Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang diresmikan oleh

PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 yang tercantum dalam pembukaan UUD

1945. Dalam sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara

Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi

politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya

kekuasaan yang berlindung dibalik legitimasi ideologi Negara Pancasila.

Pendidikan pancasila yang mengajarkan masyarakat tentang pancasila sangat

lah besar manfaatnya karena pancasila memilikibeberapa tujuan

2. Rumusan Masalah

a. Apa itu pendidikan Pancasila ?

b. Apakah tujuan pendidikan Pancasila ?

c. Bagaimana hakekat pendidikan Pancasila ?

d. Apa saja landasan pendidikan Pancasila ?

e. Pendidikan pancasila dalam bidang ilmu?

f. Dasar, Asas dan Pendekatan Program dan Pengajaran Pancasila, Dasar

Program dan Pengajaran Pendidikan Pancasila

1
3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui arti pendidikan Pancasila.

b. Untuk memperjelas dan mengetahui tujuan pendidikan Pancasila.

c. Untuk memperjelas hakekat pendidikan Pancasila.

d. Mengetahui landasan pendidikan Pancasila.

e. Untuk mengetahui Pendidikan pancasila dalam bidang ilmu?

f. Untuk mengetahui Dasar, Asas dan Pendekatan Program dan Pengajaran

Pancasila, Dasar Program dan Pengajaran Pendidikan Pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan Pancasila

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Sedangkan Pancasila Secara etimologi istilah Pancasila berasal dari bahasa

Sansekerta yang memiliki arti Panca artinya lima Syila artinya batu sendi,

alas/dasar. Sedangkan Syiila artinya peraturan tingkah laku yang baik

Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi

disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam

Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun.

II No. 7 tanggal 15 Februari 1946 bersama-sama dengan Batang Tubuh UUD

1945.

Jadi pendidikan pancasila sendiri merupakan sekumpulan materi didikan

dan pengenalan akan pancasila sebagai dasar negara, dan untuk menanamkan

ideologi pancasila itu sendiri kepada anak didik atau Pendidikan pancasila

yaitu pendidikan nilai-nilai yang bertujuan membentuk sikap dan perilaku

positip manusia/mahasiswa sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila.

3
2. Tujuan pendidikan pancasila

a. Tujuan nasional

Tujuan nasional sebagaimana dicantumkan dalamPembukaan UUD

1945 alinea keempat, menyatakan: “…melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, ..,memajukan

kesejahteraan Umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial…”. Tujuan nasional sebagaimana

ditegaskan dalam pembukaan Pembukaan itu diwujudkan melalui

b. Adapun tujuan dari pendidikan pancasila itu sendiri menurut Kep. Dirjen

Dikti No. 267/Dikti/2000, adalah mencakup :

1) Tujuan Umum

Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada

mahasiswa mengenai hubungan antara warga negara dengan negara

serta PPBN agar menjadi warga negara yang diandalkan oleh bangsa

dan negara.

2) Tujuan Khusus

a) Agar siswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban

secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI

terdidik dan bertanggungjawab.

b) Agar siswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat

4
mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang

berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional

c) Agar siswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai

kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

3. Hakekat Pendidikan Pancasila

Menurut Hamid Darmadi (2013), menyatakan bahwa Hakekat pendidikan

Pancasila adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa

sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi

kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Sehingga dengan

mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata Negara,

menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa, maka

takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia.

Menurut UU sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencanna untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya ,masyarakat, bangsa dan Negara. Serta

menurut Carter v.Good(1997) bahwa pendidikan adalah proses perkembangan

kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam

masyarakatnya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai dengan membentuk

5
kemampuan individu mengembangkan dirinya, serta kemampuan-kemampuan

itu berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai

seorang individu, maupun sebagai warga negara dan warga masyarakat.

Hakekat Pendidikan Pancasila di Indonesia adalah sebagai program

pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai pancasila untuk mengembangkan dan

melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang

diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam

kehidupan sehari hari. Pelajaran yang dalam pembentukan diri yang beragam

dari segi agama, sosial, budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa memfokuskan

pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang

cerdas, terampil, dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh pancasila dan

UUD 1945.

