Anda di halaman 1dari 6

CHAPTER 5

Goal Setting, Perticipative Budgeting, and Performance

Chapter ini menggabungkan beberapa hasil penelitian mengenai pengaruh goal


setting secara umum dan participative budgeting tertentu terhadap tugas dan/atau sikap
outcome.

Goal setting dan Task Performance


Bukti dalam psikologi
Goal setting adalah tujuan yang diasumsikan berpengaruh terhadap motivasi,
perilaku, dan kinerja. Sedangkan goal setting sendiri dipengaruhi oleh mekanisme, proses
psikologi, dan aktivitas kognitif. Dalam konteks individu, penghargaan dan self-esteem
dapat menjadi variabel moderasi dari hubungan goal setting dan performance task.
Atribut tujuan diantaranya (1) penetuan tujuan, yang mengacu pada sejauh mana
tingkat kinerja yang akan dicapai dimana secara eksplisit adalah konten dan kejelasan;
(2) kesulitan dalam mencapai tujuan, yang merupakan probabilitas keberhasilan.
Mekanisme, proses psikologisdan kegiatan kognitifyang mempengaruhi efek dari
penetapan tujuan meliputi: (a); direction (apa yang perlu dilakukan dalam lingkungan
kerja) (b) effort (apa saja yang dikerahkan untuk pencapaian kinerja); (c) Persistence
(presistensi berkaitan dengan kesungguhan dalam bekerja); (d) Strategy development
(yang mengacu pada pembangunan strategi atau perencanaan tindakan untuk mencapai
goals). Tambahan lain, feedbacktentang kemajuan dalam menuju tujuan, penghargaan
yang diberikanuntuk pencapaian tujuan, dan partisipasi dalam pengaturan tujuan telah
ditemukanmemediasi efek positif dari penetapan tujuan pada kinerja.
Bukti dalam akuntansi:
1. Penelitian Rockness
Menguji pengaruh kesulitan goal setting, struktur reward alternatif, dan kinerja
feedback terhadap ukuran kinerja dan kepuasan. Hasil penelitiannya dalah: (1)
perbedaan hasil pada subjek dengan kondisi high-budget dan subjek dengan kondisi
medium-budget. (2) Kinerja meningkatkan struktur reward. (3) perbedaan rencana
kinerja antara subjek yang menerima feedback formal dan feedback non-formal.
2. Penelitian Chow
Mengekplorasi hubungan antara keketatan job-standard, tipe skema kompensasi, dan
kinerja (berdasarkan teori agensi). Hasil penelitiannya adalah: (1) keketatan job-
standard dan tipe skema kompensasi untuk subjek yang di treatment hasilnya
signifikan yaitu independen, namun tidak ada pengaruh interaksi yang signifikan
terhadap kinerja. (2) ketika diizinkan memilih skema kompensasi, maka subjek
memilih sendiri berdasarkan skill. (3) skema kompensasi yang dipilih sendiri oleh
subjek berpengaruh terhadap peningkatan kinerja.

Hal ini merupakan bukti yang menunjukkan bahwa mengatur tujuan yang sulit
dicapai menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan tujuan yang sedang-sedang
saja. Selain itu beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tujuan dapat meningkatkan
kinerja dengan meningkatkan motivasi.

The Theoretical Framework: The Role of Task Uncertainty


Task-uncertainty (ketidakpastian tugas) merupakan kerangka teori yang
dikembangkan oleh Hirst. Hirst berpendapat bahwa kesulitan dapat timbul dalam
melakukan kegiatan kognitif di mana ketidakpastian tugas lebih tinggi. Hal ini
mengendalilkan efek negatif dari ketidakpastian tugas tentang kelengkapan pengetahuan
dan efek positif dari tujuan pengaturan berdasarkan kelengkapan pengetahuan.
Berdasarkan pendapat tersebut Hirst menghipotesiskan bahwa ada interaksi antara goal
setting dan task-uncertainty yang akan mempengaruhi performance task. Ketika interaksi
antara penetapan tujuan dan ketidakpastian tugas rendah, penetapan tujuan akan
menyebabkan peningkatan yang lebih kecil atau penurunan kinerja.

