MATERI : KRISTALISASI
KELOMPOK : 5/ KAMIS
PENYUSUN : 1. BINTANG ANDY N (21030116120016)
2. IGNATIUS BERNADI (21030116140168)
3. NORA ATIKA ISLAMIATY (21030116120005)
MATERI : KRISTALISASI
KELOMPOK : 5/ KAMIS
PENYUSUN : 1. BINTANG ANDY N (21030116120016)
2. IGNATIUS BERNADI (21030116140168)
3. NORA ATIKA ISLAMIATY (21030116120005)
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
Materi : Kristalisasi
Kelompok : 5/ Kamis
Anggota : 1. Bintang Andy Nugroho (NIM. 21030116120016)
2. Ignatius Bernadi (NIM. 21030116140168)
3. Nora Atika Islamiaty (NIM. 21030116120005)
Semarang, ………………………2018
Mengesahkan,
Dosen Pembimbing
ii
RINGKASAN
iii
SUMMARY
iv
PRAKATA
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah Swt berkat rahmat dan hidayat-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan resmi Laboratorium Operasi
Teknik Kimia ini. Tujuan dari penulisan laporan resmi dengan materi kristalisasi
ini adalah sebagai pelaksanaan tugas praktikum operasi teknik kimia dan sebagai
bukti hasil praktikum kristalisasi. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada
1. Dr. Dessy Ariyanti, M.T. selaku dosen pembimbing materi Kristalisasi.
2. Rahma Wulan Maulida selaku asisten pengampu materi Kristalisasi.
Penulis menyadari bahwa adanya kekurangan yang perlu diperbaiki. Maka
dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh
penyusun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai penambah ilmu bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
RINGKASAN ........................................................................................................ iii
SUMMARY ........................................................................................................... iv
PRAKATA ...............................................................................................................v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.........................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................................1
1.3. Tujuan Percobaan ....................................................................................1
1.4. Manfaat Percobaan ..................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian ................................................................................................2
2.2. Pembagian Tahapan Operasi Kristalisasi ................................................2
2.3. Grafik CSD dan Jenis-Jenis Kristaliser ...................................................7
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1. Rancangan Praktikum ............................................................................11
3.2. Bahan dan Alat yang Digunakan ...........................................................12
3.3. Gambar Rangkaian Alat ........................................................................12
3.4. Prosedur Praktikum ...............................................................................12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hubungan Flowrate dengan Massa Kristal Total ..................................15
4.2. Hubungan Diameter Kristal dengan Jumlah Kristal Tiap Dihasilkan ...16
4.3. Hubungan Flowrate terhadap Massa Kristal Tiap Tray.........................17
4.4. Scale Up dari 1,5ml/s Menjadi 2 Ton Perjam .......................................19
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................................20
vi
5.2. Saran ......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................21
Lampiran
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Hubungan Flowrate dengan Massa Kristal Teoritis dan Praktis ...........15
Tabel 4.2. Hubungan Diameter dengan Jumlah Kristal yang Dibutuhkan ............16
Tabel 4.3. Hubungan Flowrate terhadap Massa Kristal Tiap Tray ........................17
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kristalisasi dari larutan sangat penting dalam industri karena banyaknya
ragam bahan yang diperlukan dalam bentuk kristal. Kristalisasi adalah proses
separasi dimana suatu solute terkristalkan dari larutan multikomponennya
sehingga bila dilakukan dengan benar akan dapat diperoleh kristal yang relatif
murni. Oleh karena itu kristalisasi merupakan salah satu metode yang praktis
untuk mendapatkan bahan kimia murni dalam kualitas yang memenuhi syarat
untuk pemasaran. Dalam kristalisasi suatu larutan, solute akan terkristalkan
sehingga terbentuk campuran dua fasa yang disebut magma, fasa cair yang
disebut mother liquor atau larutan induk dan fasa padat kristalin.
1.2.Perumusan Masalah
Dalam percobaan ini dilakukan operasi kristalisasi menggunakan
kristaliser MSMPR dengan sistem kontinyu, respon dari percobaan ini adalah
pengaruh flowrate dan waktu tinggal terhadap jumlah berat kristal yang
terbentuk serta distribusi ukuran kristal yang dihasilkan (CSD).
