Pengertian Dukungan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Dukungan Keluarga

Dukungan Keluarga merupakan sumber daya sosial yang


dapat membantu individu dalam menghadapi suatu kejadian yang menekan.
Penelitian berikutnya membuktikan bahwa dukungan Keluarga juga
mempunyai hubungan yang positif yang dapat mempengaruhi kesehatan
individu dan kesejahteraannya atau dapat meningkatkan kreativitas individu
dalam kemampuan penyesuaian yang adaptif terhadap stres dan rasa sakit
yang dialami (Wangmuba, 2009).

Terdapat banyak definisi tentang dukungan Keluarga yang dikemukakan


oleh para ahli. Sheridan dan Radmacher menekankan pengertian dukungan
sosial sebagai sumber daya yang disediakan lewat interaksi dengan orang lain.
“Social support is the resources provided to us through our interaction with other
people” (Trismiati, 2006).

Dukungan Keluarga adalah derajat dukungan yang diberikan kepada individu


khususnya sewaktu dibutuhkan oleh orang-orang yang memiliki hubungan
emosional yang dekat dengan orang tersebut (As’ari, 2005).

Menurut Landy dan Conte (2007) dalam Mudita (2009), dukungan Keluarga
adalah kenyamanan, bantuan, atau informasi yang diterima oleh seseorang
melalui kontak formal maupun informal dengan individu atau kelompok.

Menurut Friedman (2010) dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan


penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga
memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jika diperlukan.

 Klasifikasi Dukungan Keluarga


Cohen & Syme (1985) dalam Wangmuba (2009) menyatakan keluarga
berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya. Anggota keluarga
memnadang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Terdapat empat dimensi dukungan
keluarga yaitu :
1. Dukungan emosional, mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian
orang-orang yang bersangkutan kepada anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan, misalnya umpan balik dan penegasan dari anggota keluarga.
Keluarga merupakan tempat yang aman untuk istirahat serta pemulihan
penguasaan emosi. Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk
istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-
aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan
dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan
dan didengarkan. Dukungan emosi adalah dukungan yang berhubungan dengan
hal yang bersifat emosional atau menjaga keadaan emosi, afeksi/ekspresi. Tipe
dukungan ini lebih mengacu kepada pemberian semangat, kehangatan, cinta,
kasih, dan emosi. Dukungan sosial sebagai perilaku yang memberi perasaan
nyaman dan membuat individu percaya bahwa dia dikagumi, dihargai, dan
dicintai dan bahwa orang lain bersedia memberi perhatian dan rasa
aman. Selama depresi berlangsung, individu sering menderita secara emosional,
sedih, cemas, dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan
seseorang akan hal dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional memberikan
individu perasaan nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan
dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang
menerimanya merasa berharga. Pada dukungan emosional ini keluarga
menyediakan tempat istirahat dan memberikan semangat.
2. Dukungan informasi, Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan
disseminator (penyebar) informasi tentang dunia. Apabila individu tidak dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi maka dukungan ini diberikan dengan cara
memberi informasi, nasehat, dan petunjuk tentang cara penyelesaian masalah.
Keluarga juga merupakan penyebar informasi yang dapat diwujudkan dengan
pemberian dukungan semangat, serta pengawasan terhadap pola kegiatan sehari-
hari. Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar)
informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti,
informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari
dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi
yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu.
Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan
pemberian informasi. Dukungan informasional adalah dukungan berupa
pemberian informasi yang dibutuhkan oleh individu. Dukungan informasinal
ini terbagi ke dalam 2 (dua) bentuk. Pertama, pemberian informasi atau
pengajaran suatu keahlian yang dapat memberi solusi pada suatu masalah. Kedua
adalah appraisal support, yaitu pemberian informasi yang dapat mebantu
individu dalam mengevaluasi performance pribadinya. Dukungan ini dapat
berupa pemberian informasi, nasehat, dan bimbingan. Jenis dukungan ini
meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama, termasuk di
dalamnya memberikan solusi dari masalah, memberikan nasehat, pengarahan,
saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga
dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tentang dokter, terapi yang
baik bagi dirinya, dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor.
Individu yang mengalami depresi dapat keluar dari masalahnya dan
memecahkan masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan menyediakan
feed back. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai penghimpun informasi
dan pemberi informasi.
3. Dukungan instrumental, Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan
praktis dan kongkrit. dukungan ini bersifat nyata dan bentuk materi bertujuan
untuk meringankan beban bagi individu yang membentuk dan keluarga
dapat memenuhinya, sehingga keluarga merupakan sumber pertolongan yang
praktis dan konkrit yang mencakup dukungan atau bantuan seperti uang,
peralatan, waktu, serta modifikasi lingkungan. Keluarga merupakan sebuah
sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya: kesehatan penderita dalam
hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari
kelelahan. Dukungan instrumental adalah dukungan berupa bantuan dalam
bentuk nyata atau dukungan material. Menurut Jacobson dukungan ini mengacu
pada penyediaan benda-benda dan layanan untuk memecahkan masalah praktis.
Dukungan ini meliputi aktivitas-aktivitas seperti penyediaan benda-benda,
misalnya alat-alat kerja, buku-buku, meminjamkan atau memberikan uang dan
membantu menyelesaikan tugas-tugas praktis.
4. Dukungan penghargaan, Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan
balik, membimbing dan mempengaruhi pemecahan masalah dan sebagai sumber
dan validator identitas anggota. Dukungan ini terjadi lewat ungkapan hormat
atau positif untuk pasien, misalnya: pujian atau reward terhadap tindakan
atau upaya penyampaian pesan ataupun masalah, keluarga bertindak sebagai
bimbingan umpan balik seperti dorongan bagi anggota keluarga. Keluarga
bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi
pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota keluarga
diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian. Dukungan
penghargaan adalah dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang
positif terhadap individu. Dukungan ini dapat berupa pemberian informasi
kepada seseorang bahwa dia dihargai dan diterima, dimana harga diri seseorang
dapat ditingkatkan dengan mengkomunikasikan kepadanya bahwa ia bernilai
dan diterima meskipun tidak luput dari kesalahan
 Sumber–Sumber Dukungan Keluarga
Dukungan Keluarga dapat dipenuhi dari teman atau persahabatan, keluarga,
dokter, psikolog, psikiater (Hause & Kahn dalam Suhita, 2005 dalam Bow,
2009). Hal ini juga diungkapkan oleh Thorst dalam Sofia (2003) dalam Bow
(2009) Sumber-sumber dukungan sosial, diantaranya:
 Suami
Hubungan perkawinan merupakan hubungan akrab yang diikuti oleh minat
yang sama, kepentingan yang sama, saling membagi perasaan, saling
mendukung, dan menyelesaikan permasalahan bersama. Sehingga
menimbulkan suatu keharmonisan dalam keluarga, yaitu kebahagiaan dalam
hidup karena cinta kasih suami istri yang didasari kerelaan dan keserasian
hidup bersama

