Anda di halaman 1dari 10

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Kabupaten Indragiri Hulu


2.1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Indragiri Hulu

Berdasarkan undang-undang nomor 10 tahun 1948 dibentuk Kabupaten

Indragiri yang termasuk didalam provinsi Sumatra Tengah dan Diralisi denan

surat keputusan Gubernur Militer Sumatra Tengah pada tanggal 9 November 1948

nomor 10/GM/T.49, kemudian dengan undang-undang nomor 4 tahun 1952 dan

undang-undang nomor 12 tahun 1956 dibentuk daerah Otonom dalam Provinsi

Sumatra Tengah termasuk Kabupaten Indragiri.

Kabupaten Indragiri Hulu pada waktu itu terdiri dari 4 Kewedanaan, 17

Kecamatan yaitu Kewedanaan Indragiri Hilir Selatan, Indragiri Hulu Utara,

Indragiri Hulu dan Kewedanaan Kuantan Singingi. Berdasarkan peraturan

pemerintah nomor 50 tahun 1963 status kewedaan dihapus bersama dengan

penghapusan empar kewedaan dalam Kabupaten Indragiri. Dengan undang-

undang nomor 61 tahun 1958 Dibentuk Provinsi Riau dengan ibu kota Pekanbaru

yang terdiri dari lima dasserah tingkat II masing-masing Kabupaten Kampar,

Indrairi, Benkalis, Kabupaten Kepulauan Riau dan Kotamadya Pekanbaru.

Dengan dibentuknya Provinsi Riau denan undang-undang nomor 61 tahun

1958 maka timbullah didua kewedaan tersebut yaitu kewedaan Indragiri Hilir dan

Indragiri Hulu. Dengan perjuangan yang disalurkan melalui Panitia Persiapan

Pembentukan kabupaten Indrairi Hilir dan melalui Dewan Perwakilan Rakyat

Gotong Royon Kabupaten Indragiri ternyata hasrat tersebut mendapat dukungan

dari DPRD Riau dan DPR pusat. Berdasarkan undang-undang nomor 6 tahun

1965 maka terjadilah pemekaran Kabupaten Indrairi menjadi dua kabupaten yaitu:

42
1. Kabupaten Indragiri Hilir dengan ibukotanya Tembilahan, terdiri dari delapan

kecamatan , sekarang 11 kecamatan.


2. Kabupaten Indragiri hulu dengan Ibukotanya Rengat, terdiri dari 9

Kecamatan yaitu:
a. Kec. Rengat Ibukota Rengat
b. Kec Pasir Penyu ibukota Air Molek
c. Kec Seberida ibukota Pangkalan Kasai
d. Kec. Peranap ibukota Peranap
e. Kec. Kuantan Hilir ibukora Baserah
f. Kec kuantan tenah ibukota Taluk Kuantan.
g. Kec. Kuantan Mudik ibukota Lubuk Jambi
h. Kec. Singingi ibukota Muara Lembu.

Pada tahun 1999 Kabupaten Indragiri Hulu dipecah lagi menjadi 2

kabupaten yaitu Kabupaten Kuansing yan berkedudukan di Taluk Kuantan dan

Kabupaten Indragiri Hulu berkedudukan di Rengat. Pada tahu 2004 mengalami

beberapa pemekaran wilayah Kecamatan sehingga menjadi 14 kecamatan:

1. Kec. Rengat ibukota Rengat


2. Kec. Rengat Barat, ibukota Pematang Reba
3. Kec. Seberida, ibukota Pangkalan Kasai
4. Kec. Batang Gangsal, ibukota Seberida
5. Kec. Batang Cenaku, ibukota Aur Cina
6. Kec. Pasir Penyu, ibukota Air Molek
7. Kec. Lirik, ibukota Lirik
8. Kec. Kelayang, ibukota Simpan Kelayang
9. Kecamatan Peranap ibukota Peranap
10. Kec. Batang Peranap, ibukota Pematang
11. Kec. Rakit Kulim, ibukota Petonggan
12. Kec. Sungai Lala, ibukota Kelawat
13. Kec. Lubuk Batu Jays, ibukota Lubuk Batu Tinggal
14. Kec. Kuala cenaku, ibukota kuala cenaku

2.1.2 Keadaan Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu

Luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu meliputi 8.198.26 km² (819.826,0

Ha) yang terdiri dari daratan rendah, daratan tinggi rawa-rawa dengan ketinggian 50-

100m diatas permukaan laut. Kabupaten Indragiri Hulu terletak di : 0°15’ Lintang

Utara, 1°5’ Lintang Selatan, 101°10’ Bujur Timur, 102°48’ Bujur Barat. Kabupaten

Indragiri Hulu Berbatasan dengan:

43
Utara : kabupaten Pelalawan

Selatan : Kabupaten Bungo Tebo(Propinsi Jambi)

Barat : Kabupaten Kuantan Singingi

Timur : Kabupaten Indragiri Hilir

Hingga Juni 2015 jumlah penduduk Inhu sudah mencapai 417 ribu jiwa yang

terdiri dari jumlah laki-laki lebih dari 214 jiwa dan jumlah perempuan mencapai lebih

dari 202 ribu jiwa. Perubahan jumlah penduduk tersebut sesuai dengan data

penduduk yang tercatat di Dinas kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil) Inhu.

