Anda di halaman 1dari 95

LAPORAN

EVALUASI DIRI
PROGRAM MAGISTER
PENDIDIKAN KEJURUAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JL. SEMARANG NO. 5 MALANG
2013

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 1


PENYUSUNAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KEJURUAN PASCASARJANA UM 2013

Awal mula disusunnya Evalusi Diri dan Portofolio Program Studi ini adalah instruksi
Rektor Universitas Negeri Malang melalui Pembantu Rektor I UM yang kemudian
ditindaklanjuti dalam rapat koordinasi oleh Direktur Pascasarjana dan oleh Dekan Fakultas
Teknik Universitas Negeri Malang. Dalam menyusun Evaluasi Diri ini Koordinator Program
Studi S2 Pendidikan kejuruan melibatkan hampir semua dosen Program Studi. Koordinatot
Program Studi menyusun draf awal semua komponen Evaluasi Diri. Masing-masing dosen
kemudian diminta untuk mencermati draf untuk satu atau dua komponen Evaluasi Diri,
dengan menambah, mengoreksi, atau melengkapi, termasuk menyediakan dokumen lampiran
yang diperlukan. Pembagian tugas kepada dosen Program Studi dan pengumpulan hasil
koreksi draf dan pengumpulam semua dokumen terkait dilaksanakan oleh dosen Program
Studi. Draf yang telah dikoreksi kemudian dikompilasi lagi oleh Koordinator Program Studi
untuk dijadikan bahan revisi Evaluasi Diri. Setelah direvisi, draf tersebut dikirimkan lagi
kepada setiap dosen Program Studi untuk dicermati dan diberi masukan sebagai bahan revisi
terakhir.
Bantuan administrastif diberikan oleh pegawai administrasi dalam bentuk bantuan
informasi masalah administrasi, bantuan dalam fasilitas komputer, printing, foto-copy, dan
penjilidan.
Karena kesibukan mereka, tidak semua dosen bisa memberikan masukan untuk
perbaikan Evaluasi Diri, namun masukan dari sebagian besar dosen sudah sagat membantu
hingga penyelesaian Evaluasi Diri Program Studi.
Terimakasih kepada semua dosen dan tenaga pendukung yang telah banyak
membantu penyelesaian Evaluasi Diri ini.

Malang, Desember 2013


Koordinator Program Studi Pendidikan kejuruan
Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Prof. Dr. Haris Anwar Syafrudie

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 2


DAFTAR ISI

JUDUL LAPORAN ................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3
RANGKUMAN EKSEKUTIF .................................................................................. 4
SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA ............................ 12

BAB I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN:


A. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran .......................................................................... 13
B. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu,
dan Sistem Informasi ......................................................................................... 17
C. Mahasiswa dan Lulusan ...................................................................................... 29
D. Sumber Daya Manusia ........................................................................................ 39
E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik ............................................ 45
F. Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana ................................................................... 64
G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama ............ 73

BAB II ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI SECARA KESELURUHAN ...... 79


1. ANALISIS ANTAR KOMPONEN ....................................................................... 79
2. STRATEGI DAN PENGEMBANGAN ................................................................ 91

REFERENSI: Sumber-sumber utama yang digunakan dalam proses dan pelaporan evaluasi-
diri
.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 3


RANGKUMAN ANALISIS SWOT
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN KEJURUAN PASCASARJANA UM 2013

Bagian ini menyajikan ringkasan hasil analisis SWOT yang meliputi kekuatan (strengths) dan
kelemahan (weaknesses) internal bidang studi, dan peluang (opportunities) serta ancaman
(threaths) yang berada di luar program studi yang harus direspon oleh Program Studi S2
Pendidikan Kejuruan (PKJ).

KEKUATAN (Strengths) Internal Program Studi


 Dirumuskannya, visi, misi, sasaran, dan tujuan program studi yang jelas akan memberikan
arah dan pedoman dalam semua kegiatan baik bagi dosen, tenaga pendukung, maupun
mahasiswa, serta memberi motivasi untuk mencapainya.
 Spesifikasi program studi akan memberikan kekuatan kesesuaian spesifikasi dan minat
mahasiswa.
 Tatakelola Program Studi S2 PKJ diatur secara jelas, secara administratif di bawah
Pascasarjana secara akademis di bawah Fakultas Teknik.
 Tugas koordinator program studi secara spesifik mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan
pada Program Studi S2 PKJ saja, sehingga lebih terfocus.
 Adanya struktur organisasi yang kuat dengan tugas yang jelas, meliputi direktur
pascasarjana, koordinator program studi, tenaga pendukung, dan dosen.
 Adanya kualifikasi terbaik, meliputi pimpinan pascasarjana, pimpinan program studi,
tenaga pendukung, dan dosen pada bidangnya.
 Telah ada Unit Penjaminan Mutu ditingkat universitas dan tingkat pascasarjana.
 Secara bertahap telah melaksanakan penjaminan (internal) terhadap kegiatan di tingkat
pascasarjana dan program studi dan melaporkan hasil temuannya untuk perbaikan.
 Terkait dengan aspek manajemen, telah tersedia jaringan komputer yang dikendalikan di
pusat TIK UM.
 Terkait dengan aspek akademik, telah tersedia fasilitas internet hampir disemua tempat
dapat diakses di UM yang dapat dimanfaatkan mahasiswa antara lain di Pascasarjana,
perpustakaan, semua fakultas, dan semua jurusan.
 Tersedia beberapa penerbit jurnal terakreditasi di UM yang dapat diakses, sebagai sumber
informasi penelitian terkini dan ajang publikasi ilmiah.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 4


 Setiap mahasiswa telah melengkapi diri dengan laptop, sehingga memudahkan untuk
mengakses informasi, baik dalam perkuliahan maupun penyusunan tesis.
 Tingkat keketatan seleksi yang tinggi menjamin diperolehnya mahasiswa yang berkualitas,
yang memungkinkan mendapatkan kelancaran dalam mengikuti perkuliahan dan memiliki
prestasi yang baik saat lulus.
 Asal mahasiswa yang berbeda-beda akan membawa budaya dan pengalaman yang
berbeda-beda pula, merupakan informasi yang menarik dan kekuatan dalam pemecahan
berbagai masalah.
 Sebaran asal mahasiswa yang bervariasi dapat memberikan dukungan dalam
mempopulerkan Program Studi.
 Sebagian besar dosen berusia muda, sehingga penuh semangat dan berpotensi untuk
berkembang dimasa yang akan datang.
 Kualifikasi dosen baik dari segi pendidikan, pengalaman, dan kepangkatan memberi
kekuatan sangat mendukung kompetensi pada Program Studi.
 Kurikulum dengan pengkhususan pengembangan profesionalisme guru SMK, yang tidak
dimiliki oleh Pascasarjana lain, dapat menjadi kekuatan program studi ini.
 Selain memuat matakuliah bidang pendidikan kejuruan, juga tersaji matakuliah pilihan
konsentrasi yang berisi matakuliah bidang murni (non pendidikan). Hal ini dapat menjadi
daya tarik bagi guru SMK.
 Matakuliah yang tersaji dalam kurikulum sangat relevan dengan butir-butir sertifikasi
guru, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi guru SMK.
 Perkuliahan terjadwal selama lima hari kerja, dalam sehari maksimal dua matakuliah, yang
memungkinkan efektivitas pembelajaran.
 Penempatan dosen pembimbing tesis selalu relevan dengan bidang keahlian mahasiswa
dan atau judul tesis. Jumlah mahasiswa tiap dosen pembimbing dalam satu angkatan
maksimal dua orang. Dengan demikian memungkinkan efektivitas pembimbingan.
 Hampir semua mahasiswa telah mempunyai pengalaman dalam mengajar, sehingga
perkuliahan dapat lebih efektif.
 Dimilikinya pedoman penulisan karya ilmiah, kode etik, dan penulisan artikel jurnal, yang
memberi acuan dalam kegiatan ilmiah baik dalam perkuliahan maupun di luar
perkuliahan, sehingga memberi dukungan dalam pengembangan suasana akademik.
 Dimikinya kampus yang tenang, suasana yang nyaman, perpustakaan yang megah,
menjadi kekuatan dalam menghidupkan suasana akademik yang baik.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 5


 Adanya jaminan dana operasional Program Studi yang mencukupi baik bersumber dari
SPP, BPP, DPP, maupun beasiswa.
 Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, tenaga pendukung, dan administrasi umum
dilakukan secara terpusat, dari sisi pendanaan akan lebih efisien.
 Sarana dan prasarana yang disediakan oleh Pascasarjana digunakan secara bersama-sama
dengan Program Studi lain, sehingga lebih efisien. Hal ini baik ruang kuliah, perkantoran,
perpustaka-an, komputer, internet, dan media belajar. Keberadaan sarana dan prasarana
sangat memadai, menjadi kekuatan bagi Program Studi dalam kegiatan belajar-mengajar.
 Kenyamanan Kota Malang, tersedia tempat tinggal, dan beaya hidup yang murah, dapat
menjadi daya tarik calon mahasiswa.
 Beberapa perguruan tinggi bidang teknik dan SMK ada di tempat ini, dapat mendukung
kualitas pembelajaran di Program Studi ini.
 Tersedia dosen dengan SDM yang baik dalam kegiatan penelitian, pengabdian pada
masyarakat dan publikasi ilmiah.
 Tersedia dosen pembimbing yang berkualitas untuk membantu penyelesaian tesis
mahasiswa.
 Tersedia beberapa penerbit jurnal terakreditasi di lingkungan UM yang dapat
dimanfaatkan sebagai ajang publikasi ilmiah.
 Tersedia pedoman penulisan karya ilmiah dan menulis artikel ilmiah yang sudah dikenal
masyarakat kampus di Malang.

KELEMAHAN (weaknesses) Internal Program Studi


 Kurang dijiwainya rumusan visi, misi, sasaran, dan tujuan program studi baik oleh dosen,
tenaga pendukung, maupun mahasiswa. Hal ini terlihat dari kurangnya semangat untuk
ikut mengembangkan dan mempopulerkan program studi.
 Penetapan dosen pembimbing yang benar-benar mempunyai keahlian sesuai dengan judul
tesis dan profesional adalah sulit. Hal ini merupakan kelemahan dalam pengelolaan
program studi.
 Unit penjaminan mutu masih bersifat administratif.
 Diperlukan dukungan dana yang besar untuk kelancaran dan pengembangan sistem
informasi baik pada percepatan akses maupun update informasi

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 6


 Masalah adaptasi dengan lingkungan belajar, adaptasi sebagai mahasiswa, masalah
kesehatan, keluarga, dan keterlambatan cairnya beasiswa seringkali dapat mengganggu
kelancaran studi.
 Belum ada studi yang bisa menunjukkan secara tepat dan menyeluruh perkembangan atau
sumbangan di masyarakat setelah lulus mengikuti Program Studi S2 PKJ.
 Beberapa dosen sebagai konsultan di Jakarta, menyebabkan waktu yang tersedia untuk
kegiatan bimbingan tesis mahasiswa menjadi terbatas.
 Adanya dosen yang mempunyai karakter “luar biasa” menyebabkan kurang lancarnya
komunikasi antara dosen dan mahasiswa dan sering menimbulkan konflik psikologis.
 Kurangnya perhatian dosen untuk berpartisipasi dalam “mempopulerkan” Program Studi.
 Beberapa matakuliah pilihan konsentrasi masih dibina oleh dosen yang bergelar magister
(S2).
 Jumlah dosen yang terlalu banyak, karena terkait dengan matakuliah pilihan konsentrasi,
sehingga kurang efisien.
 Terbatasnya jumlah sks yang boleh dialokasikan dalam kurikulum (maksimal 40 sks)
membatasi ditawarkannya beberapa matakuliah lain yang belum dikuasai mahasiswa tetapi
penting, misalnya matakuliah penelitian kualitatif.
 Sering terjadi putus komunikasi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing tesis,
sehingga penyelesaian tesis terlambat.
 Hampir semua mahasiswa dari bidang teknik biasanya berkomunikasi dengan bahasa
gambar dan kurang menggunakan bahasa tulis, sehingga menjadi hambatan dalam
menyusun karya ilmiah atau tesis.
 Terkait dengan budaya, yaitu banyak waktu yang diperlukan untuk bertemu dengan
keluarga. Bila ada kesempatan, maka lebih diutamakan untuk bertemu dengan keluarga di
rumah daripada kegiatan kampus.
 Pencairan dana dari pemerintah termasuk untuk beasiswa dan honorarium dosen yang
diatur melalui one-gate system sering terlambat, sehingga menjadi sedikit kendala
terutama bagi mahasiswa.
 Banyaknya matakuliah pilihan konsentrasi menyebabkan jumlah dosen lebih banyak,
sehingga kurang efisien.
 Tidak tersedia asrama khusus bagi mahasiswa Pascasarjana, yang memerlukan pola dan
peralatan belajar berbeda dengan mahasiswa S1, sehingga perolehan belajar menjadi
kurang maksimal.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 7


 Ada beberapa dosen terkendala kesibukan melaksanakan tugas administrasi, kesibukan di
luar kampus, atau alasan kesehatan.

PELUANG (opportunities) Internal Program Studi


 Melalui penjaminan mutu, memberi peluang secara bertahap rumusan visi, misi, sasaran,
dan tujuan program studi semakin dijiwai.
 Tuntutan bagi dosen untuk berpendidikan S2 sebidang, begitu juga tuntutan guru-guru
sekolah kejuruan dan praktisi untuk meningkatkan kualitasnya, memberi peluang
melaksanakan visi dan misi program studi dengan baik.
 Terbukanya kemitraan baik dari dalam maupun luar negeri, memberi peluang
melaksanakan visi dan misi program studi dengan baik.
 Benchmark pengelolaan program studi yang relevan pada pascasarjana yang telah mapan,
baik pada perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri.
 Masih terbuka peluang untuk mengembangkan kerjasama kelembagaan dengan lembaga
pendidikan tinggi dalam kegiatan perkuliahan dan pengembangan kurikulum.
 Masih terbuka peluang untuk melakukan kerjasama dengan instansi lain dalam
peningkatan SDM bidang pendidikan kejuruan, baik dari dalam maupun luar negeri.
 Penerapan penjaminan mutu internal tidak hanya secara administratif tetapi juga secara
subtansi akademik.
 Penerapan penjaminan mutu ekternal oleh masyarakat pemakai, BAN PT, atau ISO secara
bertahap.
 Pemanfaatan sistem informasi memberi peluang lebih luas, kecuali untuk proses KRS dan
KHS juga untuk pencatatan kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen, proses perkuliahan,
evaluasi, dan bimbingan tesis.
 Program sertifikasi guru khususnya SMK, mendorong guru untuk mendapatkan kualifikasi
pendidikan tingkat magister, adalah peluang untuk meningkatkan kualitas dan layanan
dalam pendidikan.
 Peningkatan kesadaran individu untuk menempuh pendidikan lebih tinggi sesuai keahlian
merupakan kesempatan untuk menangkap peluang menyiapkan pendidikan yang baik.
 Diperlukan studi pelacakan dan pengefektivan peran alumni dalam upaya peningkatan
mutu lulusan.
 Tawaran penelitian dan penulisan buku hasil penelitian memberi peluang bagi dosen untuk
meningkatkan professionalisme.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 8


 Bila dapat mengatur dengan baik bagi dosen yang menjadi praktisi relevan dengan
keahliannya (tenaga konsultan, pelaksana) memberi peluang untuk meningkatkan
professionalisme
 Terkait dengan Undang-undang tentang guru dan dosen, dapat menjadi peluang untuk
menyusun agar kurikulum menjadi relevan dengan kebutuhan tersebut, sehingga dapat
diterapkan secara maksimal.
 Kurikulum disusun bekerjasama dengan luar negeri (Thailan), memberi peluang
mahasiswa untuk kuliah di luar negeri begitu juga sebaliknya
 Perlu dikembangkan model manajemen pembimbingan tesis yang efektif dan efisen bagi
mahasiswa Program Studi ini.
Pengembangan kerjasama dengan pendidikan kejuruan melalui kunjungan, perkuliahan, atau
dosen tamu untuk memperluas wawasan dan cara berfikir mahasiswa.
 Meningkatkan sosialisasi Program Studi dan kerja sama dengan berbagai lembaga yang
relevan untuk meningkatkan kuantitas input, sehingga dapat meningkatkan peluang
masuknya dana pada Pascasarjana UM
 Perlu penyediaan asrama khusus bagi mahasiswa Pascasarjana yang berasal dari luar
Malang.
 Perlu penyediaan sarana dan prasarana yang tidak formal, namun dapat menciptakan
suasana akademik yang lebih baik.
 Memberi dorongan kepada dosen untuk akti dalam kegiatan penelitian, pengabdian pada
masyarakat, dan publikasi ilmiah, melalui penyediaan dana dan fasilitas.
 Memberi dorongan kepada mahasiswa untuk mempublikasikan tesisnya pada jurnal
ilmiah.

ANCAMAN (threaths) Internal Program Studi


 Rendahnya motivasi pencapaian terhadap rumusan integritas, visi, misi, dan tujuan
program studi dapat menjadi ancaman menurunnya citra dan tidak populernya program
studi.
 Tuntutan dari kepakaran atau pekerjaan tambahan dari luar program studi menyebabkan
koordinator program studi dan dosen tidak ditempat. Hal ini bila sering terjadi dapat dapat
menyebabkan jalannya organisasi kurang lancar.
 Persaingan antar pascasarjana pada perguruan tinggi yang telah mapan, menuntut
dikembangkan good govermence di program studi ini. Bila tidak segera dilakukan dapat
menjadi ancaman bagi program studi.
Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 9
 Terkait dengan semakin sedikitnya alokasi beasiswa, pendeknya masa studi, dan hukuman
bila tidak lulus tepat waktu, dapat menjadi ancaman berkurangnya minat mahasiswa.
 Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kualitas dan relevansi lulusan daripada
sekedar ijasah, sehingga bila kualitas lulusan tidak ditingkatkan sesuai tuntutan, maka
lambat laun akan ditinggalkan masyarakat.
 Perkembangan sistem informasi terkini menyebabkan para pihak tertinggal dengan
lembaga atau perguruan tinggi lain sehingga menjadi ancaman citra perguruan tinggi.
 Biaya operasional pemanfaatan sistem informasi semakin besar yang dapat menjadi
ancaman kenaikan SPP mahasiswa.
 Adanya program studi serupa atau yang menawarkan kemudahan di berbagai hal dan atau
kurang memperhatikan standar kualitas, dapat menjadi ancaman kelangsungan Program
Studi.
 Masyarakat semakin sadar akan nilai tambah setelah mengikuti Program Studi S2 PKJ,
bila tidak bisa ditunjukkan dengan signifikan dapat menjadi ancaman terhadap minat calon
mahasiswa.
 Dari kelemahan-kelemahan pada sumber daya manusia yang telah dipaparkan bila tidak
segera diatasi, dapat mengacam perkembangan Program Studi.
 Perguruan tinggi yang menyajikan kurikulum dengan jumlah sks yang lebih kecil atau
tanpa penulisan tesis atau dan lulus lebih cepat, dapat mengancam keberadaan program
studi.
 Adanya perguruan pinggi yang penyelenggaraan perkuliahan dapat dilaksanakan tanpa
mengganggu jam kerja kantor bahkan dapat dirapel atau diringkas, tanpa atau kurang
memperhatikan efektifitasnya. Bila penghargaan di masyarakat sama dapat mengancam
minat masukan mahasiswa.
 Perguruan tinggi yang telah ”mapan” yang memiliki suasana akademik yang lebih baik
dapat memberi ancaman perkembangan program studi.
 Aturan pemerintah tentang sistem keuangan yang sangat ketat sering kali menyulitkan
pengaturan fleksibilitas kegiatan.
 Adanya PTS yang menawarkan sarana dan prasarana perkuliahan yang menggiurkan,
misalnya disediakan asrama khusus, dijemput bus, kuliah hanya Sabtu-Minggu, tidak perlu
meninggalkan pekerjaan selama mengikuti kuliah, dan cepat lulus. Hal ini dapat menjadi
ancaman bagi Program Studi.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 10


 Karena kegiatan ini merupakan sarana promosi dan citra perguruan tinggi, bila tidak ada
dorongan dan ditangani dengan baik akan menjadi ancaman menurunnya citra perguruan
tinggi.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 11


TIM PENYUSUN

PORTOFOLIO DAN EVALUASI DIRI


PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENDIDIKAN KEJURUAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Pengarah Tingkat Prof. Dr. Suparno Rektor UM


Universitas
Pengarah Akademis Prof. Dr. Hendyat Sutopo, M.Pd. Warek Bidang Akademik UM
Pengarah Tingkat Prof. Dr. I. Nyoman Sudana Degeng, Direktur PASCASARJANA UM
Fakultas dan M.Pd.
PASCASARJANA Prof. Dr. Haris Anwar Syafrudie Koordinator Program Studi
PENDIDIKAN KEJURUAN
Dr. Waras, M.Pd. Dekan Fakultas Teknik
Koordinator Tim Dr. Hary Suswanto, M.T. Dosen Program Studi Pendidikan
Sekretaris Tim Dr. Ahmad Dardiri kejuruan
Tenaga Pendukung Dra. Anik Isnaini Kasubag TU Pascasarjana
Tim Penyusun Dr. Dwi Agus Sudjimat, M.Pd. Dosen Program Studi Pendidikan
Dr. Tri Atmadji Sutikno, M.Pd. kejuruan
Dr. Tuwoso
Dr. Hakkun Elmunsyah, M.T
Dr. Mazarina Devi
Dr. Muladi

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 12


BAB I
DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN


Visi Program Studi
Terwujudnya program studi yang unggul dan menjadi rujukan dalam penyelenggaraan
pendidikan magister bidang pendidikan kejuruan ditingkat nasional maupun internasional.

Misi Program Studi


1. Menyelenggarakan pendidikan pascasarjana untuk menghasilkan tenaga pengembang
dalam bidang pendidikan kejuruan.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu untuk menghasilkan karya
akademik yang unggul dan menjadi rujukan dalam bidang pendidikan kejuruan.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan hasil penelitian
dan pengembangan, berorientasi pada pemberdayaan untuk meningkatkan keunggulan
dan produktifitas masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola Program Studi S2 PKJ yang akuntabel dan transparan
menjamin terwujudnya layanan prima.
5. Memberdayakan semua potensi untuk meningkatkan kualitas dan kinerja Program Studi
S2 PKJ.

Tujuan Program Studi


1. Menghasilkan lulusan yang cerdas, kompetitif, mandiri dan profesional sebagai
pengembang dan atau praktisi dalam bidang pendidikan kejuruan bertaraf internasional.
2. Mewujudkan penelitian dan karya ilmiah yang kreatif, inovatif, unggul dan menjadi
rujukan dalam bidang pendidikan kejuruan.
3. Mewujudkan masyarakat yang berdaya dalam penguasaan dan penerapan teknologi
untuk meningkatkan keunggulan dan produktivitas.
4. Mewujudkan sistem manajemen dan tata kelola program studi yang akuntabel,
transparan, menjamin pertumbuhan kualitas, dan terwujudnya layanan prima.
5. Mewujudkan unit-unit layanan dan pengembangan melalui optimalisasi dan
pemberdayaan potensi dan sumberdaya untuk meningkatkan kualitas kegiatan tridharma.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 13


Sasaran Program Studi
Sasaran dan Strategi Pencapaian tujuan Prodi S2 PKJ diuraikan sebagai berikut.

Tujuan 1:
Menghasilkan lulusan yang cerdas, kompetitif, mandiri dan profesional sebagai
pengembang dan atau praktisi dalam bidang pendidikan kejuruan berstandar
internasional .

Sasaran Strategi

 Peningkatan relevansi kurikulum  Meningkatkan kualitas proses per-


dan kualitas pembelajaran. kuliahan dengan mewajibkan setiap
dosen untuk membuat RPS (Rencana
Perkuliahan Semester), diktat/hand
out, dan melaksanakan semua aturan
akademik.

 Mengefektifkan hasil monev Gugus


Penjaminan Mutu untuk peningkatan
mutu pembelajaran.

 Mengefektifkan pelaksanaan
pengawasan dan penjaminan mutu
secara terprogram melalui internal
quality assurance, evaluasi diri, dan
sistem monitoring dan evaluasi.

 Meningkatkan dan mendayagunakan


teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) untuk menunjang inovasi
pembelajran.

 Peningkatan kualitas pendidik dan  Mendorong dan memfasilitasi dosen


tenaga kependidikan melalui pada kegiatan akademik dengan
kegiatan ilmiah di dalam negeri dan perguruan tinggi lain di dalam dan
luar negeri. luar negeri.

Tujuan 2:
Mewujudkan penelitian dan karya ilmiah yang kreatif dan inovatif yang unggul dan
menjadi rujukan dalam bidang pendidikan kejuruan.

Sasaran Strategi

 Peningkatan jumlah dan mutu  Workshop Pelatihan Penulisan jurnal


penelitian dan atau pengembangan

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 14


kegiatan ilmiah, dan publikasi internasional
 Pembentukan kelompok penelitian
yang melibatkan mahasiswa.

 Menyelenggarakan kegiatan ilmiah


(seminar/symposium/kolkium)
nasional dan internasional.

 Memantapkan program kerja


Penerbitan Jurnal PKJ.

 Mengefektifkan Pusat Kajian


Pendidikan Kejuruan.

 Peningkatan jumlah paten dan Hak  Memfasilitasi penelitian dosen yang


atas Kekayaan Intelektual (HaKI). potensial memperoleh HaKI.

Tujuan 3:
Mewujudkan masyarakat yang berdaya dalam penguasaan dan penerapan teknologi
untuk meningkatkan keunggulan dan produktivitas;

Sasaran Strategi
Terlaksananya bantuan peningkatan Pembentukan Kelompok Kerja
mutu pembelajaran SMK Pengabdian pada masyarakat

Pembentukan Kelompok Kerja


Pengabidan pada masyarakat untuk
Penerbitan Jurnal Ilmiah SMK

Tujuan 4:
Mewujudkan sistem manajemen dan tata kelola program studi yang akuntabel, transparan,
menjamin pertumbuhan kualitas, dan terwujudnya layanan prima

Sasaran Strategi

 Terwujudnya lulusan tepat waktu  Peningkatan kualitas layanan


bimbingan penulisan tesis

 Peningkatan efektifitas Standar


Operating Prosedur Pembimbingan
Tesis

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 15


Tujuan 5:
Mewujudkan unit-unit layanan dan pengembangan melalui optimalisasi dan
pemberdayaan potensi dan sumberdaya untuk meningkatkan kualitas kegiatan tridharma.
Sasaran Strategi
 Peningkatan kerjasama dengan  Melakukan Tracer study alumni
lembaga mitra dan alumni di dalam
 Menjalin kerjasama dengan lembaga
dan di luar negeri
mitra di dalam dan luar negeri.

