EVALUASI DIRI
PROGRAM MAGISTER
PENDIDIKAN KEJURUAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Awal mula disusunnya Evalusi Diri dan Portofolio Program Studi ini adalah instruksi
Rektor Universitas Negeri Malang melalui Pembantu Rektor I UM yang kemudian
ditindaklanjuti dalam rapat koordinasi oleh Direktur Pascasarjana dan oleh Dekan Fakultas
Teknik Universitas Negeri Malang. Dalam menyusun Evaluasi Diri ini Koordinator Program
Studi S2 Pendidikan kejuruan melibatkan hampir semua dosen Program Studi. Koordinatot
Program Studi menyusun draf awal semua komponen Evaluasi Diri. Masing-masing dosen
kemudian diminta untuk mencermati draf untuk satu atau dua komponen Evaluasi Diri,
dengan menambah, mengoreksi, atau melengkapi, termasuk menyediakan dokumen lampiran
yang diperlukan. Pembagian tugas kepada dosen Program Studi dan pengumpulan hasil
koreksi draf dan pengumpulam semua dokumen terkait dilaksanakan oleh dosen Program
Studi. Draf yang telah dikoreksi kemudian dikompilasi lagi oleh Koordinator Program Studi
untuk dijadikan bahan revisi Evaluasi Diri. Setelah direvisi, draf tersebut dikirimkan lagi
kepada setiap dosen Program Studi untuk dicermati dan diberi masukan sebagai bahan revisi
terakhir.
Bantuan administrastif diberikan oleh pegawai administrasi dalam bentuk bantuan
informasi masalah administrasi, bantuan dalam fasilitas komputer, printing, foto-copy, dan
penjilidan.
Karena kesibukan mereka, tidak semua dosen bisa memberikan masukan untuk
perbaikan Evaluasi Diri, namun masukan dari sebagian besar dosen sudah sagat membantu
hingga penyelesaian Evaluasi Diri Program Studi.
Terimakasih kepada semua dosen dan tenaga pendukung yang telah banyak
membantu penyelesaian Evaluasi Diri ini.
REFERENSI: Sumber-sumber utama yang digunakan dalam proses dan pelaporan evaluasi-
diri
.
Bagian ini menyajikan ringkasan hasil analisis SWOT yang meliputi kekuatan (strengths) dan
kelemahan (weaknesses) internal bidang studi, dan peluang (opportunities) serta ancaman
(threaths) yang berada di luar program studi yang harus direspon oleh Program Studi S2
Pendidikan Kejuruan (PKJ).
Tujuan 1:
Menghasilkan lulusan yang cerdas, kompetitif, mandiri dan profesional sebagai
pengembang dan atau praktisi dalam bidang pendidikan kejuruan berstandar
internasional .
Sasaran Strategi
Mengefektifkan pelaksanaan
pengawasan dan penjaminan mutu
secara terprogram melalui internal
quality assurance, evaluasi diri, dan
sistem monitoring dan evaluasi.
Tujuan 2:
Mewujudkan penelitian dan karya ilmiah yang kreatif dan inovatif yang unggul dan
menjadi rujukan dalam bidang pendidikan kejuruan.
Sasaran Strategi
Tujuan 3:
Mewujudkan masyarakat yang berdaya dalam penguasaan dan penerapan teknologi
untuk meningkatkan keunggulan dan produktivitas;
Sasaran Strategi
Terlaksananya bantuan peningkatan Pembentukan Kelompok Kerja
mutu pembelajaran SMK Pengabdian pada masyarakat
Tujuan 4:
Mewujudkan sistem manajemen dan tata kelola program studi yang akuntabel, transparan,
menjamin pertumbuhan kualitas, dan terwujudnya layanan prima
Sasaran Strategi
Kelemahan
Kurang dijiwainya rumusan visi, misi, sasaran, dan tujuan program studi baik oleh dosen,
tenaga pendukung, maupun mahasiswa. Hal ini terlihat dari kurangnya semangat untuk
ikut mengembangkan dan mempopulerkan program studi.
Peluang
Melalui penjaminan mutu, memberi peluang secara bertahap rumusan visi, misi, sasaran,
dan tujuan program studi semakin dijiwai.
Tuntutan bagi dosen untuk berpendidikan S2 sebidang, begitu juga tuntutan guru-guru
sekolah kejuruan dan praktisi untuk meningkatkan kualitasnya, memberi peluang
melaksanakan visi dan misi program studi dengan baik.
Terbukanya kemitraan baik dari dalam maupun luar negeri, memberi peluang
melaksanakan visi dan misi program studi dengan baik.
Strategi
Program Studi S2 PKJ di bawah koordinasi Pascasarjana UM dan Fakultas Teknik selalu
mensosialisasikan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi secara berkelanjutan untuk
mengantisipasi kebutuhan lapangan.
STRUKTUR ORGANISASI
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
REKTOR
WR I WR II WR III WR IV
WADIR I WADIR II
IV IV
Prodi S2
TATA USAHA Pendidikan
Kejuruan
KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16
DOSEN-DOSEN
Dalam bagian ini dibahas sistem pengalihan tugas, dan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
a. Pengalihan Tugas
Pengalihan tugas (deputizing) di Program Studi S2 PKJ dilakukan oleh Koordinator
Program Studi. Jika Koordinator Program Studi berhalangan atau melaksanakan tugas lain,
maka pengalihan ditugaskan kepada dosen pembina matakuliah dibawah koordinasi
koordinator program studi yang dinilai mampu dan cakap untuk mengambil alih tugas-tugas
koordinator program studi. Tugas-tugas yang biasanya dialihkan adalah tugas kepanitiaan
yang bersifat addhoc, seperti panitia dalam pertemuan ilmiah atau penyusunan portofolio
evaluasi diri untuk bahan akreditasi program studi.
4. Kepemimpinan
Program Studi S2 PKJ secara akademik dan organisatoris berada di bawah koordinasi
Pascasarjana UM (Direktur) dan merupakan salah satu program studi dari 16 (tiga belas)
Program Studi S2 yang telah lebih dahulu diselenggarakan di Pascasarjana UM. Dengan
demikian, pengalaman dan keberhasilan dalam penyelenggaraan program magister (S2) dan
doktor (S3) yang telah dicapai dan dimiliki oleh Pascasarjana UM selama ini dapat
diimplementasikan pada Program Studi S2 PKJ.
