Anda di halaman 1dari 5

2.2.

4 Tinjauan Termodinamika
Reaksi dehidrasi ethanol:
Reaksi utama = CO(g) + 2H2(g) CH3OH (g)
Reaksi Samping = CO2(g) + 3H2(g) CH3OH(g) + H2O(g)
2CO + 4H2 CH3OCH3 + H2O
Maka tinjauan termodinamikanya adalah sebagai berikut :
ΔHf 298 CO = -110178,8573825 J/kmol
ΔHf298 H2 = 0 J/kmol
ΔHf298 CH3OH = -209910,290761 J/kmol
ΔHf298 CH3OCH3 = -195705,342088 J/kmol
ΔHf 298 CO2 = -393788,6733005 J/kmol
ΔHf 298 H2O = -244524,6613176J/kmol
CP CO = 8135,195686 J/kmol
CP CH3OH = 14810,580303 J/kmol
CP H2 = 8036,9029201 J/kmol
CP H2O = 11655,397149 J/kmol
CP CH3OCH3 = 22943,380963J/kmol
(Yaws, 1999)
ΔHf298 = ΔHfproduk - ΔHfreaktan
= [-209910,290761] – [-110178,8573825]
= -99731,4333785 J/kmol
ΔCPreaksi utama = [14810,580303] – [8135,195686 + (2 x 8036,9029201)]
= -9398,421223
ΔHreaksi utama = ΔHf +ΔCP = -109129,8546
ΔHf298 reaksi samping = ΔHfproduk - ΔHfreaktan
= [(-244524,6613176 + -209910,290761)] - [(-393788,6733005)]
= -60646,2787780999 J/kmol
ΔCPreaksi sampimg = [14810,5803 + -244524,6613] – [8135,1956 + (3 x
8036,9029)]
= -11438,0247
ΔHreaksi samping = ΔHf +ΔCP = -72084,3035
ΔHf298 reaksi samping = ΔHfproduk - ΔHfreaktan
= [(11655,397149 + -195705,34208)] - [2 x (-110178,857382)]
= -219872,2886406 J/kmol
ΔCPreaksi sampimg = [22943,380963 + 11655,397149] – [[(2 x 8135,195686) + (4
x -8036,9029201)]
= -15957,1212
ΔHreaksi samping = ΔHf +ΔCP = -235829,4098

Dari hasil perhitungan diatas diketahui bahwa reaksi utama berlangsung secara
eksotermis yang berarti reaksi tersebut mengeluarkan panas pada reaksinya.
Pengaruh temperatur terhadap konstanta kesetimbangan reaksi sesuai dengan
rumus:

Untuk reaksi eksotermis, maka kenaikan suhu (T) akan menyebabkan turunnya
harga K yang artinya akan membuat konversi menjadi turun dan hal ini berlaku
untuk yang sebaliknya. Reaksi dehidrasi merupakan reaksi kesetimbangan. Hal ini
dapat dilihat dari perhitungan konstanta kesetimbangan sebagai berikut :
Perubahan harga energi Gibbs dapat dihitung dari persamaan :

ΔGf 298 CO = –137,28 J/kmol


ΔGf298 H2 = 0 J/kmol
ΔGf298 H2O = -237,129 J/kmol
ΔGf298 CH3OH = –162,51 J/kmol
ΔGf298 CH3OCH3 = -75,469 J/kmol
ΔGf298 CO2 = –394,38 J/kmol

ΔG°𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 = ΔG°𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 − ΔG°𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛


= [-162,51] - [-137,28]
= -25,23 J/kmol
K298 = exp ( )
= exp (-25,23 / (8,314 x 298))
= 0,989868
K298 ΔH298 1 1
ln 𝐾573 = ( - )
𝑅 𝑇298 𝑇573

K = 0,985042
K reaksi utama ≈1

ΔG°𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 = ΔG°𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 − ΔG°𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛

= [-162,51 + (-237,129)] – [-394,38]


= -794,019 J/kmol
K298 = exp ( )
= exp (-794,019 / (8,314 x 298))
= 0,725799
K298 ΔH298 1 1
ln 𝐾573 = ( - )
𝑅 𝑇298 𝑇573