 Terbangunnya ikatan alumni  Meningkatkan kerjasama dengan


alumni dan SMK
 Membentuk ikatan alumni baik di
pusat maupun di daerah

Analisis SWOT Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan


Kekuatan
 Dirumuskannya, visi, misi, sasaran, dan tujuan program studi yang jelas akan memberikan
arah dan pedoman dalam semua kegiatan baik bagi dosen, tenaga pendukung, maupun
mahasiswa, serta memberi motivasi untuk mencapainya.
 Spesifikasi program studi akan memberikan kekuatan kesesuaian spesifikasi dan minat
mahasiswa.

Kelemahan
 Kurang dijiwainya rumusan visi, misi, sasaran, dan tujuan program studi baik oleh dosen,
tenaga pendukung, maupun mahasiswa. Hal ini terlihat dari kurangnya semangat untuk
ikut mengembangkan dan mempopulerkan program studi.

Peluang
 Melalui penjaminan mutu, memberi peluang secara bertahap rumusan visi, misi, sasaran,
dan tujuan program studi semakin dijiwai.
 Tuntutan bagi dosen untuk berpendidikan S2 sebidang, begitu juga tuntutan guru-guru
sekolah kejuruan dan praktisi untuk meningkatkan kualitasnya, memberi peluang
melaksanakan visi dan misi program studi dengan baik.
 Terbukanya kemitraan baik dari dalam maupun luar negeri, memberi peluang
melaksanakan visi dan misi program studi dengan baik.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 16


Ancaman
 Rendahnya motivasi pencapaian terhadap rumusan integritas, visi, misi, dan tujuan
program studi dapat menjadi ancaman menurunnya citra dan tidak populernya program
studi.

Strategi
 Program Studi S2 PKJ di bawah koordinasi Pascasarjana UM dan Fakultas Teknik selalu
mensosialisasikan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi secara berkelanjutan untuk
mengantisipasi kebutuhan lapangan.

B. TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, PENJAMINAN


MUTU, DAN SISTEM INFORMASI
1. Struktur Organisasi
Pascasarjana Universitas Negeri Malang dipimpin oleh seorang Direktur yang
mengkoordinasikan semua program studi di Pascasarjana. Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Malang dalam melaksanakan tugas dibantu oleh dua orang asisten
direktur, yaitu Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dan Wakil Direktur
Bidang Administrasi Umum dan Keuangan.
Pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar di pascasarjana didukung oleh satuan
pelaksana administrasi yang menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif yang
meliputi administrasi: akademik, keuangan, umum, kemahasiswaan, perencanaan, dan sistem
informasi. Satuan pelaksana administrasi ini dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata
Usaha.
Sistem nilai yang dianut dalam kepemimpinan di Pascasarjana UM, termasuk di
Program Studi S2 PKJ, meliputi nilai-nilai: kejujuran, kerjasama, dan tanggung jawab. Nilai
kejujuran terwujud dalam tuntutan kualitas akademik, tingkat keahlian, dan kualitas
kepribadian yang disyaratkan pada setiap personil dalam struktur organisasi Program Studi
S2 PKJ Pascasarjana UM. Nilai kerjasama terwujud dalam hubungan kerja antarpersonil,
baik hubungan dalam satu elemen maupun hubungan antar elemen pada tingkat yang sama.
Nilai tanggungjawab terwujud dalam kesediaan dan kesanggupan setiap personil untuk
memiliki integritas dalam mengemban dan melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan secara organisatoris.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 17


Program Studi S2 PKJ secara organisatoris berada di bawah Pascasarjana Universitas
Negeri Malang tetapi secara akademis Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
Hubungan dengan Pascasarjana lebih banyak pada urusan administratif sementara hubungan
dengan Fakultas Teknik lebih banyak pada urusan akademis. Secara organisatoris,
Pascasarjana berada sejajar dengan semua fakultas yang ada di Universitas Negeri Malang.
Berikut adalah bagan struktur organisasi penyelenggaraan Program Studi S2 PKJ di
bawah Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 18


Bagan 1. Struktur Koordinasi Antarkomponen

STRUKTUR ORGANISASI
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

REKTOR
WR I WR II WR III WR IV

TIM PENJAMINAN MUTU DIREKTUR DEKAN

WADIR I WADIR II
IV IV
Prodi S2
TATA USAHA Pendidikan
Kejuruan

KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16

DOSEN-DOSEN

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 19


2. Fungsi dan Tugas Personil

Dalam bagian ini dibahas sistem pengalihan tugas, dan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
a. Pengalihan Tugas
Pengalihan tugas (deputizing) di Program Studi S2 PKJ dilakukan oleh Koordinator
Program Studi. Jika Koordinator Program Studi berhalangan atau melaksanakan tugas lain,
maka pengalihan ditugaskan kepada dosen pembina matakuliah dibawah koordinasi
koordinator program studi yang dinilai mampu dan cakap untuk mengambil alih tugas-tugas
koordinator program studi. Tugas-tugas yang biasanya dialihkan adalah tugas kepanitiaan
yang bersifat addhoc, seperti panitia dalam pertemuan ilmiah atau penyusunan portofolio
evaluasi diri untuk bahan akreditasi program studi.

b. Akuntabilitas Pelaksanaan Tugas


Akuntabilitas pelaksanaan tugas dilakukan melalui penilaian kinerja dosen dengan
mengacu kepada: (1) pelaksanaan tugas yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan (2)
prosedur kerja seperti berikut: (a) prosedur kerja untuk tiap kegiatan diatur secara khusus, (b)
instruksi wajib dilaksanakan, dan (c) atasan wajib memonitor dan mengevaluasi setiap
pelaksanaan tugas yang diberikan kepada bawahan.
Pengendalian dan penilaian mutu kinerja dosen dilakukan melalui kegiatan evaluasi
penyelenggaraan pengajaran. Pada akhir semester, mahasiswa diminta melakukan penilaian
terhadap penyelenggaraan pengajaran yang di dalamnya mencakup butir-butir evaluasi
pelaksanaan perkuliahan, pengajar, dan hal lainnya.

3. Mekanisme Tata Pamong


Pengelolaan penyelenggaraan program pendidikan meliputi kegiatan-kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi program, dan supervisi pelaksanaan
program. Perencanaan program pendidikan adalah penyusunan program pendidikan yang
dilakukan oleh unit-unit kerja, sesuai dengan kewenangannya secara terkoordinasi.
Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan adalah strukturisasi tugas, wewenang,
tanggung jawab, dan hubungan kerja pejabat unit-unit kerja yang terkait dalam
penyelenggaraan program pendidikan. Pelaksanaan program pendidikan adalah implementasi
program yang terencana oleh Koordinator Program Studi, dosen pembina matakuliah, dan
tenaga pendukung. Evaluasi program adalah kegiatan penilaian program pendidikan yang

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 20


meliputi evaluasi sarana pendidikan, serta proses dan hasil pelaksanaan program pendidikan.
Supervisi pelaksanaan program pendidikan adalah kegiatan pembinaan dan pengendalian
pelaksanaan program-program pendidikan.
Pada setiap awal semester Koordinator Program Studi mengadakan rapat dengan
dosen dan staf program studi untuk membicarakan hal yang berkaitan dengan kegiatan
program studi. Pada setiap akhir semester kegiatan dilakukan dalam pertemuan meliputi: (a)
pembahasa kendala-kendala yang ditemukan selama perkulihan berlangsung, (b)
menyampaikan hasil pembelajaran mahasiswa, informasi tentang nilai dan kewajiban
mahasiswa, (c) penyampaian hasil penilaian mahasiswa terhadap para dosen, dan (d)
pengkajian kembali kurikulum yang meliputi visi, misi, tujuan, mutu, relevansi untuk
disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat

4. Kepemimpinan
Program Studi S2 PKJ secara akademik dan organisatoris berada di bawah koordinasi
Pascasarjana UM (Direktur) dan merupakan salah satu program studi dari 16 (tiga belas)
Program Studi S2 yang telah lebih dahulu diselenggarakan di Pascasarjana UM. Dengan
demikian, pengalaman dan keberhasilan dalam penyelenggaraan program magister (S2) dan
doktor (S3) yang telah dicapai dan dimiliki oleh Pascasarjana UM selama ini dapat
diimplementasikan pada Program Studi S2 PKJ.
Koordinator Program Studi S2 PKJ sebagai pelaksana bertanggung jawab langsung
terhadap penyelenggaraan perkuliahan, pengelolaan dan pengembangan sumberdaya, baik
sumberdaya manusia, sarana, maupun prasarana. Untuk penugasan dosen misalnya,
Koordinator Program Studi akan melakukan koordinasi dengan fakultas/jurusan tempat dosen
tersebut secara formal bertugas karena dosen yang ditugasi mengajar pada program studi ini
adalah tenaga kependidikan yang berasal dari fakultas dan jurusan (Program S1). Hubungan
koordinatif ini diperkuat adanya Kepmen No. 0163/-O/1995 tentang tata hubungan antara
berbagai organisasi di lingkungan Universitas Negeri Malang. Berdasarkan persetujuan
bersama, direktur menerbitkan surat tugas bagi setiap dosen untuk melaksanakan perkuliahan
di Program Studi S2 PKJ. Sedangkan dosen pembina matakuliah bertanggung jawab kepada
Koordinator program studi atas pelaksanaan perkuliahan matakuliah yang bersangkutan.
Pengadaan sarana dan prasarana sebagai unsur pendukung keberhasilan Program
Studi S2 PKJ merupakan tanggung jawab bersama antara Direktur Pascasarjana, Wakil
Direktur Pascasarjana dan Koordinator Program Studi, dan pengelolaannya akan sepenuhnya
di bawah tanggungjawab Koordinator Program Studi.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 21


Sifat-sifat kepemimpinan di Pascasarjana UM termasuk di Program Studi S2 PKJ
adalah sebagai berikut: jujur, terbuka, memiliki visi ke depan, proaktif, dapat melakukan
koordinasi dengan baik, dan bisa berkomunikasi dengan baik.
Masing-masing personil yang menduduki posisi pada bagan organisasi di atas
mempunyai kemampuan dan keterampilan akademik dan/atau administratif yang diharapkan.
Asumsi ini didasarkan pada kenyataan bahwa mereka sudah lulus tes seleksi Pegawai Negeri
Sipil dan telah ditempatkan oleh Universitas Negeri Malang sesuai dengan kualifikasinya.

5. Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan


Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan berkaitan dengan kebijakan pimpinan dalam
melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program. Kepemimpinan di Pascasarjana
juga tergantung dari kepemimpinan Rektor UM. Pascasarjana dipimpin oleh seorang Direktur
dan dibantu oleh Wakil Direktur Bidang Akademik dan Wakil Direktur Bidang Adminsitrasi
dan Keuangan. Pada tingkat program studi, Program Studi S2 PKJ dipimpin oleh
Koordinator Program Studi.
Segala urusan administrasi akademik mahasiswa dan dosen dilaukan oleh Tata Usaha
Pascasarjana UM. Koordinator Program Studi melaksanakan tugas yang terkait dengan
operasional akademik, mulai dari jadwal kuliah, seminar proposal, praktek industri, dan ujian
tesis. Selama ini proses manajemen dapat berjalan dengan efektif. Mahasiswa dan dosen tidak
pernah mengalami kendala administrasi yang berarti.

6. Rencana Pengembangan Program Studi


Program Studi S2 PKJ telah berjalan delapan tahun (delapan angkatan). Pengembang-
an program studi diarahkan untuk meningkatkan kualitas lulusannya. Strategi yang ditempuh
adalah dengan mengembangkan kurikulum, mengevaluasi kinerja dosen, melakukan studi
banding, mengirimkan mahasiswa ke perguruan tinggi lain (luar negeri) dalam bentuk
sandwich, dan menata administrasi akademik.
Yang tidak kalah penting dalam program studi ini adalah sosialisasi program kepada
para calon mahasiswa. Program studi S2 PKJ dapat menampung mahasiswa yang berasal dari
perguruan tinggi bidang teknik, lembaga diklat, dan guru-guru SMK. Strategi yang ditempuh
dapat dilakukan dengan promosi, presentasi pada pertemuan kepala sekolah, minta bantuan
alumni, dan penyebaran famlet.
Pengembangan program studi juga didasarkan atas hasil evaluasi program, baik
program akademik maupun administrasi. Evaluasi dilakukan dengan mempelajari dokumen-

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 22


dokumen aktivitas perkuliahan, laporan mahasiswa, pengamatan pimpinan, keluhan dari
dosen, dan lain-lain yang dibahas dalam rapat-rapat program studi.

7. Kerjasama dan Kemitraan


Sebagai upaya peningkatan kualitas lulusan, Program Studi S2 PKJ telah melakukan
kerjasama dan kemitraan. Lembaga atau institusi kerjasama dan kemitraan yang telah terjalin
dalam rangka pelasaksanaan akademik adalah University Tun Hussein Onn Malaysia,
PPPPTK/VEDC Malang, BLK Malang, Fakultas Teknik UM, PLTA Sutami Karangkates,
PLTA Selorejo, PLTA Sengguruh, dan lain-lain.

8. Direktori, Katalog, dan Dokumen Tertulis


Direktori, katalog dan dokumen lain yang tertulis sebagaim bahan informasi tentang
kelembagaan secara berkala diterbitkan oleh UM. Dokumen tersebut dapat diakses oleh
civitas akademika UM, sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mencari informasi atau
data yang tertulis. Direktori berisikan tentang informasi personalia beserta identitasnya,
sedangkan katalog menyangkut informasi akademik, mulai dari jadwal kuliah, sks, hari libur,
standar nilai, dan lain sebagainya.

9. Jaminan Mutu Internal


Penjaminan mutu internal di UM secara institusional telah dibentuk suatu Badan
Penjaminan Mutu (BPM). BPM ini mengembangkan instrumen-instrumen dalam bidang
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Instrumen ini berupaya
mengevaluasi prestasi yang dicapai dari masing-masing program studi, termasuk Program
Studi S2 PKJ.

10. Evaluasi Proses


Penilaian atau evaluasi proses akademik dilakukan untuk mengukur daya serap,
ketercapaian, dan penentuan kualifikasi mahasiswa terhadap proses akademik. Penilaian
kemajuan mahasiswa pada prinsipnya ada tiga macam, yaitu: ujian mata kuliah, seminar
proposal tesis, ujian komprehensif, dan ujian tesis. Penilaian ujian mata kuliah biasanya juga
merupakan akumulasi dari tugas-tugas individu, tugas-tugas kelompok, keaktifan dalam
diskusi, dan ujuan mata kuliah. Mahasiswa juga dinilai dari kualitas seminar proposal
tesisnya, yaitu dinilai dari hasil seminarnya. Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing
yang dikoordinasikan oleh koordinator mata kuliah seminar (dosen pengampu). Ada tiga

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 23


kriteria yang diputuskan dalam penilaian seminar proposal tesis, yaitu: proposal dapat
dikembangkan tanpa revisi, proposal dapat dikembangkan dengan revisi, atau proposal tidak
dapat dikembangkan dan mahasiswa harus seminar lagi.
Penilaian lain terhadap kemajuan mahasiswa adalah ujian komprehensif, yaitu ujian
yang dilakukan setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan teori. Kelulusan ujian komprekesif
ini sebagai prasyarat mahasiswa dalam mengajukan ujian tesis.

11. Evaluasi Internal


UM telah membentuk Unit Penjaminan Mutu (UPM) mulai tahun 2006. Secara
operasional Program Studi S2 PKJ juga mengikuti prosedur dan tatacara penjaminan mutu
yang ditetapkan oleh BPM. Program Studi S2 PKJ Pascasarjana UM masih berumur 3 tahun,
namun secara akademik telah meluluskan 31 lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dosen yang terlibat dalam perkuliahan S2 cukup memiliki kualitas dalam bidangnya. Namun
demikian ditinjau dari jumlahnya cukup banyak, yaitu 26 dosen.
Perkembangan mahasiswa mengalami pada tahun 2013 ini mengalami peningkatan
pendaftar. Peminat yang berasal dari guru SMK, dosen, mahasiswa fresh graduated.

12. Evaluasi Eksternal


Permasalahan eksternal selama ini masih belum begitu dirasakan. Kompetisi dengan
perguruan tinggi yang lain juga relatif kecil, karena pelaksana Program Studi S2 PKJ yang
ada hanya di UNY dan UPI, yang secara geografis cukup jauh. Komunikasi dengan pihak
luar juga dapat dilakukan dengan lancar, misalnya dengan Jerman dan Malaysia. Mahasiswa
angkatan kedua (2006/2007) juga pernah dilakukan sandwich ke University Tun Hussein Onn
Malaysia selama 1 semester.
Tantangan yang bersifat internal juga diperoleh dari masukan-masukan stakeholder,
mitra, dan pemakai lulusan. Sementara segala masukan yang berasal dari luar digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan Program Studi S2 PKJ.

13. Kesesuaian dan Kecukupan Sarana yang Mendukung Pemberdayaan Sistem


Informasi
Jaringan sistem informasi di Universitas Negeri Malang (UM) sepenuhnya
dikembangkan oleh pusat TIK UM. Jaringan sistem informasi Pascasarjana UM link dengan
pusat TIK. Secara umum, keberadaan dan pemanfaatan sistem informasi di Pascasarjana
sangat membantu bagi kepentingan pembelajaran, penelitian, dan pengelolaan administratif.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 24


Hal yang belum dapat dilakukan oleh Pascasarjana adalah meningkatkan kualitas
jaringan komputer yang tidak hanya dapat diakses oleh mahasiswa di dalam kampus, tetapi
juga dapat dilakukan di luar kampus. Akses yang dimaksud adalah tidak hanya sekedar
memperoleh informasi tentang kampus tetapi juga pemanfaatan jaringan komputer untuk
proses akademik, seperti registrasi, mengakses proses KRS, melihat KHS, dan lain-lain. Oleh
karena itu, perencanaan ke depan adalah mewujudkan jaringan komputer yang lebih luas dan
multiguna bagi sivitas akademika UM.
Sistem informasi dengan komputer yang dapat dimanfaatkan oleh sivitas akademika
Program Studi S2 PKJ ada di beberapa tempat, yakni di: (a) pusat TIK UM, (b) sistem
jaringan komputer Pascasarjana UM, (c) Siakad UM, dan (d) sistem jaringan perpustakaan
pusat UM. Kualitas software maupun hardware jaringan sistem informasi serta requrement-
nya cukup memadai. Ditinjau dari: (a) proses pembelajaran, (b) pengelolaan, dan (c)
penyelenggaraan administrasi, keberadaan program serta SDM yang menangani cukup
relevan dan memadai.

14. Keberadaan dan Pemanfaatan Jaringan Komputer


Keberadaan dan pemanfaatan jaringan komputer bagi PKJ dinyatakan sebagai berikut.
Pertama, jaringan komputer di UM adalah milik UM dan dapat dipergunakan oleh semua
sivitas akademika UM termasuk Program Studi S2 PKJ. Kedua, dukungan sistem informasi
yang dimaksud sudah cukup memadai. Ketiga, dukungan sistem informasi ini juga memiliki
dampak yang besar bagi kepentingan pembelajaran, penelitian, dan pengelolaan administratif.

15. Keberadaan dan Pemanfaatan Jaringan Internet


Keberadaan dan pemanfaatan jaringan internet pada Program Studi S2 PKJ dapat
dinyatakan sebagai berikut. Pertama, jaringan internet (website/homepage) yang dimiliki oleh
UM dikelola oleh Sistem Informasi Manajemen UM dan Perpustakaan Pusat. Jaringan
internet ini: (1) jangkauannya sangat luas hingga ke tingkat internasional, (2) perangkat
kerasnya telah memadai, (3) perangkat lunaknya juga telah memadai. Kedua, jaringan
internet tersebut online selama 24 jam dan dapat diakses oleh seluruh sivitas akademika
termasuk Program S2 PKJ, yakni dosen dan mahasiswa. Ketiga, jaringan internet ini
memiliki sumber informasi berupa homepage UM yang selalu diperbaharui sesuai dengan
perkembangan.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 25


16. Kemudahan Penggunaan Fasilitas Informasi
Agar sivitas akademika Pascasarjana UM dapat menggunakan fasilitas informasi secara
mudah, efektif, dan efisien; caranya diatur sebagai berikut. Pertama, fasilitas informasi baik
yang dimiliki UM, Pascasarjana, dan Perpustakaan memiliki tata aturan pemakaian yang
tertulis, jelas, dan fleksibel seperti: (1) waktu atau jam pemakaian (2) giliran pemakaian, baik
individu maupun kelompok, dan (3) sumbangan biaya yang harus diberikan terutama untuk
internet yang telah terprogram. Kedua, seluruh sivitas akademika dapat menggunakan akses
komputer secara bebas namun harus mengikuti tata tertib yang berlaku. Ketiga, komputer
yang disediakan sebagai sistem informasi dapat diakses dengan mudah oleh mahasiswa.
Sistem informasi manajemen yang dimiliki oleh Program Studi S2 PKJ, menggunakan
komunikasi yang jelas dan transparan yang didukung oleh perangkat teknologi informasi
yang mutakhir.

17. Pengembangan Sumberdaya dan Pranata Kelembagaan


Pengembangan sumberdaya manusia terutama yang terlibat dalam pelaksanaan
Program Studi S2 PKJ dalam keikutsertaannya mengikuti seminar-seminar yang terkait
dengan pengembangan pendidikan kejuruan, baik nasional maupun internasional. Sedangkan
pranata kelembagaan, khususnya dalam pengelolaan Program Studi S2 PKJ dilakukan dengan
mengikuti prosedur organisasi yang ada di lingkup pascasarjana maupun universitas. Hanya
saja secara struktur organisasi, koordinator program studi tidak memiliki staf khusus yang
dapat membantu langsung aktivitas administrasi akademik yang padat.

18. Pengkajian Berkala pada Aspek Masukan, Proses, dan Keluaran


Pengkajian secara berkala aspek masukan, proses, dan keluaran yang terkait dengan
perencanaan perkuliahan, pembahasan silabus, penjadwalan dosen, dan lain-lain dilakukan
melalui rapat-rapat di tingkat program studi maupun dalam lingkup Pascasarjana. Hal-hal
yang menjadi program ditindaklanjuti dengan membentuk tim untuk mewujudkan apa yang
direncanakan.
Aspek masukan, terutama masukan mahasiswa menjadi prioritas yang utama karena
menyangkut pihak-pihak luar. Pengelola pascasarjana perlu menjaring mahasiswa yang
berasal dari berbagai daerah yang memiliki minat untuk masuk Program Studi S2 PKJ.
Dalam proses perkuliahan selalu dilakukan evaluasi terhadap kehadirian dosen, kualitas
mengajarnya, dan kualitas pelaksanaan evaluasinya. Keluaran yang berupa lulusan selama
dua tahun ini dilakukan pemantauan, baik formal maupun informal, sehingga pengelola

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 26


mengetahui kiprah para lulusannya di institusi tempat bekerja. Informasi ini diperlukan
sebagai bahan masukan perbaikan pelaksanaan berikutnya.

Analisis SWOT Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu,


dan Sistem Informasi
Kekuatan
 Tatakelola Program Studi S2 PKJ diatur secara jelas, secara administratif di bawah
Pascasarjana secara akademis di bawah Fakultas Teknik.
 Tugas koordinator program studi secara spesifik mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan pada
Program Studi S2 PKJ saja, sehingga lebih terfocus.
 Adanya struktur organisasi yang kuat dengan tugas yang jelas, meliputi direktur
pascasarjana, koordinator program studi, tenaga pendukung, dan dosen.
 Adanya kualifikasi terbaik, meliputi pimpinan pascasarjana, pimpinan program studi,
tenaga pendukung, dan dosen pada bidangnya.
 Telah ada Unit Penjaminan Mutu ditingkat universitas dan tingkat pascasarjana.
 Secara bertahap telah melaksanakan penjaminan (internal) terhadap kegiatan di tingkat
pascasarjana dan program studi dan melaporkan hasil temuannya untuk perbaikan.
 Terkait dengan aspek manajemen, telah tersedia jaringan komputer yang dikendalikan di
pusat TIK UM.
 Terkait dengan aspek akademik, telah tersedia fasilitas internet hampir disemua tempat
dapat diakses di UM yang dapat dimanfaatkan mahasiswa antara lain di Pascasarjana,
perpustakaan, semua fakultas, dan semua jurusan.
 Tersedia beberapa penerbit jurnal terakreditasi di UM yang dapat diakses, sebagai sumber
informasi penelitian terkini dan ajang publikasi ilmiah.
 Setiap mahasiswa telah melengkapi diri dengan laptop, sehingga memudahkan untuk
mengakses informasi, baik dalam perkuliahan maupun penyusunan tesis.

Kelemahan
 Penetapan dosen pembimbing yang benar-benar mempunyai keahlian sesuai dengan judul
tesis dan profesional adalah sulit. Hal ini merupakan kelemahan dalam pengelolaan program
studi.
 Unit penjaminan mutu masih bersifat administratif.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 27


 Diperlukan dukungan dana yang besar untuk kelancaran dan pengembangan sistem
informasi baik pada percepatan akses maupun update informasi

Peluang
 Benchmark pengelolaan program studi yang relevan pada pascasarjana yang telah mapan,
baik pada perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri.
 Masih terbuka peluang untuk mengembangkan kerjasama kelembagaan dengan lembaga
pendidikan tinggi dalam kegiatan perkuliahan dan pengembangan kurikulum.
 Masih terbuka peluang untuk melakukan kerjasama dengan instansi lain dalam peningkatan
SDM bidang pendidikan kejuruan, baik dari dalam maupun luar negeri.
 Penerapan penjaminan mutu internal tidak hanya secara administratif tetapi juga secara
subtansi akademik.
 Penerapan penjaminan mutu ekternal oleh masyarakat pemakai, BAN PT, atau ISO secara
bertahap.
 Pemanfaatan sistem informasi memberi peluang lebih luas, kecuali untuk proses KRS dan
KHS juga untuk pencatatan kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen, proses perkuliahan,
evaluasi, dan bimbingan tesis.

Ancaman
 Tuntutan dari kepakaran atau pekerjaan tambahan dari luar program studi menyebabkan
koordinator program studi dan dosen tidak ditempat. Hal ini bila sering terjadi dapat dapat
menyebabkan jalannya organisasi kurang lancar.
 Persaingan antar pascasarjana pada perguruan tinggi yang telah mapan, menuntut
dikembangkan good govermence di program studi ini. Bila tidak segera dilakukan dapat
menjadi ancaman bagi program studi.
 Terkait dengan semakin sedikitnya alokasi beasiswa, pendeknya masa studi, dan hukuman
bila tidak lulus tepat waktu, dapat menjadi ancaman berkurangnya minat mahasiswa.
 Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kualitas dan relevansi lulusan daripada sekedar
ijasah, sehingga bila kualitas lulusan tidak ditingkatkan sesuai tuntutan, maka lambat laun
akan ditinggalkan masyarakat.
 Perkembangan sistem informasi terkini menyebabkan para pihak tertinggal dengan lembaga
atau perguruan tinggi lain sehingga menjadi ancaman citra perguruan tinggi.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 28


 Biaya operasional pemanfaatan sistem informasi semakin besar yang dapat menjadi
ancaman kenaikan SPP mahasiswa.

