TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Anatomi
air dan dara yang artinya perempuan. Dalam bahasa Latin, payudara
daerah pektoral antara sternum dan aksila dan melebar dari kira-kira iga
kedua atau ketiga sampai iga keenam atau iga ketujuh. Berat dan ukuran
besar selama hamil dan sesudah melahirkan, dan menjadi atrofik pada usia
yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua. Puting ini
dilingkari daerah yang berwarna cokelat yang disebut areola. Dekat dasar
lubang 15-20 buah, yang merupakan saluran dari kelenjar susu. Payudara
terdiri atas bahan kelenjar susu atau jaringan aleolar, tersusun atas lobus-
lobus yang saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak. Setiap
7
8
lainnya untuk membentuk saluran yang lebih besar dan berakhir dalam
laktiferus, kemudian saluran itu menyempit lagi dan menembus puting dan
limfe banyak dijumpai. Saluran limfe mulai sebagai pleksus halus dalam
lebih besar, yang berjalan ke arah kelompok pektoral kelenjar aksiler, yaitu
darah diambil dari cabang arteria aksilaris, interkostalis, dan mama interna,
2.1.2 Fisiologi
fungsi utamanya menyekresi susu untuk nutrisi bayi yang dimulai pada
minggu keenam belas. Sesudah bayi lahir, dari payudara akan keluar sekret
9
yang berupa cairan bening yang disebut kolostrum yang kaya protein, dan
dikeluarkan selama 2-3 hari pertama; kemudian air susu mengalir lebih
lancar dan menjadi air susu sempurna. Sebuah hormon dari lobus anterior
2.1.3 Definisi
sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini
dapat tumbuh dalam susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat
pengaturan pertumbuhan sel. Secara normal, sel payudara yang tua akan
mati, lalu digantikan oleh sel baru yang lebih ampuh. Regenerasi sel
2.1.4 Etiologi
atau mutasi dalam gen normal, dan pengaruh protein yang menekan atau
Sudart, 2009).
yaitu :
1. Umur
4. Riwayat keluarga
payudara, untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun
dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. 10% kanker payudara bersifat
1. Riwayat kehamilan
menopause.
4. Konsumsi Rokok
yang tidak menyebar. Pada LCIS, pertumbuhan jumlah sel terlihat jelas
dalam saluran susu payudara lalu menjebol dinding saluran dan menyerang
jaringan lemak payudara. Bila dipalpasi akan terasa benjolan yang keras.
invasif yang membentuk satu batas yang tidak lazim antara jaringan tumor
danjaringannormal.
b.MucinousCarcinoma
14
c.TubularCarcinoma
invasif.
d.InflammatoryBreastCancer(IBC)
(merah dan hangat) dengan cekungan dan pinggiran tebal yang disebabkan
payudara.Pertumbuhannyacepat.
e.Paget’sDiseaseofTheNipple
Paget’s disease of the nipple ialah jenis cancer mammae yang berawal dari
saluran susu, lalu menyebar ke areola dan puting payudara. Gejala yang
danmengeluarkancairan.
f.PhylloidesTumor
Phylloides tumor ialah jenis kanker yang dapat bersifat jinak ataupun
pengobatan apa yang sesuai untuk pasien. (Mulyani & Nuryani, 2013).
kanker, yaitu:
1. (T, Tumor), tumor itu sendiri. Seberapa besar ukuran tumornya dan
dimana lokasinya.
2. (N, Node), kelenjar getah bening di sekitar tumor. Apakah tumor telah
T4 : Ukuran tumor berapa saja tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau
dinding dada atau pada keduanya. Dapat berupa borok, edema atau
bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit tumor
utama.
16
Stadium 0 : T0 N0 M0.
Stadium 1 : T1 N0 M0.
Stadium Keterangan
0 Cancer mammae non-invasif. Ada 2 tipe, yaitu DCIS
(ductal carcinoma in situ) dan LCIS (lobular carcinoma in
situ).
1 Kanker invasif kecil, ukuran tumor kurang dari 2 cm dan
tidak menyerang kelenjar getah bening.
2 Kanker invasif, ukuran tumor 2-5 cm dan sudah menyerang
kelenjar getah bening.
3 Kanker invasif besar, ukuran tumor lebih dari 5 cm dan
benjolan sudah menonjol ke permukaan kulit, pecah,
berdarah, dan bernanah.
4 Sel kanker sudah bermetastasis atau menyebar ke organ
lain, seperti paru-paru, hati, tulang, atau otak
a. Stadium I
tidak ada fixasi/ infiltrasi ke kulit dan jaringan yang di bawahnya (otot).
