuman, maka hukuman itu berlaku pada hari kerja ketiga
puluh terhitung mulai tanggal yang ditentukan untuk menyampaikan keputusan
hukuman tersebut.
3.13.12 Gugurnya Hukuman Displin
1. Pegawai yang meninggal dunia atau mencapai batas usia SURABAYA normal
pada waktu sedang menjalani hukuman berat dianggap telah selesai menjalani
hukuman.
2. Apabila Ketua tidak menanggapi surat keberatan Pegawai dalam jangka waktu
14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya surat keberatan Pegawai tersebut,
maka keberatan Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat
dapat diterima/disetujui oleh Ketua.
3. Apabila Pegawai dapat memberikan pembuktian yang mempunyai kekuatan
hukum.
3.13.13 Ganti Rugi
1. Setiap perbuatan yang merugikan STIKES SURABAYA yang dilakukan
oleh Pegawai, maka kepada Pegawai tersebut diwajibkan mengganti
kerugian STIKES SURABAYA.
2. Tata cara penggantian kerugian diatur tersendiri dengan keputusan Ketua,
dengan memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 51


3.14 PEMBERHENTIAN DAN PEMBERHENTIAN SEMENTARA
3.14.1 Pemberhentian Calon Pegawai
1. Ketua dapat memberhentikan calon Pegawai dalam hal yang bersangkutan:
a. Tidak menunjukan kecakapan dalam melaksanakan tugas yang dinyatakan
secara tertulis oleh STIKES SURABAYA
b. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan STIKES SURABAYA
yang berlaku.
c. Menunjukan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat mengganggu
lingkungan kerja atau pergaulan dilingkungan pekerjaan dan sesama
Pegawai
d. Tidak memenuhi syarat –syarat kesehatan
e. Pada waktu melamar ternyata dengan sengaja memberikan keterangan-
keterangan atau bukti-bukti yang tidak benar.
2. Calon Pegawai dapat mengajukan permohonan berhenti dengan persyaratan
harus mengganti semua biaya pendidikan dan latihan yang dikeluarkan oleh
STIKES SURABAYA bagi calon Pegawai yang bersangkutan.
3.14.2 Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri
1. Pegawai yang mengajukan permohonan berhenti diberhentikan dengan hormat
sebagai Pegawai STIKES SURABAYA
2. Permintaan berhenti sebagaimana dimaksud poin 1 diajukan sekurang-kurangnya
1 (satu) bulan sebelumnya
3. STIKES SURABAYA dapat menunda permintaan berhenti paling lama 3 (tiga)
bulan untuk kepentingan STIKES SURABAYA.
4. Pegawai yang telah diberhentikan atas permintaan sendiri memperoleh hak-hak
5. Pegawai sebagai berikut :
a. THT (Tunjangan Hari Tua) program BPJS Ketenagakerjaan ;
b. 1 (satu) bulan uang penghargaan masa kerja sesuai dengan ketentuan di
STIKES SURABAYA
c. 1 (satu) kali uang penggantian hak yang perhitungannya sesuai dengan
ketentuan STIKES SURABAYA.
3.14.3 Pemberhentian Karena Mencapai Usia
1. Pegawai yang telah mencapai usia pensiun diberhentikan dengan hormat
sebagai Pegawai STIKES SURABAYA dengan mendapat hak-hak Pegawai
sebagai berikut:
a. THT (Tunjangan Hari Tua) program BPJS Ketenagakerjaan ;

