Pengendalian Produksi
Pada proses costing harga perolehan di kompilasikan dalam proses atau rekening
departemen secara periodik (hari, minggu atau bulan). Pada setiap akhir periode harga perolehan
untuk setiap proses di bagi dalam unit yang di produksi untuk menetukan rata-rata harga
perolehan perunit. Proses costing digunakan jika tidak memungkinkan untuk mengidentifikasi
pekerjaan atau lot produksi sebelumnya. Harga perolehan job atau proses costing dapat berupa
harga perolehan sesungguhnya atau harga perolehan standar.
Penentuan produk apa yang akan di buat memerlukan integrasi permintaan produk,
kebutuhan produk, dan ketersediaan sumber daya produksi. Ketersediaan sumber daya untuk di
produksi di komunikasikan ke fungsi pengendalian produksi dengan menggunakan laporan
status pesediaan dan laporan ketersediaan faktor. Laporan status bahan baku berisi sumber
1
daya yang tersedia dalam produksi. Laporan ketersediaan faktor berisi ketersediaan sumber daya
tenaga kerja dan mesin. Kebutuhan permintaan untuk produk tergantung pada pda apakah produk
yang dibuat sesuai dengan pesanan pelanggan atau dibuat secara rutin untuk persediaan. Jika
produk diproduksi secara rutin untuk persediaan, kebutuhan produksi tergantung pada prediksi
penjualan, yang dikirim ke pengadilan produksi dari departemen penjualan atau pemasaran.
Prediksi penjualan harus dihubungkan dengan jumlah produk dalam persediaan. Informasi ini
disediakan dalam laporan status produk jadi, yang berisi daftar jumlah produk dalam persediaan.
Integrasi dari semua faktor ini merupakan hasil dari perencanaan produksi untuk organisasi.
Perencanaan produksi dimasukkan dalam penjadwalan produksi dan pesanan produksi. Dokumen
ini merupakan awal dari arus pemrosesan data produksi.
Arus Transaksi
Pesanan produksi dijalankan sesuai dengan otorisasi untuk departemen produksi untuk
membuat produk. Permintaan material diterbitkan untuk setiap pesanan produksi untuk
mengotorisasi departemen persediaan untuk mengeluarkan material ke departemen produksi.
Item dan jumlah item yang di tunjukan untuk permintaan pembelian di tentukan dari spesifikasi
produk yang ada pada bill of materials. Alur permintaan material dan pesanan produksi dapat
dilihat pada gambar flowchart arus transaksi dalam aplikasi pengendalian produksi. Fungsi
akuntansi biaya menerima tembusan pesanan produksi langsung dari pengendalian produksi,
juga dari departemen produksi ketika pesanan produksi telah selesai. Akuntansi biaya juga
menerima tembusan penerimaan material dari fungsi pengendalian persediaan dan departemen
produksi. Distribusi dokumen seperti ini menunjukkan adanya pemisahan tugas dan memberikan
akuntabilitas untuk departemen produksi.
2
Arus Transaksi dalam Aplikasi Pengendalian Produksi
Laporan Laporan
Status Status
Persediaa Persediaan
n
Laporan Laporan
Bahan Baku
Faktor Faktur
Barang Jadi Pesanan
Ketersedi Ketersediaan
Produksi
aan
Posting ke Pencatatan Bahan
Pesanan 1 Pesanan
2 Baku Dalam Proses
Produks 2 Produksi
i 3
Ayat Jurnal
Ayat Jurnal
Permintaan
Material
Dilampirkan ke Pesanan
N Produksi yang Telah N
Selesai
Biaya Konversi
Kartu Pencatatan
D Kartu Pencatatan Waktu Pekerjaan
Waktu Pekerjaan
Posting ke Pencatatan Bahan
Status Baku Dalam Proses
Produksi Status
Produksi
Pesanan 2 Pesanan 2 Ringkasan
Produksi yang Produksi yang Produksi
Telah Selesai Telah Selesai
3
Posting ke Pencatatan
Persediaan Ayat Jurnal Ayat Jurnal
Ke Manajemen
Operasi tenaga kerja dicatat pada kartu pencatat waktu kerja. Kartu ini diposting ke
pesanan produksi dan dilanjutkan ke departemen akuntansi biaya. Rekonsiliasi periodik dari
kartu pencatat waktu dengan laporan tenaga kerja produksi merupakan hal penting dalam fungsi
pengendalian internal.
