Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca untuk lebih memahami
materi bahasan “Topik dan Pembatasannya”.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Semoga makalah ini juga dapat menjadi referensi pembaca untuk
membuat makalah selanjutnya yang lebih spesifik dan lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman dan pengetahuan
yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk
dapat memberikan masukan-masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Apabila terdapat banyak kesalahan penggunaan kata dan ejaan tanda baca kami mohon
dimaklumi. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 3
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Penulisan 3
1.4. Manfaat Penulisan 4
Bab II Pembahasan
2.1. Pengertian Topik 5
2.2. Syarat-syarat Topik yang Baik 5
2.3. Kriteria Pemilihan Topik 6
2.4. Tahapan Menulis Topik 7
2.5. Metode Pembatasan Topik 8
Bab III Penutup
3.1. Kesimpulan 12
Daftar Pustaka 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, kami mencoba membuat makalah bertemakan “topik dan pembatasannya”.
Karena topik menjadi sangat penting dalam proses pembuatan sebuah hasil karya tulisan. Jika
topiknya kurang jelas dan tidak spesifik dapat memengaruhi proses menulis karya tulisan
yang dibuat. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat
tulisan dan menjadi sangat penting dalam proses menulis.
3
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa untuk menulis topik.
2. Sebagai ringkasan singkat bagi mahasiswa untuk membuat topik yang baik dan
benar sesuai aturan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Topik
Tulisan ilmiah, seperti makalah, tidak dapat dilakukan sekali jadi, tetapi melalui tahap
(1)prapenulisan, (2)penulisan, dan (3)pascapenulisan. Kegiatan prapenulisan terdiri atas (1)
menentukan topik, (2)menentukan tujuan, dan memilih bahan.
Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam
tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu
artikel. Secara sempit topik dapat disebut sebagai hal pokok yang dibicarakan. Secara luas
dapat dinyatakan sebagai hal pokok yang dituliskan atau diungkapkan dalam karangan. Topik
biasanya dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang sebelumnya harus di identifikasi terlebih
dahulu, agar maksud yang ingin disampaikan dibalik topik yang kita pilih dapat tersampaikan
dengan baik. Kita harus memilih salah satu pokok pembicaraan, agar kita bisa mengontrol dan
membatasi topik agar tidak keluar dari jalur diskusi yang sedang di perbincangkan dalam
suatu paragraf.
Ada beberapa jenis topik, yaitu.
a. Topik tunggal adalah apabila topik yang dibicarakan hanya mencakup satu masalah saja.
b. Topik ganda adalah yang membahas suatu masalah yang kemudian dikembangkan lagi
sehingga mengacu kepada masalah lainnya atau bisa juga disebut multi topik.
5
2.3 Kriteria Pemilihan Topik
Sekurang-kurangnya ada lima hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan topik tulisan.
Kelima hal itu adalah :
1) Kemanfaatan dan kelayakan
Dalam menentukan topik karangan, penulis harus mempertimbangkan manfaat
tulisannya bagi pembaca.Dalam hal ini, penulis tentu saja harus melekukan analisis
kebutuhan pembaca. Sebuah topikakan bermanfaat bagi pembaca apabila topik itu
berkaitan dengan kebutuhan pembacanya. Selain itu, kemanfaatan dapat pula dilihat
dari sumbangan topik itu bagi pengembangan ilmu atau propesi yang ditekuni.
Selain itu, topik yang dipilih harus layak dibahas.Kelayakan ini baik dipandang
dari sudut penulis maupun sudut pembacanya.Kelayakan dapat pula dikaitkan
dengan kenyataan bahwa topik itu memang memerlukan pembahasan dan sesuai
dengan bidang yang ditekuni.
Contohnya : “kerja bakti untuk membersihkan lingkungan“ Bukan topik yang
layak dibahas mahasiswa sedangkan “pelestarian sumber daya perairan“ lebih
layak dibahas.
2) Kemenarikan
Selain bermanfaat, topik yang dipilih juga harus menarik.Diharapkan topik
yang dipilih tidak saja menarik bagi penulis, tetapi lebih penting lagi adalah bahwa
topik itu menarik bagi pembaca.Kemenarikan ini beraitan erat dengan kemanfaatan.
Pembaca akan tertarik pada sebuah tulisan jika tulisan itu dirasakan oleh pembaca
dan bermanfaat bagi dirinya.
Contoh : Hal yang bermanfaat bagi para petani dipedesaan adalah cara
meningkatkan produksi pertanian.
3) Keaktualan
Selain bermanfaat dan menarik, topik yang dipilih juga harus bersifat
akktual.Artinya, topik itu merupakan hal yang hangat dibicarakan.Oleh sebab itu,
topik terkini merupakan topik pilihan utama.
Minat pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan penulis walaupun
yang menarik minat itu amat tergantung pada situasi dan latar belakang pembaca itu
sendiri,namun hal-hal berikut merupakan sesuatu yang diminati masyarakat secara
umum:yang aktual, penting, penuh konflik,rahasia,humor,atau hal-hal lain yang
bermanfaat bagi pembaca.