Hasil eksperimen dari Belkaoui mengasumsikan bahwa kesulitan tujuan yang


harus dicapai dan ketidakpastian tugas berefek pada keluaran tugas. Menetapkan tujuan
yang sulit dicapai akan mendorong kinerja tugas yang lebih tinggi daripada tujuan yang
sedang dan tujuan yang umum. Selain itu tingkat ketidakpastian tugas akan
mempengaruhi kinerja dan usaha. Pada dasarnya semakin pasti tugas, semakin tinggi
kinerja dan upaya yang dimasukkan dalam sebuah pekerjaan.

Participative budgeting & performance


Partisipasi dalam budget mensyaratkan keterlibatan subordinat dalam setting dan
standar yang mempengaruhi operasional dan reward. Keuntungan partisipasi budgeting
adalah bahwa hal tersebut akan meningkatkan sikap, produktivitas, dan kinerja. Locke &
Schweiger menulis secara komprehensif mengenai partisipasi dalam pengambilan
keputusan (PDM).

Partisipasi dalam pengambilan keputusan telah secara luas didefinisikan sebagai


proses organisasi dimana individu yang terlibat memiliki pengaruh pada keputusan yang
memiliki efek langsung pada orang-orang. Benefit dari partisipasi budgeting adalah
bahwa hal tersebut akan meningkatkan attitude, produktivitas dan juga kinerja. Sebuah
tinjauan komprehensif partisipasi dalam pengambilan keputusan (selanjutnya disebut
PDM) telah disimpulkan oleh Locke dan Schweiger: (1) Penggunaan PDM lebih praktis
dibandingkan penggunaan isu moral; (2) Konsep partisipasi mengacu pada pengambilan
keputusan bersama dan tidak hanya berdasar pada delegasi; (3) Ada banyak mekanisme
baik kognitiv maupun motivasi melalui PDM yang dapat menghasilkan semangat dan
kinerja yang tinggi; (4) PDM mengarah pada peningkatan kepuasan dan produktivitas;
(5) Efektivitas PDM bergantung pada faktor kontekstual; (5) PDM adalah salah satu cara
memotivasi pekerja.

Faktor moderasi antara participative budgeting dan kinerja


Dukungan pada pandangan bahwa hubungan antara partisipasi dan kinerja
memegang semua kondisi yang dikenal sebagai perspektif universal terbukti masih
bercampur baur. Disisi lain ada sebuah pandangan yang mengemukakan bahwa hubungan
antara partisipasi dan kinerja dimoderasi oleh organisasi, tugas terkait, struktural, sikap,
dan variabel kepribadian, dimana dikenal sebagai kontinjensi perspektif. Temuan tentang
dampak variabel-variabel moderasi menunjukkan superioritas perspektif kontingensi
dalam analisis hubungan antara partisipatif. Perspective yang dimaksud ini adalah untuk
memoderasi efek dari motivasi, leadership style, ketidakpastian tugas, peran ambiguitas,
struktur reward, cognitive dissonance, autoritarianism, LoC, dan peelz effect.

Motivasi, participative budgeting, dan performance


Partisipasi budgeting diasumsikan untuk meningkatkan kinerja manajerial oleh
pengaruh positif motivasi. Motivasi disini menjadi variabel intervening antara partisipasi
budgeting dan kinerja manajerial. Instrument ketiga item tersebut dikembangkan oleh
Hackman & Lawler atau Hackman & Porter. Model kausalitas ketiga variabel
dikembangkan oleh House kemudian dikenalkan dalam literature akuntansi oleh Ronen
& Livingstone. Namun Browell & McInnes tidak menemukan hasil signifikan bahwa
motivasi menjadi variabel mediasi.

Gaya kepemimpinan, kinerja organisasi, dan participative budgeting


Penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara gaya kepemimpinan
managerial dan ukuran efektivitas organisasi (performance) memiliki hasil yang beragam.
Hopwood menemukan hasil signifikan bahwa gaya kepemimpinan mempengaruhi
hubungan budget dan performance. Otley menemukan hasil yang kontradiktif dari
penelitian Hopwood.