Laporan status produksi dikirimkan secara periodik dari departemen produksi ke fungsi
pengendalian produksi. Laporan status produksi merinci pekerjaan yang telah selesai pada
pesanan produksi individual yang telah dipindahkan melalui proses produksi. Laporan ini
digunakan untuk memonitor status pesanan produksi yang belum selesai dan jika diperlukan,
dapat dilakukan revisi pada jadwal departemen produksi.
Dokumen utama dalam proses sebelumnya adalah pesanan produksi. Tembusan pesanan
produksi digunakan oleh fungsi akuntansi biaya untuk mencatat bahan baku dalam proses (WIP)
untuk setiap pekerjaan.
Akuntansi Biaya
Departemen akutansi biaya bertanggung jawab untuk mengelola file pencatatan biaya barang
dalam proses. Catatan baru di tambahkan pada file ini ketika menerima pemesanan produksi
yang baru, yang di mulai oleh pengendalian produksi. Biaya material diposting dari job time
ticket. Biaya overhead sering diterapkan dengan dasar jam tenaga kerja langsung atau biaya
tenaga kerja langsung dan diposting pada waktu yang bersamaan sebagai biaya tenaga kerja.
4
Efisiensi pengendalian produksi memerlukan pembandingan antara produksi
sesungguhnya dengan penjadwalan produksi dan analisis perbedaan (varian). Pengendalian
produksi juga membutuhkan pembadingan dan analisis dari faktor-faktor yang lain, termasuk
biaya yang dianggarkan dengan biaya sesungguhnya untuk pesanan produksi individual dan atau
departemen dan fasilitas yang digunakan dibandingkan dengan ketersediaan fasilitas oleh
departemen. Pengendalain terhadap hilangnya persediaan dan pengolaan level persediaan yang
optimal juga merupakan faktor yang penting untuk pengendalain produksi secara keseluruhan.
Pengendalain Persediaan
Pengendalian persediaan diwujudkan melalui beberapa pencatatan persedian dan laporan yang
berisi informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan, dan levl maksimum dan
minimum dari persediaan. Titik pemesanan ulang (reorder point) dan prosedur-prosedur dibuat.
Titik pemesanan ulang merupakan level persediaan yang digunakan sebagai pertimbangan untuk
memesan atau memproduksi item tambahan untuk menghindari kondisi tidak memiliki
persediaan. Pengembangan teknik pemesanan ulang memerlukan analisis permintaan produksi
biaya setup produksi atau pemesanan, waktu tunggu pemasok atau produksi, biaya penanganan
persediaan, dan biaya yang berkaitan dengan kondisi ketika tidak memiliki persediaan seperti
kehilangan kesempatan menjual atau tidak efisiennya penggunaan fasilitas produksi.
Dimana:
P = unit biaya
5
I = biaya penanganan persediaan per periode,dinyatakan dalam persentase
nilai periode persediaan
Jika EOQ telah dihitung, waktu pemesanan harus diputuskan, artinya reorder point harus
ditentukan. Jika waktu tunggu pesanan dan tingkat penggunaan persediaan diketahui, penentuan
reorder point dapat segera dilakukan. Waktu tunggu (lead time) adalah waktu antara penempatan
pesanan dan penerimaan barang. Tingkat penggunaan persediaan (inventory usage rate) adalah
kuantitas penggunaan barang selama periode waktu tertentu. Reorder point menunjukkan level
persediaan yang mencapai jumlah unit yang akan dikonsumsi selama waktu tunggu. Dalam
rumus dinyatakan:
Pemasok Pelanggan
Persediaan
Bahan Baku
Operas Persediaan Barang
Dalam Proses
Operas Persediaan
Barang Jadi
i1 i2
Persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi ditunjukkan dalam bentuk
garis putus-putus untuk mengindikasi terjadinya pengurangan dalam produksi JIT. Istilah
minimum inventory production system (MIPS), material as needed (MAN), dan zero inventory
production system (ZIPS) juga menjelaskan konsep minimalisasi persediaan.
Pesediaan dipakai sebagai penyangga pada operasi yang berbeda. Persediaan dikurangi
dengan analisis operasi secara hati-hati untuk menghasilkan tingkat produksi yang konstan yang
akan menyeimbangkan input dan output pada berbagai tahap produksi. Produksi JIT juga
menekankan pada pengendalian kualitas. Karena persediaan diminimumkan, produksi yang
rusak akan dibetulkan dengan segera jika arus konstan produksi berlangsung terus-menerus.
