PROPOSAL PENELITIAN
I. JUDUL PENELITIAN
TAHUN2017
KEPERAWATAN KOMUNITAS
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memiliki dan dimiliki, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
meliputi kebutuhan makan dan cairan, kebutuhan eliminasi (buang air kecil,
dan memulihkan kondisi tubuh baik secara fisiologis maupun psikis. Tidur
E. 2001).
Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar yang mana individu tidak
dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensiri yang sesuai (Guyton, 1986
dalam A. Aziz Alimul H dan Musrifatul U, 2012), dapat juga dikatakan suatu
keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, yang bukan hanya keadaan penuh
ketenangan tanpa kegiatan akan tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus
para ahli fungsinya justru lebih penting dari makanan. Sebab seseorang akan
dapat lebih lama bertahan hidup tanpa makanan dibandingkan tanpa tidur.
Dengan tanpa makanan sama sekali, seseorang masih mampu bertahan hidup
hitungan menit, sedang tanpa tidur seseorang hanya mampu bertahan hidup
dapat diterima dengan mudah dan membut terbangun dan tersadar kembbali.
dan timbullah satu tahap yang sering disebut sebagai tahap tidur ayam. Pada
dibandingkan dengan orang tua. Pada mulanya, bayi yang baru lahir akan
menghabiskan waktunya untuk tidur, dan hanya akan terbangun jika merasa
kebutuhan waktu untuk tidur akan berkurang. Jika bayi memerlukan tidur
selama 16 jam, maka orang dewasa memerlukan waktu 8 jam, dan orang
yang sudah tua (berusia 50 tahun) memerlukan waktu rata-rata 5-6 untuk
Kurang tidur bisa membuat anda mudah lupa itu benar. Sebalikny,
tidur yang cukup akan membantu kemampuan daya ingat. Kayantaan itulah
yang di ungkap dalam penelitian yang dilakukan para penelitis di Swiss, yang
menemukan bahwa tidur pada malam hari memberi dampak yang dramatis
4
dalam mendukung fungsi otak pada keesokan harinya. Tidur malam, kata
Menurut data dari WHO (World Health Organizatio) pada tahun 1993,
anak dan prestasi belajar, sebab anak yang sakit atau lemah karena kurang
tidur akan sukar belajar, menurut hasil survai sebuah studi di inggris didapati
bahwa orang yang kurang tidur cenderung 3 kali lebih besar menderita
tersebut ialah faktor internal yang berasal dari dalam diri seseorang yaitu
tidur dan istirahat (kualitas tidur yang buruk), laparr, haus, tidak tenang,
emosional, mudah cemas, stres, depresi, dan sejenisnya. Serta faktor eksternal
Faktor lainya adalah pengaruh tidur yang dialami siswa seperti bangun
tengah malam karena kedinginan, ingin buang air kecil, dan mengorok.
Penggunaan obat juga dapat mempengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat
yang dapat memengaruhi proses tidur adalah jenis golongan obat anti
tersebut. Para relawan yang dilibatkan dalam riset diajarin suatu permainan,
dan kepada mereka juga ditunjukkan berbagai gambar yang harus diingat
mereka menanyakan durasi tidur rata-rata per malam dalam responden. Para
tidurnya, denag responden yang durasi tidurnya tetap selama masa penelitian
yang mungkin akan menjadi milik mereka melalui undian. Kelompk pertama
siswa mengatakan sering terbangun pada malam hari, 5 siswa sulit untuk
memulai tidur, 5 siswa kurang konsentrasi dan sering menguap saat pelajaran
dimulai, dan 3 siswa memiliki kebutuhan tidur yang baik. Laporan dari guru
yang mengalami kurang tidur dapat dilihat dari cara siswa memahami
atas, maka penulis tertarik untuk meneliti Hubungan antara Kualitas Tidur
Jeneponto.
B. Rumusan Masalah
Jeneponto?