Strategi
 Perlu ada komitmen para dosen Program Studi S2 PKJ untuk mendahulukan kegiatan utama
yaitu mengajar, melakukan pembimbingan. Dosen yang mendapat tugas tambahan
mengikuti mekanisme berupa mendapatkan ijin untuk menjalankan tugas tambahan dengan
mengatur kegiatan mengajar yang tidak merugikan mahasiswa.
 Tuntutan pelaksanaan good govermence sudah sangat mendesak untuk menjawab
persaingan antar pascasarjana. Implementasi good govermence di Program Studi S2 PKJ
dengan melibatkan semua unsur di pascasarjana.
 Program Studi S2 PKJ dituntut untuk memberikan sosialisasi dan perjelasan intens bahwa
menyelesaikan studi tepat waktu dan memanfaatkan peluang beasiswa akan menguntungkan
mahasiswa pascasarjana dibandingkan dengan penyelesaian studi yang berkepanjangan.
 Upaya mempertahankan kualitas yang sudah ditempuh selama ini dengan akreditasi
program studi dan lembaga merupakan tolak ukur bahwa pascasarjana UM mampu
menjawab tuntutan mutu dan layanan akademik untuk masyarakat.
 Upaya UM membangun pangkalan data e-learning, PJJ sebagai jawaban perkembangan
sistem informasi terkini, yang merupakan jawaban kebutuhan pencitraan UM.
 Perlu diyakinkan kepada para pihak bahwa biaya operasional tidak identik dengan
pemborosan namun biaya operasional yang sesuai merupakan indikator awal
penyelenggaraan program yang sepadan, tepat guna.

C. MAHASISWA DAN LULUSAN.


1. Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa
Rekrutmen
Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa Program Studi S2 PKJ adalah sama
dengan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa Program Pascasarjana UM.
Persyaratan bagi calon mahasiswa untuk diterima sebagai mahasiswa S2 dalam Program
Studi S2 PKJ meliputi persyaratan akademik dan administrasi, sesuai dengan peraturan yang
berlaku bagi mahasiswa Pascasarjana UM pada umumnya.
Calon mahasiswa Program Studi S2 PKJ harus memiliki gelar sarjana kependidikan
teknik atau non-kependidikan, berindeks prestasi kumulatif (IPK) sarjana yang minimum

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 29


sama atau setaraf dengan 2,50 (dua koma lima nol) dan lulus seleksi masuk yang
diselenggarakan oleh Program Pascasarjana.
Calon mahasiswa Program Studi S2 PKJ harus menyerahkan fotokopi ijazah dan
transkrip sarjana yang dilegalisasi, fotokopi bukti karya tulis ilmiah yang dihasilkan, dan
melengkapi keterangan tertulis berupa (a) formulir pendaftaran yang telah diisi lengkap; (b)
surat keterangan berkelakukan baik, baik dari kepala jawatan/kantor bagi yang bekerja dan
dari polisi bagi yang lain; (c) surat keterangan kesehatan yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan mampu mengikuti pendidikan; (d) daftar riwayat hidup dan pendidikan; (e)
dafar karya tulis; (f) surat ijin atasan yang berwenang bagi yang bekerja; (g) surat keterangan
dari yang bersangkutan tentang kesanggupan melaksanakan studi; dan (h) rujukan dua orang
yang dapat dihubungi mengenai kemampuan akademik dan kepribadian calon, dengan
ketentuan untuk calon magister adalah dosen senior yang pernah mengajar dan atasan;
rujukan tersebut dikirimkan langsung oleh yang memberi rujukan ke Pascasarjana UM.
Dengan kata lain, sistem ini meliputi strategi penyaringan yang tidak diawasi (lebih
longgar) dan yang diawasi. Strategi penyaringan yang tidak diawasi terdiri dari sebuah karya
ilmiah karangan calon mahasiswa sendiri yang pernah/akan diterbitkan, dan sebuah usulan
penelitian buatan sendiri. Sedangkan strategi penyaringan yang diawasi terdiri dari (a) tes
kemampuan bahasa Inggris, (b) tes menulis karangan ilmiah, dan (c) tes kemampuan berpikir
formal.

Seleksi
Seleksi diadakan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang tertulis dalam kebijakan
rekrutmen. Komponen-komponen instrumen yang dipertimbangkan dalam seleksi adalah
IPK, Proposal Penelitian, Karya Ilmiah, Hasil Ujian Tulis dan Bahasa Inggris, dan
Rekomendasi Pejabat. Keenam komponen tersebut diberi bobot oleh tim penlai. Melalui cara
tersebut diharapkan setiap calon mahasiswa yang terjaring memiliki kemampuan intelektual
yang memadai, penguasaan pengetahuan dasar yang memadai, kemandirian, sikap akademik,
sosial, dan kreativitas yang memadai.
Penyelenggaraan seleksi penerimaan atau rekruitmen mahasiswa telah terdokumentasi
dengan baik, didasarkan pada kebijaksanaan penerimaan dan seleksi serta tuntutan tingginya
peminat terhadap program studi ini.
Kriteria penentuan kelulusan untuk seleksi masuk Pascasarjana UM digariskan di
antaranya sebagai berikut. Pertama, kelulusan ditentukan dengan terutama berdasarkan
pengaturan data seleksi per program studi, khususnya dalam wujud skor total, berdasarkan

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 30


hasil instrumen seleksi. Kedua, rapat program studi dengan memperhatikan pengaturan
tersebut menetapkan (a) batas bawah skor total pada pengaturan data itu, dan untuk
mengakomodasi kekhususan program studi, memperkenankan program studi menetapkan
juga, (b) batas bawah skor hasil dari satu atau lebih instrumen tersebut pada strategi
penyaringan tidak diawasi dan yang diawasi. Ketiga, lulus tidaknya peserta seleksi agar
dikategorikan ke dalam (a) lulus diterima dengan diusulkan beasiswa BPPS jatah DIP UM,
(b) lulus diterima dengan diusulkan beasiswa BPPS jatah DIP DIKTI, (c) lulus diterima
dengan biaya sendiri/sponsor, (d) lulus cadangan (BPPS dan/atau biaya sendiri/sponsor), dan
(e) tidak lulus. Keempat, lulus cadangan (lulus tetapi belum diterima) terdiri dari cadangan
BPPS (sebagai calon pengganti jika tersebut pada butir 3 ada yang mundur) dan cadangan
biaya sendiri/sponsor (jika calon yang lulus dengan biaya sendiri ada yang mundur). Kelima,
calon yang tidak lulus seleksi adalah peserta yang skornya kurang dari batas bawah yang
disepakati seperti yang dimaksudkan pada butir kedua.

2. Profil Mahasiswa
a. Sosio-Ekonomi
Sebagian besar mahasiswa dibiayai oleh BPKLN (Guru dari SMK Negeri dan Swasta)
dan sebagian BPPS (terutama para dosen Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta). Para
mahasiswa berasal dari kota besar dan kota kecil dari hampir seluruh propinsi di Indonesia.
Lembaga asal mahasiswa bervariasi ada yang berasal dari perguruan tinggi, sekolah, instansi
lain, baik negeri maupun swasta.
Input mahasiswa Program Studi S2 PKJ adalah Guru SMK, dosen dan praktisi
pendidikan kejuruan dari berbagai tempat di tanah air yang dapat berasal dari lulusan
Program Studi S1 berbagai Jurusan baik pendidikan maupun non kependidikan (Teknik
Mesin, Sipil, Elektro, Pertanian, dan Teknologi Industri) dan calon mahasiswa tersebut telah
mengikuti seleksi yang kredibel. Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat diasumsikan bahwa
secara akademik dan sosial ekonomi mahasiswa Program Studi S2 PKJ cukup baik dan
mereka berkepribadian yang baik

b. Prestasi Akademik
Gambaran umum penguasaan pengetahuan dasar mahasiswa berkenaan dengan
Program Studi yang dipilih tercermin dari hasil seleksi masuk yang mereka tunjukkan. Setiap
mahasiswa Pascasarjana UM, tak terkecuali mahasiswa Program Studi S2 PKJ, telah lulus
seleksi masuk yang ketat. Data yang menjadi bahan pertimbangan kelulusan meliputi: (a)

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 31


sebuah karya ilmiah karangan sendiri yang pernah/akan diterbitkan, (b) sebuah usulan
penelitian buatan sendiri, (c) hasil tes kemampuan bahasa Inggris, (d) hasil tes menulis
karangan ilmiah, dan (e) hasil tes kemampuan berpikir formal.
Berdasarkan strategi seleksi yang demikian ini, dapat dikatakan bahwa secara
langsung maupun tidak langsung mahasiswa Program Studi S2 PKJ yang telah lulus seleksi
masuk memiliki penguasaan pengetahuan dasar yang sangat baik mengenai Program Studi
yang dipilih. Dapat dikatakan pula bahwa dengan pengetahuan tentang Program Studi yang
dipilih yang kurang memadai, seorang mahasiswa Pascasarjana tidak akan dapat lolos dari
strategi seleksi masuk yang ketat tersebut. Secara terus-menerus Program Studi akan
melakukan penyeleksian yang lebih kompetitif untuk menjaring kemampuan dasar
mahasiswa yang lebih baik pula. Tingkat intelektual dan tingkat kemandirian mahasiswa
untuk mengikuti Proses Belajar Mengajar di Pascasarjana juga tecermin pada hasil seleksi
masuk yang mereka tunjukkan.
Dengan sistem seleksi yang ketat, seorang mahasiswa yang telah dinyatakan lulus
seleksi dan diterima menjadi mahasiswa Pascasarjana UM dianggap memiliki tingkat
kemampuan intelektual dan tingkat kemandirian yang sangat baik untuk mengikuti PBM di
Pascasarjana UM. Hal ini berlaku pula bagi mahasiswa Program Studi S2 PKJ.
Sikap akademik atau profesional mahasiswa terhadap pencapaian misi dan tujuan
Program Studi, seperti yang dikemukakan pada sub-pembahasan mengenai Visi Program
Studi, adalah cukup baik. Ini dapat dibuktikan dari berbagai kegiatan yang pernah dilakukan
dan dapat diamati. Pertama, dalam bidang kegiatan akademik. Kegiatan-kegiatan seminar dan
Kuliah Tamu yang diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi setiap angkatan selalu
berjalan dengan sukses. Ini tidak terlepas dari kesungguhan dan sikap akademik mahasiswa
yang positif dan menunjang. Kesungguhan dan sikap akademik yang positif mahasiswa juga
tampak pada kegiatan-kegiatan akademik lainnya seperti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan
Praktik Industri (Prakerin). Presensi perkuliahan yang tinggi juga dapat menunjukkan sikap
akademik mahasiswa yang baik pula.
Salah satu upaya kongkret untuk meningkatkan mutu guru SMK dan untuk berperan
serta dalam pemecahan problematik bidang kejuruan ialah pengarahan bagi mahasiswa pada
penelitian tindakan sebagai metode penelitian topik tesis mereka. Pelaksanaan penelitian ini
semakin baik mutunya. Di samping itu, sebagai upaya peningkatan pembelajaran bagi guru
SMK, tesis mahasiswa diringkas menjadi sebuah pedoman pelaksanaan strategi pembelajaran
yang diserahkan kepada SMK terteliti.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 32


c. Sikap Akademik, Sosial, Kemandirian, dan Kreativitas
Mahasiswa Program Magister Pascasarjana Universitas Negeri Malang memiliki
perilaku yang sangat positif dalam bidang akademik, sosial, kemandirian, dan kreatifitas.
Dalam segi akademik, mahasiswa Pascasarjana UM sangat mengutamakan kebenaran dan
argumentasi ilmiah dalam usahanya untuk memahami dan menerapkan konsep dan prinsip
ilmiah.
Dalam bidang sosial, mahasiswa Pascasarjana UM selalu bersikap sangat toleran
terhadap sikap dan pendapat orang lain serta lingkungannya, termasuk dalam hubungan antar
sivitas akademika. Sifat dan sikap sosial ini tampak pada kegiatan sehari-hari dalam
hubungan personal maupun professional, baik dalam kegiatan akademik maupun sosial,
seperti kegiatan keagamaan, kunjungan ke tempat sesama anggota sivitas akademika yang
baru datang dari pergi haji, yang sedang punya hajat, atau yang sedang mendapat musibah.
Hubungan yang tercipta antar sivitas akademika sangat kondusif bagi terciptanya
kerjasama dan rasa percaya diri. Mahasiswa Pascasarjana UM memperoleh lingkungan yang
baik bagi tumbuhnya sikap mandiri, baik dalam bidang ilmiah/akademik maupun non-
akademik.
Sivitas akademika Pascasarjana UM umumnya, dan mahasiswa khususnya, memiliki
sangat banyak pemikiran dan gagasan orisinil dalam berbagai kegiatan akademik maupun
non-akademik. Hal ini tentunya juga merupakan dampak dari situasi akademik dan non-
akademik yang sangat menunjang tumbuh kembangnya sifat dan sikap mandiri dan kreatif.

3. Kegiatan Mahasiswa
Selama ini, kegiatan akademik yang dijalankan oleh Program Studi S2 PKJ telah
berlangsung dengan sangat kondusif. Hal ini dapat dilihat dari enam komponen yaitu (1)
interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa yang berlangsung dengan baik dan harmonis;
(2) kegiatan akademik yang memberikan wawasan umum dan khusus bidang keahlian,
wawasan umum melalui kuliah umum tiap awal semester dan keahlian melalui perkuliahan
regular hari-hari efektif; (3) akses terhadap sumber belajar baik insani maupun non-insani; (4)
kecukupan dan ketepatan sumber belajar; (5) keikutsertaan mahasiswa dalam penelitian
payung yang dipimpin oleh dosen; dan (6) kepedulian terhadap hak asasi akademik.
Pada point (1) interaksi dapat kita amati dalam proses perkuliahan sehari-hari.
Suasana perkuliahan dalam kelas menganut prinsip-prinsip ilmiah, demokratis, analitis, dan
kritis dalam menuangkan ide dan pendapat. Perbedaan pendapat yang argumentatif dan
ilmiah dijunjung tinggi dalam kelas sebagai refleksi kebebasan berpendapat yang

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 33


bertanggung jawab dan ilmiah. Hubungan yang demokratis tidak hanya terjadi dalam kelas,
tetapi juga dalam suasana informal diluar kelas pembelajaran yang kondusif karena ditunjang
oleh sumber-sumber belajar yang cukup memadai. Perpustakan, baik perpustakaan umum
UM dan perpustakaan Pasca-sarjana dengan jumlah referensi yang cukup banyak
memberikan suasana akademik yang kondusif untuk menunjang mahasiswa melakukan
aktifitas belajar dengan baik.
Hotspot, yang disediakan oleh program pascasarjana secara gratis, juga menjadi
tempat belajar yang kondusif di luar kelas untuk mengakses materi pelajaran yang paling up
to date. Banyak mahasiswa Program Studi PKJ menggunakan fasilitas untuk mencari data
dan informasi sebagai sumber referensi tugas-tugas perkuliahan dan bahan penulisan tesis.
Kegiatan studi kelompok juga menjadi hal yang lumrah dilakukan oleh mahasiswa
pendidikan kejuruan baik di lingkungan kampus maupun tempat-tempat lain untuk sharing
ideas, meningkatkan wawasan, dan pemahaman tentang konsep-konsep ilmiah lebih
mendalam. Banyak juga mahasiswa yang sering ikut seminar ilmiah baik yang berskala
nasional maupun lokal dalam berbagai topik.
Sedangkan kegiatan mahasiswa di luar akademik adalah kegiatan olah raga dan
kegiatan rekreasi. Kegiatan olah raga tennis, badminton, dan tenis meja adalah kegiatan yang
banyak diminati karena tersedia lapangan yang memadai dan kondusif, khususnya untuk olah
raga tenis. Kegiatan rekreasi biasanya dikoordinasi oleh kelompok kelas masing-masing atau
inisiatif individu-individu melepas lelah ditempat rekreasi seperti di pantai, atau sekedar
jalan-jalan dalam kota atau ke mall untuk window shopping.

4. Layanan Mahasiswa
Selain pemecahan masalah secara akademik formal, mahasiswa juga diberi layanan
non akademik di luar jam kuliah apabila mereka menghadapi masalah-masalah non akademik
yang kadang-kadang juga merupakan faktor yang dapat menghambat kelulusan mereka,
misalnya sakit, masalah keluarga, dan masalah psikologis yang timbul akibat stress. Masalah
sakit dan keluarga sering berdampak pada perlunya bantuan keuangan untuk keadaan darurat
tersebut. Pascasarjana biasanya memberikan bantuan sesuai kebutuhan berupa pinjaman
darurat. Sedangkan layanan psikologis diberikan oleh dosen penasihat akademik, ketua
program, atau direktur sesuai dengan besar kecilnya kasus yang ada.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 34


5. Keberlanjutan Mahasiswa
Jumlah pendaftar terus bertambah, sehingga keketatan seleksi semakin tinggi. Kondisi
ini menjamin peningkatan kualitas mahasiswa selain menjamin keberlanjutan mahasiswa.
Selain calon mahasiswa yang berasal dari para Guru SMK, LPMP, dari berbagai propinsi di
seluruh Indonesia, juga dari PPPGT dan Perguruan Tinggi. Ini menambah jaminan
keberlanjutan mahasiswa yang akan mendaftar ke Program Studi S2 PKJ di UM
Gambaran pertumbuhan jumlah mahasiswa Program Studi S2 PKJ dalam tiga tahun
terakhir seperti terlihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Pertumbuhan Jumlah Mahasiswa


Tahun Akademik
Program Studi Jumlah
2011/2012 2012/2013 2013/2014

S2 Pendidikan
53 57 105 215
Kejuruan

Pemberian bantuan kepada mahasiswa mencakup pembimbingan akademik, termasuk


di dalamnya bantuan pemecahan masalah sosial/pribadi dalam pelaksanaannya dibebankan
kepada dosen penasehat akademik. Pandangan yang melatarbelakangi hal itu adalah bahwa
keberhasilan akademik seringkali ditunjang oleh keberhasilan mengatasi masalah-masalah
sosial dan pribadi mahasiswa. Informasi mengenai hal itu telah disampaikan ketika
mahasiswa menerima informasi pertama kali tentang kegiatan pascasarjana. Bantuan
keuangan diberikan kepada mahasiswa dalam keadaan mendesak dan biasanya bersifat
pinjaman. Sedangkan hal-hal yang menyangkut beasiswa sepenuhnya menjadi kebijakan
pimpinan pasca sarjana. Semua peluang atau kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa
pada umumnya dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga dapat disimpulkan bahwa program
bantuan yang tidak terlalu formal itu cukup efektif bagi mahasiswa yang memanfaatkannya.

6. Kompetensi Lulusan
Kompetensi lulusan Program Studi S2 PKJ terarah pada misi program studi. Misi
Program Studi S2 PKJ berada di bawah payung misi kelembagaan Universitas Negeri
Malang. Dengan demikian tujuan Program Studi S2 PKJ adalah perwujudan dari misi
kelembagaan UM. Tujuan Program Studi S2 PKJ merupakan operasionalisasi dari misi yang
harus diwujudkan secara organisasional. Arah kegiatan dan perwujudan yang ditampilkan

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 35


dan dikinerjakan oleh para lulusannya adalah profil yang didasarkan atas misi dan tujuan
program.
Berdasarkan misi dan tujuan lembaga, profil lulusan Program Studi S2 PKJ yang
diharapkan adalah memiliki kepribadian dan kompetensi sebagai berikut. Pertama, mampu
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran pada SMK yang berstandar
internasional. Kedua, mampu merancang dan mengelola pengembangan program SMK
berstandar internasional. Ketiga, menguasai bidang studi sesuai bidang ilmu yang diajarkan
di SMK berstandar internasional. Keempat, menguasai multimedia untuk pembelajaran SMK
berstandar internasional. Kelima, mampu menyelenggarakan penelitian potensi unggulan
daerah yang spesifik dan mampu mengembangkan potensi sumberdaya manusia lokal.
Keenam, mampu mengapresiasi keunggulan komparatif daerah dengan secermat mungkin
melakukan refleksi terhadap berbagai masalah kejuruan sehingga mampu mengembangkan
potensi ketenagaan lokal yang spesifik. Ketujuh, mampu melakukan diseminasi produk-
produk penelitian kepada pemakai, berkemampuan akademik unggul. Kedelapan, mampu
melakukan perubahan di sekolah kejuruan, industri, balai pendidikan dan latihan di
masyarakat, perubahan tata nilai, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah
kejuruan.

7. Mutu Lulusan
Akumulasi seluruh rangkaian penilaian akademik mahasiswa tercermin dalam nilai
akhir yang tampak pada indeks prestasi yudisium program magister. Ada tiga kategori
yudisium program magister yang berlaku mulai semester ganjil 2013/2014 sesuai dengan
IPK yang diperoleh, yang dinyatakan dalam predikat kelulusan sebagai berikut.

Predikat IPK
Dengan pujian 3,71- 4,00
Sangat memuaskan 3,41- 3,70
Memuaskan 2,75- 3,40

Standar minimal satu keluaran yang didasarkan atas pencapaian prestasi akademik
(nilai) yang diasumsikan sebagai gambaran perolehan hasil belajar lulusan. Indeks Prestasi
(IP) kumulatif minimal 2,75 bagi lulusan program magister dalam rentangan 0 sd. 4 dalam
batas waktu studi yang diatur oleh peraturan yang berlaku. Termasuk di dalamnya nilai tesis

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 36


minimal 2,75 dan nilai minimal itu harus diperlakukan sebagai unjuk kerja lulusan dengan
asumsi semua penilaian didasarkan atas peraturan yang berlaku di Pascasarjana Universitas
Negeri Malang. Mahasiswa Program Magister yang lulus hanya dengan IPK 2,70 sampai di
bawah 2,75 tidak memperoleh predikat kelulusan tetapi dinyatakan hanya sebagai “Lulus”
(Pedoman Pendidikan UM, 2013).
Sejak dibuka tahun 2005 sampai dengan 2013 program studi PKJ telah meluluskan
tujuh angkatan, yaitu angkatan 2005 sampai 2011 sebanyak 146 orang dari orang 414 yang
terdaftar. Sementara yang belum lulus 268 orang diantaranya 105 orang termasuk angkatan
baru tahun 2013.
Berdasarkan kenyataan tidak adanya keluhan pengguna lulusan dan informasi
pemanfaatan lulusan dari lapangan dapat dikemukakan bahwa keberhasilan studi mahasiswa
itu merupakan jaminan keberhasilan lulusan di lapangan kerja. Bertolak dari pengalaman di
lapangan, lulusan Program Studi S2 PKJ Pascasarjana UM kompeten di bidangnya. Hal itu
terbukti dari pengakuan alumni mengenai tidak adanya keluhan dalam melaksanakan
tugasnya. Selain itu, para lulusan sebagian besar telah menduduki posisi strategis di
lembaganya masing-masing.

8. Hasil Studi Palacakan Lulusan


Kegiatan pelacakan lulusan Program Studi S2 PKJ dilakukan secara terpusat (pada
tingkat Pascasarjana UM). Pelacakan dilakukan terhadap pengguna dan terhadap para lulusan
itu sendiri. Pelacakan lulusan program studi selama ini dilakukan dalam bentuk permintaan
kepada para lulusan untuk melaporkan keterlibatan mereka dalam segala bentuk kegiatan di
instansi asal mereka setelah mereka menyelesaikan Program Studi S2 PKJ. Himbauan
tersebut dilakukan baik secara lisan ketika mahasiswa lulus maupun secara tertulis ketika
mereka sudah tiga bulan berada di tempat kerja asal.
Pelacakan lulusan dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pemanfaatan lulusan
Program S2 PKJ di instansi masing-masing. Di samping itu, hasil monitoring tersebut dapat
dipakai oleh program studi untuk memperbaiki program di masa yang akan datang serta
untuk memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak pemakai lulusan.
Dari informasi yang diperoleh diketahui bahwa lulusan Program Studi S2 PKJ
Pascasarjana UM tidak hanya bertugas di lingkungan lembaga persekolahan saja. Akan
tetapi, juga ada yang bekerja di luar lembaga persekolahan (contoh: di LPMP). Hal ini berarti
bahwa kualifikasi lulusan Program Studi S2 PKJ sesuai dengan bidangnya juga sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan pasar atau masyarakat. Pada umumnya mahasiswa Program Studi

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 37


S2 PKJ berasal dari dosen, guru SMK, dan instansi lain baik negeri maupun swasta di
Indonesia. Lulusannya, kemudian mengabdi kembali pada lembaga yang mengirimnya.
Hasil pelacakan yang dilakukan mencakup tuntutan dan kebutuhan serta harapan dari
masyarakat sebagai pengguna lulusan Program Studi S2 PKJ Pascasarjana UM. Dengan
demikian, dapat memberi umpan balik yang dapat digunakan untuk memperbaiki program di
waktu yang akan datang, termasuk juga perbaikan terhadap kurikulum Program Studi S2
PKJ, bahkan juga perbaikan terhadap visi dan misi program studi di masa yang akan datang.
Mahasiswa lulusan Pascasarjana Universitas Negeri Malang membentuk suatu wadah
yang diberi nama Ikatan Alumni Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Organisasi ini
berfungsi sebagai wadah dan wahana untuk saling bertukar informasi sesuai dengan latar
belakang keilmuan. Di samping itu wadah ini berfungsi pula sebagai (1) sumber informasi
untuk memperoleh referensi yang dibutuhkan mahasiswa dalam menunjang kegiatan
akademik; (2) wadah yang menyediakan informasi lapangan pekerja yang dibutuhkan oleh
lulusan yang belum bekerja, dan (3) penyelenggara dan penyandang dana kegiatan seperti
seminar, diskusi, simposium, ceramah, dan pelatihan.
Efisiensi internal adalah tingkat persentase jumlah lulusan dibagi dengan jumlah
seluruh mahasiswa periode tersebut. Jumlah lulusan pada periode angkatan 2005/2006
sebanyak 30 orang. Jumlah mahasiswa periode angkatan 2005/2006 sebanyak 33 orang.
Perkembangan kelulusan periode ini menunjukkan efisiensi internal sebesar 30/33 x 100% =
91%.