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 52


b. Masa kerja di STIKES SURABAYA sepuluh tahun diberikan (satu) bulan
gaji terakhir sebagai uang penghargaan.
c. Masa kerja di STIKES SURABAYA lima belas tahun diberikan (dua)
bulan gaji terakhir sebagai uang penghargaan.
d. Masa kerja di STIKES SURABAYA dua puluh tahun diberikan (tiga)
bulan gaji terakhir sebagai uang penghargaan.
e. Masa kerja di STIKES SURABAYA dua puluh lima tahun diberikan
(empat) bulan gaji terakhir sebagai uang penghargaan.
f. Masa kerja di STIKES SURABAYA tiga puluh tahun keatas diberikan
(lima) bulan gaji terakhir sebagai uang penghargaan.
g. 1 (satu) bulan uang penghasilan penggantian hak sesuai dengan
ketentuan di STIKES SURABAYA.
2. Pegawai yang meminta pensiun dipercepat karena telah memenuhi syarat
usia dan masa kerja SURABAYA mendapatkan hak-hak Pegawai seperti
tersebut pada poin 1
3.14.4 Pemberhentian Karena Adanya Penyederhanaan Organisasi
1. Dalam hal terjadinya perubahan status STIKES SURABAYA, penggabungan,
peleburan atau perubahan kepemilikan STIKES SURABAYA penyederhanaan /
perubahan Struktur Organisasi STIKES SURABAYA dan Pegawai tidak bersedia
melanjutkan hubungan kerja, maka Pegawai tersebut diberhentikan dengan
hormat dengan mendapat hak-hak Pegawai sebagai berikut:
a. THT (Tunjangan Hari Tua) program BPJS Ketenagakerjaan;
b. 2 (dua) bulan gaji sesuai dengan ketentuan di STIKES SURABAYA.
c. 1 (satu) bulan uang penghargaan masa kerja sesuai dengan ketentuan di
STIKES SURABAYA.
d. 1 (satu) kali uang penggantian hak sesuai dengan ketentuan di STIKES
SURABAYA
3.14.5 Pemberhentian Karena STIKES SURABAYA Tutup (Lock Out)
Dalam hal STIKES SURABAYA tutup (lock out) yang disebabkan STIKES
SURABAYA mengalami kerugian secara terus menerus selama 2 (dua) tahun
dibuktikan dengan laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir yang telah diaudit
oleh Akuntan Publik atau Lembaga Pemerintah yang berwenang, atau keadaan
memaksa (force majeur), maka Pegawai diberhentikan dengan hormat dengan
mendapat hak-hak Pegawai sebagai berikut:
a. THT (Tunjangan Hari Tua) program BPJS Ketenagakerjaan.
b. 1 (satu) bulan gaji sesuai dengan ketentuan di STIKES SURABAYA.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 53


c. 1 (satu) bulan uang penghargaan masa kerja sesuai dengan ketentuan di
STIKES SURABAYA.
d. 1 (satu) kali uang penggantian hak sesuai dengan ketentuan di STIKES
SURABAYA
3.14.6 Pemberhentian Karena Melakukan Pelanggaran, Penyelewengan/Tindak
Pidana
1. Pegawai dapat diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai
STIKES SURABAYA, karena :
a. Melakukan pelanggaran disiplin berat yang mengakibatkan kerugian
STIKES SURABAYA.
b. Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap, karena melakukan suatu tindak
pidana kejahatan.
2. Pegawai yang diberhentikan sebagaimana dimaksud poin 1 diberikan hak-
hak sebagai Pegawai sebagai berikut:
a. THT (Tunjangan Hari Tua) program BPJS Ketenagakerjaan.
b. 1 (satu) bulan gaji sesuai dengan ketentuan di STIKES SURABAYA
c. 1 (satu) kali uang penggantian hak sesuai dengan ketentuan di
STIKES SURABAYA.
3.14.7 Pemberhentian Karena Tidak Cacat Jasmani dan Rohani
1. Pegawai diberhentikan dengan hormat dengan mendapat hak-hak Pegawai
berdasarkan peraturan yang berlaku apabila berdasarkan keterangan tim penguji
kesehatan yang terdiri atas lembaga medis yang ditunjuk oleh STIKES
SURABAYA dinyatakan :
a. Tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan STIKES SURABAYA karena
kondisi kesehatannya.
b. Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri dan atau
lingkungan kerjanya.
2. Pegawai yang diberhentikan karena tidak cakap jasmani dan rohani mendapatkan
hak-hak Pegawai sebagai berikut:
a. THT (Tunjangan Hari Tua) program BPJS Ketenagakerjaan
b. 2 (dua) bulan gaji sesuai dengan ketentuan di STIKES SURABAYA
c. (satu) bulan uang penghargaan masa kerja sesuai dengan ketentuan di
STIKES SURABAYA
d. 1 (satu) kali uang penggantian hak sesuai dengan ketentuan di STIKES
SURABAYA