C. Tujuan Penelitain
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
siswa
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
8
1. Manfaat Ilmiah
selanjutnya.
2. Manfaat Institusi
selanjutnya dan dapat menjadi masukan bagi Sekolah Tinggi Ilmi Kesehatan
3. Manfaat Praktis
yang berguna, serta dapat menambah pengetahuan baru bagi peneliti, dapat
Jeneponto.
tentang konsentrasi belajar akibat kualitas tidur yang buruk dan dapat menjadi
1. Pengertian Konsentrasi
terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak
bahan yang di pelajari dengan mengesampingkan semua hal yang tidak ada
pemikiran yang justru membuat persoalan menjadi semakin kabur dan tidak
Menurut Hakim (2003: 1), secara garis besar, sebagian besar orang
berusaha keras agar segenap perhatian panca indera dan pikirannya hanya
boleh fokus pada satu objek saja. Panca indera, khususnya mata dan telinga
ketika mendengar guru menyampaikan materi pastilah harus kita dengar oleh
telinga dengan memastikan bahasa dan perintahnya jelas dan pesan itu untuk
siapa dan apakah itu perlu disampaikan lagi oleh orang lain apa tidak. Ketika
memahami kata perkata tentu harus paham betul arti kata yang di maksud,
2. Pengertian Belajar
dan aliran ilmu yang mereka anut. Berikut beberapa pendapat para ahli
bahwa belajar adalah perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku
perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam
menyatakan belajar adalah uatu proses perubahan tingkah laku yang orisinil
tahu menjadi tahu, karena itu menurut cronbach belajar yang sebaik-baiknya
juga berlaku bagi indera yang lain. Menurut Sumardi Suryabrata (2014)
tersebut diatas maka penulis berpendapat; Bahwa belajar adalah suatu pross
melalui pengalaman, latihan maupun praktek. Perubahan itu bisa sesuatu yang
baru atau hanya penyempurnaan terhadap hal-hal yang sudah dipelajari yang
berlangsung dengan disertai kesadaran dan intensi, tetapi itu tidak mutlak
sebagai berikut:
Suryabrata (2014).
3. Ciri-Ciri Konsentrasi
belajar yang tingi. Hal tersebut terkadang dialami siswa ketika mereka
b. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada
perilaku ini siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan
pandangan atau keputusan sebagai integrasi dari suatu keyakinan, ide dan
sikap seseorang.
belajar dapat ditandai dengan adanya gerakan anggota badan yang tepat atau
sesuai dengan petunjuk guru, serta komunikasi non verbal seperti ekspresi
lain:
sekolahnya.
c. Tampak tidak memberikan perhatian dan tidak menghormati orang lain ketika
sedang berbicara.
d. Tidak bisa mengikuti petunjuk atau arahan yang diberikan kepadanya untuk
melakukan sebuah pekerjaan dan tugas-tugas sekolahnya (tetapi hal ini bukan
kegiatan-kegiatannya.
(Setiani.A,C. 2014)
16
4. Prinsip-Prinsip Konsentrasi
dan proses tersebut terjadi secara otomatis serta mudah karena orang yang
(Hakim.O.2015).
efektif:
c. Konsentrasi akan terjadi secara otomatis dan mudah jika seseorang telah
d. Salah satu penunjang utama dan pertama untuk dapat melakukan konsentrasi
dalam diri orang tersebut (faktor internal) yang meliputi kondisi mental yang
sehat.
17
f. Konsentrasi efektif juga baru akan terjadi maksimal jika didukung oleh
g. Salah satu faktor utama terjadinya konsentrasi efektif adalah jika seseorang
akan tejadi dengan mudah ketika siswa mampu menikmati pelajaran yang ia
5. Prinsip-Prinsip Belajar
kesiapan mental. Tanpa kesiapan mental maka tidak akan dapat bertahan
semua mata pelajaran yang diterima disekolah, suka atau tidak suka semua
mata pelajar harus ditempuh. Sikap membenci mata pelajaran tidak ada
menyuakai semua mata pelajaran yang di ajarkan. Karena suka tidak suka
mereka ikuti.