1.3.Tujuan Percobaan
1. Mampu menjelaskan jenis-jenis kristaliser.
2. Mampu menjelaskan variabel-variabel operasi dalam kristalisasi, yaitu
derajat supersaturasi larutan, flowrate feed, kecepatan pendinginan,
pembentukan inti kristal, kecepatan pertumbuhan kristal, seed kristal, dan
produk CSD.
3. Mampu merakit dan mengoperasikan alat percobaan MSMPR kristaliser
dengan pendinginan larutan.
4. Mampu mengambil data-data percobaan secara benar dan mengolahnya
serta menyajikannya dalam bentuk grafik hubungan antara flowrate
dengan massa kristal, diameter partikel dengan jumlah kristal yang
dihasilkan (CSD)
2.1. Pengertian
Kristalisasi dapat terjadi dari 3 macam fasa yaitu pembentukan
partikel – partikel padat kristalin dari fasa uap, dari solute suatu larutan,
ataupun dari lelehan atau melt. Kristalisasi dapat dilakukan dengan
pendinginan, penguapan solven, atau penambahan solven tertentu.
Kristalisasi dari larutan bertujuan untuk memisahkan suatu solute dari larutan
multikomponen sehingga didapat produk dalam bentuk kristal yang lebih
murni, sehingga kristalisasi sering dipilih sebagai salah satu cara pemurnian
karena lebih ekonomis.
Jika
a. L >>> maka jumlah kristal yang terbentuk juga semakin besar,
kristal makin besar menyebabkan kemungkinan tumbukan semakin
banyak. Pecahan bagian kecil dari kristal menyebabkan
terbentuknya inti kristal.
r=a (∆C) b
dimana:
r = kecepatan tumbuhnya kristal (mm/jam)
∆C = derajat saturasi (mol/L)
a, b = konstanta
Derajat saturasi (∆C) merupakan faktor terpenting dalam proses
pertumbuhan kristal. Larutan yang berderajat saturasi tinggi, perbedaan
Dengan
N: jumlah kristal
D: diameter
Dengan
N: jumlah kristal
D: diameter
Gambar 2.4 Grafik CSD (a) MSCPR kristaliser, (b) MSMPR kristaliser
Untuk jenis MSMPR, kristal yang diperoleh mempunyai ukuran yang
tidak seragam sehingga diameter bervariasi mulai dari ukuran yang tidak
terlihat sampai diameter besar.
Jenis – jenis kristaliser:
1. Oslo Surface Cooled Crystallizer
Kristaliser ini menggunakan sistem pendinginan dengan
pendinginan feed (G) di dalam cooler (H) untuk membuat larutan
supersaturasinya. Kemudian larutan supersaturasi ini, dikontakkan dengan
suspensi kristal dalam ruangan suspensi (E). Pada puncak ruangan
suspensi, sebagian larutan induk (D) dikeluarkan untuk mengurangi jumlah
CW in
Feed
CW out
400
350
300
Massa Kristal (gr)
250
200
W teoritis
150
W praktis
100
50
0
1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 2 2,1
Flowrate (ml/s)
Gambar 4.1 Hubungan flowrate terhadap massa kristal teoritis dan praktis
Dari tabel 4.1 dan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil
percobaan yang dilakukan didapatkan hasil semakin tinggi flowrate yang
diberikan maka semakin kecil massa Kristal yang dihasilkan serta massa yang
dihasilkan lebih kecil dari berat teoritis yang seharusnya.