4) Dikenal dengan baik
6
Topik yang dipilih hendaklah merupakan topik yang tidak asing bagi penulis.
Hal ini menyangkut penguasaan terhadap topik yang akan ditulisnya. Dengan
dikenalnya topik itu oleh penulis, diharapkan penulis mengetahui segala sesuatu
tentang topik itu.
5) Ketersediaan bahan
Ketersediaan bahan ini harus diperhatikan mengingat bahan merupakan hal
yang penting dalam menulis.Ketersediaan bahan memungkinkan penulis
mengembangkan topik itu kedalam tulisan secara luas dan dalam. Sebaliknya, jika
topik didukung oleh ketersediaan bahan, penulis akan mengalami kesulitan dalam
pengembangan.
6) Tidak terlalu luas atau terlalu sempit
Topik yang terlalu luas akan menyulitkan penulis. Konsekwensinya penulis
harus memiliki pengetahuan yang sebanyak-banyaknya tentang topik itu.Jika tidak,
tulisannya menjadi tidak dalam dan luas sehingga membosankan pembaca.
Sebaliknya, topik yang terlalu sempit juga harus dihindari karena penulis akan
membahas topik itu secara berulang-ulang sehingga pembaca juga akan mengalami
kebosanan.
2. Tahap Penulisan.
Tahap penulisan merupakan tahap pembahasan dan pengembangan gagasan menjadi
suatu karangan yang utuh.
Memilih kata dan istilah kata sehingga gagasan dapat dipahami pembaca.
Kalimat-kalimat harus disusun menjadi paragraf-paragraf yang memenuhi
persyaratan. Tulisan ini harus ditulis dengan ejaan yang berlaku disertai dengan
tanda baca yang digunakan secara tepat.
Di samping itu masih harus diketahui bagaimana menuliskan judul, sub judul,
kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka, teknik pengetikan dan sebagainya.
3. Tahap Pasca-Penulisan.
Tahap pasca menulis ada dua yaitu revisi dan penerbitan jika akan diterbitkan.
Tahap revisi merupakan tahap penelitian secara menyeluruhmengenai logika,
sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan
catatan kaki dan daftar pustaka, dan sebagainya.
Penerbitan. Jika sudah benar barulah karya tulis itu bisa diterbitkan atau dikirim
ke penerbit.
8
Metode-metode yang bisa digunakan untuk membatasi penulisan topik, yaitu.
1. Metode Diagram Jarum Jam
Diagram ini disebut diagram “jarum jam” karena bentuk pembatasannya menyerupai
jarum jam. Cara ini dilakukan dengan menempatkan topik dipusat yang menyerupai jarum
jam. Cara ini dilakukan dengan menempatkan topik yang masih luas sebagai pusatnya. Di
sekelilingnya ditempatkan topik-topik yang merupakan pembatasan topik itu ditinjau dari
berbagai sudut.
Dari contoh pembatasan topik dengan menggunakan diagram jarum jam itu. Anda
dapat melihat 8 topik yang lebih terbatas tentang laut. Bila Anda merasa subtopiknya masih
terlalu luas. Anda pun dapat membatasinya lagi. Dengan demikian topik terasa lebih spesifik
dan mudah dibahas secara luas dan mendalam.
9
Diagram Pohon
Lautan
Lautan sebagai
lapangan kerja yang Kekayaan di lautan
Laut sebagai
potensial
sumber energi
Fauna mineral
flora
Udang
Ikan Kerang mutiara
Pemasarannya
Pembudidayanya
Dari contoh pembatasan topik dengan menggunakan diagram pohon itu. Anda
memperoleh topik yang lebih spesifik dari topik “lautan”, yaitu.
(1) “pembudidayaan kerang mutiara”
(2) “pemasaran kerang mutiara”
Yang lebih mudah dikembangkan dalam bentuk tulisan yang luas dan dalam kajiannya.
10
Dari contoh pembatasan topik dengan menggunakan diagram pohon piramida terbalik
di atas. Anda memperoleh sebuah topik yang lebih kecil dan lebih spesifik,yaitu
“pembudidayaan kerang mutiara di Maluku Selatan”.
Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan
yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus
pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya pembahasan menjadi panjang,
namun tidak berisi.Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak
(kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan dan
tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca.
Maka itu pembahasan topik harus dilakukan secara cermat, sesuai dengan
kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh pembacanya.
Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga, dan waktu
pengumpulan data.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan atau karangan yang hendak
disampaikan. Tahap peulisan topik ada tiga, yaitu tahap pra-penulisan,tahap penulisan, dan
tahap pasca penulisan.
Agar topik lebih spesifik dan lebih dalam pembahasannya maka dalam pembuatan
topik ada yang namanya pembatasan topik. Metode pembatasan topik ada tiga yaitu metode
jarum jam, metode pohon, dan metode piramida terbalik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dwiedogawa. 2009. Syarat Topik yang Baik dan Pembatasannya,
(Online).(http://blogkublogku.blogspot.com/2009/11/syarat-topik-yang-baik-
pembatasan.html) (diakses pada 30 Juni 2018)
13