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 54


3.14.8 Pemberhentian Karena Meninggal Dunia
1. Pegawai yang meninggal dunia diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai
STIKES SURABAYA.
2. Pegawai yang hilang dalam menjalankan tugas kewajibannya, dianggap
meninggal dunia pada akhir bulan ke 12 (dua belas) sejak ia dinyatakan hilang
dan diberhentikan dengan hormat.
3. Pernyataan hilang sebagaimana dimaksud dalam poin 2 dibuat oleh Ketua
berdasarkan surat keterangan atau Berita Acara dari pejabat yang berwenang.
4. Pegawai yang telah diberhentikan karena meninggal dunia atau hilang mendapat
hak-hak Pegawai sebagai berikut :
a. THT (Tunjangan Hari Tua) program BPJS Ketenagakerjaan.
b. 2 (dua) bulan gaji sesuai dengan ketentuan di STIKES SURABAYA
c. 1 (satu) bulan uang penghargaan masa kerja sesuai dengan ketentuan di
STIKES SURABAYA
d. 1 (satu) kali uang penggantian hak sesuai dengan ketentuan di STIKES
SURABAYA
5. Pegawai sebagaimana dimaksud poin 2 yang kemudian kembali sebagai Pegawai
STIKES SURABAYA dan penghasilannya dapat dibayarkan penuh sejak dianggap
meninggal dunia dengan memperhitungkan hak-hak Pegawai yang telah diterima
oleh keluarga.
3.14.9 Pemberhentian Sementara
1. Pemberhentian Sementara yang disebabkan seorang Pegawai yang dalam proses
pengadilan dan atau diduga menyalahgunakan kewenangan jabatan yang
merugikan STIKES SURABAYA :
a. STIKES SURABAYA dapat memberhentikan sementara seorang Pegawai
yang dalam proses pengadilan dan atau diduga menyalahgunakan
kewenangan jabatan yang merugikan STIKES SURABAYA.
b. Selama masa dalam pemberhentian sementara kepada Pegawai tersebut
diwajibkan melapor 1 kali setiap minggu kepada STIKES SURABAYA
dengan mengisi daftar hadir yang telah disediakan, kecuali bagi Pegawai
yang ditahan oleh pihak yang berwajib.
c. Apabila pada akhir jangka pemberhentian sementara tersebut belum ada
putusan pengadilan akan ditetapkan apakah hubungan kerjanya akan
diputuskan atau dilanjutkan.
d. Apabila Pegawai yang dikenakan pemberhentian sementara ternyata tidak
bersalah, maka Pegawai yang bersangkutan direhabilitir dengan

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 55


dipekerjakan kembali serta diberikan hak-haknya secara penuh, terhitung
mulai saat keputusan pemberhentian sementara ditetapkan.
3.15 Pensiun
1. Masa pensiun dibagi menjadi dua yaitu Pegawai Pendidikan (Dosen) dan Pegawai
Kependidikan.
2. Pegawai Pendidikan sesuai kriteria di bawah ini berhak untuk menerima pensiun
normal:
a. Guru Besar 75 tahun.
b. Lektor Kepala 70 tahun
c. Lektor 65
d. Asisten Ahli 60 tahun
e. Non JFA 58 tahun
3. Pegawai Kependidikan yang telah mencapai usia pensiun berhak untuk menerima
pensiun normal pada usia 58 tahun.
4. Pegawai yang menjalankan pensiun akan menerima hak-haknya sebagaimana
ketentuan di STIKES SURABAYA
5. STIKES SURABAYA dapat memperpanjang masa tugas Pegawai yang telah
mencapai usia pensiun normal apabila tenaga dan pikirannya masih dibutuhkan dan
pelaksanaannya dilakukan secara selektif.
6. Pegawai yang telah diberhentikan dengan hormat, karena mencapai usia pensiun
normal diberikan hak pindah atas biaya STIKES SURABAYA, yang diatur dengan
Keputusan Ketua.
7. Tata cara dan penyelenggaraan Pensiun diatur dengan keputusan Ketua

3.16 Penyelesaian Keluhan dan Pengaduan


1. Bilamana Pegawai merasa dirugikan atau mendapat perlakuan yang tidak
sesuai dengan peraturan dan ketentuan, Pegawai dapat menyampaikan
keluhan kepada STIKES SURABAYA.
2. Setiap keluhan/pengaduan Pegawai pertama-tama harus diselesaikan dan
dibicarakan dengan atasan yang bersangkutan.
3. Bila penyelesaian belum mencapai hasil, maka dengan sepengetahuan atasan
tersebut, Pegawai dapat meneruskan keluhan dan pengaduannya kepada
atasannya yang lebih tinggi secara tertulis.
4. Bila prosedur tersebut poin 3 sudah dijalankan tanpa memberikan hasil, maka
keluhan dan pengaduan dari Pegawai diupayakan penyelesaiannya dengan
jalan musyawarah untuk mufakat.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 56