Koordinator Program Studi S2 PKJ sebagai pelaksana bertanggung jawab langsung
terhadap penyelenggaraan perkuliahan, pengelolaan dan pengembangan sumberdaya, baik
sumberdaya manusia, sarana, maupun prasarana. Untuk penugasan dosen misalnya,
Koordinator Program Studi akan melakukan koordinasi dengan fakultas/jurusan tempat dosen
tersebut secara formal bertugas karena dosen yang ditugasi mengajar pada program studi ini
adalah tenaga kependidikan yang berasal dari fakultas dan jurusan (Program S1). Hubungan
koordinatif ini diperkuat adanya Kepmen No. 0163/-O/1995 tentang tata hubungan antara
berbagai organisasi di lingkungan Universitas Negeri Malang. Berdasarkan persetujuan
bersama, direktur menerbitkan surat tugas bagi setiap dosen untuk melaksanakan perkuliahan
di Program Studi S2 PKJ. Sedangkan dosen pembina matakuliah bertanggung jawab kepada
Koordinator program studi atas pelaksanaan perkuliahan matakuliah yang bersangkutan.
Pengadaan sarana dan prasarana sebagai unsur pendukung keberhasilan Program
Studi S2 PKJ merupakan tanggung jawab bersama antara Direktur Pascasarjana, Wakil
Direktur Pascasarjana dan Koordinator Program Studi, dan pengelolaannya akan sepenuhnya
di bawah tanggungjawab Koordinator Program Studi.
Kelemahan
Penetapan dosen pembimbing yang benar-benar mempunyai keahlian sesuai dengan judul
tesis dan profesional adalah sulit. Hal ini merupakan kelemahan dalam pengelolaan program
studi.
Unit penjaminan mutu masih bersifat administratif.
Peluang
Benchmark pengelolaan program studi yang relevan pada pascasarjana yang telah mapan,
baik pada perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri.
Masih terbuka peluang untuk mengembangkan kerjasama kelembagaan dengan lembaga
pendidikan tinggi dalam kegiatan perkuliahan dan pengembangan kurikulum.
Masih terbuka peluang untuk melakukan kerjasama dengan instansi lain dalam peningkatan
SDM bidang pendidikan kejuruan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Penerapan penjaminan mutu internal tidak hanya secara administratif tetapi juga secara
subtansi akademik.
Penerapan penjaminan mutu ekternal oleh masyarakat pemakai, BAN PT, atau ISO secara
bertahap.
Pemanfaatan sistem informasi memberi peluang lebih luas, kecuali untuk proses KRS dan
KHS juga untuk pencatatan kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen, proses perkuliahan,
evaluasi, dan bimbingan tesis.
Ancaman
Tuntutan dari kepakaran atau pekerjaan tambahan dari luar program studi menyebabkan
koordinator program studi dan dosen tidak ditempat. Hal ini bila sering terjadi dapat dapat
menyebabkan jalannya organisasi kurang lancar.
Persaingan antar pascasarjana pada perguruan tinggi yang telah mapan, menuntut
dikembangkan good govermence di program studi ini. Bila tidak segera dilakukan dapat
menjadi ancaman bagi program studi.
Terkait dengan semakin sedikitnya alokasi beasiswa, pendeknya masa studi, dan hukuman
bila tidak lulus tepat waktu, dapat menjadi ancaman berkurangnya minat mahasiswa.
Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kualitas dan relevansi lulusan daripada sekedar
ijasah, sehingga bila kualitas lulusan tidak ditingkatkan sesuai tuntutan, maka lambat laun
akan ditinggalkan masyarakat.
Perkembangan sistem informasi terkini menyebabkan para pihak tertinggal dengan lembaga
atau perguruan tinggi lain sehingga menjadi ancaman citra perguruan tinggi.
Strategi
Perlu ada komitmen para dosen Program Studi S2 PKJ untuk mendahulukan kegiatan utama
yaitu mengajar, melakukan pembimbingan. Dosen yang mendapat tugas tambahan
mengikuti mekanisme berupa mendapatkan ijin untuk menjalankan tugas tambahan dengan
mengatur kegiatan mengajar yang tidak merugikan mahasiswa.
Tuntutan pelaksanaan good govermence sudah sangat mendesak untuk menjawab
persaingan antar pascasarjana. Implementasi good govermence di Program Studi S2 PKJ
dengan melibatkan semua unsur di pascasarjana.
Program Studi S2 PKJ dituntut untuk memberikan sosialisasi dan perjelasan intens bahwa
menyelesaikan studi tepat waktu dan memanfaatkan peluang beasiswa akan menguntungkan
mahasiswa pascasarjana dibandingkan dengan penyelesaian studi yang berkepanjangan.
Upaya mempertahankan kualitas yang sudah ditempuh selama ini dengan akreditasi
program studi dan lembaga merupakan tolak ukur bahwa pascasarjana UM mampu
menjawab tuntutan mutu dan layanan akademik untuk masyarakat.
Upaya UM membangun pangkalan data e-learning, PJJ sebagai jawaban perkembangan
sistem informasi terkini, yang merupakan jawaban kebutuhan pencitraan UM.
Perlu diyakinkan kepada para pihak bahwa biaya operasional tidak identik dengan
pemborosan namun biaya operasional yang sesuai merupakan indikator awal
penyelenggaraan program yang sepadan, tepat guna.
Seleksi
Seleksi diadakan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang tertulis dalam kebijakan
rekrutmen. Komponen-komponen instrumen yang dipertimbangkan dalam seleksi adalah
IPK, Proposal Penelitian, Karya Ilmiah, Hasil Ujian Tulis dan Bahasa Inggris, dan
Rekomendasi Pejabat. Keenam komponen tersebut diberi bobot oleh tim penlai. Melalui cara
tersebut diharapkan setiap calon mahasiswa yang terjaring memiliki kemampuan intelektual
yang memadai, penguasaan pengetahuan dasar yang memadai, kemandirian, sikap akademik,
sosial, dan kreativitas yang memadai.
