Anda di halaman 1dari 1

1.

1 Latar Belakang
Pertambahan jumlah penduduk akan menyebabkan peningkatan jumlah sampah,
karena setiap manusia pasti menghasilkan sampah perharinya. Sampah-sampah itupun ada
yang mudah terurai dan tidak, bahkan ada yang memerlukan waktu hingga 100 tahun hingga
hancur. Hal itulah yang menyebabkan sampah terus menumpuk yang tentunya bisa berakibat
merugikan bagi kita. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa upaya demi menangani hal
tersebut jika tidak maka akan timbul beberapa dampak negatif dari sampah ini.
Sampah anorganik merupakan salah satu masalah terbesar yang ditemukan di
dalam kehidupan manusia, dimana sampah ini memiliki dampak buruk terhadap kehidupan
manusia. Hal tersebut diakibatkan oleh banyaknya sampah anorganik yang terdapat di bumi
dan mencemari lingkungan hidup karena sampah-sampah tersebut tidak dapat terurai secara
alamiah dalam waktu yang singkat. Butuh waktu ratusan ataupun ribuan tahun untuk bisa
mengurai sampah anorganik secara alami. Beberapa contoh sampah anorganik antara lain
adalah sampah plastik, kaleng, besi, gelas, mika. Konsep pengelolaan limbah berkelanjutan
ditambah dengan hirarki pengelolaan limbah memunculkan konsep energy recovery.
Pengelolaan yang mampu menghasilkan nilai ekonomis yang lebih dan memiliki pengaruh
kerusakan terhadap lingkungan seminim mungkin sehingga munculah aplikasi proses
gasifikasi dan pirolisis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan gasifikasi dan pirolisis ?
2. Proses apa sajakah yang terdapat pada gasifikasi dan pirolisis ?
3. Apakah perbedaan antara gasifikasi, pirolisis, pembakaran dan insenerasi ?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan proses gasifikasi dan pirolisis?

Anda mungkin juga menyukai