4. Landasan Pendidikan Pancasila

a. Landasan Historis

Suatu bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidup sendiri yang

diambil dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam bangsa itu

sendiri. Bangsa Indonesia harus memiliki visi serta pandangan hidup yang

kuat agar tidak terombang-ambing di tengah-tengah masyarakat

internasional. Bangsa Indonesia harus memiliki nasionalisme serta rasa

kebangsaan yang kuat. Hal ini dapat terlaksana bukan melalui suatu

kekuasaan atau hegemoni ideologi melainkan suatu kesadaran berbangsa

yang berakar pada sejarah bangsa. Oleh karena itu secara historis bahwa

6
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum

dirumuskan dan disahkan menjadi dasar Negara Indonesia secara obyektif

historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu nilai-

nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri.

Oleh karena itu berdasarkan fakta obyektif secara historic kehidupan

bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila.

Setelah itu melalui proses sejarah yang cukup panjang, nilai-nilai

Pancasila itu telah melalui pematangan, sehingga tokoh-tokoh bangsa

Indonesia saat akan mendirikan Negara Republik Indonesia menjadikan

Pancasila sebagai dasar Negara. Dalam perjalanan ketatanegaraan

Indonesia telah terjadi perubahan dan pergantian Undang-Undang Dasar,

seperti UUD’45 digantikan kedudukannya oleh Konstitusi RIS, kemudian

berubah menjadi UUD Sementara tahun 1950 dan kembali lagi menjadi

UUD 1945. Dalam pembukaan ketiga Undang-Undang Dasar itu tetap

tercantum nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila

telah disepakati sebagai nilai yang dianggap paling tinggi keberadaannya.

Oleh sebab itu secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat

dilepaskan dengan nilai-nilai Pancasila.

b. Landasan Kultural

Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup, filsafat hidup serta

pegangan hidup agar tidak terombang-ambing dalam kancah pergaulan

masyarakat internasional. Pandangan hidup bagi suatu bangsa adalah

7
bangsa yang tidak memiliki kepribadian dan jati diri, sehingga bangsa itu

mudah terombang-ambing dari pergaulan, dari pengaruh yang berkembang

di luar.

Kemudian Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa

Indonesia merupakan pencerminan nilai-nilai yang telah lama tumbuh

dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai hasil pemikiran dari tokoh-

tokoh bangsa Indonesia yang digali dari budaya bangsa sendiri, Pancasila

tidak mengandung nilai-nilai yang kaku dan tertutup. Pancasila

mengandung nilai-nilai yang terbuka bagi masuknya nilai-nilai baru yang

positif. Dengan demikian generasi penerus bangsa dapat memperkaya

nilai-nilai pancasila dengan perkembangan zaman. Sehingga dari

pemikiran tersebut, maka dapat dikatakan bahwa Pancasila memiliki

landasan cultural yang kuat bagi bangsa Indonesia

c. Landasan Yuridis

Landasan yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan

tinggi tertuang dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Pasal 39 telah menetapkan bahwa isi kurikulum

setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan

Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Demikian juga berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional

RI No.232/U/2000, tentang Pedoman Penyusun Kurikulum Pendidikan

Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal 10 ayat (1) dijelaskan

bahwa kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, wajib

8
diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas

Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan

Kewarganegaraan.

Sebagai realisasi dari SK tersebut Direktoral Jendral Pendidikan

Tinggi, mengeluarkan Surat Keputusan No.38/DIKTI/Kep?2002, tentang

Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian.