Penyelenggaraan seleksi penerimaan atau rekruitmen mahasiswa telah terdokumentasi
dengan baik, didasarkan pada kebijaksanaan penerimaan dan seleksi serta tuntutan tingginya
peminat terhadap program studi ini.
Kriteria penentuan kelulusan untuk seleksi masuk Pascasarjana UM digariskan di
antaranya sebagai berikut. Pertama, kelulusan ditentukan dengan terutama berdasarkan
pengaturan data seleksi per program studi, khususnya dalam wujud skor total, berdasarkan
2. Profil Mahasiswa
a. Sosio-Ekonomi
Sebagian besar mahasiswa dibiayai oleh BPKLN (Guru dari SMK Negeri dan Swasta)
dan sebagian BPPS (terutama para dosen Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta). Para
mahasiswa berasal dari kota besar dan kota kecil dari hampir seluruh propinsi di Indonesia.
Lembaga asal mahasiswa bervariasi ada yang berasal dari perguruan tinggi, sekolah, instansi
lain, baik negeri maupun swasta.
Input mahasiswa Program Studi S2 PKJ adalah Guru SMK, dosen dan praktisi
pendidikan kejuruan dari berbagai tempat di tanah air yang dapat berasal dari lulusan
Program Studi S1 berbagai Jurusan baik pendidikan maupun non kependidikan (Teknik
Mesin, Sipil, Elektro, Pertanian, dan Teknologi Industri) dan calon mahasiswa tersebut telah
mengikuti seleksi yang kredibel. Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat diasumsikan bahwa
secara akademik dan sosial ekonomi mahasiswa Program Studi S2 PKJ cukup baik dan
mereka berkepribadian yang baik
b. Prestasi Akademik
Gambaran umum penguasaan pengetahuan dasar mahasiswa berkenaan dengan
Program Studi yang dipilih tercermin dari hasil seleksi masuk yang mereka tunjukkan. Setiap
mahasiswa Pascasarjana UM, tak terkecuali mahasiswa Program Studi S2 PKJ, telah lulus
seleksi masuk yang ketat. Data yang menjadi bahan pertimbangan kelulusan meliputi: (a)
3. Kegiatan Mahasiswa
Selama ini, kegiatan akademik yang dijalankan oleh Program Studi S2 PKJ telah
berlangsung dengan sangat kondusif. Hal ini dapat dilihat dari enam komponen yaitu (1)
interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa yang berlangsung dengan baik dan harmonis;
(2) kegiatan akademik yang memberikan wawasan umum dan khusus bidang keahlian,
wawasan umum melalui kuliah umum tiap awal semester dan keahlian melalui perkuliahan
regular hari-hari efektif; (3) akses terhadap sumber belajar baik insani maupun non-insani; (4)
kecukupan dan ketepatan sumber belajar; (5) keikutsertaan mahasiswa dalam penelitian
payung yang dipimpin oleh dosen; dan (6) kepedulian terhadap hak asasi akademik.
Pada point (1) interaksi dapat kita amati dalam proses perkuliahan sehari-hari.
Suasana perkuliahan dalam kelas menganut prinsip-prinsip ilmiah, demokratis, analitis, dan
kritis dalam menuangkan ide dan pendapat. Perbedaan pendapat yang argumentatif dan
ilmiah dijunjung tinggi dalam kelas sebagai refleksi kebebasan berpendapat yang
4. Layanan Mahasiswa
Selain pemecahan masalah secara akademik formal, mahasiswa juga diberi layanan
non akademik di luar jam kuliah apabila mereka menghadapi masalah-masalah non akademik
yang kadang-kadang juga merupakan faktor yang dapat menghambat kelulusan mereka,
misalnya sakit, masalah keluarga, dan masalah psikologis yang timbul akibat stress. Masalah
sakit dan keluarga sering berdampak pada perlunya bantuan keuangan untuk keadaan darurat
tersebut. Pascasarjana biasanya memberikan bantuan sesuai kebutuhan berupa pinjaman
darurat. Sedangkan layanan psikologis diberikan oleh dosen penasihat akademik, ketua
program, atau direktur sesuai dengan besar kecilnya kasus yang ada.
S2 Pendidikan
53 57 105 215
Kejuruan
6. Kompetensi Lulusan
Kompetensi lulusan Program Studi S2 PKJ terarah pada misi program studi. Misi
Program Studi S2 PKJ berada di bawah payung misi kelembagaan Universitas Negeri
Malang. Dengan demikian tujuan Program Studi S2 PKJ adalah perwujudan dari misi
kelembagaan UM. Tujuan Program Studi S2 PKJ merupakan operasionalisasi dari misi yang
harus diwujudkan secara organisasional. Arah kegiatan dan perwujudan yang ditampilkan
7. Mutu Lulusan
Akumulasi seluruh rangkaian penilaian akademik mahasiswa tercermin dalam nilai
akhir yang tampak pada indeks prestasi yudisium program magister. Ada tiga kategori
yudisium program magister yang berlaku mulai semester ganjil 2013/2014 sesuai dengan
IPK yang diperoleh, yang dinyatakan dalam predikat kelulusan sebagai berikut.
Predikat IPK
Dengan pujian 3,71- 4,00
Sangat memuaskan 3,41- 3,70
Memuaskan 2,75- 3,40
Standar minimal satu keluaran yang didasarkan atas pencapaian prestasi akademik
(nilai) yang diasumsikan sebagai gambaran perolehan hasil belajar lulusan. Indeks Prestasi
(IP) kumulatif minimal 2,75 bagi lulusan program magister dalam rentangan 0 sd. 4 dalam
batas waktu studi yang diatur oleh peraturan yang berlaku. Termasuk di dalamnya nilai tesis
Peluang
Program sertifikasi guru khususnya SMK, mendorong guru untuk mendapatkan kualifikasi
pendidikan tingkat magister, adalah peluang untuk meningkatkan kualitas dan layanan dalam
pendidikan.
Peningkatan kesadaran individu untuk menempuh pendidikan lebih tinggi sesuai keahlian
merupakan kesempatan untuk menangkap peluang menyiapkan pendidikan yang baik.
