Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH : NEUROBEHAVIOR

DOSEN PEMBIMBING : Nurul Fadhilah, S.kep, Ns , M.Kep

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1

Aldri M . A Umagap Endang suriani


Haerul Islam Arsyad Indah Rizki Mentari T
Andi Vivi Febry Elfira NH0217013 Erawati
Astuti Lili Amaliah Safitri

JALUR KONVERSI NERS B


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Anak berkebutuhan khusus (ABK) diartikan sebagai individu –
individu yang memiliki karakteristik yang berbeda dari individu lainnya yang
dipandang normal oleh masyarakat umumnya.
Keberadaan pendamping bagi anak berkebutuhan khusus memiliki
makna yang berarti bagi proses perlindungan dan tumbuh kembangnya. Oleh
karena itu, pengetahuan dan peningkatan kapasitas pendamping, yaitu orang
tua, keluarga, dan masyarakat, dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus
sejak dini akan membarikan dampak signifikan dalam merawat, memelihara,
mendidik, dan meramu bakat atau potensi yang dimiliki setiap anak
berkebutuhan khusus. Kesiapan dan kesiagaan orang tua dan nkeluarga yang
memiliki anak berkebutuhan khusus merupakan kunci sukses penanganan,
ditambah dukungan dari masyarakat dan pemerintah dalam menyediakan
lingkungan dan fasilitas yang ramah terhadap anak berkebutuhan khusus.
Penanganan anak berkebutuhan khusus, memerlukan keberpihakan
cultural dan structural dari berbagai pihak baik orangtua, masyarakat dan
pemerintah. Hal ini karena masih adanya pemahaman yang keliru dan sikap
deskriminatif terhadap anak berkebutuhan khusus di lingkungan keluarga dan
masyarakat, baik dalam bentuk verbal maupun non verbal. Selain itu anak
berkebutuhan khusus rentan mendapatkan kekerasan dan perlakuan salah.
Dalam menangani anak – anak berkebutuhan khusus para pendamping
memerlukan pengethuan tentang anak – anak tersebut, keterapilan mengasuh
dan melayaninya. Anak berkebutuhan khusus peru mendapat dorongan,
tuntunan, dan praktek langsung secara bertahap. Potensi yang dimilik anak –
anak berkebutuhan khusus akan tumbuh berkembang seiring dengan
keberhasilan peran pendamping dalam memahami dan memupuk potensi anak
– anak tersebut.

2. Tujuan

1
a. Tujuan Umum
Peserta mampu memahami bagaimana memperlakukan anak
berkebutuhan khusus untuk dapat hidup, tumbuh dan berkembang serta
berinteraksi sosial di lingkungan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
minat dan potensi yang dimiliki

b. Tujuan Khusus
Dari pertemuan diharapkan para peserta mampu :
1) menyebutkan kembali pengertian autism
2) menyebutkan kmbli 2 jenis autism
3) meneybutkan kembali penyebab autism
4) menyebutkan kembali 6 dari 13 karakteristik
5) menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini autism
6) menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak autime
.
3. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian autism
b. Jenis autism
c. Penyebab autism
d. Karakteristik autism
e. Deteksi dini autism
f. Terapi anak autism dirumah

4. Media
a. Lefleat
b. Poster

5. Metode
Ceramah dan tanya jawab

2
6. Testing Tempat

3
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
AUTIS

Mata Kuliah : Neurobehavior


Topic : Anak Berkebutuhan Khusus
Hari / Tanggal : Sabtu, 28 April 2018
Waktu : 30 Menit
Peserta/sasaran : Orang tua dan Keluarga yang memiliki anak berkebutuhan
khusus (ABK) , Masyarakat umum, Mahasiswa
Target : Keluarga Mengetahui Tentang ABK dan Perawatan di
Rumah.
Tempat : Lingkup Stikes Nani Hasanudin

1. Tahap Pengembangan
a. Tujuan Instruksional Umum
Peserta mampu memahami bagaimana memperlakukan anak
berkebutuhan khusus untuk dapat hidup, tumbuh dan berkembang serta
berinteraksi sosial di lingkungan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
minat dan potensi yang dimiliki

b. Tujuan Instruksional Khusus


Dari pertemuan diharapkan para peserta mampu :
7) menyebutkan kembali pengertian autism
8) menyebutkan kmbli 2 jenis autism
9) meneybutkan kembali penyebab autism
10) menyebutkan kembali 6 dari 13 karakteristik
11) menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini autism
12) menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak autime
.

