1. Pembelajaran menurut saya adalah, suatu usaha untuk mengubah suatu perilaku seseorang atau potensi diri pada bidang
tertentu dengan melakukan kegiatan; merubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
2. Berbagai jenis teori belajar/jenis pembelajaran di Sekolah Kejuruan yaitu menggunakan kurikulum berbasisis kompetensi
menganut prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan
(knowledge), dan keterampilan (skills) agar dapat bekerja sesuai dengan profesinya. Untuk dapat belajar secara tuntas, perlu
dikembangkan prinsip pembelajaran (1) Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, yang memberikan
pengalaman belajar bermakna) yang dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis produksi, (2) Individualized learning
yaitu pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap individu.
Belajar tuntas dapat diartikan sebagai penguasaan (kompetensi) peserta didik secara penuh terhadap seluruh bahan yang
dipelajari. Hal ini berlandaskan pada suatu gagasan bahwa kebanyakan peserta didik dapat menguasai apa yang diajarkan di
sekolah dan di DU-DI, bila pembelajaran dilakukan secara sistematis. Dapat digambarkanmengenai belajar tuntas sebagai
berikut :
1. Dalam kondisi belajar optimal, sebagian besar peserta didik dapat menguasai secara tuntas apa yang diajarkan.
2. Usaha belajar peserta didik ditingkatkan apabila diadakan kelompok kecil terdiri 2-3 orang untuk bertemu secara
teratur untuk menelaah hasil tesnya, dan dapat saling membantu mengatasi kesulitan belajar berdasarkan hasil tes
itu. Penilaian terakhir terhadap hasil
3. Tugas pengajar perlu mencari sarana dan sumber belajar yang memungkinkan peserta didik dapat menguasasi secara
tuntas suatu kompetensi
3. Point saya yaitu salah satu permasalahan yang disoroti Illich adalah mengenai legitimasi yang diberikan sekolah terhadap
ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang yang telah lulus dari sekolah. Orang yang telah mengenyam pendidikan di sekolah
dianggap telah memiliki ketrampilan yang memadai yang ditandai dengan diberikannnya ijazah oleh sekolah. Dalam
pandangan Illich, sekolah telah memonopoli ketrampilan/peran sosial yang seharusnya tidak dilakukannya. Sekolah telah
menyingkirkan orang-orang yang tidak setuju dengan pandangannya.
Dunia pendidikan Indonesia yang bisa diliat sangat masih berantakan. Sementara pemerintah meminta semua guru harus
bersertifikasi dengan terlebih dahulu harus mengenyam pendidikan tinggi, masyarakatpun mengeluh dengan semakin
mahalnya biaya pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Di sisi lain, lembaga-lembaga pendidikan tinggi “pemasok” guru
bersertifikat (lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai jurusan keguruan), seringkali juga dikritik karena
ketidakmampuannya menyiapkan lulusan yang berkualifikasi dan kompeten di bidangnya. Lembaga pendidikan tinggi ini
dituding melahirkan lulusan yang setengah-setengah, bahkan tidak pantas menjadi seorang guru. Lulusan bersertfikatpun
ternyata juga belum tentu memiliki kompetensi.
Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri,
dan mengkonstruksi pengetahuan dan ketrampilan barunya
Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya
Ciptakan masyarakat belajar, Belajar dalam kelompok-kelompok
Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
Lakukan repleksi akhir pertemuan
Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
Pendekatannya :
Tugas - tugas yang harus dilakukan oleh Guru Professional dalam pendidikan kejuruan yaitu :
Memiliki keahlian praktis yang memadai pada semua bidang studi (mata pelajaran)
produktif
Mampu menyelenggarakan pembelajaran (diklat) yang relevan dengan kompetensi yang
dibutuhkan oleh dunia kerja
Mampu merancang pembelajaran (diklat) di sekolah dan di dunia usaha atau industri.
http://spot.upi.edu/mhs/tes_essay/1038EL370E04520171/1401 1/1