K2 = 0,6223257
= [-75,469 + (-237,129)] – [2 x (–137,28)]
= -75,469 J/kmol
K298 = exp ( )
= exp (-75,469 / (8,314 x 298))
= 0,969998
K298 ΔH298 1 1
ln 𝐾573 = ( - 𝑇573 )
𝑅 𝑇298

K3 = 0,955921

2.2.5 Tinjauan Kinetika


Tinjauan secara kinetika dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh
perubahan suhu terhadap kecepatan reaksi. Secara kinetika, reaksi
pembentukan methanol merupakan reaksi orde satu dengan persamaan
kecepatan reaksi sebagai berikut
Reaksi utama = CO(g) + 2H2(g) CH3OH (g)
Reaksi Samping = CO2(g) + 3H2(g) CH3OH(g) + H2O(g)
2CO(g) + 4H2 CH3OCH3 (g) + H2O (g)

Menurut persamaan Arhenius :


k =A e-E/RT
Dalam hubungan ini :
k = konstanta kecepatan reaksi
A = factor frekuensi tumbukan
E = faktor energy aktivasi
R = tetapan gas ideal
T = temperature mutlak

Dari penelitian Luqman., dkk (2012) diperoleh nilai konstanta kecepatan


reaksi utama (k1) dan reaksi samping (k2) alcohol jenis methanol sebagai berikut :
−41.940
k1 = 1,9313 x 1031 exp ( )
𝑅𝑇
−41.940
k1 = 1,9313 x 1031 exp (8,314 𝑥 573)

k1 = 1,914372094 x 1031
−37.362
k2 = 2,7678 x 1025 exp ( )
𝑅𝑇
−37.362
k2 = 2,7678 x 1025 exp (8,314 𝑥 573)

k2 = 2,74617788 x 1025
−37.362
k3 = 2,7678 x 1025 exp ( )
𝑅𝑇
−37.362
k3 = 2,7678 x 1025 exp (8,314 𝑥 573)

k3 = 2,74617788 x 1025 (Luqman dkk., 2012)


Dari persamaan Arhenius, diketahui bahwa dengan bertambahnya suhu
reaksi maka akan memperbesar harga konstanta kecepata reaksi (k), yang berarti
mempercepat kecepatan reaksinya.

2.2.6 Kasus yang akan dirancang


Pada laporan ini akan dilakukan simulasi perancangan
pembentukan methanol dengan menggunakan reaktor fixed bed multitube
pada kondisi non-adiabatis. Reaksi pembentukan methanol dapat dilihat
pada reaksi dibawah ini :
Reaksi Utama :
CO(g) + 2H2(g) CH3OH (g)
Monoksida Hidrogen Methanol

Pada reaksi tersebut dijelaskan bahwa reaksi pembentukan methanol


merupakan reaksi reversible, sehingga pada hasil akhir nanti akan
didapatkan juga produk berupa methanol yang keluar dari reaktor akibat
tidak terkonversi menjadi gas monoksida atau bereaksi kembali menjadi
methanol. Namun methanol tidak hanya membentuk gas monoksida tetapi
juga menghasilkan reaksi lain yaitu

Reaksi Samping :
CO2(g) + 3H2(g) CH3OH(g) + H2O(g)

Carbondioxyde Hidrogen Methanol Air

2CO(g) + 4H2 CH3OCH3 (g) + H2O (g)


Karbonmonoksida Hidrogen Dimetil Eter Uap

Kondisi pembentukan methanol dilakukan pada fase gas dengan temperatur


300oC dan tekanan 50 atm dengan katalis yang dipakai yaitu CuO dan reaksi
bersifat reversible. Sehingga akan dilakukan perancangan reaktor sesuai dengan
kondisi operasi agar reaksi pembentukan methanol dan diethyl ether dapat terjadi
dengan bantuan aplikasi Scilab 5.5.2 agar memudahkan perhitungan kompleks
yang ditemui dalam perancangan reaktor. Dengan aplikasi Scilab 5.5.2 nantinya
akan digunakan untuk mengetahui konsentrasi reaktan, konsentrasi produk serta
konversi yang didapatkan para perancangan reaktor fixed bed multitube non-
adiabatis untuk pembentukan methanol dan diethyl ether tersebut.

Anda mungkin juga menyukai