Besar tumor 1-2 cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Kelenjer getah
tujuannya agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada
b. Stadium II
Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5-5 cm, sudah ada atau
beberapa kelenjer getah bening axila yang masih bebas dengan diameter
ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal. Pada stadium ini, kemungkinan
c. Stadium III A
Tumor sudah meluas pada payudara, besar tumor 5-10 cm, tapi masih
bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening axila masih bebas satu
sama lain. Menurut data Depkes, 87% kanker payudara ditemukan pada
stadium ini.
d. Stadium III B
Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah, ada edema
bening axila melekat satu sama lain atau ke jaringan sekitarnya dengan
diameter 2-5 cm. Kanker sudah menyebar pada seluruh bagian payudara,
bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada.
e. Stadium IV
Tumor seperti pada stadium I,II,III tapi sudah disertai dengan kelenjar
paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang ada di batang leher. Tindakan
dan harapan hidup seberapa besar. Selain itu juga dapat memperkirakan
2.1.7 PATOFISIOLOGI
(Prince,A Sylvia.2009).
20
untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar
untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira-kira
sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah (Prince,dkk
2009).
suatu proses rumut yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap
inisiasi, promosi dan progresi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan
denetic sel ini disebabakan oleh suatu gen yang disebut dengan
dan sinar matahari. Tetapi, tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama
akan timbul satu atau lebih protein regulator yang akan mengenali
kembali lobs, maka sel tersebut akan menjadi mutasi permanen dan
2008).
Pada tahap promosi kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya
Suatu sel yang telah megalami insiasi akan menjadi maligna. Sel yang
belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpenngaruhi oleh promosi. Oleh
karena itu, diperlukan beberapa faktor untuk terj adinya suatu keganasan
kali melalui kelenjer getah bening regional, aliran darah, atau keduanya.
tumor ganas atau kanker dan tidak ada tumor jinak.Untuk menentukan
2.1.8 PATHWAY
24
payudara dapat di ketahui secara dini maka akan lebih mudah dilakukan
banyak, seperti:
3. Bentuk, ukuran, berat salah satu payudara berubah bentuk karena terjadi
pembengkakan.
di bawah ketiak.
6. Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu pada wanita
7. Luka pada payudara tidak sudah lama dan tidak sembuh walau sudah
diobati.
25
8. Kulit payudara seperti mengerut kulit jeruk (peuau d’orange) akibat dari
piting kuli.
2.1.10 KOMPLIKASI
a. Limpedema
limfedema terjadi jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe
dan sistem limfe di angkat maka sistem kolater dan axilaris harus
meninggikan setiap sendi lebih tinggi dari sendi yang prokximal. Jika
& Suddharta,2011).
b. Sidroma hiperkalsemik
mempengaruhi tulang.
a. Non Invasive
1. Mammografi
antara 83%-95%.
2. Ultrasound
untuk masa yang lebih kecil antara 5-10 mm tidak dapat divisualisasi
b. Invasiv
1. Sitologi Aspirasi
yang lebih kecil) dengan spuit untuk mengaspirasi sel pada area yang
dicuriga, lalu dismear di atas slide dan difiksasi segera dan diwarnai
27
3. Biopsy
a. Biopsy Eksisi
batas jaringan yang sehat. Hal tersebut perlu direncanakan secara hati-
b. Biopsi Insisi
Untuk lesi yang besar dan sulit untuk dilakukan biopsy eksisi biasanya
ini bisa dilakukan dalam anestesi lokal dan cukup nyaman pada pasien
poli.
Setelah menekan daerah puting maka akan keluar cairan .cairan yang
bisa keluar bisa diusap pada gelas kaca difikasi dan dapat dilihat untuk
hasil negative palsu sebesar 18% dan positif sebesar 2,5% jadi
tersebut.
f. Nipple Biopsy
2.1.12 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis
1. Pembedahan/operasi
di ketiak.
disekitar ketiak.
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang
4. Terapi hormonal
payudara.
32
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
penanggung jawab.
b. Riwayat Kesehatan
estrogen suplemen.
pertama pada usia yang relative mudah dan menopause pada usia
dua kali jika ibunya terkena kanker pada usia kurang dari 60 tahun.
Risiko meningkat 4-6 kali jika terjadi pada dua orang saudara
langsung.
2. Tiga atau lebih keluarga dari sisi keluarga yang sama terkena
3. Dua atau lebih keluarga dari sisi yang sama terkena kanker
4. Adanya keluarga dari sisi yang sama yang terkena kanker payudara
atau ovarium.
e. Pemeriksaan Fisik
2. Kepala
a. Rambut
Biasanya kulit kepala dan rambut klien akan rontok atau alopesia
b. Wajah
c. Mata
d. Hidung
e. Bibir
f. Gigi
g. Lidah
3. Leher
Inspeksi
Pada stadium 1
Biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan
Pada stadium 2
Biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan yang juga
Pada stadium 3A
Biasanya dada klien juga tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan
Pada stadium 3B
Bentuk dada juga tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh
Pada stadium 4
Bentuk dada tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh
Palpasi
Pada stadium 1
Biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker
Pada stadium 2
Biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker
Pada stadium 3A
Biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker
Pada stadium 3B
Biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker
belum bermetastase keorgan lain seperti tulang rusuk, dinding dada dan
otot dada .