Analisis SWOT Mahasiswa dan Lulusan


Kekuatan
 Tingkat keketatan seleksi yang tinggi menjamin diperolehnya mahasiswa yang berkualitas, yang
memungkinkan mendapatkan kelancaran dalam mengikuti perkuliahan dan memiliki prestasi yang
baik saat lulus.
 Asal mahasiswa yang berbeda-beda akan membawa budaya dan pengalaman yang berbeda-beda
pula, merupakan informasi yang menarik dan kekuatan dalam pemecahan berbagai masalah.
 Sebaran asal mahasiswa yang bervariasi dapat memberikan dukungan dalam mempopulerkan
Program Studi.
Kelemahan
 Masalah adaptasi dengan lingkungan belajar, adaptasi sebagai mahasiswa, masalah kesehatan,
keluarga, dan keterlambatan cairnya beasiswa seringkali dapat mengganggu kelancaran studi.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 38


 Belum ada studi yang bisa menunjukkan secara tepat dan menyeluruh perkembangan atau
sumbangan di masyarakat setelah lulus mengikuti Program Studi S2 PKJ.

Peluang
 Program sertifikasi guru khususnya SMK, mendorong guru untuk mendapatkan kualifikasi
pendidikan tingkat magister, adalah peluang untuk meningkatkan kualitas dan layanan dalam
pendidikan.
 Peningkatan kesadaran individu untuk menempuh pendidikan lebih tinggi sesuai keahlian
merupakan kesempatan untuk menangkap peluang menyiapkan pendidikan yang baik.
 Diperlukan studi pelacakan dan pengefektivan peran alumni dalam upaya peningkatan mutu
lulusan.

Ancaman
 Adanya program studi serupa atau yang menawarkan kemudahan di berbagai hal dan atau kurang
memperhatikan standar kualitas, dapat menjadi ancaman kelangsungan Program Studi.
 Masyarakat semakin sadar akan nilai tambah setelah mengikuti Program Studi S2 PKJ, bila
tidak bisa ditunjukkan dengan signifikan dapat menjadi ancaman terhadap minat calon
mahasiswa.

Strategi
 Kepada mahasiswa perlu diyakinkan bahwa ijazah yang diperoleh dari Program Studi S2 PKJ
Pascasarjana UM adalah ijazah perguruan tinggi dengan standar kualitas negeri yang berbeda
dengan ijazah yang peroleh dari perguruan tinggi swasta meskipun dengan iming-iming
kemudahan keluwesan cara pembayaran.
 Jaminan terhadap perolehan ijazah di perguruan tinggi negeri (PTN) merupakan jawaban
thd tuntutan masyarakat akan nilai tambah mengikuti prodi di PTN.

D. Sumber Daya Manusia


1. Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga Pendukung
Khusus untuk tenaga dosen Program Studi S2 PKJ rekrutmen dilakukan melalui cara
memberikan kesempatan kepada dosen UM lulusan S3 atau yang memenuhi persyaratan
sebagai dosen S2, dan yang memiliki kualitas dan komitmen yang tinggi terhadap lembaga
untuk ikut memberikan kuliah pada Program Studi S2 PKJ.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 39


Untuk melaksanakan kegiatan perkuliahan, bimbingan tesis serta kegiatan-kegiatan
akademik lainnya, Program Studi “mengambil” dosen-dosen dari berbagai jurusan di
Fakultas lingkungan UM. Hal ini sesuai dengan status Pascasarjana sebagaimana disebutkan
dalam PP Nomor 60 Tahun 1999.
Pada dasarnya rekrutmen dan seleksi dosen di Program Studi S2 PKJ Pascasarjana
UM merupakan bagian dari pelaksanaan rekutmen dan seleksi dosen di UM. Selanjutnya,
pemberdayaan dosen UM di lingkungan Program Studi S2 PKJ Pascasarjana UM diatur
sesuai dengan Pedoman Pendidikan UM pasal 142 dan kebijakan Direktur Pascasarjana
No.981/PT.28.H4.PPS/PP/1998. Dosen yang dapat mengajar di Program Studi S2 PKJ
Pascasarjana UM adalah dosen yang memiliki kualifikasi pendidikan minimal doktor atau
magister dengan jabatan lektor kepala dengan keahlian yang sesuai dengan matakuliah yang
diajarkan.
Selain itu terdapat juga beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon/dosen
pada Program Studi S2 PKJ Pascasarjana UM adalah (1) beriman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, (2) berwawasan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, (3) memiliki
kualifikasi sebagai tenaga pengajar di perguruan tinggi, (4) mempunyai moral dan integritas
yang tinggi, dan (5) memiliki tanggung jawab yang besar terhadap bangsa dan Negara
Program Studi S2 PKJ Pascasarjana UM dilengkapi dengan pedoman tertulis, dan
implementasi peraturan dilakukan secara utuh
Secara umum keberadaan tenaga pendukung dikelola dan dikendalikan oleh direktur
Pascasarjana UM. Jika terdapat hal-hal penting terutama yang berhubungan dengan program
studi barulah para pengelola program studi diikutsertakan. Biasanya dengan mengundang
pengelola-pengelola semua program studi. Dengan demikian penanganan tenaga pendukung
dilakukan oleh pengelola Pascasarjana yang dibantu oleh semua pengelola program studi
yang ada di Pascasarjana UM.
Tenaga pendukung terdiri dari pengembang di bidang pendidikan, pustakawan,
laboran, dan teknisi komputer. Pengadaan tenaga pendukung mengikuti prosedur pengadaan
pegawai negeri sipil dengan mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku (Pedoman
Pendidikan UM pasal 138--140). Syarat dan tata cara pengangkatan untuk menjadi tenaga
penunjang akademik diatur oleh Rektor dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 40


2. Kecukupan: Rasio terhadap Mahasiswa
Jumlah dosen, asisten, dan dosen luar Program Studi yang mengajar pada Program
Studi S2 PKJ berjumlah 26 orang. Sementara jumlah mahasiswa sampai saat ini sebanyak
215 orang. Dengan demikian rasio dosen mahasiswa Program Studi S2 PKJ adalah 1 : 5,5.
Pelaksanaan perkuliahan klasikan sebagian besar tiap klas dibina oleh dua dosen. Sementara
pelaksanaan kegiatan tugas mandiri (praktik industri dan tesis), tiap dosen menangani sekitar
5 mahasiswa.
Dengan demikian bila dilihat dari rasio dosen mahasiswa, maka dapat dinyatakan
bahwa jumlah dosen telah mencukupi.
Tenaga pendukung di Pascasarjana UM sudah mencukupi dengan jumlah 23 orang. Dengan
jumlah tenaga administrasi yang ada saat ini, kegiatan administrasi sudah berjalan dengan
lancar, tanpa ada hambatan yang berarti. Pembagian tugas di antara tenaga pendukung terbagi
habis berdasarkan uraian tugas. Dengan demikian terdapat keseimbangan antara keahlian dan
keterampilan di antara tenaga pendukung tersebut. Rasio antara tenaga/pegawai dengan
mahasiswa adalah 1 : 9 dengan 1/15 dari 23 orang staf melayani Program Studi S2 PKJ.
Selain itu tersedia satu orang tenaga yang secara khusus menangani administrasi Program
Studi S2 PKJ.

3. Kualifikasi dan Pengalaman


Seperti disebutkan di atas bahwa persyaratan sebagai tenaga dosen yang berwenang
penuh pada Program Studi S2 adalah bergelar doktor/Ph.D atau magister/master dengan
jabatan akademik lektor kepala (Pedoman Pendidikan Tahun 2013, pasal 104 ). Dosen yang
belum mempunyai wewenang penuh, dibina oleh oleh dosen yang telah memiliki wewenang
penuh dalam bidang tugasnya.
Berdasarkan jenjang pendidikannya, dosen Program Studi S2 PKJ terdiri atas
doktor/Ph.D 26 orang. Berdasarkan jabatan akademik/fungsionalnya, dosen Program Studi S2
PKJ terdiri atas: Guru besar 5 orang, lektor kepala 17 orang, lektor 4 orang.
Pelibatan dosen pada jabatan akademik lektor dan jenjang pendidikan magister/master
adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar pada bidang keahlian non pendidikan
dengan pendamping doktor atau magister/master jabatan lektor kepala.
Selain itu dosen Program Studi S2 PKJ memiliki pengalaman untuk memberikan
kuliah, mengembangkan rancangan, dan melaksanakan penelitian. Begitu pula memiliki
pengalaman sebagai pengelola dan kontributor jurnal ilmiah nasional, serta memiliki
pengalaman untuk menghasilkan karya ilmiah yang relevan dengan keahliannya.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 41


Dukungan sumber daya manusia terhadap keterlaksanan misi program ini tercermin
dari pengakuan eksternal terhadap lulusan dan tingkat utilisasi dosen-dosen, baik tingkat
lokal maupun nasional dalam kegiatan yang relevan, misalnya sebagai konsultan ahli di
Ditjen Dikti Diknas, dan instansi lainya. Disamping itu beberapa dosen Program Studi S2
PKJ juga diminta mengajar dan memimbing tesis di Universitas lain.
Dengan demikian bila dilihat dari kualifikasi dan pengalaman, maka pada Program
Studi S2 PKJ Kejuruan telah memenuhi persyaratan
Kualifikasi tenaga pendukung dapat digambarkan sebagai berikut.
a. bergelar magister 0 orang atau 0 %
b. bergelar sarjana 7 orang atau 30,4%
c. non gelar 16 orang atau 69,6%
Dilihat dari pendidikan para tenaga pendukung seperti di atas dapat dikatakan
kualifikasi tenaga pendukung telah memadai.

4. Keterlibatan dam Pengalaman


Dilihat dari aktivitas bimbingan akademik dan non akademik, sebagian besar dosen
pada Program Studi S2 PKJ mempunyai jadwal bimbingan yang terprogram terutama untuk
bimbingan tesis dan bimbingan matakuliah di luar jam tatap muka. Konsultasi terjadwal yang
disediakan pada jam ke 7 dan 8 sesuai dengan pilihan mahasiswa. Ditampilkannya jadwal
bimbingan tesis ini menunjukkan bahwa dosen-dosen Program Studi S2 PKJ didikan
Kejuruan memiliki komitmen yang tinggi, dan menganggap bimbingan terhadap mahasiswa
adalah layanan yang semestinya diperoleh dan yang selayaknya dilaksanakan secara serius
dan terencana.
Interaksi dosen dengan mahasiswa selama ini telah menjadi salah satu pilar yang
kokoh dalam penyelenggaraan Program Studi S2 PKJ. Hal ini mencakup baik interaksi
pembelajaran di ruang kelas maupun interaksi profesional di luar kelas, bahkan sampai pada
hubungan kolegial profesional setelah mahasiswa menjadi alumni. Mahasiswa memiliki akses
yang luas untuk menghubungi dan mendiskusikan permasalah akademik dengan para dosen,
tidak hanya terbatas pada yang ditunjuk sebagai pembimbing tesisnya. Demikian pula
berbagai kegiatan seminar, simposium, atau diskusi dapat berlangsung demokratis dalam
kerangka mimbar ilmiah yang sama-sama dijunjung tinggi. Pertanggung-jawaban kebebasan
mimbar akademik dan ilmiah tampak antara lain dalam sikap terhadap perbedaan pendapat
yang menyangkut isi tulisan, ceramah, atau buku, oleh dosen atau mahasiswa, yang secara
profesional tetap dapat mendudukkan persoalan sesuai dengan konteknya.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 42


Semua dosen Program Studi S2 PKJ terlibat secara langsung dalam pembimbingan
mahasiswa. Pembimbingan dimaksud meliputi pembimbingan akademik maupun
pembimbingan tesis yang diatur secara terprogram.

5. Penelitian dan Karya Ilmiah sesuai Kode Etik


Sebagai dosen pada jenjang pendidikan magister, maka telah terseleksi kualifikasi dan
pengalamannya. Antara lain bila tidak doktor, maka harus magister/master yang telah
memiliki jabatan akademik lektor kepala. Hal ini menunjukkan bahwa dosen pada pada
program ini telah memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang penelitian dan penulisan
karya ilmiah. Daftar judul penelitian, karya ilmiah dosen dapat dilihat pada lampiran.
Setiap dosen Program Studi S2 PKJ telah memiliki agenda penelitian yang sangat
baik, begitu pula publikasi artikel dalam jurnal ilmiah nasional. Ada beberapa hasil penelitian
yang dikutip oleh pakar lain, serta hasil penelitian yang telah dipatenkan baik berupa produk
penelitian, perangkat lunak, atau teknologi.
Sebagai ajang publikasi karya ilmiah, maka pada Fakultas Teknik UM telah tersedia
satu jurnal terakreditasi (nasional) dan empat jurnal belum terakreditasi (lokal). Beberapa
dosen Program Studi S2 PKJ terlibat sebagai ketua penyunting, penyunting ahli, dan
penyunting pelaksana pada beberapa jurnal lokal maupun nasional.

6. Pembinaan dan Pengembangan


Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia untuk Program Studi S2 PKJ
tidak terlepas dari kerangka umum RENSTRA Universitas Negeri Malang, yaitu dengan cara
(1) menciptakan dan meningkatkan pola pembinaan akademik dan karier dosen yang
sistematik dan berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan motivasi dan kinerjanya untuk
memenuhi persyaratan kepangkatan akademik, (2) meningkatkan peluang dan kemudahan
dosen untuk studi lanjut pada jalur disiplin semula. (3) mengupayakan departemen tenaga
ahli senior dari luar untuk diangkat menjadi dosen, (4) meningkatkan mutu alat dan pola
rekrutmen untuk menjaring calon dosen potensial. Pembinaan dan pengembangan dosen
didasarkan pada pengangkatan fungsi dan tugasnya melalui tugas belajar, penataran, tugas
sabatikal, organisasi profesi, dan tugas-tugas lain yang relevan (Pedoman Pendidikan UM,
pasal 141).
Pembinaan dan pengembangan tenaga pendukung selain dilakukan oleh UM, dilakukan
pula oleh pengelola Pascasarjana. Pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan, jadwal, prosedur,
dan metode yang sesuai dengan model pengembangan tenaga pendukung.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 43


Pembinaan dan pengembangan tenaga penunjang didasarkan pada fungsí dan tugasnya.
Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, penataran, magang, dan tugas-tugas
lain yang relevan.

7. Keberlanjutan
Upaya yang dilakukan untuk mendukung keberlanjutan terkait dengan tenaga dosen dan
tenaga penunjang antara lain melakukan evaluasi secara periodik terhadap kinerja dosen dan
tenaga penunjang. Evaluasi ini dilakukan melalui portofolio dalam melaksanakan
pembelajaran maupun masukan dan penilaian dari mahasiswa. Bagi tenaga penunjang
evaluasi berkenaan kualitas dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa dan dosen
dalam memperlancar pembelajaran. Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan koordinasi
secara rutin, sebulan sekali, terutama kepada dosen dalam rangka membahas pengembangan
dan berbagai hal tentang Program Studi S2 PKJ. Koordinasi tenaga penunjang dilakukan
secara rutin pada tingkat Pascasarjana.

Analisis SWOT Sumber Daya Manusia


Kekuatan
 Sebagian besar dosen berusia muda, sehingga penuh semangat dan berpotensi untuk
berkembang dimasa yang akan datang.
 Kualifikasi dosen baik dari segi pendidikan, pengalaman, dan kepangkatan memberi
kekuatan sangat mendukung kompetensi pada Program Studi.

Kelemahan
 Beberapa dosen sebagai kosultan di Jakarta, menyebabkan waktu yang tersedia untuk
kegiatan bimbingan tesis mahasiswa menjadi terbatas.
 Adanya dosen yang mempunyai karakter “luar biasa” menyebabkan kurang lancarnya
komunikasi antara dosen dan mahasiswa dan sering menimbulkan konflik psikologis.
 Kurangnya perhatian dosen untuk berpartisipasi dalam “mempopulerkan” Program Studi.
 Beberapa matakuliah pilihan konsentrasi masih dibina oleh dosen yang bergelar magister
(S2).
 Jumlah dosen yang terlalu banyak, karena terkait dengan matakuliah pilihan konsentrasi,
sehingga kurang efisien.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 44


Peluang
 Tawaran penelitian dan penulisan buku hasil penelitian memberi peluang bagi dosen untuk
meningkatkan professionalisme.
 Bila dapat mengatur dengan baik bagi dosen yang menjadi praktisi relevan dengan
keahliannya (tenaga konsultan, pelaksana) memberi peluang untuk meningkatkan
professionalisme

Ancaman
 Dari kelemahan-kelemahan di atas bila tidak segera diatasi, dapat mengacam perkembangan
Program Studi.
.
Strategi
 Program Studi S2 PKJ secara berkesinambungan melakukan benkmarking pada lembaga
yang sejenis melalui payung Aptekindo, dengan pascarjana UNY, UNP dan UPI dengan
demikian kekurangan dan kelemahan penyelenggaraan prodi di UM, segera diketahui dan
diantisipasi.

E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK


1. Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan
Kurikulum Program Studi S2 PKJ yang digunakan saat ini dirancang dan
dikembangkan untuk menghasilkan lulusan yang berkualifikasi sebagai tenaga guru SMK
berstandar internasional dengan kompetensi: (1) mampu merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran pada SMK yang berstandar internasional; (2) mampu merancang
dan mengelola pengembangan program SMK berstandar internasional; (3) menguasai bidang
studi sesuai bidang ilmu yang diajarkan di SMK berstandar internasional; dan (4) menguasai
multimedia untuk pembelajaran SMK berstandar internasional. Hal ini sesuai dengan visi,
misi, sasaran, dan tujuan Program Studi yang telah ditetapkan.
Kurikulum tersebut merupakan hasil pengembangan dari Kurikulum 2004 yang
dirancang pada saat pengusulan pembukaan program studi ini. Kurikulum 2004 tersebut
dirancang mengacu pada kebutuhan dan arah perkembangan SMK di Indonesia dengan tetap
berpijak pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Di
samping itu perancangan kurikulum tersebut juga mengakomodasi Garis-Garis Besar
Program Pendidikan Menengah Kejuruan Tahun 2005 yang dikeluarkan oleh Direktorat
Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 45
Dikmenjur Ditjen Dikdasmen Depdiknas. Pelaksanaan penyusunan kurikulum tersebut
merupan bagian integral dari tugas tim penyusun proposal pembukaan Program Studi S2 PKJ
yang dibentuk oleh Dekan Fakultas Teknik UM dan didukung sepenuhnya oleh Direktur
Pascasarjana UM.
Pengembangan kurikulum tersebut dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi
Kurikulum 2004 oleh staf pengajar pada Program Studi S2 PKJ, hasil studi banding ke
universitas mitra (FC Darmstat Jerman dan University Tun Hussein Onn Malaysia), dan
berbagai masukan dari stakeholders, khususnya SMK. Langkah awal yang ditempuh dalam
pengembangan kurikulum tersebut adalah merumuskan kompetensi-kompetensi yang harus
dimiliki lulusan. Perumusan kompetensi ini didasarkan pada visi, misi, sasaran dan tujuan
Program Studi S2 PKJ. Di samping itu, perumusan kompetensi juga dilakukan melalui
identifikasi kompetensi yang dibutuhkan oleh stakeholders, dengan cara mengundang mereka
untuk beraudiensi melalui forum lokakarya pengembangan kurikulum. Penyusunan
kurikulum ini selesai dilakukan pada bulan Januari tahun 2008.
Berdasarkan rumusan kompetensi tersebut, kemudian dirumuskan nama-nama
matakuliah berikut deskripsinya masing-masing, satuan kredit semester (sks) dan jam
semester (js) setiap matakuliah, dan distribusi penyajiannya per semester. Tahap akhir proses
penyusunan kurikulum tersebut adalah penyusunan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). SAP
disusun oleh dosen atau tim dosen pengajar masing-masing matakuliah.

2. Relevansi Struktur dan Isi Kurikulum dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders
Struktur Kurikulum Progran Studi S2 PKJ UM terdiri dari 5 (lima) komponen utama:
(1) Matakuliah Umum (MKU), (2) Matakuliah Dasar Keahlian (MKDK), (3) Matakuliah
Keahlian (MKK), (4) Matakuliah Konsentrasi, dan (5) Tesis (TES). Secara spesifik,
Komponen Matakuliah Konsentrasi dipilah menjadi tiga, yaitu (1) Konsentrasi Pendidikan
Teknik ekektro, (2) Konsentasi Pendidikan Teknik Mesin, dan (3) Konsentrasi Pendidikan
Teknik Sipil. Pemilahan tersebut disesuaikan dengan keberadaan Program S1 yang ada di
Fakultas Teknik UM dengan tetap memperhatikan ketersediaan staf tenaga pengajar yang
dimiliki oleh ketiga program studi tersebut. Secara keseluruhan bangunan struktur kurikulum
Program Studi S2 PKJ ditunjukkan pada Lampiran D2.1
Komponen Matakuliah Umum (MKU) terdiri dari dua matakuliah, yaitu (1)
Matakuliah Metodologi Penelitian dan Pengembangan, dan (2) Matakuliah Statistika.
Komponen Matakuliah Dasar Keahlian (MKDK) terdiri dari tiga matakuliah, yaitu (1)
Landasan Pendidikan, (2) Landasan Pembelajaran, dan (3) Problematika Pendidikan Bidang

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 46


Studi. Sedangkan komponen Matakulian Keahlian (MKK) terdiri dari lima matakuliah, yaitu
(1) Aspek Hukum & Keselamatan dan Kesehatan Kerja, (2) Kurikulum Kejuruan, (3)
Perencanaan dan Pengembangan Laboratorium Teknik, (4) Renewable Technology, dan (5)
Praktik Industri Pendidikan dan Kejuruan.
Komponen Matakuliah Konsentrasi masing-masing terdiri dari 5 (lima) matakuliah.
Komponen Matakuliah Konsentrasi Pendidikan Elektro terdiri dari (1) Matematika Teknik,
(2) Instrumentasi dan Kontrol, (3) Sistem Komunikasi Data dan Jaringan Komputer, (4)
Sistem Informasi, dan (5) Elektronika Teknik. Komponen Matakuliah Konsentrasi
Pendidikan Teknik Mesin terdiri dari (1) Analisis Kekuatan Bahan, (2) Mesin Konversi
Energi, (3) Instrumentasi dan Kontrol, (4) Teknologi Manufaktur, dan (5) Matematika
Teknik. Sedangkan untuk Komponen Matakuliah Konsentrasi Pendidikan Teknik Sipil terdiri
dari (1) Project Finance, (2) Teknologi Bahan dan Kontrol Kualitas, (3) Metode Pelaksanaan
Konstruksi, (4) Permodelan dan Analisis Struktur, dan (5) Gambar Kerja Konstruksi.
Komponen kelima dari Kurikulum Program Studi S2 PKJ adalah Tesis. Komponen
matakuliah ini terdiri dari dua matakuliah, yaitu (1) Seminar Usulan Tesis, dan (2) Tesis.
Deskripsi singkat untuk setiap mata kuliah yang ada dalam Kurikulum Program Studi S2 PKJ
ditunjukkan pada Lampiran D2.2.
Relevansi struktur dan isi Kurikulum Program Studi S2 PKJ dengan tuntutan dan
kebutuhan stakeholders, khususnya SMK senantiasa dijaga dan ditingkatkan. Hal ini
dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya adalah mengikuti arah kebijakan
pengembangan SMK yang ditempuh oleh Direktorat Pengembangan SMK; meminta
tanggapan dan masukan dari para lulusan Program Studi S2 PKJ yang telah bekerja aktif
sebagai guru SMK; meminta tanggapan dari para mahasiswa yang notabene juga
merepresentasikan keberadaan SMK; dan melalui inovasi matakuliah, khsusnya untuk
sejumlah matakuliah yang berkaitan dengan konsep-konsep mutakhir dalam bidang
Pendidikan Kejuruan.

3. Kompetensi dan Etika Lulusan yang Diharapkan


Program Studi S2 PKJ bertujuan untuk menghasilkan lulusan dengan kualifikasi
sebagai berikut. Pertama, sebagai tenaga pengajar SMK bertaraf internasional, peneliti,
tenaga ahli yang mempunyai kepribadian serta keahlian keguruan dan kemampuan untuk
melaksanakan penelitian yang bersifat aplikasi konsep, khususnya di bidang pendidikan
kejuruan. Kedua, bersifat terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maupun masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 47


dapat diterapkan untuk peningkatan kinerja organisasi khususnya dan pembangunan pada
umumnya. Ketiga, memiliki kemampuan untuk meningkatkan pelayanan profesi dan
pengembangan ilmu kejuruan melalui penerapan dan penyebarluasan hasil-hasil penelitian
dan pengembangan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan kejuruan,
memecahkan masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara.
Keempat memiliki kemampuan bekerjasama secara sinergis dan kolaboratif dengan semua
pihak termasuk organisasi pemerintah dan swasta, industri baik di dalam maupun luar negeri
dalam menerapkan, merumuskan dan mengendalikan berbagai masalah kejuruan. Kelima,
mampu menganalisis berbagai masalah sosial yang memerlukan pendekatan multidisiplin
sebagai upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia daerah guna menyukseskan
otonomi daerah serta menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi untuk bersaing
secara internasional.
Berdasarkan kualifikasi lulusan tersebut maka kompetensi yang diharapkan dari
lulusan Program Studi S2 PKJ adalah sebagai berikut. Pertama, mampu merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran pada SMK yang berstandar internasional.
Kedua, mampu merancang dan mengelola pengembangan program SMK berstandar
internasional. Ketiga, menguasai bidang studi sesuai bidang ilmu yang diajarkan di SMK
berstandar internasional. Keempat, menguasai multimedia untuk pembelajaran SMK
berstandar internasional. Kelima, memanfaatkan hasil-hasil penelitian untuk keperluan
pembelajaran. Keenam, tanggap terhadap berbagai permasalahan dalam bidang pendidikan
kejuruan. Ketujuh, mampu merancang, melaksanakan, serta melaporkan penelitian di bidang
pendidikan kejuruan baik yang menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, gabungan
antara kuantitatif dan kualitatif, maupun penelitian tindakan kelas (PTK). Kedelapan, mampu
menyebarluaskan hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan kejuruan melalui jurnal ilmiah
maupun forum ilmiah lainnya. Kesembilan, mampu menggunakan berbagai ilmu yang telah
dipelajari secara integratif untuk menganalisis dan memecahkan berbagai masalah dalam
bidang pendidikan kejuruan.
Sejalan dengan kualifikasi dan kompetensi tersebut maka lulusan Program Studi S2
PKJ diharapkan memiliki etika sebagai berikut. Pertama, penghayati dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara Indonesia maupun dalam
kehidupan professional. Kedua, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketiga, menghayati
dan mengamalkan kode etik guru Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas sebagai
pendidik yang professional. Keempat, terbuka dan menghormati terhadap adanya perbedaan

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 48


sikap, cara pandang, dan pemikiran orang lain dan menjadikannya sebagai modal yang
mampu membelajarkan dirinya. Kelima, senantiasa berusaha untuk dapat memberikan
layanan yang terbaik dan professional kepada orang lain, khususnya dalam konteks
pelaksanaan tugasnya sebagai guru di SMK.