Berdasarkan teori yang ada kenaikan laju alir berbanding lurus dengan
jumlah massa Kristal hal ini sesuai dengan persamaan
W = ΔC × flowrate × waktu pengambilan × ρ
Sehingga semakin tinggi flowrate maka semakin tinggi pula massa Kristal yang
dihasilkan
Fenomena semakin turunnya massa kristal seriring kenaikan flowrate
tidak sesuai dengan teori yang ada. Hal ini disebabkan karena semakin besar
flowrate yang diberikan semakin banyak Kristal tawas yang ikut terbawa
20
15
Jumlah Kristal
2 ml/s
10
1,8 ml/s
1,6 ml/s
5 1,5 ml/s
0
0,00 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14
Diameter Rata-rata
Sehingga semakin besar diameter Kristal maka semakin sedikit jumlah Kristal
yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena inti Kristal pada saat pembentukan inti
Kristal yang terbentuk relative kecil dan banyak proses ini terjadi karena
adanya tumbukan dinding Kristal dengan permukaan larutan. Selain itu proses
pembentukan inti Kristal dan pembentukan Kristal berlangsung secara
simultan, dan keduanya seolah berkompetisi dalam mengontrol distribusi
ukuran kristal yang diperoleh. Karena pada nukleasi supersaturasi berorde
lebih tinggi dari laju pertumbuhan kristal, maka kristalisasi pada tingkat
supersaturasi yang tinggi akan cenderung menghasilkan kristal dengan
distribusi ukuran yang akan didominasi oleh ukuran yang kecil. (Setyo pratono
dkk, 2003).
Fenomena yang terjadi pada percobaan sesuai dengan teori yang ada
bahwa semakin besar diameter Kristal yang terbentuk maka jumlah Kristal
semakin sedikit.
30
25
10 tray 4
tray 5
5
0
1,5 1,6 1,8 2
flowrate (ml/s)
33,333 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= × 90 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3,9 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 769223,08 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 769,223 𝐿/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 𝑘𝑟𝑖𝑠𝑡𝑎𝑙 = 𝑓𝑙𝑜𝑤𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 𝑢𝑝 × 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙
𝐿
= 769,223 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 × 61,1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 46999,53 𝐿
Jadi untuk melakukan scale up kristalisasi pada 3,9 gram/menit menjadi
2 ton perjam dibutuhkan flowrate sebesar 769,223 L/menit serta volume
tangki sebesar 46993,53 L pada kondisi yang serupa.
5.1. Kesimpulan
1. Massa kristal total yang terbentuk mengalami kenaikan terhadap flowrate
namun terjadi penurunan pada flowrate 1,8 ml/s yang diakibatkan oleh
kristal tawas yang ikut terbawa ke dalam aliran, sedangkan diameter selang
kecil sehingga kristal tawas menyebabkan fouling pada selang dengan
aliran yang semakin besar.
2. Semakin besar diameter kristal maka semakin sedikit jumlah kristal yang
diperoleh karena terbentuk inti kristal sekunder selama proses kristalisasi.
3. Massa kristal tiap tray mengalami fluktuatif terhadap flowrate akibat dari
laju alir yang tidak stabil dan selalu berubah-ubah karena ada kristal yang
menyumbat aliran.
5.2. Saran
1. Memastikan larutan tawas sudah jenuh sebelum operasi kristalisasi
dilakukan.
2. Menumbuk kristal tawas hingga halus supaya proses penjenuhan tidak
memakan waktu yang lama.
3. Menggunakan pompa kecil untuk mengalirkan laju alir sehingga tidak ada
fouling yang terbentuk akibat dari penumpukan kristal yang menyumbat.