Diperlukan studi pelacakan dan pengefektivan peran alumni dalam upaya peningkatan mutu
lulusan.
Ancaman
Adanya program studi serupa atau yang menawarkan kemudahan di berbagai hal dan atau kurang
memperhatikan standar kualitas, dapat menjadi ancaman kelangsungan Program Studi.
Masyarakat semakin sadar akan nilai tambah setelah mengikuti Program Studi S2 PKJ, bila
tidak bisa ditunjukkan dengan signifikan dapat menjadi ancaman terhadap minat calon
mahasiswa.
Strategi
Kepada mahasiswa perlu diyakinkan bahwa ijazah yang diperoleh dari Program Studi S2 PKJ
Pascasarjana UM adalah ijazah perguruan tinggi dengan standar kualitas negeri yang berbeda
dengan ijazah yang peroleh dari perguruan tinggi swasta meskipun dengan iming-iming
kemudahan keluwesan cara pembayaran.
Jaminan terhadap perolehan ijazah di perguruan tinggi negeri (PTN) merupakan jawaban
thd tuntutan masyarakat akan nilai tambah mengikuti prodi di PTN.
7. Keberlanjutan
Upaya yang dilakukan untuk mendukung keberlanjutan terkait dengan tenaga dosen dan
tenaga penunjang antara lain melakukan evaluasi secara periodik terhadap kinerja dosen dan
tenaga penunjang. Evaluasi ini dilakukan melalui portofolio dalam melaksanakan
pembelajaran maupun masukan dan penilaian dari mahasiswa. Bagi tenaga penunjang
evaluasi berkenaan kualitas dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa dan dosen
dalam memperlancar pembelajaran. Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan koordinasi
secara rutin, sebulan sekali, terutama kepada dosen dalam rangka membahas pengembangan
dan berbagai hal tentang Program Studi S2 PKJ. Koordinasi tenaga penunjang dilakukan
secara rutin pada tingkat Pascasarjana.
Kelemahan
Beberapa dosen sebagai kosultan di Jakarta, menyebabkan waktu yang tersedia untuk
kegiatan bimbingan tesis mahasiswa menjadi terbatas.
Adanya dosen yang mempunyai karakter “luar biasa” menyebabkan kurang lancarnya
komunikasi antara dosen dan mahasiswa dan sering menimbulkan konflik psikologis.
Kurangnya perhatian dosen untuk berpartisipasi dalam “mempopulerkan” Program Studi.
Beberapa matakuliah pilihan konsentrasi masih dibina oleh dosen yang bergelar magister
(S2).
Jumlah dosen yang terlalu banyak, karena terkait dengan matakuliah pilihan konsentrasi,
sehingga kurang efisien.
Ancaman
Dari kelemahan-kelemahan di atas bila tidak segera diatasi, dapat mengacam perkembangan
Program Studi.
.
Strategi
Program Studi S2 PKJ secara berkesinambungan melakukan benkmarking pada lembaga
yang sejenis melalui payung Aptekindo, dengan pascarjana UNY, UNP dan UPI dengan
demikian kekurangan dan kelemahan penyelenggaraan prodi di UM, segera diketahui dan
diantisipasi.
2. Relevansi Struktur dan Isi Kurikulum dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders
Struktur Kurikulum Progran Studi S2 PKJ UM terdiri dari 5 (lima) komponen utama:
(1) Matakuliah Umum (MKU), (2) Matakuliah Dasar Keahlian (MKDK), (3) Matakuliah
Keahlian (MKK), (4) Matakuliah Konsentrasi, dan (5) Tesis (TES). Secara spesifik,
Komponen Matakuliah Konsentrasi dipilah menjadi tiga, yaitu (1) Konsentrasi Pendidikan
Teknik ekektro, (2) Konsentasi Pendidikan Teknik Mesin, dan (3) Konsentrasi Pendidikan
Teknik Sipil. Pemilahan tersebut disesuaikan dengan keberadaan Program S1 yang ada di
Fakultas Teknik UM dengan tetap memperhatikan ketersediaan staf tenaga pengajar yang
dimiliki oleh ketiga program studi tersebut. Secara keseluruhan bangunan struktur kurikulum
Program Studi S2 PKJ ditunjukkan pada Lampiran D2.1
Komponen Matakuliah Umum (MKU) terdiri dari dua matakuliah, yaitu (1)
Matakuliah Metodologi Penelitian dan Pengembangan, dan (2) Matakuliah Statistika.
Komponen Matakuliah Dasar Keahlian (MKDK) terdiri dari tiga matakuliah, yaitu (1)
Landasan Pendidikan, (2) Landasan Pembelajaran, dan (3) Problematika Pendidikan Bidang
6. Sistem Pembelajaran
Pada pertemuan awal dosen menyampaikan silabus, garis besar materi matakuliah,
asistensi, dan evaluasi. Perkuliahan dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas dengan
menggunakan metode ceramah yang disertai dengan tanya jawab, diskusi, dan penugasan
yang lebih banyak bersipat mandiri. Di samping itu, para mahasiswa secara mandiri
membentuk kelompok belajar.
Kegiatan pembelajaran tersebut diaplikasikan oleh setiap dosen secara terjadwal.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, para dosen tetap dituntut mengacu pada pedoman
yang ada di Pascasarjana UM. Hal ini berarti bahwa dosen akan tetap memperhatikan unsur-
unsur yang dituntut dalam penilaian sebagai instrumen untuk memantau dan menjaring
informasi mengenai kinerja proses pembelajaran dan keberhasilan mahasiswa. Selain strategi
pembelajaran terprogram tersebut, pada umumnya para dosen juga membuat ketentuan jam-
jam konsultasi pada hari-hari tertentu, baik yang dilakukan di ruang dosen Pascasarjana
maupun di ruang kerja dosen di “home base”nya. Bahkan tidak sedikit dosen yang
memberikan kebebasan pada mahasiswa berkonsultasi di rumahnya.
