Pengertian Dukungan Keluarga
Pengertian Dukungan Keluarga
Pengertian Dukungan Keluarga
Menurut Landy dan Conte (2007) dalam Mudita (2009), dukungan Keluarga
adalah kenyamanan, bantuan, atau informasi yang diterima oleh seseorang
melalui kontak formal maupun informal dengan individu atau kelompok.
Keluarga
Keluarga merupakan sumber dukungan sosial karena dalam hubungan
keluarga tercipta hubungan yang saling mempercayai. Individu sebagai
anggota keluarga akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan,
tempat bercerita, tempat bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan-keluhan
bilamana individu sedang mengalami permasalahan (Heardman, 1990 dalam
Bow, 2009).
Teman/sahabat
Persahabatan adalah hubungan yang saling mendukung, saling memelihara,
serta perhatian tanpa adanya unsur eksploitasi. Teman dekat merupakan
sumber dukungan sosial karena dapat memberikan rasa senang dan dukungan
selama mengalami suatu permasalahan (Kail & Neilsen dalam Suhita, 2005
dalam Bow, 2009).
1. Dukungan psikologis
Dukungan psikologis adalah suatu sikap yang memberikan dorongan dan
penghargaan moril kepada lansia, misalnya keluarga sangat membantu
ketenangan jiwa lansia, keluarga menunjukkan kebahagiaan pada hal-hal
positif yang dilakukan lansia, tidak menyakiti lansia, menghibur atau
menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi lansia, berdoa untuk
kesehatan atau keselamatan lansia dan keluarganya.
2. Dukungan sosial
Dukungan sosial adalah suatu sikap dengan cara memberikan kenyamanan
dan bantuan secara fisik atau nyata kepada lansia, misalnya memperhatikan
kesehatan lansia, mengantar atau menemani lansia untuk berobat atau
berkunjung ke posyandu atau puskesmas. Dukungan sosial juga di sebut
sebgai Dukungan instrumental yaitu bantuan yang diberikan secara langsung,
bersifat fasilitas atau materi misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan,
memberikan uang, memberikan makanan, permainan atau bantuan yang
lain. Bantuan instrumental ini berupa dukungan materi seperti benda atau
barang yang dibutuhkan oleh orang lain dan bantuan finansial untuk biaya
pengobatan, pemulihan maupun biaya hidup sehari-hari selama seseorang
tersebut belum dapat menolong dirinya sendiri.
3. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan akan mempengaruhi wawasan dan pengetahuan keluarga,
semakin rendah pengetahuan suami maka akses terhadap informasi
kesehatan lansia akan berkurang sehingga akan kesulitan dalam mengambil
keputusan secara efektif.
Adapun orang yang selalu dekat dengan lansia adalah keluarga. Oleh karena
itu, dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh lansia. Seperti kebiasaan
beraktivitas yang diawali dengan interaksi, berlangsung secara otomatis oleh
lansia bersama keluarga, sehingga dukungan keluarga memainkan peran
penting dalam menjaga kepuasan hidup lansia (Rupert, Stevanovic, Hartman,
Bryant, & Miller, 2012).
Makna dukungan keluarga bagi lansia yaitu kehangatan fisik dan sosial yang
diterima lansia dalam kehidupan sehari-hari, dengan saling bergantian satu
sama lain, akan mencerminkan mekanisme self-regulatory sadar. Situasi positif
dengan kehangatan keluarga yang diterima oleh lansia, memberikan kontribusi
yang besar terhadap keadaan fisik dan psikologis lansia. ada empat hal yang
relevan yang diberikan kepada lansia yaitu: merayakan hal-hal kecil, membantu
melewati penyelesaian konflik dan sakit, pengembangan kekuatan pribadi dan
kesiapan penuaan dalam melanjutkan sisa-sisa kehidupan lansia. Dukungan
fisik, yaitu kunjungan anak ketempat lansia sangat diperlukan, baik dengan
berupa finansial maupun fisik (Li & Chi, 2011).
Koren dan Lowenstein (2008) dalam penelitiannya menemukan
makna kehidupan pada status perkawinan lansia yaitu memperhatikan
kesehatan, pendidikan, kualitas dukungan sosial, dan aktivitas. Makna
kehidupan bagi lansia di panti antara lain membutuhkan dukungan sosial
sebagai sesuatu yang dapat membuat senang dirinya dengan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Lansia memaknai pemenuhan kebutuhan hidup tidak
harus dengan pemberian materi. Masih banyak dukungan yang dapat membuat
lansia menjadi senang selain materi seperti perhatian, nasehat, empati, dan
simpati.