MATERI : KRISTALISASI
KELOMPOK : 5/ KAMIS
ANGGOTA : BINTANG ANDY NUGROHO
IGNATIUS BERNADI
NORA ATIKA ISLAMIATY
A-1
HASIL PERCOBAAN
Flowrate = 1,5 ml/s
Massa picno kosong = 22,309 gr
Massa picno + air = 49,035 gr
𝑀 49,035 − 22,309
𝑉 𝑎𝑖𝑟 = = = 26,806 𝑚𝑙
𝜌 𝑎𝑖𝑟 0,997
Massa picno + larutan = 52,095 gr
52,095 − 22,309
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = = 1,11 𝑔𝑟/𝑚𝑙
26,806
Data flowrate 1,5 ml/s (kelompok kamis)
T saturator tank = 55oC
T kristaliser tank = 37oC
Densitas = 1,11 gr/ml
W total = 78,5 gram
Berat kristal yang diperoleh : Tray 1 = 23,43 gr
Tray 2 = 12,858 gr
Tray 3 = 19,777 gr
Tray 4 = 14,742 gr
Tray 5 = 7,704 gr
A-2
1,8 ml/s (Kelompok Selasa)
T kristaliser tank = 31oC
Densitas = 1,082 gr/ml
W total = 45,6 gram
Berat kristal yang diperoleh : Tray 1 = 3,624 gr
Tray 2 = 10,664 gr
Tray 3 = 17,325 gr
Tray 4 = 11,721 gr
Tray 5 = 2,253 gr
1,6 ml/s (Kelompok Rabu)
T kristaliser tank = 35oC
Densitas = 1,1 gr/ml
W total = 83,5 gram
Berat kristal yang diperoleh : Tray 1 = 33 gr
Tray 2 = 13,3 gr
Tray 3 = 16 gr
Tray 4 = 10 gr
Tray 5 = 11,2 gr
A-3
LEMBAR PERHITUNGAN
1. Densitas
mpicno = 22,309 gram
mpicno+aq = 49,035 gram
mpicno+larutan = 52,095 gram
mpicno+aq − mpicno
Vpicno =
ρaq
(49,035 − 22,309)gram
Vpicno =
0,997gram/ml
(27,695)gram
Vpicno =
0,997gram/ml
Vpicno = 26,806 ml
m picno+larutan − mpicno
ρlarutan =
Vpicno
(52,095 − 22,309)gram
ρlarutan =
26,806 ml
ρlarutan = 1,11 gram/ml
B-1
2. Menghitung Flowrate dan waktu tinggal
Volume kristaliser
Waktu tinggal =
flowrate
5500 ml
Waktu tinggal = = 3666,6 s = 61,11 menit
1,5 ml/s
Waktu steady state = 3 × waktu tinggal
Waktu steady state = 3 × 61,11 menit
Waktu steady state = 183,33 menit
B-2
10,168 gr
ΔC =
100 ml
gr
ΔC = 0,1017
ml
Flowrate T T C saturator C ΔC
(ml/s) saturator kristaliser tank kristaliser (gr/ml)
tank tank (gr/100ml) tank
(°C) (°C) (gr/100ml)
2 55 32 20,875 9,052 0,1182
1,8 55 31 20,875 8,721 0,1215
1,6 55 35 20,875 10,045 0,1083
1,5 55 37 20,875 10,707 0,1017
5. Perhitungan % Error
Wteoritis − Wpraktis
% Error = | | × 100%
Wteoritis
203,367 − 78,511
% Error = | | × 100%
203,367
% Error = 61,4 %
Flowrate W teoritis W praktis % error
(ml/s) (gram) (gram)
2 368,784 49,4 86,62
1,8 315,803 45,6 85,56
1,6 228,7 83,5 63,49
1,5 203,367 78,511 61,4
B-3
6. Perhitungan Berat Kristal tiap tray
Tray ke- Screen D rata-rata W kristal (gram)
(mm) (cm) 2 ml/s 1,8 ml/s 1,6 ml/s 1,5 ml/s
1 >0,85 0,12 9,45 3,624 33 23,430
2 0,85-0,65 0,075 9,455 10,664 13,3 12,858
3 0,6-0,25 0,045 12,756 17,325 16 19,777
4 0,25-0,15 0,02 8,90 11,721 10 14,742
5 <0,15 0,0075 8,67 2,253 11,2 7,704
Total 49,231 45,587 83,5 78,511
N =23,341
Tray 2
12,858
N=
4 3
3 × 𝜋 × 0,3625 × 1,11
N =58,084
Tray 3
19,777
N=
4 3
3 × 𝜋 × 0,2125 × 1,11
N =443,499
Tray 4
B-4
14,742
N=
4 3
3 × 𝜋 × 0,1 × 1,11
N =3172,233
Tray 5
7,704
N=
4 3
3 × 𝜋 × 0,0375 × 1,11
N =31436,277
B-5
Lampiran Prosedur Analisa
C-1
3. Lampu indikator heater
4. Saklar heater
5. Tombol pembuka kotak rangkaian alat
6. Thermocouple
7. Steker heater
C-2
LEMBAR ASISTENSI
DIPERIKSA TANDA
KETERANGAN
NO TANGGAL TANGAN
13 November P0 (Perbaikan format
1
2018 penulisan)
14 November P1 (Perbaikan format
2
2018 penulisan)
18 November P2 (Perbaikan format
3
2018 penulisan)
18 November P3 (Perbaikan format
4
2018 penulisan)
18 November
5 ACC
2018