4. Integrasi Materi Pembelajaran Intra, Antar, dan Multi Disiplin Ilmu


Integrasi materi pembelajaran/perkuliahan diupayakan melalui berbagai kegiatan yang
sistematis, dalam bentuk kajian kurikulum secara komprehensif oleh semua staf pengajar di
setiap awal tahun akademik, penyusunan rencana perkuliahan, dan pelaksanaan
pembelajaran/perkuliahan secara tim (team teaching). Melalui kajian kurikulum, para dosen
dapat mengidentifikasi hubungan secara teknis antar matakuliah, mengetahui struktur urutan
matakuliah, mengetahui prasyarat masing-masing matakuliah, dan mengetahui terjadinya
transfer of learning antarmatakuliah tersebut. Di samping itu, dosen juga dapat
mengidentifikasi karakteristik mikro dan makro setiap matakuliah, sehingga dapat diketahui
hubungan pokok bahasan dan cakupan antarmatakuliah serta kemungkinan perluasan dan
pendalaman kajian masing-masing matakuliah.
Melalui penyusunan rencana perkuliahan dan team teaching diharapkan terjadi
interaksi dan kerjasama yang baik antardosen dalam rangka menyusun rencana dan
melaksanakan perkuliahan. Dengan cara demikian maka integrasi intra, antar, dan multi
disiplin ilmu dapat terjadi dengan baik.

5. Peluang bagi Mahasiswa untuk Mengembangkan Diri


Peluang mahasiswa untuk mengembangkan diri dapat terjadi dalam keseluruhan
matakuliah yang disajikan di Program Studi S2 PKJ, baik karena karakteristik matakuliah
yang bersangkutan maupun karena model, strategi, atau metode pembelajaran yang
digunakan para dosen. Salah satu matakuliah yang memungkinkan mahasiswa
mengembangkan diri secara leluasa adalah Matakuliah Praktik Industri. Pelaksanaan
matakuliah ini bersifat mandiri dan disesuaikan dengan program keahliah/konsentrasi serta
minat masing-masing mahasiswa. Minat mahasiswa untuk mengembangkan diri dalam
Matakuliah Praktik Industri ini tercermin dari permasalahan yang ingin mereka dalami di
industri. Di samping itu beberapa matakuliah yang diperoleh mahasiswa melalui sandwich
program di University Tun Hussein Onn Malaysia juga merupakan sarana untuk
pengembangan diri yang nyata.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 49


Melalui model, strategi, atau metode pembelajaran yang bervariasi yang digunakan
para dosen maka pengembangan diri mahasiswa juga dapat terjadi dengan baik. Hal ini dapat
terjadi karena di samping menggunakan metode yang konvensional, seperti ceramah dan
Tanya jawab, para dosen dituntut untuk menggunakan berbagai strategi yang inovatif, seperti
pemecahan masalah, discovery, dan proyek. Di samping itu, selain tatap muka di kelas para
dosen juga senantiasa memberikan tugas secara terstruktur dan mandiri kepada setiap
mahasiswa yang memungkinkan terjadi pengembangan diri mahasiswa secara optimal.

6. Sistem Pembelajaran
Pada pertemuan awal dosen menyampaikan silabus, garis besar materi matakuliah,
asistensi, dan evaluasi. Perkuliahan dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas dengan
menggunakan metode ceramah yang disertai dengan tanya jawab, diskusi, dan penugasan
yang lebih banyak bersipat mandiri. Di samping itu, para mahasiswa secara mandiri
membentuk kelompok belajar.
Kegiatan pembelajaran tersebut diaplikasikan oleh setiap dosen secara terjadwal.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, para dosen tetap dituntut mengacu pada pedoman
yang ada di Pascasarjana UM. Hal ini berarti bahwa dosen akan tetap memperhatikan unsur-
unsur yang dituntut dalam penilaian sebagai instrumen untuk memantau dan menjaring
informasi mengenai kinerja proses pembelajaran dan keberhasilan mahasiswa. Selain strategi
pembelajaran terprogram tersebut, pada umumnya para dosen juga membuat ketentuan jam-
jam konsultasi pada hari-hari tertentu, baik yang dilakukan di ruang dosen Pascasarjana
maupun di ruang kerja dosen di “home base”nya. Bahkan tidak sedikit dosen yang
memberikan kebebasan pada mahasiswa berkonsultasi di rumahnya.
Berbagai fasilitas yang tersedia di kampus UM yang dapat di akses oleh mahasiswa
dalam kaitannya dengan optimalisasi kegiatan pembelajaran antara lain: Perpustakaan,
laboratorium, komputer, jaringan internet, pusat bimbingan dan konseling yang letaknya
tidak jauh dari gedung Pascasarjana. Walaupun berbagai fasilitas digunakan untuk
kepentingan bersama, mahasiswa Pascasarjana tidak mengalami hambatan untuk mengakses
ke pusat-pusat sarana dan fasilitas tersebut.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Program Studi S2 PKJ untuk mendorong para
mahasiswa dan dosen melakukan interaksi dengan berbagai pihak di luar Program Studi S2
PKJ. Upaya-upaya tersebut antara lain: (1) melakukan studi lapangan, (2) mengikuti seminar,
dan lokakarya. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian dan dedikasi mereka terhadap bidang

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 50


ilmu cukup tinggi yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar mengajar bagi
kedua bela pihak (dosen-mahasiswa).
Sistem pembelajaran pada Program Studi S2 PKJ Pascasarjana UM ditekankan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk belajar mandiri yang
dirancang secara profesional dalam kaitannya dengan pencapaian sasaran dan tujuan program
studi.

7. Penilaian Kemajuan Belajar


a. Penilaian dan Kemajuan Hasil Belajar Mahasiswa
Penilaian hasil belajar mahasiswa mencakup: (1) penilaian terhadap setiap matakuliah,
(2) penilaian dalam ujian kualifikasi, (3) penilaian terhadap penulisan dan ujian tesis.
Fokus sasaran dan komponen setiap jenis penilaian itu masing-masing berbeda dan
memiliki bobot tersendiri. Sistem pemberian nilai atau setiap komponen berpatokan pada
angka skala empat (4-3-2-1-0) atau huruf (A-B-C-D-E). Rincian model sistem penilaian
tersebut dapat dilihat di dalam pedoman akademik Pascasarjana UM Tahun 2006.
Penilaian prestasi mahasiswa dalam satu mata kuliah atau kegiatan akademik lainnya
dilakukan dengan menggunakan lambang huruf dan angka yang rentangannya secara
keseluruhan berkisar dari 0,00- 4,00 dengan tiap nilai rentangannya ditentukan seperti terlihat
pata Tabel I2.1.

Tabel 7.a.1 Rentangan Pemberian Nilai


Nilai (huruf) Nilai (angka) Rentangan
A 4.00 3,80 - 4.00
A- 3,70 3,60 - < 3,80
B+ 3,30 3,20 - < 3,60
B 3.00 2,90 - < 3,20
B- 2,70 2,50 - < 2,90
C 2,00 1,50 - < 2,50
D 1,00 0,50 - < 1,50
E 0,00 0,00 - < 0,50

Nilai lulus untuk program Magister sekurang-kurangnya B-. Mata kuliah atau
kegiatan akademik yang dapat diperhitungkan sksnya adalah yang memperoleh kesimpulan
lulus seperti yang dimaksud di atas. Kegiatan perkuliahan/akademik yang telah diselesaikan
mahasiswa dan lulus dengan nilai B- atau bahkan dengan nilai lulus lainnya sebelum nilai A

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 51


pada program Magister pada dasarnya dapat diminta oleh mahasiswa untuk diujikan lagi
untuk mendapat nilai lebih tinggi asal mahasiswa yang bersangkutan mengikuti seluruh
kegiatan perkuliahan/akdemik tersebut dan mendapat persetujuan dosen pembina mata
kuliah. Kegiatan yang diulang dan yang diuji lagi, nilainya digunakan untuk menggantikan
nilai yang diperoleh pada semester lampau.
Apabila suatu mata kuliah atau kegiatan akademik pada akhir semester sajiannya
belum dapat dinilai karena masih ada komponen atau bagian yang belum dilengkapi
mahasiswa, maka matakuliah atau kegiatan akademik itu dinyatakan belum lengkap atau
disingkat BL dengan pengaturan sebagai berikut. Pertama, batas terakhir yang diberikan
kepada mahasiswa untuk melengkapi kegiatan mata kuliah atau kegiatan akademik tersebut
adalah selambat-lambatnya pada akhir masa kuliah tatap muka semester berikutnya. Kedua,
kalau sampai akhir batas waktu tersebut mahasiswa tidak berhasil melengkapi tugasnya
maka secara otomatis mahasiswa tersebut dicatat oleh urusan akademik Pascasarjana sebagai
tidak lulus atau TL dalam matakuliah/kegiatan akademik yang bersangkutan. Ketiga, nilai
yang diterima mahasiswa tidak lulus setinggi-tingginya nilai C.
Matakuliah yang diikuti oleh mahasiswa untuk mendapatkan sks tetapi tidak berhasil
lulus harus diikuti ulang sampai berhasil lulus, dengan pengertian apabila timbul masalah
disekitar pengelolaan ketidakberhasilan mahasiswa tata cara penyelesaiannya akan diatur
tersendiri oleh direktur Pascasarjana dengan memperhatikan masukan dari koordinator
Program Studi S2 PKJ.
Nilai yang diperoleh mahasiswa dalam matakuliah/kegiatan akademik lain dinyatakan
dengan singkatan nilai kredit (NK) wajib dilaporkan oleh dosen ke urusan akademik
PASCASARJANA setiap akhir semester sajian sesuai kalender akademik. Formula sistem
penilaian sebagai berikut.

∑kıΝı kıΝı+k2Ν2+…+knΝn
IPK = =
∑kı kı + k2 + … + kn

Penilaian matakuliah dilakukan oleh setiap dosen pengampu matakuliah terhadap


proses dan hasil pembelajaran. Komponen-komponen penilaian meliputi: (1) kehadiran
mahasiswa, (2) kemampuan membahas, menyusun, dan menyajikan hasil telaahan buku atau
bahan pustaka lainnya, (3) kemampuan menyusun buah pikir dan gagasan ilmiah terkait
dengan topik matakuliah yang bersangkutan dengan melalui penulisan makalah,(4)

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 52


kemampuan mencurahkan gagasan dan pendapat dalam kegiatan diskusi, dan (5) penguasaan
materi perkuliahan dan aplikasinya melalui ujian (UTS dan UAS). Nilai akhir (NA) setiap
matakuliah yang dicapai mahasiswa minimal 2,70. Mahasiswa yang gagal memperoleh nilai
tersebut harus mengulang pada semester berikut. Nilai UTS diumumkan kepada mahasiswa
dua minggu setelah penyelenggaraan UTS, sedangkan nilai UAS diumumkan sekaligus
dengan nilai akhir (NA), dua minggu setelah UAS.
Ujian komprehensif bagi mahasiswa program S2 diselenggarakan dengan dengan
tujuan untuk menilai: (a) penguasaan metodologi penelitian di bidang ilmunya; (b)
penguasaan materi bidang ilmunya, baik yang bersipat dasar maupun kekhususan sesuai
dengan tujuan dan jenis program studi; dan (c) kemampuan penalaran termasuk kemampuan
membuat abstraksi, ekstrapolasi, sistematisasi dan perumusan hasil pemikiran. Ujian
komprehensif berbentuk ujian tulis dan ujian lisan yang wajib ditempuh mahasiswa program
Magister. Bahan ujian tulis mencakup seluruh bahan perkuliahan dan pengalaman belajar
sebagai berikut: Metodologi Penelitian dan materi di bidang ilmu spesialisasi mahasiswa.
Bahan ujian lisan diambil dan dikembangkan dari usulan penelitian mahasiswa program
Magister yang bersangkutan.
Syarat ujian komprehensif adalah: (a) mahasiswa telah lulus semua matakuliah dalam
bidang Metodologi Penelitian dan bidang spesialisasi (tidak termasuk naskah tesis), serta
telah memperoleh IPK sekurang-kurangmya 3,00 (tiga koma nol nol); (b) Sudah memiliki
usulan penelitian yang lengkap dan disetujui oleh para pembimbing untuk dinilai
kelayakannya dalam seminar oleh Panitia Penilai Usulan Penelitian Thesis.
Panitia penyelenggara ujian komprehensif ditetapkan berdasarkan SK Direktur
Pascasarjana UM. Dengan komposisi sebagai berikut.
Ketua : Direktur Pascasarjana UM
Sekretaris Panitia : Para Wakil Direktur
Dewan Penguji : Ketua dewan Penguji adalah Koordinator Program Studi
merangkap anggota
Anggota Dewan Penguji : Dosen Bidang Studi Spesialisasi, Dosen Bidang
Pendidikan, Sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
pembimbing tesis mahasiswa yang bersangkutan.
Soal ujian komprehensif ditulis oleh setiap anggota dewan penguji/panitia ujian dan
diserahkan kepada Koordinator Program Studi S2 PKJ dengan sifat kerahasiaan yang menjadi
tanggung jawab penuh panitia ujian.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 53


Ujian komprehensif diselenggarakan setiap permulaan semester atau disesuaikan
dengan kebutuhan program studi. Ujian tulis dilakukan selama 2 (dua) hari dalam jam kerja
menggunakan salah satu cara berikut: a) Tanpa menggunakan buku dan catatan, b) dengan
menggunakan buku catatan. Ujian komprehensif lisan dilaksanakan dalam Seminar Usulan
penelitian Tesis yang pengelolaan pelaksanaannya diatur tersendiri oleh Direktur
Pascasarjana UM dengan memperhatikan masukan dari Koordinator Program Studi
Pascasarjana UM.
Nilai kesimpulan ujian komprehensif mahasiswa program S2 adalah rerata dari nilai
kesimpulan ujian tulis dan nilai kesimpulan ujian lisan dan dinyatakan dengan simbol L
(Lulus) atau TL (Tidak Lulus). Untuk program Magister nilai kesimpulan untuk dapat
dinyatakan lulus dalam ujian kualifikasi sekurang-kurangnya B-, dengan pengertian baik nilai
kesimpulan ujian tulis maupun nilai kesimpulan ujian lisan, masing-masing harus sekurang-
kurangnya B- juga.
Penilaian pekerjaan ujian tulis yang berasal dari setiap anggota dewan penguji/panitia
ujian diserahkan kepada koordinator Program Studi S2 PKJ untuk dihitung reratanya sebagai
nilai ujian tulis. Sedangkan nilai ujian lisan ditentukan dengan cara berikut: Dewan
penguji/panitia ujian melalui musyawarah kemudian setiap anggota dewan penguji/panitia
ujian memberikan nilainya masing-masing kepada koordinator program studi untuk dihitung
reratanya sebagai nilai ujian lisan.
Nilai kesimpulan ujian kualifikasi atau ulangannya, diumumkan paling lambat 2 (dua)
minggu sesudah pelaksanaan ujian tersebut berakhir.

b. Kriteria dan standar keberhasilan studi mahasiswa


Berkaitan dengan kriteria dan keberhasilan studi mahasiswa, secara eksplisit dapat
diungkapkan dengan berdasarkan kriteria dan standar seperti berikut. Pertama, sudah
mengikuti setiap matakuliah yang disajikan serta dipilih oleh mahasiswa dengan tingkat
kehadiran minimal 80% dari yang seharusnya diikuti, yakni mencakup: kegiatan tatap muka
di kelas, menyusun laporan buku, menulis makalah, berpartisipasi secara aktif dalam diskusi
dan seminar, mengikuti UTS dan UAS. Kedua, dinyatakan lulus ujian kualifikasi dengan nilai
minimal B- = 2,70 (tingkat keberhasilan menggunakan kategori lulus atau tidak lulus).
Ketiga, berhasil melakukan kegiatan penelitian untuk tesis, dengan mendapat bimbingan
secara intensif dari para pembimbing, serta berhasil dalam ujian tesis dengan yudisium
minimal 3,00.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 54


Bagi mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian kualifikasi wajib mengikuti ujian ulang
tersebut sepanjang masa studinya belum habis, dan hanya mengulang ujian lisan saja.
Pelaksanaan ujian ulangan dilaksanakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah ujian
kualifikasi yang lalu. Apabila pada saat masa studi berakhir, mahasiswa yang bersangkutan
belum dapat menyelesaikan dan lulus kegiatan akademik sebagaimana yang ditentukan, maka
yang bersangkutan dinyatakan oleh direktur Pascasarjana UM sebagai mahasiswa yang habis
masa studi dan secara otomatis kehilangan haknya sebagai mahasiswa Pascasarjana UM.

c. Penilaian Akhir Pendidikan


Ujian Tesis merupakan penilaian akhir pendidikan yang harus ditempuh oleh
mahasiswa Calon Magister untuk memperoleh gelar Magister.
Tujuan Ujian Tesis secara umum, untuk menilai mahasiswa Calon Magister mengenai
dipenuhinya kualifikasi untuk lulusan Magister sebagai berikut (1) berjiwa Pancasila dan
memiliki integritas ilmiah; (2) bersikap terbuka, tanggap terhadap perkembangan ilmu,
teknologi dan seni serta permasalahan yang dihadapi masyarakat; (3) memiliki wawasan dan
kemampuan dasar keilmuan dan keterampilan teknis yang diperlukan untuk mengadaptasi
dan/ atau menciptakan metodologi baru yang akan dipergunakannya dalam telaah taat kaidah;
(4) menguasai pendekatan teori, konsep dan paradigma yang paling sesuai dengan bidang
keahliannya; (5) akrab dengan permasalahan dan karya serta pemikiran mutahir para ahli
dalam kawasan keahliannya; (6) mampu menggunakan pengetahuan dan keterampilan dalam
kawasan keahliannya untuk menemukan jawaban dan/ atau memecahkan permasalahan yang
kompleks, termasuk yang memerlukan pendekatan lintas disiplin; (7) mampu
mengkomunikasikan pemikiran dan hasil karyanya, baik dengan sejawat maupun dengan
khalayak yang lebih luas; dan (8) secara khusus, menilai: (a) penguasaan akademik
mahasiswa Calon Magister tentang isi tesisnya, dan (b) kemampuannya dalam
mempertahankan pandangan serta pendapat-pendapatnya dari sanggahan-sanggahan Anggota
Dewan Penguji/ Panitia Ujian Tesis.
Persyaratan menempuh Ujian Tesis meliputi (1) lulus semua matakuliah dan kegiatan
lain yang dipersyaratkan bagi mahasiswa Program Magister, (2) lulus Ujian Kualifikasi
termasuk disetujuinya kelayakan Usulan Penelitian untuk Tesis, (3) naskah Tesis telah
disetujui oleh para Pembimbing, (4) naskah Tesis telah dinilai dan disetujui oleh Panitia
Penilai Tesis dan (5) menyerahkan kepada para penguji dan Urusan Akademik Pascasarjana
UM naskah Tesis yang telah diketik rapi (termasuk memperbaiki salah ketik) mengikuti
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UM atau pedoman yang disetujui oleh pembimbing.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 55


Ujian Tesis diselenggarakan oleh Panitia Penyelenggara Ujian Tesis yang ditetapkan
oleh Direktur Pascasarjana UM, dengan susunan sebagai berikut:
a. Pengarah/ Pemimpin Ujian : Rektor UM
b. Ketua Panitia Penyelenggara Ujian : Direktur Pascasarjana UM dibantu oleh para Wakil
Direktur.
c. Dewan Penguji/Panitia Ujian, dengan ketentuan (1) Ketua Dewan Penguji/Panitia Ujian
adalah Koordinator Program Studi Pascasarjana UM, merangkap anggota Dewan
Penguji/ Panitia Ujian; (2) Anggota-anggota Dewan Penguji/Panitia Ujian terdiri dari
Pembimbing I dan Pembimbing II, Penguji bidang Pendidikan (khusus untuk program
studi Kependidikan), dan penguji dari bidang studi lain (jika diperlukan sehubungan
dengan materi Tesis); (3) Dewan Penguji Tesis/Panitia Ujian terdiri dari 4 (empat)
orang; (4) Anggota Dewan Penguji/ Panitia Ujian dari Program Studi Pascasarjana UM
disusun oleh Koordinator Program Studi Pascasarjana UM, anggota Dewan Penguji/
Panitia Ujian dari Program Studi lain/ bidang pendidikan diperoleh dari/ melalui
Direktur Pascasarjana UM; (5) Ujian Tesis berlangsung antara 2 (dua) sampai 3 (tiga)
jam.
Dalam penyelenggaraan Ujian Tesis, tugas Koordinator Program Studi Pascasarjana
UM adalah memberikan arahan demi kelancaran pelaksanaan ujian, mengkoordinasikan
seluruh proses penyelenggaraan ujian dan menyusun Anggota-anggota Dewan Penguji/
Panitia Ujian; dan Anggota Dewan Penguji/ Panitia Ujian melakukan tugas menguji,
memberikan penilaian dan menyampaikan saran perbaikan sebagai bahan revisi Tesis.
Seorang mahasiswa dinyatakan lulus dalam Ujian Tesis atau ulangannya apabila ia
memperoleh nilai kesimpulan sekurang-kurangnya B. Peserta yang tidak lulus memperoleh
nilai kesimpulan setinggi-tingginya B- (B minus).
Mahasiswa yang telah lulus ujian Tesis tetapi masih berkewajiban melakukan
perbaikan, akan tetap mendapat bimbingan dari para pembimbingnya (wajib) sampai Tesis
layak diterima sebagai produk akhir. Batas waktu perbaikan tesis ditetapkan oleh Dewan
Penguji/ Panitia Ujian Tesis. Apabila sampai batas waktu yang telah ditetapkan, mahasiswa
yang bersangkutan belum dapat menyelesaikan perbaikan Tesisnya, maka Direktur
Pascasarjana UM berkonsultasi dengan Koordinator Program Studi Pascasarjana atau
mengundang rapat terbatas Dewan Penguji/ Panitia Ujian untuk menetapkan tindak lanjut
dan/atau sanksi bagi mahasiswa itu.
Mahasiswa yang tidak lulus Ujian Tesis diwajibkan memperbaiki Tesisnya dan diberi
kesempatan mengulang ujian Tesis sesuai dengan jadwal yang disepakati oleh Dewan

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 56


Penguji/ Panitia Ujian dalam batas studinya. Dalam hal ini mahasiswa diwajibkan untuk
membayar biaya pelayanan ujian ulang yang ditetapkan oleh Direktur Pascasarjana UM.
Mahasiswa yang mengulang ujian Tesis dapat diwajibkan untuk mengikuti kembali
matakuliah/kegiatan akademik yang diperlukan sesuai dengan keputusan Dewan Penguji/
Panitia Ujian. Apabila kegiatan tersebut tidak dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan
(termasuk Tesis yang diperbaiki kembali) belum diujikan sampai batas akhir masa studinya
maka secara otomatis mahasiswa tersebut kehilangan haknya sebagai mahasiswa program
Magister Pascasarjana UM.
Mahasiswa program Magister yang akan menempuh ujian akhir dan baru mencapai
IPK kurang dari 3,00 diwajibkan memperbaiki IPK-nya dengan mengikuti matakuliah
tambahan/ ulangan sampai yang bersangkutan memenuhi IPK sekurang-kurangnya 3,00.
Penilaian program Magister manajemen pendidikan Pascasarjana UM dilakukan
secara komprehensif dan operasional, terpusat pada mahasiswa, merujuk kepada dan
diselaraskan dengan sasaran dan tujuan program studi. Dilakukan dengan berbagai metode,
kriteria dan waktu penyelesaian yang jelas, secara terbuka untuk menghasilkan nilai yang
wajar dan konsisten sesuai waktu yang direncanakan. Sistem penilaian kemajuan dan
keberberhasilan belajar mahasiswa dilakukan berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan
oleh UM.

8. Bimbingan Penelitian dan Penulisan Tesis/Karya Innovative


Pada bagian ini akan diuraikan tentang: tata cara penyusunan tesis, tata cara
pembimbingan, dan tata cara penilaian.
Penyusunan tesis dilakukan dengan tata cara yang mengacu pada buku pedoman
penyusunan tesis dan disertasi 2013 dalam lingkungan Pascasarjana UM. Tesis yang
dimaksud di sini adalah karya tulis ilmiah akhir bagi seseorang mahasiswa dalam rangka
menyelesaikan studi pada program magister (S2) ilmu kependidikan yang menjadi bukti
kemampuan mahasiswa melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru
dalam disiplin ilmu kependidikan umumnya dan pendidikan kejuruan khususnya. Selesai
penyusunannya tesis tersebut harus dapat dipertahankan oleh mahasiswa yang bersangkutan
dalam forum ujian tertutup.
Adapun karakteristik yang harus nampak dalam sebuah tesis meliputi: (1) berfokus
pada salah satu bentuk kajian di dalam disiplin ilmu pendidikan pada umumnya serta
pendidikan kejuruan khususnya, (2) memiliki fokus dalam bentuk temuan baru yang dikaji
secara mendalam, baik praktik maupun teori, (3) menggunakan jenis data primer serta data

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 57


sekunder, (4) ditulis dalam bahasa Indonesia secara baik dan benar, dan (5) ditata, dikemas
dan disajikan dengan sistematis mengikuti kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah yang
berlaku di lingkungan Pascasarjana UM.
Dalam rangka penyusunan tesis Program Studi S2 PKJ maka mahasiswa harus
melakukan langkah-langkah sebagai berikut (1) mahasiswa mengkonsultasikan ide penelitian
kepada para pembimbing, melakukan seminar kelas, mengikuti ujian komprehensif (tertulis
dan lisan); (2) melaksanakan pengumpulan data di lapangan; (3) penulisan tesis; (4) ujian
tesis; dan (5) selama proses kegiatan tersebut pada poin 1 s/d 4 mahasiswa memperoleh
bimbingan dari para pembimbing secara intensif. Kegiatan pembimbingan dilakukan sesuai
jadwal dan tempat yang telah ditetapkan atau hasil kesepakatan mahasiswa dan dosen
pembimbing.
Prosedur dan proses pembimbingan penelitian, penyusunan dan penilaian tesis yang
lengkap dan jelas sudah tersedia dan dimilki oleh semua mahasiswa untuk dilaksanakan
secara konsisten.

9. Waktu Penyelesaian Studi


Penyelesaian studi dan lulusan mahasiswa Program Studi S2 PKJ dalam tiga tahun
terakhir, ternyata mahasiswa yang selesai studinya menunjukkan persentase yang sangat
tinggi. Sedangkan persentase mahasiswa yang lulus dan IPK yang dicapai rata-rata
memuaskan dan dapat menyelesaikan studinya dalam waktu 22 bulan.