Berbagai fasilitas yang tersedia di kampus UM yang dapat di akses oleh mahasiswa
dalam kaitannya dengan optimalisasi kegiatan pembelajaran antara lain: Perpustakaan,
laboratorium, komputer, jaringan internet, pusat bimbingan dan konseling yang letaknya
tidak jauh dari gedung Pascasarjana. Walaupun berbagai fasilitas digunakan untuk
kepentingan bersama, mahasiswa Pascasarjana tidak mengalami hambatan untuk mengakses
ke pusat-pusat sarana dan fasilitas tersebut.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Program Studi S2 PKJ untuk mendorong para
mahasiswa dan dosen melakukan interaksi dengan berbagai pihak di luar Program Studi S2
PKJ. Upaya-upaya tersebut antara lain: (1) melakukan studi lapangan, (2) mengikuti seminar,
dan lokakarya. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian dan dedikasi mereka terhadap bidang
Nilai lulus untuk program Magister sekurang-kurangnya B-. Mata kuliah atau
kegiatan akademik yang dapat diperhitungkan sksnya adalah yang memperoleh kesimpulan
lulus seperti yang dimaksud di atas. Kegiatan perkuliahan/akademik yang telah diselesaikan
mahasiswa dan lulus dengan nilai B- atau bahkan dengan nilai lulus lainnya sebelum nilai A
∑kıΝı kıΝı+k2Ν2+…+knΝn
IPK = =
∑kı kı + k2 + … + kn
Kekuatan
Kurikulum dengan pengkhususan pengembangan profesionalisme guru SMK, yang tidak
dimiliki oleh Pascasarjana lain, dapat menjadi kekuatan program studi ini.
Selain memuat matakuliah bidang pendidikan kejuruan, juga tersaji matakuliah pilihan
konsentrasi yang berisi matakuliah bidang murni (non pendidikan). Hal ini dapat menjadi
daya tarik bagi guru SMK.
Matakuliah yang tersaji dalam kurikulum sangat relevan dengan butir-butir sertifikasi guru,
sehingga dapat menjadi daya tarik bagi guru SMK.
Perkuliahan terjadwal selama lima hari kerja, dalam sehari maksimal dua matakuliah, yang
memungkinkan efektivitas pembelajaran.
Penempatan dosen pembimbing tesis selalu relevan dengan bidang keahlian mahasiswa dan
atau judul tesis. Jumlah mahasiswa tiap dosen pembimbing dalam satu angkatan maksimal
dua orang. Dengan demikian memungkinkan efektivitas pembimbingan.
Hampir semua mahasiswa telah mempunyai pengalaman dalam mengajar, sehingga
perkuliahan dapat lebih efektif.
Dimilikinya pedoman penulisan karya ilmiah, kode etik, dan penulisan artikel jurnal, yang
memberi acuan dalam kegiatan ilmiah baik dalam perkuliahan maupun di luar perkuliahan,
sehingga memberi dukungan dalam pengembangan suasana akademik.
Dimikinya kampus yang tenang, suasana yang nyaman, perpustakaan yang megah, menjadi
kekuatan dalam menghidupkan suasana akademik yang baik.
Kelemahan
Terbatasnya jumlah sks yang boleh dialokasikan dalam kurikulum (maksimal 40 sks)
membatasi ditawarkannya beberapa matakuliah lain yang belum dikuasai mahasiswa tetapi
penting, misalnya matakuliah penelitian kualitatif.
Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 62
Sering terjadi putus komunikasi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing tesis,
sehingga penyelesaian tesis terlambat.
Hampir semua mahasiswa dari bidang teknik biasanya berkomunikasi dengan bahasa
gambar dan kurang menggunakan bahasa tulis, sehingga menjadi hambatan dalam
menyusun karya ilmiah atau tesis.
Terkait dengan budaya, yaitu banyak waktu yang diperlukan untuk bertemu dengan
keluarga. Bila ada kesempatan, maka lebih diutamakan untuk bertemu dengan keluarga di
rumah daripada kegiatan kampus.
Peluang
Terkait dengan Undang-undang tentang guru dan dosen, dapat menjadi peluang untuk
menyusun agar kurikulum menjadi relevan dengan kebutuhan tersebut, sehingga dapat
diterapkan secara maksimal.
Kurikulum disusun bekerjasama dengan luar negeri (Thailan), memberi peluang mahasiswa
untuk kuliah di luar negeri begitu juga sebaliknya
Perlu dikembangkan model manajemen pembimbingan tesis yang efektif dan efisen bagi
mahasiswa Program Studi ini.
Pengembangan kerjasama dengan pendidikan kejuruan melalui kunjungan, perkuliahan,
atau dosen tamu untuk memperluas wawasan dan cara berfikir mahasiswa.
Ancaman
Perguruan tinggi yang menyajikan kurikulum dengan jumlah sks yang lebih kecil atau tanpa
penulisan tesis atau dan lulus lebih cepat, dapat mengancam keberadaan program studi.
Adanya perguruan pinggi yang penyelenggaraan perkuliahan dapat dilaksanakan tanpa
mengganggu jam kerja kantor bahkan dapat dirapel atau diringkas, tanpa atau kurang
memperhatikan efektifitasnya. Bila penghargaan di masyarakat sama dapat mengancam
minat masukan mahasiswa.
Perguruan tinggi yang telah ”mapan” yang memiliki suasana akademik yang lebih baik
dapat memberi ancaman perkembangan program studi.
Strategi
Adanya standard nasional yang baru, yang mengikat seluruh penyelenggara pascasarjana
untuk mematuhi standar kurikulum, standard kompetensi yang sama tidak ada alasan bagi
2. Pengelolaan
Anggaran belanja pendidikan pada Program Studi S2 PKJ dikelola secara terpadu
dengan anggaran belanja program studi yang lain di Pascasarjana UM. Pengelolaan
pendanaan di Program Pascasarjana UM didasarkan pada prinsip professional. Artinya,
pengelolaan dan penggunaan dana didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang berlaku.
b. Peralatan Kantor
Ruang pimpinan telah dilengkapi dengan fasilitas meja-kursi tamu, meja-kursi kerja,
telpon, faximile, computer, dan internet yang dapat berfungsi dengan baik. Demikian pula di
ruangan tata usaha umum telah dilengkapi dengan fasilitas meja, kursi, lemari, rak, komputer,
telpon, faximile, mesin ketik manual dan elektronik, white board, TV, filing cabinet, dan
dilengkapi dengan alat tulis menulis yang lengkap.