5. Apabila musyawarah untuk mupakat tidak tercapai, maka akan diproses lebih
lanjut melalui saluran hukum yang berlaku.
3.17 TENAGA PENDIDIK / DOSEN
3.17.1 Kedudukan, Fungsi dan Tujuan
1. Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang
pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2. Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana
dimaksud pada poin 1 dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
3. Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud
dalam poin 1 berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen
sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional.
4. Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
3.17.2 Prinsip Profesionalitas
1) Profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
b. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia;
c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas;
d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
f. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; \
g. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hpoin.
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan;
2) Pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri
yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 57


berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.
3.17.3 Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik
1. Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan
satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Kualifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam poin 1 diperoleh
melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai
dengan bidang keahlian
3. Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum:
a. lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana;
dan
b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana
4. Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat
diangkat menjadi dosen
5. Ketentuan lain mengenai kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada
poin (1) dan poin (2) dan keahlian dengan prestasi luar biasa sebagaimana
dimaksud pada poin (3) ditentukan oleh senat akademik satuan pendidikan
tinggi
6. Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam poin 1
diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut: \
a. Memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
b. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan
c. Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada
perguruan tinggi
7. Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.
8. Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor,
lektor kepala, dan profesor.
9. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus memiliki
kualifikasi akademik doktor.
10. Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dan dosen tidak-tetap
ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 58


11. Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan
tinggi yang mempunyai kewenangan membimbing calon doktor
12. Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta
menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.
13. Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang
sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional
dapat diangkat menjadi profesor paripurna/emiritus.
14. Pengaturan lebih lanjut mengenai profesor paripurna/emiritus
sebagaimana dimaksud pada ketentuan ditetapkan oleh setiap perguruan
tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3.17.4 Beban Kerja Dosen
Tugas utama dosen tersebut adalah melaksanakan tridharma perguruan
tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) sks
dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan
kualifikasi akademiknya dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Tugas melakukan pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan
dengan 9 (sembilan) sks yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang
bersangkutan;
2. Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
3. Tugas penunjang tridarma perguruan tinggi dapat diperhitungkan sks nya
sesuai dengan peraturan perundang- undangan
4. Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dan tugas penunjang
paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS
5. Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi profesor sekurang-
kurangnya sepadan dengan 3 sks setiap tahun
Pemimpin perguruan tinggi berkewajiban memberikan kesempatan kepada
dosen untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Dosen yang
mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi sampai dengan
tingkat jurusan diwajibkan melaksanakan dharma pendidikan paling sedikit
sepadan dengan 3 (tiga) sks.
3.17.5 Tugas Utama Dosen
Tugas melakukan pendidikan merupakan tugas di bidang pendidikan dan
pengajaran yang dapat berupa;

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 59


1. melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta menyelenggarakan
kegiatan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, praktik
bengkel/studio/kebun percobaan/teknologi pengajaran;
2. membimbing seminar Mahasiswa;
3. membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik
kerja lapangan (PKL);
4. membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing,
pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir;
5. penguji pada ujian akhir;
6. membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;
7. mengembangkan program perkuliahan;
8. mengembangkan bahan pengajaran;
9. menyampaikan orasi ilmiah;
10. membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan.
11. membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya;
12. melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen.
Tugas melakukan penelitian merupakan tugas di bidang penelitian dan
pengembangan karya ilmiah yang dapat berupa :
1. menghasilkan karya penelitian;
2. menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;
3. mengedit/menyunting karya ilmiah;
4. membuat rancangan dan karya teknologi;
5. membuat rancangan karya seni.
Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa :
1. menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga pemerintahan/pejabat
negara sehingga harus dibebaskan dari jabatan organiknya;

2. melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang


dapat dimanfaatkan oleh masyarakat;

3. memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat;

4. memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang


menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan;

5. membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat

Tugas penunjang tridharma perguruan tinggi dapat berupa

1. menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 60


2. menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;

3. menjadi anggota organisasi profesi;

4. mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia


antar lembaga;

5. menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;

6. berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;

7. mendapat tanda jasa/penghargaan;

8. menulis buku pelajaran SLTA kebawah;

9. mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial.