10. Lingkungan, Keindahan, dan Keserasian Kampus


Pascasarjana UM berada di tempat yang strategis, gedungnya berada di tengah-tengah
kampus. Sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran mahasiswa program S2 PKJ cukup
memadai. Dalam proses belajar mengajar di kelas, ruang kelas cukup representatif dengan
suasana yang segar dan terang meskipun tanpa lampu di siang hari. Ruang kelas dilengkapi
dengan bangku kuliah yang cukup jumlahnya. Ruang kelas juga dilengkapi dengan papan
tulis, white board yang mobil, dan LCD.
Di area Pascasarjana UM juga disediakan spot internet yang dapat diakses para
mahasiswa dengan gratis. Mahasiswa dapat mengakses di sekitar gedung, di perpustakaan, di
lorong-lorong tempat istirahat, dan di kelas. Mahasiswa PKJ juga disediakan perpustakaan di
Pascasarjana dan perpustakaan pusat. Koleksi perpustakaan cukup memadai, mulai dari buku
teks, jurnal, kumpulan tesis dan disertasi, koran, majalah, dan lain-lain.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 58


Mahasiswa juga diberikan sarana diskusi di taman-taman Pascasarjana, dengan
suasana yang sejuk dan tidak terlalu formal. Di samping itu mereka juga dapat berinteraksi
dengan mahasiswa program studi lain yang mendorong keharmonisan interaksi mahasiswa.
Sistem informasi baik administrasi maupun akademik dilakukan dengan berbagai
macam cara. Informasi yang berkaitan dengan mahasiswa yang sifatnya segera dan individual
disampaikan lewat surat menyurat. Informasi yang terkait dengan bidang umum, misalnya
pengumuman seminar, tawaran penelitian, informasi beasiswa, dan lain-lain disampaikan
lewat papan-papan pengumuman yang disediakan di Pascasarjana UM. Sumber informasi
dapat berasal dari Direktur, Koordinator Program Studi, atau dari pihak lain yang diketahui
oleh bagian adminsitrasi. Informasi kepada dosen yang terkait dengan jadwal mengajar,
proses evaluasi mahasiswa, dan kegiatan administrasi dan akademik disampaikan lewat surat-
menyurat.

11. Interaksi Akademik, Sivitas Akademika


Interaksi akademik antara mahasiswa S2 PKJ dengan dosen atau pengelola program
dapat dilakukan pada saat perkuliahan, konsultasi tesis, konsultasi laporan praktek industri,
atau sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Interaksi antara mahasiswa dengan dosen
pembimbing dalam kaitannya dengan penyelesaian tesis tidak terjadwal secara rinci. Waktu
yang diberikan sangat tergantung dari kesepakatan yang dibuat. Umumnya para dosen berada
di kampus baik di Pascasarjana maupun Fakultas Teknik UM.
Interaksi antara mahasiswa dengan pengelola Pascasarjana, terutama Koordinator Program
Studi dilakukan dalam kaitannya dengan urusan administrasi akademik, baik surat-menyurat,
program perkuliahan, nilai, penjadwalan seminar tesis, dan ujian tesis.

12. Kegiatan Akademis


Kegiatan akademik diwujudkan dalam bentuk perkuliahan di kelas, diskusi kelompok,
dan penugasan pada perkuliahan. Perkuliahan pada program S2 PKJ terdiri dari tiga
kelompok, yaitu: mata kuliah teoretik pra pasca, mata kuliah teoretik, mata kuliah praktek
industri, dan penyusunan tesis. Mata kuliah pra pasca diberikan pada awal jadwal perkuliahan
selama 4 kali pertemuan, yaitu bahasa Inggris dan penulisan karya ilmiah. Bentuk
perkuliahan meliputi tatap muka, konsultatif, dan tugas-tugas individual maupun kelompok.
Untuk mata kuliah teoretik pertemuan dilaksanakan sebanyak 16-18 kali yang dibuktikan
dengan presensi dosen maupun mahasiswa. Dosen pengampu juga diwajibkan mengisi jurnal

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 59


perkuliahaan dengan mendeskripsikan secara singkat materi yang akan dibahas pada setiap
pertemuan.
Proses pembelajaran mata kuliah teoretik lebih mengedepankan keaktifan mahasiswa.
Dosen umumnya mengawali dengan pengarahan materi yang bersifat informatif, kemudian
mahasiswa membuat tugas kelompok berdasarkan tema-tema materi yang telah
didistribusikan oleh dosen. Hasil karya tulis yang berupa makalah kelompok ini selanjutnya
dipresentasikan di depan kelas. Mahasiswa dalam mencari sumber-sumber teori dan bahan-
bahan penulisan diarahkan mencari dari berbagai sumber seperti: buku teks, majalah/koran,
laporan penelitian, jurnal, internet, dan lain-lain. Penulisan makalah juga diwajibkan
menggunakan tata tulis ilmiah yang berlaku di Universitas Negeri Malang. Untuk mata kuliah
Renewable Energy mahasiswa juga melakukan kunjungan lapangan ke pusat-pusat
pembangkit energi yang ada di sekitar Malang, seperti: Bendungan Sutami Karangkates,
Bendungan Sengguruh, Bendungan Selorejo, pembangkit biogas di Pujon, pembangkit
mikrohidro Wlingi, PLTS di VEDC, dan lain-lain.
Mahasiswa juga diwajibkan menempuh mata kuliah Praktek Industri di tempat-tempat
yang relevan dengan bidang kajian PKJ, misalnya: VEDC, BLK, Fakultas Teknik, dan lain-
lain sesuai dengan bidang kajian atau spesialisasi para mahasiswa. Spesialisasi mahasiswa
meliputi: teknik mesin, teknik otomotif, teknik sipil, teknik elektro, teknik elektronika, dan
teknik komputer.

13. Pengembangan Perilaku Ilmuwan


Perilaku ilmiah merupakan prinsip dasar yang harus dikembangkan dalam menempuh
program S2 PKJ. Dasar-dasar berpikir ilmiah dimulai dari pemahaman metodologi ilmiah,
pemahaman tentang karya tulis ilmiah, berlatih berpikir kritis, berdiskusi, dan lain-lain.
Perilaku ilmiah akan makin nampak jika mahasiswa dalam setiap perilakunya berargumentasi
secara logis, berdasarkan fakta-fakta, mengutamakan rasional, dan lain-lain.
Ada kecenderungan bahwa mahasiswa makin hari makin dapat menunjukkan perilaku
ilmiahnya dibanding dengan saat baru masuk perkuliahan. Kekritisannya juga bertambah
dengan adanya pemahaman yang komprehensif dari apa yang diserap dari berbagai dosen.

14. Seminar Penelitian Tesis


Tesis merupakan tugas mandiri yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa. Dalam
penulisan tesis, mahasiswa dibimbing oleh dua orang dosen, yaitu Pembimbing I dan
Pembimbing II. Umumnya mahasiswa dalam menulis tesis dapat ditempuh dalam waktu 1 – 2

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 60


semester. Selama 3 angkatan ini memang ada mahasiswa yang gagal menyelesaikan karya
tesisnya. Namun jumlahnya hanya 2% saja. Pemilihan pembimbing didasarkan atas tema
yang diambil dan beban dari dosen. Mahasiswa dalam karya tulisnya diwajibkan mengikuti
format penulisan yang berlaku di Universitas Negeri Malang, yaitu Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah UM yang berlaku.
Setelah penulisan tesis dianggap selesai yang ditandai dengan persetujuan dari kedua
pembimbing, mahasiswa dapat mengajukan ujian tesis. Jadwal ujian tesis diatur oleh
Koordinator Program Studi PKJ atas dasar kesediaan para tim penguji. Tim penguji terdiri
dari Koordinator program studi PKJ, dosen keahlian pendidikan, Dosen Pembimbing I, dan
Dosen Pembimbing II. Penilaian meliputi kualitas naskah dan kemampuan mahasiswa dalam
mempresentasikan dan menjawab pertanyaan. Setiap tim memberikan penilaian dan disertai
saran-saran revisi dengan waktu yang ditentukan, maksimum satu bulan. Naskah yang telah
direvisi dikonsultasikan lagi ke seluruh tim penguji sampai kesemuannya menyatakan
pesertujuan terhadap hasil revisi naskah. Secara teknis setelah mahasiswa memperoleh
persetujuan dari tim penguji, naskah tesis dijilid rapi dengan hard cover sesuai standar tesis di
UM.
Ada dua jenis seminar yang selama ini dilakukan pada program S2 PKJ, yaitu seminar
proposal tesis dan seminar umum (dosen tamu). Seminar proposal tesis diadakan dalam
rangka memenuhi persyaratan akademik bagi mahasiswa. Mahasiswa yang telah selesai
menyusun proposalnya dan telah disetujui oleh kedua pembimbingnya dapat mengajukan
seminar proposal untuk menentukan jadwal dan undangan bagi koordinator seminar dan
dosen pembimbingnya. Seminar proposal ini bertujuan untuk menentukan apakah proposal
yang diajukan layak untuk diteruskan menjadi tesis atau tidak, dan juga untuk menentukan
apakah mahasiswa perlu seminar lagi atau tidak.
Sedangkan seminar umum ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada dosen
tamu yang berasal dari dalam maupun luar Pascasarjana UM. Dosen tamu yang berasal dari
dalam dijadwalkan secara berkala, sedangkan dosen tamu dari luar tergantung dari negosiasi
yang dilakukan pihak Pascasarjana UM dengan dosen tamu yang ingin didatangkan.
Keikutsertaan mahasiswa ini sifatnya lintas jurusan, tergantung mereka yang berminat.

15. Keikutsertaan Mahasiswa dalam Kegiatan Penelitian


Hubungan atau komunikasi dosen dapat terjadi dalam proses perkuliahan, konsultasi
di luar jam kuliah, dan konsultasi kepembimbingan tesis. Sebagian mahasiswa juga diikutkan
dalam penelitian dosen, observasi lapangan, dan pembuatan makalah. Kegiatan ilmiah

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 61


sebenarnya sudah dibiasakan dalam perkuliahan, yaitu dengan adanya tugas-tugas pembuatan
makalah, penyusunan laporan praktek industri, dan penyusunan tesis.
Dalam proses pembimbingan tesis merupakan momen yang paling intensif untuk
melakukan komunikasi akademik. Konsultasi mahasiswa dengan dosen pembimbing
dilakukan berdasarkan kesepakatan masing-masing.

Analisis SWOT Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik

Kekuatan
 Kurikulum dengan pengkhususan pengembangan profesionalisme guru SMK, yang tidak
dimiliki oleh Pascasarjana lain, dapat menjadi kekuatan program studi ini.
 Selain memuat matakuliah bidang pendidikan kejuruan, juga tersaji matakuliah pilihan
konsentrasi yang berisi matakuliah bidang murni (non pendidikan). Hal ini dapat menjadi
daya tarik bagi guru SMK.
 Matakuliah yang tersaji dalam kurikulum sangat relevan dengan butir-butir sertifikasi guru,
sehingga dapat menjadi daya tarik bagi guru SMK.
 Perkuliahan terjadwal selama lima hari kerja, dalam sehari maksimal dua matakuliah, yang
memungkinkan efektivitas pembelajaran.
 Penempatan dosen pembimbing tesis selalu relevan dengan bidang keahlian mahasiswa dan
atau judul tesis. Jumlah mahasiswa tiap dosen pembimbing dalam satu angkatan maksimal
dua orang. Dengan demikian memungkinkan efektivitas pembimbingan.
 Hampir semua mahasiswa telah mempunyai pengalaman dalam mengajar, sehingga
perkuliahan dapat lebih efektif.
 Dimilikinya pedoman penulisan karya ilmiah, kode etik, dan penulisan artikel jurnal, yang
memberi acuan dalam kegiatan ilmiah baik dalam perkuliahan maupun di luar perkuliahan,
sehingga memberi dukungan dalam pengembangan suasana akademik.
 Dimikinya kampus yang tenang, suasana yang nyaman, perpustakaan yang megah, menjadi
kekuatan dalam menghidupkan suasana akademik yang baik.

Kelemahan
 Terbatasnya jumlah sks yang boleh dialokasikan dalam kurikulum (maksimal 40 sks)
membatasi ditawarkannya beberapa matakuliah lain yang belum dikuasai mahasiswa tetapi
penting, misalnya matakuliah penelitian kualitatif.
Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 62
 Sering terjadi putus komunikasi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing tesis,
sehingga penyelesaian tesis terlambat.
 Hampir semua mahasiswa dari bidang teknik biasanya berkomunikasi dengan bahasa
gambar dan kurang menggunakan bahasa tulis, sehingga menjadi hambatan dalam
menyusun karya ilmiah atau tesis.
 Terkait dengan budaya, yaitu banyak waktu yang diperlukan untuk bertemu dengan
keluarga. Bila ada kesempatan, maka lebih diutamakan untuk bertemu dengan keluarga di
rumah daripada kegiatan kampus.

Peluang
 Terkait dengan Undang-undang tentang guru dan dosen, dapat menjadi peluang untuk
menyusun agar kurikulum menjadi relevan dengan kebutuhan tersebut, sehingga dapat
diterapkan secara maksimal.
 Kurikulum disusun bekerjasama dengan luar negeri (Thailan), memberi peluang mahasiswa
untuk kuliah di luar negeri begitu juga sebaliknya
 Perlu dikembangkan model manajemen pembimbingan tesis yang efektif dan efisen bagi
mahasiswa Program Studi ini.
 Pengembangan kerjasama dengan pendidikan kejuruan melalui kunjungan, perkuliahan,
atau dosen tamu untuk memperluas wawasan dan cara berfikir mahasiswa.

Ancaman
 Perguruan tinggi yang menyajikan kurikulum dengan jumlah sks yang lebih kecil atau tanpa
penulisan tesis atau dan lulus lebih cepat, dapat mengancam keberadaan program studi.
 Adanya perguruan pinggi yang penyelenggaraan perkuliahan dapat dilaksanakan tanpa
mengganggu jam kerja kantor bahkan dapat dirapel atau diringkas, tanpa atau kurang
memperhatikan efektifitasnya. Bila penghargaan di masyarakat sama dapat mengancam
minat masukan mahasiswa.
 Perguruan tinggi yang telah ”mapan” yang memiliki suasana akademik yang lebih baik
dapat memberi ancaman perkembangan program studi.

Strategi
 Adanya standard nasional yang baru, yang mengikat seluruh penyelenggara pascasarjana
untuk mematuhi standar kurikulum, standard kompetensi yang sama tidak ada alasan bagi

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 63


penyenggara pascasarjana dengan sks yang lebih sedikit dan stadar lulusan yang lebih cepat.
Karenanya keberadaan pascasarjana UM yang menerapkan sistem sks dan proses yang
standar menjadi strategis.
 Masyarakat sekarang sudah makin paham pada perolehan seseorang saat menempuh
pascasarjana, karena saat ini sudah mulai muncul gerakan yang lebih mengutamakan
perolehan dari sekedar kepemilikan ijazah.
 Pascasarjana UM merupakan program yang berada di perguruan tinggi yang mapan dan
memiliki suasana akademik baik.

F. Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana


1. Sumber Dana
Pascasarjana UM memiliki 21 program magister dan 12 program doctor. Salah satu
program magister adalah Program Studi S2 PKJ. Sumber dana penyelenggaraan Program
Pascasarjana UM adalah Daftar Isian Proyek (DIP), Daftar Isian Kegiatan (DIK), dan Daftar
Isian Kegiatan Swadana (DIKS).
Usulan program yang perlu didanai serta sarana prasarana yang diperlukan oleh
program studi berasal dari para koordinator program studi setelah memperoleh masukan dari
para dosen di masing-masing program studi. Berdasarkan usulan tersebut, Pascasarjana UM
menyusun Rencana Kegiatan Operasional (RKO) yang kemudian diajukan ke tingkat
universitas untuk disetujui menjadi Program Kegiatan Operasional (PKO).
Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang memiliki tiga sumber pembiayaan
yang meliputi (1) Anggaran Rutin, (2) Anggaran Pembangunan (termasuk Beasiswa BPPS
DIKTI), dan (3) Sumbangan masyarakat (termasuk biaya pendidikan mahasiswa yang
membayar sendiri serta sumbangan lainnya yang tidak mengikat).
Dalam tiga tahun terakhir, dana yang bersumber dari DIP relatif stabil. Dana tersebut
dimanfaatkan untuk keperluan penyelenggaraan perkuliahan, pembimbingan, penelitian,
pengadaan dan perawatan sarana dan prasarana, dan pengelolaan.

2. Pengelolaan
Anggaran belanja pendidikan pada Program Studi S2 PKJ dikelola secara terpadu
dengan anggaran belanja program studi yang lain di Pascasarjana UM. Pengelolaan
pendanaan di Program Pascasarjana UM didasarkan pada prinsip professional. Artinya,
pengelolaan dan penggunaan dana didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 64


Ketentuan-ketentuan yang dimaksud antara lain, berupa ketentuan dari Dirjen Dikti yang
mengatur penggunaan dana DIP untuk keperluan (a) tunjangan biaya hidup mahasiswa, (b)
tunjangan pembelian buku untuk mahasiswa, (c) tunjangan penelitian untuk penulisan tesis,
(d) tunjangan penyelenggaraan, dan (e) biaya perjalanan dan pulang mahasiswa. Dana yang
berasal dari DIK dan DIKS pada dasarnya juga dialokasikan untuk keperluan pencapaian visi,
misi, dan tujuan program studi.
Secara keseluruhan anggaran Program Pascasarjana UM dialokasikan untuk
membiayai kegiatan (1) pengelolaan (tingkat universitas, program pascasarjana, dan semua
program studi), (2) penyelenggaraan pendidikan (kuliah, bimbingan tesis, ujian-ujian,
seminar, penelitian, pelatihan, dan penulisan buku atau bahan ajar), (3) administrasi
perkantoran, (4) pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana termasuk laboratorium,
(5) pengadaan bahan pustaka, (6) pengembangan dan promosi kelembagaan, (7) seleksi
mahasiswa baru, dan (8) beasiswa pendidikan pascasarjana. Pembiayaan yang memerlukan
alokasi dana paling besar adalah beasiswa bagi para mahasiswa penerima BPPS dan
penyelenggaraan pendidikan (kuliah, bimbingan tesis, ujian-ujian, seminar, penelitian, dan
penulisan buku atau bahan ajar).
Sistem alokasi anggaran Program Studi S2 PKJ Pascasarjana UM dilaksanakan sesuai
dengan sistem yang berlaku secara nasional baik di pemerintah pusat, maupun di UM. Sistem
yang dimaksud adalah SP4 atau PPBS (Planing, Programing, and Badgeting System) dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut (a) memakai teori sistem, yakni program yang dibiayai
dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh, kesatuan itu terbagi menjadi bagian-bagian yang
berjenjang, masing-masing bagian berkaitan satu dengan yang lain dan disesuaikan dengan
latar belakangnya; (b) menekankan pada pencapaian tujuan program masing-masing dan
diupayakan agar bersifat efektif; (c) pendanaan harus efisien dalam arti tidak boros dan bocor
di sana-sini, melainkan harus tetap terjamin baik kuantitas maupun kualitas; (d) penafsiran
biaya satuan-satuan program disesuaikan dengan perkembangan harga pasar pada saat itu; (e)
pengalaman perencanaan dan pengelolan pada tahun yang lalu tetap dijadikan sebagai umpan
balik dan pertimbangan dalam menyusun anggaran tahun ini, artinya bersifat bergulir.
Bertolak dari uraian tentang model yang dipakai melakukan pengangaran tersebut di
atas, jelas bahwa setiap bagian sistem telah diperhitungkan alokasi dananya secara
proporsional sesuai dengan kebutuhan masing-masing program. Dengan demikian alokasi
dana untuk pascasarjana termasuk Program Studi S2 PKJ terkait dengan akademik,
administrasi, pengembangan, sarana, dan prasarana.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 65


Berhubung dana pendidikan pada umumnya dan dana Pascasarjana khususnya masih
terbatas, maka pengaturan dana pada masing-masing bagian atau program ini dilakukan
dengan mempertimbangkan program-program yang menjadi prioritas. Program akademik dan
administrasi adalah program yang perlu diprioritaskan, sebab program ini harus berjalan
secara terus menerus dan lancar. Sementara itu program pengembangan yang bersifat umum,
sarana dan prasarana diprogramkan pada urutan berikutnya. Hal ini disebabkan bahwa
komponen terakhir ini dapat dikembangkan dan diadakan penambahan secara berangsur-
angsur sesuai dengan kondisi dana yang tersedia.

3. Sistem Alokasi Anggaran


Perencanaan alokasi anggaran Program Studi S2 PKJ sebagai bagian dari alokasi
anggaran Pascasarjana UM menggunakan ketentuan sebagai berikut. Pertama, perencanaan
anggaran dilakukan secara terpadu mulai dari anggaran pembangunan, anggaran rutin, dan
sumbangan dari masyarakat. Kedua, setiap tahun anggaran, pimpinan PASCASARJANA
mengajukan Daftar Rencana Kegiatan (DRK) kepada Rektor UM yang merupakan rencana
anggaran tahun akademik saat itu. Ketiga, Daftar Rencana Kegiatan (DRK) meliputi
perencanaan penerimaan anggaran dan rencana pengeluaran anggaran. Keempat, perencanaan
pengeluaran anggaran dialokasikan ke dalam pos-pos yang sesuai dengan kegiatan
pendidikan dan pelayanan administratif yang meliputi honorarium dosen, honorarium komisi
pembimbing, honorarium pelaksanaan ujian, honorarium pengelolaan, biaya kegiatan ilmiah,
biaya operasional administrative, dan pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan.
Sebagaimana dikemukakan di atas, sumber dana Pascasarjana UM adalah DIP, DIK,
dan DIKS. Sebelum tahun 2000, sumber dana yang paling dominan adalah DIP. Akan tetapi,
dalam tiga tahun terakhir mulai terjadi keseimbangan antara dana yang bersumber dari DIP
dan DIKS. Keberimbangan antara dana yang bersumber dari DIP dan DIKS ini dapat diamati
pada keberimbangan antara jumlah mahasiswa yang mendapat beasiswa dan jumlah
mahasiswa yang biaya sendiri/sponsor

4. Sarana dan Prasarana


Program Studi S2 PKJ menempati Gedung H1, H2, dan H3 beserta peralatannya.
Namun demikian penggunaan sarana dan prasarana tersebut dirancang secara bersama-sama
antar program studi, yang pengelolaanya diatur secara terpadu oleh Program Prascasarjana
UM.. Gedung H1 terdiri dari dua lantai dengan penggunaan, lantai I berupa ruang kantor

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 66


pimpinan, ruang tata usaha umum, ruang ujian, ruang kerja dosen, dan ruang komputer;
sedang lantai II berupa perpustakaan, auditorium, ruang kerja dosen, dan ruang tata usaha
program studi. Gedung H2 terdiri dua lantai dengan penggunaan sebagian besar sebagai
ruang kuliah dan sebagian lainnya berupa ruang kerja dosen. Gedung H3 terdiri dari dua
lantai juga, dengan penggunaan sebagai ruang kuliah, ruang pertemuan, dan auditorium.
Selain menggunakan sarana dan prasarana di Gedung H1, H2, dan H3, Program Studi
S2 PKJ juga menggunakan laboratoium, studio di Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Elektro FT
UM, dan laboratorium di VEDC Malang.

5. Kecukupan dan Kesesuaian Sarana


a. Peralatan Ruang Kuliah
Setiap ruang kuliah telah dilengkapi dengan peralatan sesuai dengan kebutuhan,
antara lain dilengkapi dengan kursi kuliah, white board, meja dosen, kursi dosen, over head
projector (OHP), dan beberapa ruang telah dipasang secara permanen perangkat LCD. Secara
kuantitatif jumlah kursi kuliah 270 buah, whiteboard 26 buah, meja kursi dosen 29 buah,
OHP 10 buah, dan LCD 17 buah (11 terpasang dan 6 tak terpasang), semuanya dalam kondisi
baik. Untuk menjamin kelancaran perkuliahan, pihak Pascasarjana juga telah menyediakan
tenaga teknis peralatan perkuliahan. Tenaga teknis tersebut bertugas menyediakan dan
menyiapkan kelengkapan peralatan perkuliahan yang diperlukan..
Dilihat dari kesesuaian dan kecukupan sarana ruang kuliah, maka sarana yang dapat
dimanfaatan untuk perkuliahan minimal telah sesuai dan mencukupi. Akan tetapi bila setiap
ruang kuliah telah terpasang perangkat LCD secara permanen, maka pelaksanaan perkuliahan
akan dapat lebih efisien.

b. Peralatan Kantor
Ruang pimpinan telah dilengkapi dengan fasilitas meja-kursi tamu, meja-kursi kerja,
telpon, faximile, computer, dan internet yang dapat berfungsi dengan baik. Demikian pula di
ruangan tata usaha umum telah dilengkapi dengan fasilitas meja, kursi, lemari, rak, komputer,
telpon, faximile, mesin ketik manual dan elektronik, white board, TV, filing cabinet, dan
dilengkapi dengan alat tulis menulis yang lengkap.
Dilihat dari kesesuaian dan kecukupan sarana kantor, maka sarana yang dapat
dimanfaatan untuk operasional kantor telah sesuai dan mencukupi. Hal ini baik penanganan
administrasi pendidikan pada tataran nasional maupun internasional atau global.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 67


c. Bahan Pustaka dan Sarana Lainnya
Bahan pustaka untuk Program Studi S2 PKJ tersedia diperpustakaan Pascasarjana
dan di Perpustakaan Pusat UM. Bahan pustaka di Perpustakaan Pascasarjana dimanfaatkan
secara bersama-samaa dengan program lain di Pascasarjana UM. Jumlah bahan pustaka di
Perpustakaan Pascasarjana meliputi 9.861judul buku (16.700 eksemplar), dan judul jurnal
500 (9805 eksemplar) selain itu berupa tesis 1783 judul (2887 eksemplar), disertasi 20
majalah 219 judul (2146 eksemplar), kliping 5 judul (396 eksemplar), novel 166 judul (184
eksemplar), kaset 21 judul (169 eksemplar), micro fiche 108 judul (438 eksemplar).
Bahan pustaka di Perpustakaan Pusat UM dimanfaatkan secara bersama-sama dengan
program studi lain di UM. Adapun jumlah bahan pustaka di Perpustakaan Pusat UM meliputi
(a) 34537 judul buku (89083 eksemplar), (b) 5774 judul referensi (9098 eksemplar), (c) tesis
dan disertasi 1918 judul (1918 eksemplar), (d) skripsi 9098 judul (11165 eksemplar), (e)
koran, majalah, jurnal 1722 judul (30582 eksemplar), (f) kaset 25 judul (173 eksemplar), (g)
microfiche 108 judul (438 eksemplar), (h) Laporan penelitian 992 judul (2647 eksemplar), (i)
Diskette 75 judul (80 eksemplar), dan (j) CD 44 judul (56 eksemplar). Selain itu, dilengkapi
dengan: (a) mesin fotocopy, (b) CD-ROM, (c) microvice, (d) internet, (e) email, dan (f)
faximile. Perpustakaan ini memiliki akses dari dan ke perpustakaan daerah, nasional, dan
internasional.
Dilihat dari kesesuaian dan kecukupan bahan pustaka, maka bahan pustaka yang
dapat dimanfaatan dapat dijelaskan sebagai berikut. Bahan pustaka terkait dengan pendidikan
pada umumnya telah sangat memenuhi, sedang bahan pustakan terkait dengan pendidikan
kejuruan, maka perlu ditingkatkan kuantitasnya.

d. Peralatan Laboratorium, Studio, Bengkel, Lahan Percobaan


Peralatan laboratorium yang ada berupa laboratorium komputer. Laboratorium
komputer yang tersedia di H1 lantai I digunakan secara bersama-sama dengan program studi
lain di Pascasarjana UM. Terutama untuk kepentingan pembelajaran (teaching laboratorium),
matakuliah statistik dan aplikasi komputer. Laboratorium berisi perangkat komputer pentium
empat yang masih dalam kondisi baru dan berfungsi dengan baik (15 unit). Peralatan
laboratorium computer atau studio yang bersifat khusus, menggunakan laboratorium
computer/studio Jurusan Teknik Sipil (30 unit), Jurusan Teknik Elektro (30 unit), dan
laboratorium VEDC Malang. Laboratorium dan studio yang bersifat khusus tersebut antara
lain laboratorium permodelan dan analisis struktur, studio gambar kerja konstruksi,
laboratorium jaringan komputer, dan laboratorium instrumentasi dan kontrol.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 68


Dilihat dari kesesuaian dan kecukupan peralatan laboratorium dan studio, untuk
kepentingan pembelajaran secara umum telah memenuhi, tetapi untuk bidang kejuruan secara
khusus perlu ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya agar pelaksanaan pembelajaran
lebih efisien.

e. Fasilitas Komputer
Mahasiswa dan dosen pada Program Studi S2 PKJ Pascasarjana UM memiliki akses
yang luas dengan tersediannya fasilitas internet hotspot. Jumlah fasilitas komputer yang
tersedia di laboratorium tidak lagi menjadi kendala, karena hampir setiap mahasiswa Program
Studi S2 PKJ telah menyiapkan diri dengan notebook (laptop). Begitu pula di setiap ruang
kuliah, hall, atau ruang khusus telah tersedia meja, kursi, dan sambungan aliran listrik untuk
bekerja menggunakan notebook. Bahkan di halaman/taman masasiswa dapat bekerja
menggunakan notebook ini. Rental internet/komputer juga tersedia tidak jauh dari Gedung
Program Studi S2 PKJ ini, baik di dalam kampus maupun di luar Kampus UM.
Dengan demikian dilihat dari kesesuaian dan kecukupan fasilitas komputer untuk
kepentingan penyelesaian studi mahasiswa secara umum telah memenuhi.