Pada pasal 3 dijelaskan bahwa kompetensi kelompok mata kuliah MPK

bertujuan menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis,

berpandangan luas sebagai manusia intelektual. Adapun rambu-rambu

mata kuliah MPK Pancasila tersebut adalah terdiri atas selain segi historis,

filosofis, ketatanegaraan, kehidupan berbangsa dan bernegara juga

dikembangkan etika politik. Pengembangan rambu-rambu kurikulum

tersebur diharapkan agar mahasiswa mampu mengambil sikap sesuai

dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup terutama kehidupan

rakyat, mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah,

nilai-nilai budaya demi persatuan bangsa

d. Landasan Filosofis

Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan filosofis bangsa

Indonesia merupakan suatu keharusan moral secara konsisten

merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan dengan mendasarkan

pada nilai-nilai dalam sila-sila pancasila. Secara filosofis, bangsa

Indonesia sebelum mendirikan negara sebagai bangsa yang berketuhanan

dan berperikemanusiaan secara objektif, manusia Indonesia adalah

9
berketuhanan, berperikemanusiaan yang adil dan beradab serta berusaha

mempertahankan persatuan untuk mewujudkan keadilan.

Nilai-nilai pancasila merupakan dasar filsafat negara, maka

konsekuensinya, setiap aspek penyelenggaraan negara harus bersumber

pada nilai-nilai pancasila termasuk sistem peraturan perundang-undangan.

Pancasila sebagai falsafah negara, menjadi nilai pembangunan nasional

yang berkaitan dengan politik, ekonomi, hukum, sosial dan budaya serta

memprtahankan keamanan.

5. Pengertian Pendidikan Pancasila dalam bidang ilmu

a. Pendidikan Pancasila sebagai Program Terpadu yang Utuh, Bulat dan

Berkesinambungan

Setiap Program Pendidikan Pancasila pada berbagai jenjang

sekolah dan kelas harus memiliki kesinambungan dan sumber yang sama

yakni Bahan Kajian Baku yang memang sudah ditentukan sebagai

pegangan utama. Namun tidaklah berarti bahwa guru bebas dari keharusan

mengkaji sumber lain (yang tentu selaras dan terkait), sebab tugas itu

adalah tugas profesional guru untuk memperkaya pengajarannya.

Demikian halnya kajian terhadap realita kehidupan merupakan tugas

keharusan guru agar apa yang dibelajarkan fungsional (bermakna) bagi

peserta didik serta lingkungan kehidupannya.

b. Pendidikan Pancasila Sebagai Nilai dan Moral

Sebagai Program Pendidikan Nilai-Moral (afektif) maka tentunya

sangat diharapkan agar program mampu menampilkan perangkat tatanan

10
nilai, moral dan norma Pancasila secara benar dan selalu menunjukkan

keterkaitan isi pesan sila-sila Pancasila. Konsep - konsep Pancasila

hendaknya tidak sekedar disampaikan arti, rumusan dan percontohannya

semata. Hendaknya juga dikaji isi pesan, semangat jiwanya (nilai) untuk

selanjutnya disampaikan tatanan moralnya berikut acuan normatif/hukum

keharusannya dan tata cara pelaksanaannya. Program yang dikelola seperti

inilah yang dianggap handal untuk mencapai target pembentukan totalitas

diri yang utuh

c. Pendidikan Pancasila Sebagai Pendidikan Politik

Pendidikan Pancasila berperen sebagai wahana program

pendidikan politik dimana peserta didik penerus bangsa-negara RI ini

dibina kemantapan pemahaman tentang tata cara keharusan bernegara

menurut nilai moral Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

dan batang tubuh UUD 1945 serta perangkat hukum operasionalnya.

d. Pendidikan Pancasila Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

Dalam kaitannya terhadap isi dan misi PKN, Pendidikan Pancasila

menyiapkan, membina dan mengembangkan Pengetahuan serta

kemampuan dasar peserta didik yang berkenaan dengan hubungan antar

warga negara dengan negaranya. Melalui program ini, peserta didik akan

dibina menjadi warga Indonesia yang baik dan berjiwa Pancasila yakni

warga negara yang faham dan sadar serta mau dan mampu melaksanakan

hak kewajiban dan tugas tanggung jawab dirinya, masyarakat dan

pemerintah negaranya.

