OLEH
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................. i
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3. Hipotesis.................................................................................... 3
1.4. Tujuan ...................................................................................... 3
1.5. Manfaat .................................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 4
2.1. Kambing Peranakan Etawah (PE) ............................................ 4
2.2. Konsentrat Hijau Indigofera ..................................................... 4
2.3. Tannin pada Sengon (Albizia Falcataria) ................................. 5
2.4. Konsumsi ................................................................................. 5
2.5. Bobot Karkas ............................................................................ 5
2.6. Komponen Karkas .................................................................... 5
BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................... 7
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 7
3.2. Materi dan Peralatan ................................................................ 7
3.3. Metode ..................................................................................... 7
3.3.1. ........................................................................................... 7
3.3.2. ........................................................................................... 8
3.3.3. ........................................................................................... 8
3.3.4. ........................................................................................... 8
3.3.5. ........................................................................................... 8
3.3.6. ........................................................................................... 9
3.4. Analisis Data ............................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
3
palatabilitasnya tinggi bagi semua ternak dan dalam pengembangan konsentrat
mengandung tannin juga saponin dalam jumlah relatif rendah dan tidak terdeteksi
mengandung bahan berbahaya (Abdullah, 2014). Dalam sistem pakan Indigofera
dapat digunakan sebagai konsentrat dalam bentuk tepung daun. Ginting (2010)
menyatakan bahwa pada ruminansia tingkat kecernaan Indigofera tergolong tinggi
yaitu antara 60-75%. Namun dari penelitian sebelumnya efisiensi penggunaan
protein untuk daging masih rendah, disebabkan protein kasar Indigofera lebih
banyak terdegradasi dirumen (Muthalib et al., 2018). Hal ini berarti kadar tannin
yang ada pada Indigofera belum mampu melindungi protein pakan dari degradasi
mikroba rumen.
Upaya untuk mendapatkan manfaat optimal protein pakan diperlukan
tambahan agen protektor berupa tannin yang berasal dari daun sengon (Albizia
falcataria) agar protein dapat mengalami bypass dan dapat dicerna secara maksimal
di intestinum untuk produktivitas ternak. Hal ini didukung oleh pendapat Suhartati,
(2015) bahwa agensia protektor yang paling baik untuk mendapatkan Undergraded
Dietary Protein (UDP) yang tinggi adalah tannin. Tannin mampu mengikat protein
dengan membentuk senyawa kompleks yang resisten terhadap protease, sehingga
dapat menurunkan degradasi protein dirumen. Di abomasum dan intestinum protein
pakan yang lolos degradasi akan dicerna dan diserap kemudian ikatan tanin-protein
akan terurai pada pH asam atau basa (A. N Rochman et al., 2012). Menurut
Jayanegara et al., (2008) bahwa kompleks ikatan tannin dengan protein dapat
terlepas pada pH rendah di dalam abomasum sehingga protein dapat didegradasi
oleh enzim pepsin dan kandungan asam-asam amino dapat dimanfaatkan oleh
ternak. Terproteksinya konsentrat hijau Indigofera yang mengandung protein tinggi
akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan komposisi tubuh ternak
kambing PE jantan muda. Peningkatan pertumbuhan dan perkembangan komposisi
tubuh ternak dapat dicapai bila adanya protein yang tidak terdegradasi dalam rumen
atau Ruminal Undegradable Protein (RUP), sehingga akan meningkatkan kadar
protein yang dapat diserap di dalam intestinum (Sindt et al., 1993; Zinn dan Owens,
1993). Kekurangan zat makanan memperlambat puncak pertumbuhan urat daging
dan memperlambat laju penimbunan lemak, sedangkan makanan yang sempurna
mempercepat terjadinya laju puncak dari keduanya. Maka dari itu perlu dilakukkan
4
penelitian proteksi penggunaan konsentrat hijau Indigofera secara in vivo terhadap
performans ternak kambing PE jantan muda dengan melihat pengaruhnya pada
konsumsi, bobot karkas dan komponen karkas (otot daging, lemak dan tulang).
1.3. Hipotesis
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
tersebut, maka sangat baik jika dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing
sepanjang tahun (Sinar Tani, 2011).