6. Kecukupan dan Kesesuaian Prasarana


a. Gedung Ruang Kuliah
Ruang kuliah Program Studi S2 PKJ sebagian besar menempati Gedung H2 dan H3
baik lantai I maupun lantai II. Ruang-ruang ini. dipakai bersama-sama dengan program studi
lain yang diatur oleh bagian pemeliharaan, pengelolaan dan peningkatan kualitas ruangan
Pascasarjana bersama-sama dengan pengelola UM. Ada ruang kuliah yang lebih besar untuk
perkuliahan gabungan dan ada ruang kuliah yang lebih kecil untuk perkuliahan kelompok
keahlian. Secara keseluruhan jumlah ruang kelas di Pascasarjana ada 29 ruang. Sementara
Program Studi S2 PKJ menggunakan ruang kuliah sekitar 7 ruang. Setiap ruang kuliah telah
dilengkapi dengan fasilitas penerangan listrik, fentilasi udara, dan jendela kaca.
Dengan demikian dilihat dari kesesuaian dan kecukupan ruang kuliah pada Program
Studi S2 PKJ secara umum telah memenuhi.

b. Gedung Perkantoran
Sebagaimana dengan gedung ruang kuliah, gedung perkantoran administrasi umum
juga dimiliki dan dipakai bersama-sama dengan program studi lain. Ruang kantor didesain
sebagaimana kantor administrasi lainnya, yaitu ada tempat pelayanan public, administrasi

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 69


umum, dan keuangan. Adapun luas lantai ruang administrasi umum 112,5 m2, luas lantai
ruang pimpinan 67,5 m2, dan luas lantai kantor khusus Program Studi S2 PKJ adalah 22,5
m2. Ruang kantor tersebut dilengkapi dengan penerangan listrik, ventilasi udara, jendela
kaca, sebagian pakai AC, alat pemadam kebakaran, air PAM, alat kebersihan ruangan,
gudang peralatan, dan MCK.
Dengan demikian dilihat dari kesesuaian dan kecukupan gedung perkantoran pada
Program Studi S2 PKJ secara umum telah memenuhi.

c. Gedung Perpustakaan
Gedung perpustakaan yang disediakan untuk mahasiswa Program Studi S2 PKJ adalah
gedung perpustakaan pusat dan gedung perpustakaan Pascasarjana. Gedung perpustakaan
pusat terdiri tiga lantai dengan luas total lantai 5.322 m2, sedang gedung perpustakaan
Pascasarjana bertempat di H1 lantai II dengan luas total lantai 477,5 m2. Gedung
perpustakaan pusat maupun Pascasarjana dilengkapi dengan penerangan dan ventilasi yang
memadai. Begitu pula dilengkapi dengan rak buku, alat pemadam kebakaran, alat
pemeliharaan, dan tempat pelayanan peminjaman buku yang memadai. Perpustakaan pusat
dibuka hari Senin sampai dengan hari Sabtu jam 07.00 – 19.00, kecuali hari Sabtu; sedang
perpustakaan Pascasarjana dibuka hari Senin sampai dengan hari Jumat jam 07.00 – 15.00
WIB.
Dengan demikian dilihat dari kesesuaian dan kecukupan gedung perpustakaan untuk
menunjang Program Studi S2 PKJ secara umum telah memenuhi.

d. Gedung Laboratorium
Laboratorium dan studio yang disediakan untuk perkuliahan Program Studi S2 PKJ
meliputi laboratorium computer di gedung H1 lantai I dengan luas total 116 m2 (96 m2 ruang
computer 20 m2 ruang internet); laboratorium dan studio yang terintegrasi dengan Jurusan
Tenik Sipil denga luas 400 m2; laboratorium yang terintegrasi dengan Jurusan Teknik Elektro
dengan luas 300 m2; serta laboratorium di VEDC Malang.
Dengan demikian dilihat dari kesesuaian dan kecukupan ruang laboratorium dan
studio untuk menunjang Program Studi S2 PKJ secara umum telah memenuhi.

e. Fasilitas Kesejahteraan (Ibadah, Kesehatan, Olahraga, dan Seni)


Ruang Sholat disediakan dua ruang di gedung H1 Pascasarjana. Selain itu disediakan
Masjid di dalam Kampus UM, sementara untuk mahasiswa yang beragama lain (Kristen,

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 70


Katolik Budha, Hindu) dapat menggunakan Aula Pascasarjana UM. Selanjutnya untuk
olahraga tersedia fasilitas berupa lapangan bulutangkis, lapangan tenis, sepakbola, bola
basket dan bola voly. Bagi mahasiswa yang memerlukan perawatan dapat menggunakan
poliklinik yang disediakan oleh UM.
Sarana dan prasarana yang digunakan Program Studi S2 PKJ telah dirancang secara
khusus sesuai dengan tujuan penggunaannya, berbagai ruang laboratorium telah memenuhi
persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja, bentuk ruangan yang sesuai, lokasi yang mudah
dicapai, terdapat tempat penyimpanan yang memadai terutama bagi bahan-bahan yang
berbahaya.

7. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Pemeliharaan prasarana gedung pada Program Studi S2 PKJ yang berada dalam
kampus UM diatur secara terpusat, yaitu oleh Proyek UM. Pemeliharaan sarana pembelajaran
dilakukan ditingkat Pascasarjana atau program studi. Untuk Prasarana Program Studi S2 PKJ
Pascasarjana UM telah diangkat petugas khusus yang ditugasi untuk merawat dan
memelihara sarana pendidikan tersebut sehingga terawat dan terpelihara dengan baik rapi
dan bersih.

8. Keberlanjutan
Untuk menjamin keberlanjutan penyelenggaraan Pascasarjana UM telah ditempuh
berbagai upaya, yang tidak lain agar jumlah mahasiswa yang biaya sendiri terus mengalami
peningkatan. Upaya yang dimaksud antara lain berupa menjalin kerjasama dengan berbagai
institusi terkait, baik institusi pemerintah maupun swasta. Selain itu perlu terus melakukan
berbagai sosialisasi bahkan promosi kepada masyarakat terutama guru SMK diberbagai
wilayah Indonesia. Tidak kalah penting adalah terus meningkatkan kualitas akademik dan
kualitas layanan kepada masyarakat. Melalui mahasiswa yang ada dan alumni Pascasarjana
cara ini akan dapat efektif. Bagaimanapun calon mahasiswa akan sangat mempertimbangkan
dalam memilih tempat pelajar berdasar kualitas akademik dan pelayanan yang baik.
Upaya yang dilakukan untuk menunjang keberlanjutan terkait sarana dan prasarana
antara lain dengan meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan pada semua
laboratorium program studi di lingkungan Fakultas Teknik UM, meliputi laboratorium
Teknik Sipil, Laboratorium Teknik Mesin, Laboratorium Teknik Elektro, dan Laboratorium
Teknik Industri. Begitu pula kerjasama dengan laboratorium pada bidang yang relevan
dengan institusi lain, yaitu di Paliteknik Negeri Malang dan VEDC Malang. Hal ini

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 71


dimaksudkan kecuali dapat meningkatkan kompetensi sesuai bidang masing-masing, juga
memberikan efisiensi pengadaan sarana dan prasarana.
Upaya lain yang dilakukan adalah dalam bentuk kebijakan dari program studi.
Kebijakan ini berupa keharusan bagi setiap mahasiswa untuk memiliki notebook. Dengan
demikian kecuali akan sangat membantu bagi kelancaran perkuliahan juga memperlancar
penyelesaian tugas dan penyusunan tesis.

Analisis SWOT Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana


Kekuatan
 Adanya jaminan dana operasional Program Studi yang mencukupi baik bersumber dari SPP,
BPP, DPP, maupun beasiswa.
 Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, tenaga pendukung, dan administrasi umum
dilakukan secara terpusat, dari sisi pendanaan akan lebih efisien.
 Sarana dan prasarana yang disediakan oleh Pascasarjana digunakan secara bersama-sama
dengan Program Studi lain, sehingga lebih efisien. Hal ini baik ruang kuliah, perkantoran,
perpustaka-an, komputer, internet, dan media belajar. Keberadaan sarana dan prasarana
sangat memadai, menjadi kekuatan bagi Program Studi dalam kegiatan belajar-mengajar.
 Kenyamanan Kota Malang, tersedia tempat tinggal, dan beaya hidup yang murah, dapat
menjadi daya tarik calon mahasiswa.
 Beberapa perguruan tinggi bidang teknik dan SMK ada di tempat ini, dapat mendukung
kualitas pembelajaran di Program Studi ini.

Kelemahan
 Pencairan dana dari pemerintah termasuk untuk beasiswa dan honorarium dosen yang diatur
melalui one-gate system sering terlambat, sehingga menjadi sedikit kendala terutama bagi
mahasiswa.
 Banyaknya matakuliah pilihan konsentrasi menyebabkan jumlah dosen lebih banyak,
sehingga kurang efisien.
 Tidak tersedia asrama khusus bagi mahasiswa Pascasarjana, yang memerlukan pola dan
peralatan belajar berbeda dengan mahasiswa S1, sehingga perolehan belajar menjadi kurang
maksimal.

Peluang

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 72


 Meningkatkan sosialisasi Program Studi dan kerja sama dengan berbagai lembaga yang
relevan untuk meningkatkan kuantitas input, sehingga dapat meningkatkan peluang
masuknya dana pada Pascasarjana UM
 Perlu penyediaan asrama khusus bagi mahasiswa Pascasarjana yang berasal dari luar
Malang.
 Perlu penyediaan sarana dan prasarana yang tidak formal, namun dapat menciptakan
suasana akademik yang lebih baik.

Ancaman
 Aturan pemerintah tentang sistem keuangan yang sangat ketat sering kali menyulitkan
pengaturan fleksibilitas kegiatan.
 Adanya PTS yang menawarkan sarana dan prasarana perkuliahan yang menggiurkan,
misalnya disediakan asrama khusus, dijemput bus, kuliah hanya Sabtu-Minggu, tidak perlu
meninggalkan pekerjaan selama mengikuti kuliah, dan cepat lulus. Hal ini dapat menjadi
ancaman bagi Program Studi.

Strategi
 Pengalaman menyelenggarakan pascasarjana sejak tahun 1978 pascasarjana UM sudah
terbiasa dengan sistem keuangan negara yang bervariasi termasuk perubahan sistem
keungan yang sangat ketat saat ini, akan sangat mudah diantisipasi implementasinya.
 Kenyataan ini merupakan tantangan yang harus dijadikan obsebsi agar prodi selalu
meningkatkan sarana dan prasarana dan pelayanan yang maksimal pada calon mahasiswa
dan masyarakat akademik.

G. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN


KERJASAMA
1. Penelitian
Agenda, relevansi, kualitas, produktivitas, dan keberlanjutan program penelitian
pada Program Studi S2 PKJ dipaparkan sebagai berikut.
a. Agenda
Agenda penelitian yang dilakukan oleh Program Studi S2 PKJ sejalan dengan
program penelitian di lingkungan Pascasarjana UM, yang pada dasarnya merupakan

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 73


penjabaran dari visi dan misinya sebagaimana telah digariskan dalam Tridharman Perguruan
Tinggi. Tujuan program kegiatan adalah (a) memecahkan masalah-masalah yang berkaitan
dengan pendidikan kejuruan dengan menggunakan teori-teori yang terkait dengan dasar,
pengembangan, dan evaluasi pendidikan, persekolahan, dan kebijakan; serta (b)
meningkatkan wawasan akademik dan/atau profesional yang luas dalam bidang pendidikan
kejuruan yang memiliki kewenangan sebagai tenaga pengajar dan pengembang atau
instruktur pusat-pusat pendidikan dan latihan yang memerlukan keahlian kejuruan.

b. Relevansi
Secara kualitas, penelitian yang dihasilkan oleh Program Studi S2 PKJ memiliki
sejumlah karakteristik sebagai berikut (a) permasalahan yang diangkat oleh mahasiswa dalam
penelitiannya bersifat mutakhir, (b) permasalahannya senantiasa mengacu pada ruang lingkup
ilmu PKJ, (c) hasil yang diperoleh melalui ujian tesis oleh sebagian mahasiswa berada di
pada kategori memuaskan, dan (d) daya publisitas hasil penelitian tesis dinyatakan cukup
tinggi, (e) karyanya banyak dikutip oleh para peneliti di bidang pendidikan kejuruan.
Penelitian yang dihasilkan oleh Program S2 PKJ Pascasarjana UM memiliki nilai
relevansi yang relatif tinggi, jika dilihat dari (a) sasaran dan tujuan dari Program S2 PKJ, (b)
pendekatan, metode, teori, dan substansi penelitian, (c) kebutuhan masyarakat, dan (d)
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni
.
c. Kualitas
Dosen Program S2 PKJ, sebagian bergelar doktor dan magister baik lulusan luar
negeri maupun dalam negeri, dan sebagian sudah menjadi guru besar sehingga penelitian-
penelitian mereka memiliki kualitas yang memadai. Hal itu dapat dilihat dari (a) penggunaan
pendekatan penelitian yang mutahir, (b) penggunaan metode penelitian yang mutahir, (c)
sebagian di antara mereka mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal nasional yang
terakreditasi, (d) pada penelitian-penelitian itu banyak pemikiran dan atau karya orisinil.
Penelitian banyak menggunakan pendekatan dan pemikiran baru, hasilnya sebagian
dipublikasikan dalam jurnal nasional. Selain itu banyak artikel publikasi yang masuk pada
indeksitasi.

d. Produktivitas
Dilihat dari sisi kuantitas, jumlah hasil penelitian dosen-dosen Program S2 PKJ dapat
dikatakan kurang, untuk jelasnya dapat dilihat pada curriculum vitae setiap dosen (data

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 74


terlampir). Kegiatan penelitian merupakan salah satu kegiatan akademik dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Kegiatan staf akademik Program S2 PKJ dalam hal penelitian ini sangat
sedikit. Kurangnya aktivitas dosen dalam melaksanakan penelitian disebabkan oleh ketatnya
persaingan untuk mendapatkan dana pembiayaan peneltian, semisal DIK, DP3M, LIPI, dan
sebagainya. Selain itu, seringkali informasi tentang penawaran penelitian terlalu sempit
dengan tenggang waktu penyerahan proposal penelitian sehingga kurang waktu untuk
menyiapkan dan menulis proposal. Kesibukan mengajar dan banyaknya tugas kelembagaan
pun sering pula menjadi kendala untuk melakukan penelitian.

e. Keberlanjutan Program Penelitian


Dengan memperhatikan tujuan dan ranah permasalahan penelitian di atas, secara
operasional kegiatan penelitian di lingkungan Program S2 PKJ dapat dikategorikan menjadi
program kegiatan penelitian (a) program penelitian institusional, (b) program penelitian tesis,
dan (c) program penelitian ilmiah umum. Semua penelitian, termasuk tesis, dilakukan di
lembaga dan dipublikasikan secara mandiri oleh lembaga.
Keberlanjutan program penelitian dipengaruhi hal-hal berikut. Pertama, program
penelitian pada Program S2 PKJ didukung oleh para dosen dan mahasiswa serta sarana dan
prasarana yang memadai. Kedua, dana penelitian pada Program Studi PKJ relatif mencukupi
dan bersumber dari (a) Pemerintah pusat, (b) Pemerintah Daerah, (c) Universitas Negeri
Malang, (d) Jika ada dari luar negeri biasanya melalui Pemerintah Pusat. Ketiga, dosen-dosen
pada Program S2 PKJ memiliki kemampuan dan dorongan yang tinggi untuk mencari
terobosan dan sekaligus melaksanakan penelitian.

2 Tesis
Orisinalitas, kualitas, dan waktu penyelesaian tesis Program Studi S2 PKJ dipaparkan
sebagai berikut.
a. Orisinalitas
Keaslian atau orisinalitas tesis lulusan dapat dijamin. Jaminan tersebut didasari oleh
proses penyusunan tesis harus melalui beberapa tahapan, yang masing-masing tahapan dapat
dikatakan sebagai filter. Tujuan diadakannya tahapan adalah untuk filtrasi kualitas maupun
orisinalitas tesis. Tahapan itu diantaranya adalah tahap, (a) pengusulan topik, ide, dan judul
tesis; (b) penentuan pembimbing yang sesuai dengan kompetensinya; (c) proses
pembimbingan proposal tesis; (d) seminar proposal tesis; dan (e) penyusunan tesis yang tetap
dalam pengawasan pembimbing dan lembaga.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 75


b. Kualitas
Tahapan penyusunan tesis di atas membawa dampak di tataran kualitas. Hal tersebut
dapat dilihat pada daftar judul tesis dan nilai ujian yang sudah berhasil disusun oleh para
lulusan program S2 PKJ (Terlampir)

c. Waktu Penyelesaian
Kecepatan waktu penyelesaian penyusunan tesis mencerminkan ketepatan lulus dari
waktu yang ditentukan. Sebanyak 91% lulusan PKJ tidak melebihi batas waktu kelulusan.
Rata-rata mahasiswa S2 PKJ lulus dalam waktu 22 bulan.

3. Hasil Penelitian Lainnya


a. Publikasi
Selain kegiatan penelitian beberapa dosen juga telah menghasilkan karya ilmiah yang
diterbitkan dalam berbagai jurnal. Program S2 PKJ yang telah menghasilkan artikel ilmiah
yang dimuat dalam jurnal nasional antara lain “Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan”,
yang dikelola oleh Fakultas Teknik UM dan “Jurnal Ilmu Pendidikan” yang dikelola oleh
UM.

b. Produk Inovatif, Hak Paten, dan Hak Cipta


Ke depan strategi pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
mengarah kepada (1) meningkatnya kualitas dan bobot penelitian, serta pengabdian kepada
masyarakat agar mampu bersaing dalam forum nasional maupun internasional, (2)
meningkatnya ragam dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (3)
meningkatnya kemampuan tenaga peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat
untuk dapat bersaing secara sehat, (4) menyesuaikan sistem dan organisasi kelembagaan, dan
(5) meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk
kemitraan dengan berbagai pihak.

c. Pemanfaatan Hasil Penelitian kepada Masyarakat


Pemanfaatan hasil penelitian kepada masyarakat, banyak disumbangkan saat
pengabdian pada masyarakat. Riset dosen yang diabdikan pada masyarakat relatif banyak,
lihat Curriculum Vitae (CV) dosen (Lampiran N3.1).

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 76


4. Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Negeri Malang memiliki Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat,
Pedoman Pelaksanaan, dan Program-program pelatihan bagi dosen. Kompetisi untuk
mendapatkan sumber dana yang disediakan oleh Direktorat Pembinaan Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Ditjen Dikti dan sumber dana dari LPM UM sudah banyak
dimanfaatkan oleh dosen Program Studi S2 PKJ secara optimal. Begitu pula jumlah, cakupan,
dan hasil lainnya dapat diidentifikasi dari CV dosen

Analisis SWOT Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama


Kekuatan
 Tersedia dosen dengan SDM yang baik dalam kegiatan penelitian, pengabdian pada
masyarakat dan publikasi ilmiah.
 Tersedia dosen pembimbing yang berkualitas untuk membantu penyelesaian tesis
mahasiswa.
 Tersedia beberapa penerbit jurnal terakreditasi di lingkungan UM yang dapat dimanfaatkan
sebagai ajang publikasi ilmiah.
 Tersedia pedoman penulisan karya ilmiah dan menulis artikel ilmiah yang sudah dikenal
masyarakat kampus di Malang.

Kelemahan
Ada beberapa dosen terkendala kesibukan melaksanakan tugas administrasi, kesibukan di
luar kampus, atau alasan kesehatan.

Peluang
 Memberi dorongan kepada dosen untuk akti dalam kegiatan penelitian, pengabdian pada
masyarakat, dan publikasi ilmiah, melalui penyediaan dana dan fasilitas.
 Memberi dorongan kepada mahasiswa untuk mempublikasikan tesisnya pada jurnal ilmiah.

Ancaman
Karena kegiatan ini merupakan sarana promosi dan citra perguruan tinggi, bila tidak ada
dorongan dan ditangani dengan baik akan menjadi ancaman menurunnya citra perguruan
tinggi.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 77


Strategi
 Adanya ketentuan bahwa setiap semester dosen harus mengisi beban kinerja dan hasil isian
direview asesor yang menyatakan memenuhi dan tidak memenuhi maka kecil
kemungkikanan dosen-dosen yang bersangkutan mengabaikan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Bila kegiatan sampai kosong maka BKD yang
bersangkutan akan TM (tidak memenuhi) dan berakibat pada kepangkatan dan rutinitas gaji
yang bersangkutan.
 Untuk tetap menjaga citra lembaga yang positif pascasarjana melakukan kegiatan penelitian
dan pengabdian masyarakat melalui lokakarya penyusunan proposal yang dilakukan di FT
UM. Kegiatan ini merupakan upaya lembaga untuk menjaga naik dan kebanggaan
akademis.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 78


BAB II
ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI SECARA KESELURUHAN

Analisis SWOT secara keseluruhan dimaksudkan untuk menunjukkan berbagai


kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap Program Studi S2 PKJ Pascasarjana
UM. Hasil identifikasi tersebut selanjutnya digunakan sebagai dasar merumuskan strategi dan
pengembangan program pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi. Dengan
demikian, diharapkan diperoleh rumusan strategi pencapaian tujuan yang tepat dan realistis.

1. ANALISIS ANTAR KOMPONEN


Deskripsi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman (KKPA) seluruh komponen
disajikan seperti berikut.
Komponen 1: Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Kekuatan Kelemahan
 Kurang dijiwainya rumusan visi, misi,
 Dirumuskannya, visi, misi, sasaran,
sasaran, dan tujuan program studi
dan tujuan program studi yang jelas
baik oleh dosen, tenaga pendukung,
akan memberikan arah dan pedoman
maupun mahasiswa. Hal ini terlihat
dalam semua kegiatan baik bagi
dari kurangnya semangat untuk ikut
dosen, tenaga pendukung, maupun
mengembangkan dan mempopulerkan
mahasiswa, serta memberi motivasi
program studi.
untuk mencapainya.
 Spesifikasi program studi akan
memberikan kekuatan kesesuaian
spesifikasi dan minat mahasiswa.

Peluang Ancaman
 Melalui penjaminan mutu, memberi  Rendahnya motivasi pencapaian
peluang secara bertahap rumusan visi, terhadap rumusan integritas, visi,
misi, sasaran, dan tujuan program misi, dan tujuan program studi dapat
studi semakin dijiwai. menjadi ancaman menurunnya citra
 Tuntutan bagi dosen untuk dan tidak populernya program studi.
berpendidikan S2 sebidang, begitu

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 79


juga tuntutan guru-guru sekolah
kejuruan dan praktisi untuk
meningkatkan kualitasnya, memberi
peluang melaksanakan visi dan misi
program studi dengan baik.
 Terbukanya kemitraan baik dari
dalam maupun luar negeri, memberi
peluang melaksanakan visi dan misi
program studi dengan baik.