Pada stadium 4
Biasanya tidak fremitus kiri dan kanan yang juga disebabkan oleh karena
Perkusi
Pada stadium 1
Pada stadium 2
Pada stadium 3A
Masih akan terdengar sonor pada lapangan paru karena kanker belum
metastase.
Pada stadium 3B
Biasanya terdengar bunyi redup yang dapat di temukan pada infiltrate paru
dimana parenkim paru lebih padat / mengadung sedikit udara dan bunyi
didapatkan berisi cairan disebut dengan efusi pleura jika kanker telah
Pada stadium 4
Auskultasi
Pada stadium 1
lapangan pare dan inspirasi lebih panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi
dari ekspirasi. suara nafas tambahan tidak ada, seprti ronchi (-) dan
wheezing (-)
Pada stadium 2
paru clan inspirasi lebih panjang lebih keras, nadanya lebih tinggi dari
dengan bronchial. Suara nafas tambahan tidak ada, seperti ronchi (-) dan
wheezing (-)
Pada stadium 3 A
paru dan inspirasi yang lebih panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi
nafas tambahan tidak ada, seperti : Ronchi (+) dan wheezing (-)
39
Pada stadium 3 B
panjang, lebih keras nadanya lebih tinggi dari pada inspirasi dan terdengar
dan terdapat suara nafas tambahan seperti: Ronchi dan Wheezing ini
atelektasis.
Pada stadium 4
Biasanya bunyi nafas pasien bisa terdengar bronchial yaitu ekspirasi lebih
panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi, dari pada inspirasi dan
lobus paru.
5. Jantung (Kardiovaskuler)
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
Batas jantung normal, (batas jantung kanan RIC II, linea staralis
sinistra)
d. Auskultasi
6. Mammae (payudara)
a. Inspeksi
b. Palpasi
ketiak.
7. Perut
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
Tympani
41
8. Genitourinaria
9. Ekstremitas
1. Nutrisi
a. Makan
porsi
b. Minum
sehari
2. Eliminasi
a. Miksi
b. Defekasi
Sehat : Biasanya jam tidur siang 2 jam dan malam 9 jam sehari
Sakit : Biasanya saat sakit susah tidur karena rasa nyeri yang
4. Kebersihan Diri
mandi
sehari.
h. Data psikologi
i. Data spritual
j. Pemeriksaan laboratorium/penunjang
meningkat
lainnya.
4. Respon Hormone
(benigna)
a. Elektrolit(natrium,kalium,kalsium)
8. Sinar X dada
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan:
Pre Operasi
E.Doenges, 2009)
(Marilyn E Dongees,2009).
mengakibatkan perdarahan
prosedur pembedahan
Post Operasi
diskontinuitas
46
jaringan
payudara (mastektomi)
Tujuan dan
Diagnosa
No Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Hasil
1. Gangguan rasa Tujuan : Mandiri:
nyaman : nyeri setelah 1. BHSP kepada 1. Pasien kooperatif
berhubungan dilakukan pasien 2. Mengetahui tingkat
dengan proses asuhan 2. Kaji skala nyeri nyeri pasien
penyakit keperawatan 3. Evaluasi atau 3. Mencegah
(kompressi atau selama 1x24 sadari therapy terjadinya nyeri
dekstruksi, jam diharapkan tertentu misalnya: yang berlebih
jaringan syaraf, nyeri berkurang pembedahan, 4. Mengalihkan rasa
infiltrasi syaraf, radiasi, nyeri
adanya penekanan Kriteria hasil: khemoterapi, 5. Mengurangi rasa
tumor, post op) a. a. nyeri bioterapi, ajarkan nyeri
berkurang atau klien dan keluarga
hilang tentang carab.
b. Nyeri tekan menghadapinya
tidak ada dan apa yangc.
c. Ekspresi diharapkan
wajah tenang 4. Ajarkan tehnik
d. Luka sembuh distraksi relaksasi
dengan baik 5. Kolaborasi
dengan tim medisd.
dalam pemberian
terapi analgesik a.
47
d.
memberikan 02 keletihan.
suplemen sesuai
indikasi
2.1.14 Implementasi
2013)
2.1.15 Evaluasi
2. Fase Proliferasi.
c. Terjadi infiltrasi dari fibroblas dan sel endotelial dan prilferasi dari
oleh makrofag.
2).
60
3. Fase maturasi
kolagen.
dan aselular).
4. Epitelialisasi
b. Pada proses ini, terjadi migrasi dan proliferasi dari sel epitel ke
luka
61
c. Proses ini dimulai dari migrasi sel basal sehingga luka yang terbuka
dari sel epitel dan kemudian akan terjadi keratinisasi dari lapisan