DATA PENGAMATAN
6.1 Tabel berat mol,berat jenis dan titik didih dari Heksana dan Benzena
Nama Zat Berat mol Berat Jenis Titik didih Indeks Bias
Heksana 86,18 gr/mol 0,6548 gr/L 68°C 1,357
Benzena 78,11 gr/mol 0,8786 gr/L 80,1°C 1,901
6.2 Tabel pengamatan indeks bias dan titik didih serta titik uap dari campuran heksana
dengan benzena
Titik Titik
Indeks Bias Didih Uap
Heksana Benzena
No (°C) (°C)
(%Volume) (%Volume)
Sebelum
Destilat Residu
Destilasi
1,4820
1 30% 70% 1,46306 1,4406 76 74
6
1,3460 1,3590
2 70% 30% 1,3587 70 68
6 7
m = p.v
= 0,019644 gr
- Benzena
m = p.v
= 0,8785 gr/L x 0,07 L
= 0,061495 gr
m = p.v
= 0,04584 gr
- Benzena
m = p.v
= 0,02636 gr
= 0,000227 mol
- Benzena
= 0,000787 mol
= 0,00053 mol
- Benzena
= 0,00034 mol
Heksana = Jumlah mol heksana / Jumlah mol heksana + Jumlah mol benzena
= 0,2238
- Benzena
Benzena = Jumlah mol benzena / Jumlah mol heksana + Jumlah mol benzena
= 0,7761
Heksana = Jumlah mol heksana / Jumlah mol heksana + Jumlah mol benzena
= 0,6092
- Benzena
Benzena = Jumlah mol benzena / Jumlah mol benzena + Jumlah mol heksana
= 0,00034 mol / 0,00034 mol + 0,00053 mol
= 0,3908
80
75 Titik Didih
Titik Uap
(°C)
70
65
60
0/1 0,2238/0,7761 0,6092/0,3908 1/0
Fraksi Mol Benzena/Heksana
Pada praktikum kali ini, yaitu campuran biner mengenai kesetimbangan uap air
pada sistem biner. Metode yang digunakan ialah mendestilasi campuran biner yang terdiri
atas heksana dan benzena dengan komposisi yang berbeda yaitu yang pertama campuran
30% heksana dan 70% benzena dan kedua yaitu campuran 70% heksana dan 30% benzena.
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui sifat larutan biner tersebut,
khususnya untuk mengetahui pengaruh perbedaan komposisi campuran terhadap titik
didih, titik uap dan indeks bias.
Berdasarkan dari data yang diperoleh, pada campuran tersebut semakin tinggi
konsentrasi suatu zat pada campuran tersebut maka suhu titik didih zat campuran tersebut
akan semakin mendekati titik didih zat murninya. Berdasarkan data pengamatan yang
terlihat bahwa semkain banyak volume benzena ( semakin besar komposisi benzena )
maka titik didih campuran akan semakin besar. Sebab titik didih benzena lebih besar dari
heksana yaitu 80,1°C sedangkan heksana yaitu 68°C. Begitu pula sebaliknya, jika
konsentrasi heksana lebih besar (volume heksana lebih banyak) maka titik didih campuran
akan lebih mendekati titik didih heksana murni yang lebih kecil dari benzena. Selain itu,
indeks bias campuran juga dipengaruhi oleh komposisi campuran. Semakin besar
kosentrasi atau komposisi suatu zat maka indeks bias campuran tersebut semakin
mendekati ineks bias zat murninya.
IX. KESIMPULAN
1. Campuran biner adalah campuran zat yang saling melarutkan, campuran biner pada
praktikum ialah antara heksana dan benzena.
2. Semakin banya volume (konsentrasi) suatu zat maka titik didih dan titik uap serta
indeks bias zat tersebut akan semakin mendekati sifat zat murninya.
3. Campuran antara heksana dan benzena merupakan campuran zeotropik
4. Campuran 30% heksana dan 70% benzena
- Titik didih = 76°C
- Titik uap = 74°C
- Indeks bias awal = 1,46
- Indeks bias destilat = 1,44
- Indeks bias residu = 1,48
- Fraksi mol heksana = 0,2238
- Fraksi mol benzena = 0,7761
X. DAFTAR PUSTAKA