Keuntungan finansial dari produksi JIT berasal dari berkurangnya level persediaan.
Investasi total perusahaan pada persediaan juga menjadi berkurang. Biaya seperti penanganan
dan penyimpanan bahan, keusangan, luas tempat penyimpanan, dan beban keuangan pada biaya
persediaan total, dapat dikurangi, bahkan signifikan. Keuntungan lain termasuk biaya tenaga
kerja operasi yang turun yang dirancang ulang untuk arus produksi yang konstan, diskon
kuantitas dari pemasok yang akan menerima kontrak jangka panjang, dan meningkatnya
penekanan pada kualitas produksi dan pengurangan pada biaya sisa bahan.
7
Elemen penting dari pengendalian internal yang efektif adalah pemrosesan yang akurat dan tepat
waktu dari informasi yang berhubungan dengan aktiva tetap dan investasi. Pemrosesan seperti ini
dikerjakan dengan menggunakan aplikasi akuntansi khusus yang disediakan untuk akuntansi,
operasional, dan kebutuhan informasi manajemen.
Transaksi
Kekayaan
Investasi Membandin
dan Aktiva Rekonsiliasi
gkan Diskrepansi
Tetap
Secara
Periodik
Pemroses
an
Periodik
Perhitungan Laporan
Laporan Biaya
Depresiasi Manajemen
Penggantian dan Lainnya
Asuransi
Aktiva Tetap
Ada empat tujuan dari aplikasi aktiva tetap dan investasi :
• Untuk mengelola pencatatan yang benar yang mengidentifikasikan aset dengan deskripsi,
biaya, dan lokasi fisik.
• Untuk depresiasi yang benar dan atau perhitungan amortisasi untuk tujuan buku dan
pajak.
• Untuk evaluasi ulang asuransi dan tujuan biaya penggantian.
• Menyediakan laporan bagi pihak manjemen untuk merencanakam dan mengendalikan
item aset individual.
8
Investasi
Investasi, seperti aktiva tetap, memerflukan pencatatan terpisah, khususnya register investasi
yang digunakan sebagai pengendalian akuntansi. Register investasi berisi semua informasi yang
relevan, seperti nomor sertifikat dan nilai buku sekuritas untuk memudahkan identifikasi dan
pengendalian. Semua transaksi investasi seyogyanya diotorisasi dan didokumentasikan.
Pengendalian umum yang biasanya dilakukan untuk penanganan fisik sekuritas investasi
dilakukan oleh dua orang : satu orang mengamankan kotak deposit dan lainnya memasukkan
deposit.
9
ini menunjukkan volume yang disertakan dalam bidang permukaan. Berbagai model komponen
dapat digunakan untuk memprediksi produk akhir, seperti berat, stabilitas, atau momen
kelembanan. Analisis elemen hingga adalah metode matematika yang digunakan untuk
menentukan karakteristik mekanik, seperti tegangan dari struktur di bawah beban.
Drafting terotomatisasi menghasilkan gambar rancang bangun dan dokumen hardcopy
lainnya. Gambar dihasilkan dengan menggambar berbagai sudut pandang dari model geometrik
yang telah dibuat sebelumnya dan disimpan dalam memori komputer.
10
Gambar Sistem Pemanufakturan Respons-Cepat
Pemanufakturan dengan Bantuan Komputer (CAM). Sistem CAM meliputi perangkat lunak
untuk mendefinisikan proses pemanufakturan, alat untuk memperbaiki produktivitas proses,
sistem pendukung pengambil keputusan untuk membantu pengendalian dan pengawasan proses
11
produksi, dan beberapa elemen implementasi untuk pengendalian proses shop-foor seperti
robotik, programmable logic controller (PLC) dan machine vision systems. Alat-alat ini lebih
dikenal dengan sebutan peranti cerdas (intelligent tools). Robot industri adalah alat yang
dirancang untuk memindahkan material, suku cadang, atau alat khusus dengan menggunakan
variabel gerakan yang diprogram untuk berbagai macam tugas yang dilakukan.
Sistem CADD mengumpulkan dan memproses data dari proses pemanufakturan yang
dapat diprogram untuk menyediakan dukungan keputusan. Data digunakan untuk menghasilkan
laporan dan untuk menganalisis kinerja proses pemanufakturan. Sistem memonitor kondisi status
dan parameter pemrosesan dari mesin produksi, ukuran kualitas, dan sistem penanganan barang
dalam proses. Informasi yang dikumpulkan dari sistem ini meliputi status mesin, alarm
kegagalan, penghitungan bahan, efesiensi mesin, penghitungan foat,siklus waktu, level kualitas,
dan karakteristik bahan. Informasi tersebut dimasukkan ke sistem pemantauan produksi, analisis
kualitas, dan pemantauan pemeliharaan.