Dilihat dari kesesuaian dan kecukupan sarana kantor, maka sarana yang dapat
dimanfaatan untuk operasional kantor telah sesuai dan mencukupi. Hal ini baik penanganan
administrasi pendidikan pada tataran nasional maupun internasional atau global.
e. Fasilitas Komputer
Mahasiswa dan dosen pada Program Studi S2 PKJ Pascasarjana UM memiliki akses
yang luas dengan tersediannya fasilitas internet hotspot. Jumlah fasilitas komputer yang
tersedia di laboratorium tidak lagi menjadi kendala, karena hampir setiap mahasiswa Program
Studi S2 PKJ telah menyiapkan diri dengan notebook (laptop). Begitu pula di setiap ruang
kuliah, hall, atau ruang khusus telah tersedia meja, kursi, dan sambungan aliran listrik untuk
bekerja menggunakan notebook. Bahkan di halaman/taman masasiswa dapat bekerja
menggunakan notebook ini. Rental internet/komputer juga tersedia tidak jauh dari Gedung
Program Studi S2 PKJ ini, baik di dalam kampus maupun di luar Kampus UM.
Dengan demikian dilihat dari kesesuaian dan kecukupan fasilitas komputer untuk
kepentingan penyelesaian studi mahasiswa secara umum telah memenuhi.
b. Gedung Perkantoran
Sebagaimana dengan gedung ruang kuliah, gedung perkantoran administrasi umum
juga dimiliki dan dipakai bersama-sama dengan program studi lain. Ruang kantor didesain
sebagaimana kantor administrasi lainnya, yaitu ada tempat pelayanan public, administrasi
c. Gedung Perpustakaan
Gedung perpustakaan yang disediakan untuk mahasiswa Program Studi S2 PKJ adalah
gedung perpustakaan pusat dan gedung perpustakaan Pascasarjana. Gedung perpustakaan
pusat terdiri tiga lantai dengan luas total lantai 5.322 m2, sedang gedung perpustakaan
Pascasarjana bertempat di H1 lantai II dengan luas total lantai 477,5 m2. Gedung
perpustakaan pusat maupun Pascasarjana dilengkapi dengan penerangan dan ventilasi yang
memadai. Begitu pula dilengkapi dengan rak buku, alat pemadam kebakaran, alat
pemeliharaan, dan tempat pelayanan peminjaman buku yang memadai. Perpustakaan pusat
dibuka hari Senin sampai dengan hari Sabtu jam 07.00 – 19.00, kecuali hari Sabtu; sedang
perpustakaan Pascasarjana dibuka hari Senin sampai dengan hari Jumat jam 07.00 – 15.00
WIB.
Dengan demikian dilihat dari kesesuaian dan kecukupan gedung perpustakaan untuk
menunjang Program Studi S2 PKJ secara umum telah memenuhi.
d. Gedung Laboratorium
Laboratorium dan studio yang disediakan untuk perkuliahan Program Studi S2 PKJ
meliputi laboratorium computer di gedung H1 lantai I dengan luas total 116 m2 (96 m2 ruang
computer 20 m2 ruang internet); laboratorium dan studio yang terintegrasi dengan Jurusan
Tenik Sipil denga luas 400 m2; laboratorium yang terintegrasi dengan Jurusan Teknik Elektro
dengan luas 300 m2; serta laboratorium di VEDC Malang.
Dengan demikian dilihat dari kesesuaian dan kecukupan ruang laboratorium dan
studio untuk menunjang Program Studi S2 PKJ secara umum telah memenuhi.
8. Keberlanjutan
Untuk menjamin keberlanjutan penyelenggaraan Pascasarjana UM telah ditempuh
berbagai upaya, yang tidak lain agar jumlah mahasiswa yang biaya sendiri terus mengalami
peningkatan. Upaya yang dimaksud antara lain berupa menjalin kerjasama dengan berbagai
institusi terkait, baik institusi pemerintah maupun swasta. Selain itu perlu terus melakukan
berbagai sosialisasi bahkan promosi kepada masyarakat terutama guru SMK diberbagai
wilayah Indonesia. Tidak kalah penting adalah terus meningkatkan kualitas akademik dan
kualitas layanan kepada masyarakat. Melalui mahasiswa yang ada dan alumni Pascasarjana
cara ini akan dapat efektif. Bagaimanapun calon mahasiswa akan sangat mempertimbangkan
dalam memilih tempat pelajar berdasar kualitas akademik dan pelayanan yang baik.
Upaya yang dilakukan untuk menunjang keberlanjutan terkait sarana dan prasarana
antara lain dengan meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan pada semua
laboratorium program studi di lingkungan Fakultas Teknik UM, meliputi laboratorium
Teknik Sipil, Laboratorium Teknik Mesin, Laboratorium Teknik Elektro, dan Laboratorium
Teknik Industri. Begitu pula kerjasama dengan laboratorium pada bidang yang relevan
dengan institusi lain, yaitu di Paliteknik Negeri Malang dan VEDC Malang. Hal ini
Kelemahan
Pencairan dana dari pemerintah termasuk untuk beasiswa dan honorarium dosen yang diatur
melalui one-gate system sering terlambat, sehingga menjadi sedikit kendala terutama bagi
mahasiswa.
Banyaknya matakuliah pilihan konsentrasi menyebabkan jumlah dosen lebih banyak,
sehingga kurang efisien.
Tidak tersedia asrama khusus bagi mahasiswa Pascasarjana, yang memerlukan pola dan
peralatan belajar berbeda dengan mahasiswa S1, sehingga perolehan belajar menjadi kurang
maksimal.
Peluang
Ancaman
Aturan pemerintah tentang sistem keuangan yang sangat ketat sering kali menyulitkan
pengaturan fleksibilitas kegiatan.
Adanya PTS yang menawarkan sarana dan prasarana perkuliahan yang menggiurkan,
misalnya disediakan asrama khusus, dijemput bus, kuliah hanya Sabtu-Minggu, tidak perlu
meninggalkan pekerjaan selama mengikuti kuliah, dan cepat lulus. Hal ini dapat menjadi
ancaman bagi Program Studi.