Ekuivalensi perhitungan SKS untuk berbagai tugas tersebut di atas


disajikan pada Rubrik Beban Kerja dan Tugas Utama Dosen pada
Lampiran

3.17.6 Kewajiban Khusus Profesor


Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi profesor menurut Pasal 49 poin
2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen adalah
1. menulis buku
2. menghasilkan karya ilmiah dan
3. menyebarluaskan gagasan
Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi profesor tidak menambah beban
tugas profesor (12 SKS) tetapi merupakan bagian dari tugas yang wajib dipilh
oleh profesor.
Kewajiban khusus yang wajib dipilih ini paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga)
SKS setiap tahun. Seorang profesor dalam tiga tahun wajib melaksanakan
ketiga kewajiban khususnya
3.17.7 Dosen Dengan Jabatan Struktural
Dosen perguruan tinggi yang sedang menjalankan tugas negara sebagai
pejabat struktural atau yang setara atas ijin pimpinan perguruan tinggi dan
tidak mendapat tunjangan profesi pendidik maka beban tugasnya diatur oleh
pemimpin perguruan tinggi mengacu pada ketentuan perundangan yang
berlaku (lihat: UU No. 43 Tahun 1999, PP No. 37 Tahun 2009 dan
Kepmenkowasbangpan No. 38 Tahun 1999)

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 61


Profesor yang sedang menjalankan tugas negara sebagai pejabat struktural
atau yang setara atas ijin pimpinan perguruan tingginya dan tidak mendapat
tunjangan kehormatan dibebaskan dari tugas khusus profesor.
3.17.8 Tugas Utama Dosen Yang Sedang Belajar
Dosen dengan status tugas belajar mempunyai tugas dan kewajiban belajar.
Beban kerja dosen tugas belajar sesuai dengan perturan perundang-
undangan yang berlaku.
3.17.9 Evaluasi Tugas Utama Dosen
Evaluasi tugas utama dosen mengikuti tatacara dan prosedur yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan beban kerja dosen yang berlaku.
3.18 KETENTUAN KHUSUS
3.18.1 Khusus
a. Pegawai STIKES SURABAYA yang dianggap cakap dan mampu dapat
dicalonkan sebagai Ketua/wakil Ketua STIKES SURABAYA ke pada ketua
yayasan melalui senat akademik STIKES SURABAYA.
b. Mekanisme pengangkatan sebagai anggota Ketua/Wakil Ketua STIKES
SURABAYA mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku.
c. Apabila terdapat Pegawai yang terpilih untuk menduduki jabatan Ketua/wakil
ketua, maka Pegawai tersebut wajib mengambil SURABAYA dan dalam periode
yang telah ditetapkan habis masa berlakunya, Pegawai tersebut bisa menjadi
Pegawai kembali.
3.19 Monitoring
Maksud dari monitoring standar / pedoman, dalam hal ini tentang Dosen dan Tenaga
Kependidikan, adalah setiap unit di STIKES SURABAYA mampu memonitor dan
mengevaluasi pemenuhan standar secara konsisten dan optimal pada kondisi
faktual, untuk selanjutnya mengambil tindakan korektif apabila ditemukan adanya
penyimpangan atau kesalahan. Hal terpenting adalah setiap unit, sesuai dengan
tugas dan fungsinya masing-masing dalam struktur organisasi di STIKES
SURABAYA, harus selalu melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa standar
telah terpenuhi dan telah ditaati. Bila sebuah standar belum terpenuhi, perlu dicari
apa penyebabnya dan dapat segera diketahui upaya untuk memenuhi standar
tersebut. Pencatatan / pendokumentasian adalah bagian penting di dalam
pengendalian atau monitoring standar. STIKES SURABAYA dapat merancang dua
formulir, masing-masing untuk pemenuhan standar dan pengendalian / monitoring
standar. Cara lain adalah dengan menggunakan formulir yang sekaligus dapat
dipakai untuk kedua langkah tersebut. Sebagai contoh, di dalam formulir penugasan
dosen di suatu semester dapat dilengkapi dengan kolom atau bagian yang

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 62


menunjukkan proses monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan tugas dosen
tersebut.