Untuk menyelaraskan hasil dari Hopwood dan Otley, Hirst mengusulkan bahwa
ketika Budget Emphasis rendah (tinggi) dan Task Uncertainty rendah (tinggi), Job
Tension akan berkurang. Demikian pula Brownell dan Hirst menemukan bahwa
penyelarasan Budget Participation dan Budget Emphasis dalam evaluasi hanya akan
bertahan ketika Task Uncertainty rendah.
Kahn dkk menemukan hubungan positif antara Job Tension dengan Role Conflict.
Perbedaan hasil antara Hopwood dan Otley diselaraskan oleh :
1. Kenis Job Tension secara signifikan dan positif berhubungan dengan
penggunaan anggaran yang digunakan dalam evaluasi kinerja mode primitif,
dan berhubungan negatif dengan kejelasan tujuan anggaran.
2. Hirst  Dalam kasus Task Uncertainty yang tinggi, Job Tension menjadi tinggi
untuk bawahan yang dievaluasi oleh suatu ukuran dalam pengukuran kinerja.
3. Brownell dan Hirst  hanya dalam kasus Task Uncertainty yang rendah, maka
Budget Emphasis dalam melakukan evaluasi akan berinteraksi dengan Budget
Participation.
4. Dunk  (a) Hubungan antara Job Tension dan Performance berhubungan
signifikan dan negatif, dan (b) tidak ada dukungan peran moderasi dari
Participation dalam hubungan antara Job Tension dan Performance.
Task-uncertainty dan participative budgeting
Galbraith, Tushman, dan Nadler berpendapat bahwa efektivitas pertisipasi dalam
pengambilan keputusan tergantung pada task-uncertainty. Peneliti-peneliti yang menguji
hubungan partisipasi dan pengambilan keputusan dimediasi oleh task-uncertainty yaitu
Lawrence & Lorsch, Govindarajan yang menekstensi penelitian Lawrence & Lorsch,
Hirst, dan Brownell & Hirst. Kesemuanya menunjukkan hasil penelitian yang signifikan
terhadap hubungan kedua variabel tersebut.

Role ambiguity dan participative budgeting


Role ambiguity tidak memiliki pengaruh terhadap participative budgeting,
kepuasan kerja, kinerja, usaha, dan produktivitas. Kemudian Chenhall dan Brownell
meneliti hubungan parisipasi budgeting dengan kepuasan kerja dan kinerja dengan
memasukkan role ambiguity sebagai variabel intervening. Dan hasil penelitian
menunjukkan hubungan yang signifikan dari model yang dikembangkannya.

Struktur reward dan paticipative budgeting


Cherrington & Cherrington berpendapat bahwa budget tidak akan mempengaruhi
orang, melainkan konsekuensi penguatan positif dan negatif dan kontingensi hadiah yang
terkait dengan anggaran. Kemudian Skinner membuktikan didalam penelitiannya bahwa
secara signifikan reward menjadi penentu sebagai variabel intervening terhadap
hubungan partisipasi budgeting dan kinerja.
Cherrington dan Cherrington memprediksi bahwa (1) kinerja tugas merupakan
fungsi dari kontinjensi penghargaan - kinerja tinggi diharapkan dalam kondisi di mana
penguatan (reinforcement) yang sesuai dibuat bergantung pada kinerja tinggi; dan (2) ada
hubungan langsung antara terjadinya reinforcement yang sesuai dengan ukuran kepuasan
yang tepat. Temuan mereka memberikan bukti signifikan mengenai pengaruh intervensi
yang kuat dari Reward terhadap hubungan antara Participative Budgetingdan
Performance.
Faktor personal dan participative budgeting
Pengujian yang dilakukan adalah menjadikan faktor personal (autoritarianisme,
locus of control, dan Pelz effect) sebagai variable moderating untuk hubungan partisipasi
budgeting dan kinerja. Berdasarkan penelitian Chenhall, autoritarianisme memilki
pengaruh signifikan terhadap hubungan partisipasi budgeting dan kinerja. Serupa dengan
Chenhall, Brownell juga menemukan hasil signifikan dalam penelitiannya bahwa locus
of control memiliki pengaruh terhadap partisipasi budgeting dan kinerja. Kemudian Pelz
menemukan hasil signifikan untuk Pelz effect (adalah efek yang ditimbulkan seseorang
karena kemampuan komunikasi yaitu superior dan subordinasi terhadap gaya
kepemimpinan) yang menjadi variabel moderasi untuk hubungan partisipative budgeting
dan kinerja.