2.2 Gambaran Umum Badan Pendapatan Daerah (BPD) Kabupaten

Indragiri Hulu
2.2.1 Profil Singkat Badan Pendapatan Daerah (BPD) Kabupaten Indragiri

Hulu

Badan Pendapatan Daerah (BPD) Kabupaten Indragiri Hulu dibentuk dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Nomor 1 Tahun 2011 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Laksana Pemerintahan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu. Sesuai

dengan Peraturan Daerah tersebut dinyatakan bahwa Badan Pendapatan Daerah

(BPD) adalah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pendapatan

Daerah, Dinas Pendapatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris

Daerah.

2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Sebagai unsur pelaksana Otonomi di bidang Pendapatan Daerah, maka

didasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Nomor 1 Tahun 2011

Susunan Organisasi dan Tata Laksana Pemerintahan Daerah Kabupaten Indragiri

Hulu yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

44
1. Tugas Pokok Badan Pendapatan Daerah (BPD)

Badan Pendapatan Daerah (BPD) mempunyai tugas pokok melaksanakan

urusan pendapatan daerah berdasarkan azas otonomi dan pembantuan.

2. Fungsi Badan Pendapatan Daerah (BPD)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Pendapatan

Daerah (BPD) Kabupaten Indragiri Hulu mempunyai fungsi antara lain:

a. Perumusan kebijakan di bidang pendapatan daerah.


b. Penyelenggaraan urusan pendapatan daerah serta pelayanan umum.
c. Pembinaan dan pelaksaan tugas di bidang pendapatan daerah.

2.2.3 Visi Misi Badan Pendapatan Daerah (BPD) Kabupaten Indragiri Hulu
1. Visi

Mewujudkan pendapatan daerah yang transparan dan akuntabel

sebagai sumber pembangunan yang berkelanjutan.

2. Misi
1. Mewujudkan sitem dan prosedur administrasi penerimaan daerah yang

transparan dan akuntabel.


2. Membangun aparatur Badan Pendapatan Daerah (BPD) yang profesional.
3. Membangun masyarakat taat pajak dan retribusi daerah.

2.2.4 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Indragiri

Hulu

45
Sumber : Badan Pendapatan Daerah (BPD) Kabupaten Indragiri Hulu.

Gambar 2 Struktur Organisasi

2.2.5 Uraian Tugas (Job Description)


1. Kepala Dinas
Kepala badan mempunyai tugas untuk melaksanakan tugas pokok dan

fungsi Badan Pendapatan Daerah (BPD), untuk melaksanakan tugas pokok

dan fungsi, kepala badan mempunyai uraian tugas sebagai mana berikut:

a. Merumuskan rencana strategi dan program kerja Badan Pendapatan

Daerah (BPD) yang sesuai dengan visi misi daerah.


b. Mengkoordinasikan perumusan dan penyususnan program kerja Badan

Pendapatan Daerah (BPD) sesuai bidang tugas nya.


c. Menyelenggarakan rencana strategi dan program kerja Badan Pendapatan

Daerah (BPD).
d. Menetapkan kebijakan pengolahan pajak retribusi daerah, Keseimbangan

fiskal antara desa, pengolahan investasi dan aset daerah, kebijakan

pengolahan BUMD dan lembaga keuangan mikro kebupaten, kebjakan

pengolahan pinjaman dan obligasi daerah, serta BLU kabupaten.


e. Menyelenggarakan pengawasan pinjaman dan obligasi daerah serta BLU

kabupaten.
f. Menyelenggarakan pengolahan data dasar perhitungan alokasi DAU

kabupaten, penyiapan Data realisasi Penerimaan DBH kabupaten.


g. Menyelenggarakan kebijakan tentang pengelolaan pajak dan retribusi

daerah.
2. Sekretariat

Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (BPD) mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan urusan penyusunan program, umum, perlengkapan, tata

46
usaha, kepegawaian dan keuangan Badan Pendapatan Daerah (BPD). Untuk

melaksanakan tugas pokok sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Merencanakan operasional pengelolaan Administrasi Umum dan

Kepegawaian, perencanaan dan pelaporan serta keuangan.


b. Mewakili Kepala Badan Pendapatan Daerah (BPD) apabila yang

bersangkutan berhalangan atau tidak berada di tempat.


c. Mempelajari dan menelaah peraturan dan perundang-undangan dan

naskah Badan Pendapatan Daerah (BPD) dibidang tugasnya.


d. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sub Bagian dalam

melaksanakan tugas.
e. Melaksanakan urusan umum, Kepegawaian, surat-menyurat,

Inventarisasi dan perlengkapan perencanaan dan pelaporan serta rumah

tangga Badan Pendapatan Daerah (BPD).


f. Melaksanakan urusan keuangan.
g. Menerima naskah / surat dinas yang masuk, mencatat, mendistribusikan

ke Bidang-bidang.
3. Bidang PBB & BPHTB

Bidang Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah

dan Bangunan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan

penyusunan program kerja dan pendataan Wajib Pajak PBB & BPHTB.