Identifikasi Otomatis Identifikasi otomatis terhadap berbagai aktivitas produksi merupakan hal
yang penting untuk otomatisasi pabrik; jadi, mesin yang dapat membaca barcode dan teknologi
scanner merupakan elemen yang sangat diperlukan. Perusahaan pemanufakturan dapat
memperoleh keuntungan dengan menggunakan sistem barcode UPC (Uniform Product Code)
standar. Dengan kode UPC, pelanggan dan pemasok akan menggunakan kode produk yang sama
sehingga mengurangi masalah referensi silang.
EDI. Merupakan integrasi aplikasi terkomputerisasi yang melekat dalam CIM. EDI memberikan
dampak pada efisiensi pemanufakturan dan persediaan dengan menyederhanakan rantai logistik
13
pada penempatan dan penyimpanan pesanan dengan membuat sistem yang lebih responsif untuk
kebutuhan saat ini. Level persediaan dapat dikurangi hanya dengan menggunakan EDI karena ia
memperpendek waktu pengurutan penyimpanan pesanan dan penempatan. Kesalahan juga dapat
dikurangi. EDI berguna pada banyak tipe lingkungan pemanufakturan, ia juga menjadi
komponen kritis dari lingkungan pemanufakturan JIT.
Perencanaan Produksi
Perencanan produksi meliputi penentuan produk mana yang di produksi dan penjadwalan produksi agar
penggunaan sumber daya produksi menjadi optimal. Penentuan produk mana yang di produksi
memerlukan integrasi antara permintaan produk dan kenutuhan produksi dan sumber daya produksi
yang tersedia di perusahaan. Gambar dibawah menggambarkan arus data yang ada dalam perencanaan
produksi.
Pemasaran
Perencanaan
Produksi Departemen
Pengendalian Produksi
Persedian
File Daftar
Implementasi Perencanaan Produksi Menggambarkan Perencanaa
proses yang diperlukan untuk implementasi
Material
perencanaan produk master. Perencanaan produk master n Produksi
di proses untuk status produksi, daftar
Master
material, dan file operasi master. Proses ini menghasilkan file pesanan produksi, permintaan material,
dan routing dan juga memperbaharui file status produks. File status produksi berisi data akuntansi dan
data operasional yang ada dalam status pesanan produksi. File daftar material, berisi record untuk setiap
File master berisi data yang sama File
produk yang diproduksi. File operasi yang berhubungan dengan setiap
Program
Operasi Status
rincian kebutuhan tenaga kerja dan operasi mesin produk dan urut-urutannya melalui proses produksi.
Perencanaan
Master Produksi
Produksi
Status
Produksi
Diperbaharui
Laporan
Ringkas File Status File Beban
Produksi Sudah Produksi
Diperbaharui
15
Laporan Program Pedjadwalan
Ringkas Penjadwalan Produksi
Produksi
Gambar Penjadwalan Produksi
Akutansi biaya
Output dari program akutansi biaya meliputi item sebagai berikut. Satu file status produksi yang telah di
perbaharui. Dua file pesanan produksi yang telah selesai. Tiga file penggunaan sumber daya. Empat
laporan ringkas.
Data Permintaan
File Status File Data Material
Produksi Produksi Data RTG
Program
Akuntansi
Biaya
Laporan
Ringkas File Status File Pesanan File
Gambar
Produksi yg Sudah Akuntansi
ProduksiBiaya
yang Penggunaan
Diperbaharui Telah Selesai Sumber Daya
Pelaporan
File pesanan produksi yang telah selesai berisi semua biaya produksi yang telah selasai. File ini digunakan
untuk memperbaharui file persediaan barang jadi. Output proses ini meliputi file persediaan barang jadi
yang telah di perbaharui, laporan status persediaan barang jadi, ringkasan biasa pesanan produksi yang
telah selesai. Dan laporan ringkas yang meliputi bach dan informasi pengendalian informasi.