Oleh karena itu, salah satu hal dapat dilakukan para pendidik didalam
a. Apapun yang dipelajari peserta didik, dialah yang harus belajar bukan orang
c. Peserta didik akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan peserta didik
6. Tujuan Belajar
mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian
Misalnya seorang anak yang awalnya tidak bisa membaca, menulis, dan
dan sebagainya.
berpikir peserta didik dari berfikir yang bersifat konvergen, yang sifatnya
sifatnya lebih terbuka luas, kreatif, inovatif, mencipta berani berpikir aneh, di
luar kebiasaan.
laku. Misalnya seorang anak kecil yang belum memasuki sekolah bertingkah
bulan masuk sekolah dasar tingkah lakunya menjadi anak yang tidak lagi
cengeng, lebih mandiri dan dapat bergaul dengan baik dengan teman-
temannya
kebiasaan anak yang suka keluyuran, dapat dilakukan dengan suatu proses
a. Kualitas Tidur
Kurang tidur mengakibatkan saat pagi ataupun siang hari anak tidak
menurun. Adapun faktor lainnya adalah gangguan tidur yang dialami siswa
seperti bangun tengah malam karena kedinginan, inigin buang air kecil, dan
mengorok (Masyeni.C.2010)
b. Inteligensi siswa
seseorang akan semakin cerdas pula. Mereka yang mempunyai IQ kurang dari
c. Sikap siswa
yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara
positif maupun negatif. Sikap (attitude) siswa yang positif, terutama kepada
anda dan mata pelajaran yang anda sajikan merupakan pertanda awal yang
baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa
terhadap anda dan mata pelajaran anda, apalagi jika diiringi kebencian kepada
anda atau kepada mata plajaran anda dapat menimbulkan kesulitan belajar
siswa tersebut. Selain itu, sikap terhadap ilmu pe ngertahuan yang bersifat
pelajaran yang menjadi vaknya. Dalam hal bersikap positif terhadap mata
dan mencintai profesinya. Guru yang demikian tidak hanya menguasai bahan-
bahan yang terdapat dalam bidang studinya, tetai juga mampu menyakinkan
pada siswa akan manfaat bidang studi itu bagi kehidupan mereka. Dengan
22
mengajarkannya.
d. Bakat siswa
mempelajari seni suara, tari, dan lain-lain. Anak yang berbakat tehnik akan
Apabila seorang anak harus mempelajari bahan yang lain dari bakatnya ia
akan cepat bosan, mudah putus asa, tidak senang. Hal-hal tersebut akan
tampak pada anak suka menganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau belajar
e. Minat siswa
Tidak ada minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul
kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada mintanya mungkin tidak sesuia
problema pada dirinya. Karena itu pelajaran pun tidak pernah terjadi proses
dalam otak, akibatnya timbul kesulitan. Ada tidanya minat terhadap sesuatu
pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya
catatan, memperhatikan garis miring tidaknya dalam pelajaran itu. Dari tanda-
belajarnya disebabkan karena tidak adanya minat atau oleh sebab yang lain.
f. Motivasi siswa
giat berusaha, tampak gigih tidak mau menyerah, giat membaca buku-buku
mereka yang motivasinya lemah, nampak acuh tak acuh, muda putus asah,
(Syah.M.2015)
24
(2003: 6-9) faktor pendukung tersebut meliputi faktor internal dan faktor
Faktor internal merupakan faktor pertama dan utama yang sangat menentukan
tidak.Secara garis besar, faktor-faktor ini meliputi faktor jasmaniah dan faktor
rohaniah.