 Keluarga
Keluarga merupakan sumber dukungan sosial karena dalam hubungan
keluarga tercipta hubungan yang saling mempercayai. Individu sebagai
anggota keluarga akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan,
tempat bercerita, tempat bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan-keluhan
bilamana individu sedang mengalami permasalahan (Heardman, 1990 dalam
Bow, 2009).

 Teman/sahabat
Persahabatan adalah hubungan yang saling mendukung, saling memelihara,
serta perhatian tanpa adanya unsur eksploitasi. Teman dekat merupakan
sumber dukungan sosial karena dapat memberikan rasa senang dan dukungan
selama mengalami suatu permasalahan (Kail & Neilsen dalam Suhita, 2005
dalam Bow, 2009).

 Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dukungan keluarga terhadap lansia
dapat diuraikan menurut Kuntjoro Dalam Darmayanti (2012) di bawah ini :

1. Dukungan psikologis
Dukungan psikologis adalah suatu sikap yang memberikan dorongan dan
penghargaan moril kepada lansia, misalnya keluarga sangat membantu
ketenangan jiwa lansia, keluarga menunjukkan kebahagiaan pada hal-hal
positif yang dilakukan lansia, tidak menyakiti lansia, menghibur atau
menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi lansia, berdoa untuk
kesehatan atau keselamatan lansia dan keluarganya.