11
6. Dasar, Asas dan Pendekatan Program dan Pengajaran Pancasila

a. Dasar Orientasi Program:

Adapun yang harus dijadikan Dasar orientasi yakni:

1) Falsafah, dasar ideologi dan pandangan hidup pancasila,

2) Pembukaan dan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar RI 1945

3) Ketetapan (TAP) MPR dan segala perudangan yang belaku dalam

negara RI.

4) Historis – kultural dan Agama yang dianut dan berlaku dalam

masyarakat-negara RI.

5) Laju IPTEK dan Pembangunan Nasional negara RI.

b. Asas Pendidikan Pancasila:

Dimaksudkan dengan Asas Pendidikan Pancasila ialah pokok-pokok

pikiran atau faham atau prinsip-prinsip yang harus menjadi landasan

program maupun pola pengajaran pendidikan pancasila. Adapun asas yang

wajib dianut dan dikembangkan ialah:

1) Tatanan Konsep, Nilai, Moral, dan Norma Pancasila, Pembukaan dan

batang tubuh UUD 1945, Agama dan Budaya luhur Kepribadiaan

Bangsa.

2) Humanistik, yakni pola sikap dan berpikir serta perlakuan yang

menghargai peserta didik sebagai insan potensial terbatas, objektif,

adil, hangat, penuh kekeluargaan dan rasa kasih sayang, terbuka serta

diberikan kebebasan secara layak.

12
3) Siswa Sintris, dalam makna memperhatikan peringkat perkembangan

peserta didik serta minat dan kepentingannya.

4) Utuh, bulat, terpadu dan berkesinambungan.

5) Multi Dimensional, dalam pengertian bahwa hendaknya dibina dan

dikembangkan secara layak pola program maupun pengajaran yang

multi

c. Pendekatan Pendidikan Pancasila

Dimaksudkan dengan pendekatan (approach) ialah pola berpikir

(way of thinking) dan pola sikap atau strategi-strategi yang akan

digunakan dan atau dikembangkan dalam membina, mengembangkan dan

mengoperasionalkan Dasar dan Asas keharusan sebagai pola

pengembangan dan mengoperasionalkan Program Pengajaran Pendidikan

Pancasila. Adapun pendekatan yang wajib digunakan sebagai acuan yakni:

1) Pendekatan Nilai-Moral Pancasila (value/pancasilaBased); dalam

pengertian bahwa apa yang diuraikan dalam sub (2) a menjadi filter

program maupun proses pengajaran.

2) Pendekatan Kelayakan Kurikulum (Proper Curriculum), yakni bahwa

para teknisi dan pelaksanaan kurikulum diwajibkan.

3) Pendekatan Tujuan dan Keterampilan Proses (Objective & Process

Approach).

13
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Jadi pendidikan pancasila sendiri merupakan sekumpulan materi didikan

dan pengenalan akan pancasila sebagai dasar negara, dan untuk menanamkan

ideologi pancasila itu sendiri kepada anak didik. Dan adapaun Tujuan kita

mempelajari Pendidikan Pancasila untuk membangkitkan “daya kritis”

mahasiswa atau dosen dalam rangka untuk mencapai kebenaran dan kebaikan

yang terdalam.

Pendidkan pancasila memiliki Landasan, yaitu: Memiliki 4 Landasan

Yaitu; Landasan Historis,Landasan Kulturan,Landasan Yuridis, Dan

Landasan Filososi dan Pancasila sebangai pandangan hidup bagi bangsa

indonesia sangat penting karena dengan menerapkan nilai – nilai luhur

pancasila dalam kehidupan sehari-hari maka tata kehidupan yang harmonis

diantara masyarakat Indonesia dapat terwujud.

Sedangkan Pancasila sebangai Dasar negara dikarenakan mempunyai

nilai–nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki sifat obyektif-

subyektif.Sifat subyektif maksudnya pancasila merupakan hasil perenungan

dan pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai

pancasila sesuai dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh

bangsa-bangsa beradab

14
2. Saran

Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber

pembelajaran dalam hal pengembangan sistem pendidikan bagi pembaca. Dan

makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan

pembaca.

15

Anda mungkin juga menyukai