1) Faktor jasmaniah
Hal ini dapat dilihat dari kondisi jasmani seseorang yang meliputi kesehatan
a) kondisi badan yang normal menurut standar kesehatan atau bebas dari
b) kondisi badan di atas normal atau fit akan lebih menunjang konsentrasi
c) cukup makan dan minum serta makanan yang dikonsumsi memenuhi standar
g) tidak dihinggapi rasa nyeri karena penyakit tertentu, seperti mag dan sakit
kepala
i) irama napas berjalan baik. Sama halnya dengan jantung, irama napas juga
2) Faktor Rohaniah
e) tidak emosional
j) bebas dari berbagai gangguan mental, seperti rasa takut, was-was, dan
gelisah.
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa faktor jasmani dan rohani
salah satu faktor tidak terpenuhi maka kemungkinan tidak akan terjadi
Faktor eksternal adalah segala hal-hal yang berada di luar diri seseorang atau
1) Lingkungan
Lingkungan sekitar harus cukup tenang, bebas dari suara-suara yang terlalu
keramaian orang banyak, suara pesawat radio, dan televisi yang terlalu keras.
2) Udara
Udara sekitar harus cukup nyaman, bebas dari polusi dan bau-bauan yang
3) Penerangan
Penerangan di sekitar lingkungan juga harus cukup, tidak lebih dan tidak
Orang-orang yang ada di sekitar lingkungan juga harus terdiri dari orang-
orang yang dapat menunjang suasana tenang, apalagi jika lingkungan tersebut
5) fasilitas.
Selain itu juga harus tersedia fasilitas yang cukup menunjang kegiatan
belajar, seperti ruangan yang bersih, kursi, meja, dan peralatan untuk
1. Pengertian
Kualitas tidur Mencakup aspek kuantitatif seperti durasi tidur, latensi tidur,
serta aspek subjektif Seperti tidur dan istirahat (Siregar, 2011). Meski tidur
yang merasa sulit tidur saat malam hari, walau berniat untuk tidur, tapi mata
tidak bisa terpejam dan tidak ada rasa kantuk. Masalah tidur tidak senantiasa
merujuk pada situasi seseorang itu susah untuk tidur, tetapi juga merasa
mengantuk walaupun tidur selama 8 jam atau lebih, sering terjaga terlalu
tidur yang kurang baik juga bisa berpengaruh pada psikologis dan fisik atau
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar manusia. Jika hal itu
tidak dilakukan, maka status kesehatan menjadi kurang optimal. Istirahat dan
tingkat yang optimal. Proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dala tubuh.
Hal inilah yang sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat
sembuh, memperbaiki kerusakan pada sel. Jika kebutuhan istirahat dan tidur
istirahat dan tidur lebih dari biasanya. Kata istirahat memiliki arti yang luas
aktivitas. Selain itu, istrahat juga bermakna melepaskan diri dari apapun yang
tekanan emosional dan bebas dari kecemasan (ansietas) (Sutanto, A.V, dan
Fitriena. Y..2017).
dimana persepsi reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang dan
dapat dibangunkan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup. Tidur
juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan
suatu urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim.
29
tubuh, dan penurunan respons terhadap ransangan dari luar (Sutanto, A.V,
berakibat badan menjadi segar. Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar
yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang
kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau
sensoris yang sesuai, atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak
sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa
kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang bervariasi, terhadap
dari luar.