File penggunaan sumber daya yang merupakan output dari aplikasi akuntansi biaya berisi biaya
aktual dan biaya standar untuk material dan tenaga kerja, dan biaya operasi untuk pekerjaan yang telah
16
selesai, seperti yang ditunjukkan oleh data permintaan material dan data RTG. Kuantitas standar, waktu,
dan biaya disalin pada file ini dari file status produksi. File ini adalah input untuk program aplikasi
komputer yang mengakumulasi biaya material dan operasi oleh departemen atau pusat kerja dan
mencetak laporan penggunaan sumber daya. Laporan ini berisi perbedaan antara data biaya standar dan
biaya sesungguhnya. Laporan penggunaan sumber daya didistribusikan ke departemen supervisor untuk
membantu fungsi pengendalian produksi secara keseluruhan.
Pemrosesan Persediaan
Memperbahar
ui Persediaan File
Penggunaan
Sumber
Daya
Pembuatan
LaporanLaporan Laporan Biaya Laporan
File Status Produksi yang Ringkas
Persediaan Persediaan Sudah
Laporan 17
yang Telah Barang Jadi Lengkap
Penggunaan
Diperbahar Sumber Daya
ui
Gambar Pelaporan
Biaya Berbasis Aktivitas
Teknik akuntansi biaya tradisional tidak mencakup lagi dalam lingkungan CIM. Tiga elemen utama
dimasukkan dalam biaya produk pemanufakturan, yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan overhead.
CIM mengubah Pola Perilaku-Biaya. Istilah overhead dibebankan menjelaskan teknik akuntansi biaya
yang sudah dikenal di mana beban overhead pada sebuah produk dihitung dengan menggunakan tarif
aplikasi overhead yang telah ditetapkan sebelumnya. Tarif overhead yang telah ditetapkan sebelumnya
umumnya didasarkan pada total jam tenaga kerja langsung yang diharapkan atau total biaya tenaga kerja
langsung yang diharapkan. Tarif overhead pabrik yang dibebankan dapat dihitung :
CIM secara signifikan mengubah pola perilaku biaya perusahaan pemanufakturan sebagai akibat
dari substitusi modal peralatan untuk tenaga kerja langsung. Tenaga kerja langsung dikurangi, bahkan
kemungkinan dikurangi secara total, dan digantikan dengan mesin-mesin yang dikendalikan dengan
komputer.
Biaya berbasis-aktivitas (ABC) menghitung beberapa tarif overhead, satu tarif untuk setiap aktivitas
pemanufakturan, dan menggunakan tarif tersebut untuk menghitung biaya produk dari biaya aktivitas
spesifik yang terjadi selama produksi. Aktivitas mungkin terpusat pada mesin, penanganan material,
inspeksi, atau jenis lainnya dari operasi pemanufakturan. Satu departemen dapat berisi banyak aktivitas
yang berbeda. Sebagai contoh, departemen perakitan di mana beberapa produksi dirakit menggunakan
peralatan robot dan produk lain dirakit secara manual, kemungkinan akan memiliki dua aktivitas, yaitu
perakitan dengan robot dan manual. Dasar overhead yang berbeda dapat digunakan untuk menetapkan
(secara lebih akurat) biaya aktivitas yang berbeda pada produk.
Pemicu Biaya (cost driver) adalah elemen yang mempengaruhi biaya total dari suatu aktivitas. Sebagai
contoh, biaya penanganan material dipengaruhi oleh jumlah item yang ditangani, tipe penanganan item,
tipe alat yang digunakan, dan efisiensi pekerja. Pemicu biaya diukur dengan volume produksi, jumlah
karyawan, jumlah formulir yang dapat diselesaikan atau jumlah bahan yang ada dalam suatu produk.
Ukuran waktu dalam proses, seperti jam tenaga kerja langsung, jam mesin atau waktu jam, sering
digunakan sebagai pemicu biaya.
18
Sistem MRP II meliputi berbagai modul pemrosesan MRP. Modul daftar material (bill-of-material)
digunakan untuk mengkomunikasikan struktur suatu produk, seperti dalam MRP. Perluasan pemrosesan
daftar material dalam MRP II dapat mencakup pemeliharaan gambaran rancang bangun/produk dari
sistem CADD. Modul file routing menunjukkan urutan operasi yang diperlukan untuk menghasilkan
komponen atau perakitan, seperti dalam MRP. Perluasan dari pemrosesan file routing dalam MRP II
meliputi informasi yang lebih luas mengenai data kapasitas pusat kerja, data alat pemeliharaan mesin,
dan data pengendalian pemeliharaan mesin numerical dari sistem CADD.
19
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H. dan Hopwood, William S. 2001. Sistem Informasi Akuntansi Edisi ke-9.
Jakarta: Salemba Empat
20