Strategi
Pengalaman menyelenggarakan pascasarjana sejak tahun 1978 pascasarjana UM sudah
terbiasa dengan sistem keuangan negara yang bervariasi termasuk perubahan sistem
keungan yang sangat ketat saat ini, akan sangat mudah diantisipasi implementasinya.
Kenyataan ini merupakan tantangan yang harus dijadikan obsebsi agar prodi selalu
meningkatkan sarana dan prasarana dan pelayanan yang maksimal pada calon mahasiswa
dan masyarakat akademik.
b. Relevansi
Secara kualitas, penelitian yang dihasilkan oleh Program Studi S2 PKJ memiliki
sejumlah karakteristik sebagai berikut (a) permasalahan yang diangkat oleh mahasiswa dalam
penelitiannya bersifat mutakhir, (b) permasalahannya senantiasa mengacu pada ruang lingkup
ilmu PKJ, (c) hasil yang diperoleh melalui ujian tesis oleh sebagian mahasiswa berada di
pada kategori memuaskan, dan (d) daya publisitas hasil penelitian tesis dinyatakan cukup
tinggi, (e) karyanya banyak dikutip oleh para peneliti di bidang pendidikan kejuruan.
Penelitian yang dihasilkan oleh Program S2 PKJ Pascasarjana UM memiliki nilai
relevansi yang relatif tinggi, jika dilihat dari (a) sasaran dan tujuan dari Program S2 PKJ, (b)
pendekatan, metode, teori, dan substansi penelitian, (c) kebutuhan masyarakat, dan (d)
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni
.
c. Kualitas
Dosen Program S2 PKJ, sebagian bergelar doktor dan magister baik lulusan luar
negeri maupun dalam negeri, dan sebagian sudah menjadi guru besar sehingga penelitian-
penelitian mereka memiliki kualitas yang memadai. Hal itu dapat dilihat dari (a) penggunaan
pendekatan penelitian yang mutahir, (b) penggunaan metode penelitian yang mutahir, (c)
sebagian di antara mereka mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal nasional yang
terakreditasi, (d) pada penelitian-penelitian itu banyak pemikiran dan atau karya orisinil.
Penelitian banyak menggunakan pendekatan dan pemikiran baru, hasilnya sebagian
dipublikasikan dalam jurnal nasional. Selain itu banyak artikel publikasi yang masuk pada
indeksitasi.
d. Produktivitas
Dilihat dari sisi kuantitas, jumlah hasil penelitian dosen-dosen Program S2 PKJ dapat
dikatakan kurang, untuk jelasnya dapat dilihat pada curriculum vitae setiap dosen (data
2 Tesis
Orisinalitas, kualitas, dan waktu penyelesaian tesis Program Studi S2 PKJ dipaparkan
sebagai berikut.
a. Orisinalitas
Keaslian atau orisinalitas tesis lulusan dapat dijamin. Jaminan tersebut didasari oleh
proses penyusunan tesis harus melalui beberapa tahapan, yang masing-masing tahapan dapat
dikatakan sebagai filter. Tujuan diadakannya tahapan adalah untuk filtrasi kualitas maupun
orisinalitas tesis. Tahapan itu diantaranya adalah tahap, (a) pengusulan topik, ide, dan judul
tesis; (b) penentuan pembimbing yang sesuai dengan kompetensinya; (c) proses
pembimbingan proposal tesis; (d) seminar proposal tesis; dan (e) penyusunan tesis yang tetap
dalam pengawasan pembimbing dan lembaga.
c. Waktu Penyelesaian
Kecepatan waktu penyelesaian penyusunan tesis mencerminkan ketepatan lulus dari
waktu yang ditentukan. Sebanyak 91% lulusan PKJ tidak melebihi batas waktu kelulusan.
Rata-rata mahasiswa S2 PKJ lulus dalam waktu 22 bulan.
Kelemahan
Ada beberapa dosen terkendala kesibukan melaksanakan tugas administrasi, kesibukan di
luar kampus, atau alasan kesehatan.
Peluang
Memberi dorongan kepada dosen untuk akti dalam kegiatan penelitian, pengabdian pada
masyarakat, dan publikasi ilmiah, melalui penyediaan dana dan fasilitas.
Memberi dorongan kepada mahasiswa untuk mempublikasikan tesisnya pada jurnal ilmiah.
Ancaman
Karena kegiatan ini merupakan sarana promosi dan citra perguruan tinggi, bila tidak ada
dorongan dan ditangani dengan baik akan menjadi ancaman menurunnya citra perguruan
tinggi.
Peluang Ancaman
Melalui penjaminan mutu, memberi Rendahnya motivasi pencapaian
peluang secara bertahap rumusan visi, terhadap rumusan integritas, visi,
misi, sasaran, dan tujuan program misi, dan tujuan program studi dapat
studi semakin dijiwai. menjadi ancaman menurunnya citra
Tuntutan bagi dosen untuk dan tidak populernya program studi.
berpendidikan S2 sebidang, begitu
dengan tugas yang jelas, meliputi sistem informasi baik pada percepatan
Peluang Ancaman
Tuntutan dari kepakaran atau pekerjaan
Benchmark pengelolaan program studi
tambahan dari luar program studi
yang relevan pada pascasarjana yang
menyebabkan koordinator program
telah mapan, baik pada perguruan
studi dan dosen tidak ditempat. Hal ini
tinggi di dalam maupun di luar negeri.
bila sering terjadi dapat dapat
Masih terbuka peluang untuk
menyebabkan jalannya organisasi
Peluang Ancaman
Program sertifikasi guru khususnya SMK, Adanya program studi serupa atau yang
mendorong guru untuk mendapatkan menawarkan kemudahan di berbagai hal
kualifikasi pendidikan tingkat magister, dan atau kurang memperhatikan standar
adalah peluang untuk meningkatkan kualitas, dapat menjadi ancaman
kualitas dan layanan dalam pendidikan. kelangsungan Program Studi.