Untuk melaksanakan tugas pokok Bidang Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea

Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bidang

tugas.
b. Mengumpulkan peraturan perundang-undangan yang berhubungan

dengan bidang tugas.


c. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi

semua kegiatan yang berhubungan dengan bidang tugas.

47
d. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk menyusun

kebijaksanaan, program kerja, prosedur kerja, petunjuk teknis, dan

laporan yang berkaitan dengan bidang tugasnya.


e. Menetapkan rencana kerja, rencana kerja tahunan, penetapan kinerja dan

laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Badan

Pendapatan Daerah (BPD) Kabupaten Indragiri Hulu sebagai bahan

masukan rencana strategis, rencana kerja tahunan.


f. Menetapkan rencana dan pengamanan penerimaan PBB dan BPHTB

berdasarkan potensi, perkembangan kegiatan ekonomi keuangan dan

realisasi penerimaan tahun lalu.


g. Menetapkan rencana pencairan dan pengumpulan data dari pihak ketiga

yang sumber datanya strategis dan potensial dalam rangka ekstensifikasi

dan/intensifikasi PBB dan BPHTB.


4. Bidang Bagi Hasil dan Dana Perimbangan

Bidang bagi hasil dan dana perimbangan Badan Pendapatan Daerah

(BPD) mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan bagi hasil dan

dana perimbangan keuangan daerah baik dari pajak maupun non pajak. Untuk

melaksanakan tugas pokok bidang bagi hasil dan dana perimbangan

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bidang

tugas.
b. Mengumpulkan bahan-bahan peraturan perundang-undangan yang sesuia

dengan tugas dan fungsinya.


c. Melakukan koordinasi dengan bidang-bidang terkait.
d. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi

semua kegiatan yang berhubungan dengan bidang tugas.


e. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk menyusun kebijakan,

program kerja, prosedur kerja, petunjuk teknis dan laporan yang

berkaitan dengan bidang tugasnya.

48
f. Menyusun perencanaan koordinasi, pemantauan dan evaluasi di Bidang

Bagi Hasil dan Dana Perimbanagan.


g. Memberikan bimbingan dan saran tekni untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.
5. Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Perhitungan

Bidang pendataan, pendaftaran dan perhitungan Badan Pendapatan

Daerah (BPD) mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan untuk

melakukan pendataan, pendaftaran Wajib Pajak serta jumlah pajak yang

terhutang. Untuk melaksanakan tugas pokok bidang pendataan, pendaftaran

dan perhitungan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Bidang Pendaftaran, Perhitungan dan Penetapan dipimpin oleh seorang

Kepala Badan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Badan Pendapatan Daerah (BPD) dibidang pendaftaran,

perhitungan, dan penetapan.


b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada Ayat (1)

Pasal ini, Bidang Sarana dan Prasarana Pendidikan mempunyai Fungsi

sebagai berikut:
1) Penyusunan kebijakan teknis bidang.
2) Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang.
3) Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup

bidang.
4) Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan

pejabat non struktural dalam lingkup bidang.


5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas

dan fungsinya.
c. Bidang Pendaftaran, Perhitungan dan Penetapan mempunyai fungsi

sebagai berikut:

49
1) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

bidang tugas.
2) Mengumpulkan bahan-bahan peraturan Perundang-Undangan yang

sesuai dengan bidang tugas.


3) Melakukan koordinasi dengan bidang-bidang terkait.
4) Merumuskan/melaksanakan kebijakan pembangunan serta layanan

staf dan bimbingan teknis.


5) Melaksanakan pengendalian pengarahan, bimbingan melakukan

pembinaan terhadap pelaksanaan tugas program dan pelapor.


6) Melaksanakan pengkajian dan Penelitian.
7) Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta

mengawasi semua kegiatan yang berhubungan dengan bidang tugas.


6. Bidang Penagihan

Bidang penagihan Badan Pendapatan Daerah (BPD) mempunyai tugas

pokok menyelenggarakan urusan penyusunan program penagihan serta

prosedur penagihan. Untuk melaksanakan tugas pokok bidang pendataan,

pendaftaran dan perhitungan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bidang

tugas.
a. Mengumpulkan peraturan perundang-undangan yang berhubungan

dengan bidang tugas.


b. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi

semua kegiatan yang berhubungan dengan bidang tugas.


c. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk menyusun

kebijaksanaan, program kerja, prosedur kerja, petunjuk teknis dan

laporan yang berkaitan dengan bidang tugasnya.


d. Menyusun perencanaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi di Bidang

Penagihan.
e. Memberikan bimbingan dan saran teknis untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

50
f. Memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan

Pendapatan Daerah (BPD) tentang langkah dan tindakan yang perlu

diambil dibidang tugasnya.

51

Anda mungkin juga menyukai