Anda di halaman 1dari 11

Konfigurasi

Linux Web Server (LAMP)



Agar suatu halaman web dapat diakses perlu adanya sebuah web server. Web server sendiri bertugas
menangani dan melayani request/permintaan sebuah halaman web. Terdapat banyak pilihan aplikasi web
server mulai dari nginx, apache, IIS, dan lain sebagainya. Namun, diantara beberapa aplikasi web server yang
ada, yang paling populer dan pasti disediakan paketnya di semua distro sistem operasi linux adalah apache
(meskipun nama paketnya berbeda-beda pada masing-masing distro). Oleh karena itu disini yang akan kita
bahas adalah konfigurasi web server dengan aplikasi web server apache.
Suatu web server hanya akan menyediakan web secara statis jika hanya terdiri dari aplikasi apache saja tanpa
ada integrasi dengan aplikasi lain. Dan agar web server dapat menyediakan web secara dinamis, perlu
ditambahkan beberapa aplikasi yang diintegrasikan dengan aplikasi web server tersebut. Aplikasi tersebut
contohnya adalah PHP, MySQL, Perl, Python, dan lain sebagainya. LAMP merupakan singkatan dari
tumpukan aplikasi web server pada sistem operasi Linux yang terdiri atas beberapa aplikasi yaitu Apache,
MySQL, dan Perl/PHP/Python. ‘L’ dalam LAMP berarti Linux, ‘A’ dalam LAMP berarti Apache, ‘M’ dalam LAMP
berarti MySQL, dan ‘P’ dalam LAMP berarti Perl/PHP/Python.
Apache sendiri, dapat digunakan untuk menyediakan lebih dari satu site dalam satu komputer server
menggunakan virtual host dan userdir. Virtual Host biasa dilakukan untuk menjalankan dua atau lebih web
server domainnya sendiri-sendiri. Sedangkan userdir biasa digunakan untuk menjalankan dua atau lebih web
server dengan satu domain namun menggunakan sistem sub-folder.
Folder default untuk root folder apache adalah /var/www.

A. Konfigurasi Web Server Statis Apache

1. Lakukan pengupdatean daftar paket dari repositori


2. Lakukan instalasi paket apache


3. Cek apakah servis apache sudah berjalan atau belum dengan mencoba menjalankannya secara manual



4. Cek apakah apache yang sudah diinstall dapat melayani halaman web dengan mengaksesnya
menggunakan browser

5. Jika halaman web sudah dapat diakses maka konfigurasi apache untuk menyediakan web statis telah
selesai.

B. Konfigurasi Web Server Dinamis Apache (Apache, Mysql, PHP dan phpmyadmin)

1. Lakukan pengupdatean daftar paket dari repositori


2. Lakukan instalasi paket php.


3. Lakukan perestartan service apache agar konfigurasi php dapat dijalankan.



4. Lakukan testing hasil instalasi dengan membuat file pada /var/www/ dengan nama file index.php yang
berisi: <?php phpinfo(); ?>.



5. Akses halaman index.php dari web browser.



6. Jika halaman web sudah dapat diakses maka konfigurasi apache dan php telah selesai. Berikutnya
lakukan instalasi paket MySQL sebagai database servernya.


7. Masukkan password baru untuk user root MySQL. (Masukkan password root user linux anda untuk
memudahkan mengingatnya).



8. Ulangi memasukkan passwordnya satu kali lagi



9. Setelah proses instalasi selesai lakukan pengecekan apakah MySQL telah berjalan dengan menstart
servicenya secara manual.



10. Setelah service mysql berjalan, berikutnya lakukan instalasi paket phpmyadmin untuk memudahkan
mengatur databasenya.


11. Pilih tipe web server yang telah kita install dengan menggunakan tombol atas bawah dan spasi untuk
memilih.



12. Konfigurasikan phpmyadmin dengan dbconfig-common dengan memilih yes.


13. Masukkan password user root dari MySQL anda.



14. Masukkan password user root dari MySQL anda untuk konfigurasi phpmyadmin.


15. Masukkan password user root dari MySQL anda kembali.



16. Lakukan pengecekan dengan mengaksesnya melalui web browser.


17. Jika phpmyadmin telah dapat diakses maka web server siap untuk melayani web secara dinamis.

C. Konfigurasi Web Server Apache User Directory (apache userdir)

1. Aktifkan modul user directory apache dengan cara:


2. Restart service apache untuk melakukan penerapan konfigurasi:


3. Buat folder baru pada /etc/skel dengan nama public_html. Hal ini bertujuan untuk membuat template
public_html pada home directory setiap user yang akan dibuat.


4. Buat user baru dengan nama “coba”



5. Ujicoba dengn mengakses dari browser halaman http://ip_address_debian_anda/~coba



6. Jika halaman bisa diakses maka apache userdir telah berhasil dikonfigurasi.


D. Konfigurasi Web Server Apache VirtualHost

1. Tambahkan isi dari host komputer anda dalam (windows/system32/Drivers/etc/hosts) misal host1 dan
host2 untuk alamat ip_address_debian anda

2. Buat file baru di “/etc/apache2/conf.d” dengan nama “virtual” kemudian isi file tersebut dengan
“NameVirtualHost *”



3. Edit file “/etc/apache/sites-available/default” dan hapus teks dengan baris “NameVirtualHost *”


4. Copy file “/etc/apache/sites-available/default” menjadi “/etc/apache/sites-available/host1” dan
“/etc/apache/sites-available/host2”



5. Edit file “/etc/apache/sites-available/host1” kemudian tambahkan “ServerName host1” dan baris
“Document Root” seperti gambar dibawah ini:


6. Lakukan edit file host2 seperti langkah diatas

7. Aktifkan virtual host yang telah kita buat dengan cara



8. Lakukan restart service apache


9. Lakukan pengecekan hasil konfigurasi dengan mengaksesnya dari web browser (http://host1 dan
http://host2)

Anda mungkin juga menyukai