30
fisiologi antara lain terjadi penurunan tekanan darah dan denyut nadi, diatas
dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Salah satu aktivitas
tidur ini di atur oleh sistem pengaktivasi rektikularis yang merupakan sistem
dan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons. Selain itu,
pendengaran, nyeri, dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks
serebri ternasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Dalam keadaan sadar,
serum serotinin daro sel khusus yang berada di pons dan bantang otak tengah,
keseimbangan implus yang diterima di pusat otak dan sistem limbik. Dengan
a. Irama Sirkadian
a) Irama sirkadian berasal dari kata latin Circa yang berarti tentang dan Dies
yang berarti Hari, siklus 24 jam, siang-malam, dikenal juga dengan istilah
b) Irama sirkadian merupakan irama yang seiring dengan rotasi bola dunia
jam biologis
d) Dalam hal ini, semua makhluk hidup mempunyai irama kehidupan yang
b) Pada sore hari di saat cahaya sudah mulai meredup, tubuh kita secara
d) Cahaya begitu penting bagi proses tidur, hingga sering dikatakan bahwa
hypothalamus
pusat tidur
b. Siklus Tidur
2) Dalam hal ini, tidur terbagi menjadi beberapa fase, yang berulang dan
c. Fungsi Tidur
b) Maka energi yang tersimpan selama dari tidur diarahkan untuk fungsi-fungsi
b) Kedua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi
d. Pengaturan Tidur
otak:
a) Berlokasi pada batang otak teratas, diyakini memiliki sel-sel khusus yang
b) SAR juga memberi stimulus visual, pendengaran, myeri, dan sensori raba,
d) Sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR
3. Jenis-jenis Tidur
Dalam prosesnya, tidur dibagi dalam dua jenis. Pertama, jenis tidur
reticularis, disebut denga tidur gelombang lambat (slow wave sleeo) karena
gelombang otak bergerak sangat lambat, atau atau disebut juga tidur non
rapid eye movement (NREM). Kesua, jenis tidur yang disebabkan oleh pe
mungkin tidak tertekan secara berarti, disebut dengan jenis tidur paradoks,
atau disebut juga denagn tidur rapid eye movement (RAM) (Huda,A.A.2012).
Tidur dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu tidur NREM dan tidur REM:
Tidur NREM adalah tidur yang nyaman dan dalam. Saat tidur seperti
ini, gelombang itak lebih lambat dibandingkan pada orang yang sadar atau
gerakan bola mata lambat. Ada empat tahapan tidur NREM: (Sutanto, A.V,
Jenis tidur ini dikela denagn tidur yang dalam, istirahat penuh, atau
juga dikenal dengan tidur neynya. Pada tidur jenis ini, gelombang otak
gelombang lambat bisa juga disebut dengan tidur gelombang delta, dengan
metabolisme menurun.
setiap tahap tidur yaitu: pertama kewaspadaan penuh dengan gelombang beta
yang berfrekuensi tinggi dan bervoltase rendah: kedua, istirahat tenang yang
perlambatan gelombang alfa ke jenis teta atau delta yang berviltase rendah:
Tahap I
ini dicirikan denagan perassan santai, masih sadar dengan lingkungan, merasa
mengantuk, bola mata bergerak dari samping ke samping, frekuensi nadi dan
napas sedikit menurun. Pada tahap I seseorang padat bangun dengan segera,
selama tahap ini berlangsung selama lima menit (Sutanto, A.V, dan Fitriena.
Y. 2017).
1) Tingkat transisi
2) Merespons cahaya
Tahap II
36
menurun denagn ciri sebagai beriku: mata pada umumnya menetap, denyut
(Huda,A.A.2012).
Tahap III
2) Sulit dibangunkan
Tahap IV
jantung dan pernafasan turn, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, gerak
bola mata cepat, sekresi lambung turun, dan tonus otot turun (Sutanto, A.V,
selama 5-20 menit atau rata-rata 90 menit. Periode pertama terjadi selama 80-
100 menit, namun jika kondisi seseorang sanagat lelah, maka awal turr sangat
cepat maka jenis tidur ini tidaka ada. Tidur ini memiliki ciri antara lain
disertai dengan mimpi aktif dan lebih sulit dibangunkan. Selain itu tonus otot
37
selama tidur tidak teratur, frekuensi jantung dan pernafasan terjadi gerakan
otot yang tidak teratur. Pada otot perifer nadi cepat dan inregular, tekanan
meningkat. Selain itu mata cepat tertutup dan cepat terbuka. Tidur seperti ini
orang dewasa normal Rem yaitu 20-25% dari tidur malamnya. Jika individu
terbangun pada tidur REM, maka biasanyan terjadi mimpi. Tidur REM
4. Fungsi Tidur
Fungsi dan tujuan tidur secara tidak diketahui, akan tetapi diyakini
emosional dan lain-lain. Energi disimpan pada saat tidur, sehingga dapat
diarahkan kembali pada fungsi selular yang penting. Secara umum terdapat
dua efek fisiologi dari tidur. Peratam. Efek pada sistem syaraf yang diberikan
susunan saraf, dan kedua efek pada struktiur tubuh dengan memulihkan
kesegaran dan fungsi dalam orgam tubuh karena selama tidur terjadi
penurunan (Huda,A.A.2012).