Klasifikasi tanaman Indigofera sp. (Hassen et al., 2006) sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Family : Rosales
Subfamily : Leguminosainosae
Genus : Indogofera
Spesies : Indigofera Zollingeriana
Indigofera dipilih sebagai bahan sumber konsentrat hijau karena memiliki
keunggulan dalam produksi dan kualitas hijauannya dibandingkan dengan legum
lain. Namun, kualitas protein Indigofera ditentukan oleh komposisi asam amino
esensial nya. Dengan nilai indeks asam amino esensial Indigofera 21,45% lebih
rendah bila dibandingkan dengan asam amino bungkil kedele 36,34% (Abdullah,
2014; Palupi et, al., 2014).
Ginting et al., (2010) melakukan pengkajian terhadap kambing yang
diberikan pakan Indigofera sp. secara ad libitum yang dikombinasikan dengan
konsentrat tinggi karbohidrat atau tinggi protein (1,5% berat badan), analisis in vivo
terhadap isi rumen yang diberikan Indigofera sp. dan konsentrat tinggi karbohidrat
diperoleh nilai pH 6,22 serta NH3 dan VFA masing-masing sebesar 20.76 mg/dL
dan 181,13 mM/L, sedangkan pada konsentrat tinggi protein diperoleh pH 6,65,
NH3 32,45 mg/dL dan VFA 158,43 Mm/L.
7
1988). Berdasarkan karakteristik degradasinya, sengon (Albizia falcataria) mampu
menyediaakan N-NH3 yang cukup tinggi di rumen serta berpotensi menyediakan by
pass protein yang cukup (Afzalani et al., 1998).
El-wazyri, et al., (2007) menyatakan bahwa tannin merupakan senyawa
polyphenol dengan bobot molekul yang tinggi dan mempunyai kemampuan
mengikat protein, dengan ikatan hidrogen yang sensitif terhadap perubahan pH.
Tannin terkondensi akan berikatan stabil pada pH 4-7 di dalam rumen, sedangkan
pada pH yang ekstrim ikatan tannin dengan protein akan terlepas yaitu pada pH <
3 yaitu di dalam abomasum dan pH > 7 yaitu di dalam intestinum (Perez-
Maldonado et al., 1995; Diaz-Hernandez et al., 1997; Andrabi, 2005).
Tannin juga dapat berikatan dengan berbagai mineral termasuk mineral besi
(Fe) dan seng (Zn), apabila tannin terdapat dalam jumlah yang besar dalam ransum
dikuatirkan akan menyebabkan ternak akan mengalami defisiensi zat makanan
seperti protein dan mineral (Akmal, 2008).
2.4. Konsumsi
Salido et al., (2016) menyatakan bahwa yang menjadi tolak ukur untuk
menilai palatabilitas suatu bahan pakan adalah konsumsi, pakan yang palatabel bagi
ternak menyebabkan konsumsi pakan yang tinggi. Ditambahkan oleh Restitrisnani
et al., (2013) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi adalah
palatabilitas jenis pakan yang diberikan.
8
meningkat dengan meningkatnya bobot hidup, yang dipengaruhi oleh tingkat
pemanfaatan protein dan energi pakan. Rendahnya pemanfaatan energi dan protein
pakan dapat menyebabkan kemunduran atau kelambatan pertumbuhan sehingga
mempengaruhi kinerja produktifitas karkas (Herman, 1993).
2.6.2. Tulang
2.6.3. Lemak
9
BAB III
MATERI DAN METODE
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal ....... 2018 sampai dengan
tanggal .......2018 bertempat di....................
3.2. Materi
Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 ekor kambing jantan
muda Peranakan Etawah, hijauan dan konsentrat hijau.
Ransum yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari hijaun berupa
rumput alam dan konsentrat hijau Indigofera. Komposisi ransum konsentrat
penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
Peubah yang diamati pada penelitian ini yaitu Konsumsi, Bobot Karkas, dan
Komponen Karkas (Daging, Tulang, dan Lemak).
10
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam ANOVA dengan
model persamaan berikut:
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Pakan Limbah Kelapa Sawit. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor.
Hassen, A., Rethman, N.F.G., and Apostolides, Z. 2006. Morphological and
Agronomic Characterization of Indigofera Species Using Multivariate
Analisys. Trop Grassl 40: 45-59.
Herman, R. 1993. Perbandingan Pertumbuhan, Komposisi Tubuh dan Karkas
Antara Domba Priyangan dan Ekor Gemuk. Disertasi. PPs. IPB. Bogor.