3.20 Evaluasi
Setelah perumus standar mutu di dalam SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
STIKES SURABAYA menetapkan substansi atau butir-butir standar mutu yang
masuk ke dalam lingkup standar Dosen dan Tenaga Kependidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, maka mulailah melakukan analisa SWOT (Strength,
Weakness, Opportunities, and Threats) dengan dukungan data. Untuk merumuskan
dan mengevaluasi isi Standar SDM (Dosen dan Tenaga kependidikan) dengan
menggunakan analisis SWOT dibutuhkan adanya kerjasama antara STIKES
SURABAYA dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) STIKES
SURABAYA baik internal maupun eksternal.
Sebagaimana diketahui, untuk aspek Strength dan Weaknesses suatu PT seperti
STIKES SURABAYA, yang harus dianalisis adalah berbagai hal yang menjadi
kekuatan dan kelemahan STIKES SURABAYA, yang berarti analisis ini berfokus
pada internal STIKES SURABAYA yang meliputi ketersediaan dana, sarana, dan
prasarana serta faktor-faktor atau unit-unit fungsional yang ada di STIKES
SURABAYA. Untuk aspek Opportunities dan Threats STIKES SURABAYA, yang
harus dianalisis adalah berbagai hal yang menjadi peluang dan ancaman STIKES
SURABAYA, yang berarti analisis ini berfokus pada faktor eksternal STIKES
SURABAYA, seperti keadaan perkembangan PT lain, perkembangan teknologi
informasi, perubahan peraturan perundang-undangan, peluang kerja di dalam
maupun luar negeri dan sebagainya.
Setelah melakukan analisis SWOT, maka STIKES SURABAYA dapat merumuskan
standar SDM dan mengevaluasinya. Apabila substansi/isi Pedoman/ Standar SDM
(Dosen dan Tenaga Kependidikan) telah dirumuskan maka sebelum standar ini resmi
dilaksanakan sebaiknya disosialisasikan terlebih dahulu kepada publik, khususnya
unsur pemangku STIKES SURABAYA. Tujuannya antara lain adalah untuk
memperkenalkan dan/atau menguji sejauh mana tingkat akseptabilitas dan akurasi isi
standar tersebut menurut penelaian publik, dan untuk memperoleh usulan-usulan
yang konstruktif. Dari hasil uji publik ini bila perlu isi standar/pedoman dapat lebih
disempurnakan. Dengan demikian diharapkan diharapkan pada akhirnya
pedoman/standar di dalam SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STIKES
SURABAYA dapat diterima sebagai pedoman/standar oleh seluruh unsur pemangku
kepentingan STIKES SURABAYA.

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 63


3.21 Rekaman
Rekaman / formulir yang dibutuhkan pada standar Dosen
Standar Formulir / dokumen yang dibutuhkan
Kualifikasi akademik dosen Ijazah, transkrip akademik setiap dosen
Kompetensi Dosen Formulir rekam jejak kompetensi dosen
Sertifikasi Dosen Daftar dosen yang sudah dan belum
mempunyai sertifikat dosen
Jabatan akademik dosen Formulir pengusulan jabatan akademik
dosen, keputusan pihak berwenang
tentang jabatan akademik dosen
Beban kerja dosen Formulir penugasan dosen
Rasio dosen tetap : mahasiswa Peta komposisi dosen berdasarkan gelar
akademik dan jabatan akademik di
tingkat program studi dan di tingkat
perguruan tinggi. Peta komposisi
mahasiswa di setiap program studi dan di
perguruan tinggi
Rekrutmen Dosen Formulir penilaian wawancara dosen,
soal seleksi dosen, misalnya Tes Potensi
Akademik dan Bahasa Inggris

3.22 KETENTUAN PENUTUP


Berlakunya Pedoman
a. Pedoman ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, ditetapkan oleh Ketua STIKES
SURABAYA, dengan catatan bahwa ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan oleh
Ketua dan tidak bertentangan dengan peraturan ini adalah masih berlaku.
b. Pedoman ini tidak berlaku apabila ada perjanjian khusus yang mengatur
kesepakatan khusus antara STIKES dengan pihak lain.
c. Jika ada ketentuan-ketentuan di dalam pedoman ini kurang atau bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka demi hukum yang
dijadikan pedoman dalam hubungan kerja adalah peraturan perundang-undangan
yang berlaku tersebut

Panduan Sumber Daya Manusia STIKes Surabaya Page 64

Anda mungkin juga menyukai