2. Dukungan sosial
Dukungan sosial adalah suatu sikap dengan cara memberikan kenyamanan
dan bantuan secara fisik atau nyata kepada lansia, misalnya memperhatikan
kesehatan lansia, mengantar atau menemani lansia untuk berobat atau
berkunjung ke posyandu atau puskesmas. Dukungan sosial juga di sebut
sebgai Dukungan instrumental yaitu bantuan yang diberikan secara langsung,
bersifat fasilitas atau materi misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan,
memberikan uang, memberikan makanan, permainan atau bantuan yang
lain. Bantuan instrumental ini berupa dukungan materi seperti benda atau
barang yang dibutuhkan oleh orang lain dan bantuan finansial untuk biaya
pengobatan, pemulihan maupun biaya hidup sehari-hari selama seseorang
tersebut belum dapat menolong dirinya sendiri.

3. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan akan mempengaruhi wawasan dan pengetahuan keluarga,
semakin rendah pengetahuan suami maka akses terhadap informasi
kesehatan lansia akan berkurang sehingga akan kesulitan dalam mengambil
keputusan secara efektif.

 Makna Dukungan Keluarga Bagi lansia


Friedman (2010) mengemukakan, keluarga adalah orang yang paling dekat
hubungannya dengan lansia. Keluarga merupakan sistem pendukung utama
bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya. Salah satu upaya keluarga
yang dapat dan mudah dilakukan adalah dengan memberikan dukungan.
Dukungan dapat berarti bantuan atau sokongan yang diterima seseorang dari
orang lain. Dukungan biasanya diterima dari lingkungan sosial yaitu orang-
orang yang dekat, termasuk di dalamnya adalah anggota keluarga, orang tua
dan teman (Marliyah, 2004). Dukungan keluarga merupakan suatu bentuk
hubungan interpersonal yang melindungi seseorang dari efek stres yang buruk.

Adapun orang yang selalu dekat dengan lansia adalah keluarga. Oleh karena
itu, dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh lansia. Seperti kebiasaan
beraktivitas yang diawali dengan interaksi, berlangsung secara otomatis oleh
lansia bersama keluarga, sehingga dukungan keluarga memainkan peran
penting dalam menjaga kepuasan hidup lansia (Rupert, Stevanovic, Hartman,
Bryant, & Miller, 2012).

Apabila dukungan sosial yang diterima seseorang baik maka penyesuaian


dirinya pun baik, dimana seseorang dapat menempatkan dirinya di masyarakat
maka dia akan diterima dengan baik oleh masyarakat begitu juga sebaliknya.
Keluarga dapat melakukannya dengan cara diskusi, tukar pikiran, cerita serta
dengan melihat bagaimana lansia membina keakraban dengan teman sebaya
maupun dengan lingkungannya dan bagaimana keterlibatan lansia dengan
organisasi sosial. Status ekonomi juga ikut membuat lansia jadi berharga,
karena masih mampu menghasilkan sesuatu untuk dirinya dan orang lain
(Jattuningtias, Y 2007).

Makna dukungan keluarga bagi lansia yaitu kehangatan fisik dan sosial yang
diterima lansia dalam kehidupan sehari-hari, dengan saling bergantian satu
sama lain, akan mencerminkan mekanisme self-regulatory sadar. Situasi positif
dengan kehangatan keluarga yang diterima oleh lansia, memberikan kontribusi
yang besar terhadap keadaan fisik dan psikologis lansia. ada empat hal yang
relevan yang diberikan kepada lansia yaitu: merayakan hal-hal kecil, membantu
melewati penyelesaian konflik dan sakit, pengembangan kekuatan pribadi dan
kesiapan penuaan dalam melanjutkan sisa-sisa kehidupan lansia. Dukungan
fisik, yaitu kunjungan anak ketempat lansia sangat diperlukan, baik dengan
berupa finansial maupun fisik (Li & Chi, 2011).
Koren dan Lowenstein (2008) dalam penelitiannya menemukan
makna kehidupan pada status perkawinan lansia yaitu memperhatikan
kesehatan, pendidikan, kualitas dukungan sosial, dan aktivitas. Makna
kehidupan bagi lansia di panti antara lain membutuhkan dukungan sosial
sebagai sesuatu yang dapat membuat senang dirinya dengan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Lansia memaknai pemenuhan kebutuhan hidup tidak
harus dengan pemberian materi. Masih banyak dukungan yang dapat membuat
lansia menjadi senang selain materi seperti perhatian, nasehat, empati, dan
simpati.

Anda mungkin juga menyukai