Pendahuluan
Perilaku adalah merupakan perbuatan atau tindakan dan perkataan seseorang yang
sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang
melakukannya. Berdasarkan sifatnya perilaku terbagi menjadi dua, yaitu perilaku
perilaku baik dan buruk. Tolak ukur perilaku yang baik dan buruk ini pun dinilai dari
norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Baik itu norma agama, hukum, kesopanan,
kesusialaan, dan norma-norma lainnya.Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah
erat sekali. Banyak hal yang tanpa kita sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan
efek kesehatan yang besar bagi seseorang.
Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah erat sekali. Banyak hal yang tanpa
kita sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan efek kesehatan yang besar bagi
seseorang. Salah satu contohnya seorang ibu mengajari anaknya untuk melakukan gosok
gigi sebelum dan sesudah bangun tidur, kita semua tau bahwa mengosok gigi adalah hal
yang sederhana bagi anak kecil namun dari hal kecil tersebut kita bisa melakukan
revolusi kesehatan kearah yang lebih baik. Sungguh besar efek perilaku tersebut bagi
kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang baik akan tercermin apabila seseorang
tersebut melakukan perilaku yang baik.
Mengacu pada kasus ini (Skenario PBL 1 modul 2) maka di buatlah makalah ini
untuk membahas bagaimana berperilaku sehat, tujuan serta kosenkuensnya. Serta dapat
menerapkankan berperilaku sehat dimulai dari usia dini.
1.2. Skenario
Seorang anak kecil usia 3 tahun sudah mulai diajarkan oleh ibunya untuk
menggosok gigi sendiri. Walau terkadang malas melakukannya, si anak oleh
ibunya tetap diajak untuk menggosok giginya terutama dipagi dan malam hari.
Untuk mengurangi kemalasan itu ibu memberikan sebuah koin setiap anak mau
menggosok gigi. Koin ini bisa ditukarkan dengan makanan kesukaan anak itu
setelah terkumpul 10 buah.
BAB II
Pembahasan
Tujuan menggosok
gigi
Pemberian
Hukuman
Anak malas menggosok gigi
Kosekuensi
dari malas
menggosok gigi
Perilaku
berulang untuk
mencapai
kepuasan
2.4. Hipotesis
Reinforcement ( peningkatan )
Reinforcement adalah suatu proses dimana tingkah laku di perkuat oleh
konsekuensi yang segera mengikuti oleh tingkah laku tersebut. Saat sebuah tingkah laku
mengalami penguatan maka tingkah laku tersebiut akan cenderung muncul kembali pada
masa yang akan mendatang. Reinforcement di bagi menjadi dua yaitu reinforcement
positif dan reinforcement negative. Reinforcement positif yaitu terjadinya perilaku diikuti
dengan penambahan stimulus, yang menghasilkan penguatan perilaku. Bentuk-bentuk
perilaku dapat berupa hadiah, perilaku atau penghargaan. Sedangkan Reinforcement
negative yaitu terjadinya perilaku diikuti dengan penghapusan stimulus atau penurunan
intensitas stimulus, yang menghasilkan stimulus. Bentuk-bentuk reinforcement negative
antara lain menunda atau tidak memberikan penghargaan atau menunjukan perilaku tidak
senang.
Extincion ( peniadaan )
Extincion adalah salah satu fenomena dalam kondisining klasik yang artinya adalah
menurunya frekuensi respon bersyarat bahkan akhirnya menghilangnya respon bersyarat
akibat ketiadaan stimulus alami dalam proses kondisioning atau secara singkat dapat
diartikan hilangnya perilaku akibat dari hilangnya reinforcement. Dalam setiap contoh,
sebuah perilaku yang telah dikuatkan untuk periode waktu tertentu, maka penguatan
perilaku tersebut tidak akan lama dan bagaimanapun perilaku akan berhenti, namun
kertika pemberhentiannya masih ada cara untuk dapat untuk melakukan kegiatan
tersebut.
Punishment ( hukuman)
Punishment suatu pemberian stimulus yang mengikuti suatu perilaku mengurangi
kemungkinan berulangnya kembali perilaku tersebut. Suatu hukuman yang
konsekuensinya harus segera mengikuti langkah tersebut dan sebagai hasilnya perilaku
cenderung untuk tidak muncul kembali dimasa mendatang.3
Untuk mengubah kebiasaan perilaku sehat mempunyai beberapa tahap antara lain;
Memberi readward
Metode pemberian reward adalah salah satu metode yang di gunakan untuk
dapat merubah perilaku seseorang. Pemberian reward dapat berupa
pemberian hadiah (barang, pujian dan lain-lain) sebagai motivasi yang
bertujuan agara seseorang lebih bersemangat untuk merubah perilaku
sehatnya. Dengan menggunakan metode pemberian reward maka seseorang
akan mendapatkan kesenangan atau kepuasan untuk melakukan sesuatu atau
menggubah perilakunya sehingga dapat menimbulkan perilaku yang
berulang untuk mencapai kepuasannya. Namun suatu reward bersifat
sementara atau tidak tetap dan ketika suatu reward di tiadakan maka
konsekuensi responnya akan melemah, ketikan respon itu melemah maka
harus ada alternative lain agar perubahan perilaku tersebut dapat bertahan.
Dalam kasus ini seorang ibu memberikan reward kepada anaknya yang
berusia 3 tahun dengan tujuan agar anaknya mau menggosok gigi.
Pemberian reward dengan cara memberikan koin setiap anak tersebut mau
menggosok giginya. Sang anak merasa senang mendapatkan koin tersebut
dan timbul kepuasan dan ingin terus menggulanggi kegiatan menggosok
giginya, namun ketika reward ditiadakan sang ibu dapat melakukan
alternative lain agara anaknya tetap mau melakukan perilaku sehatnya
seperti memberikan pujian karena giginya bagus.
b. Memberi hukuman
Metode pemberian hukuman adalah salah satu metode yang di gunakan untuk
dapat merubah perilaku seseorang. Perilaku ini cenderung dilakukan dan
membawa kosekuensi yang tidak menyenangkan dan cenderung ditekan.
Ketika sebuah reward ditiadakan maka akan melemahkan respon terhadap
perubahan perilaku dan sebagai alternative lain agar perubahan perilaku atau
cenderung menjadi kebiasaan maka digunakan metode hukuman.
Dalam kasus ini ketika sang ibu sudah meniadakan reward pemberian koin
kepada anak, maka respon sang anak untuk melakukan perubahan perilaku
akan melemah, sebagai tindakan lain sang ibu agar tetap sang anak
melakukan perubahan perilaku menggosok gigi menjadi kebiasaan maka ibu
memberikan hukuman. Seperti hukuman bagi sang anak, ibu tidak mau
mengantar kesekolah dan ketika mendengar hukuman sang ibu, anak
tersebut diharapkan memiki rasa takut dan dapat tetap meu menggosok
giginya
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Perilaku hidup sehat adalah suatu perilaku tindakan yang dilakukan dengan tujuan
agar untuk meningkatkan kesehatan masyarakat serta menumbukan kesadaran untuk
dapat hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup sehat harus diterapkan sejak dini agar dari
kecil orang anak sudah dapat mengetahui dan membiasakan perilaku hidup sehat seperti
dalam kasus sekenario D ini. Dalam sekenario Dini anak yang berumur 3tahun sudah di
ajarkan oleh ibunya menggosok gigi walaupun dengan berbagai cara seperti memberi
reward ataupun hukuman hal tersebut dilakukan agar anak dari kecil sudah dibiasakan
perilaku hidup sehat seperti menggosok giginya.
Daftar Pustaka