Anda mungkin juga menyukai

  • Century Perdata
    Century Perdata
    Dokumen20 halaman
    Century Perdata
    arifnugrohos
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indonesia I
    Bahasa Indonesia I
    Dokumen18 halaman
    Bahasa Indonesia I
    Laily Choirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Artikel
    Artikel
    Dokumen6 halaman
    Artikel
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Artikel
    Artikel
    Dokumen3 halaman
    Artikel
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Gambaran Umum ...
    BAB IV Gambaran Umum ...
    Dokumen8 halaman
    BAB IV Gambaran Umum ...
    Annie
    Belum ada peringkat
  • Contoh Analisis Paragraf
    Contoh Analisis Paragraf
    Dokumen2 halaman
    Contoh Analisis Paragraf
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    100% (1)
  • BAB IV Gambaran Umum ...
    BAB IV Gambaran Umum ...
    Dokumen8 halaman
    BAB IV Gambaran Umum ...
    Annie
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indonesia I
    Bahasa Indonesia I
    Dokumen18 halaman
    Bahasa Indonesia I
    Laily Choirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Century Perdata
    Century Perdata
    Dokumen20 halaman
    Century Perdata
    arifnugrohos
    Belum ada peringkat
  • Akpri Bab 4
    Akpri Bab 4
    Dokumen12 halaman
    Akpri Bab 4
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Uts Abs
    Uts Abs
    Dokumen15 halaman
    Uts Abs
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Tugas Akpri
    Tugas Akpri
    Dokumen13 halaman
    Tugas Akpri
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Apbn 2011-2012
    Apbn 2011-2012
    Dokumen15 halaman
    Apbn 2011-2012
    Kara Maria Natalie
    Belum ada peringkat
  • Transalte Bab 3
    Transalte Bab 3
    Dokumen9 halaman
    Transalte Bab 3
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan Industri Gula
    Perkembangan Industri Gula
    Dokumen8 halaman
    Perkembangan Industri Gula
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • RMK Akuntansi Keperilakuan Pertemuan 11
    RMK Akuntansi Keperilakuan Pertemuan 11
    Dokumen9 halaman
    RMK Akuntansi Keperilakuan Pertemuan 11
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan Industri Gula
    Perkembangan Industri Gula
    Dokumen11 halaman
    Perkembangan Industri Gula
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Resume Aml Week 13
    Resume Aml Week 13
    Dokumen4 halaman
    Resume Aml Week 13
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Abs Pert 13
    Abs Pert 13
    Dokumen4 halaman
    Abs Pert 13
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Proposal Simulasi
    Proposal Simulasi
    Dokumen1 halaman
    Proposal Simulasi
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Functional and Data Fixation
    Functional and Data Fixation
    Dokumen7 halaman
    Functional and Data Fixation
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Functional and Data Fixation
    Functional and Data Fixation
    Dokumen6 halaman
    Functional and Data Fixation
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Abs Pert 13
    Abs Pert 13
    Dokumen4 halaman
    Abs Pert 13
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Akuntansi Manajemen Lanjutan
    Jurnal Akuntansi Manajemen Lanjutan
    Dokumen17 halaman
    Jurnal Akuntansi Manajemen Lanjutan
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Akmen 11.1
    Jurnal Akmen 11.1
    Dokumen1 halaman
    Jurnal Akmen 11.1
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Akmen 12
    Jurnal Akmen 12
    Dokumen3 halaman
    Jurnal Akmen 12
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Tugas Akpri
    Tugas Akpri
    Dokumen13 halaman
    Tugas Akpri
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Transalte Bab 3
    Transalte Bab 3
    Dokumen9 halaman
    Transalte Bab 3
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan Industri Gula
    Perkembangan Industri Gula
    Dokumen11 halaman
    Perkembangan Industri Gula
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Akmen 11.2
    Jurnal Akmen 11.2
    Dokumen1 halaman
    Jurnal Akmen 11.2
    Indirasari Cynthia SetyoParwati
    Belum ada peringkat