4
c. Sub Pokok Bahasan
g. Pengertian autism
h. Jenis autism
i. Penyebab autism
j. Karakteristik autism
k. Deteksi dini autism
l. Terapi anak autism dirumah

a. Peserta :

d. . Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Kontrak waktu 30 menit 3. Audiens ingat
4. Menjelaskan maksud dan dengan kontrak
tujuan 4. Audiens mengerti
5. Menanyakan kesediaan maksud dan tujuan
6. Apersepsi konsep dari 5. Audiens siap dan
anak berkebutuhan bersedia
khusus terkhusus autis
2 Kegiatan Inti 1. Memulai penkes dengan 1. Menyimak
( 20 menit ) membaca basmalah 2. Mengajukan
2. Menjelaskan tentang pertanyaan
pengertian autism 3. mendengarkan
3. Menjelaskan jenis autism

4. Menjelaskan
karakteristik autism

5
5. Menjelaskan terap[I anak
autis di rumah
6. Memberikan kesempatan
bertanay
7. Menjawab pertanyaan
3 Penutup 1. melakukan evaluasi 1. mendengarkan
5 menit 2. memberikan kesimpulan 2. mendengarkan
3. membuat rencana tindak 3. menjawab salam
lanjus
4. menutup penkes dengan
membaca hamdala
5. memberikan salam
penutup

E. Evaluasi
1) menyebutkan kembali pengertian autism
2) menyebutkan kmbli 2 jenis autism
3) menyebutkan kembali penyebab autism
4) menyebutkan kembali 6 dari 14 karakteristik
5) menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini autism
6) menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak autime

6
MATERI PENYULUHAN
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
AUTISME

A. PENGERTIAN
Autisme berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang
autism seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Autism adalah gangguan
perkembangan pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan
keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan
interaksi sosial.
Autism adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa
anak –anak yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi
sosial dan seolah –olah hidup dalam dunianya sendiri.pada anak – anak biasa
disebut dengan Autisme Infantil.

B. JENIS AUTISME
1. Autism Klasik
Adanya kerusakan saraf sejak lahir. Karena sewaktu mengandung ibu
terinfeksi virus seperti rubella atau terpapar logam berat berbahaya seperti
merkuri dan timbale yang berdampak mengacaukan proses pembentukan sel-
sel saraf di otak janin.

2. Autism Represif
Autism regresif muncul saat anak berusia antara 12 sampai 24 bulan.
Sebelumnya perkembangan anak laratif normal, namun tiba – tiba saat
usia anak menginjak 2 tahun kemampuan anak merosot, yang tdinya
sudah bisa membuat kalimat 2 sampai 3 kata berubah diam dan tidak lagi
bicara. Kesimpulan yang beredar di kalangan ahli menyebutkan autism
represif muncul karena anak terkontaminasi langsung faktor pemicu, yang

7
paling disorot adalah paparan logam beratterutama merkuri dan timbale
dari lingkungan.

C. PENYEBAB
1) Gangguan neurobiologist yang mempengaruhifungsi otak sedemikian rupa
sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia
luar secara efektif
2) Faktor genetic
3) ibu mungkin mengidap virus TORCH (Tokso,Rubella,Cytomegali,Herpes)
4) Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat kimia yang menggu
pertumbuhan sel otak
5) Menghirup udara beracun
6) Mengalami perdarahan hebat

