Neo berasal dari bahasa yunani dan digunakan sebagai fonim yang berarti baru. Sedangkan
vernakular, berasal dari vernacullus yang berarti lokal, pribumi. Jadi neo-vernacular berarti bahasa
setempat yang di ucapkan dengan cara baru, arsitektur neo-vernacular juga dikenal sebagai suatu
penerapan elemen arsitektur yang telah ada, baik fisik (bentuk, konstruksi) maupun non fisik
(konsep, filosopi, tata ruang) dengan tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk
secara empiris oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mangalami pembaruan
menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai- nilai tradisi
setempat.
Arsitektur Neo Vernakular merupakan salah satu paham atau aliran yang berkembang
pada masa Post Modern yaitu sekitar tahun 1960-an. Era post modern lahir akibat adanya proses
dan tuntutan dari para arsitek dan masyarakat yang telah jenuh dengan bentuk-bentuk
monoton oleh langgam arsitektur di era modern. Pada saat itu banyak ditemukan arsitek yang
menolak kemungkinan membangun dengan gaya arsitektur vernakular, karena kebanyakan arsitek
percaya bahwa hal tersebut merupakan alat dari bahan dan bentuk tradisional setempat yang tidak bisa
disentuh. Namun, dalam mendefinisikan dan memecahkan masalah, seseorang harus mampu
melangkah lebih jauh daripada sekadar mencapai konteks visual atau "pemandangan".