5. Kebutuhan Tidur
38
yang butuhkan untuk tidur, sebaliknya semakin tua usia maka semakin sedikit
pula lama tidur yang dibutuhkan. Misalnya, bayi umur 0-1 bulan memerlukan
tidur 14-18 jam/hari, bayi 1-18 bulan memerlukan tidur12-14 jam/hari, uisa
12-18 tahun memerlukan tidur 8,5 jam/hari, usia 40-60 tahun memerlukan
tidur 7 jam/hari dan usia di aats 60 tahun memerlukan jam tidur 6 jam/hari
Tabel 18.1
Jumlah Kebutuhan
Usia Tingkat Perkembangan
Tidur
0-1 bulan Masa neonatus 14-18 jam/hari
1 bulan- 18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari
18 bulam- 3 tahun Masa anak 11-12 jam/ hari
3 tahun- 6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari
6 tahun- 12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari
12 tahun- 18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari
18 tahun- 40 tahun Masa dewasa muda 7-8 jam/hari
40 tahun- 60 tahun Masa paruh baya 7 jam/hari
60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/hari
Sutanto, A. V, dan Fitriena. Y. 2017
a. Penyakit
kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gangguan
tersebut terlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan mencapai
kelelahan. Maka orang tersebut akan lebih cepat untuk dapat tidur karena
c. Sters psikologis
jiwa. Hal tersebut terlihat ketika seseorang yang memiliki masalah psikologis
d. Obat
Obat juga dapat memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang
golongan beta bloker dapat berefek pada timbulnya insomnia, dan golongan
e. Nutrusi
proses tidur. Protein ang tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur,
karena adanya trryptophan yang merupakan asam amino dari protein yang
memengaruhi proses tidur bahkan terkadang sulit untuk tidur (Tarwnoto Dan
Wartonah,2010).
f. Lingkungan
41
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian
g. Motivasi
tidur, yang dapat memengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan
h. Kecemasan
i. Alkohol
7. Gangguan Tidur
gaya hidup yang diinginkan (carpenito, Lj, 1995 dalam A.Aziz Alimul H,
42
apatis, kehitaman di daerah sekitar mata, kelopak mata bengkak, dan sering
menguap atau mengantuk. Penyebabdari gangguan pola tidur ini anata lain
pengaruh obat, immobilitas, nyerri pada kaki, takut operasi, faktor lingkungan
a. Insomnia
(terminal insomnia) adalah bagnun lebih awal tetapi tidak pernah tertidur
Wartonah,2010).
b. Hipersomnia
nerlebihan, pada umumnya lebih dari sembilan jam pada malam hari,
metabolisme (Huda,A.A.2006).
c. Parasomnia
d. Enuresa
Enuresa merupakan buang air kecil yang tidak disengaja pada waktu
tidur, atau bisa juga disebut dengan istila mengompol. Enuresa dibagi
tidur, dan enuresa diurnal, mengompol pada saat sebangun tidur. Enuresa
(Huda,A.A.2012).
f. Narcolepsi
neurologis (Huda,A.A.2006).