Komponen 2: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu,


dan Sistem Informasi
Kekuatan Kelemahan
 Penetapan dosen pembimbing yang
 Tatakelola Program Studi S2 PKJ
benar-benar mempunyai keahlian
diatur secara jelas, secara administratif
sesuai dengan judul tesis dan
di bawah Pascasarjana secara akademis
profesional adalah sulit. Hal ini
di bawah Fakultas Teknik.
merupakan kelemahan dalam
 Tugas koordinator program studi
pengelolaan program studi.
secara spesifik mengkoordinasi
 Unit penjaminan mutu masih bersifat
pelaksanaan kegiatan pada Program
administratif.
Studi S2 PKJ saja, sehingga lebih
terfocus.  Diperlukan dukungan dana yang besar

 Adanya struktur organisasi yang kuat untuk kelancaran dan pengembangan

dengan tugas yang jelas, meliputi sistem informasi baik pada percepatan

direktur pascasarjana, koordinator akses maupun update informasi

program studi, tenaga pendukung, dan


dosen.
 Adanya kualifikasi terbaik, meliputi
pimpinan pascasarjana, pimpinan
program studi, tenaga pendukung, dan
dosen pada bidangnya.
 Telah ada Unit Penjaminan Mutu
ditingkat universitas dan tingkat

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 80


pascasarjana.
 Secara bertahap telah melaksanakan
penjaminan (internal) terhadap
kegiatan di tingkat pascasarjana dan
program studi dan melaporkan hasil
temuannya untuk perbaikan.
 Terkait dengan aspek manajemen, telah
tersedia jaringan komputer yang
dikendalikan di pusat TIK UM.
 Terkait dengan aspek akademik, telah
tersedia fasilitas internet hampir
disemua tempat dapat diakses di UM
yang dapat dimanfaatkan mahasiswa
antara lain di Pascasarjana,
perpustakaan, semua fakultas, dan
semua jurusan.
 Tersedia beberapa penerbit jurnal
terakreditasi di UM yang dapat
diakses, sebagai sumber informasi
penelitian terkini dan ajang publikasi
ilmiah.
 Setiap mahasiswa telah melengkapi
diri dengan laptop, sehingga
memudahkan untuk mengakses
informasi, baik dalam perkuliahan
maupun penyusunan tesis.

Peluang Ancaman
 Tuntutan dari kepakaran atau pekerjaan
 Benchmark pengelolaan program studi
tambahan dari luar program studi
yang relevan pada pascasarjana yang
menyebabkan koordinator program
telah mapan, baik pada perguruan
studi dan dosen tidak ditempat. Hal ini
tinggi di dalam maupun di luar negeri.
bila sering terjadi dapat dapat
 Masih terbuka peluang untuk
menyebabkan jalannya organisasi

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 81


mengembangkan kerjasama kurang lancar.
kelembagaan dengan lembaga  Persaingan antar pascasarjana pada
pendidikan tinggi dalam kegiatan perguruan tinggi yang telah mapan,
perkuliahan dan pengembangan menuntut dikembangkan good
kurikulum. govermence di program studi ini. Bila
 Masih terbuka peluang untuk tidak segera dilakukan dapat menjadi
melakukan kerjasama dengan instansi ancaman bagi program studi.
lain dalam peningkatan SDM bidang  Terkait dengan semakin sedikitnya
pendidikan kejuruan, baik dari dalam alokasi beasiswa, pendeknya masa
maupun luar negeri. studi, dan hukuman bila tidak lulus
 Penerapan penjaminan mutu internal tepat waktu, dapat menjadi ancaman
tidak hanya secara administratif tetapi berkurangnya minat mahasiswa.
juga secara subtansi akademik.  Masyarakat semakin sadar akan
 Penerapan penjaminan mutu ekternal pentingnya kualitas dan relevansi
oleh masyarakat pemakai, BAN PT, lulusan daripada sekedar ijasah,
atau ISO secara bertahap. sehingga bila kualitas lulusan tidak
 Pemanfaatan sistem informasi memberi ditingkatkan sesuai tuntutan, maka
peluang lebih luas, kecuali untuk lambat laun akan ditinggalkan
proses KRS dan KHS juga untuk masyarakat.
pencatatan kehadiran mahasiswa,  Perkembangan sistem informasi terkini
kehadiran dosen, proses perkuliahan, menyebabkan para pihak tertinggal
evaluasi, dan bimbingan tesis. dengan lembaga atau perguruan tinggi
lain sehingga menjadi ancaman citra
perguruan tinggi.
 Biaya operasional pemanfaatan sistem
informasi semakin besar yang dapat
menjadi ancaman kenaikan SPP
mahasiswa.

Komponen 3: Mahasiswa dan Lulusan


Kekuatan Kelemahan
 Tingkat keketatan seleksi yang tinggi  Masalah adaptasi dengan lingkungan
menjamin diperolehnya mahasiswa yang belajar, adaptasi sebagai mahasiswa,

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 82


berkualitas, yang memungkinkan masalah kesehatan, keluarga, dan
mendapatkan kelancaran dalam mengikuti keterlambatan cairnya beasiswa seringkali
perkuliahan dan memiliki prestasi yang dapat mengganggu kelancaran studi.
baik saat lulus.  Belum ada studi yang bisa
 Asal mahasiswa yang berbeda-beda akan menunjukkan secara tepat dan
membawa budaya dan pengalaman yang menyeluruh perkembangan atau
berbeda-beda pula, merupakan informasi
sumbangan di masyarakat setelah lulus
yang menarik dan kekuatan dalam
mengikuti Program Studi S2 PKJ.
pemecahan berbagai masalah.
 Sebaran asal mahasiswa yang bervariasi
.
dapat memberikan dukungan dalam
.
mempopulerkan Program Studi.

Peluang Ancaman
 Program sertifikasi guru khususnya SMK,  Adanya program studi serupa atau yang
mendorong guru untuk mendapatkan menawarkan kemudahan di berbagai hal
kualifikasi pendidikan tingkat magister, dan atau kurang memperhatikan standar
adalah peluang untuk meningkatkan kualitas, dapat menjadi ancaman
kualitas dan layanan dalam pendidikan. kelangsungan Program Studi.
 Peningkatan kesadaran individu untuk  Masyarakat semakin sadar akan nilai
menempuh pendidikan lebih tinggi sesuai tambah setelah mengikuti Program
keahlian merupakan kesempatan untuk Studi S2 PKJ, bila tidak bisa
menangkap peluang menyiapkan
ditunjukkan dengan signifikan dapat
pendidikan yang baik.
menjadi ancaman terhadap minat calon
 Diperlukan studi pelacakan dan
mahasiswa.
pengefektivan peran alumni dalam
upaya peningkatan mutu lulusan.

Komponen 4: Sumber Daya Manusia


Kekuatan Kelemahan
 Sebagian besar dosen berusia muda,  Beberapa dosen sebagai konsultan di
sehingga penuh semangat dan Jakarta, menyebabkan waktu yang
berpotensi untuk berkembang dimasa tersedia untuk kegiatan bimbingan tesis
yang akan datang. mahasiswa menjadi terbatas.
 Kualifikasi dosen baik dari segi  Adanya dosen yang mempunyai

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 83


pendidikan, pengalaman, dan karakter “luar biasa” menyebabkan
kepangkatan memberi kekuatan sangat kurang lancarnya komunikasi antara
mendukung kompetensi pada Program dosen dan mahasiswa dan sering
Studi. menimbulkan konflik psikologis.
 Kurangnya perhatian dosen untuk
berpartisipasi dalam “mempopulerkan”
Program Studi.
 Beberapa matakuliah pilihan
konsentrasi masih dibina oleh dosen
yang bergelar magister (S2).
 Jumlah dosen yang terlalu banyak,
karena terkait dengan matakuliah
pilihan konsentrasi, sehingga kurang
efisien.

Peluang Ancaman
 Tawaran penelitian dan penulisan buku  Dari kelemahan-kelemahan di atas bila
hasil penelitian memberi peluang bagi tidak segera diatasi, dapat mengacam
dosen untuk meningkatkan perkembangan Program Studi.
professionalisme. .
 Bila dapat mengatur dengan baik bagi
dosen yang menjadi praktisi relevan
dengan keahliannya (tenaga konsultan,
pelaksana) memberi peluang untuk
meningkatkan professionalisme

Komponen 5: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik


Kekuatan Kelemahan
 Kurikulum dengan pengkhususan  Terbatasnya jumlah sks yang boleh
pengembangan profesionalisme guru dialokasikan dalam kurikulum
SMK, yang tidak dimiliki oleh (maksimal 40 sks) membatasi
Pascasarjana lain, dapat menjadi ditawarkannya beberapa matakuliah
kekuatan program studi ini. lain yang belum dikuasai mahasiswa

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 84


 Selain memuat matakuliah bidang tetapi penting, misalnya matakuliah
pendidikan kejuruan, juga tersaji penelitian kualitatif.
matakuliah pilihan konsentrasi yang  Sering terjadi putus komunikasi antara
berisi matakuliah bidang murni (non mahasiswa dengan dosen pembimbing
pendidikan). Hal ini dapat menjadi tesis, sehingga penyelesaian tesis
daya tarik bagi guru SMK. terlambat.
 Matakuliah yang tersaji dalam  Hampir semua mahasiswa dari bidang
kurikulum sangat relevan dengan butir- teknik biasanya berkomunikasi dengan
butir sertifikasi guru, sehingga dapat bahasa gambar dan kurang
menjadi daya tarik bagi guru SMK. menggunakan bahasa tulis, sehingga
 Perkuliahan terjadwal selama lima hari menjadi hambatan dalam menyusun
kerja, dalam sehari maksimal dua karya ilmiah atau tesis.
matakuliah, yang memungkinkan  Terkait dengan budaya, yaitu banyak
efektivitas pembelajaran. waktu yang diperlukan untuk bertemu
 Penempatan dosen pembimbing tesis dengan keluarga. Bila ada kesempatan,
selalu relevan dengan bidang keahlian maka lebih diutamakan untuk bertemu
mahasiswa dan atau judul tesis. Jumlah dengan keluarga di rumah daripada
mahasiswa tiap dosen pembimbing kegiatan kampus.
dalam satu angkatan maksimal dua
orang. Dengan demikian
memungkinkan efektivitas
pembimbingan.
 Hampir semua mahasiswa telah
mempunyai pengalaman dalam
mengajar, sehingga perkuliahan dapat
lebih efektif.
 Dimilikinya pedoman penulisan karya
ilmiah, kode etik, dan penulisan artikel
jurnal, yang memberi acuan dalam
kegiatan ilmiah baik dalam perkuliahan
maupun di luar perkuliahan, sehingga
memberi dukungan dalam
pengembangan suasana akademik.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 85


 Dimikinya kampus yang tenang,
suasana yang nyaman, perpustakaan
yang megah, menjadi kekuatan dalam
menghidupkan suasana akademik yang
baik.

Peluang Ancaman
 Terkait dengan Undang-undang  Perguruan tinggi yang menyajikan
tentang guru dan dosen, dapat menjadi kurikulum dengan jumlah sks yang
peluang untuk menyusun agar lebih kecil atau tanpa penulisan tesis
kurikulum menjadi relevan dengan atau dan lulus lebih cepat, dapat
kebutuhan tersebut, sehingga dapat mengancam keberadaan program studi.
diterapkan secara maksimal.  Adanya perguruan pinggi yang
 Kurikulum disusun bekerjasama penyelenggaraan perkuliahan dapat
dengan luar negeri (Thailan), memberi dilaksanakan tanpa mengganggu jam
peluang mahasiswa untuk kuliah di kerja kantor bahkan dapat dirapel atau
luar negeri begitu juga sebaliknya diringkas, tanpa atau kurang
 Perlu dikembangkan model manajemen memperhatikan efektifitasnya. Bila
pembimbingan tesis yang efektif dan penghargaan di masyarakat sama dapat
efisen bagi mahasiswa Program Studi mengancam minat masukan
ini. mahasiswa.
 Pengembangan kerjasama dengan  Perguruan tinggi yang telah ”mapan”
pendidikan kejuruan melalui yang memiliki suasana akademik yang
kunjungan, perkuliahan, atau dosen lebih baik dapat memberi ancaman
tamu untuk memperluas wawasan dan perkembangan program studi.
cara berfikir mahasiswa. .

Komponen 6: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana


Kekuatan Kelemahan
 Adanya jaminan dana operasional  Pencairan dana dari pemerintah
Program Studi yang mencukupi baik termasuk untuk beasiswa dan
bersumber dari SPP, BPP, DPP, honorarium dosen yang diatur melalui
maupun beasiswa. one-gate system sering terlambat,
 Pengelolaan sarana dan prasarana sehingga menjadi sedikit kendala

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 86


pendidikan, tenaga pendukung, dan terutama bagi mahasiswa.
administrasi umum dilakukan secara  Banyaknya matakuliah pilihan
terpusat, dari sisi pendanaan akan lebih konsentrasi menyebabkan jumlah
efisien. dosen lebih banyak, sehingga kurang
 Sarana dan prasarana yang disediakan efisien.
oleh Pascasarjana digunakan secara  Tidak tersedia asrama khusus bagi
bersama-sama dengan Program Studi mahasiswa Pascasarjana, yang
lain, sehingga lebih efisien. Hal ini memerlukan pola dan peralatan belajar
baik ruang kuliah, perkantoran, berbeda dengan mahasiswa S1,
perpustaka-an, komputer, internet, dan sehingga perolehan belajar menjadi
media belajar. Keberadaan sarana dan kurang maksimal.
prasarana sangat memadai, menjadi
kekuatan bagi Program Studi dalam
kegiatan belajar-mengajar.
 Kenyamanan Kota Malang, tersedia
tempat tinggal, dan beaya hidup yang
murah, dapat menjadi daya tarik calon
mahasiswa.
 Beberapa perguruan tinggi bidang
teknik dan SMK ada di tempat ini,
dapat mendukung kualitas
pembelajaran di Program Studi ini.

Peluang Ancaman
 Meningkatkan sosialisasi Program  Aturan pemerintah tentang sistem
Studi dan kerja sama dengan berbagai keuangan yang sangat ketat sering kali
lembaga yang relevan untuk menyulitkan pengaturan fleksibilitas
meningkatkan kuantitas input, sehingga kegiatan.
dapat meningkatkan peluang masuknya  Adanya PTS yang menawarkan sarana
dana pada Pascasarjana UM dan prasarana perkuliahan yang
 Perlu penyediaan asrama khusus bagi menggiurkan, misalnya disediakan
mahasiswa Pascasarjana yang berasal asrama khusus, dijemput bus, kuliah
dari luar Malang. hanya Sabtu-Minggu, tidak perlu

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 87


 Perlu penyediaan sarana dan prasarana meninggalkan pekerjaan selama
yang tidak formal, namun dapat mengikuti kuliah, dan cepat lulus. Hal
menciptakan suasana akademik yang ini dapat menjadi ancaman bagi
lebih baik. Program Studi.

Komponen 7: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama


Kekuatan Kelemahan
 Tersedia dosen dengan SDM yang baik Ada beberapa dosen terkendala
dalam kegiatan penelitian, pengabdian kesibukan melaksanakan tugas
pada masyarakat dan publikasi ilmiah. administrasi, kesibukan di luar
 Tersedia dosen pembimbing yang kampus, atau alasan kesehatan.
berkualitas untuk membantu penyelesaian
tesis mahasiswa.
 Tersedia beberapa penerbit jurnal
terakreditasi di lingkungan UM yang
dapat dimanfaatkan sebagai ajang
publikasi ilmiah.
 Tersedia pedoman penulisan karya ilmiah
dan menulis artikel ilmiah yang sudah
dikenal masyarakat kampus di Malang.

Peluang Ancaman
 Memberi dorongan kepada dosen untuk Karena kegiatan ini merupakan
akti dalam kegiatan penelitian, pengabdian sarana promosi dan citra perguruan
pada masyarakat, dan publikasi ilmiah, tinggi, bila tidak ada dorongan dan
melalui penyediaan dana dan fasilitas. ditangani dengan baik akan menjadi
 Memberi dorongan kepada mahasiswa ancaman menurunnya citra
untuk mempublikasikan tesisnya pada perguruan tinggi.
jurnal ilmiah. .
.

SWOT antar komponen Program Studi S2 PKJ selanjutnya dikaji berdasarkan


komponen input, proses, dan keluaran. Komponen input meliputi visi-misi-tujuan-sasaran,

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 88


mahasiswa, sumber daya manusia, kurikulum, pembiayaan dan sarana-prasarana. Komponen
proses meliputi tata pamong, kepemimpinan, pengelolaan program, proses pembelajaran,
suasana akademik, sistem informasi, penjaminan mutu, penelitian dan pelayanan/ pengabdian
kepada masyarakat, dan kerja sama. Komponen keluaran meliputi lulusan, publikasi, dan
pengabdian kepada masyarakat.

Komponen Input
Visi-misi-tujuan-sasaran Program Studi S2 PKJ cukup realistik dengan pencapaian
target yang jelas dan terukur. Visi dan misi tersebut menjadi pijakan dalam menentukan
kompetensi yang harus dimiliki lulusan dan pada akhirnya menjadi dasar pengembangan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Sumber daya manusia Program Studi S2 PKJ sangat memadai dengan kualifikasi
pendidikan berijazah doktor dan memiliki sertifikat pendidik (dosen professional 100%).
Sebagian besar (65,4%) dosen dengan jabatan akademik Lektor Kepala merupakan dosen
pro-duktif dan berpeluang untuk mencapai pangkat guru besar. Sedangkan sebanyak 5
(19,2%) orang dosen dengan jabatan akademik sebagai Guru Besar. Berikutnya sebanyak 4
orang masih Lektor (14,4 %). Sumber daya manusia Program Studi S2 PKJ merupakan dosen
pada jenjang S1 dan berpeluang untuk mengembangkan diri secara optimal melalui penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang didukung oleh Fakultas Teknik yang membawahi
Program Studi S2 PKJ secara akademik.
Program Studi S2 PKJ memiliki peluang yang sangat baik dalam komponen input,
salah satu penyelenggara Program Studi S2 PKJ dan kebijakan pemerintah khususnya
Kemendikbud dan Dikti yang menetapkan dosen untuk melakukan studi lanjut yang sesuai
dengan pendidikan sebelumnya. Kekuatan dan peluang tersebut yang dimiliki Program Studi
S2 PKJ menjadikan Program Studi ini memiliki daya tarik yang tinggi dan dapat menjadi
rujukan perkembangan pendidikan, khususnya Pendidikan Kejuruan. Namun demikian,
Program Studi S2 PKJ memiliki kelemahan, yakni banyak sedikitnya animo calon mahasiswa
bergatung pada penyediaan beasiswa oleh pemerintah/instansi pengirim.

Komponen Proses
Pengelolaan Program Studi S2 PKJ sudah dilakukan dengan baik yang ditandai
dengan penerapan kepemimpinan kolegial-reflektif serta didukung oleh tata pamong yang
jelas dan akuntabel. Koordinasi dengan Pascasarjana dan Fakultas Teknik berjalan dengan
baik. Pembagian tugas mengajar dosen dikoordinasikan dengan semua Ketua Jurusan, Wadek

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 89


I dan Dekan Fakultas Teknik UM, sehingga beban kinerja dosen tidak berlebihan. Hal ini
menyebabkan konsentrasi dan waktu dosen terfokus pada tugas mengajar di Program Studi
S1 dan Program Studi S2 dengan baik.
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dosen menggunakan paradima active
learning yang memberdayakan potensi mahasiswa secara optimal untuk belajar dan
berkreasi. Dosen selalu memutakhirkan materi kuliah dengan selalu meman-faatkan hasil
penelitian dan jurnal nasional dan internasional, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan
dosen menjadi contoh real pembelajaran oleh mahasiswa. Selain itu, pelaksanaan
pembelajaran dosen juga memanfaatkan perkembangan ICT sebagai media pembelajaran dan
sarana komunikasi dosen-mahasiswa dalam pengumpulan tugas-tugas mahasiswa.
Peluang untuk memproleh dana penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Kerja
sama semakin terbuka untuk dosen. Hal ini diakomodasi oleh LP2M UM, Pascasarjana, dan
Fakultas Teknik melalui penyediaan dana untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dosen. Kegiatan penelitian yang dilakukan dosen Program Studi S2 PKJ selama 3
tahun terakhir cukup baik, namun belum terlalu banyak melibatkan mahasiswa dalam
penulisan tesis. Selain itu, belum adanya payung penelitian di Program Studi S2 PKJ
menyebabkan penelitian tesis mahasiswa masih belum dapat dipetakan dan dikoordinasi
dengan baik.
Peluang dosen untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat cukup tinggi. Hal
ini didukung Fakultas Teknik yang melakukan kerja sama dengan instansi lain, yang
melibatkan dosen Program Studi S2 PKJ.
Pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat berdampak pada
atmosfer akademik di Program Studi S2 PKJ. Hal ini didukung oleh fasilitas internet di
Pascasarjana dan Fakultas Teknik dengan bandwidth yang memadai, ruang
baca/perpustakaan yang cukup lengkap di UM, Pascasarjana.
Pengendalian mutu proses pendidikan dan manajemen di Program Studi dimo-
nitoring dan dievaluasi melalui Audit Internal Manajemen dan Akademik (AIMA) yang
dilakukan oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) UM. Kendali mutu juga dilakukan
Pascasarjana dan Program Studi melalui Tim Penjaminan Mutu Pascasarjana dan Gugus
Penjaminan Mutu Program Studi. Proses pengendalian mutu tersebut dilakukan secara
berkelanjutan dan bersifat reflektif untuk perbaikan dan peningkatan kualitas program studi.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 90


Komponen Keluaran
Karya ilmiah dosen sudah cukup baik dan publikasi karya ilmiah dosen sudah
dilakukan pada kegiatan seminar nasional dan jurnal nasional terkreditasi. Publikasi karya
dosen ini menjadi jaminan bagi pelaksanaan pendidikan di Program Studi S2 PKJ Hal ini
menjadi sarana promosi tentang kualitas program studi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Aspek layanan dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat juga menjadi
bentuk keluaran yang dapat menunjukkan kepedulian dosen dan Program Studi S2 PKJ
terhadap kemajuan pendidikan dan pembelajaran Pendidikan Kejuruan melalui kegiatan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.

2. STRATEGI DAN PENGEMBANGAN


a. Program Studi S2 PKJ di bawah koordinasi Pascasarjana UM dan Fakultas Teknik
selalu mensosialisasikan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi secara
berkelanjutan untuk mengantisipasi kebutuhan lapangan.
b. Perlu ada komitmen para dosen Program Studi S2 PKJ untuk mendahulukan kegiatan
utama yaitu mengajar, melakukan pembimbingan. Dosen yang mendapat tugas
tambahan mengikuti mekanisme berupa mendapatkan ijin untuk menjalankan tugas
tambahan dengan mengatur kegiatan mengajar yang tidak merugikan mahasiswa.
c. Tuntutan pelaksanaan good govermence sudah sangat mendesak untuk menjawab
persaingan antar pascasarjana. Implementasi good govermence di Program Studi S2
PKJ dengan melibatkan semua unsur di pascasarjana.
d. Program Studi S2 PKJ dituntut untuk memberikan sosialisasi dan perjelasan intens
bahwa menyelesaikan studi tepat waktu dan memanfaatkan peluang beasiswa akan
menguntungkan mahasiswa pascasarjana dibandingkan dengan penyelesaian studi
yang berkepanjangan.
e. Upaya mempertahankan kualitas yang sudah ditempuh selama ini dengan akreditasi
program studi dan lembaga merupakan tolak ukur bahwa pascasarjana UM mampu
menjawab tuntutan mutu dan layanan akademik untuk masyarakat.
f. Upaya UM membangun pangkalan data e-learning, PJJ sebagai jawaban
perkembangan sistem informasi terkini, yang merupakan jawaban kebutuhan
pencitraan UM.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 91


g. Perlu diyakinkan kepada para pihak bahwa biaya operasional tidak identik dengan
pemborosan namun biaya operasional yang sesuai merupakan indikator awal
penyelenggaraan program yang sepadan, tepat guna.
h. Kepada mahasiswa perlu diyakinkan bahwa ijazah yang diperoleh dari Program Studi S2 PKJ
Pascasarjana UM adalah ijazah perguruan tinggi dengan standar kualitas negeri yang berbeda
dengan ijazah yang peroleh dari perguruan tinggi swasta meskipun dengan iming-iming
kemudahan keluwesan cara pembayaran.
i. Jaminan terhadap perolehan ijazah di perguruan tinggi negeri (PTN) merupakan
jawaban thd tuntutan masyarakat akan nilai tambah mengikuti prodi di PTN.
j. Program Studi S2 PKJ secara berkesinambungan melakukan benkmarking pada
lembaga yang sejenis melalui payung Aptekindo, dengan pascarjana UNY, UNP dan
UPI dengan demikian kekurangan dan kelemahan penyelenggaraan prodi di UM,
segera diketahui dan diantisipasi.
k. Adanya standard nasional yang baru, yang mengikat seluruh penyelenggara
pascasarjana untuk mematuhi standar kurikulum, standard kompetensi yang sama
tidak ada alasan bagi penyenggara pascasarjana dengan sks yang lebih sedikit dan
stadar lulusan yang lebih cepat. Karenanya keberadaan pascasarjana UM yang
menerapkan sistem sks dan proses yang standar menjadi strategis.
l. Masyarakat sekarang sudah makin paham pada perolehan seseorang saat menempuh
pascasarjana, karena saat ini sudah mulai muncul gerakan yang lebih mengutamakan
perolehan dari sekedar kepemilikan ijazah.
m. Pascasarjana UM merupakan program yang berada di perguruan tinggi yang mapan
dan memiliki suasana akademik baik.
n. Pengalaman menyelenggarakan pascasarjana sejak tahun 1978 pascasarjana UM
sudah terbiasa dengan sistem keuangan negara yang bervariasi termasuk perubahan
sistem keungan yang sangat ketat saat ini, akan sangat mudah diantisipasi
implementasinya.
o. Kenyataan ini merupakan tantangan yang harus dijadikan obsebsi agar prodi selalu
meningkatkan sarana dan prasarana dan pelayanan yang maksimal pada calon
mahasiswa dan masyarakat akademik.
p. Adanya ketentuan bahwa setiap semester dosen harus mengisi beban kinerja dan hasil
isian direview asesor yang menyatakan memenuhi dan tidak memenuhi maka kecil
kemungkikanan dosen-dosen yang bersangkutan mengabaikan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Bila kegiatan sampai kosong maka BKD yang

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 92


bersangkutan akan TM (tidak memenuhi) dan berakibat pada kepangkatan dan
rutinitas gaji yang bersangkutan.
q. Untuk tetap menjaga citra lembaga yang positif pascasarjana melakukan kegiatan
penelitian dan pengabdian masyarakat melalui lokakarya penyusunan proposal yang
dilakukan di FT UM. Kegiatan ini merupakan upaya lembaga untuk menjaga naik dan
kebanggaan akademis.

REFERENSI: Sumber-sumber utama yang digunakan dalam proses dan pelaporan evaluasi-
diri

Sumber informasi, antara lain: Statuta, Renstra, laporan tahunan, buku pedoman
pengembangan kurikulum, kebijakan pimpinan, kebijakan-kebijakan mengenai pembelajaran,
pedoman evaluasi hasil pembelajaran, pedoman pembelajaran, hasil pengamatan, laporan
tahunan, peraturan akademik yang berlaku, laporan wisuda tahunan/tengah tahunan,
peraturan perundangundangan yang terkait.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 93


Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 94
.

Evaluasi Diri Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Pascasarjana UM 2013 95

Anda mungkin juga menyukai