Peningkatan kesadaran individu untuk Masyarakat semakin sadar akan nilai
menempuh pendidikan lebih tinggi sesuai tambah setelah mengikuti Program
keahlian merupakan kesempatan untuk Studi S2 PKJ, bila tidak bisa
menangkap peluang menyiapkan
ditunjukkan dengan signifikan dapat
pendidikan yang baik.
menjadi ancaman terhadap minat calon
Diperlukan studi pelacakan dan
mahasiswa.
pengefektivan peran alumni dalam
upaya peningkatan mutu lulusan.
Peluang Ancaman
Terkait dengan Undang-undang Perguruan tinggi yang menyajikan
tentang guru dan dosen, dapat menjadi kurikulum dengan jumlah sks yang
peluang untuk menyusun agar lebih kecil atau tanpa penulisan tesis
kurikulum menjadi relevan dengan atau dan lulus lebih cepat, dapat
kebutuhan tersebut, sehingga dapat mengancam keberadaan program studi.
diterapkan secara maksimal. Adanya perguruan pinggi yang
Kurikulum disusun bekerjasama penyelenggaraan perkuliahan dapat
dengan luar negeri (Thailan), memberi dilaksanakan tanpa mengganggu jam
peluang mahasiswa untuk kuliah di kerja kantor bahkan dapat dirapel atau
luar negeri begitu juga sebaliknya diringkas, tanpa atau kurang
Perlu dikembangkan model manajemen memperhatikan efektifitasnya. Bila
pembimbingan tesis yang efektif dan penghargaan di masyarakat sama dapat
efisen bagi mahasiswa Program Studi mengancam minat masukan
ini. mahasiswa.
Pengembangan kerjasama dengan Perguruan tinggi yang telah ”mapan”
pendidikan kejuruan melalui yang memiliki suasana akademik yang
kunjungan, perkuliahan, atau dosen lebih baik dapat memberi ancaman
tamu untuk memperluas wawasan dan perkembangan program studi.
cara berfikir mahasiswa. .
Peluang Ancaman
Meningkatkan sosialisasi Program Aturan pemerintah tentang sistem
Studi dan kerja sama dengan berbagai keuangan yang sangat ketat sering kali
lembaga yang relevan untuk menyulitkan pengaturan fleksibilitas
meningkatkan kuantitas input, sehingga kegiatan.
dapat meningkatkan peluang masuknya Adanya PTS yang menawarkan sarana
dana pada Pascasarjana UM dan prasarana perkuliahan yang
Perlu penyediaan asrama khusus bagi menggiurkan, misalnya disediakan
mahasiswa Pascasarjana yang berasal asrama khusus, dijemput bus, kuliah
dari luar Malang. hanya Sabtu-Minggu, tidak perlu
Peluang Ancaman
Memberi dorongan kepada dosen untuk Karena kegiatan ini merupakan
akti dalam kegiatan penelitian, pengabdian sarana promosi dan citra perguruan
pada masyarakat, dan publikasi ilmiah, tinggi, bila tidak ada dorongan dan
melalui penyediaan dana dan fasilitas. ditangani dengan baik akan menjadi
Memberi dorongan kepada mahasiswa ancaman menurunnya citra
untuk mempublikasikan tesisnya pada perguruan tinggi.
jurnal ilmiah. .
.
Komponen Input
Visi-misi-tujuan-sasaran Program Studi S2 PKJ cukup realistik dengan pencapaian
target yang jelas dan terukur. Visi dan misi tersebut menjadi pijakan dalam menentukan
kompetensi yang harus dimiliki lulusan dan pada akhirnya menjadi dasar pengembangan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Sumber daya manusia Program Studi S2 PKJ sangat memadai dengan kualifikasi
pendidikan berijazah doktor dan memiliki sertifikat pendidik (dosen professional 100%).
Sebagian besar (65,4%) dosen dengan jabatan akademik Lektor Kepala merupakan dosen
pro-duktif dan berpeluang untuk mencapai pangkat guru besar. Sedangkan sebanyak 5
(19,2%) orang dosen dengan jabatan akademik sebagai Guru Besar. Berikutnya sebanyak 4
orang masih Lektor (14,4 %). Sumber daya manusia Program Studi S2 PKJ merupakan dosen
pada jenjang S1 dan berpeluang untuk mengembangkan diri secara optimal melalui penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang didukung oleh Fakultas Teknik yang membawahi
Program Studi S2 PKJ secara akademik.
Program Studi S2 PKJ memiliki peluang yang sangat baik dalam komponen input,
salah satu penyelenggara Program Studi S2 PKJ dan kebijakan pemerintah khususnya
Kemendikbud dan Dikti yang menetapkan dosen untuk melakukan studi lanjut yang sesuai
dengan pendidikan sebelumnya. Kekuatan dan peluang tersebut yang dimiliki Program Studi
S2 PKJ menjadikan Program Studi ini memiliki daya tarik yang tinggi dan dapat menjadi
rujukan perkembangan pendidikan, khususnya Pendidikan Kejuruan. Namun demikian,
Program Studi S2 PKJ memiliki kelemahan, yakni banyak sedikitnya animo calon mahasiswa
bergatung pada penyediaan beasiswa oleh pemerintah/instansi pengirim.
Komponen Proses
Pengelolaan Program Studi S2 PKJ sudah dilakukan dengan baik yang ditandai
dengan penerapan kepemimpinan kolegial-reflektif serta didukung oleh tata pamong yang
jelas dan akuntabel. Koordinasi dengan Pascasarjana dan Fakultas Teknik berjalan dengan
baik. Pembagian tugas mengajar dosen dikoordinasikan dengan semua Ketua Jurusan, Wadek
REFERENSI: Sumber-sumber utama yang digunakan dalam proses dan pelaporan evaluasi-
diri
Sumber informasi, antara lain: Statuta, Renstra, laporan tahunan, buku pedoman
pengembangan kurikulum, kebijakan pimpinan, kebijakan-kebijakan mengenai pembelajaran,
pedoman evaluasi hasil pembelajaran, pedoman pembelajaran, hasil pengamatan, laporan
tahunan, peraturan akademik yang berlaku, laporan wisuda tahunan/tengah tahunan,
peraturan perundangundangan yang terkait.