Hidayat, A. 2015. Manajemen Pembibitan Kambing Peranakan Etawa (PE) di
Satuan Kerja Balai Pembibitan dan Pembesaran Ternak Ruminansia
(BPBTR) Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Laporan Praktik
Kerja Lapangan. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah,
Purworejo.
Jayanegara, A., N. Tongtokhbayar, H.P.S. Makkar and K. Becker. 2008. Tannins
Determined By Various Methods as Predictors of Methane Production
Potential of Plants By an In Vitro Rumen Vermentation System. Anim
Feed Sci and Thech 150: 230-237.
Koten, B.B., R. Wea, R.D. Soetrisno, N. Ngadiyono dan B. Soewignyo. 2014.
Konsumsi Nutrien Ternak Kambing yang Mendapatkan Hijauan Hasil
Tumpang Sari Arbila (Phaseolus lunatus) Dengan Sorghum Sebagai
Tanaman Sela pada Jarak Tanam Arbila dan Jumlah Baris Sorghum yang
Berbeda. Jurnal Ilmu Ternak. 1 (8): 38-45.
Marhaemiyanto, E. dan Susanti, S. 2014. Penggunaan Crude Extract Daun
Tanaman Pohon Terhadap Proses Fermentasi Pakan Secara Invitro.
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Mathius, I.W., Gaga, I.B., dan Sutama, I.K. 2002. Kebutuhan Kambing PE Jantan
Muda akan Energi dan Protein Kasar: Konsumsi, Kecernaan, Ketersediaan
dan Pemanfaatan Nutrien. JITV 7 (2): 99-109.
Natasasmita. 1978. Body Composition of Swam Buffalo (Bubalus bubalis), a Study
of Development Growth and of Sex Differences. PhD. Thesis. University
of Melboure, Australia.
Palupi, R., Abdullah, L., and D.A. Astuti. 2014. High Antioxidant Egg Production
Trough Substitution of Soybean Meal by Indigofera sp. Top Leaf Meal in
Laying Hen Diets. Int. J. Poult. Sci., 13 (4): 198-203.
PDDSI Pertanian Sekretariat Jendral Kementrian Pertanian. 2017. Outlook Daging
Kambing. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat
Jendral Kementerian Pertanian.
Purbowati, E., C.I. Sutrisno, E. Baliarti, S.P.S. Budhi dan W. Letariana. 2005.
Tumbuh Kembang Karkas dan Komponen Karkas Domba Lokal Jantan
13
yang Dipelihara di Pedesaan. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner.
Restitrisnani, V., Purnomoadi, A., dan Rianto, E. 2013. The Pruduction and Body
Composition of Kacang Goat Feed Different Quality of Diets. J Indon
Trop Anim Ag ric 38 (3): 163-170.
Salido, W.L., J. Achmadi dan A. Purnomoadi. 2016. Komposisi Tubuh Domba
Ekor Tipis yang Diberikan Pakan Bungkil Kedelai Terproteksi Tanin
dengan Kadar Berbeda. Jurnal Veteriner 17 (1): 133-142.
Siahaan, L.T. 1999. Pengaruh Penggantian Sebahagian Bungkil Kedelai Dengan
Daun Sengon (Albizia falcataria) Hasil Fermentasi dalam Ransum
Terhadap Pertambahan Bobot Badan Puyuh. Skripsi. Fakultas Peternakan
Universitas Jambi. Jambi.
Sinar Tani. 2012. Tanaman Indigofera sp. Untuk Ternak Kambing. Edisi 14-20
Desember 2011 No.3435. Badan Litbang Pertanian. Kementerian
Pertanian.
Sindt, M.H., Stock, R.A., Klopfenstein, T.J., and Shain, D.H. 1993. Effect of
Protein Source and Grain Type on Finishing Calf Performance and
Metabolism. J Anim Sci 71: 1047-1056.
Suhartati, F.M. 2005. Proteksi Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Menggunakan Tanin, Saponin, Minyak dan Pengaruhnya Terhadap
Ruminal Undegradable Dietary Protein (RUDP) dan Sintesis Protein
Mikroba Rumen. Anim. Production. 7 (1): 52-58.
Zinn, R.A., and Owen, F.N. 1993. Ruminal Escape Protein for Light Feedlot
Calves. J Anim Sci 71:1677-1687.
14
15