D. KARAKTERISTIK AUTISME
1) Perkembangan terlambat
2) Berkeinginan dan senang mealkukan kegiatan yang berulang – ulang
3) Sangaat sedikit sekali berbicara sebagai media komunikasi
4) Selalu melakukan keasyikan melalui benda- benda tertentu yang
menunjukkan bahwa seolah – olah hanya itu kegiatan yang ia lakukan
5) Senang tidur bermalas-malasan atau duduk menyendiri dengan tampak
acuh, muka pucat dan mata sayu dan selslu memendang kebawah
6) Selalu diam sepanjang waktu
7) Jika ada pertanyaan terhadapnya, jawabannya sangat pelandengan nada
monoton. Kemudian dengan suara yang aneh ia akan mengucapkan atau
menceritakan dirinya dengan beberapa kata.kemudian diam menyendiri
lagi
8) Tidak pernah bertanya tidak menunjukkan rasa takut, tidak punya
keinginan yang bermacam – macam serta tidak menyenangi sekelilingnya
9) Tidak tampak cerita

8
10) Tidak peduli terhadap lingkungannya kecuali pada benda yang disukainya
misalnya boneka
11) Tidak mau dipeluk
12) Hambatan dalam komunikasi verbal dan non verbal
13) Secara fisik terlalu aktif Tu sama sekali kurang aktif
14) Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan
bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau
berbicara sama sekali.

E. DETEKSI DINI AUTISME


Untuk dapat mengetahui gejala autism sejak dini, telah dikembangkan
seuatu ceklist yang dinamakan M-CHAT (Modificated checklist for Autisme
in Toodlers). Berikut adalah pertanyaan penting bagi orangtua:
1. Apakah anak anda tertarik pada anak lain?
2. Apakah anak anda pernah menunjuk atau memberitahukan
ketertrikannya pada sesuatu
3. Apakah anak anda pernah membawa sesuatu benda untuk
diperlihatkan pada ornag tuanya?
4. Apakah anak anda meniru tingkah laku anda?
5. Apakah anak anda berespon saat di panggil namanya?
6. Bila anda menunjuk mainan dari jarak jauh apakah anak anda akan
melihat kea rah mainan tersebut?

Bila jawaban anda TIDAK pada 2 pertanyaan atau lebih, maka anda
sebaiknya berkonsultasi dengan professional yang ahli dalam perkembangan
anak danmendalami bidang autism

9
F. TERAPI ANAK AUTISME
Beberapa terapi untuk anak autis diantaranya adalah :
1. Terapi wicara yaitu terapi yang membantu untuk melnacarkan otot-otot
mulut sehingga membantu anak berbicara lebih baik. Bantuan yang
dapat diberikan dalam terapi wicara adalah :
a. Untuk organ bicara dan sekitarnya yang bersifat fungsional
bantuan untuk mlatih organ bicara yang mengalami kesulitan
b. Untuk artikulasi dan penanganan
2. Setiap anak mengharapkan pujian dan pada anak autism pujian dapat
berguna sebagai petunjuk jalan yang benaar. Berikan pujian lewat
perkataan atau tunjukkan kasih sayang anda jika anak anda dapat
menjawab dengan benar
3. Melakukan senan atau gerakan-gerakan sederhana seperti permainan
menggerakan anggota tubuh. Memiringkan kepala bebrapa kali,
memutar badan, ke kanan dan kekiri, mengangkat tangan tinggi-tinggi
dll . seluruh gerakan ini akan mendukung terciptanya laatihan motorik
pada otak anak, sehingga terapi akan lebih muda dijalankan.
4. Senantiasa menyiapkan diri tetap sabar berkomunikasi dengan anak
tentu bukan hal mudah disbanding memberikan kasih sayang pada
anak normal. Tetapi sebagi titpan tuhan dan buah cinta kasih
kitaaaaaaa, sudah semstinya mereka tetap mendapat belaian kasih
sayang seuai kebutuhan.

10
DAFTAR RUJUKAN

Ah.Yusuf, R. F. (2015). Buku Ajar Keperaawatan Kesehatan Jiwa. jakarta: Salemba


Medika.
Jevuska. (2016, march 5). Autisme. Retrieved april 24, 2018, from jevuska (Artikel
Kedokteran): http://www.jevuska.com
R, S. M. (2014). Deteksi dan Intervensi Dini Pada Anak Autis. scholar Article , 420
- 428.
sri winarsih, h. j., & dkk. (2013). Panduan Penanganan Anak Berkebutuhan
Khusus Bagi Pendamping (Orang Tua, Keluarga & Masyarakat). Jakarta:
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.

11

Anda mungkin juga menyukai