Suatu keadaan atau kondisi yang ditandai oleh keinginan yang tidak
terkendali untuk tidur. Gelombang otak penfderita pada saat tidur sama
dengan orang yang sedang tidur normal, juga terdapat gas darah atau
g. Mengigau
8. Pengaturan Tidur
1993, dalam potter). Tiap kejadian tersebut dapat diidentifikasi atau direkam
otak untuk tidur dan bangun. Reticular activating sistem (RAS) di bagian
nyeri dan sensori raba. Juga menerima stimulus dari korteks serebri (emosi
oleh pelepasan serum serotinin dar sel-sel spesfik di pons dan batang otak
otak, reseptor sensorik perifer misalnya bunyi, stimulus cahaya, dan sistem
berusaha dalam posisi rileks. Jika ruangan gelap dan tenang aktivitas RAS
menurun, pada saat itu BSR mengeluarkan serum serotinim (Tarwnoto Dan
Wartonah.2010).
Yi, Si, dan Shin (2006) melakukan pengukuran kualitas tidur yang disebut
46
dengan SQS (Sleep Quality Scale). Buyes, dkk (1989) juga melakukan
pengukuran kualitas tidur yang di sebut The Pittsburgh Sleep Quality Index
tidur dan pola tidur pada orang dewasa. PSQI dikembangkan untuk mengukur
dan membedakan individu dengan kualitas tidur yang baik dan individu
dengan kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur merupakan fenomena yang
dalam PSQI. Dimensi tersebut antara lain kualitas tidur subjektif, sleep
obat tidur, dan disfungsi tidur pada siang hari. Dimensi tersebut dinilai dalam
Penentuan kualitas tidur yang baik atau buruk dilakukan dengan mengukur
tujuh area yaitu kualitas tidur subjektif, sleep latensi, durasi tidur, gangguan
tidur, efisiensi kebiasaan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi tidur
pada siang hari. Validitas penelitian dari PSQI sudah teruji, instrumen ini
menghasilkan 7 skor yang sesuai dengan domain atau area yang disebutkan
V. KERANGKA KONSEP
1. Konsentrasi Belajar
(Slameto, 2010: 86) sedangkan Para pakar di bidang ilmu tentang belajar juga
pemahaman dan aliran ilmu yang mereka anut. Berikut beberapa pendapat
2. Kualitas Tidur
Kualitas tidur Mencakup aspek kuantitatif seperti durasi tidur, latensi tidur,
Keterangan :
= variabel independen
= variabel dependen
1. Variabel Independen :
a. Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah skor yang di peroleh dari responden yang telah
terdiri dari 7 komponen yaitu kualitas tidur subjektif, latensi tidur, durasi
tidur, efisiensi tidur sehari-hari, gangguan tidur, gangguan obat tidur, dan
menunjukkan kesulitan tidur yang berat. Skor dari ketujuh komponen tersebut
Kriteria objektif :
b. Konsentrasi Belajar
Kriteria objektif :
D. Hipotesa Penelitian
Ada hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar siswa usia
A. Jenis Penelitian
dengan jenis penelitian cross sectional studi yang merupakan penelitian atau
penelaahan antara dua variabel pada suau situasi atau sekelompok subjek.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur
dengan konsentrasi belajar anak usia sekolah, dalam penelitian ini kualitas
1. Lokasi penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti. Populasi pada penelitian ini
2. Sampel
D. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data primer
b. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data Guru di SMAN 1
data. Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
C. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting
3. Tabulasi
4. Entri Data
5. Analysis
52
kemaknaan ( = 0,05)
D. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
< 0,05.
independen dengan variabel dependen jika nilai p < (0,05), dan dikatakan
tidak ada hubungan jika nilai p (0,05). Bila terdapat nilai expected (E) <5
E. Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan grafik yang disertai
F. Etika Penelitian
dari pihak institusi atas pihak lain dengan mengajukan permohonan kepada
instansi tempat penelitian dalam hal ini SDN Inpres Salimbongan Kabupaten
akan diteliti dengan menjelaskan maksud, tujuan serta dampak yang mungkin
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.